Anda di halaman 1dari 25

PROFIL SEKOLAH

Nama Sekolah

: SMPPL DOMENICO SAVIO

Alamat

: Jln. Dr. Sutomo No.6 Semarang

No. Telp

: (024) 8315609

Kode Pos

: 50244

Fax

: 024-8412441

Kabupaten

: Semarang

Propinsi

: Jawa Tengah

E-mail

: domsav@pungudiluhur.org

Website

: http://domsav.pungudiluhur.org

Visi Sekolah :
Terwujudnya nilai-nilai kristiani yang berpusat pada Yesus Kristus dengan kerja
keras, disiplin, rela berkorban, dan sikap kesederhanaan
Misi Sekolah :
1. Mewujudkan nilai-nilai kasih Allah
2. Menciptakan kejujuran, persaudaraan sejati, dan kedamaian
3. Mewujudkan semangat kerja keras dan kreatif dengan pantang menyerah yang
disemangati jiwa perubahan
4. Membangun kedisiplinan dengan menaati tata tertib dan berusaha tetap setia

5. Menumbuhkembangkan semangat rela berkorban dalam kehidupan berbangsa,


bernegara dan menggereja dengan saling menghormati dan memberi perhatian kepada
yang membutuhkan.
6. Menumbuhkembangkan sikap hidup sederhana dalam gaya hidup dan pola pikir.

1. Identifikasi Narasumber
Biodata Laboran (Narasumber) :
Nama
Pengampu mata pelajaran
2. Pelaksanaan Observasi
Tempat
Hari/Tanggal
Jumlah
Kegiatan

: SMP Pangudi Luhur Domenico Savio


: Kamis, 19Maret 2015
: 3 Orang
: Observasi Pengelolaan Laboratorium Fisika Sekolah

A. DASAR TEORI
1. Bahan Habis

: Bapak Deo Noorkartika


: IPA

Bahan habis di laboratorium fisika dapat terdiri dari bahan material dan alat-alat
yang umur pakainya pendek atau bahkan sekali pakai habis, rusak atau tidak dapat dipakai
lagi. Bahan habis yang benar-benar berupa bahan material misalnya adalah timah patri, pita
kertas ticker timer, kertas karbon, benang, tali, paku keling, spirtus, alkohol, minyak tanah,
bensin, pelumas dan sebagainya, sedangkan bahan habis berupa alat yang usia pakainya
pendek misanya adalah berbagai komponen elektronika seperti hambatan, kapasitor,
transistor dan sebagainya, pegas dan neraca pegas, termometer, hidrometer, batu baterai, dan
sebagainya.
Hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan bahan habis antara lain adalah
sebagai berikut ini.
1.
2.

Pemilihan alat-alat yang harus dimasukkan ke dalam kelompok bahan habis.


Pemberian label nama dan atribut yang jelas bagi setiap bahan habis, agar tidak

3.

tertukar penyimpanan dan pemakaiannya.


Cantumkan catatan, peringatan dan perhatian cara menggunakan yang tepat dan

aman.
4. Penyimpanan yang sesuai dengan karakteristik alat misalnya :
o
o
o
o

Tempat penyimpanan yang tepat apakah dari kayu, plastik, kaca dan sebagainya.
Ditutup dengan rapat.
Tidak ditutup rapat atau bahkan terbuka
Suhu dan kelembaban tempat tempat penyimpanan yang sesuai, apakah bahan
harus disimpan di tempat yang kering, di tempat yang sejuk, jangan di tempat
yang lembab, atau harus dalam lemari es atau frezer, di tempat yang terang atau

gelap dan sebagainya.


o Bila bahan habis termasuk bahan yang mudah terbakar, maka harus disimpan
jauh dari sumber api atau sumber panas, atau bahkan membelinya jangan terlalu
banyak, cukup sekali pakai habis saja.
5. Perhatikan batas waktu pemakaian dan kadaluarsanya.
6. Pengadaan yang sesuai dengan kebutuhan, jangan sampai berlebihan sehingga sisa
menjadi lewat bataas waktu pemakaian atau kadaluarsa.
7. Termasuk ke dalam bahan habis adalah bahan-bahan (padat, cair, gas) pembersih
seperti sabun dan pembersih lantai, cairan khusus pembersih lensa, lap, tissue dan
sebagainya.
2. Alat-alat laboratorium
Penataan dan penyimpanan alat-alat laboratorium sangat perlu memperhatikan
karakteristik dan spesifikasinya, baik untuk alasan keamanan alat, kemudahan pencarian dan
pemeriksaan, perawatan dan pemeliharaan, ataupun sekedar kerapihan penyimpanan. Oleh

karena itu alat-alat laboratorium perlu dikelompokkan atau diklasifikasikan berdasarkan


kritria yang sesuai dengan tujuan pengelonpokkannya. Kriteria klasifikasi alat-alat
laboratrorium antara lain adalah bahan utama pembuatan, massa, bentuk dan volume, pabrik
pembuat, usia pakai, konsep fisika, fungsi atau kegunaan.
1. Bahan pembuatan
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan bahan
utama pembuatannya, misalnya kayu, plastik, kaca, logam, dan sebagainya
2. Massa
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan bobot
dan massanya apakah alat-alat itu ringan atau berat.
3. Bentuk dan volume
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan bentuk
dan ukuran volumenya, misalnya besar, kecil, bola, kubus, balok, silinder dan sebagainya.
4. Pabrik pembuat
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan produser
atau pabrik yeng membuatnya. Pengelompokkan ini tentu dengan menyebutkan nama PT
pabrik pembuat dan negaranya.
5. Letak dan cara penyimpanannya
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan Letak
dan cara penyimpanan atau cara pemasangannya. Berdasarkan kriteria ini alat 19
dikelompokkan atas alat-alat permanen dan alat-alat tidak permanen. Alat-alat permanen
adalah alat-alat yang terpasang tetap di bagian tertentu dalam laboratorium, dan alat-alat tidak
permanen adalah alat-alat yang dapat disimpan atau dipindahkan sesuai dengan kebutuhan
penggunaannya.
6. Usia pakai
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan usia
pakainya. Usia pakai adalah waktu yang menyatakan berapa lama atau berapa kali alat itu
dapat digunakan dan berfungsi dengan baik dan benar sesuai dengan spesifikasinya
pembuatannya.
7. Konsep fisika
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan konsep
atau materi fisika yang berkaitan dengannya, misalnya alat-alat mekanika, alat-alat listrikmagnet, alat-alat optik dan sebagainya.
8. Fungsi/kegunaan
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan
fungsinya ketika digunakan apakah sebagai alat ukur yang dapat digunakan pada lebih dari

satu percobaan, sebagai satu set percobaan, sebagai alat peraga, sebagai alat perbaikan, atau
yang lainnya. Pada prakteknya sering terjadi bahwa pengelompokkan alat-alat didasarkan
kepada lebih dari satu kriteria. Berikut ini adalah alat-alat fisika dikelompokkan atas bahan
habis, alat permanen, alat tidak permanen dan alat perbaikan.
2.1.Alat-alat permanen
Alat-alat permanen adalah alat-alat fisika yang disimpan dan sekaligus dipasang (siap
digunakan) di tempat tertentu, tidak harus atau bahkan tidak boleh dipindah-pindahkan
tempatnya. Beberapa contoh alat yang dapat dipandang sebagai alat permanen misalnya
adalah Barometer, termometer suhu ruangan, higrometer, bandul, pesawat atwood, dll.
Pemasangan alat-alat permanen hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini :
Pemilihan tempat yang stategis untuk pengamatan atau bahkan melakukan percobaan.
Ketepatan posisi pemasangan di tempat yang sudah ditentukan.
Tempat pemasangan dan alat yang dipasang ditempat itu harus terhindar dari faktorfaktor yang dapat mengganggu atau merusak alat seperti panas matahari, kelembaban,
banyak getaran dan sebagainya.
Setiap alat permanen dapat diberi kartu alat yang menjelaskan nama dan atributatribut lain alat tersebut seperti jumlah, spesifikasi, asesoris dan tempat
penyimpanannya.
2.2.
Alat-alat tidak permanen
Sebagian besar alat-alat fisika adalah alat-alat tidak permanen. Alat-alat tidak
permanen adalah alat-alat yang penyimpanan dan pemakaiannya dapat berpindah pindah
tempat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penyimpanan atau penggunaanya.
Alat-alat tidak permanen dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria pengklasifikasian
yang pernah dijelaskan sebelumnya.
Alat-alat tidak permanen dapat berupa alat ukur yang dapat disetting dalam lebih dari
satu macam percobaan, asesoris yang dapat digunakan pada lebih dari satu alat yang
lain, asesoris khusus untuk satu alat tertentu, satu set percobaan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan lagi komponen-komponennya, satu set peraga tidak dapat dipisahpisahkan lagi komponen-komponennya.
Alat-alat tidak permanen hendaknya disimpan berdasarkan kriteria pengklasifikasian
yang sudah ditentukan.
Alat-alat tidak permanen yang berupa set percobaan atau set peraga jangan sampai
komponen-komponen atau asesoris-asesorisnya tercerai berai. Untuk itu maka setiap set
percobaan atau set peraga dapat disimpan disatu tempat sekaligus, misalnya disimpan
dalam satu kotak atau dus.

Setiap alat tidak permanen dapat diberi kartu alat yang menjelaskan nama dan atributatribut lain alat tersebut seperti jumlah, spesifikasi, kondisi, asesoris dan tempat
penyimpanannya.
Alat tidak permanen optik seperti kotak cahaya, diafragma, cermin kombinasi,
lup, kaca plan paralel, cermin datar, lensa, cermin cekung, cermin cembung, prisma, layar
putih, cakram optik, meja optik. Alat tidak pemanen mekanika seperti statif, penggaris, rol
meter, jangka sorong, mikrometer skrup, neraca ohauss, stopwatch, neraca pegas, busur
derajat, catu daya, rel presisi, dan lain lain. Sedangkan alat tidak permanen listrik magnet
seperti galvanomete, amperemeter, voltmeter, ohmmeter, multimeter, batu baterai, dan lain
lain.
2.3.Alat-alat perbaikan
Alat-alat perbaikan adalat alat-alat (tools) yang digunakan untuk memperbaiki
atau bahkan membuat alat-alat laboratorium.
Alat-alat perbaikan mutlak harus ada di laboratorium.
Alat-alat perbaikan diinventarisir dan disimpan di tempat yang mudah dicari.
Alat-alat perbaikan harus selalu diambil dan disimpan dari dan ke tempat yang sudah
ditentukan.
Jumlah, jenis dan kualitas alat perbaikan dapat disesuaikan dengan kemampuan
mengadakannya namun hendaknya memadai dan memenuhi kebutuhan.
Tidak usah mengadakan, membeli atau memiliki alat perbaikan yang personalia
laboratorium tidak dapat menggunakannya.
Alat-alat perbaikan harus terpelihara dan terawat dengan baik jumlah, jenis dan
kualitasnya sehingga selalu ada dan siap dapat berfungsi dengan benar ketika
digunakan untuk memperbaiki.
Sebagian dari alat-alat perbaikan dapat merupakan bahan habis, misalnya adalah mata
bor, mata gergaji, pisau cutter, dan sebagainya.
Alat perbaikan berupa tools kit dapat dianggap sebagai contoh minimal dari alat
perbaikan yang harus ada di laboratorium.
Berikut beberapa contoh alat-alat perbaikan, seperti gunting, solder, bor, cutter, dan tang.

B. PEMBAHASAN
Bahan habis
Bahan habis berupa material yang dimiliki oeh SMP Domenico Savio Semarang
meliputi :
No.
Bahan habis pakai material
1. Tisue
2.

Kapas

3.

Benang kasur

4.

Benang nilon

5.

Kertas tiker timer

6.

Korek

7.

Kertas saring

8.

Biji besi

9.

Karet

10. Isolasi
11. Lem
12. Kertas lakmus
13. Universal indikator
14. Spirtus
15. Lilin
16. Stiker nama
17. Kain planel
18. Kasa asbes
19. Minyak goreng
20. Garam
21. Tawas
22. Belerang
23. Hcl
24. Kapur tohor
25. Cuka
26. Abu
27. Sabun cuci

28. Pasta gigi


29. Kerikil
30. Tiker timer kayu
31. Steroform

Bahan habis berupa alat yang dimiliki oeh SMP Domenico Savio Semarang meliputi :
No
Bahan habis berupa alat
1. Botol penyaring
2. Koleksi batuan
3.

Muschenbroak

4.

Magnet batang

5.

Magnet jarum

6.

Magnet U

7.

Mobil-mobilan

8.

Papan luncur

9.

Slingki

10. Barometer
11. Anemometer
12. Jarum
13. Batu batere
14. Batere jam
15. Silet

16. Baterai besar


17. Kabel jepit buaya
18. Catu daya
19. Lampu kecil
20. Kumparan
21. Galvanometer
22. Voltmeter
23. Multimeter
24. Tempat baterai
25. Kabel
26. Bunsen
27. Pipet
28. Lap
29. Penjepit tabung
30. Statif
31. Ember
32. Solder
33. Tang
34. Ampli sound
35. Linggis kecil

36. Stop kontak


37. Meteran
38. Jangka sorong
39. Mikrometer skrup
40. Pinset
41. Spektrum warna
42. Kanebo
43. Katrol tetap
44. Katrol bergerak
45. Neraca pegas
46. Alat konduksi kalor
47. Bimetal
48. Garpu
49. Balok kayu
50. Sendok
51. Gunting
52. Gelas plastik
53. Kaki tiga
54. Mortul alu
55. Gelas ukur

56. Gelas pancuran


57. Gelas tekanan air
58. Bejana berhubungan
59. Bejana kapiler
60. Gelas kimia
61. Corong kaca
62. Erlenmeyer 125 ml
63. Pompa hisap
64. Pompa hisap tekan
65. Ray box
66. Alat pemuaian logam
67. Sumbat karet
68. Cawan materi
69. Kaca penutup
70. Alat elektrolisa
71. Gelas ukur 50 ml
72. Beker glass 150 ml
73. Beker glass 250 ml
74. Beker glass 400 ml
75. Beker glass 1000 ml

76. Corong osmosis besar


77. Corong osmosis kecil
78. Erlenmeyer 250 ml
79. Gelas ukur 500 ml
80. Gelas ukur 100 ml
81. Gelas ukur 250 ml
82. Hidrometer
83. Kaca arlojilumpang
84. Lumpang kecil
85. Pengaduk
86. Termometer badan
87. Atom set
88. Kalorimeter
89. Manometer terbuka
90. Manometer tertutup
91. Model atom
92. Penjepit besi
93. Penjepit kayu
94. Pipa u
95. Termometer zat cair alkohol

96. Termometer zat cair raksa


97. Cermin cekung
98. Cermin cembung
99. Cermin datar
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.

Cermin sudut
Kaca
Kaca plan paralel
Layar
Lensa cekung
Lensa cembung
Lup
Mistar panjang
Pemegang lilin
Prisma
Senter kecil
Senter tanggung
Mikroampere
Batang besi lunak
Hambatan geser
Kabel penjepit buaya
Kumparan 15
Kumparan 200
Kumparan 300
Kumparan 600
Magnet batang
Magnet jarum
Magnet U besar
Motor listrik
Kompas
Powersupply
Saklar
Tempat batere besar
Tempat batere kecil
Kotak asap
Bidang miring
Resonansi getaran
Timbangan
Timbangan kecil
Beban bercelah
Bola besi
Kubus materi

137.
138.
139.
140.

1.

Neraca teknik
Silinder materi
Slinki
Stopwatch analog

Alat laboratorium
Alat tidak permanen
Alat permanen : Higrometer

2. Alat alat permanen


No.
1.

NAMA ALAT OPTIK


Spektrum warna

2.

Ray box

3.

Cermin cekung

4.

Cermin cembung

5.

Cermin sudut

6.

Kaca

7.

Kaca plan paralel

8.

Layar

9.

Lensa cekung

10. Lensa cembung


11. Lup
12. Mistar panjang
13. Pemegang lilin
14. Prisma
15. Senter kecil
16. Senter tanggung

No.
1.

NAMA ALAT MEKANIKA


Mobil mobilan

2.

Papan luncur

3.

Anemometer

4.

Statif

5.

Tang

6.

Linggis kecil

7.

Meteran

8.

Jangka sorong

9.

Mikrometer skrup

10. Katrol tetap


11. Katrol bergerak
12. Neraca pegas

13. Balok kayu


14. Gunting
15. Mortul alu
16. Pompa hisap
17. Pompa hisap tekan
18. Sumbat karet
19. Mistar panjang
20. Bidang miring
21. Timbangan
22. Beban bercelah
23. Bola besi
24. Kubus materi
25. Neraca teknik
26. Silinder materi
27.

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Stopwatch analog

NAMA ALAT LISTRIK-MAGNET


Magnet batang
Magnet u
Magnet jarum
Batu baterai
Kabel jepit buaya
Catu daya
Lampu kecil

8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

Kumparan
Galvanometer
Multimeter
Voltmeter
Tempat baterai
Kabel
Solder
Stop kontak
Bimetal
Mikroampere
Batang besi lunak
Hambatan geser
Motor listrik
Kompas
Power suplly
Saklar

No.

NAMA ALAT GETARAN


GELOMBANG DAN BUNYI

1.

Slinki

2.

Statif

3.

Ampli sound

4.

Neraca pegas

5.

Garpu

6.

Ray box

7.

Resonansi getaran

No.
1.
2.
3.
4.
5.

TERMODINAMIKA
Barometer
Higrometer
Bunsen
Pipet
Penjepit tabung

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
1.
2.

Ember
Pinset
Alat konduksi kalor
Sendok
Gelas plastik
Kaki 3
Gelas ukur
Gelas pancuran
Gelas tekanan air
Bejana berhubungan
Bejana kapiler
Gelas kimia
Corong kaca
Alat pemuaian logam
Cawan materi
Pengaduk
Termometer badan
Kalorimeter
Penjepit besi
Penjepit kayu
Pipa u
Termometer alkoholl
Termometer raksa

No. MODERN
Atom set
Model atom

3. Alat Perbaikan
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Nama Alat Perawatan


Silet
Tang
Solder
Linggis kecil
Gunting

Penataan dan penyimpanan alat dan bahan laboratorium SMP Domenico Savio
berdasarkan kriteria klasifikasi konsep fisika karena antara laboratorium A dan B digunakan
untuk menyimpan alat alat dan bahan laboratorium yang berkaitan dengan fisika mekanika,
termodinamika, sedangkan pada laboratorium C digunakan untuk menyimpan alat alat dan
bahan laboratorium yang berkaitan dengan alat listrik-magnet optik, gelombang dan getaran
dan fisika modern. Penataan juga berdasarkan massa,bentuk dan volume. Alat atau bahan

yang memiliki massa yang berat diletakkan pada lemari yang terbuat dari kayu sedangkan
yang ringan diletakkan pada lemari logam atau aluminium yang tertutup kaca bening. Untuk
alat atau benda yang bentuk dan volumenya memerlukan ruangan yang cukup luas seperti
statif maka diletakkan pada lemari yang cukup luas ruangannya. Selain itu penyimpanan juga
berdasarkan bahan pembuatan, yaitu penyimpanan bahan atau alat yang terbuat dari kaca
seperti tabung untuk torriceli tidak dijadikan satu dengan statif yang terbuat dari logam. Hal
itu dilakukan apabila ada goncangan statif tidak memecahkan tabung toricelli.
Pemberian label nama dan atribut belum diberikan pada semua bahan habis dan alat
praktikum. Pemberian label nama dan atribut ini dilakukan agar tidak tertukar pada saat
penyimpanan dan pemakaiannya. Tempat penyimpanan bahan terbuat dari kayu dan ditutup
rapat dengan kaca bening.
Untuk bahan habis yang berbahaya seperti spiritus disimpan pada tempat yang tidak
mudah dijangkau karena apabila mudah dijangkau dikhawatirkan akan tersenggol dan dapat
membahayakan keselematan. Dan bahan bakar seperti itu dijauhkan dari listrik.
Alat alat permanen merupakan alat yang disimpan dan sekaligus dipasang di
tempat tertentu, tidak boleh atau tidak harus dipindahkan tempatnya. Dalam hal ini, SMP
Domenico Savio memiliki alat permanen, yaitu Higrometer. Sedangkan untuk alat tidak
permanen atau alat yang penyimpanan dan pemakaiannya dapat berpindah sesuai kebutuhan
dan tujuan penyimpanan atau penggunaannya seperti cermin cekung, cermin cembung, lup,
kaca plan paralel, cermin datar, lensa, prisma, statif, jangka sorong, mikrometer skrup,
stopwatch, busur derajat, pegas, dan alat alat lainnya.
Alat peraga yang dalam bentuk bongkar pasang diletakkan dalam box penyimpan
supaya tidak ada bagian yang hilang atau terpisah.
Pengadaan bahan yang habis dan alat praktikum yang rusak diajukan pada saat awal
tahun dan pertengahan tahun ajaran. Untuk dana yang diperoleh untuk kegiatan praktikum
baik sarana prasarana, perawatan, dan lain lain diperoleh dari dana BOS dan yayasan.

Lampiran 1
Tools kit alat peraga yang diletakkan dalam box penyimpan

Lampiran 2
Penyimpanan dan penataan alat bahan

C. DAFTAR PUSTAKA
https://ml.scribd.com/doc/212439298/BAHAN-HABIS ( diunduh pada tanggal
27 Maret 2015 pukul 22:47 WIB )

http://domsav-smg.sch.id/arsip/profil (( diuduh pada tanggal 24 Maret 2015


pukul 8.30 WIB )

Tugas Mata Kuliah Laboratorium Pendidikan Fisika


Laporan Bahan Habis dan Alat Laboratorium Fisika SMP Domenico Savio
Semarang

disusun oleh :
Agnes Yustika Wulan Arum ( 4201412108 )

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS ILMU DAN PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN AJARAN 2014/2015

Anda mungkin juga menyukai