Anda di halaman 1dari 20

DEPRESAN

Ahmed Haykal
Esti Oktafani
A Novita Simbolon
Devita Natalia

DEPRESAN
jenis
NAPZA
yang
berfungsi
mengurangi
aktifitas
fungsional
tubuhmembuat
pemakainya
menjadi tenang & bahkan membuat
tertidur, tak sadarkan diri
Contohnya: Opioda ( Morfin, Heroin,
Codein ), sedative ( penenang ),
Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer
(anti cemas )

DEPRESAN
Depresan golongan sedatif rasa
mengantuk.
Depresan golongan sedatif dan hipnotika
pada dosis tinggi efek anastesi.
Depresan golongan anastetik umum
senyawa yang dapat menimbulkan efek
anastesi.
Depresan
sering
disebut
sebagai
penenang

DEPRESAN
Suatu
bahan
kimia
yang
dapat
menurunkan sistem saraf pusat
memperlambat fungsi otak.
Mengurangi
ketegangan
dan
kegelisahan.
Yang termasuk dalam Depresan antara
lain alkohol, canabis, opioid, barbiturat,
transquilizer, dan inhalansia/solven.

ALKOHOL
Zat yang mudah menguap, dapat
didihkan dan diembunkan.
Alkohol
sering
dikenal
dengan
sebutanetanol.
Yang
sering
dikonsumsiadalah
minuman yang mengandung etanol.
Efek ketergantungan pada pemakaian
lama.

EFEK ALKOHOL
Euphoria
Efek setelah minum dalam jumlah besar :
banyak berbicara, refleks lambat, nausea,
vomitus, sakit kepala, hipotensi, disorientasi
Efek tidur: penurunan tidur, dengan episode
terbangun yang lebih banyak dan lebih
lama.
Hepar hepatitis alkoholik, serosis hepatis
Sistem Gastrointestinal esofagitis, tukak
lambung,
pankreatitis,
serta
kanker
pankreas.

KANABIS
Tetrahydrocannabinol
(THC)

halusinasi, cemas dan paranoid.


Cannabinoids (CBD) rasa senang dan
seperti mimpi.
Pemakaian yang lama depresi

EFEK PEMAKAIAN KANABIS


Dilatasi pembuluh darah konjungtiva
dan takikardi.
Pada dosis yang lebih tinggi
hipotensi ortostatik
Peningkatan nafsu makan dan mulut
kering.

PENANGANAN KANABIS
Psikoterapi individual, keluarga, atau
kelompok.
Obat antiansietas dapat berguna
Bagi pasien lain, penggunaan kanabis
yang berhubungan dengan gangguan
depresi, dapat berguna dengan terapi
antidepresan.

OPIOID
Opioid
mengaktivasi
reseptor
presinaps pada neuron GABA
inhibisi GABA
Inhibisi GABA pelepasan dopamine
berlebihan efek euphoria
Pemakaian
berlebihan

nyeri
neuropati dan ketergantungan

KATEGORI OPIOID
Phenanthrenes morfin, kodein
Benzomorfan pentazocine
Phenylpiperidin fentanil, alfentanil,
sufentanil dan meperidine
Diphenylheptan propoxyphene dan
methadone
Tramadol
Merupakan
analgesik
opioid atipikal.

Golongan Benzodiazepin

Diazepam,
Temazepam,
Oxazepam,
Lorazepam
Mekanisme kerja: potensiasi inhibisi neuron
yang
menggunakan
GABA
sebagai
mediatornya.
Efek samping: ketergantungan, rasa kantuk,
berkurangnya daya konsentrasi dan reaksi.
Penanganan: terapi suportif dan pengawasan

Inhalasia
Kelompok zat-zat yang menghasilkan
uap kimia yang dapat dihirup untuk
menghasilkan efek psikoaktif.
Efek samping :
Gangguan pendengaran
Neuropatiperifer ataukejang anggota
tubuh
Sistem saraf pusatataukerusakan otak
Rusak hati dan ginjal

BARBITURAT
Efek sedasi dari ringan sampai anestesi
total, koma, sampai kematian.
Barbiturat
juga
efektif
sebagai
antikonvulsan.
Efek lain: mengantuk, nistagmus dan
ataksia.
Mengurangi
gejala
withdrawal
dari
penyalahgunaan napza.
Amobarbital, pentobarbital dan sekobarbital

BARBITURAT
Manajemen ketergantungan: stabilisasi yang
diikuti oleh titrasi dosis.
Mengurangi
keparahan
dari
sindrom
withdrawal dan mengurangi kemungkinan
kejang.
Obat anti-kejang (clozapine, olanzapine atau
phenothiazines),
tidak
dianjurkan
pada
sindrom withdrawal yang diakibatkan oleh
barbiturat
karena
obat-obat
dapat
memperburuk efek withdrawal.

OVERDOSIS
Gejala overdosis: kelesuan, kesulitan
dalam berpikir, kelambatan berbicara, sulit
melakukan
penilaian,
mengantuk,
pernafasan dangkal.
Dapat terjadi koma dan kematian.
Dosis
mematikan
barbiturat
sangat
bervariasi dan sangat tergantung toleransi
dari satu individu ke individu lain.

Terapi untuk depresan


N
o
1
2
3

Zat

Antidotum

Alkohol

Injeksi Tiamin 100 mg/iv, dextrose 5 %

Opiad

50 ml IV
Nalokson

kanabis

2mg(IV/IM)/Naltrekson,Methadon
Lorazepam 1-2 mg/oral,Aprazolam 0,5-1
mg/oral,

1-

klordiajepokside

10-50

mg/oral,apabila psikotik haloperidol 1-2


4

mg/oral/IM ulangi s/d 20-20 menit


benzodiazepi Flumazenil 0,3 -0,5 mg

ne
Inhalasi

Oksigen

Non medikamentosa

Rawat jalan/rumatan
Detoksifikasi
Rehabilitasi
Evaluasi terapi
Sistem rujukan/jejaring

KESIMPULAN
Obat depresan sistem saraf pusat obat yang dapat menurunkan
aktifitas SSP.
Obat ini bekerja dengan menekan pusat kesadaran, rasa nyeri,
denyut jantung dan pernafasan.
Depresan terbagi atas golongan obat sedatif, hipnotik, dan anestetik
umum.
Beberapa obat hipnotik dan sedatif terutama golongan
benzodiazepin digunakan juga untuk indikasi lain yaitu sebagai
pelemas otot, anti epilepsi, anti ansietas dan sebagai penginduksi
anestesia.
Efek hipnotis menyebabkan depresi berlebihan dari sistem saraf
pusat dibandingkan pemberian obat penenang (sedatif), dan dapat
dicapai dengan banyak obat di kelas ini dengan meningkatkan dosis.
Susunan dosis depresi bergantung dari fungsi sistem saraf pusat
yaitu karakteristik dari obat lebih sedatif-hipnotis. Bagaimanapun,
obat perorangan berbeda dalam hubungannya di antara dosis dan
derajat dari kedepresian sistem saraf pusat.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai