Nama Sekolah
Alamat
No. Telp
: (024) 8315609
Kode Pos
: 50244
Fax
: 024-8412441
Kabupaten
: Semarang
Propinsi
: Jawa Tengah
: domsav@pungudiluhur.org
Website
: http://domsav.pungudiluhur.org
Visi Sekolah :
Terwujudnya nilai-nilai kristiani yang berpusat pada Yesus Kristus dengan kerja
keras, disiplin, rela berkorban, dan sikap kesederhanaan
Misi Sekolah :
1. Mewujudkan nilai-nilai kasih Allah
2. Menciptakan kejujuran, persaudaraan sejati, dan kedamaian
3. Mewujudkan semangat kerja keras dan kreatif dengan pantang menyerah yang
disemangati jiwa perubahan
4. Membangun kedisiplinan dengan menaati tata tertib dan berusaha tetap setia
1. Identifikasi Narasumber
Biodata Laboran (Narasumber) :
Nama
Pengampu mata pelajaran
2. Pelaksanaan Observasi
Tempat
Hari/Tanggal
Jumlah
Kegiatan
A. DASAR TEORI
1. Bahan Habis
Bahan habis di laboratorium fisika dapat terdiri dari bahan material dan alat-alat
yang umur pakainya pendek atau bahkan sekali pakai habis, rusak atau tidak dapat dipakai
lagi. Bahan habis yang benar-benar berupa bahan material misalnya adalah timah patri, pita
kertas ticker timer, kertas karbon, benang, tali, paku keling, spirtus, alkohol, minyak tanah,
bensin, pelumas dan sebagainya, sedangkan bahan habis berupa alat yang usia pakainya
pendek misanya adalah berbagai komponen elektronika seperti hambatan, kapasitor,
transistor dan sebagainya, pegas dan neraca pegas, termometer, hidrometer, batu baterai, dan
sebagainya.
Hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan bahan habis antara lain adalah
sebagai berikut ini.
1.
2.
3.
aman.
4. Penyimpanan yang sesuai dengan karakteristik alat misalnya :
o
o
o
o
Tempat penyimpanan yang tepat apakah dari kayu, plastik, kaca dan sebagainya.
Ditutup dengan rapat.
Tidak ditutup rapat atau bahkan terbuka
Suhu dan kelembaban tempat tempat penyimpanan yang sesuai, apakah bahan
harus disimpan di tempat yang kering, di tempat yang sejuk, jangan di tempat
yang lembab, atau harus dalam lemari es atau frezer, di tempat yang terang atau
satu percobaan, sebagai satu set percobaan, sebagai alat peraga, sebagai alat perbaikan, atau
yang lainnya. Pada prakteknya sering terjadi bahwa pengelompokkan alat-alat didasarkan
kepada lebih dari satu kriteria. Berikut ini adalah alat-alat fisika dikelompokkan atas bahan
habis, alat permanen, alat tidak permanen dan alat perbaikan.
2.1.Alat-alat permanen
Alat-alat permanen adalah alat-alat fisika yang disimpan dan sekaligus dipasang (siap
digunakan) di tempat tertentu, tidak harus atau bahkan tidak boleh dipindah-pindahkan
tempatnya. Beberapa contoh alat yang dapat dipandang sebagai alat permanen misalnya
adalah Barometer, termometer suhu ruangan, higrometer, bandul, pesawat atwood, dll.
Pemasangan alat-alat permanen hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini :
Pemilihan tempat yang stategis untuk pengamatan atau bahkan melakukan percobaan.
Ketepatan posisi pemasangan di tempat yang sudah ditentukan.
Tempat pemasangan dan alat yang dipasang ditempat itu harus terhindar dari faktorfaktor yang dapat mengganggu atau merusak alat seperti panas matahari, kelembaban,
banyak getaran dan sebagainya.
Setiap alat permanen dapat diberi kartu alat yang menjelaskan nama dan atributatribut lain alat tersebut seperti jumlah, spesifikasi, asesoris dan tempat
penyimpanannya.
2.2.
Alat-alat tidak permanen
Sebagian besar alat-alat fisika adalah alat-alat tidak permanen. Alat-alat tidak
permanen adalah alat-alat yang penyimpanan dan pemakaiannya dapat berpindah pindah
tempat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penyimpanan atau penggunaanya.
Alat-alat tidak permanen dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria pengklasifikasian
yang pernah dijelaskan sebelumnya.
Alat-alat tidak permanen dapat berupa alat ukur yang dapat disetting dalam lebih dari
satu macam percobaan, asesoris yang dapat digunakan pada lebih dari satu alat yang
lain, asesoris khusus untuk satu alat tertentu, satu set percobaan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan lagi komponen-komponennya, satu set peraga tidak dapat dipisahpisahkan lagi komponen-komponennya.
Alat-alat tidak permanen hendaknya disimpan berdasarkan kriteria pengklasifikasian
yang sudah ditentukan.
Alat-alat tidak permanen yang berupa set percobaan atau set peraga jangan sampai
komponen-komponen atau asesoris-asesorisnya tercerai berai. Untuk itu maka setiap set
percobaan atau set peraga dapat disimpan disatu tempat sekaligus, misalnya disimpan
dalam satu kotak atau dus.
Setiap alat tidak permanen dapat diberi kartu alat yang menjelaskan nama dan atributatribut lain alat tersebut seperti jumlah, spesifikasi, kondisi, asesoris dan tempat
penyimpanannya.
Alat tidak permanen optik seperti kotak cahaya, diafragma, cermin kombinasi,
lup, kaca plan paralel, cermin datar, lensa, cermin cekung, cermin cembung, prisma, layar
putih, cakram optik, meja optik. Alat tidak pemanen mekanika seperti statif, penggaris, rol
meter, jangka sorong, mikrometer skrup, neraca ohauss, stopwatch, neraca pegas, busur
derajat, catu daya, rel presisi, dan lain lain. Sedangkan alat tidak permanen listrik magnet
seperti galvanomete, amperemeter, voltmeter, ohmmeter, multimeter, batu baterai, dan lain
lain.
2.3.Alat-alat perbaikan
Alat-alat perbaikan adalat alat-alat (tools) yang digunakan untuk memperbaiki
atau bahkan membuat alat-alat laboratorium.
Alat-alat perbaikan mutlak harus ada di laboratorium.
Alat-alat perbaikan diinventarisir dan disimpan di tempat yang mudah dicari.
Alat-alat perbaikan harus selalu diambil dan disimpan dari dan ke tempat yang sudah
ditentukan.
Jumlah, jenis dan kualitas alat perbaikan dapat disesuaikan dengan kemampuan
mengadakannya namun hendaknya memadai dan memenuhi kebutuhan.
Tidak usah mengadakan, membeli atau memiliki alat perbaikan yang personalia
laboratorium tidak dapat menggunakannya.
Alat-alat perbaikan harus terpelihara dan terawat dengan baik jumlah, jenis dan
kualitasnya sehingga selalu ada dan siap dapat berfungsi dengan benar ketika
digunakan untuk memperbaiki.
Sebagian dari alat-alat perbaikan dapat merupakan bahan habis, misalnya adalah mata
bor, mata gergaji, pisau cutter, dan sebagainya.
Alat perbaikan berupa tools kit dapat dianggap sebagai contoh minimal dari alat
perbaikan yang harus ada di laboratorium.
Berikut beberapa contoh alat-alat perbaikan, seperti gunting, solder, bor, cutter, dan tang.
B. PEMBAHASAN
Bahan habis
Bahan habis berupa material yang dimiliki oeh SMP Domenico Savio Semarang
meliputi :
No.
Bahan habis pakai material
1. Tisue
2.
Kapas
3.
Benang kasur
4.
Benang nilon
5.
6.
Korek
7.
Kertas saring
8.
Biji besi
9.
Karet
10. Isolasi
11. Lem
12. Kertas lakmus
13. Universal indikator
14. Spirtus
15. Lilin
16. Stiker nama
17. Kain planel
18. Kasa asbes
19. Minyak goreng
20. Garam
21. Tawas
22. Belerang
23. Hcl
24. Kapur tohor
25. Cuka
26. Abu
27. Sabun cuci
Bahan habis berupa alat yang dimiliki oeh SMP Domenico Savio Semarang meliputi :
No
Bahan habis berupa alat
1. Botol penyaring
2. Koleksi batuan
3.
Muschenbroak
4.
Magnet batang
5.
Magnet jarum
6.
Magnet U
7.
Mobil-mobilan
8.
Papan luncur
9.
Slingki
10. Barometer
11. Anemometer
12. Jarum
13. Batu batere
14. Batere jam
15. Silet
Cermin sudut
Kaca
Kaca plan paralel
Layar
Lensa cekung
Lensa cembung
Lup
Mistar panjang
Pemegang lilin
Prisma
Senter kecil
Senter tanggung
Mikroampere
Batang besi lunak
Hambatan geser
Kabel penjepit buaya
Kumparan 15
Kumparan 200
Kumparan 300
Kumparan 600
Magnet batang
Magnet jarum
Magnet U besar
Motor listrik
Kompas
Powersupply
Saklar
Tempat batere besar
Tempat batere kecil
Kotak asap
Bidang miring
Resonansi getaran
Timbangan
Timbangan kecil
Beban bercelah
Bola besi
Kubus materi
137.
138.
139.
140.
1.
Neraca teknik
Silinder materi
Slinki
Stopwatch analog
Alat laboratorium
Alat tidak permanen
Alat permanen : Higrometer
2.
Ray box
3.
Cermin cekung
4.
Cermin cembung
5.
Cermin sudut
6.
Kaca
7.
8.
Layar
9.
Lensa cekung
No.
1.
2.
Papan luncur
3.
Anemometer
4.
Statif
5.
Tang
6.
Linggis kecil
7.
Meteran
8.
Jangka sorong
9.
Mikrometer skrup
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Stopwatch analog
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Kumparan
Galvanometer
Multimeter
Voltmeter
Tempat baterai
Kabel
Solder
Stop kontak
Bimetal
Mikroampere
Batang besi lunak
Hambatan geser
Motor listrik
Kompas
Power suplly
Saklar
No.
1.
Slinki
2.
Statif
3.
Ampli sound
4.
Neraca pegas
5.
Garpu
6.
Ray box
7.
Resonansi getaran
No.
1.
2.
3.
4.
5.
TERMODINAMIKA
Barometer
Higrometer
Bunsen
Pipet
Penjepit tabung
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
1.
2.
Ember
Pinset
Alat konduksi kalor
Sendok
Gelas plastik
Kaki 3
Gelas ukur
Gelas pancuran
Gelas tekanan air
Bejana berhubungan
Bejana kapiler
Gelas kimia
Corong kaca
Alat pemuaian logam
Cawan materi
Pengaduk
Termometer badan
Kalorimeter
Penjepit besi
Penjepit kayu
Pipa u
Termometer alkoholl
Termometer raksa
No. MODERN
Atom set
Model atom
3. Alat Perbaikan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Penataan dan penyimpanan alat dan bahan laboratorium SMP Domenico Savio
berdasarkan kriteria klasifikasi konsep fisika karena antara laboratorium A dan B digunakan
untuk menyimpan alat alat dan bahan laboratorium yang berkaitan dengan fisika mekanika,
termodinamika, sedangkan pada laboratorium C digunakan untuk menyimpan alat alat dan
bahan laboratorium yang berkaitan dengan alat listrik-magnet optik, gelombang dan getaran
dan fisika modern. Penataan juga berdasarkan massa,bentuk dan volume. Alat atau bahan
yang memiliki massa yang berat diletakkan pada lemari yang terbuat dari kayu sedangkan
yang ringan diletakkan pada lemari logam atau aluminium yang tertutup kaca bening. Untuk
alat atau benda yang bentuk dan volumenya memerlukan ruangan yang cukup luas seperti
statif maka diletakkan pada lemari yang cukup luas ruangannya. Selain itu penyimpanan juga
berdasarkan bahan pembuatan, yaitu penyimpanan bahan atau alat yang terbuat dari kaca
seperti tabung untuk torriceli tidak dijadikan satu dengan statif yang terbuat dari logam. Hal
itu dilakukan apabila ada goncangan statif tidak memecahkan tabung toricelli.
Pemberian label nama dan atribut belum diberikan pada semua bahan habis dan alat
praktikum. Pemberian label nama dan atribut ini dilakukan agar tidak tertukar pada saat
penyimpanan dan pemakaiannya. Tempat penyimpanan bahan terbuat dari kayu dan ditutup
rapat dengan kaca bening.
Untuk bahan habis yang berbahaya seperti spiritus disimpan pada tempat yang tidak
mudah dijangkau karena apabila mudah dijangkau dikhawatirkan akan tersenggol dan dapat
membahayakan keselematan. Dan bahan bakar seperti itu dijauhkan dari listrik.
Alat alat permanen merupakan alat yang disimpan dan sekaligus dipasang di
tempat tertentu, tidak boleh atau tidak harus dipindahkan tempatnya. Dalam hal ini, SMP
Domenico Savio memiliki alat permanen, yaitu Higrometer. Sedangkan untuk alat tidak
permanen atau alat yang penyimpanan dan pemakaiannya dapat berpindah sesuai kebutuhan
dan tujuan penyimpanan atau penggunaannya seperti cermin cekung, cermin cembung, lup,
kaca plan paralel, cermin datar, lensa, prisma, statif, jangka sorong, mikrometer skrup,
stopwatch, busur derajat, pegas, dan alat alat lainnya.
Alat peraga yang dalam bentuk bongkar pasang diletakkan dalam box penyimpan
supaya tidak ada bagian yang hilang atau terpisah.
Pengadaan bahan yang habis dan alat praktikum yang rusak diajukan pada saat awal
tahun dan pertengahan tahun ajaran. Untuk dana yang diperoleh untuk kegiatan praktikum
baik sarana prasarana, perawatan, dan lain lain diperoleh dari dana BOS dan yayasan.
Lampiran 1
Tools kit alat peraga yang diletakkan dalam box penyimpan
Lampiran 2
Penyimpanan dan penataan alat bahan
C. DAFTAR PUSTAKA
https://ml.scribd.com/doc/212439298/BAHAN-HABIS ( diunduh pada tanggal
27 Maret 2015 pukul 22:47 WIB )
disusun oleh :
Agnes Yustika Wulan Arum ( 4201412108 )
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS ILMU DAN PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN AJARAN 2014/2015