Anda di halaman 1dari 45

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEJADIAN KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN
MAMPANG PRAPATAN
Siti Masitah Hamzah (030.04.271)
Rizky Nur Putra (030.05.196)
Nik Nur Sukma (030.05.267)
Nurhidayah (030.05.272)

Penyebab AKI antara lain


Penyulit Persalinan

Penyulit Mana Nifas

AKI

Penyululit Kehamilan

Risiko tinggi Dalam kehamilan

Antenatal Care

Latar belakang..
Kasus Risiko tinggi

Indonesia

Kesadaran pemeriksaan
Kehamilan di sarana kesehatan

Analisis Faktor

Ketidaktahuan (ignorance)
Kemiskinan/ketidakmampuan (Poverty)
Kepercayaan (emotional security)
Sarana dan prasanara kesehatan
(accesibility)

Masalah...........
permasalahan dari penelitian yang
akan dilakukan adalah mencari faktorfaktor yang mempengaruhi kejadian
kehamilan resiko tinggi di wilayah
kerja Puskesmas kecamatan
Mampang Prapatan.

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum
Menurunkan angka kematian ibu di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan
Tujuan Khusus
pengaruh penghasilan, pengetahuan, sikap,
perilaku, penyuluhan dan akses ke
saranakesehatan

kasus resiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas

Mampang Prapatan

Ruang Lingkup
Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada ibu


hamil yang datang berobat ke
Puskesmas Kecamatan Mampang
Prapatan.

Lokasi dan Waktu

Puskesmas Kecamatan Mampang


Prapatan
Mei 2010-Juni 2010

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan
kepada Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan mengenai
:
meningkatkan cakupan program KIA terutama tentang
penjaringan, pelayanan, dan penanganan kasus kehamilan
risiko tinggi.
Informasi tentang kendala-kendala yang ada dalam
menjalankan program KIA terutama dalam upaya
meningkatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan pada
umumnya dan pemeriksaan kehamilan kasus risiko tinggi
Bahan pertimbangan dalam memilih jalan keluar yang akan
ditempuh untuk memecahkan masalah rendahnya
pemeriksaan kehamilan risiko tinggi oleh tenaga kesehatan

Metodologi Penelitian

Jenis penelitian : cross sectional (potong lintang)

Metode penelitian : Analitik

Teknik Pengumpulan data : Survey, melalui wawancara langsung


terhadap responden

Instrumen pokok penelitian : kuesioner

Populasi: Ibu hamil dengan risiko tinggi yang tercatat selama bulan
Mei 2010 sampai dengan Juni 2010 yang bermukim di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan.

Jumlah Populasi / Sampel : 100 orang (whole sample)

Teknik Sampling : -

Analisis data : Chi-square test

TINJAUAN PUSTAKA
Pelayanan KIA
Kegiatan-kegiatan pokok (Depkes RI, 1991 / 1992):

Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan


dengan mutu yang baik serta jangkauan yang setinggitingginya.

Peningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukan


kepada peningkatan pertolongan oleh tenaga profesional
secara berangsur-angsur.

Peningkatan deteksi dini resiko tinggi kehamilan, baik oleh


tenaga kesehatan maupun di masyarakat, serta penanganan
dan pengamatannya secara terus menerus.

Pelayanan Kesehatan pada Ibu


Hamil

Tujuan antenatal care terhadap ibu adalah


Mengurangi penyulit-penyulit selama masa
antepartum.
Mempertahankan kesehatan jasmani maupun
rohani ibu.
Upaya persalinan berlangsung dengan aman.
Supaya ibu terjamin kesehatannya setelah
melahirkan.
Supaya ibu dapat memenuhi segala
kebutuhan janin.

Kehamilan risiko tinggi


(KRT)
Kehamilan
risiko tinggi (KRT) adalah suatu
kehamilan dimana jiwa dan kesehatan ibu dan atau
bayi dapat terancam.

Definisi menurut Dinkes faktor risiko tinggi adalah


kondisi ibu yang mungkin dapat menyebabkan
seorang ibu hamil berisiko mendapatkan penyulit
untuk dapat menyelesaikan kehamilannya secara
sehat dan aman, serta berisiko untuk terjadinya
penyulit/ komplikasi pada saat melahirkan.

Faktor-faktor resiko pada ibu


hamil

Umur

Jumlah anak

Jarak kelahiran
(ibu sudah hamil lagi sebelum anak berumur
1 tahun).

Riwayat persalinan
Riwayat persalinan/kehamilan yang jelek

Riwayat penyakit
Mempunyai penyakit kronis/menahun
( Hipertensi, Jantung, Kencing manis ).

Faktor risiko

Riwayat perdarahan

Anemia

Tinggi badan kurang dari 145 cm

Lingkar lengan atas kurang dari 23,5


cm.

Penyuluhan kepada Ibu Hamil


Penyuluhan yang diberikan kepada ibu
hamil hendaknya memenuhi hal-hal
berikut
Kecukupan asupan gizi selama masa
kehamilan dan menyusui.
Perlunya pemeriksaan antenatal
secara teratur ke petugas kesehatan
yang ditunjuk.
Perlunya mengkonsumsi tablet zat besi
yang diberikan petugas kesehatan.

Mengapa ibu tidak memeriksakan


kehamilannya?

Ibu seringkali tidak berhak memutuskan


sesuatu;

Fasilitas untuk pelayanan antenatal tidak


memadai,

Beberapa ibu tidak mengetahui mereka


harus memeriksakan kehamilannya

Transportasi yang sulit

Mengapa ibu

Kurangnya dukungan tradisi dari keluarga

Takhyul dan keraguan untuk memeriksakan kehamilan


kepada petugas kesehatan

Ketidakpercayaan dan ketidaksenangan pada tenaga


kesehatan

Ibu dan atau anggota keluarganya tidak mampu


membayar atau

Tidak mempunyai waktu untuk memeriksakan


kehamilan.

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI


OPERASIONAL
KERANGKA KONSEP

PENGETAHUAN
SIKAP
PERILAKU
PENGHASILAN
AKSES
KESARANA
KESEHATAN

Kejadian
RENDAHNYA
Kehamilan
PEMERKSAAN
RISIKOTINGGI
Resiko
Tinggi
OLEH
Di Wilayah
Kerja
NAKES
Puskesmas
Mampang Prapatan

Hipotesis
Tidak ada pengaruh

faktor penghasilan

faktor pengetahuan

faktor sikap

faktor perilaku

faktor akses ke sarana kesehatan

KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS KECAMATAN MAMPANG PRAPATAN

Definisi Operasional
(1) Penghasilan
Penghasilan dianggap Tinggi jika
Rp. 1.050.000,00./bulan
Penghasilan dianggap Rendah
jika < Rp. 1.050.000,00./bulan
Skala: ordinal.

(2) Pengetahuan
Jumlah pertanyaan 20 buah, semuanya
diberi nilai.
Jawaban yang sempurna diberi nilai 3, yang
kurang sempurna diberi nilai 1-2, dan yang
salah diberi nilai 0.
Nilai maksimal adalah 50 dan nilai minimal
0.
Dikelompokkan ke dalam 2 kategori, yaitu :
Pengetahuan Baik, jika jumlah nilai 26-50.
Pengetahuan Kurang, jika jumlah nilai 0-25.

Skala : ordinal.

(3) Sikap
Pertanyaan berjumlah 8 buah,diberi
nilai 3 jika benar dan 0 jika salah.
Nilai maksimal adalah 24 dan nilai
minimal 0.
Responden dikelompokkan ke
dalam 2 kategori, yaitu :
1. Sikap Baik, jika jumlah nilai 16-24.
2. Sikap Kurang, jika jumlahnya nilai 0-15.

Skala : ordinal

(4) Perilaku
Pertanyaan berjumlah 7 buah, diberi nilai
5 jika benar dan 0 jika salah. Dengan
demikian
Nilai maksimal adalah 18 dan nilai
minimal 0.
Responden dikelompokkan ke dalam 2
kategori, yaitu
1. Perilaku Baik, jika jumlah nilai 14 18.
2. Perilaku Kurang jika jumlah nilai 0-13.
Skala : ordinal

(5) Akses ke sarana kesehatan


Pertanyaa berjumlah 5 buah, yang
semuanya diberi nilai. Masing-masing
Jawaban diberi nilai yang jangkauan akses
memadai, yang kurang memadai diberi nilai
2.
nilai maksimal adalah 7 dan nilai minimal
adalah 0.
Responden dikelompokkan ke dalam 2
kategori yaitu :
Akses ke Sarana Kesehatan Cukup jika jumlah
nilai adalah 7
Akses ke Sarana Kesehatan Kurang jika jumlah
nilai adalah 0-6

Skala : ordinal.

Pengumpulan Data

Data didapatkan dari wawancara


langsung kepada responden yang
memenuhi kriteria

Analisis:
Univariat
Bivariat

Penyajian data:
Data dianalisis
Disajikan dalam tabel dan
pembahasan

Hasil Penelitian

Sarana kesehatan yang ada di


puskesmas Kecamatan
Mampang Prapatan adalah :

Puskesmas Kecamatan
Puskesmas Kelurahan

: 1 buah
: 6 buah

Tabel 5.1. Distribusi Usia Responden

USIA
(tahun)

JUMLAH
( orang)

PERSENTASE
(%)

< 20
20 35
>35

5
89
6

5
89
6

TOTAL

100

100

Tabel 5.1.2. Distribusi pekerjaan utama responden

PEKERJAAN

Pegawai swasta
Pedagang/wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
Lain-lain

TOTAL

JUMLAH
(orang)

PERSENTASE
(%)

29
3
60
8

29
3
60
8

100

100

Tabel 5.3 Distribusi pendidikan terakhir


responden.
PENDIDIKAN

Tidak tamat SD/tidak sekolah


Tamat SD/sederajat
Tamat SLTP/sederajat
Tiamat SLTA/sederajat
Akademi/perguruan tinggi

TOTAL

JUMLAH PERSENTASE
1
3
21
67
8

1
3
21
67
8

100

100

Tabel 5.14 Distribusi penghasilan perkapita perbulan responden

PENGHASILAN

< Rp 1.050.000,00/bulan
Rp 1.050.000,00/bulan
TOTAL

JUMLAH
(orang)

PERSENTASE
(%)

39
61

39
61

100

100

Tabel 5.1.5 Distribusi kejadian kehamilan risiko tinggi di Puskesmas.

Kejadian kehamilan risiko


tinggi

Ya
Tidak

TOTAL

JUMLAH
(orang)

PERSENTASE (%)

36
64

36
64

100

100

Tabel 5.2.1. distribusi silang hubungan antara Penghasilan dengan


kejadian kehamilan risiko tinggi.

Penghasilan

Kehamilan risiko tinggi

Jumlah

Ya

Tidak

Tinggi

16

Rendah

27

34

Total

16

34

50

Tabel 5.2.2 Distribusi silang pengetahuan responden tentang kehamilan risiko tinggi.
Pengetahuan

Kehamilan risiko tinggi

Jumlah

Ya

Tidak

Baik

6
16,7%

51
79,7%

57
57,0%

Kurang

30
83,3%

13
20,3%

43
43,0%

Total

36

64

100

Tabel 5.2.3 Distribusi silang sikap responden terhadap kehamilan risiko tinggi
Sikap

Kehamilan risiko tinggi

Jumlah

Ya

Tidak

Baik

20
55,6%

61
95,3%

81
81,0%

Kurang

16
44,4%

3
4,7%

19
19,0%

Total

36

64

100

Tabel 5.2.4 Distribusi silang perilaku responden terhadap kehamilan risiko tinggi.
Perilaku

Kehamilan risiko tinggi

Jumlah

Ya

Tidak

Baik

7
19,4%

55
85,9%

62
100%

Kurang

29
80,6%

9
14,1%

38
38,0%

Total

36

64

100

Tabel 5.2.5 Distribusi Silang Akses ke sarana kesehatan


Akses ke saran kesehatan

Kehamilan risiko tinggi

Jumlah

Ya

Tidak

Cukup

31
86,1%

64
100%

95
95%

Kurang

5
13,9%

0
0%

5
5%

Total

36

64

100

Tabel 5.3 Hubungan antara Penghasilan, Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Akses ke sarana
kesehatan, dan Penghasilan dengan kehamilan risiko tinggi
Kehamilan Risiko Tinggi
Variabel

Kategor
i

Tinggi

Ya (16)

Tidak (34)

17

27.9

44

72.1

Penghasilan

<0.05
Rendah

19

48.7

20

Baik

16.7

51

Kurang

30

83.3

13

20.3

Baik

20

55.6

61

95.3

Sikap

<0.05
Kurang

16

44.4

4.7

Baik

19.4

55

85.9

Perilaku

<0.05

Cukup

Kurang

29
31

80.4

14.1

86.1

64

100

13.9

Keterangan

>0.05

Pearson chisquare <0.05


Hipotesis
diterima

79.7
<0.05

Kurang

Fishers
exact
test

51.3

Pengetahuan

Akses

Pearson
Chisquare

0.002

<0.05

Pearson chisquare <0.05


Hipotesis
diterima

<0.05

Pearson chisquare <0.05


Hipotesis
diterima

<0.05

Pearson chisquare <0.05


Hipotesis
diterima

0.005

Fishers
exact
test<0.05
Hipotesis
diterima

PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian kami yang dijalankan di Puskesmas


Kecamatan Mampang Prapatan didapatkan adanya hubungan
antara 5 faktor yang berperan dalam kejadian kehamilan risiko
tinggi yaitu faktor penghasilan (P=0,000), faktor pengetahuan
(P=0,006), faktor sikap (P=0,001),faktor perilaku
(P=0,001)dan faktor akses ke sarana kesehatan(P=0,001). Hal
ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan studi
dari Kutzin J. tentang Obstacles to womens access: issues and
options for more effective interventions to improve womens
health. Washington DC, The World Bank, 2002 melaporkan
hambatan ekonomi untuk penggunaan layanan kesehatan
termasuk biaya mencari dan mendapatkan perawat. Biaya ini
terdiri dari biaya pengguna yang harus dibayarkan kepada
penyedia layanan kesehatan, biaya perjalanan dan biaya
kesempatan waktu pasien. Keuangan dan biaya kesempatan
ini yang membatasi akses ibu hamil terhadap pelayanan
kesehatan, sehingga menunda keputusan untuk mencari
perawatan dan mencapai perawatan untuk komplikasi darurat.

hasil studi tentang The prevention of maternal


mortality network: barriers to treatment of obstetric
emergencies in rural communities menunjukkan
perilaku memainkan peranan terhadap kejadian
kehamilan risiko tinggi sesuai penelitian yang kami
jalankan. Dalam penelitian tersebut mengatakan
otonomi pribadi adalah dikenal sebagai penentu utama
kemampuan wanita untuk mencari pelayanan
kesehatan. Wanita sering tidak memiliki otoritas untuk
membuat keputusan perawatan kesehatan untuk diri
mereka sendiri sehingga terjadi keterlambatan
mendapatkan pelayanan kesehatan. Mereka
memerlukan izin dari anggota keluarga lain untuk
memanfaatkan pemeriksaan antenatal atau
pengiriman perawatan, bahkan bila terjadi komplikasi.
pengambilan keputusan oleh wanita sering dibatasi dan
kesehatan dan penyakit mereka di peringkat rendah
dalam daftar prioritas keluarga, keputusan mengenai
perawatan kesehatan bagi kehamilan dan komplikasi
kehamilan yang terjadi mungkin tertunda , seringkali
dengan konsekuensi kesehatan yang signifikan. Oleh
itu, pengaruh terhadap otonomi yang terbatas pada
perilaku inginkan pelayanan kesehatan sangat penting

Secara umumnya, diyakini bahwa pencapaian


pendidikan yang lebih tinggi mungkin
berhubungan dengan meningkatnya
penggunaan pelayanan medis. Analisis
multivarian Strauss J tentang Gender and lifecycle differentials in the pattern of adult health
menunjukkan bahwa pendidikan menjadi faktor
penting dalam status kesehatan orang dewasa.
Kurangnya pendidikan, keterbatasan ekposur
pada pesanan media dan ketidakmampuan
untuk memahami komunikasi bahan cetak
dapat menyebabkan kurangnya pengetahuan
tentang kebutuhan kesehatan dan komplikasi
selama kehamilan

Dari hasil penelitian kami pada ibu hamil yang datang


berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan
didapatkan adanya hubungan antara faktor akses ke sarana
kesehatan dengan kejadian kehamilan risiko tinggi. Hal ini
sesuai dengan penelitian terdahulu dari Thaddeus S
berjudul Too far to walk: maternal mortality in context.
Social Science in Medicine yang membuktikan bahawa
pemanfaatan layanan kesehatan oleh ibu hamil dipengaruhi
oleh ketersediaan pusat kesehatan dan kesadaran
keberadaan mereka. Jika tersedia pelayanan, mungkin
terletak jauh dari rumah ibu hamil yang mungkin
merupakan disinsentif untuk mencari perawatan dan
dengan demikian menyebabkan keterlambatan dalam
mencari perawatan. Namun, dalam beberapa situasi,
bahkan jika keputusan untuk mencari perawatan yang tepat
waktu, sering kali ada keterlambatan tiba tepat waktu di
fasilitas layanan kesehatan. Ini mungkin karena transportasi
mahal atau tidak tersedia.

Kesimpulan

1.Dari hasil penelitian yang dilakukan


terhadap 100 orang responden
didapatkan gambaran ibu hamil risiko
tinggi di Puskesmas Kecamatan
Mampang Prapatan
2.Didapatkan adanya hubungan
pengetahuan, perilaku, sikap dan
akses ke sarana kesehatan dengan
ibu hamil risiko tinggi di Puskesmas
Kecamatan Mampang Prapatan.

Saran
1.Untuk Puskesmas
Mengaktifkan kader kesehatan untuk
mendeteksi dini para ibu hamil dengan
risiko tinggi serta memotivasi mereka agar
melakukan pemeriksaan kehamilan oleh
tenaga kesehatan.
Penjaringan kasus dengan risiko tinggi dan
pengawasan antenatal yang teratur dan
baik menentukan morbiditas dan
mortalitas ibu kehamilan risiko tinggi,untuk
ini diharapkan dapat dilakukan penyuluhan
pada wanita hamil risiko tinggi tentang
bahayanya komplikasi yang dapat terjadi
pada ibu dan janin yang dikandung.

Meningkatkan mutu pelayanan antenatal di


puskesmas dan poliklinik ibu hamil untuk itu
perlu dilakukan perlatihan untuk menambah
pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan
dalam mengenal kehamilan risiko tinggi.
Memberikan edukasi kepada ibu hamil yang
mempunyai faktor resiko untuk mengenali lebih
lanjut kehamilan risiko tinggi sehingga dapat
mempertahankan kesehatan kehamilan dengan
optimal.
Perlunya promosi kesehatan yang bisa
didapatkan di pelayanan kesehatan dasar
khususnya Puskesmas kepada setiap lapisan
masyarakat. Dengan promosi kesehatan
diharapkan masyarakat dapat mengerti lebih
lanjut tentang kehamilan risiko tinggi, lebih
peduli pada kesehatan, melakukan pencegahan
dini, dan mengurangi faktor resiko, sehingga
menurunkan angka kematian ibu dan janin.

2.Untuk Universitas
Menitikberatkan materi kuliah tentang
pentingnya pemeriksaan kehamilan
sebagai upaya deteksi dini kehamilan
risiko tinggi agar dapat mencegah
terjadinya komplikasi.
3.Untuk Masyarakat Umum
Mengenali faktor-faktor kehamilan risiko
tinggi
Dapat mengetahui upaya meningkatkan
kualitas kesehatan kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai