Anda di halaman 1dari 29

EVALUASI PEMBAKARAN KATALITIK

BUBUK BATUBARA UNTUK


DIGUNAKAN PULVERIZED
COAL INJECTION (PCI) DAN
PENGARUHNYA TERHADAP SIFAT
KARAKTER YANG TIDAK TERBAKAR

Tri Yulianto Nugroho


(21030113120049)
Adrianus Atma A
(21030113120105)
Yoga Priya Utama
(21030112130121)
Yulita Nurul Islami
(21030112130097)
Satria Arief WB (21030111130066)

INTRODUCTION
Pulverized Coal Injection (PCI)(Injeksi Bubuk
Batubara) telah banyak diterapkan dalam Blast
Furnace (BF).
Masalah:
Seiring dengan meningkatnya laju injeksi bubuk batubara,
sejumlah besar arang mungkin terbakar menumpuk di
wilayah raceway.
Akumulasi tersebut menurunkan permeabilitas beban &
efi siensi produksi.

Tujuan PCI:
Memaksimalkan injeksi batubara tanpa meningkatkan
jumlah arang terbakar pada tumpukan BF.

Pembakaran katalitik batubara bubuk memiliki


beberapa fi tur berikut:
meningkatkan reaktivitas pembakaran, karena penurunan
suhu pengapian dan peningkatan tingkat pembakaran,
meningkatkan efi siensi pembakaran dengan mengurangi
karbon yang tidak terbakar dalam abu dan mempermudah
pelepasan panas, dan
mengurangi polutan dalam gas buang, seperti NOx, SO2,
CO dan PM.

Pertimbangan penerapan katalis untuk operasi PCI,


pemahaman berikut belum diklarifi kasi dalam
literatur sejauh ini.
Dampak negatif panas logam aswell dalam produksinya,
katalis yang cocok untuk operasi PCI tidak ditentukan.
Karena sebagian besar penelitian tentang pembakaran
katalitik
dilakukan pada tingkat pemanasan relatif rendah (B50 C /
menit), sebuah
pemahaman yang komprehensif tentang pembakaran
katalitik termasuk katalitik. Mekanisme pada tingkat
pemanasan yang tinggi tidak jelas.
Proses awal pembakaran katalitik pada konsumsi arang
tidak terbakar di BF.

AIM
Dalam penelitian ini, bubuk batubara di BF dipisahkan
melalui dua tahap, yaitu proses pembakaran di raceway
dan konsumsi keluar dari raceway. Secara khusus,
penelitian bertujuan untuk:
Menyelidiki pengaruh katalis pada pembakaran bubuk batubara
pada tingkat pemanasan yang tinggi (104 K/s - 105 K/s).
Mengidentifi kasi variasi pada struktur arang terbakar dengan
katalis
untuk mendapatkan informasi mendasar mengenai mekanisme
reaksi katalitik
Evaluasi reaktivitas arang yang tidak terbakar setelah
pembakaran katalitik
dan kinetika reaksi gasifi kasi untuk membantu mempelajari
efek dari proses pembakaran katalitik awal pada konsumsi
arang terbakar.

METHOD
Dipilih 2 jenis batuba ra:
Bituminous
Anthracite

Batu bara campur dengan katalis dengan menggunakan cara


ditambahkan
dan
langkah-langkah
dapat
digambarkan
sebagai berikut ; ambil sejumlah katalis yang sama dan
hancur leburkan batubara kedalam tempat peleburan logam
kwarsa secara terpisah dan kemudian grind secara fi sik
selama 5 menit pada 20 rpm. Sesudah itu tambahkan
sejumlah batubara yang hancur lebur sebagai sebagai
campuran kedalam tempat peleburan logam kwarsa dan
grind dengan cara yang sama, dengan proses yang seragam
tambahlah batubara yang hancur lebur dengan tambahan
yang
semakin
berlipat
ganda.
Dalam
perlakuannya
penukaran ion sebagian besar dilakukan sebab mudah untuk
melakukan dalam pengoperasian secara nyata. Disamping
mengadopsi cara ini mungkin akan menimbulkan gumpalan
partikel batubara yang hancur yang akan menuju ke
pengurangan kereaktifan pembakaran

Batubara dibakar dipanas DTF dengan listrik gas


dipanaskan dulu sampai 250 0 C sebelum mencapur
dengan batu bara pada puncak tabung sebelah
dalam. Susunan gas didaerah reaksi 22% O 2 di N 2
bertujuan untuk mendorong suasana race way awal,
arang-arang tak terbakar dikumpulan dengan
menggunakan alat pendingin air yang berpusat
diporos tangki. Sebuah pompa dihubungkan
penyaring luar untuk menjaga arang tidak terbakar.
Arang arang yang tidak terbakarlewat melalui alat
dan jatuh menjadi topan untuk partikel arang yang
hilang diats ukuran 10 mikro meter dan bagian arang
yang tidak terbakar yang lain dikumpulkan di
penyaring berikutnya

RESULT: I. PEMBAKARAN BATUBARA


DI DTF

Per ila ku p emba karan batubara bituminous d an antrasit di DTF


d iukur d eng an b urnout b ehav ior dan komp os isi p rod uk g as.
Ga mb a r. 2 menunjukkan ting kat b urnout d ari bituminous samp el
b atuba ra pemb akara n di DTF di dua furnace p ada s uhu (90 0 C
d an 11 0 0 C). (a), tingkat b urnout d ari b ituminous-mentah,
b ituminous-MnO 2 , b ituminous-CaO d an b ituminous-Fe2 O 3 p ad a
9 00 C ad ala h 75 .50 %, 76 ,3 3% , 7 7,4 2 % dan 76 ,0 1 %, mas ing ma sing . D i s isi la in, hal ini dap at dilihat d ari Gamb ar. 2 (b )
b ahwa ting kat b urnout sam pel terseb ut p ad a 1 10 0 C ad alah
8 9,7 7%, 9 0,4 7%, 9 2,9 2% , d an 9 1 ,7 6 %, mas ing -mas ing. H asil ini
menunjukka n bahwa ting kat burnout b atub ara bituminous
mening kat deng an pe nambahan katalis MnO 2, CaO d an Fe2 O 3
p ad a p emb aka ran. S elain itu, katalis pad a suhu 1 10 0 C
menunjukka n efek katalitik leb ih b aik d arip ada d i 9 0 0 C.
Uruta n keaktifan katalis untuk efi siens i p embakaran antras it
b isa d igamb arkan seb ag ai be rikut: CaO > Fe2 O 3 > MnO2 .

Gambar diatas menunjukkan tingkat burnout sampel


antrasit di DTF. Seperti dapat dilihat, tingkat burnout
antrasit-mentah, antrasit-MnO2, antrasit-CaO dan
antrasit-Fe2O3 pada 900 C adalah 35,79%, 36,83%,
37,42% dan 40,01%, masing-masing. Di sisi lain,
tingkat burnout sampel tersebut pada 1100 C
adalah 75,25%, 77,21%, 78,80% dan 82,16%, masingmasing. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat burnout
antrasit meningkat dengan penambahan katalis
MnO2, CaO dan Fe2O3. Tidak seperti batubara
bituminous, urutan aktif relatif katalis untuk efi siensi
pembakaran antrasit bisa digambarkan sebagai
berikut: Fe2O3 > CaO > MnO2. Demikian pula sebagai
pembakaran batubara bituminous, efek katalitik pada
antrasit pada 1100 C lebih signifi kan dari pada 900
C.

Perbandingan dari dua hasil diatas menunjukkan


bahwa efek katalitik dari tiga katalis pada
pembakaran bituminus kurang dari pembakaran
antrasit.

G a m ba r. 4 m enun ju k ka n kon sen t ra s i prod u k g a s s el a m a Pro ses


pem b a ka r a n s am pel b a t u b ar a di DTF
O 2 ko n s en t r a si m enur u n ket ika Mn O 2 da n Fe2O 3 di t a m ba h ka n ke
da la m du a jenis ba t uba r a . Ada p u n C a O , fl u k t u a t if u nt uk b er bed a
ba r a . Un tu k b at ub ar a bi t u m in o u s , ko n sen t ra si O 2 m enu ru n d eng a n
pen am ba ha n Ca O. N a m u n pa d a a n t r a sit t erj ad i s eba lik n ya ,
ko n s en t r a si O 2 m enin gka t den g a n p en a m b ah a n C a O. Sela in it u ,
G a m ba r. 4 m enun ju k ka n C O d an C O 2 ko n s en t r a si sela m a p ros es
pem b a ka r a n s am pel b a t u b ar a di DTF. Da r i G a m b a r. 4 (a ) da n (b),
da p at di liha t ba h w a ju m l a h y an g s a n ga t kecil C O da l a m pro d uk g a s
s ela m a s a m p el pem b a ka ra n ba t u ba r a bit u m in o u s . N a m u n,
ko n s en t r a si CO 2 m enja d i m en in gka t d en ga n pen am ba ha n ka t a lis .
Da ri ga m b ar 4 (c) da n (d ), d a pa t d ilih a t ba h w a ko ns ent r a si CO
s am p el a n t ra s it d it em u ka n b erku r a n g s edik i t , s eda ng ka n
ko n s en t r a si CO 2, seb al ik n ya , m en in gka t den ga n M nO 2 d an Fe2 O 3
Sela i n . N a m un , s et el ah d it a m ba h ka n den g a n C a O , ko ns en t r a si CO
a n t r a sit m en ingka t s ec a ra s ign ifi kan , s eda n g ka n kon sen t ra s i CO 2
m en u ru n sa m p ai ba t a s t ert en t u .

RESULT: II. STUDI STRUKTUR


KARATER YANG TIDAK TERBAKAR
Untuk mengevaluasi efek katalitik pembakaran pada
struktur karakter yang tidak terbakar, empat karakter
yang tidak terbakar khas termasuk char-mentah, char
MnO2, char-CaO, dan char-Fe2O3 terbentuk dari
antrasit yang berbeda dan ditandai menggunakan
beberapa penentuan

Gambar.5 menunjukkan distribusi diameter partikel dan


diameter partikel rata-rata karakter yang tidak terbakar. Dari
Gambar. 5 (a), dapat dilihat bahwa proporsi partikel diameter
karakter yang tidak terbakar dalam kisaran 5-20 um sedikit
meningkat dan menurun di kisaran 40-70 pM ketika bara
bubuk dicampur dengan katalis. Gambar. 5 (b) menunjukkan
bahwa partikel rata-rata diameter karakter yang tidak
terbakar mengalami penurunan sebesar katalitik
pembakaran. Di Selain itu, pengaruh katalis pada diameter
partikel tidak terbakar arang berada di urutan MnO2 < CaO <
Fe2O3, yang sesuai dengan urutan tingkat burnout. Hasil ini
tersirat bahwa katalis mempercepat laju reaksi kimia pada
permukaan partikel selama proses pembakaran, sehingga
mempercepat konsumsi karbon di permukaan partikel.
Akibatnya, partikel arang di katalitik pembakaran menyusut
lebih cepat daripada dalam kasus umum.

Gambar. 7 menunjukkan distribusi volume pori dan


distribusi luas permukaan ini karakter yang tidak
terbakar. Hasil ini menunjukkan bahwa volume pori
serta luas permukaan pori char menurun selama
proses pembakaran katalitik.

RESULT III: REAKTIVITAS ARANG


YANG TIDAK TERBAKAR
Penyelidikan reaktivitas arang tidak terbakar menjadi
keharusan untuk memperkirakan pengaruh
pembakaran katalitik pada konsumsi arang yang tidak
terbakar

Gambar 9 menyajikan kurva TG dan DTG dari arang


yang tidak terbakar selama proses gasifi kasi non isotermal , dan parameter arang tidak. Perbedaan
antara arang tidak terbakar dalam massa surplus
pada kurva TG disebabkan oleh perbedaan jumlah
komponen tahan api dari arang yang tidak terbakar.
Artinya, semakin rendah kecepatan pemadaman,
semakin sedikit surplus massa.

RESULT IV: ANALISIS KINETIK


ARANG YANG TIDAK TERBAKAR
Dalam penelitian ini, metode Coats - Redfern [43]
digunakan untuk perhitungan parameter kinetik dari
gasifi kasi arang tak terbakar. Metode ini dapat
dinyatakan sebagai berikut:

dimana adalah persentase hilangnya massa, A


adalah faktor pre-eksponensial, E adalah energi
aktivasi, adalah laju pemanasan, R adalah
konstanta gas dan T adalah suhu absolut.

Berdasark an Persamaan diatas, plot dari ln[g()/T2] terhadap


1/T harus memberik an garis lurus, dan energi aktivasi E dan
faktor pre - ekspone nsial A dapat dihitung dengan
menggunak an sl ope dan intercept . g() adalah fungsi yang
tergantung dari control mekanisme reaksi, uk uran, dan be nt uk
re aksi partikel. Ek spre si yang berbeda dari g() adalah
estimasi dari reak si kimia antara gas dan fase padat, baik pada
perpindahan dan transportasi molekul gas dalam fase padat.
Berdasarkan est imasi arang yang t idak terbakar, mekanisme
dari mode l R3 (reaksi permukaan pembatas dari ke dua fase),
yang umumnya digunakan untuk bola bereaksi dari permukaan
ke dalam [44], me mberikan koefi sien kore lasi yang tinggi
(>0,99) dari analisis regresi linear. Dengan menerapkan
mekanisme ini, studi kinetik dari sampel arang tak terbakar
diperiksa dengan metode Coats-Re dfe rn, seperti yang
ditunjukkan pada gambar diatas

CONCLUSION
1. U n t u k b i tu m i n o u s , u r u t a n ke a k ti f a n re l a t i f ka ta l i s te rh a d a p
l a j u p em a n a s a n b i s a d i g a m b a r ka n s e b a g a i b e r i ku t: C a O > Fe 2 O 3 >
M n O 2 . U n tu k a n tr a s i t, d a p a t d i d i s k r i p s i ka n s e b a g a i b er i ku t : Fe 2 O 3 >
CaO > MnO2.
2. S t u d i s t r u k t u r a l m e n u n j u k ka n p e n u r u n a n u ku r a n p a r t i ke l d a n
p e rm u ka a n
b i d a n g a r a n g y a n g ti d a k te r b a ka r t er b e n t u k d a r i p e m b a ka r a n
ka ta l i ti k , m e n g i n d i ka s i ka n b a h w a rea k s i k i m i a p a d a p a r t i ke l a r a n g d a n
p e rm u ka a n p o r i y a n g m en i n g ka t ka ren a ka ta l i s , d a n a r a n g m e n j a d i
l eb i h te r a tu r
d e n g a n p e n a m b a h a n ka ta l i s .
3. T G A d a n h a s i l s tu d i k i n e ti k m e n u n j u k ka n b a h w a a r a n g y a n g t i d a k
te r b a ka r p a d a p e m b a ka r a n ka ta l i ti k , m e m i l i k i rea k t i v i t a s y a n g l e b i h
ti n g g i d a r i a r a n g ti d a k te r b a ka r m u rn i , ke m u n g k i n a n b e s a r d i s e b a b ka n
o l e h re n d a h n y a e n e rg i a k ti v a s i .
4. Ke u n tu n g a n d a r i p em b a ka r a n ka ta l i t i k d a l a m o p e r a s i P C I a d a l a h
m em u d a h ka n p ro s es p e m b a ka r a n b a t u b a r a b u b u k d a l a m
r a c e w a y , s e r ta ko n s u m s i y a n g l e b i h b a i k j u m l a h a r a n g y a n g t i d a k
te r b a ka r ke l u a r r a c e w a y

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai