Anda di halaman 1dari 20

MINAT REMAJA TERHADAP ANIME DI KABUPATEN SERANG

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:
Asep Wahyudi (2284142370)

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2014

MINAT REMAJA TERHADAP ANIME DI KABUPATEN SERANG

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan kepada Dosen Desti Fatin Fauzziyah S.Pd M.Pd
untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Bahasa Indonesia

Oleh:
Asep Wahyudi (2284142370)

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN SERANG


MADRASAH ALIYAH NEGERI SERANG
2013

ABSTRAK
Karya tulis ini menganalisis kepopularitasan anime yang mendunia.
Bagaimana pun juga, kepopularitasan anime akhirnya sampai juga di daerah
Serang. Kepopularitasan anime bisa dilihat dari organisasi di daerah Serang
maupun banyaknya anime yang ditampilkan di televisi, tapi di televisi sekarang
jarang sekali menayangkan anime-anime lagi. Penelitian ini dilakuakan terhadap
salah satu dari ornanisasi pecinta anime di Serang yaitu Dokuritsu yang tiap bulan
biasa berkumpul di alun-alun Serang. Saat berkumpul mereka biasanya bertukar
anime, menggambar komik, menyanyi lagu yang berbahasa Jepang maupun
melakukan kegiatan lain yang berkaitan dengan Jepang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan, sebagai berikut:
1) Banyak remaja di Serang yang menyukai dan menggemari anime.
2) Kebanyakan dari mereka menyukai anime dimulai sejak SD.
3) Kebanyakan dari mereka menyukai anime karena gambar dan kretivitasnya.
4) Genre (jenis) anime yang paling diminati dan disukai adalah adventure.
5) Anime yang terpopuler yaitu Naruto.
6) Harapan yang diharapkan adalah dapat mempunyai imajinasi yang tinggi.

Kata Kunci : Anime

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa menimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudulMinat Remaja terhadap
Anime di Kabupaten Serang dengan tepat dan baik walaupun masih jauh dari
kesempurnaan.
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis banyak mendapat dorongan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua, atas curahan kasih sayang yang tiada henti, yang
senantiasa mendukung secara moril & materil serta yang selalu
mendoakan penulis didalam menempuh pendidikan ini.
2. Ibu Desti Fatin Fauziyyah selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia
yang dengan segala keikhlasannya telah memberikan bimbingan, arahan,
serta nasehat kepada penulis hingga terselesaikannya makalah ini.
3. Teman-teman seperjuangan khususnya yang senantiasa memberi masukan
untuk penulis menyelesaikan tugas ini.
Sangatlah disadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan
didalam penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan masukan baik saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun
dari para pembaca. Akhir kata semoga tugas ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan,
karenanya saran dan kritik sangat kami harapkan

Serang, 13 Desember 2014

Asep Wahyudi

DAFTAR ISI

Halaman Sampul......................................................................................... i
Halaman Judul............................................................................................. ii
Halaman Pengesahan................................................................................... iii
Halaman Kata Pengantar............................................................................. iv
Halaman Abstrak......................................................................................... v
Halaman Daftar Isi...................................................................................... vi
BAB I

Pendahuluan................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian................................................................... 2
D. Maanfaat Penelitian............................................................... 2

BAB II

Kajian Pustaka............................................................................. 3
A. Pengertian Anime.................................................................. 3

BAB III Metode Penelitian........................................................................ 7


A. Waktu dan Tempat Penelitian............................................... 7
B. Objek Peneitian...................................................................... 7
C. Prosedur Penelitian................................................................ 7
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan............................................... 9
A. Hasil Observasi...................................................................... 9
B. Pembahasan............................................................................ 13
BAB V Penutup........................................................................................ 14
Simpulan................................................................................. 14
Saran........................................................................................... 14
Daftar Pustaka............................................................................................. 15
Lampiran-lampiran..................................................................................... 16

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Anime () (baca: a-ni-me, bukan a-nim) adalah animasi khas
Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni
yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita,
yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya
gambar manga, komik khas Jepang.
Kata anime tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga karakter
katakana a, ni, me () yang merupakan bahasa serapan dari bahasa
Inggris "Animation" dan diucapkan sebagai "Anime-shon".

Ada banyak genre yang dibuat oleh para animator (pembuat anime). Dari
animator satu dengan yang lain mempunyai pemikiran yang berbeda-beda.
Beberapa genre-nya yaitu Action, Adult, Comedy, Drama, Horror, Hentai,
Mystery, Romance, School Life, Sport, Shoujo, Supernatural. Dari beberapa genre
tersebut ada yang berdampak negatif dan juga berdampak positif. Untuk itulah,
kami menyusun karya tulis ini untuk mengetahui lebih lanjut minat remaja
terhadap anime.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana minat remaja terhadap anime di Kabupaten Serang?
2. Bagaimana pengaruh menonton anime terhadap perilaku?

C. Tujuan
1. Mengetahui minat remaja Kabupaten Serang terhadap anime.
2. Penelitian ini bermanfaat untuk berbagai kalangan baik anak-anak
hingga dewasa, terutama untuk penyuka anime agar bisa mengetahui
dan mendapatkan informasi bagaimana pengaruh menonton anime
terhadap perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
menonton anime terhadap perilaku

D. Manfaat
1. Sebagai wacana pembelajaran
2. Sebagai literatur untuk mengetahui lebih dalam tentang anime

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Anime
1. Definisi Anime
Anime adalah kata serapan dari bahasa Inggris animation yang
biasa dilafalkan oleh orang Jepang menjadi anima-shon. Kata animashon kemudian disederhanakan oleh orang-orang Jepang dalam
pengucapan sehari-hari menjadi anime saja. Meski anime adalah
terjemahan dalam bahasa Jepang untuk kata animasi, banyak orang
di luar Jepang yang merujukkan anime sebagai semua produk animasi
dan komik asal Jepang. Padahal orang Jepang sendiri menamakan
semua animasi baik dari Jepang sendiri atau dari negara lain dengan
anime.
Meskipun demikian, animasi buatan Jepang secara umum memang
memiliki ciri khasnya sendiri dibandingkan dengan animasi dari
negara lain. Hal inilah yang membuat orang-orang di luar Jepang
menggolongkan animasi buatan Jepang berbeda dengan animasi
buatan negara lain, dan cenderung menggunakan istilah anime untuk
animasi buatan Jepang.
2. Jenis-jenis Anime
Berikut inilah genre-genre (jenis-jenis) anime:
1. Action: biasanya memperlihatkan aksi yang cepat seperti adegan
pertarungan, kekerasan atau semacamnya.
2. Adult: ini cerita atau gambar yang mengandung unsur dewasa atau
hanya dapat dimengerti orang dewasa.
3. Adventure: berisi cerita tentang seseorang atau beberapa kelompok
melakukan suatu perjalanan jauh untuk suatu alasan tertentu.
4. Comedy: cerita nya mengandung unsur unsur yang lucu dan
menyenangkan untuk dibaca atau dilihat
5. Doujinshi: atau dengan kata lain fan-art, arti nya terinspirasi dari
suatu Anime/Manga yang sudah hadir diceritakan kembali dengan
gaya art dan cerita dari imajinasi sesuka hati.
6. Drama: mengandung satu unsur yang kuat yang membuat para
pembaca/penonton hanyut dalam cerita misalnya unsur kesedihan,
kegigihan dll.
7. Ecchi: atau dengan kata lain Fan-Service adalah unsur yang hampir
mendekati Hentai tapi tidak melewati, hanya mengandung unsur
seksi level medium, biasanya dibuat untuk menarik minat para
pembaca/penonton.

8. Fantasy: banyak mengandung unsur imajinasi dan dunia-dunia


fantasi.
9. Gender Bender: terdapat unsur perubahan jenis kelamin karena
berbagai sebab, bisa laki-laki menjadi wanita atau sebaliknya.
10. Harem: seri ini biasanya melibatkan 1 karakter lelaki dengan
banyak karakter wanita (biasanya karena tertarik terhadap sang
lelaki atau ada alasan lain) sebutan untuk sebaliknya adalah
Reverse Harem.
11. Hentai: konten yang berisi hubungan seksual secara terangterangan dilihat dari art-nya, genre ini bukan untuk yang masih
dibawah umur.
12. Historical: mengandung unsur yang bersejarah, bisa jadi nama
orang, nama tempat dan berbagai latar lain.
13. Horror: ditujukkan bagi para penggemar horror, mengandung unsur
yang mengerikan dengan teror yang mencekam dan mengejutkan.
14. Josei: ditujukan kepada para pembaca wanita berusia antara 18-30
tahun dengan art dan cerita yang lebih mendekati kenyataan dan
kurang idealisme dibanding Shoujo.
15. Martial Arts: mengandung unsur bela diri seperti karate, kung fu
dan berbagai macam aliran bela diri yang lain.
16. Mature: ditujukan kepada pembaca yang berusia 17 tahun keatas
karena dianggap terlalu ekstrim, mengandung unsur seperti banyak
adegan darah, kekerasan, adegan lain yang menjijikan dan bahasa
yang kurang/tidak sopan dan lain semacam nya.
17. Mecha: biasanya genre ini mengandung tipe-tipe mesin robot
raksasa yang fantastik dan futuristik.
18. Mystery: banyak terdapat pada serial detektif, pembaca/penonton
diajak untuk berpikir selama mengikutinya terdapat banyak kode,
kata-kata dan unsur misteri lain.
19. Psychological: biasanya genre ini berurusan dengan mental pikiran
atau bisa juga psikologi yang abnormal.
20. Romance: mengandung unsur cinta dan kasih sayang antara lelaki
dan perempuan.
21. School Life: jalan ceritanya terdapat kehidupan di sekolah seharihari.
22. Sci-fi: atau Science Fiction melibatkan teknologi-teknologi
canggih dan fenomena lain yang bertentangan atau melewati sains
ilmiah modern.
23. Seinen: berarti juga "lelaki muda" ditargetkan untuk pembaca
lelaki berusia 18-25 tahun biasanya bercerita tentang kehidupan di
universitas dan masa-masa dewasa yang lebih realitas.
24. Shoujo: ditargetkan untuk para pembaca wanita dengan banyak
unsur romantis dan pengembangan karakter yang kuat.
25. Shoujo-ai: sinonim dengan Yuri, hanya tidak se-ekstrim Yuri.

26. Shounen: sama seperti Shoujo, hanya saja ini ditargetkan untuk
para lelaki dan biasanya mengandung unsur kekerasan.
27. Shounen-ai: sinonim dengan Yaoi hanya tidak se-ekstrim Yaoi.
28. Slice of Life: seperti nama nya, genre ini melibatkan
penggambaran kehidupan dari satu atau banyak karakter, secara
teknis bisa terjadi di kehidupan nyata.
29. Smut: berkaitan dengan seri yang dianggap menyinggung atau
menyebalkan, sebagian juga melibatkan konten seksual.
30. Sport: seri ini melibatkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
dunia olahraga seperti bola, basket, baseball dan lain sebagai nya.
31. Supernatural: melibatkan segala kekuatan hebat yang tidak dapat
dijelaskan atau peristiwa yang bertentangan dengan hukum fisika
dan hukum modern lain.
32. Yaoi: seri ini melibatkan hubungan intim terhadap sesama lelaki.
33. Yuri: seri ini melibatkan hubungan intim terhadap sesama wanita.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di suatu komunitas pecinta anime yang
biasanya berkumpul di alun-alun Serang yang anggotanya berasal dari
berbagai kecamatan di Kabupaten Serang. Penelitian dilakukan pada tahun
2014
B. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan pokok pembicaraan atau
permasalahan yang diteliti meliputi: hal, perkara atau orang. Objek
Penelitian ini adalah pecinta anime yang tergabung dalam Komunitas
Serang Anime Lover atau Otaku yang anggotanya berasal dari berbagai
daerah di Kabupaten Serang.
C. Prosedur Penelitian
Proses penelitian meliputi langkah-langkah sebagai berikut.
1. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah observasi atau pengamatan, wawancara dan studi
kepustakaan.
Dalam teknik ini menjadikan hasil pengamatan, wawancara dan
studi kepustakaan (buku-buku yang berhubungan dengan penelitian
sebagai referensi dan melakukan browsing di internet), sehingga ada
korelasi antara judul karya tulis denganteori serta pelaksanaan
penelitian itu sendiri.
2. Teknik Analisis Data
Metode analisis data dengan memaparkan hasil penelitian (dari
data observasi dan wawancara) yang diperoleh.

BAB IV
ANALISIS DATA
A. Hasil Penelitian
Grafik I.
Grafik seberapa sering responden menonton anime

Sering

Sedang

Jarang

Dari penelitian ini juga


terungkap bahwa 34 reponden (83%) pernah terinspirasi dari menonton anime dan
7 responden (17 %) tidak pernah terinspirasi dari menonton anime, bisa di lihat
pada grafik di samping ini..

Grafik II.
Grafik anime pernah menginspirasi responden

terinspirasi

tidak terinspirasi

Yang
pernah
mengikuti
watak/gaya berbicara, gaya berpakaian atau apa pun yang berhubungan dengan
tokoh anime favorit sebanyak 29 responden (70,7 %), sedangkan yang tidak
pernah mengikuti watak/gaya berbicara, gaya berpakaian atau apa pun yang

berhubungan dengan tokoh anime favorit sebanyak 12 responden (29,3 %), bisa di
lihat pada grafik di bawah ini.

Grafik III.
Grafik yang pernah mengikuti watak/gaya berbicara, gaya berpakaian atau apa
pun yang berhubungan dengan tokoh anime favorit

Mengikuti watak/ gaya berbicara, dsb


Tidak mengikuti watak/gaya berbicara, dsb

Jalan cerita anime pernah


mempengaruhi mood responden sebanyak 27 responden (65,9 %) sedangkan
sebanyak 14 reponden (34,2 %) moodnya tidak terpengaruh, bisa di lihat pada
grafik di bawah ini..

Grafik IV.
Grafik jalan cerita anime yang mempengaruhi mood responden

mood terpengaruh
mood tidak terpengaruh

Efek negatif yang pernah


dirasakan oleh responden sebanyak 21 reponden (51,2 %), sedangkan yang tidak
pernah merasakan efek negative sebanyak 20 responden (48,8 %), bisa di lihat
pada grafik di bawah ini.

Grafik V.
Grafik pernah merasakan efek negatif dari menonton anime

Merasakan efek negatif


Tidak merasakan efek negatif

Sebanyak 38 responden (92,7


%) pernah merasakan efek positif dari menonton anime, sedangkan sebanyak 3
responden (7,3 %) tidak pernah merasakan efek positif dari menonton anime, bisa
di lihat pada grafik di bawah ini.

Grafik VI.
Pernah Merasakan Efek Positif dari Menonton Anime

Merasakan Efek Positif


Tidak Merasakan Efek Positif

1. Pertanyaan Nomor Satu


Sejak kapan anda menyukai anime?
Pada pertanyaan nomor satu terdapat 4 pilihan jawaban, yaitu:
a.
b.
c.
d.

TK
SD
SLTP
SLTA
Untuk perinciannya, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel A.1.1 Tentang rincian pada pertanyaan nomor satu
Pilihan

Jawaban

Pemilih

Persentase

TK

13 %

SD

11

74 %

SLTP

13 %

SLTA

0%

2. Pertanyaan Nomor Dua


Apa yang pertama kali membuat anda menyukai anime?

Pada pertanyaan nomor dua terdapat 4 pilihan jawaban, yaitu:


a.
b.
c.
d.

Pengaruh teman
Gambar
Cerita
Kreativitas

Untuk perinciannya, dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel A.2.1 Tentang rincian pada pertanyaan nomor dua
Pilihan

Jawaban

Pemilih

Persentase

Pengaruh Teman

0%

Gambar

46,67 %

Cerita

46,67 %

Kreativitas

20 %

3. Pertanyaan Nomor Tiga


Jenis anime apa yang paling anda sukai?
Pada pertanyaan nomor tiga terdapat 16 pilihan jawaban, yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Action
Comedy
Adventure
Drama
Fantasy
Horror
Mystery
Romance

i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.

School Life
Sci-Fi
Sport
Supernatural
Ecchi
Harem
Mecha
Mature

Untuk perinciannya, dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel A.3.1 Tentang rincian pada pertanyaan nomor tiga

Piliha
n

Jawaban

Pemilih Persentase Pilihan Jawaban

Pemilih Persentase

A.

Action

53,33 %

I.

School Life

40 %

B.

Comedy

53,33 %

J.

Sci-Fi

20 %

C.

Adventur
e

10

66,67 %

K.

Sport

13,33 %

D.

Drama

13,33 %

L.

Supernatural 5

33,33 %

E.

Fantasy

46,67 %

M.

Ecchi

26,67 %

F.

Horror

20 %

N.

Harem

26,67 %

G.

Mistery

20 %

O.

Mecha

20 %

H.

Romance

20 %

P.

Mature

20 %

4. Pertanyaan Nomor Empat


Anime populer apa yang paling anda sukai?
Pada pertanyaan nomor empat terdapat 12 pilihan jawaban, yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Naruto
Detective Conan
Fairy Tail
One Piece
Bleach
Attack on Titan

g.
h.
i.
j.
k.
l.

Yu-Gi-Oh!
Pokemon
Crayon Sinchan
Doraemon
Digimon
Dragon Ball

Untuk perinciannya, dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel A.4.1 Tentang rincian pada pertanyaan nomor empat
Pilihan Jawaban

Persentas
Pemilih e

Pilihan Jawaban

A.

Naruto

53,33 %

G.

Yu-GiOh!

20 %

B.

Detectiv
e Conan

20 %

H.

Pokemon

20 %

C.

Fairy
Tail

20 %

I.

Crayon
Sinchan

13,33 %

D.

One
Piece

33,33 %

J.

Doraemon 5

33,33 %

E.

Bleach

20 %

K.

Digimon

13,33 %

F.

Attack
on Titans

L.

Dragon
Ball

13,33 %

20 %

Pemilih Persentase

5. Pertanyaan Nomor Lima


Apa yang anda harapkan dari melihat dan mencintai anime?
Pada pertanyaan nomor lima terdapat 3 pilihan jawaban, yaitu:
a.
b.
c.

Menggambar komik
Cosplay
Imajinasi yang tinggi
Untuk perinciannya, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel A.5.1 Tentang rincian pada pertanyaan nomor lima


Pilihan

Jawaban

Pemilih

Persentase

Menggambar Komik

13,33 %

Cosplay

33,33 %

Imajinasi yang tinggi

13

86,67 %

B. Pembahasan
Grafik pembahasan sebagai berikut:
Hasil analisis data di atas menyebutkan bahwa dari menonton
anime ada yang mendapatkan efek negative maupun efek positif. Ada
yang menyatakan efek negatifnya antara lain sifatnya menjadi egois,
mudah marah, murung, jarang bicara, kurang bersosialisasi di dunia nyata,
semakin malas beraktivitas, pikiran menjadi kurang konsentrasi saat
belajar, dan lupa waktu. Sedangkan yang menyatakan efek positifnya
antara lain menjadi orang yang lebih bersemangat, menjadi orang yang
penyabar, medapatkan ide-ide baru,
mendapatkan pengalaman,
mendapatkan wawasan, membuat bisa mengenal dirinya sendiri yang
lebih dalam, membuat lebih peka terhadap keadaan sekitar, lebih
menghargai arti dari kehidupan, lebih percaya diri, menghargai
persahabatan dan kesetiaan, lebih termotivasi dan berani menghadapi
dunia luar.
Anime juga pernah menginspirasi bagi yang menontonnya antara
lain agar hidup jangan mudah menyerah, semangat berjuang, selalu
menjunjung tinggi impian, harus selalu kompak, kesederhanaan dalam
hidup, persahabatan dan kasih sayang, dan cara bersikap sopan santun
kepada sesama yang baik dan benar. Selain itu anime juga dapat
mempengaruhi mood yang menontonnya tergantung dari jalan ceritanya
antara lain perasaan menjadi senang, sedih, semangat, dan ada yang kesal
jika akhir ceritanya menggantung.
Anime ternyata juga cukup berpengaruh terhadap perilaku dilihat
dari yang mengikuti watak/ gaya berbicara, gaya berpakaian atau apapun
yang berhubungan dengan tokoh
Anime favorit mereka antara lain mengikuti apa yang dikatakan
oleh tokoh anime favorit mereka seperti tatakai, ganbatte, mendokusai,
setiap akhiran kalimat memakai kata desu dan lain-lain, ada juga yang
mengikuti gaya potong rambut, gaya berpakaian (costum player), gaya

duduk, gaya berjalan, cara makan hingga cara memegang makanan


maupun benda lainnya, mengikuti sifat tokoh anime seperti pendiam dan
cool dan lain sebagainya.
Pembahasan Mengenai Pertanyaan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata banyak remaja di Serang
yang sangat menggemari dan menyukai anime (animasi Jepang).
Mayoritas dari mereka menyukai anime pada saat masih SD dan alasan
mereka menyukai anime, kebanyakan karena gambar dan
kreativitasnya. Genre(jenis)
anime
yang
paling
diminati
adalah adventure dan anime yang paling populer adalah Naruto. Oleh
karena itu, mereka berharap mempunyai imajinasi yang tinggi setelah
melihat atau menyaksikan anime-anime itu.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Banyak remaja di Serang yang menyukai dan menggemari anime (animasi
Jepang).
2. Kebanyakan dari mereka menyukai anime dimulai sejak SD.
3. Kebanyakan dari mereka menyukai anime karena gambar dan
kretivitasnya.
4. Genre (jenis) anime yang paling diminati dan disukai adalah adventure.
5. Anime yang terpopuler yaitu Naruto.
6. Harapan yang diharapkan adalah dapat mempunyai imajinasi yang tinggi.
B. Saran
1. Kepada para pecinta anime
a. Sebaiknya saksikanlah anime-anime yang baik dan jangan menonton
anime yang mengandung unsur dewasa.
b. Dapat mengadakan event-event besar tentang kebudayaan Jepang
demi mengenalkan kebudayaan Jepang kepada masyarakat.
2. Kepada para pembaca KTI ini
a. Gunakanlah KTI ini sebaik mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

http://kingaris19.blogspot.com/2013/03/
dalam.html

menjadikan

animasi

dan

komik

https: // www. facebook.com / groups / KAGAME / doc / 601506279883895 /

Anda mungkin juga menyukai