Anda di halaman 1dari 13

Kombinasi C dari sebuah himpunan S adalah himpunan bagian dari S.

Sebagai contoh, misalkan terdapat suatu kumpulan buah: apel, jeruk, mangga, pisang. Maka
{apel, jeruk} dan {jeruk, mangga, pisang} adalah merupakan kombinasi dari kumpulan
tersebut. Seluruh himpunan bagian yang mungkin dibentuk dari kumpulan buah tersebut
adalah:

tidak ada buah apa pun

satu buah:
o apel
o jeruk
o mangga
o pisang

dua buah:
o apel, jeruk
o apel, mangga
o apel, pisang
o jeruk, mangga
o jeruk, pisang
o mangga, pisang

tiga buah:
o apel, jeruk, mangga
o apel, jeruk, pisang
o apel, mangga, pisang
o jeruk, mangga, pisang

empat buah:

o apel, jeruk, mangga, pisang


Kombinasi r dari sebuah himpunan S, berarti dari himpunan S diambil elemen sebanyak r
untuk dijadikan sebuah himpunan baru. Dalam hal kumpulan buah di atas, himpunan {apel,
jeruk, pisang} adalah sebuah kombinasi 3 dari S, sedangkan {jeruk, pisang} adalah sebuah
kombinasi 2 dari S.
Banyaknya kombinasi r dari sebuah himpunan berisi n elemen dapat dihitung tanpa harus
memperhatikan isi dari himpunan tersebut. Besarnya dinyatakan dengan fungsi:

Fungsi

dalam banyak literatur dinyatakan juga dengan notasi

Sebagai contoh, tanpa harus mengetahui elemen himpunan {apel, jeruk, mangga, pisang},
banyaknya kombinasi 3 dari himpunan tersebut dapat dihitung:

[sunting] Sifat rekursif dari Kombinasi


Kombinasi dapat dibentuk dari dua kombinasi sebelumnya. Ini mengakibatkan banyaknya
kombinasi juga bersifat rekursif:

[sunting] Hubungan dengan Permutasi


Dari himpunan {apel, jeruk, mangga, pisang} dapat diambil permutasi 3 unsur, yang dapat
didaftar sebagai berikut:
apel jeruk
mangga
apel jeruk
pisang
apel mangga
pisang
jeruk mangga
pisang

apel mangga
jeruk
apel pisang
jeruk
apel pisang
mangga
jeruk pisang
mangga

jeruk apel
mangga
jeruk apel
pisang
mangga apel
pisang
mangga jeruk
pisang

jeruk mangga
apel
jeruk pisang
apel
mangga
pisang apel
mangga
pisang jeruk

mangga apel
jeruk
pisang apel
jeruk
pisang apel
mangga
pisang jeruk
mangga

mangga jeruk
apel
pisang jeruk
apel
pisang
mangga apel
pisang
mangga jeruk

Perhatikan bahwa dalam susunan ini setiap kolom merupakan permutasi dari kolom pertama.
Karena dalam kombinasi urutan tidak dipentingkan, maka cukup salah satu kolom saja yang

diambil. Jika kita mengambil kolom pertama saja, maka kita mendapatkan kombinasi 3 dari
keempat buah tersebut adalah:

apel, jeruk, mangga

apel, jeruk, pisang

apel, mangga, pisang

jeruk, mangga, pisang

Penyusunan tabel seperti di atas akan menghasilkan


atau 24 permutasi, dengan 3! kolom,
karena untuk setiap baris terdapat 3! permutasi dari kolom pertama. Dengan demikian,
jumlah baris dari tabel akan sebesar:

Aturan seperti ini dapat digeneralisasikan sehingga untuk setiap n unsur yang dikombinasikan
r unsur, berlaku:

Yang dapat dengan mudah dibuktikan:

[sunting] Hubungan dengan Permutasi Berunsur Identik


Kombinasi juga berhubungan dengan permutasi dengan unsur identik. Kombinasi dari sebuah
himpunan S dapat dimengerti sebagai pemilihan unsur-unsur himpunan S. Unsur yang terpilih
kita tandai dengan 1, dan yang tidak terpilih kita tandai dengan 0. Dengan demikian dari
himpunan {apel, jeruk, mangga, pisang} tersebut, kita dapat mendaftarkan kombinasi-3 nya
seperti ini:
Kombinasi
apel, jeruk, mangga
apel, jeruk, pisang
apel, mangga, pisang
jeruk, mangga, pisang

apel
1
1
1
0

jeruk
1
1
0
1

mangga
1
0
1
1

pisang
0
1
1
1

Dengan demikian, banyaknya kombinasi 3 unsur dari himpunan S yang berisi 4 benda setara
dengan banyaknya permutasi terhadap untai 1110, yaitu:

Karena untai 1110 memiliki 4 unsur, tetapi ada 3 unsur identik, yaitu 1. Maka total
permutasinya adalah 4! dibagi dengan 3!. Kombinasi r dari n unsur, sesuai dengan pengertian
itu, selalu setara dengan permutasi yang terdiri dari r angka 1 dan n - r angka 0. Maka
permutasinya menjadi:

Yang sesuai dengan rumus kita di awal, untuk menghitung

[sunting] Koefisien Binomial


Suatu binomial (a + b)n yang dijabarkan dalam bentuk jumlahan, akan membangkitkan
koefisien-koefisien yang merupakan bilangan kombinasi.

Dengan penjabaran seperti di atas, maka banyaknya kombinasi r dari n unsur bisa didapat
dari setiap suku:

Daftar berikut menunjukkan beberapa penjabaran binomial:


1. (a + b)0 = 1a0b0
2. (a + b)1 = 1a1b0 + 1a0b1
3. (a + b)2 = 1a2b0 + 2a1b1 + 1a0b2
4. (a + b)3 = 1a3b0 + 3a2b1 + 3a1b2 + 1a0b3
5. (a + b)4 = 1a4b0 + 4a3b1 + 6a2b2 + 4a1b3 + 1a0b4
6. (a + b)5 = 1a5b0 + 5a4b1 + 10a3b2 + 10a2b3 + 5a1b4 + 1a0b5
7. (a + b)6 = 1a6b0 + 6a5b1 + 15a4b2 + 20a3b3 + 15a2b4 + 6a1b5 + 1a0b6

[sunting] Segitiga Pascal


Dengan menuliskan hanya koefisiennya saja, dari penjabaran binomial dapat kita peroleh:
1.
2.
3.
4.
Jika diteruskan, daftar koefisien ini akan membentuk susunan yang disebut sebagai Segitiga
Pascal.
1

1
1

1
1

1
2

1
5 10 10 5 1
1 6 15 20 15 6 1
1 7 21 35 35 21 7 1
1 8 28 56 70 56 28 8 1
1

Algoritma
Algoritma Permutasi
Deklarasi
n, r
x,y
p
Deskripsi
read(n,r)
x=1
y=1
for i <= 1 to n do
x = x*i
for j 1 to n-r do
y = y*j
endfor
endfor
p = x/y

: integer (input)
: integer
: integer (output)

write (p)
Algoritma Kombinasi
Deklarasi
n, r
x,y,z
c

: integer (input)
: integer
: integer (output)

Deskripsi
read(n,r)
x=1
y=1
z=1
a=nr
for i 1 to n do
x = x*i
for j 1 to r do
y = y*j
for k 1 to a do
z = z*k
endfor
endfor
endfor
c = x / (z*y)
write (c)
Berikut kode programnya :
#include <cstdlib>
#include <iostream>
using namespace std;
class matdis{
friend istream& operator>>(istream&, matdis&);
friend ostream& operator<<(ostream&, matdis&);
public:
matdis();
int permutasi();
int kombinasi();
void pilihan();
void exit();
private:
int n,r,x,y,z,a,p,c;
};
matdis::matdis(){
cout<<"\t==PROGRAM PERMUTASI DAN
KOMBINASI=="<<endl;
cout<<"\t====SILAHKAN PILIH PILIHAN
ANDA===="<<endl;
cout<<"\t========== 1. PERMUTASI
==========="<<endl;
cout<<"\t========== 2. COMBINASI
==========="<<endl;
cout<<"\t========== 0. EXIT
==========="<<endl;

==========="<<endl;

cout<<"\t========== TERIMA KASIH


};

int matdis::permutasi(){
cout<<"Program Menghitung Permutasi"<<endl;
cout<<"Masukkan n harus lebih besar dari r :"<<endl;
cout<<"Masukkan n :"; cin>>n;
cout<<"Masukkan r :"; cin>>r;
x=1;
y=1;
for(int i=1; i<=n; i++){
x=x*i;
}
for(int j=1; j<=(n-r); j++){
y=y*j;
}
p=x/y;
cout<<"Nilai n ="<<n<<endl;
cout<<"Nilai r ="<<r<<endl;
cout<<"Nilai n! ="<<x<<endl;
cout<<"Hasil (n-r)! ="<<y<<endl;
cout<<"Hasil Permutasi "<<"("<<n<<","<<r<<") :
"<<p<<endl;
pilihan();
return p;
}
int matdis::kombinasi(){
cout<<"Program Menghitung Kombinasi"<<endl;
cout<<"Masukkan n harus lebih besar dari r :"<<endl;
cout<<"Masukkan n :"; cin>>n;
cout<<"Masukkan r :"; cin>>r;
x=1;
y=1;
z=1;
a=(n-r);
for(int i=1; i<=n; i++){
x=x*i;
}
for(int j=1; j<=r; j++){
y=y*j;
}
for(int k=1; k<=a; k++){
z=z*k;
}
c=x/(z*y);
cout<<"Nilai n ="<<n<<endl;
cout<<"Nilai r ="<<r<<endl;
cout<<"Nilai n! ="<<x<<endl;
cout<<"Hasil r! ="<<y<<endl;
cout<<"Nilai (n-r)! ="<<z<<endl;
cout<<"Hasil Kombinasi "<<"("<<n<<","<<r<<") :
"<<c<<endl;
pilihan();
return c;

}
void matdis::pilihan(){
int pil;
cout<<endl;
cout<<"masukan pilihan anda = ";
cin>>pil;
switch(pil){
case 1 : permutasi ();break;
case 2 : kombinasi ();break;
case 0 : exit (); break;
default :
cout<<"Maaf anda salah tulis"<<endl;
cout<<"Pilih kembali Pilihan "<<endl;
pilihan();
break;
}}
void matdis::exit(){
cout << "TERIMA KASIH"<<endl;
}
int main(int argc, char *argv[])
{
matdis x;
x.pilihan();
system("PAUSE");
return EXIT_SUCCESS;
}

1) Permutasi
Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan tertentu. Pada permutasi
urutan diperhatikan sehingga
Permutasi k unsur dari n unsur
adalah semua urutan yang berbeda yang mungkin
dari k unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda. Banyak permutasi k unsur dari n unsur
ditulis
atau
Permutasi siklis (melingkar) dari n unsur adalah (n-1) !
Cara cepat mengerjakan soal permutasi
dengan penulisan nPk, hitung 10P4
kita langsung tulis 4 angka dari 10 mundur, yaitu 10.9.8.7
jadi 10P4 = 10x9x8x7 berapa itu? hitung sendiri :)
Contoh permutasi siklis :

Suatu keluarga yang terdiri atas 6 orang duduk mengelilingi sebuah meja makan yang
berbentuk lingkaran. Berapa banyak cara agar mereka dapat duduk mengelilingi meja makan
dengan cara yang berbeda?
Jawab :
Banyaknya cara agar 6 orang dapat duduk mengelilingi meja makan dengan urutan yang
berbeda sama dengan banyak permutasi siklis (melingkar) 6 unsur yaitu :

2) Kombinasi
Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya. Pada
kombinasi AB = BA. Dari suatu himpunan dengan n unsur dapat disusun himpunan
bagiannya dengan untuk
Setiap himpunan bagian dengan k unsur dari himpunan
dengan unsur n disebut kombinasi k unsur dari n yang dilambangkan dengan ,

Contoh :
Diketahui himpunan
.
Tentukan banyak himpunan bagian dari himpunan A yang memiliki 2 unsur!
Jawab :

Banyak himpunan bagian dari A yang memiliki 2 unsur adalah C (6, 2).

Cara cepat mengerjakan soal kombinasi


dengan penulisan nCk, hitung 10C4
kita langsung tulis 4 angka dari 10 mundur lalu dibagi 4!, yaitu 10.9.8.7 dibagi 4.3.2.1
jadi 10C4 = 10x9x8x7 / 4x3x2x1 berapa itu? hitung sendiri :)
Ohya jika ditanya 10C6 maka sama dengan 10C4, ingat 10C6=10C4. contoh lainnya
20C5=20C15
3C2=3C1
100C97=100C3
melihat polanya? hehe semoga bermanfaat!

Peluang Matematika
1. Pengertian Ruang Sampel dan Kejadian
Himpunan S dari semua kejadian atau peristiwa yang mungkin mucul dari suatu percobaan

disebut ruang sampel. Kejadian khusus atau suatu unsur dari S disebut titik sampel atau
sampel. Suatu kejadian A adalah suatu himpunan bagian dari ruang sampel S.
Contoh:
Diberikan percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus 1 kali, yang masing-masing
memiliki sisi angka ( A ) dan gambar ( G ). Jika P adalah kejadian muncul dua angka,
tentukan S, P (kejadian)!
Jawab :
S = { AAA, AAG, AGA, GAA, GAG, AGG, GGA, GGG}
P = {AAG, AGA, GAA}
2. Pengertian Peluang Suatu Kejadian
Pada suatu percobaan terdapat n hasil yang mungkin dan masing-masing berkesempatan
sama untuk muncul. Jika dari hasil percobaan ini terdapat k hasil yang merupakan kejadian A,
maka peluang kejadian A ditulis P ( A ) ditentukan dengan rumus :
Contoh :
Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang percobaan kejadian muncul
bilangan genap!
Jawab : S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6} maka n ( S ) = 6
Misalkan A adalah kejadian muncul bilangan genap, maka:
A = {2, 4, 6} dan n ( A ) = 3

3. Kisaran Nilai Peluang Matematika


Misalkan A adalah sebarang kejadian pada ruang sampel S dengan n ( S ) = n, n ( A ) = k dan

Jadi, peluang suatu kejadian terletak pada interval tertutup [0,1]. Suatu kejadian yang
peluangnya nol dinamakan kejadian mustahil dan kejadian yang peluangnya 1 dinamakan
kejadian pasti.
4. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian
Jika A adalah suatu kejadian pada frekuensi ruang sampel S dengan peluang P ( A ), maka
frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan adalah n x P( A ).
Contoh :
Bila sebuah dadu dilempar 720 kali, berapakah frekuensi harapan dari munculnya mata dadu
1? Jawab :
Pada pelemparan dadu 1 kali, S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } maka n (S) = 6.
Misalkan A adalah kejadian munculnya mata dadu 1, maka:
A = { 1 } dan n ( A ) sehingga :
Frekuensi harapan munculnya mata dadu 1 adalah

5. Peluang Komplemen Suatu Kejadian


Misalkan S adalah ruang sampel dengan n ( S ) = n, A adalah kejadian pada ruang sampel S,

dengan n ( A ) = k dan Ac adalah komplemen kejadian A, maka nilai n (Ac) = n k,


sehingga :

Jadi, jika peluang hasil dari suatu percobaan adalah P, maka peluang hasil itu tidak terjadi
adalah (1 P).

Peluang Kejadian Majemuk


1. Gabungan Dua Kejadian
Untuk setiap kejadian A dan B berlaku :
Catatan :
dibaca Kejadian A atau B dan
dibaca Kejadian A dan
B
Contoh :
Pada pelemparan sebuah dadu, A adalah kejadian munculnya bilangan komposit dan B adalah
kejadian muncul bilangan genap. Carilah peluang kejadian A atau B!
Jawab :

2. Kejadian-kejadian Saling Lepas


Untuk setiap kejadian berlaku

Jika

. Sehingga
dan B disebut dua kejadian saling lepas.

Dalam kasus ini, A

3. Kejadian Bersyarat
Jika P (B) adalah peluang kejadian B, maka P (A|B) didefinisikan sebagai peluang kejadian A
dengan syarat B telah terjadi. Jika

adalah peluang terjadinya A dan B, maka

Dalam kasus ini, dua kejadian tersebut tidak saling bebas.


4. Teorema Bayes
Teorema Bayes(1720 1763) mengemukakan hubungan antara P (A|B) dengan P ( B|A )

dalam teorema berikut ini :


5. Kejadian saling bebas Stokhastik
(i) Misalkan A dan B adalah kejadian kejadian pada ruang sampel S, A dan B disebut dua
kejadian saling bebas stokhastik apabila kemunculan salah satu tidak dipengaruhi
kemunculan yang lainnya atau : P (A | B) = P (A), sehingga:

Sebaran Peluang
1. Pengertian Peubah acak dan Sebaran Peluang.
Peubah acak X adalah fungsi dari suatu sampel S ke bilangan real R. Jika X adalah peubah
acak pada ruang sampel S denga X (S) merupakan himpunan berhingga, peubah acak X
dinamakan peubah acak diskrit. Jika Y adalah peubah acak pada ruang sampel S dengan Y(S)
merupakan interval, peubah acak Y disebut peubah acak kontinu. Jika X adalah fungsi dari
sampel S ke himpunan bilangan real R, untuk setiap

dan setiap

maka:

Misalkan X adalah peubah acak diskrit pada ruang sampel S, fungsi masa peluang disingkat
sebaran peluang dari X adalah fungsi f dari R yang ditentukan dengan rumus berikut :

2. Sebaran Binom
Sebaran Binom atau Distribusi Binomial dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Dengan P sebagai parameter dan


Rumus ini dinyatakan sebagai:
untuk n = 0, 1, 2, .... ,n
Dengan P sebagai parameter dan

P = Peluang sukses
n = Banyak percobaan
x = Muncul sukses
n-x = Muncul gagal

Anda mungkin juga menyukai