Anda di halaman 1dari 20

Chronic Kidney Disease (CKD)

Oleh :
Dhimas Akbar Mulia

(030.09.069)

Pembimbing
dr. Lies Luthariana Sp. PD

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA


SMF PENYAKIT DALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA
13 SEPTEMBER 2013

PENDAHULUAN
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisologis dengan etiologi yang
beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya
berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis
yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat
yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi
ginjal. Uremia adalah suatu sindrom klinik dan laboratorik yang terjadi pada semua
organ, akibat penurunan fungsi ginjal pada penyakit ginja kronik.
Pada keadaan tidak terdapat kerusakan ginjal lebih dari 3 bulan, dan LFG
sama atau lebih dari 60ml/menit/1,73m2 tidak termasuk kriteria penyakit ginjal kronik

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN TRISAKTI
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA
Nama Mahasiswa : Dhimas Akbar Mulia
Dokter Pembimbing : dr. Lies Luthariana Sp. PD
Tanda Tangan
:

IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap

: Nn. S

Jenis kelamin : Perempuan

Umur

: 48 Tahun

Agama

Status perkawinan

: Menikah

Tanggal masuk RS :0109 2013

Pekerjaan

: ibur Rumah Tangga

Alamat

: Blok Ranggi RT 002/008

: Islam

ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis dan Alloanamnesis Tanggal : 7 Agustus 2013 Jam :
13.00 WIB
Keluhan utama :
Mual, muntah, lemas dan pusing sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit
Riwayat Penyakit Sekarang :
Seorang pasien Ny. S datang ke IGD RSUD Koja dengan keluhan mual
muntah, lemas dan pusing 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Muntah lebih dari
lima kali sehari berisi sisa makanan. Nafsu makan berkurang. Pasien lemas sehingga
tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Dan anak pasien mengatakan ibunya
bertambah kurus, dulu berat badannya 60 kg dan sekarang jadi 49kg.

Pasien juga mengeluhkan kencingnya sedikit tapi sering, berwarna keruh dan
sedikit warna merah. Sakit ketika berkemih serta kadang disertai dengan pasir.
Keluhan dirasakan sejak 3 tahun yang lalu sampai sekarang.
3 tahun yang lalu pasien pernah di diagnosa batu ginjal dan kemudian pasien
diberikan obat oleh dokter penghilang rasa nyeri dan Infatrim. Tapi keluhan tidak
membaik sampai sekarang.
Satu tahun yang lalu pasien dilakukan terapi tembak batu ginjal di RSUD Koja
tapi tidak tuntas karena merasa kesakitan.
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat DM, Hipertensi, dan Asam
Urat. Kakek pasien memiliki riwayat batu ginjal.
Pasien memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman bersoda. Seminggu minum
sebanyak lebih dari 5 kali. Serta suka minum jamu warung atau jamu rebusan sendiri
setiap pagi hari.
Pasien sudah melakukan cuci darah dan transfusi darah sebanyak 2 kali selama
dirawat di RSUD Koja. Setelah dilakukan cuci darah pasien mengeluhkan adanya
BAB hitam dan gatal seluruh tubuh. Anak pasien juga mengatakan setelah cuci darah,
ibunya menjadi lebih sering tidur, bertambah lemas dan sering mengigau.
Penyakit Dahulu
(-) Cacar

(-) Malaria

(+) Batu ginjal/Sal.kemih

(-) Cacar Air

(-) Disentri

(-) Burut (Hemia)

(-) Difteri

(-) Hepatitis

(-) Penyakit Prostat

(-) Batuk Rejan

(-) Typhoid

(-) Wasir

(-) Campak

(-) Skrofula

(-) Diabetes

(+) Influenza

(-) Sifilis

(-) Alergi

(-) Tonsilitis

(-) Gonore

(-) Tumor

(-) Khorea

(-) Hipertensi

(-) Penyakit Pembuluh

(-) Demam Rematik Akut

(-) Ulkus Ventrikuli

(-) Pendarahan Otak

(-) Pneumonia

(-) Ulkus Duodeni

(-) Pleuritis

(-) Gastritis

(-) Tuberkulosis

(-) Batu Empedu

(-) Psikosis
(-) Neurosis

lain-lain :

(+) Operasi
(-) Kecelakaan

Riwayat Keluarga
Hubungan

Umur (Tahun)

Kakek (ayah)
Nenek (ayah)
Kakek (ibu)
Nenek (ibu)
Ayah
Ibu

Tidak tahu
Tidak tahu
Tidak tahu
Tidak tahu
Tidak tahu
Tidak tahu

Jenis Kelamin

Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan

Keadaan

Penyebab

Kesehatan

Meninggal

Tidak tahu
Tidak tahu
Batu Ginjal
Tidak tahu
sehat
Sehat

Tidak tahu
Tidak tahu
Tidak tahu
-

Adakah Kerabat yang Menderita ?


Penyakit

Ya

Tidak

Alergi

Tidak ada

Asma

Tidak ada

Tuberkulosis

Tidak ada

Hipertensi

Tidak ada

Diabetes

Tidak ada

Batu Ginjal
Epilepsy

Ada

Hubungan

Kakek
Tidak ada

ANAMNESIS SISTEM
Catatan keluhan tambahan positif disamping judul-judul yang bersangkutan
Kulit
(-) Bisul

(-) Rambut

(-) Keringat Malam

(-) Kuku

(-) Kuning/Ikterus

(-) Sianosis

Kepala
(-) Trauma

(+) Sakit Kepala

(-) Sinkop

(-) Nyeri pada Sinus

(-) Nyeri

(-) Radang

(-) Sekret

(-) Gangguan Penglihatan

(-) Kuning/Ikterus

(-) Ketajaman Penglihatan menurun

Mata

(-) Ptechiae

Telinga
(-) Nyeri

(-) Tinitus

(-) Sekret

(-) Gangguan Pendengaran


(-) Kehilangan Pendengaran

Hidung
(-) Trauma

(-) Gejala Penyumbatan

(-) Nyeri

(-) Gangguan Penciuman

(-) Sekret

(-) Pilek

(-) Epistaksis
Mulut
(-) Bibir kering

(-) Lidah kotor

(-) Gangguan pengecapan

(-) Gusi berdarah

(-) Selaput

(-) Stomatitis

Tenggorokan
(-) Nyeri Tenggorokan

(-) Perubahan Suara

(-) Benjolan

(-) Nyeri Leher

Leher
Dada ( Jantung / Paru paru )
(-) Nyeri dada

(-) Sesak Napas

(-) Berdebar

(-) Batuk Darah

(-) Ortopnoe

(-) Batuk

Abdomen ( Lambung Usus )


(-) Rasa Kembung

(-) Perut Membesar

(+) Mual

(-) Wasir

(+) Muntah

(-) Mencret

(-) Muntah Darah

(-) Tinja Darah

(-) Sukar Menelan

(-) Tinja Berwarna Dempul

(-) Nyeri Ulu Hati

(+) Tinja Berwarna Hitam

(-) Benjolan
Saluran Kemih / Alat Kelamin
(+) Disuria

(-) Kencing Nanah

(-) Stranguri

(-) Kolik

(-) Poliuria

(+) Oliguria

(+) Polakisuria

(-) Anuria

(+) Hematuria

(-) Retensi Urin

(+) Kencing Batu

(-) Kencing Menetes

(-) Ngompol

(-) Penyakit Prostat

Saraf dan Otot


(-) Anestesi

(-) Sukar Mengingat

(-) Parestesi

(-) Ataksia

(-) Otot Lemah

(-) Hipo / Hiper-esthesi

(-) Kejang

(-) Pingsan

(-) Afasia

(-) Kedutan (tick)

(-) Amnesia

(-) Pusing (Vertigo)


(-) Gangguan bicara (Disartri)

Ekstremitas
(-) Bengkak

(-) Deformitas

(-) Nyeri

(-) Sianosis

Berat Badan :
Berat badan sekarang

: 49 kg

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Tinggi Badan

: 165 cm

Berat Badan

: 49 kg

Tekanan Darah

: 110/70 mmHg

Nadi

: 84 x/menit

Suhu

: 36,5 C

Pernapasan

: 20 x/menit, torakoabdimonal

Keadaan gizi

: IMT: 18 kg/m2

Kesadaran

: compos mentis

Sianosis

: tidak ada

Udema umum

: tidak ada

Umur menurut taksiran pemeriksa

: sesuai umur

Aspek Kejiwaan

Tingkah Laku

: wajar/gelisah/tenang/hipoaktif/hiperaktif

Alam Perasaan

: biasa/sedih/gembira/cemas/takut/marah

Proses Pikir

: wajar/cepat/gangguan waham/fobia/obsesi

Kulit
Warna

: sawo matang

Effloresensi

: tidak ada effloreseni yang bermakna

Jaringan Parut

: tidak ada

Pigmentasi

: tidak ada

Pertumbuhan rambut

: warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut

Lembab/Kering

: lembab

Suhu Raba

: hangat

Keringat

:-

Pembuluh darah

: tidak tampak pelebaran

Turgor

: turgor kulit baik

Ikterus

: tidak ada

Oedem

: tidak ada

Lapisan lemak

: tidak dapat dinilai

Ptechiae

: tidak ada

Kelenjar Getah Bening


Submandibula

: tidak membesar

Leher : tidak membesar

Supraklavikula

: tidak membesar

Ketiak : tidak membesar

Lipat paha

: tidak membesar

Kepala
Ekspresi wajah

: normal dan wajar, tenang

Simetri muka

: simetris

Rambut

: warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut

Pembuluh darah temporal : teraba pulsasi


Mata
Exophthalamus

: tidak ada

Enopthalamus

: tidak ada

Kelopak

: tidak ptosis, tidak oedem, tidak ada bekas luka

Lensa

: jernih

Konjungtiva

: anemis

Visus

: tidak dilakukan pemeriksaan

Sklera

: tidak ikterik

Gerakan mata

: aktif

Lapang penglihatan

: normal

Nistagmus

: tidak ada

Telinga
Tuli

: tidak ada

Selaput pendengaran

: utuh

Lubang

: liang telinga lapang

Penyumbatan

: tidak ada

Serumen

: tidak ada

Perdarahan
Cairan

: tidak ada
: tidak ada

Mulut
Bibir

: tidak cyanosis, tampak kering

Tonsil

: T1-T1, tenang

Langit-langit

: tidak ada celah

Bau pernapasan

: tidak berbau khas

Gigi geligi

: utuh, tidak terdapat caries

Gusi

: normal

Trismus

: tidak ada

Faring

: tidak hiperemis

Selaput lendir

: normal

Lidah

: tidak ada deviasi, tidak kotor, tidak ada atrofi papil

Leher
Tekanan Vena Jugularis (JVP)

: 5 + 2 cm H2O

Kelenjar Tiroid

: tidak teraba membesar

Kelenjar Limfe

: tidak teraba membesar

Deviasi Trakea

: tidak ada

Dada
Bentuk

: normal simetris, berbentuk ellips, sela iga normal

Pembulu darah

: spider navy (-)

Buah dada

: normal, simetris, tidak ada ginekomastia

Paru Paru Depan Belakang


Inspeksi
Kiri

: bentuk dada normal, simetris saat statis dan dinamis, sela iga tidak
membesar, jenis pernapasan torakoabdomina.

Kanan : bentuk dada normal, simetris saat statis dan dinamis, sela iga tidak
membesar, jenis pernapasan torakoabdominal.
Palpasi
Kiri

: tidak ada benjolan, sela iga tidak melebar, nyeri tekan (-), vocal

fremitus sama kuat antara kanan dan kiri , gerakan dada simetris
Kanan : tidak ada benjolan, sela iga tidak melebar, nyeri tekan (-), vocal
fremitus sama kuat antara kanan dan kiri, gerakan dada simetris
Perkusi
Kiri

: sonor di seluruh lapang paru

Kanan : sonor di seluruh lapang paru


Auskultasi
Kiri

: bunyi paru vesikuler, tidak terdengar ronkhi dan wheezing

Kanan : bunyi paru vesikuler, tidak terdengar ronkhi dan wheezing

Jantung
Inspeksi

: bentuk thorax normal, tidak pectus excavatum, tidak pectus


carinatum, tidak barrel chest, ictus cordis tidak terlihat

Palpasi

: ictus cordis teraba pada intercostal 5 midclavicularis kiri

Perkusi

:
Batas kanan

: pada intercostal 3-5 sternalis kanan

Batas kiri

: pada intercostal 5 midclaviculars kiri

Batas atas

: pada intercostal 3 parasternalis kiri

Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, tidak terdengar murmur dan gallop
Perut
Inspeksi

: tidak membuncit, tidak ada bekas operasi, tidak ada penonjolan massa

Palpasi
Dinding perut

: supel, tidak ada distensi, nyeri lepas tidak


ada

Hati

: tidak teraba, nyeri tekan tidak ada

Limpa

: tidak teraba, nyeri tekan tidak ada

Ginjal

: tidak teraba, nyeri costovertebrae angle

tidak ada, ballotement tidak ada


Kandung empedu
Perkusi

: murphy sign negatif

: timpani, batas paru-hati sela iga 5 midclavicularis


kanan, peranjakan hati 2 jari, shifting dullnes negatif

Auskultasi

: bising usus 4x/menit

Refleks dinding perut

: positif normal

Alat Kelamin (atas indikasi)


Tidak diperiksa
Anggota Gerak
Lengan

Kanan

Kiri

Otot
Tonus

: normotonus

normotonus

Massa

: tidak ada

tidak ada

Sendi

: tidak nyeri

tidak nyeri

Gerakan

: aktif

aktif

Kekuatan

: +5

+5

Oedem

: tidak ada

tidak ada

Lain-lain

Ptechiae

:-

Tungkai dan Kaki

Kanan

Kiri

Luka

tidak ada

tidak ada

Varises

tidak ada

tidak ada

Otot

normotrofi

normotrofi

Tonus

normotonus

normotonus

Massa

tidak ada

tidak ada

Sendi

tidak nyeri

tidak nyeri

Gerakan

aktif

aktif

Kekuatan

+5

+5

Oedem

tidak ada

tidak ada

Lain-lain

Ptechiae

Pembuluh darah
- Arteri Temporalis
- Arteri Carotis
- Arteri Brachialis
- Arteri Radialis
- Arteri Femoralis
- Arteri Poplitea
- Arteri Tibialis Posterior
- Arteri Dorsalis Pedis

: teraba pulsasi
: teraba pulsasi
: teraba pulsasi
: teraba pulsasi
: teraba pulsasi
: teraba pulsasi
: teraba pulsasi
: teraba pulsasi

LABORATORIUM & PEMERIKSAAN PENUNJANG LAINNYA

Tanggal 1 Agustus 2013 jam 19:12


Pemeriksaan
Hematologi

Hasil

Nilai Normal

Satuan

Hb

4,7

13,7 17,5

g/dl

13.800

4.200 9.100

/l

14

40 - 51

252.000

163.000 - 337.000

Kreatinin

14,5

0,4-0,7

Ureum

330

17-43

Leukosit
Ht
Trombosit

/l

Kimia
Mg/dl
Mg/dl

Diabetes
GDS

103

60-100

Mg/dl

Lain- Lain
ASTRUP
PH

7,399

7,35-7,45

PCO2

15, 0

32,0-45,0

PO2

127,5

95,0-100

HCO3

9,4

21,0-28,0

P2 saturasi

BE

-15,6

-2,50-2,50

02 Saturasi

96,7

94,0-100

mmHq
mmHq
meq/L
meq/L
%

Elektrolit
Na

111

134-146

5,32

3,4-4,5

Cl

82

96-108

Mmol/L
Mmol/L
Mmol/L

Tanggal 3 September 2013


Pemeriksaan
URINALISA

Hasil

URINE KHUSUS
URUNE LENGKAP
Warna

Kuning keruh

Nilai Normal

Satuan

Berat jenis

1.015

1003-1030

pH

6.5

4,6-8,5

albumin

1+

Negatif

glukosa

Negatif

Negatif

keton

Negatif

Negatif

bilirubin

Nrgatif

Negatif

2+

Negatif

Negatif

Negatif

0.2

0,1 1,0

Leukosit

15-20

<10

Eritrosit

4-6

<1

Silinder

Negatif

Negatif

darah samar
nitrit
urobilinogen

EU

SEDIMEN

Epitel

1+

Bakteri

Negatif

/LPB
/LPB
/LPK

Kristal
Ca Oksalat

Negatif

Karbonat

Negatif

Fosfat

Negatif

Asam urat

Negatif

Amorf

Negatif

Sel ragi

Negatif

Lain-lain

Negatif

Negatif

Tanggal 4 September 2013


Pemeriksaan
IMMUNOLOGI

Hasil

Nilai Normal

HbsAg Kualitatif

Non reaktif

Non reaktif

Anti HCV Total

Negatif

Non reaktif

Non reaktif

Non reaktif < 0.25

HEPATITIS

Infeksi lain
Anti HIV

Satuan

RESUME
Pasien perempuan 48 tahun datang ke IGD RSUD Koja dengan keluhan mual
muntah, lemas dan pusing sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Adanya
penurunan berat badan. Pasien juga mengeluh sakit bila berkemih dan jumlahnya
sedikit tapi sering. Ada riwayat nefrolitiasis sejak 3 tahun yang lalu. Selama di rawat
sudah dilakukan hemodialisa dan transfusi darah. Pemeriksaan laboratorium di
dapatkan Hb 4,7 g/dl; leukosit 13.800 /l; Ht 14. Kreatinin 14,5; ureum 330.
ASTRUP : HCO3 9,4 meq/L. Urinalisa : Darah samar +2; leukosit 15-20/LPB;
eritrosit 4-6/LPB

DIAGNOSIS KERJA:
1. Chronic Kidney Disease stage V et causa Nefrolitiasis
Dasar diagnosis :
Didapatkan mual muntah lemas dan pusing satu minggu SMRS. Penurunan
berat badan. Kecing sedikit. Ada riwayat batu ginjal selama 3 tahun tanpa ada
perbaikan. Nilai GFR : 3,67 mL/min/1,73 m2. Adanya anemia (Hb : 4,7 g/dl)
dan elektrolit imbalance
2. Anemia ec. CKD stage V
Dasar diagnosis : pasien mengeluh lemas dan pusing. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva anemis. Dan pada laboratorium Hb 4,7 g/dl

DIAGNOSIS BANDING:
Diagnosis banding untuk Chronic Kidney Disease stage V
I.

Acute Kidney Injury


a. Dasar yang mendukung : mual muntah, nafsu makan turun, pusing,
lemas. Kenaikan ureum kreatinin
b. Dasar yang tidak mendukung : penurunan Hb, perbandingan ureum
kreatinin lebih dari 1:40

II.

Chronic Glomerulonefritis
a. Dasar yang mendukung : mual muntah, lemas. Penurunan berat badan.
Terdapat hematuri, proteinuria.
b. Dasar

yang

tidak

mendukung

tidak

ditemukan

riwayat

glomerulonefritis akut. Tidak ada edema


III.

Pielonefritis Kronis
a. Dasar yang mendukung : Adanya keletihan. Sakit kepala, nafsu makan
menurun dan berat badan menurun. Adanya poliuria, anemia, asidosis,
proteinuria.
b. Dasar yang tidak mendukung : tidak ada demam dan pyuria

IV.

CKD stage V ec Ca cervix


a. Dasar yang mendukung : penurunan berat badan dan Hb 4,7 g/dl.
Biasanya pada wanita penyebab lain CKD selain batu saluran kemih
adalah Ca Cervix
b. Dasar yang tidak mendukung : tidak ada keputihan yang patologis dan
belum dilakukan pemeriksaan tumor marker

Diagnosis banding untuk Anemia ec CKD stage V


1. Anemia defisiensi besi
o Dasar yang mendukung : lemas, pusing, tidak nafsu makan,
conjungtiva anemis dan Hb 4,7 g/dl
o Dasar yang tidak mendukung : tidak ada pemeriksaan SI dan SADT

2. Anemia ec gastritis erosif


o Dasar yang mendukung : lemas, conjungtiva anemis, BAB hitam dan
Hb 4,7 g/dl
o Dasar yang tidak mendukung : belum dilakukan endoskopi
3. Anemia pernisiosa
o Dasar yang mendukung : mual muntah, conjungtiva anemis. Hb 4,7
g/dl
o Dasar yang tifak mendukung : tidak ikterik. Belum dilakukan
pemeriksaan kadar vitamin B12 serum
4. Anemia ec Ca Cervix
o Dasar yang mendukung : penurunan berat badan dan Hb 4,7 g/dl
o Dasar yang tidak mendukung : tidak ada keputihan dan belum
dilakukan pemeriksaan tuor marker

ANJURAN PEMERIKSAAN
1. Monitor hematologi (Hb, Ht, leukosit, dan trombosit) post transfusi
2. Pemeriksaan morfologi darah, SI, TIBC
3. Lakukan pemeriksaan kimia darah ( Kreatinin, Ureum) post hemodialisa
4. Pemeriksaan elektrolit
5. Pemeriksaan ASTRUP
6. Pemeriksaan urin lengkap
7. Pemeriksaan USG Abdomen
8. Pemeriksaan endoskopi

TATALAKSANA
Non medikamentosa:
1. Hemodialisa
2. Pembatasan asupan protein : 0,6-0,8/kgBB/hari
3. Pembatasan kalori : 35 kal/kgBB/hari
4. Transfusi PRC 250 cc bila Hb < 3g/dl dengan syarat diuresis >1000 cc
5. Pembatasan asupan fosfat : 600-800 mg/hari

6. Pembatasan cairan dan elektrolit :


a. Cairan : 500-800 ml/hari + jumlah urin
IVFD RA (12 ttm) maksimal 2 kolf / 24 jam
b. Elektrolit Kalium : 3,5-5,5 mEq/lt
7. Cek hasil ASTRUP, bila di dapatkan asidosis metabolik :
a. Koreksi bicnat (0,3xBBxSBE) dosis penuh drip Dx 5%/ 24 jam
8. Cek hasil elektrolit, bila :
a. Hiponatremi : koreksi dengan NaCl 3% ; dosisnya : Delta Na x 0,6 BB
maksimal 1 kolf / 24 jam
b. Hiperkalemi (menetap setelah koreksi asidosis) : berikan Sansulin R
10 U dan berikan Dx 10% drip 10 tetes/menit, cek GDS/ 6 jam
9. Pemasangan kateter Dauer
10. Konsultasikan ke bagian Urologi

Medika mentosa:
1. Inj furosemid 1 amp/ 24 jam
2. Berikan cefoperazon 2x1gram iv
3. Omeprazol 2x40 mg iv
4. Sucralfat 4x15 cc po
5. Asam traneksamat 3x1 amp iv
6. Aminefron 3x2 po
7. Granisentron 1x3mg

PROGNOSIS
Ad vitam

: dubia ad malam

Ad functionam : malam
Ad sanationam : dubia ad malam

FOLLOW UP

(Tanggal 9 September 2013 jam 09.30 WIB)

S:
o

mual muntah sudah berkurang. BAB hitam, bertambah lemas, dan


sering tidur post hemodialisa. BAK masih sedikit dan sering. Badan
masih terasa gatal.

O:
o Keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis. TD
110/90 mmHg,

Nadi 60 x/menit, T C 36,1oC, RR 19 x/menit.

Conjungtiva anemis +/+


o Abdomen: supel, datar, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, bising
usus terdengar normal, hepar dan lien tidak teraba membesar.

A:
o CKD stage V : telah dilakukan Hemodialisa dan transfusi darah
sebanyak 2 kali.
o Pemeriksaan Hematologi post transfusi belum dilakukan
o Pemeriksaan morfologi darah, SI, TIBC belum dilakukan
o Pemeriksaan Kimia darah post hemodialisa belum dilakukan
o Pemeriksaan elektrolit belum dilakukan
o Pemeriksaan USG abdomen belum dilakukan
o Pemeriksaan endoskopi belom dilakukan
o Makan habis setengah porsi
o Minum habis 1 botol aqua kecil
o Pasien tidak tahu jumlah kencing perhari. Urin output belum bisa
dihitung
o Pasien menolak pemasangan dauer kateter

P:
o

IVFD RA (12 ttm) maksimal 2 kolf / 24 jam

o Inj furosemid 1 amp/ 24 jam


o Berikan cefoperazon 2x1gram iv
o Omeprazol 2x40 mg iv

o Sucralfat 4x15 cc po
o Asam traneksamat 3x1 amp iv
o Aminefron 3x1 po

Anda mungkin juga menyukai