Anda di halaman 1dari 2

PEMANFAATAN KULIT PISANG SEBAGAI BAHAN BAKU BIOETANOL DENGAN PROSES

HIDROLISIS ENZIMATIK
1. Komposisi sumber : pisang candi (amilum 28,488%, air 60,260%, lain-lain
11,252%)
2. Berdasarkan soal 1, komponen mana yang akan digunakan sebagai bahan
baku sesuai tugas manfaatnya : karbohidrat (pati)
3. Perlakuan awal apa yang harus dilakukan agar bahan baku tersebut dapat
digunakan : proses hidrolisa enzimatis menggunakan enzim -amilase dan
gluko-amilase yang dihasilkan dari bakteri Aspergillus niger (sebanyak 50,
100, 150, 200 mL) dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap liquifikasi dan
tahap sakarifikasi.
4. Berikan alasan untuk setiap perlakuan :
1. Hidrolisa enzimatis
Hidrolisis enzimatis yaitu mengubah
pati menjadi glukosa dengan
bantuan enzim - amilase dan gluko-amilase yang dihasilkan oleh bakteri
Aspergillus Niger. Dengan adanya glukosa, akan bisa dilakukan proses
fermentasi untuk menghasilkan alkohol/etanol.
2. Fermentasi
Proses fermentasi dilakukan dengan penambahan ragi roti /
Saccharomyces cerevisiae. Fermentasi bertujuan untuk mengkonversi
gula menjadi etanol dengan dibantu oleh Saccharomyces cerevisiae, yang
menghasilkan enzim zimase dan invertase. Enzim zimase berfungsi
sebagai pemecah sukrosa menjadi monosakarida (glukosa dan fruktosa).
Enzim invertase selanjutnya mengubah glukosa menjadi etanol.
5. Berdasarkan
perlakuan
tersebut
apakah
bahan
baku
tersebut
menguntungkan : menguntungkan karena hanya memerlukan tahapan proses
yang sedikit dan mudah untuk mengkonversikan amilum dari kulit pisang
menjadi etanol.
PEMBUATAN ETANOL DARI KULIT PISANG SECARA FERMENTASI
1. Komposisi sumber : 2. Berdasarkan soal 1, komponen mana yang akan digunakan sebagai bahan
baku sesuai tugas manfaatnya : karbohidrat (pati)
3. Perlakuan awal apa yang harus dilakukan agar bahan baku tersebut dapat
digunakan : kulit pisang dipotong kecil-kecil sebanyak 450 gr ditambah 450
ml aquades diblender hingga halus dan dimasukkan ke labu leher tiga.
Kemudian ditambahkan HCL 37% hingga pH menjadi 1. Proses hidrolisis
dilakukan selama 1 jam dengan variable suhu 50, 60, 70, 80 OC.
4. Berikan alasan untuk setiap perlakuan :
1. Hidrolisis
Hidrolisis menggunakan HCL 37%, bertujuan untuk memecah pati menjadi
glukosa secara kimia.
2. Fermentasi

Kulit pisang hasil hidrolisis kemudian diatur pH menjadi 4 dengan NaOH.


200 ml kulit pisang tersebut ditambah Saccharomyces cereviceae dan
diaerasi selama 2 hari untuk digunakan sebagai starter. Fermentasi kulit
pisang dilakukan pada pH 4. Sebanyak 900 ml bahan ditambah starter
sebanyak 100 ml dan difermentasi selama 12 hari.
5. Berdasarkan
perlakuan
tersebut
apakah
bahan
baku
tersebut
menguntungkan : menguntungkan karena hanya memerlukan tahapan proses
yang sedikit dan mudah untuk mengkonversikan amilum dari kulit pisang
menjadi etanol.
PENGARUH LAMA FERMENTASI TERHADAP KADAR BIOETANOL DARI LIMBAH KULIT
PISANG KEPOK DAN RAJA
1. Komposisi sumber : 2. Berdasarkan soal 1, komponen mana yang akan digunakan sebagai bahan
baku sesuai tugas manfaatnya : karbohidrat (pati)
3. Perlakuan awal apa yang harus dilakukan agar bahan baku tersebut dapat
digunakan : kulit pisang dihaluskan lalu disaring dan dihidrolisis dengan HCL.
4. Berikan alasan untuk setiap perlakuan :
1. Hidrolisis dengan HCL
Bertujuan untuk mengubah pati menjadi glukosa sehingga bisa
dimanfaatkan S.cereviceae saat fermentasi.
2. Fermentasi
Sebelumnya, ditambahkan NaOH dulu. Fermentasi dengan S.cereviceae
bertujuan untuk mengubah glukosa menjadi etanol.
5. Berdasarkan
perlakuan
tersebut
apakah
bahan
baku
tersebut
menguntungkan : menguntungkan karena hanya memerlukan tahapan
proses yang sedikit dan mudah untuk mengkonversikan amilum dari kulit
pisang menjadi etanol.

Anda mungkin juga menyukai