Anda di halaman 1dari 32

BAHASA

INDONESIA
SURAT KUASA
SURAT
PERJANJIAN

SURAT KUASA

Surat kuasa

pemberian kuasa kepada

seseorang untuk menyelesaikan suatu


urusan.
Misalnya:
menjualkan tanah/rumah
mengambilkan wesel/tabungan
menandatangani akte jual-beli
mewakili sidang di pengadilan

Isi surat kuasa:


identitas pemberi kuasa
identitas penerima kuasa
urusan yang harus diselesaikan
batas-batas kewenangan,
jika dipandang perlu
masa berlakunya surat kuasa,
jika dipandang perlu
tanda tangan kedua belah pihak

Persyaratan:
ditulis di atas kertas bermaterai atau
kertas bersegel
jika dipergunakan sesuai dengan
fungsinya perlu dilengkapi KTP
pemberi kuasa dan yang diberi kuasa
disahkan notaris atau pejabat
berwenang (jika dipandang perlu)

Contoh:
SURAT KUASA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
nama
: Rina Kusumastuti
alamat
: Jl. Siaga No. 19
Bekasi
umur
: 17 tahun
pekerjaan : Pelajar SMA N 2
Bekasi
No. KTP : 10.5509.161993

dengan ini memberi kuasa kepada:


nama
: Reiza Damayanti
alamat : Jl. Pembina No. 16
Bekasi
umur
: 21 tahun
pekerjaan : Mahasiswi UI jurusan
arsitektur
No. KTP : 10. 2983.190990

Untuk mengambilkan uang kiriman via


poswesel sebesar Rp 500.000,00 dengan
pengirim:
nama
: Ir. Sauki
alamat
: Jl. Parangtritis 57
Yogyakarta
Surat kuasa ini dibuat dengan
sebenarnya agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Bekasi, 1 Maret 2006
Yang diberi kuasa
Pemberi kuasa
Reiza Damayanti

Rina Kusumastuti

Surat Perjanjian

Surat perjanjian

dibuat oleh dua

pihak yang telah sepakat untuk suatu


urusan.

Macam surat perjanjian:


perjanjian jual beli
perjanjian sewa beli
perjanjian sewa-menyewa
perjanjian pemborongan
perjanjian pinjaman uang
perjanjian kerja

Yang perlu diperhatikan dalam


pembuatan surat perjanjian:
dibuat di atas kertas segel atau
kertas bermaterai
rumuskan pasal-pasalnya secara
cermat dan adil
disahkan notaris atau pejabat,
misalnya lurah atau camat

Guna surat perjanjian:


bukti otentik adanya ikatan kedua
belah pihak
menghindari persengketaan

Surat Perjanjian Jual Beli


Memuat:
judul
identitas pihak pertama (pemilik/penjual)
identitas pihak kedua (pembeli)
pasal-pasal yang menjadi kesepakatan
tempat dan tanggal
tanda tangan masing-masing pihak dan saksi
saksi

Pasal-pasal yang perlu disepakati


meliputi:
1.

Objek yang diperjualbelikan

2.

Harga dan cara pembayaran

3.

Penyerahan

4.

Kewajiban-kewajiban penjual

5. Kewajiban-kewajiban pembeli
6. Penanggung biaya jual beli, misal
biaya balik nama, saksi, materai, dll.
7. Penutup:
- perjanjian dibuat rangkap dua
- perjanjian dibuat tanpa paksaan
dari pihak mana pun

8. Pasal tambahan (sebelum pasal


penutup):
kuasa kepada pihak kedua untuk
akta jual beli di hadapan PPAT
- arbitrase (cara penyelesaian jika
terjadi perselisihan, misal: akan
diusahakan semaksimal mungkin
secara kekeluargaan)

menandatangani

Contoh:
SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH
Pada hari ini, tanggal kami yang
bertanda tangan di bawah ini,
1. nama
:
umur
:
alamat :
Selanjutnya disebut pihak pertama atau
penjual

2. nama
umur
alamat

:
:
:

Selanjutnya disebut pihak kedua atau


pembeli. Kedua belah pihak telah sepakat
mengadakan perjanjian jual beli tanah
dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
Pihak pertama menjual kepada pihak
kedua sebagaimana pihak kedua
membeli kepada pihak pertama tanah
seluasdi, sertifikat nomor
dengan batas sebelah barat,
timur, utara, selatan. dalam
jual beli ini termasuk bangunan di
atasnya.

Pasal 2
Perjanjian ini diadakan dengan harga
sebesar, akan dibayarkan kepada
penjual(mis.: saat penandatanganan
perjanjian ini)
Pasal 3
Penyerahan tanah dan bangunan akan
dilaksanakan(kapan)

Pasal 4
Sejak penyerahan, segala risiko dan
kewajiban terhadap tanah dan
bangunan seperti pajak, dll. menjadi
tanggungan pihak kedua. Segala
kewajiban/tunggakan sampai saat
penyerahan, tetap merupakan
tanggungan pihak pertama.

Pasal 5
Pihak pertama menjamin bahwa tanah
tersebut tidak dibebani dengan hipotek atau
hal lain yang bersifat benda
Pasal 6
Pihak pertama dengan suka rela dan
sepenuh hati membantu proses
penyertifikatan (balik nama) kepada pihak
kedua
Pasal 7
Biaya jual beli ditanggung oleh

Pasal 8
Surat perjanjian ini dibuat rangkap dua,
ditendatangani oleh kedua pihak dan saksisaksi tanpa tekanan dari pihak mana pun,
dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama.
..,.2006
Pihak kedua Pihak pertama
.
Saksi III Saksi II
Saksi I
. .. .

Surat Perjanjian Sewa-Menyewa


Memuat:
judul
identitas pihak pertama (pemilik)
identitas pihak kedua (penyewa)
pasal-pasal yang menjadi kesepakatan
tempat dan tanggal
tanda tangan masing-masing pihak dan
saksi-saksi

Pasal-pasal yang perlu disepakati, misalnya


dalam perjanjian sewa-menyewa rumah:
1.

objek yang dipersewakan

2.

tujuan sewa
misal: tempat tinggal, usaha, atau kantor

3. harga sewa
4. jangka waktu sewa
5.

larangan-larangan bagi penyewa


misal: mengubah bentuk bangunan,
mengalihkan pada pihak ketiga

6. kewajiban penyewa,
misal: mengadakan pemeliharaan,
membayar telepon/listrik
7. kewajiban pemilik,
misal: mengadakan perbaikan besar,
membayar PBB
8. syarat pengembalian sehabis masa
sewa rumah dikembalikan dalam keadaan
seperti semula

Contoh:
PERJANJIAN SEWA-MENYEWA RUMAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1.

Nama.pekerjaan.tinggal
di.selanjutnya disebut pihak kesatu, dan

2.

Nama.pekerjaan.tinggal
di.selanjutnya disebut pihak kedua.
Menerangkan bahwa kedua belah pihak

telah mengadakan persetujuan bahwa pihak

kesatu dengan ini menyewakan dan pihak


kedua dengan ini menyewa dan menerima
baik persewaan sebuah rumah tinggal dari
tembok, atap genting, lantai ubin, milik
pihak kesatu yang beralamat di Jl. Siliwangi
No. 57 Cirebon. Sewa menyewa ini telah
terjadi dan diterima baik dengan ketentuanketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
Pihak kedua mengetahui dan mengaku,
bahwa rumah yang disewa ini telah ditunjuk
pihak kesatu sebagai rumah tinggal.
Pasal 2
Rumah yang disewakan pihak kesatu akan
dipergunakan oleh pihak kedua menurut
sifatnya sebagai rumah tinggal sejak
tanggal 1Januari 2005 sampai 31 Desember
2005.

Pasal 3
Harga sewa yang harus dibayar oleh
pihak kedua kepada pihak kesatu
sebesar Rp(..rupiah) setahun.

Pasal 4
Rumah yang disewakan pihak kesatu
kepada pihak kedua adalah dalam jangka
waktu satu tahun. Jika akan diperpanjang
maka akan dibuat ketentuan baru.
Pasal 5
Selama menyewa pihak kedua dilarang
mengubah bentuk rumah atau mengalihkan
penyewaan rumah pada pihak ketiga.

Pasal 6
Pihak kedua berkewajiban untuk
memelihara rumah serta membayar
rekening listrik dan telepon selama
menempati rumah yang disewa sesuai
dengan perjanjian.
Pasal 7
Pihak kesatu berkewajiban mengadakan
perbaikan yang sifatnya besar dan
membayar PBB untuk tahun yang sedang
berjalan.

Pasal 8
Pihak kedua berkewajiban mengembalikan
rumah yang disewa seperti keadaan semula
jika masa sewa sudah habis waktunya.
.,2006
Pihak kesatu
Pihak kedua
.
.
Saksi-saksi
1. .
2.

Anda mungkin juga menyukai