Anda di halaman 1dari 19

Peta, Pemetaan, dan

Proyeksi Peta

Tujuan
Setelah menyelesaikan Materi ini, anda
diharapkan dapat:

Memahami tentang Pengertian Peta

Memahami tentang Pemetaan

Memahami tentang Proyeksi Peta

Peta, Pemetaan, dan Proyeksi


Peta
Peta: Informasi dari permukaan bumi yang
digambarkan dalam bidang datar dengan
skala tertentu
Pemetaan: Proses Pengukuran, Perhitungan,
Penggambaran Peta
Proyeksi Peta: Metoda transformasi
Informasi dari permukaan bumi yang
melengkung ke peta yang datar

Proyeksi Peta
Permukaan bumi yang melengkung perlu
didatarkan untuk direpresentasikan dalam
peta
Proyeksi peta didefinisikan sebagai fungsi
matematika untuk mengkonversikan antara
lokasi pada permukaan bumi dan proyeksi
lokasi pada peta
Pengkonversian dilakukan dari sistem
referensi geografis (spherical) menjadi sistem
planar (cartesian). Misal: latitude/longitude
x/y

Bentuk Permukaan Bumi


Sebenarnya bentuk bumi
Kita menganggap bentuk adalah spheroid, radius
bumi itu bulat (sphere) pada equator sedikit lebih
besar dari kutub2

Bumi Bola Peta

Tipe2 Proyeksi Peta

Permasalahan timbul dari pemetaan dimana kita akan


memindahkan informasi di permukaan bumi (bidang yang tidak
bisa di datarkan) menjadi informasi di atas peta ( bidang datar)
Bidang Proyeksi : Bidang Perantara yang digunakan untuk
memindahkan Informasi dr permukaan bumi ke bidang datar
Bidang Datar ( Azimunthal)
Bidang Kerucut ( Conic)
Bidang Silinder (Cylindrical)

Garis Karakteristik : Garis yang menetukan posisi dari bidang


Proyeksi
Mendatar (traverse)
Miring ( Oblique)
Normal (Normal)

Distorsi / Penyimpangan yang terjadi


Equidistant,

Conformal,
Equivalent (equal area),

azimuthal

conical

cylindrical

polar

normal

tangent

polar

secant

transverse, tangent
secant,
(oblique)

oblique

tangent,
(oblique)
secant

gnomonic

tangent

stereographic

tangent

orthographic

Penggunaan Bidang
Proyeksi
Conic (Albers Equal Area, Lambert
Conformal Conic)
Cylindrical (Transverse Mercator)
Azimuthal (Lambert Azimuthal Equal Area)

Conic

10

Cylindrical

Oblique
Transverse

11

Azimuthal

12

Koordinat Geografis dan


Proyeksi

()

Map Projection

(x, y)
13

Referensi tempat di Bumi

Sistem referensi Latitude dan Longitude

14

Latitude - Longitude

15

Latitude Longitude
Latitude : sudut dari garis equator
Longitude : sudut dari garis meridian
Greenwich
Format posisi:

hddd.ddddd
hdddmm.mmm
hdddmmss.s
dll.

Contoh:

Surabaya: S 07.23726, E 112.73898


Surabaya: S 0714.2361, E 11244.339
Surabaya: S 071414.1, E 1124420.3
16

Panjang pada Meridian dan


Parallel
(Lat, Long) = ()
Length on a Meridian:
AB = Re
(same for all latitudes)
Length on a Parallel:
CD = R = Re Cos

(varies with latitude)


17

Penghitungan Jarak Pada


Permukaan Bumi
Contoh: Berapa panjang 1 pada meridian
dan parallel pada titik N 30, W 90?
Radius bumi = 6370 km
Jawab:
Sudut 1 diubah menjadi radians
radians = 180 1 = /180 = 3.1416/180 = 0.0175
radians

Pada meridian, L = Re = 6370 * 0.0175 = 111 km


Pada parallel, L = Re Cos
= 6370 * 0.0175 * Cos 30
= 96.5 km

18

Latihan Soal

Hitung berapa panjang antara titik:


(Radius bumi = 6370 km)
a.
b.
c.
d.

N 50, W 90 dan N 55, W 90


N 50, W 90 dan N 50, W 85
S 50, E 90 dan S 57, E 90
S 50, E 90 dan S 50, E 87

19

Anda mungkin juga menyukai