Anda di halaman 1dari 2

Cimahi,19Pebruari2012

Pembelajaransederhanapembuatantianglistrikbetonsupayatidakpatah.
(sebuah surat tentang pengalaman TPK untuk para pahlawan)

Dalam monitoring pelaksanaan kegiatan pembangunan PLTMH ke beberapa wilayah PNPM LMP
yang berada di Region Sulawesi maupun Region Sumatera sudah sering disampaikan serta banyak
terlihathasilpembuatantianglistrikbetonyangdikerjakanolehmasyarakatmenjadimubazirtidak
dapat dipakai sebagaimana mestinya karena retak/patah, sehinga menjadi bahan yang tidak
berfungsidantergelatakbegitusajamengganggulingkungansekitar.

Hal ini tentunya sangat disayangkan, mengingat biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan sebuah
tianglistrikbetoninisangattinggiyaituberkisarantaraRp600.000;Rp800.000;suatunilaiyang
mempunyaikontribusikandunganratarata0,1%terhadappembangunansebuahlokasiPLTMHdi
PNPMLMP.Dapatkitabayangkanberapabesarbiayayangtelahdikeluarkanmenjadisiasiadisuatu
lokasikegiatanpembangunanPLTMHdiKabupatenTorajaUtaraSulawesiSelatan,dimanahampir
seluruh tiang listrik beton yang telah dicetak tidak dapat dimanfaatkan karena saat diberdirikan
untukdipasangpadaposisinyamenjadiretakdanpatahsehinggaakhirnyadigantidenganmembeli
tianglistrikdaribesi.DemikianjugadibeberapalokasiPLTMHlainnya.

Ilustrasidiatasmerupakankejadiannyatayangsudahterjadiselamainidantidakdapatdipungkiri
bahwa hal ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain; kurangnya pengalaman, kurangnya
bimbingan/dampingan pra pelaksanaan, kualitas pembesian dan campuran beton yang tidak
standar maupun kurangnya pengawasan. Dan kemudian ada pembelajaran pengalaman dari
seorang Ketua TPK Simancuang Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat yang mudahmudahan
dapatdicobadanditerapkanpadalokasiPLTMHlainnya.

Pengalaman Ketua TPK Simancuang ini, didapat dari masukan seorang yang bekerja di PLN yang
sudah biasa menangani tiang listrik beton yang dipakai di lingkungan PLN. Awalnya, Ketua TPK
Simancuanginipunsudahmencobamembuatbeberapatiangbetonnamunsetelahdianggapkering
dandiberdirikanpadaposisinyamenjadiretak/patah.

Kemudiandiamengikutisarantentangcarapembuatantianglistrikbetonyangbiasadipakaiuntuk
tiang listrik PLN, yaitu dengan memberi lubang didalam tiang beton dengan memasang sebatang
bambuyangrelatiflurussepanjangkuranglebih4mdengandiametersekitar11,25inchidengan
posisitepatditengahtengahrangkabesibeton,danjugaberadatepatditengahpanjangtiangbeton.
KalautiangbetondiPLTMHPNPMLMPumumnyadipakaipanjang6m,makaposisibambuadalah1
m dari ujung atas tiang beton (dimana bagian atas ini adalah untuk menempatkan asesoris
pemegang/pengikat jaringan kabel). Atau posisi bambu juga berada kurang lebih 1 m dari ujung
bawah/dasar tiang beton (dimana bagian bawah ini merupakan penopang tiang beton yang harus
kaku/solid). Posisi bambu diikat kuat pada rangka tulangan besi beton dan tepat berada ditengah
tengah,padasaatpengecoranbetonusahakansupayabambutidakbergeserdariposisinya.

Setelahdipakaicaraini,menurutnyarelatiftidakadayangretak/patahlagiwalaupunbelumsemua
tiang beton tersebut diberdirikan karena alasan keterbatasan pekerja. Sebagai pelaku PNPM LMP

dilapangan, mungkin pengalaman ini patut dicoba dengan memanfaatkan bambu atau kalau tidak
tersedia dapat diganti dengan PVC klass D. Namun untuk mendapatkan keyakinan atau kepastian
secara teknis, sebaiknya dicoba 34 batang dulu, lalu berdirikan pada posisinya dan diberi beban
kabel jaringan yang dipasang sebagaimana mestinya. Kalau hasilnya terbukti bagus, agar dapat di
sharebersamadanmudahmudahanakanmenjadistandardiPNPMLMPselanjutnya.

Demikian sekilas pembelajaran pengalaman dari ketua TPK PLTMH Simancuang, Solok Selatan
SumateraBarat,semogabermanfaatdanselamatmencoba!.

Salam,
MedingMahadana
RENMCPNPMLMP.

KetuaTPKSimancuang,KabupatenSolokSelatanSumateraBarat.Yang
telahberbagipengalaman.

Anda mungkin juga menyukai