Anda di halaman 1dari 17

Daftar Obat Esensial

Nasional
(DOEN)
Oleh :
Widya R Tampomas 2011710004
Shinta Puspita Nur H 2011710048
Lesiana Tanjung 2011710069
Rindra Al Ubaidah 2011710051

Public Health 2011


Universitas Muhammadiyah
Jakarta

Pokok Pembahasan
Latar Belakang
Pengertian DOEN
Tujuan Penerapan DOEN
Kriteria Pemilihan Obat Esensial
Penerapan Konsep Obat Esensial
Terminologi
DOEN 2013
Revisi DOEN

Latar Belakang
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI, ba
hwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dan untuk menjamin ketersediaan obat
yang lebih merata dan terjangkau oleh masyaraka
t perlu disusun Daftar Obat Esensial Nasional.
Konsep Obat Esensial di Indonesia mulai diperken
alkan dengan dikeluarkannya Daftar Obat Esensial
Nasional (DOEN) yang pertama pada tahun 1980,
dan dengan terbitnya Kebijakan Obat Nasional pa
da tahun 1983.

Pengertian DOEN
Obat esensial :
Obat terpilih yang paling dibutuhkan dalam pelayanan kes
ehatan.

Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN)


merupakan daftar yang berisikan obat
terpilih yang paling dibutuhkan dan
diupayakan tersedia di unit pelayanan
kesehatan sesuai dengan fungsi dan
tingkatnya. DOEN merupakan standar
nasional
minimal
untuk
pelayanan

Tujuan Penerapan DOEN


Meningkatkan ketepatan, keamanan, ker
asionalan penggunaan obat
Memperluas, memeratakan dan mening
katkan mutu pelayanan kesehatan

3/17/15

Kriteria Pemilihan Obat Esensial


Memiliki rasio manfaat-resiko (benefit-risk ratio) yang
paling menguntungkan penderita.
Mutu terjamin.
Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaa
n oleh penderita.
Memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-costratio) yang t
ertinggi.
Bila terdapat satu pilihan yang memiliki efek terapi se
rupa dipilih obat yang sifatnya paling banyak diketahu
i berdasarkan data ilmiah.
Untuk obat kombinasi tetap, harus menunjukkan khas
iat dan keamanan yang lebih tinggi.

Penerapan Konsep Obat Esensial


Penerapan Konsep Obat Esensial dilakukan mel
alui :
Daftar Obat Esensial Nasional, Pedoman Pengo
batan, Formularium Rumah Sakit, Daftar obat terba
tas lain dan Informatorium Obat Nasional Indonesi
a yang merupakan komponen saling terkait untuk menc
apai peningkatan ketersediaan dan suplai obat serta ke
rasionalan penggunaan obat.

Terminologi
1. Isi dan Format DOEN
a) DOEN Rumah Sakit sama dengan DOEN untuk seluruh
fasilitas pelayanan kesehatan.
b) Satu jenis obat dapat dipergunakan dalam beberapa b
entuk sediaan dan satu bentuk sediaan dapat terdiri d
ari beberapa jenis kekuatan.
c) Dalam DOEN, obat dikelompokkan berdasarkan kelas,
subkelas dan kadang-kadang sub-subkelas terapi. Dala
m setiap subkelas atau sub-subkelas terapi obat disus
un berdasarkan abjad nama obat.

2. Tata Nama
a) Nama obat dituliskan sesuai dengan Farmakope Indonesia e
disi terakhir. Jika tidak ada dalam Farmakope Indonesia mak
a digunakan International Nonproprietary Names (INN) (na
ma generik) yang diterbitkan WHO.
b) Obat yang sudah lazim digunakan dan tidak mempunyai na
ma INN (generik) ditulis dengan nama lazim, misalnya : gara
m oralit.
c) Obat kombinasi yang tidak mempunyai nama INN (generik)
diberi nama yang disepakati sebagai nama generik untuk ko
mbinasi dan dituliskan masing-masing komponen zat berkh
asiatnya disertai kekuatan masing-masing komponen.
Untuk beberapa hal yang dianggap perlu nama sinonim, dit
uliskan di antara tanda kurung.

lar infus : larutan infus


Singkatan

btl : botol
FDC : Fixed Dose Combination
ih : inhalasi
inj : injeksi
inj dlm minyak : injeksi dalam minyak
inj i.a. : injeksi intraarteri
inj infiltr : injeksi infiltrasi
inj i.k. : injeksi intrakutan
inj i.m. : injeksi intramuskular
inj i.t : injeksi intratekal
inj i.v. : injeksi intravena
inj p.v. : injeksi paravertebral
inj s.k. : injeksi subkutan
kapl : kaplet
kaps : kapsul
kaps dalam minyak : kapsul dalam mi
nyak
kaps lunak : kapsul lunak
KDT : Kombinasi Dosis Tetap
lar : larutan
lar rektal : larutan rektal

serb : serbuk
serb inj : serbuk injeksi
serb inj i.v. : serbuk injeksi
intravena
serb kering : serbuk kering
sir : sirup
sir kering : sirup kering
sup : supositoria
susp : suspensi
tab : tablet
tab salut enterik : tablet salut
enterik
tab scored : tablet dengan
tanda belah
ER : extended release
RR : regular release
SR : sustained release
tab vagina : tablet vaginal
TB : Tuberkulosis
tts : tetes
tts mata : tetes mata
tts telinga : tetes telinga

Daftar Obat
Esensial
Nasional
Tahun 2013

Daftar Obat
Esensial
Nasional
Puskesmas
Tahun 2013

Dan
seterusn
ya

Contoh : Antasida

Antasida, kombinasi :
Aluminium hidroksida 200 mg
Magnesium hidroksida 200 mg

Revisi DOEN
Penyempurnaan DOEN dilakukan secara teru
s menerus dengan usulan materi dari fasilita
s pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pen
elitian kesehatan, baik pemerintah maupun s
wasta, disampaikan kepada Direktorat Jender
al Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Ke
menterian Kesehatan.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Ta
hun 2009 tentang Kesehatan, revisi DOEN dil
aksanakan secara periodik setiap 2 (dua) tah
un.

Referensi

Daftar Obat Esensial Nasional 2011, K


ementerian Kesehatan
Keputusan Menteri Kesehatan Republi
k Indonesia Nomor 312/MENKES/SK/IX/2
013.

~
u
o
Y
k
n
a
h
T

Anda mungkin juga menyukai