Ipi 136017
Ipi 136017
Abstrak: Motor listrik adalah suatu alat yang berfungsi untuk merubah tenaga listrik menjadi
tenaga mekanik. Motor listrik 3 phasa banyak digunakan, diantaranya pada industri. Penggunaan
motor listrik dipilih karena mempunyai sifat mudah dioperasikan dan tidak menimbulkan polusi
suara dibanding dengan pengunaan tenaga motor diesel atau motor bakar. Tujuan penelitian ini
adalah 1) Untuk mengetahui apakah apakah ada perubahan unjuk kerja motor listrik 3 phasa
dengan adanya perubahan teganan dan frekuensi 2) Berapa besar tegangan dan frekuensi yang
harus diberikan pada motor induksi 3 phasa agar diperoleh unjuk kerja yang optimal. Hasilnya
adalah: (1) Perubahan tegangan sumber dapat menyebabkan perubahan unjuk kerja motor
diantaranya; perubahan kecepatan putaran, arus stator dan daya. Tetapi adanya perubahan
tegangan menyebabkan kerja motor menjadi terbatas, efisiensi daya menurun dan motor menjadi
cepat panas akibat over current, (2) Perubahan frekuensi sumber juga dapat menyebabkan
perubahan unjuk kerja motor, tetapi perubahan frekuensi dengan tegangan dibuat konstan
menyebabkan fluks magnet tidak stabil yang berakibat kerja motor tidak stabil serta efisiensi
dayanya menurun. Untuk menjaga kestabilan fluks perubahan frekuensi harus diikuti dengan
perubahan tegangan, (3) Unjuk kerja motor yang paling optimal pada penelitian ini diperoleh pada
tegangan sumber 350 volt dan frekuensi sumber 50 Hz.
Kata Kunci: motor induksi, putaran, unjuk kerja
1. Pendahuluan
Motor induksi umumnya berputar dengan
kecepatan
konstan
atau
mendekati
kecepatan
sinkronnya.
Karena
kecepatannya yang konstan, motor induksi
banyak dipakai untuk beban yang tetap
seperti pada eskalator, ban berjalan pada
industri, mesin bubut, mesin bor, mesin
penggilingan semen dan sebagainya.
Sekarang berkembang penggunaan motor
induksi untuk penggunaan beban yang
mempunyai putaran tidak tetap seperti pada
KRL, maupun untuk keperluan lainnya yang
membutuhkan variasi putaran. Untuk
keperluan tersebut motor induksi perlu
diatur kecepatannya, serta perlu dicari
unjuk kerja terbaik pada berbagai cara
pengaturan kecepatan.
Kecepatan motor induksi dapat diubah
dengan beberapa cara, yaitu; (1) merubah
banyaknya kutub, (2) mengubah frekuensi
jala-jala, (3) mengubah tegangan jala-jala,
dan
(4)
mengubah
tahanan
luar
(Fitzgerald,1990).
2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1) Untuk
mengetahui
apakah
ada
perubahan unjuk kerja motor listrik 3
phasa dengan adanya perubahan
putaran
2) Menentukan berapa besar tegangan dan
frekuensi yang diberikan sehingga
58
3. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat
adanya
penjelasan
yang
mendukung kajian teori teknologi tentang
energi listrik, dalam hal ini adanya
penjelasan
tentang
dampak
akibat
perubahan putaran terhadap unjuk kerja
motor induksi tiga phasa. Unjuk kerja motor
dilihat dari aspek pengukuran kecepatan
putaran, arus dan dayanya.
4. Kajian Pustaka
Motor induksi merupakan motor arus bolakbalik (AC) yang paling luas digunakan.
Penamaannya berasal dari kenyataan
bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh
dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus
yang terinduksi sebagai akibat adanya
perbedan relatif antara putaran rotor
dengan medan putar (rotating magnetic
field) yang dihasilkan oleh arus stator
(Zuhal, 1991). Menurut Fitzgerald (1990)
motor induksi merupakan suatu motor yang
dicatu oleh arus bolak-balik pada statornya
secara langsung dan pada rotornya dengan
imbas atau induksi dari stator.
Melihat dua pernyataan tersebut dapat
dikatakan bahwa motor induksi adalah
motor arus bolak-balik dimana statornya
dicatu langsung dari sumber tegangan
bolak-balik dan arus rotornya merupakan
imbas atau induksi dari statornya. Imbas
tersebut sebagai akibat adanya perbedaan
relatif antara putaran rotor dengan medan
putar. Oleh karena itu motor AC dikenal
dengan sebutan motor induksi. Sedangkan
yang dimaksud dengan motor induksi tiga
phasa adalah motor induksi yang pada
belitan statornya dicatu dengan sumber
tegangan tiga phasa yang masing-masing
fasa memilki beda phasa sebesar 120.
= 2 .
nr
60
59
T =
(V1 )
Sa 2 R 2
(a
R2
+ (a 2 X 2 ) 2
ns =
Kutub
120 f 1
p
(Pole
bahwa
5. Metode Penelitian
4.2.2. Pengaturan Frekuensi Sumber (Line
Frequency Control)
Kecepatan putaran motor induksi tiga fasa
dapat diatur dengan merubah frekuensi
sumber, karena medan putar stator
merupakan fungsi frekuensi.
.
Dari persamaan medan putar dapat
dianalisis bahwa apabila nilai fekuensi f
berubah, maka akan mempengaruhi
perubahan harga medan putar stator (ns).
60
Pengaturan Tegangan
Tabel 1. Perubahan tegangan terhadap kecepatan putaran
Tegangan Frekuensi
Kecepatan Putaran Rotor (RPM)
Tanpa
Berbeban (Watt)
(Volt)
(Hz)
Beban 100
200
300
400
500
350
50
2990 2930 2920 2915 2890 2885
300
50
2990 2915 2905 2875 2845 2820
250
50
2985 2895 2865 2840 2770 2685
200
50
2980 2820 2785 2755 2705 2675
150
50
2970 2690 2550 2450 2295 2005
600
2880
2815
2650
2600
1840
600
76.08
75.07
75.97
78.33
61.33
Pengaturan Frekuensi
Tabel 3. Perubahan frekuensi terhadap kecepatan putaran
Frekuensi Tegangan
Kecepatan Putaran Rotor (RPM)
Tanpa
Berbeban (Watt)
(Hz)
(Volt)
Beban
60
100
150
200
250
35
150
2050 1935 1905 1875 1850 1800
40
150
2380 2225 2200 2175 2155 2125
45
150
2675 2550 2510 2480 2450 2410
50
150
2950 2760 2720 2680 2640 2585
55
150
3250 2900 2825 2750 2675 2500
300
1785
2085
2375
2350
2300
61
300
66.52
70.17
73.30
67.45
66.67
K ecepatan P utaran (R P M )
3500
V = 350 volt
3000
2500
V = 300 volt
2000
V = 250 volt
1500
V = 200 volt
1000
V = 150 volt
500
0
0
100
200
300
400
500
600
700
6.2. Pembahasan
6.2.1. Perubahan Tegangan Terhadap
Kecepatan
Berdasarkan data yang ada serta grafik
hubungan antara kecepatan putaran
terhadap beban untuk beberapa variasi
tegangan terlihat bahwa semakin besar
beban kecepatan putaran motor semakin
menurun
Adanya
perubahan
tegangan
juga
mengakibat-kan terjadinya perubahan
kecepatan putaran motor. Misalnya pada
tegangan 350 volt terjadi penurunan
kecepatan putaran sebesar 0,57 %.
Tegangan sebesar 300 volt, rata-rata
penurunan kecepatan putaran sebesar
2,33 %. Terjadi penurunan keceparan
putaran sebesar 5,39 % pada tegangan
sumber sebesar 250 volt. Tegangan
sumber
sebesar
200
volt
terjadi
penurunan kecepatan putaran sebesar
7,12 % dan pada tegangan sumber
sebesar 150 volt terjadi rata-rata
penurunan kecepatan putaran sebesar
20,56 %. Dari data tersebut dapat dilihat
62
E fisiensi (% )
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
V = 350 V
V = 300 V
V = 250 V
V = 200 V
V = 150 V
100
200
300
400
500
600
700
63
3500
Putaran Rotor (RPM)
3000
f = 35 Hz
2500
f = 40 Hz
2000
f = 45 Hz
1500
f = 50 Hz
1000
f = 55 Hz
500
0
0
50
100
150
200
250
300
350
Beban (Watt)
E fisiensi (% )
f = 35 Hz
f = 40 Hz
f = 45 Hz
f = 50 Hz
f = 55 Hz
60
100
150
200
250
300
kerja
motor,
tetapi
perubahan
frekuensi dengan tegangan dibuat
konstan menyebabkan fluks magnet
tidak stabil yang berakibat kerja motor
tidak stabil serta efisiensi dayanya
menurun. Untuk menjaga kestabilan
fluks perubahan frekuensi harus diikuti
dengan perubahan tegangan.
3) Unjuk kerja motor yang paling optimal
pada penelitian ini diperoleh pada
tegangan sumber 350 volt dan
frekuensi sumber 50 Hz
7.2. Saran
Bagi pemakai, hendaknya motor induksi
difungsikan dengan kecepatan putaran
64
konstan/tetap
serta
frekuensi
kerjanya
spesifikasinya.
tegangan
dan
sesuai
dengan
Daftar Pustaka
Abdul Kadir.1984. Mesin tak serempak.
Bandung: Djambatan,
Fitzgerald A.E, Jr. Charles Kingsley and
Stepen D Umans. 1997. Mesin-Mesin
Listrik Terjemahan Edisi Keempat.
Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama.
Lister.1993. Mesin dan rangkaian listrik.
Alih bahasa Hanapi Gunawan.
Jakarta: Erlangga.
Marappung, Muslimin. 1979. Teori soal
penyelesaian teknik tenaga listrik.
Bandung: Armico.
Rijono Yon. 1997. Dasar Teknik Tenaga
Listrik. Yogyakarta: Andi Offset.
Schneider Electric.2004. Bahan pelatihan.
Jakarta: Schneider Electric
Sugiyono.
1997.
Statistika
untuk
penelitian. Bandung: Alfabet.
Theraja, B.L. 1977. A text book of
technology. New Delhi: S. Chand &
Co. LTD.,
Zuhal. 1991. Dasar tenaga listrik.
Bandung: Penerbit ITB.