TINJAUAN TEORITIS
dan
merencanakan,
mengorganisasikan,
memimpin,
seperti yang
didefinisikan oleh Fayol, Urwick dan lain-lain telah diterima sebagai fungsifungsi utama dari manajer-manajer. Memanajemeni berarti mencapai tujuantujuan dari kelompok melalui sumber daya yang efektif dan efisien.
Prinsip-prinsip manajemen menurut Fayol yaitu pembagian kerja, otoritas,
disiplin, kesatuan perintah, kesatuan arah, subordinasi minat individu terhadap
minat umum, penggajian, sentralisasi, rantai pengukuran (garis otoritas), perintah
hak menurut keadilan, stabilitas atau masa jabatan pegawai, inisiatif, semangat
bekerja sama.
1.2
Definisi
Manajemen puncak/top
Manajemen menengah/middle
Manajemen bawah/low/first line
keperawatan
mencakup
kepegawaian,
pengumpulan
kepemimpinan
dan
data,
perencanaan,
pengawasan.
Konsep
pelayanan
keperawatan
kepemimpinan
merupakan
penggunaan
ketrampilan seorang pemimpin ( perawat ) dalam mempengaruhi perawat perawat lain yang berada di bawah pengawasannya untuk pembagian tugas dan
tanggung jawab dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan sehingga
tujuan keperawatan tercapai. Setiap perawat mempunyai potensi yang berbeda
dalam kepemimpinan, namun ketrampilan ini dapat dipelajari sehingga selalu
dapat diterapkan dan ditingkatkan.
2.2.1 Teori-teori Kepemimpinan
Ada beberapa teori kepemimpinan yang pernah dikemukakan, antara lain :
Teori orang besar atau teori bakat, teori orang besar ( the great men
theory ) atau teori bakat ( Trait theory ),dikatakan bakat bakat untuk
menjadi pemimpin diperolehnya sejak lahir.
3.
keperawatan dirumah sakit ada beberapa metode penugasan dalam bentuk metode
pemberian asuhan keperawatan. Ada lima metode yang dikenal antara lain:
Metode fungsional, metode tim, metode keperawatan primer, manajemen kasus
keperawatan dan metode medular.
3.1.1
Metode Fungsional
Perawat menjadi lebih terampil dalm melakukan satu tugas yang biasa
menjadi tanggung jawabnya
Pekerjaan lebih efesien
Ketenagaan relatif dibutuhkan sedikit
Mudah dalam mengkoordinasi pekerjaan
Terjadi proses distribusi dan pemantauan tugas atau pekerjaan
Perawat lebih mudah menyesuaikan terhadap tugas yang menjadi
tanggung jawabnya sehingga menjadi lebih cepat selesai.
Kekurangan:
pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim yang terdiri atas tenaga
profesional, tenaga teknis dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling
membantu. Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh pimpinan
kelompok/ketua tim. Ketua tim bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota
grup/tim sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan keperawatan
klien serta membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila menjalani
kesulitan ketua tim yang melaporkan pada kepala ruangan tentang kemajuan
pelayanan/asuhan keperawatan terhadap klien.
Tanggung jawab anggota tim:
Pasien mengenal tim perawat karena terjadi interaksi pasien dengan tim
perawat yang sama setiap hari.
Kerugian:
Kekecewaan dapat tumbuh di antara anggota tim jika satu atau lebih
anggota tim memahami bahwa mereka ditugaskan untuk tugas-tugas yang
tidak menyenangkan karena pendidikan atau lisensi, atau karena manajer
perawat nikmat satu anggota atas yang lain.
3.1.3
Asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan akan tercapai pelayanan yang
efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi dan advokasi.
Dokter merasa puas karena informasi tentang kondisi pasien yang selalu
diperbaharui dan komprehensif.
Kerugian :
Satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam dan 7 hari
seminggu untuk merawat pasien.
Kekurangan :
Kepala
Ruangan
Staf perawat
Staf perawat
Pasien/klien
Pasien/klien
Staf perawat
Pasien/klien
n
Sistem asuhan keperawatan model manajemen kasus (Marquis & Huston, 1998)
3.1.5 Metode Modular (Modifikasi Keperawatan Tim-Primer)
Metode modular yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan yang
dilakukan oleh perawat profesional dan perawat trampil dibawah leader perawat
profesional. Untuk metode ini diperlukan perawat yang berpengetahuan, terampil
dan memiliki kemampuan kepemimpinan. Idealnya 2-3 perawat untuk 8-12 orang
klien.
10
Model ini merupakan kombinasi dari dua sistem yaitu keperawatan tim dan
keperawatan primer. Penetapan model ini didasarkan pada beberapa alasan:
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh
11
keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah
bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu
(Kozier Barbara, 1995:21).
4.2
Elemen Peran
Ada beberapa elemen peran perawat professional antara lain : care provider, client
advocate, conselor, educator, collaborator, coordinator change agent, consultant
dan interpersonal proses.
Menurut Nursing Management in the New Paradigm elemen penting dalam
menerapkan keahlian manajemen pada asuhan keperawatan pada pasien yaitu
komunikasi, koordinasi, konsultasi, pelatihan/coaching dan delegasi
Peran perawat pada manajemen adalah : perawat pelaksana, kepala ruangan dan
manajer keperawatan.
4.3
Tugas Perawat
12
seperti
motivasi
untuk
semangat,
manajemen
konflik,
Struktur organisai dibuat untuk menggambarkan pola hubungan antar bagian atau
staf atasan baik vertikal maupun horizontal. Dapat juga dilihat posisi tiap bagian,
wewenang dan tanggung jawab serta tanggung gugat. Bentuk organisasi dapat
pula disesuaikan dengan pengelompokkan kegiatan atau sistem penugasan yang
digunakan.
Pembagian tugas
13
Perawat pelaksana
Dalam asuhan keperawatan sebagai perawat yang profesional salah satu peran
sebagai perawat pelaksana. Perawat sebagai pelaksana secara langsung maupun
tidak langsung memberikan asuhan keperawatan kepada pasien individu,
keluarga, dan masyarakat.
Peran perawat sebagai perawat pelaksana disebut Care provider yaitu perawat
menggunakan metode pemecahan masalah dalam membantu pasien mengatasi
masalah kesehatan. Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara
langsung atau tidak langsung (Praptianingsi, 2006).
5.
14
Persiapan:
Pelaksanaan:
15
Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang tepat sebaiknya
dicatat secara khusus untuk kemudian diserah terimakan kepada perawat jaga
berikutnya.
Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah:
5.2
Definisi
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien
dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi
pada kasus tertentu harus dilakukan oleh Perawat Primer dan atau konsuler,
Kepala Ruangan, Perawat Assosciate, yang perlu juga melibatkan seluruh anggota
tim.
Karakteristik : klien dilibatkan secara langsung, klien merupakan focus kegiatan,
perawat assosciate, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama,
Konsuler
memfasilitasi
kreatifitas,
Konsuler
membantu
mengembangkan
16
Tujuan :
Tahap praronde
Proposal 1
Persiapan pasien :
Inform consent
Hasil pengkajian/intervensi data
Penyajian masalah
17
Validasi data
Diskusi karu, PP, perawat konselor
Analisa data
MASALAH
TERATASI
Persiapan
Pelaksanaan Ronde
Penjelasan tentang klien oleh Perawat Primer dalam hal ini penjelasan difokuskan
pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau telah
dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
Pemberian jastifikasi oleh Perawat Primer atau perawat konselor/kepala ruangan
tentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.
Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan.
18
6.
Jangan menghapus dengan tipe -x atau mencoret tulisan yang salah. Cara
yang benar adalah dengan membuat satu garis pada tulisan yang salah,
tulis kata salah lalu diparaf kemudian tulis catatan yang benar.
Semua catatan harus dapat dibaca, ditulis dengan tinta dan menggunakan
bahasa yang lugas.
Catat hanya untuk diri sendiri karena perawat bertanggung jawab dan
bertanggung gugat atas informasi yang ditulisnya.
19
Bila
terjadi
suatu
masalah
yang
berhubungan
dengan
profesi
jasa,
maka
dokumentasi
diperlukan
sewaktu-waktu.
20
Pendidikan,
6.3
Prinsip-prinsip dokumentasi
21
Dokumentasi akurat, benar, komplit jelas, dapat dibaca dan ditulis dengan
tinta.
6.3.1
merencanakan,
melaksanakan
tindakan
keperawatan,
dan
mengevaluasi tindakan.
6.3.2
Lembar pengkajian
22
Pencatatan
SOAP
Catatan Fokus
Perawat mencatat masalah berfokus pada masalah yang spesifik yang terdiri dari
komponen diagnosa keperawatan, data subyektif dan obyektif yang mendukung,
tindakan keperawatan, respon klien terhadap intervensi keperawatan dan
penyuluhan.
Catatan flow sheet dan grafik menggambarkan data berulang klien yang harus
senantiasa dipantau oleh perawat, seperti nadi, tekanan darah, obat-obatan,
masukan dan pengeluaran. Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan
profesional dari pelayanan kesehatan yang tersedia selama 24 jam secara
berkelanjutan selama masa perawatan pasien. Dengan demikian, pelayanan
keperawatan memegang peranan penting dalam upaya menjaga dan meningkatkan
kualitas pelayanan di rumah sakit dan puskesmas. Dokumentasi keperawatan tidak
hanya merupakan dokumen sah tapi juga instrumen untuk melindungi para pasien,
oleh karena itu, perawat diharapkan dapat bekerja sesuai dengan standar
profesional.
6.3.3 Metode Dokumentasi
Pengkajian
Dokumentasi pengkajian ditujukan pada data klinik dimana perawat dapat
mengumpulkan dan mengorganisir dalam catatan kesehatan. Format pengkajian
23
keperawatan
sebagai
petunjuk
untuk
membuat
catatan
perkembangan.
Catat bahan perawatan adalah dasar untuk pertimbangan dari langkahlangkah proses keperawatan.
Perencanaan
Petunjuk penulisan rencana tindakan yang efektif, adalah sbb:
Sebelum menuliskan rencana tindakan, kaji ulang semua data yang ada
sumber data yang memuaskan meliputi :
25
Laboratorium ritme
Daftar dan jenis masalah aktual resiko dan kemungkinan. Berikan prioritas
utama pada masalah aktual yang mengancam kesehatan
Tuliskan dengan jelas khusus, terukur, kriteria hasil yang diharapkan untuk
menetapkan masalah bersama dengan klien tentukan ketrampilan kognitif,
afektif dan psikomotor yang memerlukan perhatian.
Selalu ditanda-tangani dan diberi tanggal rencana tindakan, hal ini penting
karena seorang perawat profesional akan bertanggung jawab dan
bertanggung gugat untuk melaksanakan rencana tindakan yang telah
tertulis.
26
Intervensi terapeutik
Tindakan terapeutik adalah askep yang langsung sesuai keadaan klien.
Rencana keperawatan yang lebih dari satu harus di kerjakan sungguhsungguh sesuai prioritas masalah dalam diagnosa keperawatan.
Intervensi pemantapan/observasi
Proses ini membutuhkan
ketajaman
27
Evaluasi
Pernyataan evaluasi perlu didokumentasikan dalam catatan kemajuan, direvisi
dalam rencana perawatan atau dimasukkan dalam ringkasan khusus.
Pedoman untuk pendokumentasian evaluasi adalah sbb:
Catatan
evaluasi
sumatif
untuk
setiap
hasil
yang
diharapkan
28
7.
Akreditasi
29
Proses yang dilalui harus sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku
Verifikasi dari informasi utama seperti surat tanda registrasi atau surat izin,
khususnya bila dokumen tersebut harus diperbaharui secara berkala, dan
setiap sertifikasi dan bukti spesialisasi atau pendidikan lanjutan.
30
BAB 4
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Kepemimpinan dalam manajemen keperawatan melibatkan upaya perorangan
untuk mempengaruhi perilaku orang lain untuk memberikan layanan
keperawatan yang profesional, langsung dan individual (Gibson dkk, 2005).
Peran kepemimpinan dan manajemen merupakan peran dimana tanggung
jawab utama manajer perawat adalah merencanakan, mengorganisir,
memotivasi, dan mengendalikan kerja staf perawat dalam memberikan
layanan
keperawatan.
Swanburg
(2000),
menjelaskan
bahwa
dalam
31
mutu
pelayanan
keperawatan
nasional ataupun
International.
2.
Saran
Hingga saat ini pendokumentasian asuhan keperawatan masih memiliki
masalah yang cukup kompleks, sehingga dibutuhkan berbagai strategi dan
upaya pemecahan masalah pendokumentasian yang relevan dengan situasi
pelayanan keperawatan di Indonesia. Evaluasi tahap rangkuman pemecahan
masalah bagian dari tanggung jawab perawat profesional. Dengan adanya
pengetahuan tentang konsep manajemen asuhan keperawatan, maka
diharapkan kedepan masalah pendokumentasian dapat dihindarkan oleh
perawat yang bertugas di RS atau Puskesmas.
32
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta : EGC.
Marquis, B.L. dan Huston, C.J. (2000). Leaderships Roles and Management
Functions in Nursing.3rd edition. Philadelphia: Lippincot Raven
Publisher
Marquis.L,B & Huston.J,C, (2010), Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
Teori dan Aplikasi, Jakarta, EGC
33
di
kepemimpinan
34
dan
organisasi