Anda di halaman 1dari 2

PSIKOTROPIKA

Zat atau obat yang dapat menurunkan aktiitas otak atau merangsang susunan syara+ pusat dan
menimbulkankelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi mengkhayal, ilusi,gangguan
cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkanketergantungan serta mempunyai
e+ek stimulasi merangsang bagi para pemakainya.

Sedatif

adalah zat-zat yang dalam dosis terapiyang rendah dapat menekan aktivitas mental,menurunkan
respons terhadap rangsanganemosi sehingga menenangkan.

Hipnotik

adalah Zat-zat dalam dosis terapidiperuntukkan meningkatkan keinginan untuktidur


dan mempermudah atau menyebabkan tidur.

Salah satu jenis obat pendepresi ( menghambat atau menekan SSP ) adalah Hipnotik dan Sedatif.
Sesuai dengan namanya, obat – obatan ini memberikan efek antara lain mulai dari yang ringan
(tenang atau kantuk, menidurkan ). Efek semacam ini tidak hanya dihasilkan oleh golongan obat
sedatif karena ada beberapa golongan obat lain (obat yang sifat utamanya tidak menekan SSP ) yang
dapat memberikan efek sedasi.

Sedangkan golongan obat Hipnotika berfungsi untuk menimbulkan rasa kantuk ( drowsiness ),
mempercepat tidur sekaligus dapat mempertahankan kualitas tidur tersebut. Obat Hipnotika ( biasa
disebut dengan obat tidur), hanya akan memberikan aktifitas - sisa.

Pada dosis yang besar efek dapat berupa hilangnya kesadaran, keadaan anastesi, koma hingga
kematian.

CONTOH OBAT HIPNOTIK DAN SEDATIF

A. BARBITURAT
 Golongan obat ini telah lama digunakan sebagai hipnotik dan sedatif. Akan tetapi karena
kerjanya yang tidak spesifik, maka saat ini penggunaannya dikurangi.
 Golongan obat ini juga memiliki beberapa efek diantaranya, Hangover/ after effect yakni
gejala residu depresi SSP setelah efek hipnotik berakhir. Hal itu berupa gejala vertigo, mual,
muntah, atau diare.
 Bila diberikan dalam keadaan nyeri, Barbiturat lebih memberikan efek gelisah, eksitasi dan
delirium. Bahkan penggunaan obat ini juga akan menyebabkan hipersensitif seperti asma,
urtikaria, edema.
 Penggunaan golongan obat Barbiturat ini harus dibatasi penggunaannya yakni dengan
hanya untuk jangka waktu pendek (2 minggu atau kurang).
B. BENZODIAZEPIN
 Benzodiazepin efektif pemakaiannya dalam gangguan tidur selama beberapa minggu lebih
lama dari pada hipnotik dan sedatif lainnya, tetapi obat-obatan ini tidak boleh dipakai lebih
lama dari 3-5 minggu sebagai hipnotik.
 Penggunaan yang lama dapat menimbulkan ketergantungan fisik maupun psikis, namun
jauh lebih ringan daripada obat tidur lainnya. Karena sifatnya ini, benzodiazepin dianggap
sebagai obat tidur pilihan pertama.
 Contoh obat jenis ini adalah Alprazolam, Klordiazepoksid, Klonazepam, Klorazepat,
Diazepam, temazepam, nitrazepam, flunitrazepam, trizolam.
C. HIPNOTIF DAN SEDATIF LAIN
KLORALHIDRAT
Kerja obat ini identik dengan obat hipnotik dan sedatif lain. obat ini dapat menyebabkan
pusing, lesu, ataksia, dan mimpi buruk. Konsumen agaknya dapat menghindari pemakaian
berlebihan obat ini karena keracunan akut dapat menyebabkan ikterius. Sedangkan
penghentian secara mendadak dapat menyebabkan delirium dan bangkitan yang sering fatal.
EFEK YANG TIMBUL DARI PENGGUNANYA ANTARA LAIN :
 Sulit mengendalikan diri
 Menjadi acuh
 Mengalami gangguan konsentrasi
 Mengalami kebingungan
 Euforia
 Kalau berjalan menjadi sempoyongan
 Mengalami slurred speech ( berbicara sambil menelan )

Anda mungkin juga menyukai