Anda di halaman 1dari 19

Oleh

Agustina Fernandez
Anrian Pah
Ishak Ndaumanu

Ileus
Ileus adalah kondisi dimana terjadi hambatan

pasase usus yang ditandai dengan nyeri


abdomen, mual/muntah, distensi, dan
obstruksi usus.
Ileus diklasifikasikan berdasarkan
etiopatogenesis (mekanik dan fungsional),
durasi (akut dan kronik), luas obstruksi
(parsial atau total), dan jenis obstruksi
(sederhana dan strangulasi)

Obstruksi Mekanik-Ileus
Obstruktif
Terjadi karena adanya hambatan fisik pada lumen usus.
Ekstramural

Adhesi
Hernia
Tumor
Radang
Volvulus
Gossypiboma
Superior mesenteric artery syndrome

Intramural

Atresia intestinal
Meckel's diverticulum
Inflammatory Bowel Disease
Tuberculosis
Actinomycosis
Complicated diverticulitis
Tumor
Appendicitis

Intraluminal
Batu empedu
Enterolith
Intususepsi
Benda asing
Polip
Parasit

Patofisiologi
Obstruksi lumen usus menyebabkan

perubahan fisiologi usus distensi usus,


penurunan absorpsi, hipersekresi intraluminal,
perubahan motilitas, perubahan kontrol neural
dan hormonal, perubahan flora endogen dan
imunitas innate

Manifestasi Klinis
Kolik abdomen
Distensi abdomen
Mual
Muntah
Obstipasi

Obstruksi usus halus


(Small Bowel Obstruction/SBO)
Manifestasi Klinis
Nyeri perut, mual, muntah, obstipasi
Pasase feses/flatus lebih dari 6-12 jam setelah

onset menandakan bahwa obstruksi yang


terjadi merupakan obstruksi parsial.
Pemeriksaan fisik: distensi abdomen, bunyi usus
hiperaktif.
Tanda tanda strangulasi: takikardia, nyeri tekan
lokal, leukositosis, asidosis.
Laboratorium:
adanya tanda-tanda penurunan volume intravaskular
(hemokonsentrasi dan gangguan elektrolit).
Leukositosis ringan

Features

Proximal/High Obstruction

Distal/Low Obstruction

Onset of symptoms

Sudden

Gradual

Pain

Epigastric, intense, colicky,


usually relieved by
vomiting

Periumbilical, colicky

Vomiting

Early, bilious, voluminous,


frequent

Later, infrequent, feculent

Tenderness

Epigastric or periumbilical,
usually mild unless
strangulated

Diffuse and progressive

Distention

Absent

Diffuse and progressive

Obstipation

Absent or mild

Mild or moderate

Radiologic findings

Distended proximal small


bowel loops or gasless

Diffusely distended small


bowel loops, air-fluid
levels

Diagnosis SBO
Anamnesis: gejala mulai dari ketidaknyamanan

minimal sampai toksisitas dan sepsis.


Pemeriksaan fisik:

Tanda-tanda dehidrasi
Inspeksi abdomen: distensi abdomen
Auskultasi: bunyi usus bernada tinggi pada ileus yang

lebih lanjut
Perkusi: dapat terdengar bunyi timpani jika usus terisi
gas, dan dapat berbunyi pekak jika terisi dengan cairan.
Palpasi: dapat ditemukan rasa sakit saat ditekan, yang
dapat menjadi tanda adanya strangulasi.
Tanda-tanda peritonitis
Rectal toucher untuk menemukan adanya massa rektal.

Pemerikaan Penunjang
Pemeriksaan lab cenderung normal pada

pasien dengan obstruksi usus halus fase awal,


namun dapat ditemukan tanda dehidrasi pada
hasil lab pasien (elektrolit, hematokrit,
nitrogen, kreatinin)
Status asam basa
pasien dengan dehidrasi, kelaparan, ketosis dan

kehilangan cairan basa dapat mengalami asidosis


metabolik
alkalosis metabolik dapat terjadi jika pasien
muntah-muntah dan mengeluarkan asam lambung

Obstruksi usus besar


(Large bowel obstruction/LBO)
Manifestasi klinis: distensi abdomen, mual,

muntah dan nyeri abdomen


Anamnesis: riwayat defekasi dan
flatus,riwayat obstipasi, kaliber feses.
Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi: distensi abdomen
Auskultasi: bunyi usus normal pada awal

penyakit namun bunyi usus akan menurun


Palpasi: nyeri tekan
Perkusi: hiperresonan
Rectal toucher

Foto Polos Abdomen:


Obstruksi usus kecil
Air fluid level multipel
Dilatas loop usus halus (sentral)
Obstruksi jejunum proksimal biasanya tidak
menyebabkan dilatasi
Obstruksi distal biasanya ditandai dengan pola tangga
akibat dilatasi loop usus.
Bayangan valvula conniventes melintasi lebarnya usus
Obstruksi kolon
Distensi kolon proksimal
Kolon yang berdilatasi akan terletak di perifer
Bayangan haustra yang tidak meliputi seluruh lebar
usus

Pemeriksaan dengan kontras: untuk mencari letak


dan etiologi
Barium enema (kontraindikasi pada obstruksi
akibat divertikulitis dan mengakolon toksik)
Upper GI series

Endoskopi
Endoskopi atas

Merupakan pemeriksaan terbaik untuk menilai


adanya obstruksi pada gastric outlet atau
doudenum.
Kolonoskopi
Dapat mengkonfirmasi adanya kanker.

tinel sign

Laparoskopi Jejuno-jejunal
intususepsi

Penatalaksanaan
Dekompresi (NGT)
Mengganti kehilangan cairan dan elektrolit (berikan RL

atau NaCl dengan suplementasi K+


Monitoring keseimbangan cairan, produksi urin
(kateter), temperatur, nadi, respirasi, dan tes darah.
Pemeriksaan penunjang yang sesuai untuk mencari
penyebab.
Hilangkan obstruksi melalui tindakan pembedahan,
jika:

Penyebab yang mendasari membutuhkan penanganan

bedah (misalnya hernia, karsinoma kolon)


Kondisi pasien tidak membaik dengan penanganan
konservatif (misalnya obstruksi adhesi)
Ada tanda-tanda stangulasi atau peritonitis

Anda mungkin juga menyukai