Anda di halaman 1dari 12

USAHA PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN

AYAM BEKISAR
MAKALAH

Ditulis untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Pengganti Ujian


Akhir Semester (UAS) Bahasa Indonesia

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi kehadirat Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Usaha Pemeliharaan dan Pelestarian Ayam Bekisar mata
kuliah Bahasa Indonesia dengan baik. Makalah ini penulis buat dengan tujuan
memperdalam pemahaman mengenai pemeliharaan dan pelestarian ayam bekisar
yang benar dan sekaligus memenuhi tugas terstruktur yang diberikan yang
menjadi tugas mahasiswa Universitas Brawijaya Fakultas Peternakan sebagai
pengganti Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah "Bahasa Indonesia".
Makalah ini mengkaji tentang bagaimana pemeliharaan dan perawatan ayam
bekisar yang baik dan benar mulai dari persilangan dan pembibitannya sampai
pada perawatan ayam bekisar agar menghasilkan ayam berkisar yang memiliki
nilai jual tinggi. Makalah ini penulis susun dengan mengkaji dari berbagai sumber
terpercaya yaitu jurnal-jurnal dunia peternakan dan dari website situs online yang
terpercaya..
Dalam pembuatan makalah ini penulis mengalami beberapa kendala dalam
penyelesaiannya. Atas bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima
kasih penulis sampaikan kepada :
1. Ibu Wahyu , selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia.
2. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan untuk
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya
khusunya dalam bidang peternakan.

Malang, 01 Januari 2015

Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah


Unggas adalah hewan dari keluarga burung yang memiliki sayap, berbulu,

berkaki dua, memiliki paruh dan berkembang biak dengan cara bertelur. Contoh
hewan unggas adalah, semua jenis burung, ayam, itik, angsa, mentok, dan
binatang sejenisnya. Unggas merupakan hewan yang bisa diternak untuk diambil
manfaatnya. Misalnya, dagingnya, telurnya, bulunya, suaranya (kicaunya), dan
sebagainya. Unggas yang paling banyak diternak adalah ayam pedaging, ayam
telor dan itik. Ketiga jenis unggas ini paling banyak memiliki peranan dalam
kehidup manusia.
Selain ketiga jenis unggas tersebut ayam bekisar merupakan salah satu jenis
unggas yang dikembangbiakkan untuk diambil suaranya yang khas. Beternak
ayam bekisar tidak kalah untungnya dengan beternak ayam broiler, meskipun
pemeliharaan ayam bekisar lebih sulit dari pemeliharaan ayam broiler. Salah satu
keuntungan dari beternakan ayam bekisar adalah ayam bekisar sudah laku
dipasaran meskipun baru berumur satu minggu.
Sebenarnya beternak ayam bekisar tidak terlalu sulit, memang untuk
mengkawinsilangkan

ayam

kampung

dengan

ayam

hutan

hijau

untuk

menghasilkan keturunan ayam bekisar tergolong sulit tetapi berkat kecanggihan


teknologi modern hal tersebut dapat diatasi dengan adanya kawin suntik.
1.2

Rumusan Masalah
1. Bagaimana asal usul munculnya ayam bekisar?
2. Bagaimana jenis-jenis ayam bekisar?
3. Bagaimana cara perawatan telur ayam bekisar yang baik?
4. Bagaimana cara perawatan ayam bekisar yang baik?

1.3

Tujuan Pembahasan
1. Dapat menjelaskan bagaimana muncul pertama kalinya ayam bekisar.

2. Mengetahiu dan dapat membedakan ayam bekisar berdasarkan jenisjenisnya.


3. Mengetahu bagaimana perawatan telur ayam bekisar yang baik agar
meningkatkan hasil produksi.
4. Mengetahui bagaimana perawatan ayam bekisar yang baik dan benar
agar dapat menghasilkan ayam bekisar yang memiliki harga jual tinggi.
1.4

Manfaat Hasil Pembahasan


Hasil penulisan dan pembahasan makalah yang berjudul Usaha

Pemeliharaan dan Pelestarian Ayam Bekisar diharapkan bermanfaat khususnya


bagi perkembangan dalam bidang peternakan dan sebagai tambahan wawasan dan
pengetahuan tentang pemeliharaan ayam bekisar agar tidak terjadi kesalahan
dalam budidaya ayam bekisar.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1

Mengenal Ayam Bekisar


Ayam bekisar adalah hasil perkawinan antara ayam hutan hijau jantan

(Gallus varius) dan ayam kampung/ayam buras betina (Gallus gallus domesticus).
Keunikan ayam bekisar adalah merupakan ayam hasil persilangan antara ayam
hutan hijau (Gallus varius) atau ayam hutan merah (Gallus gallus) jantan dengan
ayam kampung/lokal (Gallus domesticus) betina (Handiwirawan, 2006).
Ayam bekisar memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan ukuran ayam
kampung jantan, tetapi lebih besar daripada induk jantannya. Warna bulunya
hitam kehijauan dan mengkilap. Memiliki suara yang halus dan khas: tersusun
dari dua nada. Ayam bekisar, karena ia hasil persilangan antara dua jenis yang
berbeda, biasanya mandul. Namun, tidak semuanya demikian. Ada pula ayam
bekisar (jantan atau betina) yang bila dikawinkan dengan ayam kampung
menghasilkan keturunan.

Gambar 1. Ayam Bekisar


Kelemahan ayam Bekisar adalah mudah mengalami stress dan mati tidak
seperti ayam buras lainnya. Sehingga menyebabkan populasinya terus berkurang.
Namun saat ini mulai banyak yang mengembangkan ayam Bekisar dengan cara
ternak silang yaitu dengan mengeramkan telur bekisar pada ayam betina kampung
dan saat telur menetas DOC akan dipisahkan dengan induknya. Dan indukannya

diprioritaskan untuk menghasilkan telur. Dengan pola ini akan membantu populasi
ayam bekisar berkembang lebih cepat. Ciri-Ciri Ayam Bekisar Adalah : tubuh
terlihat kecil, warna bulu kombinasi merah, hitam, putih, kuning, wido, kelabu,
blorok, dan jail, paruh dan Kaki berwarna putih gelap, dan kekuningan, warna
telur putih, menghasilkan telur 4-8 butir per tahun, berat telur berkisar 60 gram
per butirdan bobot dewasa baik jantan dan betina 1,5 2,5 Kg.
2.2

Mengenal Ayam Hutan Hijau


Ayam hutan hijau adalah nama sejenis burung yang termasuk kelompok

unggas dari suku Phasianidae, yakni keluarga ayam, puyuh, merak, dan
sempidan .Ayam Hutan Hijau atau Green Junglefowl (Gallus varius) adalah satu
dari dua spesies ayam hutan asli Indonesia selain Ayam Hutan Merah (Gallus
gallus). Bahkan Ayam Hutan Hijau merupakan hewan endemik Indonesia yang
tersebar hanya di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara saja.

Gambar 2. Ayam Hutan Hijau


Ayam hutan hijau (Gallus variusShaw) hanya ada di Indonesia yaitu tersebar
di Pulau Jawa, gugusan Pulau Madura, Bali, Lombok, Sumba, Sumbawa, Flores
dan Kepulauan Alor. Ayam jantan mempunyai bulu badan berwarna dasar hitam
dengan diselimuti bulu-bulu berwarna hijau mengkilap seperti sisik pada sayap
dan berujung merah kekuning-kuningan bergaris hitam pada daerah punggung.
Bulu leher bulat-bulat kecil, berujung tumpul dan pendek, warnanya kekuningkuningan bersisik hijau mengkilap (Handiwirawan, 2006).

Ayam Hutan Hijau di beberapa daerah di Indonesia disebut sebagai


Canghegar atau Cangehgar (Sunda), Ayam Alas (Jawa), dan Ajem Allas atau
Tarattah (Madura). Dalam bahasa Inggris Ayam Hutan Hijau disebut sebagai
Green Junglefowl, Javan Junglefowl, Forktail, atau Green Javanese Junglefowl.
Sedangkan dalam bahasa latin (ilmiah), ayam ini dinamai Gallus varius.
Ayam Hutan Hijau (Gallus gallus) merupakan anggota kelas burung (Aves)
yang berukuran besar. Panjang tubuhnya dari kepala ke ekor mencapai 60 cm
(jantan) dan 42 cm (betina). Salah satu yang khas dari Ayam Hutan Hijau adalah
kemampuan terbangnya. Berbeda dengan Ayam Hutan Merah, Ayam Hutan Hijau
mampu terbang vertikal setinggi 7 meter dan terbang horisontal (lurus) hingga
radius beberapa ratus meter.
2.3

Mengenal Ayam Kampung


Ayam kampung merupakan salah satu jenis ternak unggas yang telah

memasyarakat dan tersebar di seluruh pelosok nusantara. Bagi masyarakat


Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Nama ilmiah untuk ayam
kampung adalah Gallus domesticus. Menurut Nataamijaya (2005), menyebutkan
bahwa ayam bukan ras (buras) atau ayam kampung, disebut juga Gallus
domesticus.

Gambar 3. Ayam Kampung


Ayam kampung disukai orang karena dagingnya yang kenyal dan berisi,
tidak lembek dan tidak berlemak sebagaimana ayam ras. Berbagai masakan

Indonesia banyak yang tetap menggunakan ayam kampung karena dagingnya


tahan pengolahan (tidak hancur dalam pengolahan). Selain itu daging ayam
kampung memiliki keunggulan dibandingkan daging ayam broiler, karena
kandungan nutrisi yang lebih tinggi. Ciri ayam kampung adalah ukuran tubuh
kecil dan laju pertumbuhannya lambat dibandingkan dengan ayam ras (Sartika,
dkk., 2008).
Beberapa kebiasaan atau sifat yang kampung yang merugikan, di antaranya
yaitu : Ayam kampung memiliki kebiasaan mematuk bahkan memakan kawan
sendiri (kanibalisme), ayam kampung juga memiliki kebiasaan memakan telur,
sering dijumpai pada pemeliharaan ayam sistem kandang litter, rontoknya bulu
ayam kampung merupakan peristiwa alami tetapi hal tersebut jelas akan
merugikan peternak ayam.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1

Sejarah Lahirnya Ayam Bekisar


Sejarah singkatnya asal mulanya ayam Bekisar di temukan di suatu pulau

Madura. Menurut Handiwirawan (2006), menyebutkan bahwa pada mulanya


Bekisar hanya dapat dijumpai di Kangean, sebuah pulau kecil di sebelah Timur
Pulau Madura, termasuk wilayah Kabupaten Sumenep. Bekisar pertama kali
dibuat di pulau ini, kemudian Bekisar menyebar ke Pulau Madura dan di daerah
ini bekisar menjadi unggas kebanggaan masyarakat.
Masyarakatnya Kangean secara tidak sengaja mengawinkan induk betina
ayam kampung mereka dengan jago ayam hutan hijau. Cara perkawinan ala
Kangean ini sangat unik. Kaki ayam hutan hijau diikat dengan tali kain Kepalanya
didekatkan ayam hutan hijau betina. Setelah ayam hutan jantan itu bermaksud
untuk mengawini ayam hutan betina, maka disusupkan ayam kampung betina di
bawah ayam hutan betina tersebut. Untuk itu, sebuah lubang dangkal telah
dipersiapkan di lokasi perkawinan tersebut. Hingga yang terjadi adalah, jago ayam
hutan hijau itu "nangkring" dan mematok ayam hutan betina, tetapi yang
dikawininya adalah ayam kampung. Teknik perkawinan ala Kangean ini disebut
sebagai "kawin dodokan".
3.2

Jenis-jenis Ayam Bekisar


Ayam bekisar merupakan hasil persilangan antara ayam hutan jantan dengan

ayam kampung betina. Warna bulu yang khas pada ayam bekisar didominasi oleh
induk betina yaitu ayam kampung sementara postur tubuh dan suara didominasi
oleh induk jantan yaitu ayam hutan hijau. Perbedaan inilah yang membedakan
jenis ayam bekisar dapat digolongkan.
Berdasarkan Wikipedia Indonesia, ada tiga jenis ayam bekisar :
1) Gallus aenus yang berjengger bergerigi delapan kecil, pial berukuran
sedang, warna bulu pada lapisan atas ungu dengan plisir kuning emas.
2) Gallus temminckii memiliki jengger bergerigi emas, pial berwarna
jambu, bulu merah mengkilap dan berplisir merah kecoklatan.

3) Gallus violanceus dengan jengger bergerigi bagus, ukuran pial sedang,


warna bulunya ungu dengan permukaan yang halus.
Beberapa macam ayam bekisar yang terkenal keindahannya yaitu :
1) Bekisar Kangean (Madura) dibentuk dari induk betina berbulu satu
macam misalnya hitam, merah, putih, kuning, dan abu abu.
2) Bekisar Putih (Yogya), berwarna putih mulai dari paruh, hingga telapak
kaki kecuali jengger, pial, dan cuping berwarna merah.
3) Bekisar Hitam (Parakan), silangan dengan ayam Kedu Hitam betina,
bentuk tubuh tinggi, besar, tegap dan berbulu hitam.
4) Bekisar Multiwarna (Solo), kaya akan warna dan suaranya sangat
nyaring dengan ujung suara meninggi, ukuran tubuh sedang. Ayam
bekisar multiwarna mempunyai bulu warna warni dengan bulu leher,
bulu pelana, dan bulu hias berwarna merah menyala.
Berdasarkan warna bulunya ayam bekisar dibedakan :
1) Ayam bekisar Putih, ayam ini bisa dibilang keturunan pertama dari
pejantan ayam hutan hijau dengan induk betina ayam ras putih. dan
hasilnya disebut bekisar putih dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Warna bulunya hanya putih
b. Postur badannya ramping
c. Jenggernya besar dan juga berwarna merah.
d. Warna kakinya agak sedikit putih
2) Ayam bekisar Hitam, ayam ini merupakan keturunan pertama dari hasil
silangan antara pejantan ayam hutan hijau dengan indukan betina ayam
cemani hitam. Cirinya adalah seluruh tubuhnya itu berwarna hitam dan
begitu juga dengan bulu, kaki, jari dan mata semua berwarna hitam.
3) Ayam bekisar multi warna, ayam ini sejatinya merupakan keturunan
pertama dari hasil silangan antara ayam hutan hijau dan induk betina
ayam kampung yang berbulu apa saja, bisa merah, kuning, abu-abu,
coklat dll, cirinya adalah warna bulunya berwarna warni.
3.3

Cara Perawatan Ayam Bekisar

3.4

Cara Perawatan Telur Ayam Bekisar

Biasanya telur yang keluar pertama dan kedua tidak ditetaskan. Baru telur
yang ketiga dan selanjutnya dipilih untuk ditetaskan. Sebelum dieramkan, isi telur
diperiksa terlebih dahulu. Bisa dengan teropong lampu atau alat pemeriksa
lainnya. Biasanya telur yang akan ditetaskan ini dititipkan pada ayam lain yang
sedang mengeram.
Kalau akan ditetaskan dengan induk sendiri, sebaiknya induk ayam
kampung betina dipisah dari ayam hutan hijau jantan. Atau ayam hutan hijau ini
dikandangkan sendiri secara soliter. Jadi dalam kandang perjodohan ini, induk itu
bisa dengan tenang bertelur terus, paling banyak sampai 12 butir telur. Sesudah
itu, induk ayam kampung akan menunjukkan mau mengeram. Telur yang dierami
ini sebaiknya diperiksa juga. Dipilih telur yang mengandung bibit, sedang yang
embrionya tidak ada disingkirkan.
Anak yang menetas sebaiknya dipelihara terus bersama induknya sampai
agak dewasa sebelum dipisah. Tapi ada juga yang dipelihara secara terpisah dalam
kandang pembesaran. Kalau dipelihara terpisah, kandang perlu diberi lampu
penghangat sampai anak berumur sebulan. Untuk mencegah penyakit, anak ayam
divaksin. Sedang makanannya berupa makanan untuk bibit ayam bangkok, sampai
anak ayam berumur 6 minggu. Sesudah itu, boleh diberi makanan untuk ayam
bangkok dewasa, dengan ditambah protein hewani hidup (belalang, larva semut
merah, jangkerik dan lain-lain) seminggu sekali. Umur dua bulan, anak ayam
sudah bisa dipisah bersama dalam satu kandang. Umur 4 bulan, anak ayam
bekisar diseleksi. Yang diperkirakan bersuara bagus, sebaiknya dipisah ke
kandang sendiri, dan dipelihara secara soliter.
Calon jago bekisar yang bagus, umumnya dipelihara secara khusus. Setiap
pagi dikerek di tiang tinggi seperti halnya burung perkutut, agar rajin berkokok
dan nyaring suaranya. Siangnya diturunkan, agar sempat menceker tanah.
Kadang-kadang juga perlu dimandikan dengan cara mengguyur air lewat selang
atau semprotan. Dengan demikian ayam tidak merasa kegerahan pada saat terik
panas. Sebagai makanan bekisar dewasa, selain campuran jagung kuning kecilkecil dengan beras merah, juga perlu diberikan makanan hidup berupa belalang,
jangkrik larva semut merah, dan lain-lain. Makanan tambahan ini merupakan
sumber protein hewani yang segar, yang konon sangat bermanfaat untuk

membangun suara yang nyaring melengking, selain kondisi fisik yang cantik dan
sehat.

Anda mungkin juga menyukai