Laporan Pendahuluan CHF
Laporan Pendahuluan CHF
OLEH :
NAMA :
YULIYANA MAHMUD
NIM :
201210461011017
KONSEP DASAR
A.
DEFINISI
Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk
memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
jaringan terhadap oksigen dan nutrien. (Diane C. Baughman dan Jo Ann
C. Hockley, 2000). Suatu keadaan patofisiologi adanya kelainan fungsi
jantung
metabolisme sel-sel.
a) Posisi, letak dan ukuran jantung
Secara anatomi ukuran jantung sangatlah variatif. Ukuran jantuung
manusia mendekati ukuran kepalan tangannya atau dengan ukuran
panjang kira-kira 5" (12cm) dan lebar sekitar 3,5" (9cm). Jantung
terletak di belakang tulang sternum, tepatnya di ruang mediastinum
diantara kedua paru-paru dan bersentuhan dengan diafragma.
b) Lapisan pembungkus jantung
Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang disebut lapisan
perikardium, di mana lapisan perikardium ini di bagi menjadi 3
lapisan yaitu :
Lapisan fibrosa,
jantungyang
yaitu
lapisan
paling
luar
melindungi
jantung
ketika
jantung
mengalami
bersifat
sangat
keras
overdistention.
Lapisan
fibrosa
pembungkus
dan
katup
yang
berfungsi
mencegah
aliran
darah
balik
ke
ruang
Vena cava superior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor
dari bagian atas diafragma menuju atrium kanan.
Vena cava inferior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor
dari bagian bawah diafragma ke atrium kanan.
Sinus Coronary, yaitu vena besar di jantung yang membawa darah
kotor dari jantung sendiri.
Pulmonary Trunk,yaitu pembuluh darah besar yang membawa
darah kotor dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis
Arteri Pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang
membawa darah kotor dari pulmonary trunk ke kedua paru-paru.
Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang
membawa darah bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri.
Assending Aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa
darah bersih dari ventrikel kiri ke arkus aorta ke cabangnya yang
bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian atas.
Desending Aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih
dan bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian bawah.
f) Arteri Coroner
Arteri koroner adalah arteri yang bertanggung jawab dengan
jantung sendiri,karena darah bersih yang kaya akan oksigen dan
elektrolit sangat penting agar jantung bisa bekerja sesuai fungsinya.
Apabila arteri koroner mengalami pengurangan suplainya ke jantung
atau yang di sebut dengan ischemia, hal ini akan menyebabkan
terganggunya fungsi jantung. Apabila arteri koroner mengalami
sumbatan
total
atau
yang
mendadak
atau
miokardiac
disebut
dengan
infarction
dan
serangan
bisa
jantung
menyebabkan
ETIOLOGI
Penyebab tersering adalah cedera pada jantung itu sendiri yang
memulai siklus kegagalan dengan mengurangi kekuatan kontraksi
jantung. Akibat buruk dari menurunnya kontraktilitas, mulai terjadi
akumulasi volume darah
d)
menurun kembali.
Peningkatan kebutuhan metabolic-peningkatan kebutuhan yang
berlebihan (demand overload)
Beban kebutuhan metabolic meningkat melebihi kemampuan daya
kerja jantung di mana jantung sudah bekerja maksimal, maka akan
terjadi keadaan gagal jantung walaupun curah jantung sudah
cukup tinggi tetapi tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan
e)
sirkulasi tubuh.
Gangguan pengisian (hambatan input).
Hambatan pada pengisian ventrikel karena gangguan aliran masuk
ke dalam ventrikel atau pada aliran balik vena/venous return akan
menyebabkan pengeluaran atau output ventrikel berkurang dan
f)
mendasari
penyebab
kelainan
fungsi
otot
mencakup
i)
j)
menurun.
Penyakit jantung
Penyakit jantung lain seperti stenosis katup semilunar, temponade
k)
elektrolit juga
tergantung
yang terjadi.
Gagal jantung kiri :
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri krn ventrikel kiri tak
mampu
gas.Dapat
terjadi
ortopnu.Bebrapa
pasien
dapat
yang menghambat
pembuangan
meningkatnya
sisa
energi
hasil
katabolismeJuga
yang digunakan
terjadi
karena
Terjadi akibat
kesakitan
gangguan oksigenasi
tidak
E.
c)
d)
e)
f)
pada kuadran
kanan atas
KLASIFIKASI
Menurut derajat sakitnya:
Derajat 1 :
Tanpa keluhan - Anda masih bisa melakukan
aktivitas fisik sehari-hari tanpa disertai kelelahan ataupun sesak napas
Derajat 2 :
Ringan - aktivitas fisik sedang menyebabkan
kelelahan atau sesak napas, tetapi jika aktivitas ini dihentikan maka
keluhan pun hilang
Derajat 3 :
menyebabkan
kelelahan atau sesak napas, tetapi keluhan akan hilang jika aktivitas
dihentikan
Derajat 4 :
sehari-hari, bahkan pada saat istirahat pun keluhan tetap ada dan
semakin berat jika melakukan aktivitas walaupun aktivitas ringan.
F.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) EKG (elektrokardiogram) :
untuk
mengukur
kecepatan
dan
gelombang
suara
untuk
dalam
fungsi/struktur
katub
atau
are
bilik,
penurunan
kontraktilitas ventricular.
6) Scan jantung : Tindakan penyuntikan fraksi dan memperkirakan
pergerakan dinding.
katup
atau insufisiensi,
Juga
mengkaji potensi
arteri
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan gagal jantung kongestif dengan sasaran :
1) Untuk menurunkan kerja jantung
2) Untuk meningkatkan curah jantung dan kontraktilitas miokard
3) Untuk menurunkan retensi garam dan air.
*Medikamentosa
a) Diuretik : untuk mengurangi penimbunan cairan dan pembengkakan
ex : furosemid
b) Penghambat ACE (ACE inhibitors): untuk menurunkan tekanan
darah dan mengurangi beban kerja jantung ex : captopril
c) Penyekat beta (beta blockers): untuk mengurangi denyut jantung
dan menurunkan tekanan darah agar beban jantung berkurang ex :
propanolol
d) Digoksin : memperkuat denyut dan daya pompa jantung
e) Terapi nitrat dan vasodilator koroner : menyebabkan vasodilatasi
perifer dan penurunan konsumsi oksigen miokard.
f) Digitalis : memperlambat frekuensi ventrikel dan meningkatkan
kekuatan kontraksi, peningkatan efisiensi jantung. Saat curah
jantung meningkat, volume cairan lebih besar dikirim ke ginjal
untuk filtrasi dan ekskresi dan volume intravascular menurun.
g) Inotropik positif: Dobutamin adalah obat simpatomimetik dengan
kerja beta 1 adrenergik. Efek beta 1 meningkatkan kekuatan
kontraksi miokardium (efek inotropik positif) dan meningkatkan
denyut jantung (efek kronotropik positif).
g) Sedatif : Pemberian sedatif untuk mengurangi kegelisahan bertujuan
mengistirahatkan dan memberi relaksasi pada klien.
*Terapi Supportif
a) Tirah baring
Tirah baring mengurangi kerja jantung, meningkatkan tenaga
cadangan
jantung
menurunkan
berbaring.
b) Oksigen
Pemenuhan
dan
volume
oksigen
menurunkan
intra
akan
vaskuler
tekanan
melalui
mengurangi
darah
dengan
induksi
diuresis
demand
miokard
dan
dari
thrombus
dapat
terjadi
dan dapat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d mucus dalam jumlah yang
berlebihan
2) Gangguan pertukaran gas b/d kegagalan ventilasi perfusi
3) Ketidakefektifan pola nafas b/d keletihan otot pernapsan
4) Ketidakefektifan perfusi jaringan b/d tidak adekuatnya sirkulasi
darah
5) Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d faktor
6)
7)
8)
9)
B.
NIC
Sco
re
5
5
Sco
re
5
5
NIC
Pengelolaan asam basa : Asidosis
respiratorik
1. Monitor hasil BGA untuk melihat
penurunan pH darah sesuai
kebutuhan
2. Monitor tanda-tanda gagal nafas
seperti kelelahan otot pernapasan
dan penurunan PO2 dan PCO2
3. Monitor pola nafas
4. Monitor kerja pernapasan (RR, HR,
dan diaphoresis)
5. Monitor status neurologi
6. Anjurkan periode istirahat adekuat
7. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
Sco
re
5
5
NIC
Terapi Oksigen :
1. Bersihkan hidung, mulut, dan
trakea sebelum pemberian terapi
oksigen
2. Jaga kepatenan jalan nafas
3. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
klien
4. Monitor aliran oksigen
5. Monitor efektifitas pemberian
terapi oksigen
Sco
re
5
5
NIC
Resusitasi :
1. Kaji tanda-tanda gangguan perfusi
jaringan
2. Observasi keadaaan kulit meliputi
suhu dan turgor
3. Anjurkan posisi semi fowler
apabila terdapat sesak nafas
4. Kaji dan observasi jalan nafas
untuk menjaga kepatenan jalan
nafas
5. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
6. Observasi darah lengkap dan Hb
7. Kolaborasikan pemberian tranfusi
darah sesuai kebutuhan klien
Sco
re
5
5
NIC
Pengelolaan Nutrisi :
1. Kaji status nutrisi secara
komprehensif meliputi kebiasaan
makan, berat badan dan porsi
makan
2. Kaji makanan kesukaan klien,
berikan apabila tidak bertentangan
dengan program diet
3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
diet yang sesuai dengan kondisi
klien
4. Monitor intake makanan dan
minuman
5. Anjurkan untuk melakukan oral
hyigiene sebelum makan
6. Anjurkan makan sedikit tapi sering
untuk mengurangi rasa mual
7. Kolaborasi dengan tim medis untuk
pemberian suplemen nutrisi yang
sesuai/obat anti muntah
NIC
Sco
re
5
5
Manajemen Cairan :
1. Monitor BB klien
2. Pertahankan keseimbangan intake
dan output cairan klien
3. Monitor status hidrasi
4. Monitor hasil laboratorium yang
relevan dengan kelebihan cairan
(Hematokrit)
5. Kaji lokasi dan tingkat edema
6. Monitor tanda-tanda vital
7. Kolaborasi pemberian obat diuritik
untuk mengurangi kelebihan
cairan
Sco
re
5
5
NIC
Pengelolaan Nyeri :
1. Ajarkan penggunaan terknik nonfarmakologis untuk mengurangi
nyeri seperti tehnik relaksasi tarik
nafas dalam, kompres hangatdingin, massase ringan pada
punggung
2. Anjurkan istirahat adekuat atau
pembatasan aktifitas untuk
mengurangi nyeri
3. Kolaborasi degan tim medis
pemberian analgesik
4. Observasi ketidaknyamanan nonverbal terhadap nyeri
5. Monitor nyeri secara komprehensif
meliputi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, dan faktor
pencetus nyeri
6. Monitor faktor yang dapat
meningkatakan atau mengurangi
nyeri
NIC
Sco
re
5
5
Pengelolaan Energi :
1.Kaji faktor penyebab kelemahan
seperti efeksamping obat atau
nyeri
2.Anjurkan intake nutrisi adekuat
3.Berikan ROM aktif/pasif saat klien
bedrest total untuk mengurangi
tekanan pada otot
4.Bantu klien duduk diatas bed
5.Monitor pola tidur dan jam tidur
klien
6.Anjurkan istirahat adekuat
7.Monitor kardiorespirasi respon
saat aktifitas (RR, nadi, dan
adanya diaporesis)