Anda di halaman 1dari 35

Analisis Struktur

| 66

BAB V
ANALISIS STRUKTUR
A.

Model Pengoprasian Etabs


Untuk menganalisis sebuah bangunan diperlukan tahapan perhitungan
beban struktur , setelah itu baru analisis struktur. Perhitungan beban struktur
sudah dilakukan pada bab sebelumnya , dan pada bab ini akan membahas
analisis struktur.
Untuk analisis struktur , penulis menggunakan software khusus untuk
menganalisis bidang struktur, yaitu dengan menggunakan ETABS Nonlinier
versi 9 . Dibawah ini adalah langkah-langkah untuk pengoprasian ETABS
Nonlinier versi 9 pada zona gempa wilayah 3 daktalitas parsial.
1. Membuka Program ETABS Nonlinier Versi 9
a.

Klick start - All program - Computers and Structures ETABS versi 9


Atau bisa juga dengan mengeklik icon ETABS versi 9 2kali yang ada
pada dekstop ( jika icon berada di dekstop ).

b.

Setelah di buka program ETABS versi 9, maka akan muncul kotak


Tip of the Day seperti pada gambar 5.1 , jika ingin memunculkan
kotak itu setiap pertama kali membuka program ETABS versi 9 maka
hilangkan kode yang ada pada kotak Show Tips at Startup , setelah
itu klik OK untuk membuka lembar kerja baru.

Gambar 5.1. Tip of The day

Analisis Struktur

c.

| 67

Kemudian klik New Model pada menu toolbar untuk membuka model
kerja baru, lihat gambar 5.2. Kemudian setelah keluar diaolog New
Model klik No untuk meneruskannya, lihat pada gambar 5.3.

Gambar 5.2. Menu File

Gambar 5.3. New Model Initialization

2. Menentukan Geometri Struktur


a.

Setelah mengeklik No pada kotak dialog New Model Initialization tadi


akan muncul kotak dialog Building Plan Grid System dan Story Data
Definition. Setelah itu masukkan data sebagai berikut ini:
1) Number of stories ( jumlah lantai )

=4

2) Typical story height ( ketinggian antar lantai )

= 3,5 m

3) Bottom Story Height ( ketinggian lantai dasar )

= 4,95 m

Analisis Struktur

| 68

Setelah dimasukkan data data tersebut , klik Custome Grid Spacing


untuk mengedit grid. Setelah mengeklik Custome Grid Spacing
kemudian masukkan jarak jarak sumbu acuan itu yang searah sumbu
X maupun yang searah sumbu Y. Untuk kotak Display Grid as itu ada
dua pilihan yaitu Ordinates untuk menentukan jarak menggunakan
metode sumbu koordinat, dan juga Spacing untuk menentukan jarak
dengan mengguanakan metode jarak antar sumbu. Setelah di isi
semua, klik ok.

Gambar 5.4. Building Plan Grid System and Story Data Definition

Gambar 5.5. Define Grid Data

Analisis Struktur

b.

| 69

Setelah tahapan itu selesai kemudian klik OK, maka akan muncul
tampilan gambar sumbu sumbu yang telah di masukan tadi seperti
pada Gambar 5.6.

Gambar 5.6. Model Struktur


3. Menentukan Material
Dalam sebuah bangunan terdapat elemen penyusun dari bangunan itu
, dan elemen itu mempunyai karakteristik berbeda beda seperti baja
dengan beton dan juga bahan yang lainya. Untuk menentukan karakteristik
dari material material tersebut langkah langkahnya adalah sebagai
berikut:
a.

Klik menu Define Material Properties, lihat gambar 5.7.

Gambar 5.7. Material Properties

Analisis Struktur

b.

| 70

Setelah mengeklik Material Properties , maka akan muncul kotak


dialog Define Materials , kemudian klik Concreate ( karena elemen
struktur yang akan dibuat itu dari beton ), kemudian klik Modify/Show
Material, lihat pada Gambar 5.8.dan Gambar 5.9.

Gambar 5.8. Define Material

Gambar 5.9. Material Property Data

c.

Setelah

mengisi

karakteristik

dari

beton,

sekarang

mengisi

karakteristik untuk baja, yaitu dengan mengeklik pada Define


Materials lalu klik Steel, kemudian Modify. Kemudian mengisi
Material Property untuk baja tulangan. Lihat Gambar 5.10.
Fy = 410 Mpa
Fu = 550 Mpa

Analisis Struktur

| 71

Gambar 5.10. Material Property Data untuk baja


Setelah selesai klik ok.

4. Menentukan Dimensi Balok dan Kolom


Setelah menentukan karakteristik untuk elemen strutur beton dan
juga baja, langkah berikutnya adalah menentukan dimensi balok dan
kolom penyusun struktur itu, langkah langkahnya adalah sebagai berikut:
a.

Klik menu define , kemudian Farme section. Seperti pada Gambar


5.11.

Gambar 5.11. Menu Define Frame Properties


b.

Pada kotak dialog Define Frame Properties hapus semua Properties


yang sudah ada, agar tidak membingungkan dalam mencari Properties
yang akan dibuat. Kemudian klik Add Rectangular. Maka akan
muncul kotak dialog seperti pada Gambar 5.12 .

Analisis Struktur

| 72

Gambar 5.12. Define Frame Properties


c.

Setelah mengeklik Add Rectangular , kemudian mengisi data Section


Name , Material dan Dimension untuk merencanakan dimensi balok
ataupun kolom yang akan dibuat.
Input data profil balok B1 ( 250 x 400 mm ), lihat pada Gambar 5.13

Gambar 5.13. Rectangular Section


d.

Untuk profil balok klik Beam pada Design Type pada kotak dialog
Reinforcement Data. Kemudian masukan data Concreate Center to
Rebar Center ( tebal selimut beton ), untuk Top dan Bottom diisi
0,004m seperti pada Gambar 5.14.

Analisis Struktur

| 73

Gambar 5.14. Reinforcment Data


Untuk menentukan profil balok balok yang lain menggunakan
langkah langkah yang sama seperti langkah langkah yang ada
diatas.
e.

Untuk profil kolom, masukan Sections Name , Material dan


Dimension untuk merencanakan dimensi kolom yang kita inginkan.
Input data profil kolom K1 ( 250 x 500 mm ). Lihat Gambar 5.15.

Gambar 5.15. Rectangular Sections

Analisis Struktur

f.

| 74

Kemudian klik Reinforcment, lalu isi data sebagai berikut ini :


1) Desidn Type ( Jenis Desain )

= Column

2) Cover to Reba Center ( Selimut Beton )

= 0,004 m

3) Number of Bars in 3-dir ( Jumlah tulangan arah sumbu 3 ) = 3


4) Number of Bars in 2-dir ( Jumlah tulangan arah sumbu 2 ) =3
5) Bar Size ( Ukuran tulangan )

= D16

Bisa dilihat pada Gambar 5.16.

Gambar 5.16. Reinforcement Data


Untuk menentukan profil kolom - kolom yang lain menggunakan
langkah langkah yang sama seperti langkah langkah yang ada
diatas.

5. Menentukan dimensi Plat


Karena bangunan memiliki plat untuk lantai lantai 2,3, dan 4, maka
perlu di rencanakan profil dari plat itu sendiri, langkah langkah
menentukan plat yaitu sebagai berikut :
a.

Klik pada menu Define, kemudian pilih Wall/Slab/Deck Section. Lihat


Gambar 5.17.

Analisis Struktur

| 75

Gambar 5.17. Menu Wall/Slab/Deck Section


b.

Setelah itu pilih Define Slab/Deck section pada kotak dialog, lalu klik
Add New Slab. Lihat Gambar 5.18 berikut ini.

Gambar 5.18. Define Slab/Deck section


c.

Setelah itu mengisi data yang ada pada kotak dialog Wall/Slab section,
sebagai berikut :
1) Section Name ( Nama profil )

= Plat 12 mm

2) Material ( Jenis Material )

= Concreate

3) Thickness ( Ketebalan )
Membrane

= 0,12 m

Bending

= 0,12 m

4) Type ( Tipe profil )

= Shell ( dipilih tipe ini karena

mempertimbangkan adanya gaya geser yang bekerja pada plat ).


Centang kotak Thick Plate.
Lihat pada Gambar 5.19.

Analisis Struktur

| 76

Gambar 5.19. Wall/Slab Section

6. Menentukan Response Spectrum Function


Karena bangunan didesain agar bisa tahan dari gempa yang sesuai
dengan standard SNI maka perlu direncanakan beban gempa , adapun
langkah langkahnya sebagai berikut :
a.

Mengeklik Define pada menubar , kemudian pilih Response Spectrum


Function. Seperti pada Gambar 5.20 di bawah ini.

Gambar 5.20. Response Spectrum Function

Analisis Struktur

b.

| 77

Pada kotak dialog Define Response Spectrum function, klik Add User
Spectrum. Untuk tipe gempa di indonesia tidak terdapat didalam
ETABS oleh karena itu perlu untuk dibuat. Lihat Gambar 5.21.

Gambar 5.21. Define Response Spectrum function


c.

Kemudian isikan Periode dan Akselerasi/ Perceparan gempa untuk


wilayah gempa 3 ( Jakarta ) pada kotak dialog Response Spectrum
function Definition. Lihat Gambar 5.22.

Gambar 5.22. Response Spectrum function Definition

7. Menentukan Beban yang Bekerja


Untuk menentukan beban dan memasukkan jenis beban yang bekerja
, langkah langkahnya adalah sebagai berikut :
a.

Pilih menu Define , kemudian klik Static Load Case. Lihat gambar
5.23.

Analisis Struktur

| 78

Gambar 5.23. Menu Define Stastic Load Case

b.

Masukan jenis - jenis beban yang bekerja dan juga tipe tipenya pada
kotak dialog Define Static Load Case Names. Jenis jenis yang di isi
adalah sebagai berikut :
1) Add New Load untuk menambah jenis beban yang bekerja.
2) Auto Lateral Load, untuk beban gempa dipilih User coeffisient
kemudian klik Modify Load. Lihat Gambar 5.24.

Gambar 5.24. Define Static Load Case Names


c.

Pada kotak dialog User Definied Seismic Loading. Klik beban gempa
EQ-X, kemudian pilih Modify Lateral Load ( untuk mengganti arah
gempa ). Begitu pula dengan gempa EQ-Y. Lihat Gambar 5.25 dan
Gambar 5.26.

Analisis Struktur

| 79

Gambar 5.25. Menu User Definied Seismic Loading (untuk arah X)


Untuk menentukan gempa dengan arah gempa Y lihat Gambar 5.26.

Gambar 5.26. Menu User Definied Seismic Loading (untuk arah Y)

8. Menentukan Spectrum Gempa ( Response Spectrum Case )


a.

Mengeklik define pada menubar, kemudian pilih Respone Spectrum


Case. Lihat gambar 5.27.

Gambar 5.27. Menu Respone Spectrum Case

Analisis Struktur

b.

| 80

Setelah mengeklik Respone Spectrum Spectra, kemudian akan muncul


kotak dialog Define Respone Spectra lalu klik Add New Spectrum
untuk membuat pengaturan baru untuk data data gempa pada
wilayah yang akan di analisis. Lihat Gambar 5.28.

Gambar 5.28. Define Respone Spectra


c.

Setelah itu mengisi data pada kotak dialog Respone Spectrum Data ,
data yang dimasukan adalah sebagai berikut:
1) Spectrum Case Name ,

untuk arah X = RSX


untuk arah Y = RSY

2) Model Combination

= CQC

3) Directional Combination

= SRSS

4) Input Response Spectrum


a) Untuk arah X isikan Function dan Scale Factor pada kotak
U1 sesuai dengan hitungan analisis pembebanan pada BAB
IV .
b) Untuk arah Y isikan Function dan Scale Factor pada kotak
U2 sesuai dengan hitungan analisis pembebanan pada BAB
IV .
Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 5.29.

Analisis Struktur

(a)

| 81

(b)

Gambar 5.29. (a) dan (b) Input Data Response Spectrum Case Data

9. Menentukan Kombinasi Pembebanan


Untuk jenis kombinasi pembebanan di ambil dari SNI Gempa,
langkah memasukan kombinasi adalah sebagai berikiut ini:
a.

Pilih menu define , kemudian pilih Load Combination. Lihat pada


Gambar 5.30.

Gambar 5.30. Menu Define Load Combination

Analisis Struktur

b.

| 82

Setelah itu akan muncul kotak dialog Define Load Combination,


kemudian isikan semua kombinasi dengan mengeklik Add New
Combination terlebih dahulu. Lihat Gambar 5.31.

Gambar 5.31. Define Load Combination


c.

Masukkan data data combinasi pembebanan, adapun kotak kotak


yang di isi adalah sebagai berikut :
1) Load Combination Name

= COMB1

2) Load Combination Type

= ADD

3) Define Combination
a) Case Name, yaitu nama beban yang akan digunakan untuk
kombinasi.
b) Scale Factor, yaitu besarnya perbandingan beban pada sebuah
kombinasi.
Setelah selesai mengisi Case Name dan Scale Factor, klik Add
agar beban itu tercantum pada list pembebanan pada Case Name, jika
ingin mengganti scale faktor ataupun Case Name dari list itu maka
klik Modify. Setelah selesai semua klik OK untuk melanjutkan ke
kombinasi selanjutnya.
Untuk kombinasi kombinasi pembebanan yang lainya
menggunakan langkah langkah yang sama, hanya tipe Case Name
dan besarnya Scale Factor yang berbeda beda. Lihat gambar 5.32.

Analisis Struktur

| 83

Gambar 5.32. Load Combination Data (Comb 1)

10. Menggambar Kolom


Setelah selesai semua pengaturan pengaturannya, sekarang adalah
tahapan untuk menggambarkan atau memasangkan kolom kolom itu
kedalam sebuah bidang gambar. Langkah langkahnya adalah sebagai
berikut :
a.

Klik menu Draw, lalu pilih Draw Line Object kemudian pilih Create
in Region at Click ( plane ) seperti pada Gambar 5.33. Ada lagi cara
menggambarkan kolom selain cara yang sebelumnya, yaitu mengeklik
langsung icon Create in Region at Click ( plane ) . Kemudian
arahkan cursor itu ke titik kolom akan digambar, kemudian klik. Lihat
Gambar 5.33.

Gambar 5.33. Menu Draw Line Object - Create in Region at


Click ( plane )

Analisis Struktur

b.

| 84

Setelah selesai meletakkan kolom kolom yang direncanakan maka


akan muncul gambar seperti Gambar 5.34

Gambar 5.34. Tampilan setelah semua kolom sudah di gambar

11. Menggambar Balok Induk dan Balok Anak


Setelah menggambar kolom selesai, langkah berikutnya adalah
menggambarkan balok induk dan balok anak, langkah langkah untuk
menggambarkan balok induk dan balok anak adalah sebagai berikut :
a.

Klik Draw Line Object, kemudian pilih Draw Lines. Lihat Gambar
5.35.

Gambar 5.35a. Menu Draw Lines

Analisis Struktur

b.

| 85

Setelah mengeklik Draw Lines , kemudian gambarkan pada garis grid


grid yang telah ada sesuai dengan yang direncanakan. Lihat Gambar
5.36.

Gambar 5.35b. Tampilan ETABS setelah semua balok digambar


12. Menggambar Plat
Karena pada bangunan menggunakan plat beton untuk lantainya,
maka harus direncanakan tipe plat itu. Langkah langkah merencanakan
plat adalah sebagai berikut :
a.

Klik Draw Area Object, kemudian pilih Create Area at Click.


Kemudian pilih property untuk Slab. Lihat Gambar 5.36.

Gambar 5.36. Menu Draw Area at Click

Analisis Struktur

b.

| 86

Kemudian klik bagian bagian yang akan diberi plat. Lihat gambar
5.37.

Gambar 5.37. Tampilan ETABS setelah semua plat digambar


13. Memasukkan Tumpuan Pada Pondasi Dan Basement
Untuk mengatur jenis tumpuan yang digunakan pada pondasi,
langkah langkahnya adalah sebagai berikut ini :
a.

Klik semua Joint atau Block semua joint pada lantai Basement,
kemudian klik Assign Joint/Point lalu pilih Restraints ( support ).
Lihat pada Gambar 5.38.

Gambar 5.38. Menu Assign Joint/Point, Restraints

Analisis Struktur

b.

| 87

Setelah itu memberi semua tanda Check pada Restraint ( karena


dianggap pondasi telah mengalami jepit ). Lihat pada Gambar 5.39.

Gambar 5.39. Assign Restraints


Tampilan semua Joint setelah di beri Restrains Lihat pada Gambar
5.40.

Gambar 5.40. Tampilan ETABS setelah semua Restrains tergambar


14. Memasukkan Beban Plat
Karena bangunan menggunakan plat sebagai lantai , oleh karena itu
ada beban pada plat itu sendiri, langkah langkah untuk memasukkan plat
adalah sebagai berikut :
a.

Klik pada plat yang akan dimasukkan beban mati dan juga beban
hidup, dengan cara klik Assign Shell/Area Loads, kemudian pilih yang
uniform ( dikarenakan bebanya sama besar/ seragam ). Lihat Gambar
5.41.

Analisis Struktur

| 88

Gambar 5.41. Menu Assign Shell / Area Loads


b.

Setelah itu akan muncul kotak dialog Uniform Surface Loads,


kemudian pilih Load Case Name (jenis beban yang akan dimasukkan).
Kemudian pada kotak Uniform Loads masukkan bebannya sesuai
dengan perhitungan analisis yang ada pada BAB IV. Kotak kotak
yang tersedia dalam kotak dialog Uniform Surface Loads adalah
sebagai berikut :
1) Add Existing loads untuk menambah beban
2) Replace Ecisting Loads untuk mengganti beban.
3) Dellete Existing Loads

untuk menghapus beban yang telah

dimasukkan.
Supaya lebih jelas Lihat Gambar 5.42. (a) dan (b)

(a)

(b)

Gambar 5.42.(a) dan (b). Input beban terbagi merata untuk


beban mati dan hidup

Analisis Struktur

| 89

15. Memasukkan Beban Dinding


Beban dinding merupakan beban yang harus di masukkan ke dalam
struktur , langkah langkahnya adalah sebagai berikut :
a.

Klik frame yang akan dimasukkan beban dinding , kemudian pilih


Assign Frame Line/Loads Distributed ( karena dinding merupakan
beban terbagi merata ). Lihat Gambar 5.43.

Gambar 5.43. Menu Frame Line/Loads Distributed


b.

Pada kotak dialog Frame Distributed Loads, masukkan beban pada


Uniform Loads kemudian klik Ok. lihat Gambar 5.44.

Gambar 5.44. Menu Frame Distributed Loads

16. Analisis Struktur


Setelah semua pengaturan pada setiap elemen selesai, sekarang
masuk pada tahap Analisis Struktur, langkah langkahnya adalah sebagai
berikut:

Analisis Struktur

a.

| 90

Pilih Analyze pada menu bar, kemudian klik Set Analysis Option.
Seperti pada Gambar 5.45.

Gambar 5.45. Menu Set Analysis Option


b.

Pada kotak dialog Analysis Options , berikan Check semua pada


Building Active Degrees of Freedom dan juga Chek pada Dynamic
Analysis, dengan mengabaikan efek P- ( deformasi akibat gempa ).
Setelah selesai klik OK, seperti pada Gambar 5.46.

Gambar 5.46. Analysis Options


c.

Setelah itu klik Analysis lalu pilih Run Analysis, seperti pada Gambar
5.47.

Analisis Struktur

| 91

Gambar 5.47. Menu Run Analysis


d.

Setelah selesai mengeklik Run , kemudian akan tampil gambar seperti


pada gambar 5.48.

Gambar 5.48. Gambar Setelah di klik Run

17. Menampilkan beban yang bekerja


Untuk mengecek apakah semua beban sudah dimasukan atau belum,
maka perlu melihat beban beban yang sudah dimasukkan kedalam
bangunan tersebut, langkah langkahnya adalah sebagai berikut :

Analisis Struktur

a.

| 92

Pilih menu Display kemudian klik Show Loads Frame/Line,seperti


pada Gambar 5.49.

Gambar 5.49. Menu Show Loads Frame/Line


b.

Setelah itu klik Ok pada kotak dialog Show Frame/Line Loads, lihat
pada Gambar 5.50.

Gambar 5.50. Show Frame/Line Loads

c.

Untuk menampilkan beban gempa pilih menu Display , lalu pilih


Show Loads Joint/Point, seperti Gambar 5.51.

Analisis Struktur

| 93

Gambar 5.51. Menu Display Show Loads Joint/Point


d.

kemudian pada kotak dialog Show Joint/Point Loads pilih Load Case
yang akan dilihat, kemudian klik OK. lihat Gambar 5.52.

(a)

(b)

Gambar 5.52. (a), (b) Gempa arah X dan Y.


e.

Untuk menampilkan beban plat , klik Display Show Loads Shell/Area,


seperti pada Gambar 5.53.

Gambar 5.53. Menu Display Show Loads Shell/Area

Analisis Struktur

f.

| 94

kemudian pada kotak dialog Show Shell/Area Loads pilih Load Case
yang akan dilihat, kemudian klik OK. lihat Gambar 5.54.

Gambar 5.54. Show Shell/Area Loads


Contoh tampilan beban beban yang telah dimasukkan.

Gambar 5.55. Beban Mati

Analisis Struktur

Gambar 5.56. Beban Mati untuk plat

Gambar 5.57. Beban Hidup untuk plat

Gambar 5.58. Beban Gempa arah X (EQX)

| 95

Analisis Struktur

| 96

Gambar 5.59. Beban Gempa arah Y (EQY)

18. Menampilkan Concreate Frame Design


Untuk melihat apakah struktur mengalami Over Stress atau tidak,
perlu di cek terlebih dahulu, langkah langkahnya adalah sebagai berikut :
a.

Klik Design , kemudian pilih Concrate Frame Design , kemudian klik


Start Design/Check of Strukture. Lihat pada Gambar 5.60.

Gambar 5.60. Menu Start Design/Check of Strukture

b.

Setelah itu Hasilnya akan muncul seperti pada Gambar 5.61.

Analisis Struktur

| 97

Gambar 5.61. Longitudinal Reinforcing


19. Tampilan ETABS
Untuk menampilkan pengaturan seperti Dimension Lines, Grid Lines,
Line Labels, Line Section, Area Section dan lain lain, langkah
langkahnya adalah sebagai berikut:
a.

Klik View pada Menu Bar pilih Set Building View Options. Seperti
pada Gambar 5.62 dan 5.63.

Gambar 5.62. Menu Set Building View Options

Analisis Struktur

| 98

Gambar 5.63. Set Building View Options

20. Tampilan Output ETABS


Setelah semua sudah dilakukan maka barulah program ETABS
tersebut dijalankan dengan tipe Case untuk Model tidak dijalankan.
Sehingga menghasilkan output seperti pada Gambar berikut ini :

Gambar 5.64. 3-d View Deformed Shape (Combo 1)

Analisis Struktur

Gambar 5.65. Deformed Shape (Combo 1)

Gambar 5.66. Axial Force Diagram (Combo 1)

| 99

Analisis Struktur

Gambar 5.67. Shear Force 3-3 Diagram (Combo 1)

Gambar 5.68. Moment 3-3 Diagram (Combo 1)

| 100

Anda mungkin juga menyukai