Anda di halaman 1dari 80

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk

DAN ENTITAS ANAK


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
1.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Umum

1.

a. Pendirian dan Informasi Umum

General
a. Establishment and General Information

PT
Budi
Starch
&
Sweetener
Tbk
(Perusahaan), didirikan berdasarkan Akta
No. 15 tanggal 15 Januari 1979 dari Henk
Limanow, S.H., notaris di Jakarta. Akta
Pendirian tersebut telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No YA5/279/11 tanggal
12 September 1979 dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 12
tanggal 8 Februari 1980, Tambahan No. 67.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa
kali mengalami perubahan, terakhir dengan
Akta No. 16 tanggal 12 Juni 2013 dari Antoni
Halim, S.H., notaris di Jakarta, mengenai
perubahan
nama
Perusahaan
dari
PT Budi Acid Jaya Tbk menjadi PT Budi
Starch & Sweetener Tbk. Perubahan Akta
Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia
dalam
Surat
Keputusan
No. AHU 36462.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal
5 Juli 2013.

PT Budi
Starch & Sweetener
Tbk
(the Company), was established based on
Notarial Deed No. 15 dated January 15, 1979
of Henk Limanow, S.H., public notary in
Jakarta. The Deed of Establishment was
approved by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia in Decision Letter
No. YA5/279/11 dated September 12, 1979
and published in Supplement No. 67 of the
State Gazette of the Republic of Indonesia
No. 12 dated February 8, 1980. The
Companys Articles of Association have been
amended several times, most recently by
Notarial Deed No. 16 dated June 12, 2013 of
Antoni Halim, S.H., public notary in Jakarta,
concerning the change in Companys name
from PT Budi Acid Jaya Tbk to PT Budi Starch
& Sweetener Tbk. The amendment of the
Establishment Deed was approved by the
Ministry of Law and Human Rights of the
Republic Indonesia in Decision Letter
No. AHU- 36462.AH.01.02.Year 2013 dated
July 5, 2013.

Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya


disebut Grup) didirikan dan menjalankan
usahanya di Indonesia. Perusahaan tergabung
dalam kelompok usaha Sungai Budi.

The Company and its subsidiaries (herein


after refered to as the Group) are
incorporated and conduct their operations in
Indonesia. The Company operates under the
Sungai Budi group of businesses.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar


Perusahaan,
ruang
lingkup
kegiatan
Perusahaan
terutama
meliputi
bidang
manufaktur bahan kimia dan produk makanan,
termasuk produk turunan yang dihasilkan dari
ubi kayu, ubi jalar, kelapa sawit, kopra dan
produk pertanian lainnya dan industri lainnya
khususnya
industri
plastik.
Saat
ini,
Perusahaan bergerak dalam pembuatan dan
penjualan
tepung
tapioka,
sweeteners
(glukosa, fruktosa, sorbitol dan maltodextrin),
karung plastik, asam sulfat dan bahan-bahan
kimia lainnya.

In accordance with article 3 of the Companys


Articles of Association, the scope of its
activities is mainly to engage in manufacturing
of chemicals and food products, including
derivative products produced from cassava,
sweet potatoes, coconut palm, copra and
other agricultural products and other industries
particularly plastic industry. At present, the
Company engages in the manufacture and
sale of tapioca starch, sweeteners (glucose,
fructose, sorbitol and maltodextrine), plastic
packaging, sulfuric acid and other chemicals.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Wisma


Budi lantai 8-9, Jalan HR. Rasuna Said
Kav C-6, Jakarta. Lokasi Pabrik Perusahaan di
Subang, Lampung, Madiun, Surabaya dan
Makasar. Perusahaan mulai beroperasi secara
komersial pada bulan Januari 1981.

The Companys main office is located in


th
Wisma Budi 8-9 floor, HR. Rasuna Said
Street Kav C-6, Jakarta. Its factories are
located in Subang, Lampung, Madiun,
Surabaya and Makasar. The Company
commenced its commercial operations in
January 1981.

-6-

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

b. Penawaran Umum Efek

b. Public Offering of Shares

Pada tanggal 31 Maret 1995, Perusahaan


memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam dan
LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK)
untuk menawarkan 30.000.000 lembar saham
dengan nilai nominal Rp 500 (dalam Rupiah
penuh) per saham kepada masyarakat melalui
Jakarta Efek Indonesia (BEJ) (sekarang Bursa
Efek Indonesia/BEI) dengan harga penawaran
sebesar Rp 3.000 (dalam Rupiah penuh) per
saham. Pada tanggal 8 Mei 1995, Perusahaan
mencatatkan seluruh sahamnya di BEJ
(sekarang BEI).

On March 31, 1995, the Company obtained


the effective statement from the Chairman of
the Capital Market Supervisory Agency
(Bapepam-LK) (currently Financial Service
Authority/OJK) to offer its 30,000,000 shares
of stock with par value of Rp 500 (in full
Rupiah) per share to the public through the
Jakarta Stock Exchange (BEJ) (currently
Indonesia Stock Exchange/BEI) at the offering
price of Rp 3,000 (in full Rupiah) per share.
As of May 8, 1995, the Company listed all of
its issued shares in BEJ (currently BEI).

Pada tanggal 26 Juni 2007, Perusahaan


memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Bapepam dan LK (sekarang OJK) untuk
Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada
Pemegang Saham sebanyak 2.463.000.000
saham dengan nilai nominal Rp 125 (dalam
Rupiah penuh) per saham melalui BEJ
(sekarang BEI)
pada harga penawaran
Rp 150 (dalam Rupiah penuh) per saham
dimana melekat sebanyak 410.500.000 Waran
Seri I dimana satu (1) Waran Seri I memiliki
hak untuk membeli satu (1) saham baru pada
harga penawaran sebesar Rp 125 (dalam
Rupiah penuh) per saham mulai tanggal
11 Januari 2008 sampai 10 Juli 2012.

On June 26, 2007, the Company obtained the


effective statement from the Chairman of
Bapepam and LK (currently OJK) for Limited
Public Offering I with pre-emptive rights to the
Stockholders of 2,463,000,000 shares with a
nominal value of Rp 125 (in full Rupiah) per
share through BEJ (currently BEI) at the
offering price of Rp 150 (in full Rupiah) per
share with an attached 410,500,000 Series I
Warrant in which one (1) Series I Warrant has
the right to buy one (1) new share at an
exercise price of Rp 125 (in full Rupiah)
per share starting from January 11, 2008 until
July 10, 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,


seluruh
saham
Perusahaan
sebanyak
4.098.997.362 saham telah tercatat di Bursa
Efek Indonesia.

At December 31, 2014 and 2013, all of the


4,098,997,362 shares of the Company are
listed in the Indonesia Stock Exchange.

c. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan

Anak Perusahaan/Subsidiaries

Domisili/
Domicile

PT Budi Lumbung Cipta Tani (BLCT)

Jakarta

PT Associated British Budi (ABB)

Jakarta

Budi Acid Jaya Singapore Pte., Ltd. (BAJS)

Singapore

c. Consolidated Subsidiaries

Aktivitas Utama/
Principal Activities

Industri Tapioka/
Tapioca Manufacturing
Industri Glukosa dan Fruktosa/
Glucose and Fructose Manufacturing
Perdagangan/Trading

-7-

Tahun
Operasi/
Start of
Commercial
Operations

1996

Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
2014
2013
%
%
99,98

Jumlah Aset
(Sebelum Eliminasi)/
Total Assets
(Before Elimination)
2014
2013

99,98

189.674

145.209

2005

50,10

50,10

334.181

307.254

2007

100,00

100,00

109

525

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

PT Budi Sakura Starch

PT Budi Sakura Starch

Berdasarkan
Akta
No.
41
tanggal
12 Desember 2012, dari Inggraini Yamin, S.H.,
notaris di Jakarta, Perusahaan melakukan
penambahan investasi dalam saham BSS
sebanyak 8.500 saham atau Rp 21.989
sehingga persentase kepemilikan Perusahaan
meningkat dari 99,97% menjadi 99,99%.

Based on the Notarial Deed No. 41 dated


December 12, 2012 from Inggraini Yamin,
S.H., public notary in Jakarta, the Company
made additional investments in 8,500 shares
of BSS for Rp 21,989 resulting to increase in
the Companys ownership interest from
99.97% to 99.99%.

Berdasarkan
Akta
No.
78
tanggal
19 Desember 2013, dari Inggraini Yamin,
S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan
menyetujui untuk menjual 99,99% sahamnya
di BSS kepada PT Satya Mandala Pratama,
pihak ketiga. Transaksi jual beli ini dilakukan
pada tanggal 19 Desember 2013.

Based on Notarial Deed No. 78 dated


December 19, 2013 of Inggraini Yamin, S.H.,
a public notary in Jakarta, the Company
agreed to sell to PT Satya Mandala Pratama,
a third party, its 99.99% ownership interest in
BSS. The sale was consummated on
December 19, 2013.

Selisih antara harga penjualan dengan nilai


tercatat investasi BSS sebesar Rp 19.090
dicatat sebagai bagian dari Penghasilan
(Beban) Lain-lain di dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun 2013.

The difference between the selling price and


the carrying value of the investment in BSS
amounting to Rp 19,090 is presented as part of
Other income (expenses) in the 2013
consolidated statement of comprehensive
income.

Bagian Perusahaan atas rugi bersih dari BSS


sebelum pelepasan sebesar Rp 288 dicatat
sebagai bagian dari Ekuitas pada rugi
bersih entitas anak dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun 2013.

Share of the Company in net loss of BSS


prior to disposal amounting to Rp 288 is
presented as Share in net loss of a disposed
subsidiary in the 2013 consolidated
statement of comprehensive income.

PT Ve Wong Budi Indonesia

PT Ve Wong Budi Indonesia

Berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri


Gunung Sugih No. 09/Pdt.P/2008/PN.GS
tanggal 28 Januari 2009 Jo.Putusan
Mahkamah
Agung
Republik
Indonesia
No. 1567 K/PDT/2009 tanggal 26 Mei 2010
Jo.Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia No. 253 PK/Pdt/2012 tanggal
24 Oktober 2012, Perusahaan memutuskan
untuk mengakhiri operasional PT Ve Wong
Budi Indonesia.

Based on the District Court of Gunung


Sugih No. 09/Pdt.P/2008/PN.GS dated
January 28, 2009; Jo.Supreme Court
Decision of the Republic Indonesia No. 1567
K/PDT/2009 dated
May 26, 2010; Jo.
Supreme Court Decision of the Republic
Indonesia No. 253 PK/Pdt/2012 dated
October 24, 2012, the Company decided to
terminate the operations of PT Ve Wong Budi
Indonesia.

Berdasarkan putusan Mahkamah Agung


yang
diberitahukan
kepada
VWBI
melalui Pengadilan Negeri pada tanggal
21 Agustus 2013, menyatakan pembubaran
VWBI (Catatan 36).

Based on the Supreme Court decision through


District Court, dated August 21, 2013, VWBI
has been approved to be liquidated (Note 36).

-8-

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
d.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi

d.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi


pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013 berdasarkan Akta No. 12 tanggal
12 Juni 2013 dari Antoni Halim, S.H., notaris
di Jakarta, adalah sebagai berikut:

Employees, Board of Commissioners and


Directors
The members of the Board of Commissioners
and Directors as of December 31, 2014 and
2013 based on Notarial Deed No. 12 dated
June 12, 2013 of Antoni Halim, S.H.,
a public notary in Jakarta, are as follows:

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen

:
:
:

Widarto
Oey Alfred
Daniel Kandinata

:
:
:

Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner

Direksi
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur

:
:
:

:
:
:

Directors
President Director
Deputy President Director
Directors

Direktur tidak terafiliasi

Santoso Winata
Sudarmo Tasmin
Winoto Prajitno *)
Djunaidi Nur
Sugandhi
Oey Albert
Tan Anthony Sudirdjo

Unaffiliated Director

*) Meninggal dunia pada tanggal 27 Februari 2015/


Passed away on February 27, 2015

Susunan Komite Audit Perusahaan pada


tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Ketua
Anggota

:
:

The Companys Audit Committee in 2014 and


2013 comprises of the following:
Daniel Kandinata
Liesye Lestari
Yetty Semiawaty

:
:

Chairman
Members

Personel manajemen kunci Grup terdiri dari


Dewan Komisaris dan Direksi.

Key management personnel of the Group


consists of the Commissioners and Directors.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,


Grup memiliki jumlah karyawan tetap (tidak
diaudit) masing-masing sebanyak 2.478 dan
2.768 karyawan.

As of December 31, 2014 and 2013, the


Group has 2,478 and 2,768 permanent
employees (unaudited), respectively.

Laporan keuangan konsolidasian PT Budi


Starch & Sweetener Tbk dan entitas anak
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit
oleh Direksi Perusahaan pada tanggal
20 Maret 2015. Direksi Perusahaan
bertanggung jawab atas penyusunan dan
penyajian laporan keuangan konsolidasian
tersebut.

The consolidated financial statements of


PT Budi Starch & Sweetener Tbk and its
subsidiaries
for
the
year
ended
December 31, 2014 were completed and
authorized for issuance on March 20, 2015 by
the Companys Directors who are responsible
for the preparation and presentation of the
consolidated financial statements.

-9-

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
2.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting
a.

2.

Dasar Penyusunan dan Pengukuran


Laporan Keuangan Konsolidasian

Summary of Significant Accounting


Financial Reporting Policies
a.

and

Basis
of
Consolidated
Financial
Statements Preparation and Measurement

Laporan keuangan konsolidasian disusun


dan disajikan dengan menggunakan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi
pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia.

The consolidated financial statements have


been prepared and presented in accordance
with
Indonesian
Financial
Accounting
Standards SAK, which comprise the
statements and interpretations issued by the
Board of Financial Accounting Standards of
the Indonesian Institute of Accountants.

Laporan keuangan konsolidasian juga


disusun dan disajikan sesuai Peraturan
No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
atau
Perusahaan
Publik,
Lampiran
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam
dan
LK),
(sekarang
Otoritas
Jasa
Keuangan/OJK)
No.
Kep-347/BL/2012
tanggal 25 Juni 2012.

The consolidated financial statements have


been also prepared and presented in
accordance with Regulation No. VIII.G.7
regarding Presentation and Disclosures of
Public Companies Financial Statements
included in the Appendix of the Decree of the
Chairman of the Capital Market and Financial
Institution Supervisory Agency (Bapepam
LK), (currently Financial Services Authority)
No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012.
Such consolidated financial statements are
an English translation of the Groups statutory
report in Indonesia.

Laporan keuangan konsolidasian disusun


sesuai
dengan
Pernyataan
Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi
2009), Penyajian Laporan Keuangan.

The consolidated financial statements are


prepared in accordance with the Statement of
Financial Accounting Standard (PSAK)
No. 1 (Revised 2009), Presentation of
Financial Statements.

Dasar pengukuran laporan keuangan


konsolidasian ini adalah konsep biaya
perolehan (historical cost), kecuali beberapa
akun
tertentu
disusun
berdasarkan
pengukuran lain, sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing
akun
tersebut.
Laporan
keuangan
konsolidasian ini disusun dengan metode
akrual,
kecuali
laporan
arus
kas
konsolidasian.

The measurement basis used is the historical


cost, except for certain accounts which are
measured on the bases described in the
related accounting policies. The consolidated
financial
statements,
except
for
the
consolidated statements of cash flows, are
prepared under the accrual basis of
accounting.

Laporan arus kas konsolidasian disusun


dengan menggunakan metode langsung
dengan mengelompokkan arus kas dalam
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows


are prepared using the direct method with
classifications of cash flows into operating,
investing, and financing activities.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan


dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2014 adalah konsisten dengan
kebijakan
akuntansi
yang
diterapkan
dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2013.

The accounting policies adopted in the


preparation of the consolidated financial
statements
for
the
year
ended
December 31, 2014 are consistent with those
adopted in the preparation of the consolidated
financial statements for the year ended
December 31, 2013.

- 10 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

b.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Mata
uang
yang
digunakan
dalam
penyusunan
dan
penyajian
laporan
keuangan konsolidasian adalah mata uang
Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata
uang fungsional Perusahaan.

The currency used in the preparation and


presentation of the consolidated financial
statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah)
which is also the functional currency of the
Company.

Seluruh angka dalam laporan keuangan


konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara
khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan
dalam jutaan Rupiah yang terdekat.

All figures in the consolidated financial


statements are rounded to and stated in
millions of Rupiah unless otherwise stated.

Penyusunan
laporan
keuangan
konsolidasian sesuai dengan Standar
Akuntansi
Keuangan
di
Indonesia
mengharuskan
penggunaan
estimasi
tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan
manajemen untuk membuat pertimbangan
dalam
proses
penerapan
kebijakan
akuntansi Grup. Area yang kompleks atau
memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih
tinggi atau area di mana asumsi dan
estimasi berdampak signifikan terhadap
laporan
keuangan
konsolidasian
diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of consolidated financial


statements in conformity with Indonesian
Financial Accounting Standards requires the
use of certain critical accounting estimates.
It also requires management to exercise its
judgment in the process of applying the
Groups accounting policies. The areas
involving a higher degree of judgment or
complexity, or areas where assumptions and
estimates are significant to the consolidated
financial statements are disclosed in Note 3.

Prinsip Konsolidasian

b.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi


laporan keuangan Perusahaan dan entitas
anak sebagaimana diungkapkan pada
Catatan 1c.

Principles of Consolidation
The consolidated financial statements
include the accounts of the Company and
Subsidiaries mentioned in Note 1c.

Seluruh transaksi, saldo akun dan laba atau


rugi yang belum direalisasi dari transaksi
antar entitas telah dieliminasi.

Inter-company transactions, balances and


unrealized gains or loss on transactions
between Group companies are eliminated.

Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh


sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal
Perusahaan memperoleh pengendalian,
sampai
dengan
tanggal
Perusahaan
kehilangan pengendalian. Pengendalian
dianggap ada ketika Perusahaan memiliki
secara langsung atau tidak langsung melalui
entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan
suara entitas, kecuali dalam keadaan yang
jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa
kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan
pengendalian.
Dalam kondisi tertentu,
pengendalian juga ada ketika terdapat:

Subsidiaries are fully consolidated from the


date of acquisition, being the date on which
the Company obtained control, and continue
to be consolidated until the date such control
ceases. Control is presumed to exist if the
Company owns, directly or indirectly through
another subsidiary, more than half of the
voting power of an entity unless, in
exceptional circumstances, it can be clearly
demonstrated that such ownership does not
constitute control. Control also exists under
certain circumstances when there is:

kekuasaan yang melebihi setengah hak


suara
sesuai
perjanjian
dengan
investor lain;

power over more than half of the voting


rights by virtue of an agreement with
other investors;

kekuasaan untuk mengatur kebijakan


keuangan dan operasional entitas
berdasarkan anggaran dasar atau
perjanjian;

power to govern the financial and


operating policies of the entity under a
statute or an agreement;

- 11 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

kekuasaan untuk menunjuk atau


mengganti sebagian besar direksi atau
dewan komisaris atau organ pengatur
setara dan mengendalikan entitas
melalui dewan atau organ tersebut;
atau

power to appoint or remove the


majority of the members of the board of
directors or equivalent governing body
and control of the entity is by that
board or body; or

kekuasaan untuk memberikan suara


mayoritas pada rapat direksi dan
dewan komisaris atau organ pengatur
setara dan mengendalikan entitas
melalui direksi dan dewan komisaris
atau organ tersebut.

power to cast the majority of votes at


meetings of the board of directors or
equivalent governing body and control
of the entity is by the board or body.

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara


penuh diatribusikan pada Kepentingan
Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini
mengakibatkan KNP mempunyai saldo
defisit.

Losses of a non-wholly owned subsidiary are


attributed to the noncontrolling interest (NCI)
even if that results in a deficit balance.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu


entitas anak, maka Grup:

In case of loss of control over a subsidiary,


the Group:

menghentikan
pengakuan
aset
(termasuk setiap goodwill) dan liabilitas
entitas anak;
menghentikan
pengakuan
jumlah
tercatat setiap KNP;
menghentikan pengakuan akumulasi
selisih penjabaran, yang dicatat di
ekuitas, bila ada;
mengakui nilai wajar pembayaran yang
diterima;
mengakui setiap sisa investasi pada
nilai wajarnya;
mengakui setiap perbedaan yang
dihasilkan sebagai keuntungan atau
kerugian dalam komponen laba rugi;
dan
mereklasifikasi bagian entitas induk
atas komponen yang sebelumnya
diakui
sebagai
pendapatan
komprehensif lain ke komponen laba
rugi,
atau
mengalihkan
secara
langsung ke saldo laba.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau


rugi dan aset neto dari anak-entitas anak
yang tidak dapat diatribusikan secara
langsung maupun tidak langsung oleh
Perusahaan, yang masing-masing disajikan
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dan dalam ekuitas pada
laporan posisi keuangan konsolidasian,
terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk.

derecognizes the assets (including


goodwill) and liabilities of the
subsidiary;
derecognizes the carrying amount of
any NCI;
derecognizes
the
cumulative
translation differences, recorded in
equity, if any;
recognizes the fair value of the
consideration received;
recognizes the fair value of any
investment retained;
recognizes any surplus or deficit in
profit or loss; and

reclassifies the parents share of


components previously recognized in
other comprehensive income to profit
or loss or retained earnings, as
appropriate.

NCI represents the portion of the profit or


loss and net assets of the subsidiaries
attributable to equity interests that are not
owned directly or indirectly by the Company,
which are presented in the consolidated
statement of comprehensive income and
under the equity section of the consolidated
statement of financial position, respectively,
separately from the corresponding portion
attributable to owners of the Company.

- 12 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Transaksi
dengan
kepentingan
nonpengendali yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat sebagai
transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar
imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif
atas nilai tercatat aset bersih entitas anak
yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau
rugi dari pelepasan kepada kepentingan
nonpengendali juga dicatat di ekuitas.
c.

Transactions with NCI that do not result in


loss of control are accounted for as equity
transactions. The difference between the fair
value of any consideration paid and the
relevant share acquired of the carrying value
of net assets of the subsidiary is recorded in
equity. Gains or losses on disposals to NCI
are also recorded in equity.

Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

c.

Business Combination Among Entities


Under Common Control

Entitas sepengendali adalah entitas yang


secara langsung atau tidak langsung
(melalui satu atau lebih perantara),
mengendalikan, atau dikendalikan oleh atau
berada di bawah pengendalian yang sama.

Entities under common control are parties


which directly or indirectly (through one or
more intermediaries) control, or are
controlled by or are under the same control.

Kombinasi bisnis entitas sepengendali


adalah kombinasi bisnis semua entitas
atau bisnis yang bergabung, yang pada
akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama
(baik sebelum atau sesudah kombinasi
bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat
sementara.

Business combination of entities under


common control is a business combination
of all entities or combined businesses, which
are ultimately controlled by the same party
(prior or subsequent to the business
combination), in which the control is not
temporary.

Transaksi
kombinasi
bisnis
entitas
sepengendali, berupa pengalihan bisnis
yang dilakukan dalam rangka reorganisasi
entitas-entitas yang berada dalam suatu
kelompok usaha yang sama, bukan
merupakan perubahan kepemilikan dalam
arti substansi ekonomi, sehingga transaksi
tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi
bagi kelompok usaha secara keseluruhan
ataupun bagi entitas individual dalam
kelompok usaha tersebut. Berhubung
transaksi
kombinasi
bisnis
entitas
sepengendali
tidak
mengakibatkan
perubahan substansi ekonomi kepemilikan
atas bisnis yang dipertukarkan, maka
transaksi tersebut diakui pada jumlah
tercatat berdasarkan metode penyatuan
kepemilikan.

Business combination transaction of entities


under common control in form of business
transfer with regard to reorganization of
entities within the same group of companies
does not result in a change of the economic
substance of the ownership, in which the
transaction does not incur gain or loss to the
group as a whole or to the individual
company within the group. Therefore, the
transaction is recognized at carrying value
based on pooling of interest method.

Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan


dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi
bisnis entitas sepengendali disajikan dalam
akun tambahan modal disetor pada bagian
ekuitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian.

Any difference between amount of


consideration transferred and the carrying
value of each business combination of
entities under common control is recognized
as additional paid-in capital as part of equity
section in the consolidated statement of
financial position.

Entitas yang melepas bisnis, dalam


pelepasan bisnis entitas sepengendali,
mengakui selisih antara imbalan yang
diterima dan jumlah tercatat bisnis yang
dilepas dalam akun tambahan modal disetor
pada bagian ekuitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian.

An entity which is disposing a business unit


in connection with the disposal of a business
unit of an entity under common control
recognizes the difference between the
consideration received and carrying amount
of the disposed business unit as additional
paid-in capital as part of equity section in the
consolidated statement of financial position.

- 13 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

d.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Penjabaran Mata Uang Asing

d.

Foreign Currency Translation

Mata Uang Fungsional dan Pelaporan

Functional and Reporting Currencies

Akun-akun yang tercakup dalam laporan


keuangan setiap entitas dalam Grup diukur
menggunakan mata uang dari lingkungan
ekonomi utama dimana entitas beroperasi
(mata uang fungsional).

Items included in the financial statements of


each of the Groups companies are
measured using the currency of the primary
economic environment in which the entity
operates (the functional currency).

Transaksi dan Saldo

Transactions and Balances

Transaksi
dalam
mata
uang
asing
dijabarkan kedalam mata uang fungsional
menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari
penyelesaian transaksi dan dari penjabaran
pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.

Foreign currency transactions are translated


into the functional currency using the
exchange rates prevailing at the dates of the
transactions. Foreign exchange gains and
losses resulting from the settlement of such
transactions and from the translation at year
end exchange rates of monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies
are recognized in the consolidated
statement of comprehensive income.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan


2013, kurs konversi yakni kurs tengah
Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup
adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the


conversion rates used by the Group were
the middle rates of Bank Indonesia as
follows:

Dolar Amerika Serikat


Dolar Singapura
Euro
Yen Jepang

2014

2013

12.440
9.422
15.133
104

12.189
9.628
16.821
116

Kelompok usaha Grup


Hasil usaha dan posisi keuangan
kelompok usaha Grup yang memiliki
uang fungsional yang berbeda dengan
uang pelaporan, dijabarkan pada mata
pelaporan sebagai berikut:

U.S. Dollar
Singapore Dollar
Euro
Japanese Yen
Group Companies

dari
mata
mata
uang

The results and financial position


Group companies that have a
currency different from the
currency are translated into the
currency as follows:

of all the
functional
reporting
reporting

1.

aset dan liabilitas dari setiap laporan


posisi keuangan yang disajikan,
dijabarkan pada kurs penutup pada
tanggal laporan posisi keuangan;

1.

assets and liabilities for each


statement
of
financial
position
presented are translated at the closing
rate at the date of that statement of
financial position;

2.

penghasilan dan beban untuk setiap


laporan
laba
rugi
dijabarkan
menggunakan kurs rata rata; dan

2.

income and expenses for each


statement of income are translated at
average exchange rates; and

3.

seluruh selisih kurs yang timbul diakui


dalam pendapatan komprehensif lain.

3.

all resulting exchange differences are


recognized as a separate component
of equity.

- 14 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
e.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Transaksi Pihak Berelasi

e.

Transactions with Related Parties

Pihak berelasi adalah orang atau entitas


yang terkait dengan Grup:

A related party is a person or entity that is


related to the Group:

1. Orang atau anggota keluarga terdekat


mempunyai relasi dengan Grup jika
orang tersebut:

1. A person or a close member of that


person's family is related to the Group if
that person:

a. Memiliki
pengendalian
atau
pengendalian bersama atas Grup;

a. Has control or joint control over the


Group;

b. Memiliki pengaruh signifikan atas


Grup; atau

b. Has significant influence over the


Group; or

c. Personil manajemen kunci Grup atau


entitas induk Perusahaan.

c. Is a member of the key management


personnel of the reporting entity or of
a parent of the Group.

2. Suatu entitas berelasi dengan Grup jika


memenuhi salah satu hal berikut:

2. An entity is related to the Group if any of


the following conditions applies:

a. Entitas dan Grup adalah anggota dari


kelompok usaha yang sama.

a. The entity and the Group


members of the same group.

b. Satu entitas adalah entitas asosiasi


atau ventura bersama dari entitas lain
(atau entitas asosiasi atau ventura
bersama yang merupakan anggota
suatu kelompok usaha, yang mana
entitas
lain
tersebut
adalah
anggotanya).

b. One entity is an associate or joint


venture of the other entity (or an
associate or joint venture of
a member of a group of which the
other entity is a member).

c. Kedua entitas tersebut adalah


ventura bersama dari pihak ketiga
yang sama.

c. Both entities are joint ventures of the


same third party.

d. Satu entitas adalah ventura bersama


dari entitas ketiga dan entitas yang
lain adalah entitas asosiasi dari
entitas ketiga.

d. One entity is a joint venture of a third


entity and the other entity is
an associate of the third entity.

e. Entitas
tersebut
adalah
suatu
program imbalan pascakerja untuk
imbalan kerja dari Grup atau
entitas yang terkait dengan Grup.
Jika Grup adalah entitas yang
menyelenggarakan program tersebut,
maka entitas sponsor juga berelasi
dengan Grup.

e. The entity is a post-employment


defined benefit plan for the benefit of
employees of either the Group or an
entity related to the Group. If the
Group is itself such a plan, the
sponsoring employers are also
related to the Group.

f.

f.

Entitas yang dikendalikan atau


dikendalikan bersama oleh orang
yang diidentifikasi dalam huruf (1).

g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf


(1) (a) memiliki pengaruh signifikan
atas entitas atau merupakan personil
manajemen kunci entitas (atau
entitas induk dari entitas).

are

The entity is controlled or jointly


controlled by a person identified
in (1).

g. A person identified in (1) (a) has


significant influence over the entity or
is a member of the key management
personnel of the entity (or of a parent
of the entity).

- 15 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Semua transaksi signifikan dengan pihak


berelasi telah diungkapkan dalam laporan
keuangan konsolidasian.
f.

g.

All significant transactions with related


parties are disclosed in the consolidated
financial statements.

Kas

f.

Cash

Kas terdiri dari kas dan bank, yang tidak


dijaminkan
serta
tidak
dibatasi
pencairannya.

Cash consists of cash on hand and in


banks, which are not used as collateral and
are not restricted.

Deposito berjangka yang dijaminkan, atau


dibatasi pencairannya, dikeluarkan dari kas.

Time deposits which are used as collateral


or are restricted, are excluded from cash.

Instrumen Keuangan

g.

Financial Instruments

Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas


keuangan pada laporan posisi keuangan
konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup
menjadi salah satu pihak dalam ketentuan
pada
kontrak
instrumen
tersebut.
Pembelian atau penjualan yang reguler atas
instrumen keuangan diakui pada tanggal
transaksi.

The Group recognizes a financial asset or a


financial liability in the consolidated
statement of financial position if, and only if,
it becomes a party to the contractual
provisions of the instrument. All regular way
purchases and sales of financial instruments
are recognized on the transaction date.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal


diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan
nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal
aset keuangan) atau yang diterima (dalam
hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang
diserahkan atau diterima ditentukan dengan
mengacu pada harga transaksi atau harga
pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak
dapat ditentukan dengan andal, maka nilai
wajar kas yang diserahkan atau diterima
dihitung berdasarkan estimasi jumlah
seluruh pembayaran atau penerimaan kas
masa
depan,
yang
didiskontokan
menggunakan suku bunga pasar yang
berlaku untuk instrumen sejenis dengan
jatuh tempo yang sama atau hampir sama.
Pengukuran awal instrumen keuangan
termasuk biaya transaksi, kecuali untuk
instrumen keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi.

Financial instruments are recognized initially


at fair value, which is the fair value of the
consideration given (in case of an asset) or
received (in case of a liability). The fair value
of the consideration given or received is
determined by reference to the transaction
price or other market prices. If such market
prices are not reliably determinable, the fair
value of the consideration is estimated as
the sum of all future cash payments or
receipts, discounted using the prevailing
market rates of interest for similar
instruments with similar maturities. The initial
measurement of financial instruments,
except for financial instruments at fair value
through profit and loss (FVPL), includes
transaction costs.

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang


dapat diatribusikan secara langsung pada
perolehan atau penerbitan aset keuangan
atau liabilitas keuangan, dimana biaya
tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi
apabila entitas tidak memperoleh atau
menerbitkan instrumen keuangan. Biaya
transaksi tersebut diamortisasi sepanjang
umur instrumen menggunakan metode suku
bunga efektif.

Transaction costs include only those costs


that are directly attributable to the acquisition
of a financial asset or issue of financial
liability and they are incremental costs that
would not have been incurred if the
instrument had not been acquired or issued.
Such transaction costs are amortized over
the terms of the instruments based on the
effective interest rate method.

- 16 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Metode suku bunga efektif adalah metode


yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari aset keuangan
atau liabilitas keuangan dan metode untuk
mengalokasikan pendapatan bunga atau
beban bunga selama periode selama
periode yang relevan, menggunakan suku
bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi pembayaran atau penerimaan kas
di masa depan selama perkiraan umur
instrumen keuangan atau, jika lebih tepat,
digunakan periode yang lebih singkat untuk
memperoleh nilai tercatat bersih dari
instrumen keuangan. Pada saat menghitung
suku bunga efektif, Grup mengestimasi
arus kas dengan mempertimbangkan
seluruh persyaratan kontraktual dalam
instrumen
keuangan
tersebut,
tanpa
mempertimbangkan kerugian kredit di masa
depan, namun termasuk seluruh komisi dan
bentuk lain yang dibayarkan atau diterima,
yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari suku bunga efektif.

Effective interest rate method is a method of


calculating the amortized cost of a financial
asset or a financial liability and allocating the
interest income or expense over the relevant
period by using an interest rate that exactly
discounts estimated future cash payments or
receipts through the expected life of the
instruments or, when appropriate, a shorter
period to the net carrying amount of the
financial instruments. When calculating the
effective interest rate, the Group estimates
future cash flows considering all contractual
terms of the financial instruments excluding
future credit losses and includes all fees and
points paid or received that are an integral
part of the effective interest rate.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset


keuangan atau liabilitas keuangan adalah
jumlah aset keuangan atau liabilitas
keuangan yang diukur pada saat pengakuan
awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah
atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif
menggunakan metode suku bunga efektif
yang dihitung dari selisih antara nilai awal
dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi
penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat
ditagih.

Amortized cost is the amount at which the


financial asset or financial liability is
measured at initial recognition, minus
principal repayments, plus or minus the
cumulative amortization using the effective
interest rate method of any difference
between the initial amount recognized and
the maturity amount, minus any reduction for
impairment.

Pengklasifikasian
instrumen
keuangan
dilakukan berdasarkan tujuan perolehan
instrumen tersebut dan mempertimbangkan
apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi
harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan
awal, Grup mengklasifikasikan instrumen
keuangan dalam kategori berikut: aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan
dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh
tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual,
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, dan liabilitas
keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi
kembali atas kategori-kategori tersebut pada
setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan
dan tidak melanggar ketentuan yang
disyaratkan.

The classification of the financial instruments


depends on the purpose for which the
instruments were acquired and whether they
are quoted in an active market. At initial
recognition, the Group classifies its financial
instruments in following categories: financial
assets at FVPL, loans and receivables, heldto-maturity (HTM) investments, available for
sale (AFS) financial assets, financial liabilities
at FVPL, and other financial liabilities; and,
where allowed and appropriate, re-evaluates
such classification at every reporting date.

- 17 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Penentuan Nilai Wajar

Determination of Fair Value

Nilai wajar instrumen keuangan yang


diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian
adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau
harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk
posisi beli dan ask price untuk posisi jual),
tanpa memperhitungkan biaya transaksi.
Apabila bid price dan ask price yang terkini
tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir
yang digunakan untuk mencerminkan bukti
nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat
perubahan signifikan dalam perekonomian
sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh
instrumen keuangan yang tidak terdaftar
pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar
ditentukan menggunakan teknik penilaian.
Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini
(net present value), perbandingan terhadap
instrumen sejenis yang memiliki harga pasar
yang dapat diobservasi, model harga opsi
(options pricing models), dan model penilaian
lainnya.

The fair value of financial instruments traded


in active markets at the consolidated
statement of financial position date is based
on their quoted market price or dealer price
quotations (bid price for long positions and
ask price for short positions), without any
deduction for transaction costs. When current
bid and asking prices are not available,
the price of the most recent transaction is
used since it provides evidence of the current
fair value as long as there has not been
a
significant
change
in
economic
circumstances since the time of the
transaction. For all other financial instruments
not listed in an active market, the fair value is
determined by using appropriate valuation
techniques. Valuation techniques include net
present value techniques, comparison to
similar instruments for which market
observable prices exist, options pricing
models, and other relevant valuation models.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,


Grup memiliki instrumen keuangan dalam
kategori pinjaman yang diberikan dan piutang
dan liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena
itu, kebijakan akuntansi terkait dengan
instrumen keuangan dalam kategori aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga
jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk
dijual, dan liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi tidak
diungkapkan.

As of December 31, 2014 and 2013, the


Group has financial instruments under loans
and receivables and other financial liabilities
categories. Thus, accounting policies related
to financial assets at FVPL, HTM
investments, AFS financial assets, and
financial liabilities at FVPL were not
disclosed.

Laba/Rugi Hari ke-1

Day 1 Profit/Loss

Apabila harga transaksi dalam suatu


pasar yang tidak aktif berbeda dengan
nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi
pasar terkini yang dapat diobservasi atau
berbeda dengan nilai wajar yang dihitung
menggunakan teknik penilaian dimana
variabelnya merupakan data yang diperoleh
dari pasar yang dapat diobservasi, maka
Grup mengakui selisih antara harga transaksi
dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi
hari ke-1) dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian, kecuali jika
selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan
sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak
terdapat data yang dapat diobservasi, maka
selisih antara harga transaksi dan nilai yang
ditentukan berdasarkan teknik penilaian
hanya diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian apabila data
tersebut menjadi dapat diobservasi atau
pada saat instrumen tersebut dihentikan
pengakuannya.
Untuk
masing-masing
transaksi,
Grup
menerapkan
metode
pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.

Where the transaction price in a non-active


market is different from the fair value of other
observable current market transactions in the
same instrument or based on a valuation
technique whose variables include only data
from observable market, the Group
recognizes the difference between the
transaction price and fair value (a Day 1
profit/loss) in the consolidated statement of
comprehensive income unless it qualifies for
recognition as some other type of asset. In
cases where the data is not observable, the
difference between the transaction price and
model value is only recognized in the
consolidated statements of comprehensive
income when the inputs become observable
or when the instrument is derecognized. For
each transaction, the Group determines the
appropriate method of recognizing the
Day 1 profit/loss amount.

- 18 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Aset Keuangan

Financial Assets

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah


aset
keuangan
non-derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan
untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau
aset tersedia untuk dijual.

Loans and receivables are non-derivative


financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market. They are not entered into with the
intention of immediate or short-term resale
and are not classified as financial assets at
FVPL, HTM investments or AFS financial
assets.

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang


diberikan dan piutang diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi
menggunakan
metode suku bunga efektif, dikurangi
cadangan
kerugian
penurunan
nilai.
Biaya perolehan diamortisasi tersebut
memperhitungkan premi atau diskonto yang
timbul pada saat perolehan serta imbalan
dan biaya yang merupakan bagian integral
dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat
sebagai bagian dari pendapatan bunga
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat
penurunan nilai diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian.

After initial measurement, loans and


receivables are subsequently measured at
amortized cost using the effective interest
method, less allowance for impairment.
Amortized cost is calculated by taking into
account any discount or premium on
acquisition and fees and costs that are
integral part of the effective interest rate. The
amortization is included as part of interest
income in the consolidated statements of
comprehensive income. The losses arising
from impairment are recognized in the
consolidated statements of comprehensive
income.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,


Grup mengklasifikasikan kas, deposito
berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain,
dan aset lain-lain berupa setoran jaminan
dalam kategori ini.

As of December 31, 2014 and 2013, the


Group has classified its cash, time deposits,
trade accounts receivable, other accounts
receivable, and other assets-margin deposits
under this category.

Liabilitas Keuangan

Financial Liabilities

Liabilitas Keuangan Lain-lain

Other Financial Liabilities

Kategori ini merupakan liabilitas keuangan


yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau
pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan
untuk diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi.

This category pertains to financial liabilities


that are not held for trading or not designated
at FVPL upon the inception of the liability.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau


komponen dari instrumen keuangan tersebut,
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan
lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual
mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas
atau aset keuangan lain kepada pemegang
instrumen keuangan, atau jika liabilitas
tersebut
diselesaikan
tidak
melalui
penukaran kas atau aset keuangan lain atau
saham sendiri yang jumlahnya tetap atau
telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their


components are classified as other financial
liabilities, where the substance of the
contractual arrangement results in the Group
having an obligation either to deliver cash or
another financial asset to the holder, or to
satisfy the obligation other than by the
exchange of a fixed amount of cash or
another financial asset for a fixed number of
own equity shares.

- 19 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Liabilitas
keuangan
lain-lain
pada
pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan
sesudah pengakuan awal diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, dengan
memperhitungkan dampak amortisasi (atau
akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas
premi, diskonto, dan biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung.

Other financial liabilities are recognized


initially at fair value and are subsequently
carried at amortized cost, taking into account
the impact of applying the effective interest
method of amortization (or accretion) for any
related premium, discount, and any directly
attributable transaction costs.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,


kategori ini meliputi utang bank jangka
pendek, utang usaha, beban akrual, utang
lain-lain, dan utang bank jangka panjang
yang dimiliki oleh Grup.

As of December 31, 2014 and 2013, the


Groups short-term bank loans, trade
accounts payable, accrued expenses, other
accounts payable, and long-term bank loans
are included in this category.

Saling Hapus Instrumen Keuangan

Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan


saling hapus dan nilai bersihnya disajikan
dalam
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat
ini memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah
yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.

Financial assets and liabilities are offset and


the net amount reported in the consolidated
statement of financial position if, and only if,
there is a currently enforceable right to offset
the recognized amounts and there is
intention to settle on a net basis, or to realize
the
asset
and
settle
the
liability
simultaneously.

Penurunan Nilai Aset Keuangan pada


Biaya Perolehan Diamortisasi

Impairment of
Amortized Cost

Manajemen pertama-tama menentukan


apakah terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai secara individual atas aset
keuangan yang signifikan secara individual,
atau secara kolektif untuk aset keuangan
yang jumlahnya tidak signifikan secara
individual. Jika manajemen menentukan
tidak terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individual, baik aset keuangan
tersebut signifikan atau tidak signifikan,
maka aset tersebut dimasukkan ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang sejenis dan
menilai penurunan nilai kelompok tersebut
secara kolektif. Aset yang penurunan
nilainya dinilai secara individual, dan untuk
itu kerugian penurunan nilai diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.

The management first assesses whether


objective evidence of impairment exists
individually for financial assets that are
individually significant, or collectively for
financial assets that are not individually
significant. If the management determines
that no objective evidence of impairment
exists for an individually assessed financial
asset, whether significant or not, the asset is
included in a group of financial assets with
similar credit risk characteristics and that
group of financial assets is collectively
assessed for impairment. Assets that are
individually assessed for impairment and for
which an impairment loss, is or continues to
be recognized are not included in a
collective assessment of impairment.

- 20 -

Financial

Assets

at

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi


penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih
antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa depan (tidak
termasuk kerugian kredit di masa depan
yang belum terjadi) yang didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal dari
aset tersebut (yang merupakan suku bunga
efektif yang dihitung pada saat pengakuan
awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung
dikurangi dengan penurunan nilai yang
terjadi atau menggunakan akun cadangan
dan jumlah kerugian yang terjadi diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.

If there is an objective evidence that an


impairment loss has been incurred, the
amount of the loss is measured as the
difference between the assets carrying
amount and the present value of estimated
future cash flows (excluding future credit
losses that have not been incurred)
discounted at the financial assets original
effective interest rate (i.e., the effective
interest rate computed at initial recognition).
The carrying amount of the asset shall be
reduced either directly or through the use of
an allowance account. The amount of loss is
charged to the consolidated statement of
comprehensive income.

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian


penurunan nilai berkurang karena suatu
peristiwa yang terjadi setelah penurunan
nilai tersebut diakui, maka dilakukan
penyesuaian atas cadangan kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui.
Pemulihan penurunan nilai selanjutnya
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian, dengan ketentuan nilai
tercatat aset setelah pemulihan penurunan
nilai tidak melampaui biaya perolehan
diamortisasi pada tanggal pemulihan
tersebut.

If, in a subsequent year, the amount of


the impairment loss decreases because of
an event occurring after the impairment was
recognized, the previously recognized
impairment
loss
is
reversed.
Any
subsequent reversal of an impairment loss is
recognized in the consolidated statement of
comprehensive income, to the extent that
the carrying value of the asset does not
exceed its amortized cost at the reversal
date.

Penghentian
Pengakuan
Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and


Liabilities

1.

Aset

dan

Aset Keuangan

1.

Financial Assets

Aset keuangan (atau bagian dari aset


keuangan
atau
kelompok
aset
keuangan
serupa)
dihentikan
pengakuannya jika:

Financial assets (or, where applicable, a


part of a financial asset or part of a
group of similar financial assets) is
derecognized when:

a.

Hak kontraktual atas arus kas yang


berasal
dari
aset
keuangan
tersebut berakhir;

a.

the rights to receive cash flows


from the asset have expired;

b.

Grup tetap memiliki hak untuk


menerima arus kas dari aset
keuangan tersebut, namun juga
menanggung liabilitas kontraktual
untuk membayar kepada pihak
ketiga atas arus kas yang diterima
tersebut secara penuh tanpa
adanya penundaan yang signifikan
berdasarkan suatu kesepakatan;
atau

b.

the Group retains the right to


receive cash flows from the asset,
but has assumed an obligation to
pay them in full without material
delay to a third party under a
pass-through arrangement; or

- 21 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
c.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Grup telah mentransfer haknya


untuk menerima arus kas dari aset
keuangan dan (i) telah mentransfer
secara substansial seluruh risiko
dan manfaat atas aset keuangan,
atau (ii) secara substansial tidak
mentransfer atau tidak memiliki
seluruh risiko dan manfaat atas
aset keuangan, namun telah
mentransfer pengendalian atas
aset keuangan tersebut.

c.

Ketika Grup telah mentransfer hak


untuk menerima arus kas dari suatu
aset keuangan atau telah menjadi pihak
dalam suatu kesepakatan, dan secara
substansial tidak mentransfer dan tidak
memiliki seluruh risiko dan manfaat atas
aset keuangan dan masih memiliki
pengendalian atas aset tersebut,
maka aset keuangan diakui sebesar
keterlibatan berkelanjutan Grup dengan
aset keuangan tersebut. Keterlibatan
berkelanjutan dalam bentuk pemberian
jaminan atas aset yang ditransfer diukur
berdasarkan jumlah terendah antara
nilai aset yang ditransfer dengan nilai
maksimal dari pembayaran yang
diterima yang mungkin harus dibayar
kembali oleh Grup.
2.

Where the Group has transferred its


rights to receive cash flows from an
asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither
transferred nor retained substantially all
the risks and rewards of the asset nor
the transferred control of the asset, the
asset is recognized to the extent of the
Group continuing involvement in the
asset. Continuing involvement that
takes the form of a guarantee over the
transferred asset is measured at the
lower of the original carrying amount of
the asset and the maximum amount of
consideration that the Group could be
required to repay.

Liabilitas Keuangan

2.

Liabilitas
keuangan
dihentikan
pengakuannya jika liabilitas keuangan
tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah
kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan
tertentu digantikan dengan liabilitas
keuangan lain dari pemberi pinjaman
yang sama namun dengan persyaratan
yang berbeda secara substansial, atau
terdapat modifikasi secara substansial
atas ketentuan liabilitas keuangan yang
ada saat ini, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut dianggap sebagai
penghentian
pengakuan
liabilitas
keuangan awal. Pengakuan timbulnya
liabilitas keuangan baru serta selisih
antara nilai tercatat liabilitas keuangan
awal dengan yang baru diakui dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif
konsolidasian.
h.

the Group has transferred its


rights to receive cash flows from
the asset and either
(i) has
transferred substantially all the
risks and rewards of the asset, or
(ii) has neither transferred nor
retained substantially all the risks
and rewards of the asset, but has
transferred control of the asset.

Financial Liabilities
A financial liability is derecognized when
the obligation under the contract is
discharged, cancelled or has expired.
Where an existing financial liability is
replaced by another from the same
lender on substantially different terms,
or the terms of an existing liability are
substantially
modified,
such
an
exchange or modification is treated as a
derecognition of the original liability.
The recognition of a new liability and
the difference in the respective
carrying amounts is recognized in
the
consolidated
statement
of
comprehensive income.

Persediaan

h.

Persediaan
dinyatakan
berdasarkan
biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang
lebih rendah (the lower of cost and
net realizable value). Biaya persediaan
ditentukan berdasarkan metode rata-rata
tertimbang.

Inventories
Inventories are stated at cost or net
realizable value, whichever is lower. Cost is
determined using the weighted average
method.

- 22 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Cadangan persediaan usang dan cadangan


kerugian
penurunan
nilai
persediaan
dibentuk
untuk
menyesuaikan
nilai
persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai
realisasi bersih adalah estimasi harga jual
dalam kegiatan usaha biasa dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi
biaya yang diperlukan untuk membuat
penjualan.
i.

Allowance for inventory obsolescence and


decline in value of the inventories are
provided to reduce the carrying value of
inventories to their net realizable values. Net
realizable value is an estimated selling price
in the ordinary course of business less the
estimated costs of completion and the
estimated costs necessary to make the sale.

Biaya Dibayar Dimuka

i.

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama


masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
j.

Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line
method.

Aset Tetap

j.

Property, Plant and Equipment

Pemilikan Langsung

Direct acquisitions

Aset tetap pemilikan langsung, kecuali


tanah, dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan, tetapi tidak termasuk biaya
perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan
nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
dikurangi akumulasi penurunan nilai, jika
ada.

Direct acquisitions of property, plant and


equipment, except land, are carried at cost,
excluding day-to day servicing, less
accumulated
depreciation
and
any
impairment in value. Land is not depreciated
and is stated at cost less any impairment in
value.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi


harga perolehan, termasuk bea impor dan
pajak
pembelian
yang
tidak
boleh
dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat
diatribusikan
secara
langsung
untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi
yang diinginkan slesuai dengan tujuan
penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of property, plant and


equipment consists of its purchase price,
including import duties and taxes and any
directly attributable costs in bringing the
property, plant and equipment to its working
condition and location for its intended use.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap


digunakan, seperti beban perbaikan dan
pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian pada saat
terjadinya. Apabila beban-beban tersebut
menimbulkan
peningkatan
manfaat
ekonomis di masa datang dari penggunaan
aset tetap tersebut yang dapat melebihi
kinerja normalnya, maka beban-beban
tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan
biaya perolehan aset tetap.

Expenditures incurred after the property,


plant and equipment have been put
into operations, such as repairs and
maintenance costs, are normally charged to
operations in the year such costs are
incurred. In situations where it can be clearly
demonstrated that the expenditures have
resulted in an increase in the future
economic benefits expected to be obtained
from the use of the property, plant and
equipment beyond its originally assessed
standard of performance, the expenditures
are capitalized as additional costs of
property, plant and equipment.

Biaya pengurusan legal hak atas tanah


ketika tanah diperoleh pertama kali diakui
sebagai bagian dari biaya perolehan tanah,
dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya
pengurusan perpanjangan atau pembaruan
legal hak atas tanah diakui sebagai aset
takberwujud dan diamortisasi sepanjang
umur hukum hak atas tanah.

Initial legal costs incurred to obtain legal


rights are recognized as part of the
acquisition cost of the land, and these costs
are not depreciated. Costs related to
renewal of land rights are recognized as
intangible assets and amortized during the
period of the land rights.

- 23 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Penyusutan dihitung berdasarkan metode


garis lurus (straight-line method) selama
masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is computed on a straight-line


basis over the property, plant and
equipments useful lives as follows:
Tahun/Years

Bangunan dan prasarana


Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat berat
Perabot dan peralatan kantor

5 - 20
10 - 20
5
5

Buildings and infrastructure


Machineries and equipment
Transportation and heavy equipment
Furnitures, fixtures and equipment

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan


dilakukan penurunan nilai apabila terdapat
peristiwa atau perubahan kondisi tertentu
yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut
tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

The carrying values of property, plant and


equipment are reviewed for impairment when
events or changes in circumstances indicate
that the carrying values may not be
recoverable.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan,


biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat
aset tetap sebagai suatu penggantian
apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya
inspeksi signifikan yang dikapitalisasi
tersebut diamortisasi selama periode sampai
dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

When each major inspection is performed, its


cost is recognized in the carrying amount of
the item of property, plant and equipment as
a replacement if the recognition criteria are
satisfied. Such major inspection is capitalized
and amortized over the next major inspection
activity.

Aset tetap yang dijual atau dilepaskan,


dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut
akumulasi penyusutan serta akumulasi
penurunan nilai yang terkait dengan aset
tetap tersebut.

When assets are sold or retired, the cost and


related accumulated depreciation and any
impairment loss are eliminated from the
accounts.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan


pengakuannya (derecognized) pada saat
dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis
masa
depan
yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap
yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari
kelompok aset tetap berikut akumulasi
penyusutan dan amortisasi serta akumulasi
penurunan nilai yang terkait dengan aset
tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul
dari penghentian pengakuan aset tetap
ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah
neto hasil pelepasan, jika ada, dengan
jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian
pada
tahun
terjadinya
penghentian pengakuan.

An item of property, plant and equipment is


derecognized upon disposal or when no
future economic benefits are expected from
its use or disposal. When assets are sold or
retired, the cost and related accumulated
depreciation and amortization and any
impairment loss are eliminated from the
accounts. Any gains or loss arising from
de-recognition of property, plant and
equipment (calculated as the difference
between the net disposal proceeds, if any,
and the carrying amount of the item) is
included in the consolidated statements of
comprehensive income in the year the item
is derecognized.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode


penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap
akhir tahun dan dilakukan penyesuaian
apabila hasil telaah berbeda dengan
estimasi sebelumnya.

The assets residual values, useful lives and


depreciation and amortization method are
reviewed and adjusted if appropriate, at
each financial year end.

- 24 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

k.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Aset Tetap Dalam Pembangunan

Construction in Progress

Aset tetap dalam pembangunan merupakan


aset tetap dalam tahap konstruksi, yang
dinyatakan pada biaya perolehan dan
tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan
direklasifikasi ke akun aset tetap yang
bersangkutan dan akan disusutkan pada
saat konstruksi selesai secara substansial
dan aset tersebut telah siap digunakan
sesuai tujuannya.

Construction
in
progress
represents
property, plant and equipment under
construction which is stated at cost and is
not depreciated. The accumulated costs are
reclassified to the respective property, plant
and equipment account and depreciated
when the construction is substantially
complete and the asset is ready for its
intended use.

Transaksi Sewa

k.

Lease Transactions

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan


atau mengandung unsur sewa adalah
berdasarkan substansi kontrak pada tanggal
awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat
kontrak tergantung pada penggunaan aset
tertentu dan kontrak tersebut berisi hak
untuk menggunakan aset tersebut.

The
determination
of
whether
an
arrangement is or contains a lease is based
on the substance of the arrangement at
inception date of whether the fulfillment of
the arrangement is dependent on the use of
a specific asset or assets and the
arrangement conveys a right to use the
asset.

Evaluasi ulang atas perjanjian sewa


dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya
jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:

A reassessment is made after inception of


the lease only if one of the following applies:

1.

Terdapat
perubahan
dalam
persyaratan perjanjian kontraktual,
kecuali jika perubahan tersebut hanya
memperbarui atau memperpanjang
perjanjian yang ada;

1.

There is a change in contractual terms,


other than a renewal or extension of the
agreement;

2.

Opsi pembaruan dilakukan atau


perpanjangan disetujui oleh pihakpihak yang terkait dalam perjanjian,
kecuali ketentuan pembaruan atau
perpanjangan pada awalnya telah
termasuk dalam masa sewa;

2.

A renewal option is exercised or


extension granted, unless the term of
the renewal or extension was initially
included in the lease term;

3.

Terdapat perubahan dalam penentuan


apakah
pemenuhan
perjanjian
tergantung pada suatu aset tertentu;
atau

3.

There is a change in the determination


of whether the fulfillment is dependent
on a specified asset; or

4.

Terdapat perubahan subtansial atas


aset yang disewa.

4.

There is a substantial change to the


asset.

Apabila evaluasi ulang telah dilakukan,


maka akuntansi sewa harus diterapkan atau
dihentikan penerapannya pada tanggal
dimana terjadi perubahan kondisi pada
skenario 1, 3 atau 4 dan pada tanggal
pembaharuan atau perpanjangan sewa pada
skenario 2.

Where a reassessment is made, lease


accounting shall commence or cease from
the date when the change in circumstances
gave rise to the reassessment for scenarios
1, 3 or 4 and the date of renewal or
extension period for scenario 2.

- 25 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

l.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Perusahaan atau entitas anak sebagai


Lessee

Company or its subsidiaries as Lessee

Sewa pembiayaan, yang mengalihkan


secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan
suatu aset kepada Perusahaan dan entitas
anak, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar
nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai
kini dari pembayaran sewa minimum, jika
nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian
yang merupakan beban keuangan dan
bagian yang merupakan pelunasan liabilitas
sehingga menghasilkan suatu suku bunga
periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
Beban keuangan dibebankan ke laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian tahun
berjalan.

Leases, which transfer to the Company or its


subsidiaries substantially all the risks and
benefits incidental to ownership of the
leased item, are capitalized at the inception
of the lease at the fair value of the leased
property or, if lower, at the present value of
the minimum lease payments. Lease
payments are apportioned between the
finance charges and reduction of the lease
liability so as to achieve a constant rate of
interest on the remaining balance of the
liability. Finance charges are charged
directly against consolidated statements of
comprehensive income.

Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi


umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat
keyakinan memadai bahwa Perusahaan
atau entitas anak akan memperoleh hak
kepemilikan atas aset tersebut pada akhir
masa sewa, maka aset sewaan disusutkan
sepanjang estimasi umur manfaat aset atau
masa sewa, mana yang lebih pendek.

Capitalized leased assets are depreciated


over the estimated useful life of the assets
except if there is no reasonable certainty
that the Company or its subsidiaries will
obtain ownership by the end of the lease
term, in which case the lease assets are
depreciated over the shorter of the
estimated useful life of the assets and the
lease term.

Pembayaran sewa dalam sewa operasi


diakui sebagai beban dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian dengan
dasar garis lurus (straight-line basis) selama
masa sewa.

Operating lease payments are recognized


as an expense in the consolidated statement
of comprehensive income on a straight-line
basis over the lease term.

Saham Treasuri

l.

Pada saat Perusahaan membeli kembali


saham Perusahaan (saham treasuri),
maka imbalan yang dibayarkan, termasuk
biaya-biaya transaksi inkremental yang
teratribusikan langsung (bersih setelah
pajak penghasilan), dikurangkan dari
ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemegang saham Perusahaan sampai
dengan saham tersebut dibatalkan atau
diterbitkan kembali. Jika saham tersebut
kemudian diterbitkan kembali, maka setiap
imbalan yang diterima, setelah dikurangkan
dengan biaya-biaya transaksi inkremental
yang teratribusikan langsung dan dampak
pajak penghasilan, dibukukan pada ekuitas
yang dapat diatribusikan kepada pemegang
saham Perusahaan.

Treasury Stocks
Where the Company purchases the
Companys equity share capital (treasury
shares), the consideration paid, including
any
directly
attributable
incremental
transaction costs (net of income taxes) is
deducted from equity attributable to the
owners of the Company until the shares are
cancelled or reissued. Where such ordinary
shares are subsequently reissued, any
consideration received, net of any directly
attributable incremental transaction costs
and the related income tax effects owners,
is included in equity attributable to the
owners of the Company.

- 26 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
m.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Biaya Emisi Efek Ekuitas

m.

Biaya emisi efek ekuitas dikurangkan dari


akun Tambahan Modal Disetor bagian
yang
berhubungan
dengan
proses
penerbitan saham dan tidak diamortisasi.
n.

Stock Issuance Costs


Stock issuance costs are deducted from the
Additional paid-in capital portion of the
related proceeds from issuance of shares
and are not amortized.

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

n.

Impairment of Non-Financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan


tahunan, Grup menelaah apakah terdapat
indikasi suatu aset mengalami penurunan
nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau
pada saat uji tahunan penurunan nilai aset
perlu dilakukan, maka Grup membuat
estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each annual


reporting period whether there is an
indication that an asset may be impaired. If
any such indication exists, or when annual
impairment testing for an asset is required,
the Group makes an estimate of the assets
recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk


aset individual adalah jumlah yang lebih
tinggi antara nilai wajar aset atau UPK
dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai
pakainya, kecuali aset tersebut tidak
menghasilkan arus kas masuk yang secara
signifikan independen dari aset atau
kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset
lebih besar daripada nilai terpulihkannya,
maka aset tersebut dinyatakan mengalami
penurunan nilai dan nilai tercatat aset
diturunkan nilai menjadi sebesar nilai
terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari
operasi yang berkelanjutan diakui dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif
konsolidasian sebagai Rugi penurunan
nilai. Dalam menghitung nilai pakai,
estimasi arus kas masa depan bersih
didiskontokan
ke
nilai
kini
dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum
pajak yang mencerminkan penilaian pasar
kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik
atas aset. Dalam menghitung nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual, transaksi
pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.

An assets recoverable amount is the higher


of an assets or CGUs fair value less costs
to sell and its value in use, and is
determined for an individual asset, unless
the asset does not generate cash inflows
that are largely independent of those from
other assets or groups of assets. Where the
carrying amount of an asset exceeds its
recoverable amount, the asset is considered
impaired and is written down to its
recoverable amount. Impairment losses of
continuing operations are recognized in the
consolidated statement of comprehensive
income as impairment losses. In assessing
the value in use, the estimated net future
cash flows are discounted to their present
value using a pre-tax discount rate that
reflects current market assessments of the
time value of money and the risks specific to
the asset. In determining fair value less
costs to sell, recent market transactions are
taken into account, if available.

Jika transaksi pasar kini tidak tersedia,


Grup menggunakan model penilaian yang
sesuai untuk menentukan nilai wajar
aset. Perhitungan-perhitungan ini harus
didukung oleh metode penilaian tertentu
(valuation multiples) atau indikator nilai wajar
lain yang tersedia.

If no such transactions can be identified, an


appropriate valuation model is used to
determine the fair value of the assets. These
calculations are corroborated by valuation
multiples or other available fair value
indicators.

Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui


dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian sesuai dengan kategori biaya
yang konsisten dengan fungsi dari aset yang
diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations,


if any, are recognized in the consolidated
statement of comprehensive income under
expense categories that are consistent with
the functions of the impaired assets.

- 27 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap


periode
pelaporan
tahunan
untuk
mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa
rugi penurunan nilai aset yang telah diakui
dalam periode sebelumnya mungkin tidak
ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika
indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup
mengestimasi jumlah terpulihkan aset
tersebut. Kerugian penurunan nilai yang
diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan
hanya jika terdapat perubahan asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi
penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal
ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi
sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi
jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat,
neto setelah penyusutan, seandainya tidak
ada rugi penurunan nilai yang telah diakui
untuk aset tersebut pada tahun-tahun
sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut,
penyusutan aset tersebut disesuaikan di
periode mendatang untuk mengalokasikan
nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi
nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis
selama sisa umur manfaatnya.
o.

An assessment is made at each annual


reporting period as to whether there is any
indication
that
previously
recognized
impairment losses recognized for an asset
may no longer exist or may have decreased.
If such indication exists, the recoverable
amount
is
estimated.
A
previously
recognized impairment loss for an asset is
reversed only if there has been a change in
the assumptions used to determine the
assets recoverable amount since the last
impairment loss was recognized. If that is
the case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount. The
reversal is limited so that the carrying
amount of the assets does not exceed its
recoverable amount nor exceed the carrying
amount that would have been determined,
net of depreciation, had no impairment
loss been recognized for the asset in prior
years. Reversal of an impairment loss is
recognized in the consolidated statement of
comprehensive
income.
After
such
a reversal, the depreciation charge on the
said asset is adjusted in future periods to
allocate the assets revised carrying amount,
less any residual value, on a systematic
basis over its remaining useful life.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

o.

Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui ketika kemungkinan


besar manfaat ekonomi masa depan akan
mengalir ke Grup dan pendapatan ini dapat
diukur secara andal. Kriteria pengakuan
pendapatan berikut harus dipenuhi sehingga
pendapatan dapat diakui:

Revenue is recognized to the extent that it is


probable that the economic benefits will flow
to the Group and the revenue can be reliably
measured. The following specific recognition
criteria must also be met before revenue is
recognized:

Penjualan lokal diakui pada saat pengiriman


barang kepada pelanggan, sedangkan
penjualan ekspor diakui sesuai persyaratan
penjualan.

Revenues from local sales are recognized


when the goods are delivered to the
customers, while revenues from export sales
are recognized in accordance with the terms
of the sale.

Uang muka diterima akan diakui sebagai


pendapatan pada saat pengiriman barang
kepada pelanggan telah dilakukan.

Advances received will be recognized as


revenue when the goods had been
delivered to the customer.

Pendapatan Certified Emission Reduction


(CER) akan diakui sebagai pendapatan pada
saat Sertifikasi CER diperoleh dan
diserahkan kepada pembeli.

Income from Certified Emission Reduction


(CER) will be recognized as revenue when
the buyer obtained the CER certification and
delivered to buyer.

Pendapatan bunga dan beban bunga dari


instrumen keuangan diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian secara
akrual menggunakan metode suku bunga
efektif.

Interest income and interest expense for all


financial instruments are recognized in the
consolidated statements of comprehensive
income on accrual basis using the effective
interest rate method.

- 28 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

p.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Pendapatan diukur dengan nilai wajar


imbalan yang diterima atau dapat diterima
dari penjualan barang dan jasa dalam
kegiatan usaha normal Grup.

Revenue is measured as the fair value of the


consideration received or receivable for the
sale of goods and services in the ordinary
course of the Groups activities.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun


yang bersangkutan (accrual basis).

Expenses are recognized when incurred


(accrual basis).

Biaya transaksi yang terjadi dan dapat


diatribusikan secara langsung terhadap
perolehan
atau penerbitan instrumen
keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi diamortisasi
sepanjang umur instrumen keuangan
menggunakan metode suku bunga efektif dan
dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga
untuk biaya transaksi terkait aset keuangan,
dan sebagai bagian dari beban bunga untuk
biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.

Transaction
costs
that
are
directly
attributable to the acquisition or issuance of
financial instruments not measured at FVPL
are amortized over the life of financial
instruments using the effective interest rate
method and recorded as part of interest
income for transaction costs directly
attributable to financial assets, and as part of
interest expense for transaction costs
directly attributable to financial liabilities.

Biaya Pinjaman

p.

Borrowing Costs

Biaya pinjaman merupakan bunga dan


selisih kurs pinjaman yang diterima dalam
mata uang asing dan biaya lainnya
(amortisasi diskon/premium dari pinjaman
diterima) yang terjadi sehubungan dengan
peminjaman dana.

Borrowing costs are interest and exchange


difference on foreign currency denominated
borrowings and other costs (amortization of
discounts/premiums on borrowings) incurred
in connection with the borrowing of funds.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan


secara
langsung
dengan
perolehan,
konstruksi,
atau
pembuatan
aset
kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian
dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya
pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada
saat terjadinya.

Borrowing costs which are directly


attributable to the acquisition, construction,
or production of qualifying assets are
capitalized as part of the acquisition cost of
the qualifying assets. Other borrowing costs
are recognized as expense in the period in
which they are incurred.

Jika Grup meminjam dana secara khusus


untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian,
maka Grup menentukan jumlah biaya
pinjaman yang layak dikapitalisasikan
sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi
selama
periode
berjalan
dikurangi
penghasilan
investasi
atas
investasi
sementara dari pinjaman tersebut.

To the extent that the Group borrows funds


specifically for the purpose of obtaining a
qualifying asset, the amount of borrowing
costs eligible for capitalization is determined
as the actual borrowing costs incurred on
that borrowing during the year less any
investment income on the temporary
investment of those borrowings.

Jika pengembangan aktif atas aset


kualifikasian dihentikan, Grup menghentikan
kapitalisasi biaya pinjaman selama periode
yang diperpanjang tersebut.

The Group suspends capitalization of


borrowing costs during extended periods in
which it suspends active development of a
qualifying asset.

Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat


selesainya secara subtansi seluruh aktivitas
yang diperlukan untuk mempersiapkan aset
kualifikasian agar dapat digunakan atau
dijual sesuai dengan maksudnya.

The Group ceases capitalizing borrowing


costs when substantially all the activities
necessary to prepare the qualifying asset for
its intended use or sale are complete.

- 29 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
q.

r.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Imbalan Kerja

q.

Employee Benefits

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek

Short-term employee benefits liability

Imbalan kerja jangka pendek merupakan


upah, gaji, dan tunjangan lainnya. Imbalan
kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah
yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada
laporan posisi keuangan konsolidasian
setelah dikurangi dengan jumlah yang telah
dibayar dan sebagai beban pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian tahun
berjalan.

Short-term employee benefits are in the form


of wages, salaries, and other employee
benefits. Short-term employee benefits are
recognized at its undiscounted amount as a
liability, after deducting any amount already
paid, in the consolidated statements of
financial position and as an expense in the
consolidated statements of comprehensive
income.

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang

Long-term employee benefits liability

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang


merupakan imbalan pasca-kerja manfaat
pasti yang dibentuk tanpa pendanaan
khusus dan didasarkan pada masa kerja dan
jumlah penghasilan karyawan saat pensiun.
Metode penilaian aktuarial yang digunakan
untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan
pasti, beban jasa kini yang terkait, dan
beban jasa lalu adalah metode Projected
Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga,
beban jasa lalu yang telah menjadi hak
karyawan, dan dampak kurtailmen atau
penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian tahun
berjalan. Beban jasa lalu yang belum
menjadi hak karyawan dan keuntungan atau
kerugian aktuarial yang timbul dari
penyesuaian atau perubahan asumsi
aktuarial yang melebihi batas koridor atau
lebih besar daripada 10% dari nilai kini
imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan
ke komponen laba rugi selama jangka waktu
rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai
imbalan tersebut menjadi hak karyawan
(vested).

Long-term employment benefits liability


repesents
post-employment
benefits,
unfunded defined-benefit plans which
amounts are determined based on years of
service and salaries of the employees at the
time of pension. The actuarial valuation
method used to determine the present value
of defined-benefit liability, related current
service costs, and past service costs is the
Projected Unit Credit. Current service costs,
interest costs, vested past service costs, and
effects of curtailments and settlements
(if any) are charged directly to current
operations. Past service costs which are not
yet vested and actuarial gains and losses
arising from experience adjustments and
changes in actuarial assumptions in excess
of the corridor or greater 10% of the present
value of the defined benefit obligation are
charged or credited to profit or loss over the
employees expected average remaining
working lives, until the benefits become
vested.

Pajak Penghasilan

r.

Income Tax

Pajak Penghasilan Final

Final Income Tax

Sesuai dengan peraturan perundangan


perpajakan,
pendapatan
yang
telah
dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi
dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak,
dan semua beban sehubungan dengan
pendapatan yang telah dikenakan pajak
penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di
lain pihak, baik pendapatan maupun beban
tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi
menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak
terdapat perbedaan temporer sehingga tidak
diakui adanya aset atau liabilitas pajak
tangguhan.

In accordance with the tax laws and


regulations, income subject to final income
tax is not to be reported as taxable income
and all expenses related to income subject
to final income tax are not deductible.
However, such income and expenses are
included in the profit and loss calculation for
accounting purposes. Accordingly, no
temporary difference, deferred tax asset and
liability are recognized.

- 30 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang


berhubungan dengan pajak penghasilan
final berbeda dari dasar pengenaan
pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak
diakui sebagai aset atau liabilitas pajak
tangguhan.

If the recorded value of an asset or liability


related to final income tax differs from its
taxable base, the difference is not
recognized as deferred tax asset or deferred
tax liability.

Beban pajak atas pendapatan yang


dikenakan pajak penghasilan final diakui
secara
proporsional
dengan
jumlah
pendapatan menurut akuntansi yang diakui
pada tahun berjalan.

The current tax expense on income subject


to final income tax is recognized in
proportion to the total income recognized
during the year for accounting purposes.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final


terutang dengan jumlah yang dibebankan
sebagai pajak kini dalam laba rugi
komprehensif konsolidasian diakui sebagai
pajak dibayar dimuka atau utang pajak.

The difference between the amount of final


income tax payable and the amount charged
as current tax in the consolidated statements
of income comprehensive is recognized
either as prepaid taxes and taxes payable,
accordingly.

Pajak Penghasilan Tidak Final

Nonfinal Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan


laba kena pajak dalam tahun yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan
tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on


the taxable income for the year computed
using prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui


atas konsekuensi pajak periode mendatang
yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat
aset dan liabilitas menurut laporan keuangan
dengan dasar pengenaan pajak aset dan
liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui
untuk semua perbedaan temporer kena
pajak dan aset pajak tangguhan diakui
untuk perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat
dikompensasikan,
sepanjang
besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa
datang.

Deferred tax assets and liabilities are


recognized for the future tax consequences
attributable to the differences between the
financial statements carrying amounts of
existing assets and liabilities and their
respective tax bases. Deferred tax liabilities
are recognized for all taxable temporary
differences, and deferred tax assets are
recognized
for
deductible
temporary
differences to the extent that it is probable
that taxable income will be available in future
periods against which the deductible
temporary differences can be utilized.

Pajak
tangguhan
diukur
dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau
secara substansial telah berlaku pada
tanggal
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan
atau dikreditkan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.

Deferred tax is calculated at the tax rates


that have been enacted or substantively
enacted at consolidated statements of
financial position date. Deferred tax is
charged or credited in the consolidated
statements of comprehensive income.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan


di laporan posisi keuangan konsolidasian,
kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan
untuk entitas yang berbeda, atas dasar
kompensasi sesuai dengan penyajian aset
dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset


in the consolidated statements of financial
position, except if these are for different
legal entities, in the same manner the
current tax assets and liabilities are
presented.

Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika


hasil pemeriksaan diterima atau, jika
banding diajukan oleh Grup, ketika hasil
banding telah ditentukan.

Amendments to tax obligations are recorded


when an assessment is received or,
if appealed against by the Group, when the
result of the appeal is determined.
- 31 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

s.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Laba Per Saham

s.

Laba per saham dasar dihitung dengan


membagi
laba
bersih
yang
dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham
yang
beredar
pada
tahun
yang
bersangkutan.
t.

Earnings per Share


Basic earnings per
dividing net income
the Company by
number of shares
year.

Informasi Segmen

t.

share are computed by


attributable to owners of
the weighted average
outstanding during the

Segment Information

Informasi segmen disusun sesuai dengan


kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan
dan
penyajian
laporan
keuangan konsolidasian.

Segment information is prepared using the


accounting policies adopted for preparing
and presenting the consolidated financial
statements.

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan


laporan internal atas komponen-komponen
Grup yang secara berkala dilaporkan kepada
pengambil keputusan operasional dalam
rangka alokasi sumber daya ke dalam
segmen dan penilaian kinerja Grup.

Operating segments are identified on the


basis of internal reports about components
of the Group that are regularly reviewed by
the chief operating decision maker in order
to allocate resources to the segments and to
assess their performances.

Segmen operasi adalah suatu komponen


dari entitas:

An operating segment is a component of an


entity:

1. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis


yang memperoleh pendapatan dan
menimbulkan
beban
(termasuk
pendapatan dan beban terkait dengan
transaksi dengan komponen lain dari
entitas yang sama);

1.

That engages in business activities


which it may earn revenue and incur
expenses (including revenue and
expenses relating to the transaction
with other components of the same
entity);

2. Hasil operasinya dikaji ulang secara


reguler oleh pengambil keputusan
operasional untuk membuat keputusan
tentang sumber daya yang dialokasikan
pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan

2.

Whose operating results are reviewed


regularly by the entitys chief operating
decision maker to make decision about
resources to be allocated to the
segments and assess its performance;
and

3. Tersedia informasi keuangan yang dapat


dipisahkan.

3.

For which discrete financial information


is available.

Informasi yang dilaporkan kepada pengambil


keputusan operasional untuk tujuan alokasi
sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih
difokuskan pada kategori masing-masing
produk, yang mana serupa dengan segmen
usaha yang dilaporkan pada periode-periode
terdahulu.

Information reported to the chief operating


decision maker for the purpose of resources
allocation
and
assessment
of
its
performance is more specifically focused on
the category of each product, which is
similar to the business segment information
reported in the prior period.

- 32 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
3.

Penggunaan Estimasi,
Asumsi Manajemen

Pertimbangan

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
dan

3.

Management Use of Estimates, Judgments


and Assumptions

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup,


seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada
laporan keuangan konsolidasian, manajemen
harus membuat estimasi, pertimbangan, dan
asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang
tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi
dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman
historis dan faktor lain yang dipertimbangkan
relevan.

In the application of the Groups accounting


policies, which are described in Note 2 to the
consolidated financial statements, management is
required to make estimates, judgments, and
assumptions about the carrying amounts of
assets and liabilities that are not readily apparent
from other sources. The estimates and
assumptions are based on historical experience
and other factors that are considered to be
relevant.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan


berikut telah mencakup ikhtisar estimasi,
pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat
oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap
jumlah-jumlah
yang
dilaporkan
serta
pengungkapan
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian.

Management believes that the following represent


a summary of the significant estimates,
judgments, and assumptions made that affected
certain reported amounts and disclosures in the
consolidated financial statements:

Pertimbangan

Judgments

Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh


manajemen dalam proses penerapan kebijakan
akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling
signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui
dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by


management in the process of applying the
Groups accounting policies that have the most
significant effects on the amounts recognized in
the consolidated financial statements:

a.

a.

Mata Uang Fungsional

Functional Currency

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi


Grup,
manajemen
telah
membuat
pertimbangan untuk menentukan mata uang
fungsional entitas anak luar negeri.

In the process of applying the Groups


accounting policies, management has made
judgment on the determination of its
functional currency and that of the foreign
subsidiary.

Mata uang fungsional Perusahaan dan


entitas anak adalah mata uang lingkungan
ekonomi utama dimana masing-masing
entitas beroperasi. Mata uang tersebut
adalah yang paling mempengaruhi harga jual
barang dan jasa, dan mata uang dari negara
yang kekuatan persaingan dan peraturannya
sebagian besar menentukan harga jual
barang dan jasa entitas, dan merupakan
mata uang yang mana dana dari aktivitas
pendanaan dihasilkan.

The functional currency of the Company and


its subsidiaries is the currency of the primary
economic environment in which each of them
operates. It is the currency, among others,
that mainly influences sales prices for goods
and services, and of the country whose
competitive forces and regulations mainly
determine the sales prices of its goods and
services, and the currency in which funds
from financing activities are generated.

- 33 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
b.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas


Keuangan

b.

Grup menentukan klasifikasi aset dan


liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan menilai apakah
aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi
yang ditetapkan dalam PSAK No. 55.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi
Grup sebagaimana diungkapkan dalam
Catatan 2.
c.

Classification of Financial
Financial Liabilities

Assets

and

The Group determines the classifications of


certain assets and liabilities as financial
assets and liabilities by judging if they meet
the definition set forth in PSAK No. 55.
Accordingly, the financial assets and
liabilities are accounted for in accordance
with the Groups accounting policies
disclosed in Note 2.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset


Keuangan

c.

Allowance for Impairment of Financial Assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan


konsolidasian,
Grup
secara
spesifik
menelaah apakah telah terdapat bukti
obyektif bahwa suatu aset keuangan telah
mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

The Group assesses specifically at each


consolidated statement of financial position
date whether there is an objective evidence
that a financial asset is impaired
(uncollectible).

Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan


pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi
kolektibilitas, antara lain kemungkinan
kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan
yang signifikan yang dialami oleh debitur atau
penundaan pembayaran yang signifikan.

The level of allowance is based on past


collection experience and other factors that
may affect collectability such as the
probability of insolvency or significant
financial difficulties of the debtor or significant
delay in payments.

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai,


maka saat dan besaran jumlah yang dapat
ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman
kerugian masa lalu. Cadangan kerugian
penurunan nilai dibentuk atas akun-akun
yang diidentifikasi secara spesifik telah
mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi
atas
piutang,
yang
bertujuan
untuk
mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus
dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang
tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran
jumlah cadangan kerugian penurunan nilai
yang tercatat pada setiap periode dapat
berbeda tergantung pada pertimbangan dan
estimasi yang digunakan.

If there is objective evidence of impairment,


timing and collectible amounts are estimated
based on historical loss data. Allowance for
doubtful accounts is provided on accounts
specifically identified as impaired. Evaluation
of receivables to determine the total
allowance to be provided is performed
periodically during the year. Therefore, the
timing and amount of allowance for
impairment recorded at each period might
differ based on the judgments and estimates
that have been used.

Nilai tercatat aset keuangan Grup dalam


kategori pinjaman yang diberikan dan piutang
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai
berikut:

The carrying values of the Groups financial


assets categorized as loans and receivables
as of December 31, 2014 and 2013 follows:

2014

2013

Pinjaman yang diberikan dan piutang


Kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Aset lain-lain - setoran jaminan

34.885
4.581
523.316
3.248
222

53.440
279
663.754
3.031
209

Loans and receivables


Cash
Time deposits
Trade accounts receivable
Other accounts receivable
Other assets - margin deposits

Jumlah

566.252

720.713

Total

- 34 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
d.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Sewa Pembiayaan Grup sebagai Lessee

d.

Grup telah menandatangani perjanjian sewa


kendaraan. Grup menentukan bahwa sewa
tersebut adalah sewa pembiayaan, karena
Grup menanggung secara signifikan seluruh
risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset
tersebut.
e.

Finance Lease Group as Lessee


The Group has entered into commercial
vehicle lease arrangements. The Group has
determined that these are finance leases
since it bears substantially all the significant
risks and benefits incidental to the ownership
of these properties.

Pajak Penghasilan

e.

Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan


untuk menentukan jumlah pajak penghasilan.
Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan
yang menimbulkan ketidakpastian penentuan
jumlah pajak penghasilan karena interpretasi
atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil
pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah
yang sebelumnya telah dibukukan, maka
selisih tersebut akan berdampak terhadap
aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan
dalam periode dimana hasil pemeriksaan
tersebut terjadi.

Income Taxes
Significant
judgment
is
required
in
determining the provision for income taxes.
There are many transactions and calculations
for which the ultimate tax determination is
uncertain due to different interpretation of tax
regulations. Where the final tax outcome of
these matters is different from the amounts
that were initially recorded, such differences
will have an impact on the current and
deferred income tax assets and liabilities in
the period in which such determination is
made.

Estimasi dan Asumsi

Estimates and Assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dan


sumber utama lain dalam mengestimasi
ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang
mempunyai
risiko
signifikan
yang
dapat
menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai
tercatat aset dan liabilitas dalam periode
berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup
mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia saat laporan keuangan
konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan
asumsi mengenai perkembangan masa depan
dapat berubah karena perubahan situasi pasar
yang berada di luar kendali Grup. Perubahan
tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan
tersebut terjadi:

The key assumptions concerning the future and


other key sources of estimation uncertainty at the
reporting date that have a significant risk of
causing a material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next
financial period are disclosed below. The Group
based its assumptions and estimates on
parameters available when the consolidated
financial statements were prepared. Existing
circumstances and assumptions about future
developments may change due to market
changes on circumstances arising beyond the
control of the Group. Such changes are reflected
in the assumptions when they occur:

a.

a.

Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas


Keuangan

Fair Value of Financial Assets and Financial


Liabilities

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia


mensyaratkan pengukuran aset keuangan
dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai
wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan
penggunaan
estimasi.
Komponen
pengukuran nilai wajar yang signifikan
ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif
yang dapat diverifikasi (seperti suku bunga),
sedangkan saat dan besaran perubahan nilai
wajar dapat menjadi berbeda karena
penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Indonesian Financial Accounting Standards


require measurement of certain financial
assets and liabilities at fair values, and the
disclosure requires the use of estimates.
Significant
component
of
fair
value
measurement is determined based on
verifiable objective evidence (i.e. interest
rate), while timing and amount of changes in
fair value might differ due to different
valuation method used.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas


keuangan diungkapkan pada Catatan 18.

The fair values of financial assets and


financial liabilities are set out in Note 18.

- 35 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
b.

c.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap

b.

Estimated Useful Life of Property, Plant and


Equipment

Masa manfaat dari masing-masing aset tetap


Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu
aset tersebut diharapkan tersedia untuk
digunakan. Estimasi tersebut didasarkan
pada penilaian kolektif berdasarkan bidang
usaha yang sama, evaluasi teknis internal
dan pengalaman dengan aset sejenis.
Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah
secara berkala dan diperbarui jika estimasi
berbeda dari perkiraan sebelumnya yang
disebabkan karena pemakaian, usang secara
teknis atau komersial serta keterbatasan
hak atau pembatasan lainnya terhadap
penggunaan aset. Dengan demikian, hasil
operasi di masa mendatang mungkin dapat
terpengaruh secara signifikan oleh perubahan
dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya
karena perubahan yang disebabkan oleh
faktor-faktor yang disebutkan di atas.
Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis
setiap aset tetap akan menyebabkan
kenaikan beban penyusutan dan penurunan
nilai tercatat aset tetap.

The useful life of each of the item of the


Groups property, plant and equipment is
estimated based on the period over which the
asset is expected to be available for use.
Such estimation is based on a collective
assessment of similar business, internal
technical evaluation and experience with
similar assets. The estimated useful life of
each asset is reviewed periodically and
updated if expectations differ from previous
estimates due to physical wear and tear,
technical or commercial obsolescence, and
legal or other limits on the use of the asset. It
is possible, however, that future results of
operations could be materially affected by
changes in the amounts and timing of
recorded expenses brought about by
changes in the factors mentioned above. A
reduction in the estimated useful life of any
item of property, plant and equipment would
increase the recorded depreciation and
decrease the carrying values of these assets.

Tidak terdapat perubahan dalam estimasi


masa manfaat aset tetap selama tahun
berjalan. Nilai tercatat aset tetap pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing adalah sebesar Rp 1.480.942 dan
Rp 1.271.806 (Catatan 10).

There is no change in the estimated useful


lives of property and equipment during the
year. The carrying value of property and
equipment as of December 31, 2014 and
2013 amounted to Rp 1,480,942 and
Rp 1,271,806, respectively (Note 10).

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

c.

Impairment of Non-Financial Assets

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan


apabila terjadi indikasi penurunan nilai aset
tertentu. Penentuan nilai wajar aset
membutuhkan estimasi arus kas yang
diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian
berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset
tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan
nilai wajar dapat berdampak signifikan pada
jumlah nilai terpulihkan dan jumlah kerugian
penurunan nilai yang terjadi mungkin
berdampak material pada hasil operasi Grup.

Impairment review is performed when certain


impairment
indicators
are
present.
Determining the fair value of assets requires
the estimation of cash flows expected to be
generated from the continued use and
ultimate disposition of such assets. Any
significant changes in the assumptions used
in determining the fair value may materially
affect the assessment of recoverable values
and any resulting impairment loss could have
a material impact on results of operations.

Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut


pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
masing-masing adalah sebesar Rp 1.480.942
dan Rp 1.271.806 (Catatan 10).

The carrying value of these assets as of


December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp 1,480,942 and Rp 1,271,806, respectively
(Note 10).

- 36 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
d.

4.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Imbalan Kerja Jangka Panjang

d.

Long-term Employee Benefits

Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka


panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu
yang digunakan oleh aktuaris dalam
menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi
tersebut dijelaskan dalam Catatan 28 dan
mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan
tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang
berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi
dan diamortisasi ke masa depan dan
oleh karena itu, secara umum berdampak
pada beban yang diakui dan liabilitas yang
tercatat pada periode-periode mendatang.
Manajemen berkeyakinan bahwa asumsiasumsi yang digunakan adalah tepat dan
wajar, namun demikian, perbedaan signifikan
pada hasil aktual, atau perubahan signifikan
dalam
asumsi-asumsi
tersebut
dapat
berdampak signifikan pada jumlah liabilitas
imbalan kerja jangka panjang.

The determination of the long-term employee


benefits is dependent on the selection of
certain assumptions used by actuary in
calculating
such
amounts.
Those
assumptions are described in Note 28 and
include, among others, discount rate and rate
of salary increase. Actual results that differ
from
the
Groups
assumptions
are
accumulated and amortized over future
periods and therefore, generally affect the
recognized expense and recorded obligation
in such future periods. While it is believed
that the Groups assumptions are reasonable
and appropriate, significant differences in
actual experience or significant changes in
assumptions may materially affect the
amount of long-term employee benefits
liability.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,


liabilitas imbalan kerja jangka panjang
masing-masing adalah sebesar Rp 22.057
dan Rp 19.039 (Catatan 28).

As of December 31, 2014 and 2013,


long-term
employee
benefits
liability
amounted to Rp 22,057 and Rp 19,039,
respectively (Note 28).

Kas

4.
2014

Kas
Rupiah
Mata Uang Asing (Catatan 35)
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Jumlah
Jumlah - Kas
Bank - pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Lain-lain
Jumlah
Mata Uang Asing (Catatan 35)
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
Lain-lain
Dolar Singapura
United Overseas Bank Ltd., Singapura
Euro
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah Mata Uang Asing
Jumlah - Bank
Jumlah
Suku bunga per tahun
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Euro

Cash
2013

10.899

9.099

154
1
155

157
1
158

11.054

9.257

13.849
3.658
718
1.812
20.037

36.072
151
1.669
1.343
39.235

1.954
321
54
1.172

1.283
477
1.820
1.005

78

149
94
44

166
58
61

3.794

4.948

23.831

44.183

34.885

53.440

0,50% - 6,25%
0,00% - 1,00%
0,00% - 1,00%

- 37 -

0,50% - 4,75%
0,10% - 0,50%
0,10%

Cash on hand
Rupiah
Foreign currencies (Note 35)
U.S. Dollar
Singapore Dollar
Subtotal
Total - Cash on hand
Cash in banks - third parties
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Others
Subtotal
Foreign currencies (Note 35)
U.S. Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
Others
Singapore Dollar
United Overseas Bank Ltd., Singapore
Euro
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Total foreign currencies
Total - Cash in banks
Total
Interest rates per annum
Rupiah
U.S. Dollar
Euro

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
5.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Deposito Berjangka

5.

Time Deposits

2014
Dolar Amerika Serikat (Catatan 35)
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk

2.703
1.820
58

Jumlah

4.581

2013

279

Deposito berjangka diatas digunakan sebagai


jaminan atas Letters of Credit (L/C) yang dibuka
pada bank yang bersangkutan (Catatan 12 dan 33).

6.

U.S. Dollar (Note 35)


PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk

279

Subtotal

These time deposits are used as collateral for


Letters of Credit (L/C) which are issued by the
aforementioned banks (Notes 12 and 33).

Piutang Usaha

6.

Trade Accounts Receivable

Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:

The details of trade accounts receivable are as


follows:

a.

a.

Berdasarkan pelanggan

Pihak berelasi (Catatan 31)


PT Sungai Budi
Pihak ketiga
PT Kievit Indonesia
PT Tirta Investama
PT Frisian Flag Indonesia
PT Mayora Indah Tbk
PT Heinz ABC Indonesia
PT Ultra Prima Abadi
PT Torabika Eka Semesta
Cargill Global Funding PLC
PT Cheil Jedang
PT Starch Solution Internasional
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 5.000)
Jumlah
Jumlah

b.

2014

2013

432.471

482.697

30.188
8.567
8.567
7.453
5.124
5.057
3.684
-

21.229
6.470
13.459
8.619
8.719
17.502
23.668
21.029
7.174

22.205
90.845

53.188
181.057

Others (each below Rp 5,000)


Total

523.316

663.754

Total

Berdasarkan Umur

b.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,


seluruh piutang usaha belum jatuh tempo
dan tidak mengalami penurunan nilai.
c.

Mata Uang Asing (Catatan 35)


Dolar Amerika Serikat
Euro
Jumlah
Jumlah

Related party (Note 31)


PT Sungai Budi
Third parties
PT Kievit Indonesia
PT Tirta Investama
PT Frisian Flag Indonesia
PT Mayora Indah Tbk
PT Heinz ABC Indonesia
PT Ultra Prima Abadi
PT Torabika Eka Semesta
Cargill Global Funding PLC
PT Cheil Jedang
PT Starch Solution Internasional

By Age
As of December 31, 2014 and 2013, all
trade accounts receivable are not past due
and unimpaired.

Berdasarkan Mata Uang

Rupiah

By Debtor

c.
2014

2013

490.662

608.785

32.654
32.654

31.301
23.668
54.969

523.316

663.754

- 38 -

By Currency

Rupiah
Foreign currencies (Note 35)
U.S. Dollar
Euro
Subtotal
Total

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

7.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang


usaha dapat ditagih sehingga tidak dibentuk
cadangan kerugian penurunan nilai.

Management believes that all the above


receivables are collectible, thus no allowance for
impairment was provided.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat


risiko terkonsentrasi secara signifikan atas
piutang dari pihak ketiga.

Management believes that there are no significant


concentrations of credit risk in third party
receivables.

Piutang usaha Grup digunakan sebagai jaminan


atas utang bank jangka pendek dan utang bank
jangka panjang (Catatan 12).

The Groups trade accounts receivable are used


as collateral for short-term bank loans and longterm bank loans (Note 12).

Persediaan

7.

Rincian persediaan adalah sebagai berikut:

The details of inventories are as follows:


2014

8.

Inventories

2013

Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Bahan tidak langsung
Barang dalam perjalanan

79.274
26.960
52.997
106.897
3.853

82.089
22.382
37.834
83.322
7.068

Jumlah

269.981

232.695

Finished goods
Work-in-process
Raw materials
Indirect materials
Goods-in-transit
Total

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat


persediaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013 telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya
sehingga tidak dibentuk cadangan kerugian
penurunan nilai.

Management believes that the carrying values as


of December 31, 2014 and 2013 reflect the net
realizable values of the inventories that there is
allowance for decline in value.

Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan


telah diasuransikan kepada PT Asuransi Dayin
Mitra, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran,
pencurian, dan risiko lainnya dengan jumlah
pertanggungan sebesar US$ 3,50 juta dan
Rp
240.150,
sedangkan
pada
tanggal
31
Desember
2013,
persediaan
telah
diasuransikan kepada PT Asuransi Dayin Mitra,
PT Asuransi Mitra Maparya dan PT Asuransi
Reliance Indonesia, pihak-pihak ketiga, terhadap
risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya
dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 2,50
juta dan Rp 220.200. Manajemen berpendapat
bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian aset yang
dipertanggungkan.

As of December 31, 2014, Inventories are insured


with PT Asuransi Dayin Mitra, third party, against
losses from fire, theft and other possible risks for
US$ 3.50 million and Rp 240,150, while, as of
December 31, 2013, Inventories are insured with
PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Mitra
Maparya and PT Asuransi Reliance Indonesia,
third parties, against losses from fire, theft and
other possible risks for US$ 2.50 million and
Rp 220,200. Management believes that the
insurance coverages are adequate to cover
possible losses on the assets insured.

Pajak Dibayar Dimuka

8.

Merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang dimiliki


oleh entitas anak.

Prepaid Taxes
These represent
subsidiaries.

- 39 -

Value

Added

Tax of

the

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
9.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka

9.

Rincian uang muka dan biaya dibayar dimuka


adalah sebagai berikut:

Uang muka
Pembelian aset tetap
Pembelian bahan baku dan bahan tidak langsung
Lain-lain
Jumlah
Biaya dibayar dimuka
Sewa
Asuransi
Lain-lain
Jumlah
Jumlah

10.

The details of advances and prepaid expenses


follows:

2014

2013

110.167
5.502
18.307
133.976

104.727
10.030
7.689
122.446

11.146
2.807
1.224
15.177

5.749
6.945
1.698
14.392

149.153

136.838

Aset Tetap

10.

1 Januari 2014/
January 1, 2014
Harga Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat berat
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan sewa pembiayaan
Aset tetap dalam pembangunan
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Jumlah
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat berat
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan sewa pembiayaan

Advances and Prepaid Expenses

Advances
Purchases of property, plant and equipment
Purchases of raw materials and indirect materials
Others
Subtotal
Prepaid expenses
Rent
Insurance
Others
Subtotal
Total

Property, Plant and Equipment

Perubahan selama tahun 2014/


Changes during 2014
Penambahan/ Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassifications

31 Desember 2014/
December 31, 2014

52.617
338.638
1.581.144
132.250
15.216
56.450

28
10.978
100.297
13.783
2.248
14.766

(279)
(2.506)
(4.540)
(1.252)
(122)
-

7.666
12.161
26.240
-

60.032
359.271
1.703.141
144.781
17.342
71.216

44.062
96.251

73.955
115.553

(2.404)
(43.663)

115.613
168.141

2.316.628

331.608

(8.699)

2.639.537

At cost
Direct acquisitions
Land
Buildings and infrastructure
Machineries and equipment
Transportation and heavy equipment
Furnitures, fixtures and equipment
Leased vehicle
Construction in progress
Buildings and infrastructures
Machineries and equipment
Total
Accumulated depreciation
Direct acquisitions
Buildings and infrastructure
Machineries and equipment
Transportation and heavy equipment
Furnitures, fixtures and equipment
Leased vehicle

131.078
788.383
88.623
8.818
27.920

14.330
85.556
1.945
1.091
18.412

(2.181)
(4.006)
(1.252)
(122)
-

143.227
869.933
89.316
9.787
46.332

Jumlah

1.044.822

121.334

(7.561)

1.158.595

Total

Nilai Tercatat

1.271.806

1.480.942

Net Book Value

- 40 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

1 Januari 2013/
January 1, 2013
Harga Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat berat
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan sewa pembiayaan
Aset tetap dalam pembangunan
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Jumlah

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Perubahan selama tahun 2013/


Changes during 2013
Penambahan/ Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassifications

46.442
332.393
1.547.086
126.669
15.562
32.866

2.767
3.597
70.851
8.026
2.174
23.584

(2.376)
(36.191)
(124.811)
(3.231)
(2.826)
-

52.927
108.974

35.779
76.599

(21)
(212)

2.262.919

223.377

(169.668)

Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat berat
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan sewa pembiayaan

133.133
749.586
86.343
9.484
13.137

13.771
91.267
4.437
1.029
14.783

(15.826)
(52.470)
(2.157)
(1.695)
-

Jumlah

991.683

125.287

(72.148)

Nilai Tercatat

5.784
38.839
88.018
786
306
-

52.617
338.638
1.581.144
132.250
15.216
56.450

(44.623)
(89.110)
-

44.062
96.251
2.316.628

131.078
788.383
88.623
8.818
27.920
-

1.271.236

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

31 Desember 2013/
December 31, 2013
At cost
Direct acquisitions
Land
Buildings and infrastructure
Machineries and equipment
Transportation and heavy equipment
Furnitures, fixtures and equipment
Leased vehicle
Construction in progress
Buildings and infrastructures
Machineries and equipment
Total
Accumulated depreciation
Direct acquisitions
Buildings and infrastructure
Machineries and equipment
Transportation and heavy equipment
Furnitures, fixtures and equipment
Leased vehicle

1.044.822

Total

1.271.806

Net Book Value

Depreciation is allocated as follows:


2014

2013

Beban pokok penjualan


Beban penjualan (Catatan 26)
Beban umum dan administrasi (Catatan 26)

111.042
5.766
4.526

117.158
5.039
3.090

Cost of sales
Selling expenses (Note 26)
General and administrative expenses (Note 26)

Jumlah

121.334

125.287

Total

Bunga yang dikapitalisasi pada aset tetap dalam


pembangunan
masing-masing
sebesar
Rp 8.404 pada tahun 2014 dan nihil pada tahun
2013.

Interest capitalized to construction in progress


amounted to Rp 8,404 in 2014 and nil in 2013.

Selama tahun 2014 dan 2013, aset tetap dengan


nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 1.138
dan
Rp
1.030
dijual
dengan
harga
Rp 3.000 dan Rp 1.225. Laba atas penjualan aset
tetap masing-masing sebesar Rp 1.862 dan
Rp 195 diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.

In 2014 and 2013, property, plant and equipment


with a net book value amounting to Rp 1,138 and
Rp 1,030, respectively, was sold amounting to
Rp 3,000 and Rp 1,225, respectively. Gain on
sale of property, plant and equipment amounting
to Rp 1,862 and Rp 195 was recognized in the
consolidated
statement
of
comprehensive
income.

Pengurangan aset tetap pada tahun 2013 dengan


nilai tercatat sebesar Rp 96.988 adalah terkait
dengan penjualan BSS dan proses likuidasi dari
VWBI, entitas-entitas anak (Catatan 1c).

Deduction in property, plant and equipment in


2013 with net book value amounting to Rp 96,988
is related to disposal of BSS and to VWBI while is
under liquidation, the subsidiaries (Note 1c).

- 41 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,


aset tetap dengan nilai tercatat sebesar
Rp 919.583 dan Rp 848.887, digunakan sebagai
jaminan atas utang bank jangka panjang
(Catatan 12).

As of December 31, 2014 and 2013, certain


property, plant and equipment with a total net
book value of Rp 919,583 and Rp 848,887,
respectively, are used as collaterals for long-term
bank loans (Note 12).

Grup memiliki beberapa bidang tanah yang


terletak di Jambi, Lampung, Solo dan Karawang
dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan
yang akan jatuh tempo antara tahun 2022 dan
2031.

The Group own several parcels of land located in


Jambi, Lampung, Solo and Karawang with
Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or
HGB) which will expire in 2022 to 2031.

Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap,


kecuali tanah, telah diasuransikan kepada
PT Asuransi Dayin Mitra, pihak ketiga, terhadap
risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah
pertanggungan masing-masing sebesar EUR 2,42
juta, US$ 75,08 juta dan Rp 949.440. Sedangkan,
pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap,
kecuali tanah, telah diasuransikan kepada
PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Reliance
Indonesia dan PT Asuransi Mitra Maparya,
pihak-pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan
risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan
masing-masing
sebesar
EUR
2,42
juta,
US$ 81,34 juta dan Rp 951.900.

As of December 31, 2014, property, plant and


equipment, except for land, are insured with
PT Asuransi Dayin Mitra, third party, against
losses from fire and other risks, with insurance
coverage of EUR 2.42 million, US$ 75.08 million
and Rp 949,440. While, as of December 31,
2013, property, plant and equipment, except for
land, are insured with PT Asuransi Dayin Mitra,
PT Asuransi Reliance Indonesia and PT Asuransi
Mitra Maparya, third parties, against losses from
fire and other risks, with insurance coverage of
EUR 2.42 million, US$ 81.34 million and
Rp 951,900, respectively.

Rincian aset tetap dalam pembangunan pada


tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai
berikut:

The details of construction in progress as of


December 31, 2014 is as follows:

Lokasi/
Location

Pabrik glukosa/
glucose factories
Pembangkit listrik/
Power plants

Persentase
Penyelesaian/
Percentage of
Completion
%

2014
Akumulasi
Biaya/
Accumulated
Costs

Estimasi tanggal
Penyelesaian/
Estimated
Completion Date

152.682 September 2016/September 2016

Lampung dan/and
Surabaya

50 - 55

Lampung

96

79.856

Juni 2015/June 2015

20 - 95

51.216

Maret 2015/March 2015

Mesin dan bangunan pabrik lainnya/


machineries and other factory buildings
Jumlah

283.754

Total

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,


estimasi nilai wajar aset tetap tertentu berupa
tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan
peralatan
adalah
masing-masing
sebesar
Rp 1.359.633 dan Rp 1.045.355 yang ditentukan
berdasarkan hasil laporan penilai yang dilakukan
oleh KJPP Bambang & Ernasapta dan KJPP
Karmanto & Rekan, penilai independen.

As of December 31, 2014 and 2013, the


estimated fair value of certain land, buildings and
infrastructure, machineries and equipment,
amounted to Rp 1,359,633 and Rp 1,045,355
based on report of KJPP Bambang & Ernasapta
and KJPP Karmanto & Rekan, independent
valuers.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat


penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013.

As of December 31, 2014 and 2013, management


believes that there is no impairment in values of
the
aforementioned
property,
plant
and
equipment.

- 42 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
11.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Aset Lain-lain

11.
2014

Setoran jaminan

2013
222

Tagihan pajak penghasilan:


Perusahaan
Tahun 2014
Tahun 2013
Tahun 2012
Jumlah

209

2.342
1.159

3.501

1.159
14.333
15.492

3.791

Entitas anak
Tahun 2014
Tahun 2013
Jumlah

Jumlah
Jumlah

3.791

1.289
1.289

7.292

16.781

7.514

16.990

Pada tahun 2014, Perusahaan dan entitas anak


menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
untuk pajak penghasilan masing-masing sebesar
Rp 14.333 dan Rp 778. Restitusi pajak ini diterima
Perusahaan dan entitas anak pada bulan
April dan Juni 2014.

12.

Other Assets

12.
2014

Jumlah
Jumlah

Subsidiaries
Year 2014
Year 2013
Subtotal
Total

Bank Loans
2013

Utang Bank Jangka Pendek

Dolar Amerika Serikat (Catatan 35)


PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank ICBC Indonesia

Claims for tax refund:


The Company
Year 2014
Year 2013
Year 2012

In 2014, the Company and its subsidiaries


received tax assessment letters on overpayment
of income tax amounting to Rp 14,333 and
Rp 778, respectively. This tax refund was
received by the Company and its subsidiaries on
April and June 2014.

Utang Bank

Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Margin deposits

Short-term Bank Loans


685.878

603.073

Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

6.057
2.232
-

5.067

U.S. Dollar (Note 35)


PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank ICBC Indonesia

8.289

5.067

694.167

608.140

Utang Bank Jangka Panjang

Subtotal
Total
Long-term Bank Loans

Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

337.751

105.323

Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Dolar Amerika Serikat (Catatan 35)


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

261.240

329.103

U.S. Dollar (Note 35)


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Jumlah

598.991

434.426

Total

(123.134)

(99.106)

Less current portion

475.857

335.320

Long-term portion

Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo


dalam waktu satu tahun
Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu
lebih dari satu tahun
Suku bunga rata-rata per tahun
Rupiah
Dolar Amerika Serikat

10,50%-10,75% 9,50%-10,50%
3,75%-5,75%
4,50%-7,00%

- 43 -

Average interest rates per annum


Rupiah
U.S. Dollar

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)

1.

1.

Fasilitas kredit yang diterima Perusahaan


dari Mandiri adalah sebagai berikut:
a.

Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) pada


tahun 2010 dengan jumlah maksimum
Rp 345.575. Fasilitas kredit telah
diperpanjang beberapa kali dengan
perpanjangan
terakhir
sampai
31 Maret 2015.

The loan facilities obtained by the Company


from Mandiri consist of the following
a.

Saldo
pinjaman
pada
tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing adalah sebesar Rp 292.662
dan Rp 334.327.
b.

As of December 31, 2014 and 2013,


outstanding
loans
amounted
to
Rp 292,662
and
Rp 334,327,
respectively.

Fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman


Tetap pada tahun 2012 sebesar
Rp 175.000. Fasilitas ini mempunyai
jangka waktu 1 (satu) tahun dan telah
diperpanjang beberapa kali. Pada tahun
2014, fasilitas ini menjadi Kredit Modal
Kerja Non Revolving dengan jumlah
maksimum menjadi Rp 289.000 dan
akan jatuh tempo pada tanggal
31 Maret 2015.

b.

Saldo
pinjaman
pada
tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp 289.000 dan
Rp 175.000.
c.

Working Capital Loan Facility - Fixed


Loan in 2012 with maximum amount of
Rp 175,000. This facility has tenor
1 (one) year and has been extended
several times. In 2014, the loan facility
becomes Non Revolving Working
Capital with a maximum to Rp 289,000
and will fall due on March 31, 2015.

As of December 31, 2014 and 2013,


the outstanding loans amounted to
Rp 289,000
and
Rp
175,000,
respectively.

Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada


tahun 2012, dengan jumlah maksimum
sebesar Rp 23.400 yang jatuh tempo
tanggal 23 September 2018. Fasilitas
tersebut digunakan untuk pembiayaan
pembangunan
Pembangkit
Listrik
Tenaga Bio Gas (PLTBG) di daerah
Buyut Ilir dan Menggala.

c.

Saldo
pinjaman
pada
tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing adalah sebesar Rp 10.503 dan
Rp 11.475.
d.

Working Capital Loan Facility in 2010


with maximum amount of Rp 345,575.
The term of this loan has been
extended several times, the latest until
March 31, 2015.

Investment loan Facility in 2012 for


maximum amount of Rp 23,400 and
with a term until September 23, 2018.
The purpose of the loan is to finance
the construction of Bio Gas Power
Plant (PLTBG) in Buyut Ilir and
Menggala.
As of December 31, 2014 and 2013,
outstanding loans amounted to
Rp
10,503
and
Rp
11,475,
respectively.

Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada


tahun 2011 dengan jumlah maksimum
sebesar US$ 32 juta yang jatuh tempo
tanggal 23 Juni 2018. Fasilitas tersebut
digunakan untuk pembiayaan PLTBG di
daerah Tulang Bawang, Gunung
Agung, Pakuan Agung, Terbanggi, Way
Jepara, Unit IV, Ketapang dan Way
Abung.

d.

- 44 -

Investment loan facility in 2011 for


maximum amount of US$ 32 million
and with a term until June 23, 2018.
The purpose of the loan is to finance
PLTBG in Tulang Bawang, Gunung
Agung, Pakuan Agung, Terbanggi,
Way Jepara, Unit IV, Ketapang and
Way Abung.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Saldo
pinjaman
pada
tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing adalah sebesar US$ 21 juta
dan US$ 27 juta.
e.

As of December 31, 2014 and 2013,


outstanding
loans
amounted
to
US$ 21 million and US$ 27 million,
respectively.

Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada


tahun 2010 dengan jumlah maksimum
sebesar Rp 86.000 yang jatuh tempo
tanggal 31 Desember 2016. Fasilitas ini
digunakan untuk pembiayaan pabrik
glukosa yang berlokasi di Lampung.

e.

Saldo
pinjaman
pada
tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing adalah sebesar Rp 33.000 dan
Rp 49.000.
f.

As of December 31, 2014 and 2013,


outstanding
loans
amounted
to
Rp
33,000
and
Rp
49,000,
respectively.

Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada


tahun 2014 dengan jumlah maksimum
sebesar Rp 35.700 yang jatuh tempo
pada tanggal 23 Desember 2018.
Fasilitas
ini
digunakan
untuk
pembiayaan pabrik tepung tapioka
yang berlokasi di Madiun.

f.

Saldo
pinjaman
pada
tanggal
31 Desember 2014 adalah sebesar
Rp 32.700.
g.

Investment loan facility in 2014 with a


maximum amount of Rp 35,700, and
with a term until December 23, 2018.
The purpose of the loan is to finance
the building of a tapioca starch factory,
which is located in Madiun.
As of December 31, 2014, outstanding
loans amounted to Rp 32,700.

Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada


tahun 2014 dengan jumlah maksimum
sebesar Rp 227.000 yang jatuh tempo
pada tanggal 20 Mei 2021. Fasilitas ini
digunakan untuk pembiayaan pabrik
sweetener yang berlokasi di Lampung
dan Surabaya.

g.

Saldo
pinjaman
pada
tanggal
31 Desember 2014 adalah sebesar
Rp 165.700.
h.

Investment loan facility in 2010 with a


maximum amount of Rp 86,000, and
with a term until December 31, 2016.
The purpose of the loan is to finance
the building of a glucose factory, which
is located in Lampung.

Investment loan facility in 2014 with a


maximum amount of Rp 227,000, and
with a term until May 20, 2021. The
purpose of the loan is to finance the
building of sweetener factories, which
is located in Lampung and Surabaya.
As of December 31, 2014, outstanding
loans amounted to Rp 165,700.

Fasilitas Non Cash Loan (NCL) dalam


bentuk L/C impor dan SKBDN serta
Supply Chain Financing (SCF) sebesar
US$ 10 juta. Fasilitas tersebut telah
diperpanjang beberapa kali dengan
perpanjangan terakhir sampai dengan
tanggal 31 Maret 2014, dimana fasilitas
ini berubah menjadi fasilitas Import
General Facility (IGF) dalam bentuk L/C
atau SKBDN, Trust Receipt, Acceptance
Inward Documentary Collection, Bank
Garansi serta Supply Chain Financing
(SCF) dengan jumlah maksimum
US$ 10 juta dan jatuh tempo pada
tanggal 31 Maret 2015. Fasilitas ini
digunakan dalam rangka pembelian
bahan baku dan barang modal kerja
lainnya
baik
impor
dan
lokal.
Perusahaan
diwajibkan
untuk
menempatkan marjin tunai sebesar 5%
dari nilai L/C yang diterbitkan.

h.

- 45 -

Non Cash Loan Facility in form of


import L/C, SKBDN (Local L/C) and
Supply Chain Financing amounting to
US$ 10 million. This facility has been
extended
several
times,
latest
extention on March 31, 2014, where
the facility has been changed to Import
General Facility (IGF) in the form of L/C
or SKBDN, Trust Receipt, Acceptance
Inward Documentary Collection, Bank
Guarantee
and
Supply
Chain
Financing (SCF) with total maximum of
US$ 10 million and will due on
March 31, 2015. This facility is used to
finance the purchases of raw materials
and others working capital in import or
local. The Company is required to
place a 5% cash margin from the value
of L/C which is issued.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

2.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Pinjaman ini dijamin dengan piutang


usaha, persediaan (Catatan 6 dan 7)
dan marjin tunai sebesar 5% - 10%
dari nilai setiap L/C yang dibuka.

The loan is secured by rade accounts


receivable, inventories (Notes 6 and 7)
and a 5% - 10% cash margin of each
L/C issued.

Saldo
pinjaman
pada
tanggal
31 Desember 2014 adalah sebesar
US$ 0,18 juta untuk fasilitas tunai,
sedangkan untuk fasilitas non tunai
adalah dalam bentuk L/C yang dibuka
sebesar US$ 2,93 juta dan dengan
marjin tunai sebesar US$ 0,15 juta
(Catatan 5). Pada tanggal 31 Desember
2013, fasilitas ini tidak digunakan.

As of December 31, 2014, outstanding


loan amounted to US$ 0.18 million for
cash loan, while, for non cash loan in
form of L/C issued amounted to to
US$ 2.93 million with cash margin
amounted to US$ 0.15 million (Note 5).
As of December 31, 2013, this facility
has not been used.

Fasilitas fasilitas kredit yang diterima


Perusahaan dari Mandiri dijamin dengan
aset Perusahaan berupa piutang usaha,
persediaan, tanah, bangunan, mesin dan
peralatan tertentu (Catatan 6, 7 dan 10).

All loan facilities obtained by the Company


from Mandiri are secured with the
Companys trade accounts receivable,
inventories,
land,
building,
certain
machineries and equipment (Notes 6, 7
and 10).

ABB, entitas anak, memperoleh fasilitas


kredit Mandiri sebagai berikut:
a.

2.

Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)


sebesar
maksimum
Rp
87.000.
Fasilitas
ini
telah
diperpanjang
beberapa
kali
dimana
pada
perpanjangan terakhir tanggal 19 Maret
2013, fasilitas ini diturunkan menjadi
Rp 47.000 dengan jatuh tempo sampai
tanggal 31 Maret 2015.

ABB, a subsidiary, obtained loan facilities


from Mandiri as follow:
a.

Saldo
pinjaman
pada
tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing adalah sebesar Rp 42.651 dan
Rp 43.791.
b.

Working capital facility from Mandiri for


a maximum limit of Rp 87,000. The
facility has been extended several
times, the latest was on March 19,
2013 where this facility is reduced to
Rp 47,000 and the maturity date is until
March 31, 2015.
As of December 31, 2014 and 2013,
outstanding
loans
amounted
to
Rp
42,651
and
Rp
43,791,
respectively.

Fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman


Tetap pada tahun 2013 sebesar
Rp 40.000. Fasilitas ini mempunyai
jangka waktu 1 (satu) tahun dan telah
diperpanjang beberapa kali. Pada
tahun 2014, fasilitas ini menjadi Kredit
Modal Kerja Non Revolving dan akan
jatuh tempo pada tanggal 31 Maret
2015.

b.

Saldo
pinjaman
pada
tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 adalah
sebesar Rp 40.000.

Working Capital Loan Facility - Fixed


Loan in 2013 with maximum amount of
Rp 40,000. This facility has tenor
1 (one) year and has been extended
several times. In 2014, the loan facility
becomes Non Revolving Working
Capital will fall due on March 31, 2015.

As of December 31, 2014 and 2013,


outstanding
loans
amounted
to
Rp 40,000.

- 46 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
c.

3.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada


tahun 2014 dengan jumlah maksimum
Rp
60.000
yang
jatuh
tempo
23 Desember 2019. Fasilitas ini
digunakan untuk pembiayaan aset ABB
berupa pabrik yang berlokasi di
Karawang.

c.

Investment loan facility in 2014 with a


maximum amount of Rp 60,000, and
with a term until December 23, 2019.
The purpose of the loan is to finance
ABBs assets in form of the existing
factory building which is located in
Karawang.

Saldo
pinjaman
pada
tanggal
31 Desember 2014 adalah sebesar
Rp 60.000.

As of December 31, 2014, outstanding


loans amounted to Rp 60,000.

Seluruh fasilitas kredit yang diterima ABB


dari Mandiri dijamin dengan piutang,
persediaan, aset tetap berupa tanah,
bangunan pabrik, peralatan dan kendaraan
milik ABB (Catatan 6, 7 dan 10).

All loan facilities obtained by ABB from


Mandiri
is
secured
by receivables,
inventories, property, plant and equipment in
form of land, factory building, equipment and
vehicles owned by ABB (Notes 6, 7 and 10).

Fasilitas kredit yang diterima BLCT, entitas


anak, dari Mandiri adalah sebagai berikut:
a.

3.

Fasilitas kredit modal kerja pada tahun


2013 dengan jumlah maksimum
sebesar Rp 10.100. Pinjaman ini jatuh
tempo pada tanggal 24 September 2015.

The loan facilities received by BLCT, a


subsidiary, from Mandiri consist of the
following:
a.

Saldo
pinjaman
pada
tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing adalah sebesar Rp 7.565 dan
Rp 9.955.
b.

As of December 31, 2014 and 2013,


outstanding
loans
amounted
to
Rp 7,565 and Rp 9,955, respectively.

Fasilitas Kredit Modal Kerja Non


Revolving (KMK NR) pada tahun 2014
dengan jumlah maksimum sebesar
Rp 14.000. Pinjaman ini jatuh tempo
pada tanggal 24 September 2015.

b.

Saldo
pinjaman
pada
tanggal
31 Desember 2014 adalah sebesar
Rp 14.000.
c.

Working capital credit facility in 2013


with maximum limit of Rp 10,100. The
loan matures on September 24, 2015.

Non Revolving Working Capital facility


in 2014 with maximum limit of
Rp 14,000. The loan matures on
September 24, 2015.

As of December 31, 2014, outstanding


loans amounted to Rp 14,000.

Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun


2010 dengan jumlah maksimum sebesar
Rp 56.105 dan akan jatuh tempo pada
tanggal 30 Juni 2017. Fasilitas ini
digunakan untuk pembangunan pabrik
glukosa di Solo.

c.

Investment Loan Facility with maximum


limit of Rp 56,105 and will mature on
June 30, 2017. This facility is used to
finance the construction of glucose
factory in Solo.

Saldo
pinjaman
pada
tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing adalah sebesar Rp 35.848 dan
Rp 44.848.

As of December 31, 2014 and 2013,


outstanding
loans
amounted
to
Rp 35,848 and Rp 44,848, respectively.

Semua fasilitas kredit dari Mandiri yang


diperoleh BLCT dijamin dengan piutang,
persediaan, tanah, bangunan, mesin dan
peralatan milik BLCT (Catatan 6, 7 dan 10).

All loan facilities obtained by BLCT from


Mandiri are secured by receivables,
inventories, land, building, machineries and
equipment owned by BLCT (Notes 6, 7
and 10).

- 47 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

PT Bank Permata Tbk

PT Bank Permata Tbk

Perusahaan memperoleh fasilitas L/C dan SKBDN


dengan limit maksimum sebesar US$ 20 juta.
Fasilitas tersebut dapat digunakan juga dalam
bentuk Post Import Financing (PIF) maksimum
sebesar US$ 10 juta. Fasilitas ini telah
diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai
dengan 2 Juli 2015. Fasilitas ini digunakan untuk
pembelian barang jadi, bahan bakar, mesin serta
suku cadang. Perusahaan diwajibkan untuk
menempatkan marjin tunai sebesar 10% dari nilai
L/C yang diterbitkan.

The Company obtained an L/C Import facility and


SKBDN amounted to US$ 20 million. This facility
can be used also in the form of Post Import
Financing Facility (PIF) amounted to Rp US$ 10
million. This facility has been extended several
times, latest extention will due on July 2, 2015.
This facility is used to finance the purchases of
finished good, fuel, machine and spareparts. The
Company is required to place a 10% cash margin
from the value of L/C which is issued.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha,


persediaan (Catatan 6 dan 7) dan marjin tunai
sebesar 10% dari nilai setiap L/C yang dibuka.

The loan is secured by trade accounts receivable,


inventories (Notes 6 and 7) and a 10% cash
margin of each L/C issued.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014


dan 2013 adalah sebesar US$ 0,49 juta dan nihil
untuk fasilitas tunai. Sedangkan saldo pinjaman
non tunai dalam bentuk L/C yang dibuka masingmasing sebesar US$ 2,18 juta dengan marjin
tunai sebesar US$ 0,22 juta pada tanggal
31 Desember 2014, serta sebesar US$ 0,23 juta
dengan margin tunai sebesar US$ 0,02 juta pada
tanggal 31 Desember 2013 (Catatan 5).

As of December 31, 2014 and 2013, outstanding


loans amounted to US$ 0.49 million and nil for
cash loan. While, for non cash loan in form of L/C
issued amounted to to US$ 2.18 million with cash
margin amounted to US$ 0.22 million as of
December 31, 2014, and amounted to US$ 0.23
million with cash margin US$ 0.02 million as of
December 31, 2013 (Note 5).

PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)

PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)

Pada tahun 2013, Perusahaan memperoleh


fasilitas Omnibus Export Facility yang dapat
dipakai untuk pembiayaan pre-ekspor dan
Negosiasi L/C dengan jumlah maksimum sebesar
US$ 5 juta. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu
sampai dengan 8 Oktober 2014.

In 2013, the Company obtained an Omnibus


Export Facility which can be used to finance the
pre-export Financing and Negotiation of LC with a
maximum amount of US$ 5 million. This facility
matures on October 8, 2014.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha milik


Perusahaan (Catatan 6).

The loan is secured with trade


receivable of the Company (Note 6).

Perusahaan telah melunasi fasilitas ini pada


tahun 2014, sedangkan saldo pinjaman fasilitas
ini pada tanggal 31 Desember 2013 adalah
sebesar US$ 0,41 juta.

This facility has been settled by the Company in


2014, while as of December 31, 2013, the
outstanding loans amounted to US$ 0.41 million.

Seluruh utang bank yang diperoleh Grup


mencakup persyaratan yang membatasi hak Grup
antara lain untuk memberikan pinjaman, menjadi
penjamin, mengubah status hukum dan kegiatan
usaha, membubarkan diri, melakukan merger,
konsolidasi atau reorganisasi. Perjanjian tersebut
mencakup berbagai kondisi pelanggaran perjanjian.

All the bank loans, obtained by the Group, contain


covenants which among others, restrict the Group
to grant loans, act as quarantor, change the
legal status and activities of its business and
conduct liquidation, merger, consolidation or
reorganization. The agreements also provide
various events of defaults.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup


telah mematuhi seluruh persyaratan dalam
perjanjian utang yang disebutkan diatas.

As of December 31, 2014 and 2013, the Group


has complied with the aforementioned loan
covenants.

- 48 -

accounts

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
13.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Utang Usaha

13.

Trade Accounts Payable

Rincian utang usaha adalah sebagai berikut:

The details of trade accounts payable are as follows:

a. Berdasarkan pelanggan

a. By Debtor
2014

Pihak berelasi (Catatan 31)


PT Tunas Baru Lampung Tbk
Lain-lain
Jumlah
Pihak ketiga
Chaodee Starch (2004) Co. Ltd
SC Industry Co. Ltd
PT AKR Corporindo Tbk
PT Bara Abadi
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
PT Tulus Adjie Perkasa
EBP Intertrade Co. Ltd
PT Sinar Energi Andalas
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 5.000)
Jumlah
Jumlah

2013

131
3.443
3.574

1.317
107
1.424

Related parties (Note 31)


PT Tunas Baru Lampung Tbk
Others (below Rp 1,000 million each)
Subtotal

31.089
15.055
10.147
7.046
5.825
5.500
5.393
3.521

19.226
-

Third parties
Chaodee Starch (2004) Co. Ltd
SC Industry Co. Ltd
PT AKR Corporindo Tbk
PT Bara Abadi
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
PT Tulus Adjie Perkasa
EBP Intertrade Co. Ltd
PT Sinar Energi Andalas

10.465
94.041

7.716
26.942

97.615

28.366

b. Berdasarkan Mata Uang

Total

b. By Currency
2014

14.

Others (below Rp 5,000 each)


Subtotal

2013

Rupiah

40.410

27.829

Mata Uang Asing (Catatan 35)


Dolar Amerika Serikat
Euro
Jumlah

56.860
345
57.205

153
384
537

Jumlah

97.615

28.366

Utang Pajak

14.
2014

Rupiah
Foreign currencies (Note 35)
U.S. Dollar
Euro
Subtotal
Total

Taxes Payable
2013

Pajak penghasilan badan (Catatan 29)


Pajak Penghasilan:
Pasal 4 (2)
Pasal 15
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pajak Pertambahan Nilai - bersih

1.025

1.177
6
3.078
56
5
145

915
32
3.175
165
1.587

Corporate income tax (Note 29)


Income tax:
Article 4 (2)
Article 15
Article 21
Article 23
Article 25
Value Added Tax - net

Jumlah

4.472

6.899

Total

- 49 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Besarnya pajak yang terutang ditetapkan


berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan
sendiri oleh wajib pajak (self-assessment).
Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007
mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak
dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan
pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah
terutangnya
pajak,
dengan
beberapa
pengecualian,
sebagaimana
diatur
dalam
Undang-undang tersebut.

15.

The filed tax returns are based on the Groups


own calculation of tax liabilities (self-assessment).
Based on the Law No. 28 Year 2007, regarding
the third amendment of the General Taxation
Provisions and Procedures the time limit for the
tax authorities to assess or amend taxes was
reduced to five (5) years, subject to certain
exceptions, in accordance with provisions of the
Law.

Beban Akrual

15.
2014

Gaji, upah dan tunjangan lainnya


Listrik, air dan telepon
Bunga
Asuransi
Pengangkutan
Lain-lain
Jumlah

16.

Accrued Expenses
2013

6.472
4.476
2.480
80
1.603

6.615
5.083
1.805
2.016
2.537
1.237

15.111

19.293

Uang Muka Diterima

16.
2014

Bagian yang akan jatuh tempo dalam


waktu lebih dari satu tahun

Total

Advances Received
2013

Pihak ketiga
Penjualan tepung tapioka
NEDO - Certified Emission Reduction
Jumlah
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo
dalam waktu satu tahun

Salaries, wages and other benefits


Electricity, water and telephone
Interest
Insurance
Freight
Others

Third parties
-

242.683
18.171
260.854

(242.683)

18.171

Sale of tapioca starch


NEDO - Certified Emission Reduction
Subtotal
Less current portion
Long-term portion

NEDO

NEDO

Pada tanggal 21 Mei 2007, Perusahaan


memperoleh dana sebesar JPY 402.139.501 dari
New Energy and Industrial Technology Development
Organization (NEDO) untuk membiayai PLTBG I
(dicatat dalam akun aset tetap Catatan 10)
untuk pembelian karbon kredit yang dapat
dilaksanakan setelah Perusahaan memperoleh
Certified Emission Reduction (CER). CER adalah
satuan pengurangan emisi bersertifikat yang
diterbitkan oleh United Nations Framework
Convention in Climate Change (UNFCCC).
Pendapatan diterima dimuka CER akan diakui
sebagai pendapatan pada saat sertifikasi CER
diperoleh dan diserahkan ke NEDO. Pada tahun
2014 dan 2013, Perusahaan menerima CER dan
telah menyerahkan kepada NEDO (Catatan 33.a).

On May 21, 2007, the Company received


JPY 402,139,501 from New Energy and Industrial
Technology Development Organization (NEDO) to
finance PLTBG I (recorded in property, plant and
equipment - Note 10) for the purchase of carbon
credit from the Company after obtaining Certified
Emission Reduction (CER). CER is a unit of
certified emission reductions issued by the United
Nations Framework Convention in Climate
Change (UNFCCC). The amount received on
CER will be recognized as revenue when the
certification of CERs is obtained and given to
NEDO. In 2014 and 2013, the Company received
CER and submit to NEDO (Note 33.a).

- 50 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

17.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

CER yang ditransfer ke rekening pemerintah


Jepang tidak lebih dari Maret 2015 sebagai
pertukaran untuk penggunaan dana NEDO (New
Energy and Industrial Technology Development
Organization).

The Company will transfer part of CERs to


Japanese Government accounts not more than
March 2015 as an exchange for the use of
NEDOs fund (New Energy and Industrial
Technology Development Organization).

Sampai dengan akhir tahun 2014, Perusahaan


telah menyelesaikan seluruh kewajibannya
terhadap NEDO dengan penyerahan CER.

At the end of 2014, the Company has completed


all of its obligation to NEDO with CER deliver.

Liabilitas Sewa Pembiayaan

17.
2014

Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun:


2014
2015
2016
2017
Jumlah pembayaran sewa pembiayaan minimum
Bunga
Nilai sekarang pembayaran sewa pembiayaan
minimum
Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
Bagian utang jangka panjang

18.

Lease Liabilities
2013

12.221
8.602
929

13.570
7.553
4.141
-

Payments due in:


2014
2015
2016
2017

21.752
(3.174)

25.264
(3.157)

Total minimum lease payments


Interest

18.578
(10.501)

22.107
(11.958)

8.077

10.149

Present value of minimum lease payments


Less current portion
Long-term portion

Grup memperoleh kendaraan dan alat berat


melalui sewa pembiayaan. Liabilitas sewa
pembiayaan berjangka waktu tiga (3) tahun,
dengan suku bunga 3,60% - 6,26% per tahun dan
3,60% - 5,50% pada tahun 2014 dan 2013.

The Group acquired vehicles and heavy


equipment through finance lease. These liabilities
have a term of three (3) years with interest rate
per annum of 3.60% - 6.26% and 3.60% - 5.50%
in 2014 and 2013.

Liabilitas sewa pembiayaan tersebut dijamin


dengan aset sewaan yang disewa (Catatan 10).

The finance lease liabilities are secured with the


related leased assets (Note 10).

Nilai Wajar Aset Keuangan dan liabilitas


Keuangan

18.

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen


keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk melakukan
transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai
penjualan akibat kesulitan keuangan atau
likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh
dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.

Fair Value of Financial Assets and Financial


Liabilities
Fair value is defined as the amount at which the
financial instruments could be exchanged in a
current transaction between knowledgeable,
willing parties in an arms length transaction, other
than in a forced sale or liquidation. Fair values are
obtained from quoted prices, discounted cash
flows model, as appropriate.

- 51 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai


wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

The following table sets forth the carrying


amounts and estimated fair values of the Groups
financial assets and financial liabilities as of
December 31, 2014 and 2013:

2014
Nilai
Tercatat/
Carrying Amounts
Aset Keuangan Lancar
Kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Jumlah Aset Keuangan Lancar

2013
Estimasi
Nilai Wajar/
Estimated
Fair Values

Nilai
Tercatat/
Carrying Amounts

Estimasi
Nilai Wajar/
Estimated
Fair Values
Current Financial Assets
Cash
Time deposits
Trade accounts receivable
Other accounts receivable
Total Current Financial Assets

34.885
4.581
523.316
3.248
566.030

34.885
4.581
523.316
3.248
566.030

53.440
279
663.754
3.031
720.504

53.440
279
663.754
3.031
720.504

222

222

209

209

Jumlah Aset Keuangan

566.252

566.252

720.713

720.713

Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek


Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Beban akrual
Utang lain-lain
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek

694.167
97.615
15.111
117
807.010

694.167
97.615
15.111
117
807.010

608.140
28.366
19.293
117
655.916

608.140
28.366
19.293
117
655.916

Current Financial Liabilities


Short-term bank loans
Trade accounts payable
Accrued expenses
Other accounts payable
Total Current Financial Liabilities

Aset Keuangan Tidak Lancar


Aset lain-lain - setoran jaminan

Noncurrent Financial Assets


Other assets - margin deposits

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang


Utang bank jangka panjang (termasuk
bagian yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun)

598.991

598.991

434.426

434.426

Non-current Financial Liabilities


Long-term bank loans (including
current and noncurrent
portion)

Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang

598.991

598.991

434.426

434.426

Total Non-current Financial Liabilities

1.406.001

1.406.001

1.090.342

1.090.342

Jumlah Liabilitas Keuangan

Total Financial Liabilities

Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh


Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar
setiap kelompok instrumen keuangan:

The following methods and assumptions were


used by the Group to estimate the fair value of
each class of financial instrument:

Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan


jangka pendek

Current financial assets and liabilities

Instrumen keuangan lancar/jangka pendek


dengan sisa jatuh tempo satu (1) tahun atau
kurang terdiri dari kas, deposito berjangka,
piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank
jangka pendek, utang usaha, beban akrual, dan
utang lain-lain.

Current financial instruments with remaining


maturities of one (1) year or less consist of cash,
time deposits, trade accounts receivable, other
accounts receivable, short-term bank loans, trade
accounts payable, accrued expenses and other
accounts payable.

Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo


dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset
keuangan lancar dan liabilitas jangka pendek
telah mendekati estimasi nilai wajarnya.

Due to the short-term nature of the transactions,


the carrying amounts of the non-derivative current
financial assets and liabilities approximate the
estimated fair market values.

Aset tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka


panjang

Noncurrent financial assets and liabilities

Nilai wajar aset tidak lancar lain-lain, utang bank


jangka
panjang
ditentukan
dengan
mendiskontokan
arus
kas
masa
depan
menggunakan tingkat diskonto yang diambil dari
transaksi pasar kini yang dapat diobservasi untuk
instrumen dengan syarat, risiko kredit dan sisa
jatuh tempo yang sama.

The fair value of other noncurrent assets, longterm bank loans is determined by discounting
future cash flows using applicable rates from
observable current market transactions for
instruments with similar terms, credit risk and
remaining maturities.

- 52 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
19.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Kepentingan Nonpengendali

19.

Rincian kepentingan nonpengendali atas aset


bersih dan rugi (laba) entitas anak adalah sebagai
berikut:

The details of noncontrolling interests in net


assets and net loss (income) of subsidiaries are
as follows:

Aset Bersih/
Net Assets

20.

Non-Controlling Interests

2014
Rugi (Laba) Bersih/
Net Loss (Income)

Aset Bersih/
Net Assets

2013
Rugi (Laba) Bersih/
Net Loss (Income)

PT Associated British Budi


PT Budi Lumbung Ciptatani
PT Ve Wong Budi Indonesia

75.868
7
-

(586)
(1)
-

75.282
6
-

(10.484)
(1)
(21.612)

Jumlah/Total

75.875

(587)

75.288

(32.097)

Modal Saham

20.

Susunan kepemilikan saham Perusahaan adalah


sebagai berikut:

Capital Stock
The share ownership in the Company is as follows:

2014
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
%

Jumlah Modal
Disetor/
Total Paid-up
Capital Stock

1.076.296.998
1.083.143.833

26,26
26,42

134.537
135.393

1.805.076.531

44,04

225.635

Saham treasuri/Treasury Stock

3.964.517.362
134.480.000

96,72
3,28

495.565
16.810

Jumlah/Total

4.098.997.362

100,00

512.375

Jumlah Saham/
Number of Shares

Nama Pemegang Saham/Name of Stockholders


PT Sungai Budi
PT Budi Delta Swakarya
Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)/
Public (each less than 5%)

2013
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
%

Jumlah Modal
Disetor/
Total Paid-up
Capital Stock

1.076.296.998
1.083.143.833
663.000

26,26
26,42
0,02

134.537
135.393
83

1.804.413.531

44,02

225.552

Saham treasuri/Treasury Stock

3.964.517.362
134.480.000

96,72
3,28

495.565
16.810

Jumlah/Total

4.098.997.362

100,00

512.375

Jumlah Saham/
Number of Shares

Nama Pemegang Saham/Name of Stockholders


PT Sungai Budi
PT Budi Delta Swakarya
Tan Anthony Sudirdjo
Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)/
Public (each less than 5%)

- 53 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Manajemen Permodalan

Capital Management

Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup


adalah
untuk
memastikan
bahwa
Grup
mempertahankan rasio modal yang sehat dalam
rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan
nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan
untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.

The primary objective of the Groups capital


management is to ensure that it maintains healthy
capital ratios in order to support its business and
maximize shareholder value. The Group is not
required to meet any capital requirements.

Grup mengelola struktur modal dan membuat


penyesuaian
terhadap
struktur
modal
sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi.
Grup memantau modalnya dengan menggunakan
analisa gearing ratio (rasio utang terhadap
modal), yakni membagi utang bersih terhadap
jumlah modal. Struktur modal Grup terdiri dari
ekuitas dan pinjaman diterima dikurangi dengan
kas dan deposito berjangka yang dijaminkan.

The Group manages its capital structure and


makes adjustments to it, in light of changes in
economic conditions. The Group monitors its
capital using gearing ratios, by dividing net debt
by total capital. The Groups capital structure
consists of equity and loans received reduced by
cash and restricted time deposits.

Rasio utang bersih terhadap modal pada tanggal


31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai
berikut:

Ratio of net debt to equity as


December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014
Jumlah utang berbunga
Dikurangi kas dan deposito berjangka
Utang bersih

21.

of

2013
Total interest bearing borrowings
Less cash and time deposits
Net debt

1.311.736
39.466
1.272.270

1.064.673
53.719
1.010.954

Total ekuitas

837.476

809.833

Total equity

Rasio utang bersih terhadap modal

151,92%

124,83%

Net Debt-to-Equity Ratio

Saham Treasuri

21.

Treasury Stock

Pada tanggal 19 Juni 2008, para pemegang


saham menyetujui transaksi Pembelian Kembali
Saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan dan
tercatat pada Bursa Efek Indonesia (Peraturan
Bapepam dan LK (sekarang OJK) No. XI.B.2)
sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah saham yang
ditempatkan dan disetor penuh.

On June 19, 2008, the Companys stockholders


approved to repurchase the shares which have
been issued by the Company (Buy-Back) and
have been registered in the Indonesian Stock
Exchange (Bapepam and LK (currently OJK)
Regulation No. XI.B.2) at the maximum of 5% of
the total subscribed and fully-paid capital.

Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK


(sekarang OJK) No. XI.B.3 tentang Pembelian
Kembali Saham Emiten atau Perusahaan Publik
dalam Kondisi Pasar yang Berpotensi Krisis,
maka manajemen Perusahaan memutuskan
untuk melakukan pembelian kembali saham
sebanyak-banyaknya 19% dari jumlah saham dan
akan dilakukan secara bertahap sejak tanggal
20 Oktober 2008 sampai dengan 19 Januari 2009.

Based on Bapepam and LK (currently OJK)


Regulation No. XI.B.3 regarding Repurchases of
Shares of Public Companies in the Potentially
Market Crisis Condition, the Companys
management decided to repurchase the shares
issued by the Company at the maximum of 19%
from the total shares from October 20, 2008 until
January 19, 2009.

- 54 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan


(OJK) No. 2/POJK.04/2013 tentang Pembelian
Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emitten
atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar
yang Berfluktuasi Secara Signifikan, maka
manajemen Perusahaan memutuskan untuk
melakukan
pembelian
kembali
saham
sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah saham
yang ditempatkan dan disetor penuh dan
akan
dilakukan
secara
bertahap
sejak
tanggal 5
September 2013 sampai dengan
3 Desember 2013.

Based on Financial Services Authority (OJK)


No. 2/POJK.04/2013 regarding Repurchases of
Shares of Public Companies in the Fluctuatif
Market Significant Condition, the Companys
management decided to repurchase the shares
issued by the Company at the maximum of 5%
from the total shares from September 5, 2013
until December 3, 2013.

Selama tahun 2014, tidak terdapat transaksi


pembelian dan penjualan saham treasuri,
sedangkan pada tahun 2013, transaksi saham
treasuri adalah sebagai berikut:

During 2014, there are no treasury stock


transaction, while during 2013 are as follows:

Lembar/
Number of
Shares

(dalam Rupiah penuh)/


Average Acquisition Cost
Per Share (in full Rupiah)

Nilai Akuisisi/
Total
Acquisition Cost
Rp

Saldo pada tanggal 1 Januari 2013


Balance as of January 1,2013
59.066.000
Pembelian selama tahun 2013/
Purchase during year 2013
September/September
Oktober/October
November /November
Desember/December

12.101.500
1.978.000
45.988.500
15.346.000

Jumlah/Sub total
Saldo pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013/
Balance as of December 31, 2014 and 2013

99,7
99,8
118,8
126,4

1.206
197
5.466
1.940

75.414.000

8.809

134.480.000

22.356

% terhadap jumlah saham beredar tahun 2014 dan 2013/


% to number of shares issued and paid up in 2014 and 2013

22.

13.547

3,28%

Tambahan Modal Disetor

22.

Additional Paid-in Capital

Jumlah/Amount
Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu tahun 1998
Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu tahun 2004
Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu tahun 2007
Biaya emisi saham tahun 2007
Selisih nilai transaksi dengan Entitas Sepengendali
Saldo tambahan modal disetor pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013

28.750
13.613
61.575
(7.452)
7.393
103.879

- 55 -

The issuance new share without pre-emptive rights


in 1998
The issuance new share without pre-emptive rights
in 2004
The issuance new share without pre-emptive rights
in 2007
Shares emission costs year 2007
Difference in value arising from transactions with
Entities Under Common Control
Balance of additional paid-in capital as of
December 31, 2014 and 2013

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
23.

24.

Saldo
Laba
Penggunaannya

yang

Telah

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Ditentukan

23.

Appropriation for General Reserve

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham


Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta
No. 33 tanggal 20 Juni 2014 dari Antoni Halim,
S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham
menyetujui untuk meningkatkan saldo laba yang
telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 500
yang diambil dari saldo laba.

In the Annual Stockholders Meeting as


documented in Notarial Deed No. 33 dated
June 20, 2014 of Antoni Halim, S.H., public notary
in Jakarta, the stockholders approved to
appropriate Rp 500 from its unappropriated
retained earnings as general reserve.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham


Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta
No. 12 tanggal 12 Juni 2013 dari Antoni Halim,
S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham
menyetujui untuk meningkatkan saldo laba yang
telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 500
yang diambil dari saldo laba.

In the Annual Stockholders Meeting as


documented in Notarial Deed No. 12 dated
June 12, 2013 of Antoni Halim, S.H., public notary
in Jakarta, the stockholders approved to
appropriate Rp 500 from its unappropriated
retained earnings as general reserve.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo


laba yang telah ditentukan penggunaannya
masing-masing sebesar Rp 7.500 dan Rp 7.000.

As of December 31, 2014 and 2013, the total


appropriation for general reserve amounted to
Rp 7,500 and Rp 7,000, respectively.

Pendapatan Usaha

24.
2014

Net Sales

2013

Penjualan Lokal
Pihak berelasi (Catatan 31)
Tepung tapioka
Sweeteners
Karung plastik
Asam sitrat dan produk kimia lainnya
Jumlah

1.226.767
93.475
77.238
2.148
1.399.628

1.287.401
95.817
72.965
579
1.456.762

Local Sales
Related Party (Note 31)
Tapioca starch
Sweeteners
Plastic packaging
Citrid acid and other chemical products
Total

Pihak ketiga
Tepung tapioka
Sweeteners
Karung plastik
Asam sitrat dan produk kimia lainnya
Jumlah

144.006
634.467
10.621
26.994
816.088

152.085
710.809
25.925
888.819

Third Party
Tapioca starch
Sweeteners
Plastic packaging
Citrid acid and other chemical products
Total

2.215.716

2.345.581

Jumlah penjualan lokal


Penjualan Ekspor
Pihak ketiga
Tepung tapioka
Sweeteners
Karung plastik
Asam sitrat dan produk kimia lainnya
Jumlah penjualan ekspor
Jumlah

43.141
22.429
2.925
68.495

203.624
16.276
2.225
1.248
223.373

2.284.211

2.568.954

Penjualan bersih kepada pihak berelasi yaitu


PT Sungai Budi sebesar Rp 1.399.628 (61,27%)
dan Rp 1.456.762 (56,71%) dari penjualan bersih
pada tahun 2014 dan 2013 (Catatan 31). PT Sungai
Budi merupakan satu-satunya konsumen dengan
penjualan bersih melebihi 10% dari penjualan bersih
konsolidasian.

- 56 -

Total local sales


Export Sales
Third Party
Tapioca starch
Sweeteners
Plastic packaging
Citrid acid and other chemical products
Total export sales
Total

Net sales to PT Sungai Budi, a related party


amounted to Rp 1,399,628 (61.27%) and
Rp 1,456,762 (56.71%) of net sales in 2014 and
2013, respectively (Note 31). PT Sungai Budi is
the only customer with net sales exceeding
10% of the consolidated net sales.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
25.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Beban Pokok Penjualan

25.
2014

2013

Pemakaian bahan
Tenaga kerja langsung
Beban overhead
Jumlah biaya produksi

1.524.778
60.483
423.502
2.008.763

1.659.786
63.382
473.009
2.196.177

Materials used
Direct labors
Factory overhead
Total manufacturing costs

Barang dalam proses


Awal
Akhir
Harga pokok produksi

22.382
(26.960)
2.004.185

31.954
(22.382)
2.205.749

Work-in-process
Beginning
Ending
Total cost of goods manufactured

82.089
(79.274)

137.571
(82.089)

2.007.000

2.261.231

Barang jadi
Awal
Akhir
Beban pokok penjualan

26.

Cost of Sales

Finished goods
Beginning
Ending
Total cost of sales

Tidak terdapat pembelian dari pemasok yang


melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha pada
tahun 2014 dan 2013.

There were no purchases from a supplier that


exceeded 10% of the total sales revenue in
2014 and 2013.

Sebesar Rp 45.871 (2,29%) dan Rp 51.221 (2,27%)


dari jumlah pembelian bersih masing-masing pada
tahun 2014 dan 2013 merupakan pembelian dari
pihak berelasi (Catatan 31).

Rp 45,871 (2.29%) and Rp 51,221 (2.27%) of


the net purchases were from related parties in
2014 and 2013, respectively (Note 31).

Beban Usaha

26.

Beban Penjualan

Operating Expenses
Selling Expenses

2014

2013

Pengangkutan
Pemasaran
Penyusutan (Catatan 10)
Gaji, upah dan tunjangan lainnya
Sewa
Iklan
Asuransi
Lain-lain

30.619
10.954
5.766
4.838
4.439
4.542
108
1.387

36.714
13.813
5.039
4.005
3.686
3.267
2.245
2.992

Freight-out
Marketing
Depreciation (Note 10)
Salaries, wages and other benefits
Rent
Advertising
Insurance
Others

Jumlah

62.653

71.761

Total

- 57 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Beban Umum dan Administrasi

General and Administrative Expenses


2014

2013

Gaji, upah dan tunjangan lainnya


Sewa
Pajak dan lisensi
Imbalan kerja jangka panjang (Catatan 28)
Asuransi
Perlengkapan kantor
Perbaikan dan pemeliharaan
Penyusutan (Catatan 10)
Listrik dan air
Telepon dan telex
Jamuan dan representasi
Lain-lain

52.740
4.439
3.712
3.018
2.699
2.428
2.394
4.526
1.288
1.006
493
3.451

52.576
4.036
3.932
2.475
2.927
1.274
1.876
3.090
1.566
1.256
1.551
3.289

Salaries, wages and other benefits


Rent
Taxes and licenses
Long-term employee benefit (Note 28)
Insurance
Office supplies
Repairs and maintenance
Depreciation (Note 10)
Electricity and water
Telephone and telex
Representation and entertainment
Others

Jumlah

82.194

79.848

Total

Sebesar Rp 8.968 (6,19%) dan Rp 7.811 (5,15%)


dari jumlah beban usaha masing-masing pada tahun
2014 dan 2013 dibayarkan kepada pihak berelasi
(Catatan 31).

27.

Beban Bunga dan Keuangan Lainnya

27.
2014

28.

In 2014 and 2013, Rp 8,968 (6.19%) and


Rp 7,811 (5.15%), respectively, of total
operating expenses were paid to related parties
(Note 31).

Interest and Other Financial Charges

2013

Beban bunga dari:


Utang bank
Liabilitas sewa pembiayaan

106.606
2.243

86.953
1.545

Interest expense on:


Bank loans
Finance lease liabilities

Jumlah

108.849

88.498

Total

Imbalan Pasca-Kerja

28.

Post-Employment Benefits

Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan


Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret
2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang
disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja jangka
panjang tersebut.

The amount of post-employment benefits is


determined based on Law No. 13 Year 2003,
dated March 25, 2003. No funding of the
benefits has been made to date.

Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan


kerja jangka panjang dilakukan oleh PT Dian
Artha Tama, aktuaris independen, tertanggal
27 Februari 2015.

The latest actuarial valuation report on the


defined-benefit post-employment reserve was
from PT Dian Artha Tama, an independent
actuary dated February 27, 2015.

Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja


jangka panjang tersebut (tidak diaudit) masingmasing sebanyak 2.221 karyawan tahun 2014 dan
2.768 karyawan tahun 2013.

Number of eligible employees (unaudited) is


2,221 in 2014 and is 2,768 in 2013.

- 58 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Rekonsiliasi nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka


panjang yang tidak didanai dengan jumlah liabilitas
imbalan kerja pada laporan posisi keuangan
konsolidasian adalah sebagai berikut:
2014

2013

A reconciliation of the present value of


unfunded long-term employee benefit liability to
the amount of long-term employee benefit
liabilty
presented
in
the
consolidated
statements of financial position is follows:
2012

2011

2010

Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang


tidak didanai
Beban jasa lalu
Kerugian aktuarial yang tidak diakui

27.603
(72)
(5.474)

21.391
(80)
(2.272)

24.038
(259)
(2.391)

23.241
(278)
(3.422)

18.363
(296)
(867)

Present value of unfunded defined-benefit


reserve
Past service costs
Unrecognized actuarial losses

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang

22.057

19.039

21.388

19.541

17.200

Long-term employee benefit liability

Rincian dari beban imbalan kerja jangka panjang


adalah sebagai berikut:
2014

The details of the long-term employee benefit


follows:
2013

Beban jasa kini


Beban bunga
Beban jasa lalu
Efek kurtailmen
Kerugian aktuarial - bersih

1.865
1.680
6
(559)
26

1.704
1.213
10
(564)
112

Current service costs


Interest costs
Past service costs
Effect of curtailment
Recognized actuarial loss - net

Jumlah

3.018

2.475

Total

Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang


adalah sebagai berikut:
2014
Saldo liabilitas imbalan kerja jangka panjang
awal tahun
Beban imbalan kerja jangka panjang
berjalan (Catatan 26)
Pembayaran imbalan kerja jangka panjang
tahun berjalan
Saldo akhir tahun

Movements of the long-term employee benefit


liability are as follows:
2013

19.039

21.388

3.018

2.475

Balance at beginning of the year


Long-term employee benefit expense
during the year (Note 26)

(4.824)

Payments made during the year

19.039

Balance at end of the year

22.057

Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung


imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai
berikut:

The principal assumptions used in the valuation


of the defined post-employment benefits are as
follows:

Tingkat kematian

: Indonesia II

: Mortality rate

Umur pensiun normal

: 55 tahun/55 years old

: Normal pension age

Tingkat kenaikan gaji

: 5% per tahun/5% per annum

: Salary increase rate

Tingkat bunga diskonto

: 8,00% dan 8,50% per tahun pada tahun 2014 dan 2013/

: Discount rate

8.00% and 8.50% per annum in 2014 and 2013


Tingkat pengunduran diri

: 3% per tahun antara usia 18 sampai dengan 44 tahun lalu : Withdrawal/Resignation rate
menurun menjadi 0% per tahun antara usia 45 sampai dengan
54 tahun/
3% per annum at age 18 up to 44 years old, then decrease to
0% per annum at age 45 up to 54 years old

- 59 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
29.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Pajak Penghasilan

29.
2014

Income Tax

2013

Pajak kini
Pajak tangguhan

979
14.010

4.898
(9.235)

Current tax
Deferred tax

Jumlah

14.989

(4.337)

Total

Pajak Kini

Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut


laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
dengan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai
berikut:

A reconciliation between income before tax per


consolidated statements of comprehensive
income and fiscal loss of the Company follows:

2014
Laba sebelum pajak menurut laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian
Laba sebelum pajak entitas anak - bersih
Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan
Perbedaan temporer:
Imbalan kerja jangka panjang - bersih
Cadangan kerugian penurunan (pemulihan)
nilai piutang
Amortisasi biaya dibayar dimuka
Sewa pembiayaan
Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal
Jumlah - bersih
Perbedaan tetap:
Jamuan dan representasi
Pendapatan bunga yang telah dikenakan
pajak final
Ekuitas pada rugi bersih pelepasan
entitas anak
Keuntungan atas penjualan investasi
pada entitas asosiasi
Lain-lain
Jumlah - bersih

2013

43.488
(6.801)
36.687

38.549
(65.298)
(26.749)

2.540

(1.353)

(6.854)
(29)
(16.204)
(35.681)
(56.228)

7.777
(29)
(15.060)
(53.072)
(61.737)

415

1.206

(682)

(459)

288

(26)
(293)

19.090
(98)
20.027

Rugi fiskal Perusahaan


Rugi fiskal tahun sebelumnya
Koreksi rugi fiskal hasil pemeriksaan pajak

(19.834)
(121.439)
26.814

(68.459)
(52.980)
-

Akumulasi rugi fiskal

(114.459)

(121.439)

- 60 -

Income before tax per consolidated statements


comprehensive of income
Income before tax of subsidiaries - net
Income (loss) before tax of the Company
Temporary differences:
Defined-benefit post-employment expense - net
Provision for (reversal of) impairment losses
Amortization of prepaid expenses
Capital lease
Difference between commercial and fiscal depreciation
Net
Permanent differences:
Representation and entertainment
Interest income already subjected to final tax
Share in net losses of disposed subsidiary
Gain on sale of investment in associates
Others
Net
Fiscal loss of the Company
Fiscal loss caried forward from previous year
Fiscal loss correction from the result of tax audit
Accumulated fiscal loss

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Rincian beban dan utang pajak kini Grup adalah


sebagai berikut:

Beban pajak kini


Perusahaan
Entitas anak
ABB
BLCT
Jumlah

2014

2013

700
279
979

Dikurangi pembayaran pajak dimuka


Perusahaan
Pajak penghasilan
Pasal 22
Entitas anak
BLCT
ABB
Jumlah

Estimasi tagihan pajak (Catatan 11)


Perusahaan
Entitas anak
ABB
Jumlah
Utang pajak kini (Catatan 14)
Entitas Anak
BLCT

Current tax expense and payable of the Group


are as follows:

4.432
466
4.898

(2.342)

(1.159)

(274)
(4.491)
(7.107)

(461)
(3.412)
(5.032)

(6.128)

(134)

(2.342)

(1.159)

(3.791)

(6.133)

(1.159)

ABB

1.020

Utang pajak kini

1.025

Current tax expense


Company
Subsidiaries
ABB
BLCT
Subtotal
Less prepaid taxes
Company
Income taxes
Article 22
Subsidiary
BLCT
ABB
Subtotal

Estimated claim for tax (Note 11)


The Company
Subsidiary
ABB
Subtotal
Current tax payable (Note 14)
Subsidiaries
BLCT
ABB
Current tax payable

Pajak Tangguhan

Deferred Tax

Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup


adalah sebagai berikut:

The details of the Groups deferred tax assets


(liabilities) are
as follows:

1 Januari
2013/
January 1,
2013
Liabilitas pajak tangguhan:
Rugi fiskal
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Cadangan kerugian
penurunan nilai piutang
Sewa pembiayaan
Akumulasi penyusutan aset tetap
Biaya dibayar dimuka
Liabilitas pajak tangguhan bersih

12.800
4.481

Dikreditkan
Dikreditkan
(dibebankan) ke
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
laporan laba rugi
komprehensif
komprehensif
Pelepasan
konsolidasian/
konsolidasian/
entitas anak
Credited (charged)
Credited (charged)
(Catatan 1c)/
to consolidated
31 Desember
to consolidated
31 Desember
Disposal of
statements of
2013/
statements of
2013/
subsidiaries comprehensive income December 31, comprehensive income December 31,
(Note 1c)
for the year
2013
for the year
2014

2.204
78

13.692
(443)

24.288
3.960

(1.396)
451

22.892
4.411

343
-

404
(2.961)

(341)
(3.709)

341
(3.561)

(7.270)

(126.102)
23

(4.825)
-

(1.451)
(6)

(122.728)
17

(9.840)
(5)

(132.568)
12

(109.948)

(2.200)

9.235

(98.513)

(14.010)

(112.523)

(402)
(748)

- 61 -

Deferred tax liabilities:


Fiscal loss
Long-term employee benefit
Allowance for impairment loss
Capital lease
Accumulated depreciation of
property, plant and equipment
Prepaid expenses
Deferred tax liabilities - net

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
Berikut ini adalah perincian
tangguhan per entitas:

liabilitas

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
pajak

2014
Liabilitas pajak tangguhan:
Perusahaan
Entitas anak
ABB
BLCT
Jumlah

The details of deferred tax liabilities of each


entity are as follows:
2013

91.777

79.136

16.968
3.778

17.250
2.127

112.523

98.513

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian


laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian dengan tarif pajak
yang berlaku adalah sebagai berikut:

2014

Deferred tax liabilities:


Company
Subsidiaries
ABB
BLCT
Total

A reconciliation between the total tax expense


and the amounts computed by applying the
effective tax rates to income before tax per
consolidated statements of comprehensive
income is as follows:
2013

Laba sebelum pajak menurut laporan laba


rugi komprehensif konsolidasian
Laba sebelum pajak entitas anak - bersih

43.488
(6.801)

38.549
(65.298)

Income before tax per consolidated statements


of comprehensive income
Income before tax of the subsidiaries - net

Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan

36.687

(26.749)

Income (loss) before tax of the Company

7.337

(5.349)

83

241

(136)

(92)
58

Beban (penghasilan) pajak dengan


tarif pajak yang berlaku
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap
Jamuan dan representasi
Pendapatan bunga yang telah dikenakan
pajak final
Ekuitas pada rugi bersih entitas anak
Keuntungan atas penjualan investasi
pada entitas asosiasi
Lain-lain
Jumlah - bersih
Koreksi rugi fiskal

(6)
(59)
5.363

3.818
(20)
4.005

Tax expense (income) at effective tax rates


Tax effect of permanent differences
Representation and entertainment
Interest income already subjected to
final tax
Share in net losses of disposed subsidiary
Gain on sale of investment in associates
Others
Net

Fiscal loss correction

Beban (penghasilan) pajak Perusahaan


Beban (penghasilan) pajak entitas anak

12.641
2.348

(1.344)
(2.993)

Tax expense (income) of the Company


Tax expense (income) of the subsidiaries

Jumlah beban (penghasilan) pajak

14.989

(4.337)

Total tax expense (income)

Pada tahun 2014, Perusahaan memperoleh hasil


pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2012, sesuai
surat ketetapan No.0079/406/12/054/14, tanggal
25 April 2014, yang menetapkan bahwa rugi fiskal
diakui sebesar Rp 26.166 yang sebelumnya
dibukukan sebesar Rp 52.980, saldo rugi fiskal yang
dikoreksi adalah sebesar Rp 26.814.

In 2014, the Company obtained the tax audit for


the fiscal year 2012, according decree
No. 0079/406/12/054/14, dated April 25, 2014,
which stipulates that the fiscal loss recognized
amounted to Rp 26,166 previously recorded of
Rp 52,980, the fiscal losses correction is
amounting to Rp 26,814.

Pada
bulan
Desember
2007,
Pemerintah
mengeluarkan aturan penurunan tarif pajak
penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak penghasilan
yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2008 untuk
Perseroan Terbuka, apabila syarat-syarat tertentu
mengenai komposisi pemegang saham terpenuhi
(Catatan 20).

In December 2007, the Government issued a


regulation relating to a tax rate reduction of 5%
from the applicable tax rates for publicly listed
entities effective January 1, 2008, if they
comply with certain requirements relating to
shareholding composition (Note 20).

- 62 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Perusahaan
telah
memenuhi
persyaratanpersyaratan tersebut dan beranggapan akan tetap
memenuhi persyaratan tersebut sampai dengan
saat Perusahaan dapat merealisasikan pajak
tangguhan
tersebut
dan
karenanya
telah
mengaplikasikan penurunan tarif pajak tersebut
dalam penghitungan pajak penghasilan tangguhan.
30.

Laba Per Saham

The Company has complied with these


requirements and expects to still comply at the
time that the Company expects to realize the
deferred tax and therefore, has applied the
reduced tax rate in determining its deferred tax.

30.

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk


perhitungan laba per saham:

The following are the data used for the


computation of earnings per share:

2014
Laba bersih yang diatribusikan kepada
pemegang saham Perusahaan untuk perhitungan
laba per saham dasar
Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk
perhitungan laba per saham dasar
Laba bersih per saham dasar (dalam Rupiah Penuh)

31.

Earnings Per Share

2013

27.912

10.789

4.098.997.362

4.098.997.362

6,81

2,63

Sifat dan Transaksi Hubungan Berelasi

31.

Net income attributable to owners of the Company


for computation of basic earnings per
share
Weighted average number of shares outstanding
for computation of basic earnings per share
Basic earnings per share (in full Rupiah)

Nature of Relationship and Transactions


with Related Parties

Sifat Hubungan Berelasi

Nature of Relationship

a.

PT Sungai Budi dan PT Budi Delta Swakarya


merupakan pemegang saham Perusahaan.

a.

PT Sungai Budi and PT Budi Delta


Swakarya are stockholders of the Company.

b.

Santoso Winata merupakan presiden direktur


Perusahaan.

b.

Santoso Winata is the president director


of the Company.

c.

Perusahaan
yang
sebagian
pemegang
sahamnya sama dengan Grup adalah sebagai
berikut:

c.

Companies which have partly the same


stockholders as the Group are as follows:

PT Budi Makmur Perkasa


PT Tunas Baru Lampung Tbk

Transaksi pihak berelasi

Transactions with Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan


transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang
meliputi antara lain:

In the normal course of business, the Group


entered into certain transactions with related
parties involving the following:

Jumlah/Total
2014
2013
Aset
Piutang usaha
PT Sungai Budi

432.471

482.697

- 63 -

Persentase terhadap jumlah


Aset/Liabilitas atau
Pendapatan/Beban yang
Bersangkutan/
Percentage to Total
Assets/Liabilities or
Total Respective
Revenues/Expenses
2014
2013
%
%

17,46

20,26

Assets
Trade accounts receivable
PT Sungai Budi

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Jumlah/Total
2014
2013
Liabilitas
Utang usaha
PT Tunas Baru Lampung Tbk
Lain-lain
Jumlah

Persentase terhadap jumlah


Aset/Liabilitas atau
Pendapatan/Beban yang
Bersangkutan/
Percentage to Total
Assets/Liabilities or
Total Respective
Revenues/Expenses
2014
2013
%
%
Liabilities
Trade accounts payable
PT Tunas Baru Lampung Tbk
Others
Total

131
3.443
3.574

1.317
107
1.424

0,01
0,22
0,23

0,06
0,01
0,07

1.399.628

1.456.762

61,27

56,71

11.440
34.431
45.871

13.305
37.916
51.221

0,57
1,72
2,29

0,59
1,68
2,27

Cost of sales
PT Tunas Baru Lampung Tbk
PT Budi Makmur Perkasa
Total

Beban usaha
PT Budi Delta Swakarya
PT Budi Makmur Perkasa

8.878
90

7.721
90

6,13
0,06

5,09
0,06

Operating expenses
PT Budi Delta Swakarya
PT Budi Makmur Perkasa

Jumlah

8.968

7.811

6,19

5,15

Total

Pendapatan usaha
PT Sungai Budi
Beban pokok penjualan
PT Tunas Baru Lampung Tbk
PT Budi Makmur Perkasa
Jumlah

Grup memberikan kompensasi kepada karyawan


kunci. Imbalan yang diberikan kepada karyawan
kunci (Dewan Komisaris dan Direksi) adalah
sebagai berikut:

Direksi/
Directors
%
Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek

100%

22.128

Direksi/
Directors
%
Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek

100%

20.006

The Group provides compensation to the key


management personnel. The renumeration of
the key management (Board of Commissioners
and Directors) were as follows:

2014
Dewan Komisaris/
Board of
Commissioners
%
100%

7.013

2013
Dewan Komisaris/
Board of
Commissioners
%
100%

- 64 -

Net sales
PT Sungai Budi

5.947

Jumlah/Total

29.141

Salary and other short-term


employee benefits

Jumlah/Total

25.953

Salary and other short-term


employee benefits

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Perjanjian-perjanjian antara Grup dengan pihakpihak berelasi:

Significant agreements between the Group and


related parties are as follows:

a.

a.

Distribusi dan Perjanjian Penjualan


1.

2.

Pada
tanggal
1
Februari
1994,
Perusahaan
melakukan
perjanjian
keagenan dengan PT Sungai Budi (SB),
pemegang saham, yang berlaku selama
lima (5) tahun dan dapat diperpanjang
dengan persetujuan kedua belah pihak.
Berdasarkan perjanjian ini SB ditunjuk
sebagai agen tunggal di seluruh wilayah
di Indonesia atas produk asam sitrat,
tapioka dan karung plastik yang
diproduksi Perusahaan. Perusahaan tidak
diperkenankan memasarkan produkproduk ini di seluruh wilayah Indonesia
melalui distributor lain tanpa persetujuan
dari SB. Harga jual ke SB ditentukan
berdasarkan harga jual rata-rata SB
kepada para pelanggan dikurangi dengan
sejumlah Rupiah tertentu per kilogram
produk untuk asam sitrat, tapioka dan
karung plastik. Jangka waktu kredit
adalah empat bulan dari tanggal
pengiriman, setelah itu denda akan
dikenakan
kepada
SB
dengan
suku bunga yang akan ditentukan oleh
kedua belah pihak. Tidak ada denda
yang dikenakan selama tahun 2014
dan 2013.

Distributorship and Sales Agreements


1.

On February 1, 1994, the Company


entered
into
a
distributorship
agreement with PT Sungai Budi
(SB), a stockholder, for a period of
five (5) years and can be extended
upon approval of both parties. Based
on this agreement SB was appointed
as the sole distributor in Indonesia
for citric acid, tapioca starch and
plastic
packaging
products
manufactured by the Company. The
Company can not sell these products
in
Indonesia
through
other
distributors without the consent of
SB. The selling price charged to SB
is determined based on the average
selling price of SB to its third party
customers after deducting certain
Rupiah per kilogram products for
citric acid, tapioca starch and plastic
packaging. The credit term is four (4)
months from delivery date, after
which a penalty will be charged to
SB at a rate to be determined by
both parties. No penalty was charged
in 2014 and 2013.

Berdasarkan
addendum
perjanjian
terakhir tanggal 3 Januari 2011,
Perusahaan dan SB setuju bahwa harga
produk-produk khusus dari tepung
tapioka, asam sitrat dan karung plastik
adalah harga jual rata-rata agen (exworks) kepada pelanggan selama
sebulan setelah dikurangi masing-masing
sebesar Rp 350 (dalam Rupiah penuh)
per kilogram, Rp 400 (dalam Rupiah
penuh) per kilogram dan Rp 200 (dalam
Rupiah penuh) per kilogram. Angkutan
laut atau biaya pengiriman (jika ada) akan
dibebankan kepada Perusahaan.

Based on the latest addendum


agreement dated January 3, 2011,
the Company and SB agreed that the
prices of special products of tapioca
starch, citric acid and plastic
packaging are the average selling
price of agents (ex-works) to
customers during the month after
deduction of Rp 350 (in full Rupiah)
per kilogram, Rp 400 (in full Rupiah)
per kilogram and Rp 200 (in full
Rupiah) per kilogram, respectively.
The sea freight or shipping cost
(if any) will be charged to the
Company.

Perjanjian
ini
31 Desember 2015.

This
agreement
December 31, 2015.

berlaku

sampai

Pada tanggal 2 Januari 1996, BLCT juga


mengadakan perjanjian keagenen tepung
tapioka dengan SB sesuai dengan syarat
dan kondisi yang sama dengan perjanjian
distribusi di antara Perusahaan dan SB.

- 65 -

2.

valid

until

On January 2, 1996, BLCT also


entered into a tapioca starch
distributorship agreement with SB
under the same terms and conditions
as the distributorship agreement
between the Company and SB.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

b.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Berdasarkan addendum terakhir pada


tanggal 3 Januari 2011, BLCT dan SB
juga setuju untuk meningkatkan nilai
penambah dari dasar harga jual tepung
tapioka menjadi Rp 350 (dalam Rupiah
penuh) per kilogram.

Based on the latest addendum on


January 3, 2011, BLCT and SB also
agreed for a further reduction in the
selling price of tapioca starch to
Rp 350 (in full Rupiah) per kilogram.

Perjanjian
ini
31 Desember 2015.

This
agreement
December 31, 2015.

berlaku

sampai

Perjanjian Sewa

c. b.

until

Lease Agreement

1.

Perusahaan menyewa ruang kantor


mereka di Jakarta secara tahunan dari
PT Budi Delta Swakarya. Berdasarkan
perjanjian sewa menyewa, beban sewa
ditetapkan sebesar Rp 4.622 per tahun,
terakhir diperpanjang untuk periode
1
Januari
2015
sampai
dengan
31 Desember 2015.

1.

The Company lease its office spaces


in Jakarta on an annual basis from
PT Budi Delta Swakarya. Based on
the rental agreement, the annual
rental fee amounted to Rp 4,622 per
annum for the period from January 1,
2015 until December 31, 2015.

2.

Pada
tahun
1995,
Perusahaan
mengadakan perjanjian sewa tanah
dengan Santoso Winata untuk jangka
waktu 30 tahun untuk pabrik karung plastik
berlokasi di Lampung.

2.

In 1995, the Company entered into


land rental agreement with Santoso
Winata for a period of 30 years for its
plastic packaging factory located in
Lampung.

Berdasarkan addendum terakhir perjanjian


sewa menyewa tanah pada tanggal
1 November 2010, harga sewa tanah per
tahun adalah sebesar Rp 600 yang
berlaku sampai 31 Oktober 2015.
3.

32.

valid

Based on the latest amendment of


the
rental
agreement
dated
November 1, 2010, the rental fee per
annum is Rp 600 and valid until
October 31, 2015.

Pada
tahun
2002,
Perusahaan
mengadakan perjanjian sewa tanah
dengan PT Budi Makmur Perkasa untuk
jangka waktu dua (2) tahun untuk pabrik
karung plastik yang berlokasi di Subang.
Perjanjian
sewa
tersebut
telah
diperpanjang beberapa kali dengan
perpanjangan terakhir untuk periode
1 November 2014 31 Oktober 2016
dengan beban sewa sebesar Rp 90 per
tahun.

Tujuan dan
Keuangan

Kebijakan

Manajemen

Risiko

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen


keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko pasar
(yakni risiko suku bunga dan risiko mata uang
asing) risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan
operasional Grup dijalankan secara berhati-hati
dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak
menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.

- 66 -

3.

32.

In 2002, the Company entered into a


land rental agreement with PT Budi
Makmur Perkasa for a period of two
(2) years for its plastic packaging
factories located in Subang. The
rental agreement has been extended
several times with latest extention for
period November 1, 2014 until
October 31, 2016 and the rental fee
amounted to Rp 90 per annum.

c.
d.
Financial Risk Management Objectives and
Policies
The main risks arising from the Group financial
instruments is market risk (including interest
rate risk and foreign exchange risk), credit risk
and liquidity risk. The operational activities of
the Group is managed in a prudential manner
by managing those risks to minimize potential
losses.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Manajemen risiko merupakan tanggung jawab


Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar
kebijakan
manajemen
risiko
Grup
secara
keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu
seperti risiko suku bunga, risiko mata uang asing,
risiko kredit dan risiko likuiditas.

Risk management is the responsibility of the


Board of Directors (BOD). The BOD has the
responsibility to determine the basic principles
of the Groups risk management as well as
principles covering specific areas, such as
foreign exchange risk, interest rate risk, credit
risk and liquidity risk.

Risiko Pasar

Market Risk

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari


arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan
harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar,
terutama risiko suku bunga dan risiko mata uang
asing.

Market risk is the risk that the fair value of


future cash flows of a financial instrument will
fluctuate because of changes in market prices.
The Group is exposed to market risks, in
particular, interest rate risks and foreign
currency exchange risk.

Risiko Suku Bunga

Interest Rate Risk

Risiko suku bunga Grup timbul dari utang bank


jangka pendek dan jangka panjang. Pinjaman yang
diterima dengan suku bunga mengambang
mengakibatkan timbulnya risiko suku bunga arus
kas terhadap Grup.

The Groups interest rate risk arises from shortterm and long-term bank loans. Borrowings
issued at floating rates expose the Group to
cash flow interest rate risk.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo


pinjaman dengan suku bunga mengambang adalah
masing-masing sebesar Rp 1.293.158 dan
Rp 1.042.566 yang terdiri atas utang bank jangka
pendek dan jangka panjang.

As of December 31, 2014 and 2013, the


Groups floating rate borrowings amounted to
Rp 1,293,158 and Rp 1,042,566, respectively,
consists of short term bank loans and long-term
bank loans.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jika


suku bunga atas pinjaman yang didenominasikan
dalam Rupiah lebih tinggi/rendah 1% dan variabel
lain dianggap tetap, laba setelah pajak untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
akan lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar
Rp 10.236 dan Rp 7.084 terutama sebagai akibat
beban bunga yang lebih tinggi/rendah dari pinjaman
dengan suku bunga mengambang.

As of December 31, 2014 and 2013, if interest


rates on Rupiah-denominated borrowings had
been 1% higher/lower with all other variables
held constant, post-tax profit for the year ended
December 31, 2014 and 2013 would have been
amounted to Rp 10,236 and Rp 7,084,
respectively, higher/lower, mainly as a result of
higher/lower interest expense on floating rate
borrowings.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, apabila


suku bunga atas pinjaman berdenominasi Dolar
Amerika Serikat meningkat/menurun sebesar 0,1%
dan variabel lain tetap, laba setelah pajak untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
akan lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar
Rp 270 dan Rp 334, terutama sebagai akibat beban
bunga yang lebih tinggi/rendah dari pinjaman
dengan suku bunga mengambang.

As of December 31, 2014 and 2013, if interest


rates on U.S. Dollar-denominated borrowings at
that date had been 0.1% higher/lower with all
other variables held constant, post- tax profit for
the year ended December 31, 2014 and 2013
would have been amounted to Rp 270 and
Rp 334, respectively, lower/higher, mainly as a
result of higher/lower interest expense on
floating rate borrowings.

Risiko Mata Uang Asing

Foreign Exchange Risk

Grup terpengaruh risiko nilai tukar mata uang asing


yang timbul dari berbagai eksposur mata uang,
terutama terhadap Dolar Amerika Serikat. Risiko
nilai tukar mata uang asing timbul dari transaksi
komersial di masa depan serta aset dan liabilitas
yang diakui.

The Group is exposed to foreign exchange risk


arising from various currency exposures,
primarily with respect to the U.S. Dollar. foreign
exchange risk arises from future commercial
transactions and recognized assets and
liabilities.

- 67 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Manajemen telah menetapkan kebijakan yang


mengharuskan
entitas-entitas
dalam
Grup
mengelola risiko nilai tukar mata uang asing
terhadap mata uang fungsionalnya. Risiko nilai tukar
mata uang asing timbul ketika transaksi komersial
masa depan atas aset dan liabilitas yang diakui
didenominasikan dalam mata uang yang bukan
mata uang fungsional. Risiko diukur dengan
menggunakan proyeksi arus kas.

Management has set up a policy to require


Group companies to manage their foreign
exchange risk against their functional currency.
Foreign exchange risk arises when future
commercial transactions or recognized assets
or liabilities are denominated in a currency that
is not the entitys functional currency. The risk is
measured using cash flow forecasts.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jika


mata uang melemah/menguat sebesar 5% terhadap
Dolar Amerika Serikat dengan variabel lain konstan,
laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan
lebih
tinggi/rendah
masing-masing
sebesar
Rp 14.291 dan Rp 14.919, terutama diakibatkan
kerugian/keuntungan
dari
penjabaran
aset
keuangan serta penjabaran utang dalam mata uang
Dolar Amerika Serikat.

As of December 31, 2014 and 2013, if the


currency had weakened/strengthened by 5%,
against the U.S. Dollar with all other variables
held constant, post-tax profit for the years would
have been amounted to Rp 14,291 and
Rp 14,919, respectively, higher/lower, mainly as
a result of foreign exchange gains (losses)
translation of U.S. Dollar denominated financial
assets translation of U.S. Dollar-denominated
borrowings.

Risiko Kredit

Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan


mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan
atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban
kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa
tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi
secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit
dengan cara melakukan hubungan usaha dengan
pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan
kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta
memantau kolektibilitas piutang secara berkala
untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.

Credit risk is the risk that the Group will incur


a loss arising from the customers or
counterparties which fail to fulfill their
contractual obligations. Management believes
that there are no significant concentrations of
credit risk. The Group manages and controls
the credit risk by dealing only with recognized
and credit worthy parties, setting internal
policies on verifications and authorizations of
credit, and regularly monitoring the collectibility
of receivables to reduce the exposure to bad
debts.

Perusahaan mengantisipasi risiko kredit dengan


penuh kehati-hatian dengan menerapkan kebijakan
manajemen risiko kredit. Selain penilaian kredit
dengan penuh kehati-hatian, Perusahaan juga telah
memiliki pengendalian intern yang kuat, manajemen
penagihan yang baik dan secara berkala melakukan
pemantauan dan analisa terhadap kondisi usaha
debitur dan obyek pembiayaan sepanjang kontrak
berjalan.

The Company anticipates full credit risk by


adopting prudent credit risk management.
Besides the credit rating with great prudence,
strong internal control, good collection
management and regular monitoring and
analysis of customers business and financial
and financed asset.

Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum


jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai
dapat dinilai dengan mengacu pada informasi
historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.

The credit quality of financial assets that are


neither past due nor impaired are assessed by
reference to historical information about
counterparty default rates.

- 68 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi


keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

The table below shows consolidated statements


of financial position exposures related to credit
risk as of December 31, 2014 and 2013:

2014

2013

Pinjaman yang diberikan dan piutang


Kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Piutang lain-lain

23.831
4.581
523.316
3.248

44.183
279
663.754
3.031

Loans and receivables


Cash
Time deposits
Trade accounts receivable
Other accounts receivable

Jumlah

554.976

711.247

Total

Risiko Likuiditas

Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul


karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup
untuk memenuhi liabilitasnya.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flow


position of the Group is not enough to cover the
liabilities which become due.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen


memantau dan menjaga jumlah kas yang dianggap
memadai untuk membiayai operasional Grup dan
untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas.
Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas
proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk
jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus
melakukan penelaahan pasar keuangan untuk
mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

In the management of liquidity risk,


management monitors and maintains a level of
cash deemed adequate to finance The Group
operations and to mitigate the effects of
fluctuation in cash flows. Management also
regularly evaluate the projected and actual cash
flows, including loan maturity profiles, and
continuously assess conditions in the financial
markets for opportunities to obtain optimal
funding sources.

Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas


keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran
kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013:

The table below summarizes the maturity profile


of consolidated financial assets and liabilities
based on contractual undiscounted payments
as of December 31, 2014 and 2013:

<= 1 tahun/
<= 1 year

1-2 tahun/
1-2 years

Liabilitas
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Beban akrual
Utang lain-lain
Liabilitas sewa pembiayaan
Utang bank jangka panjang

694.167
97.615
15.111
117
10.501
123.134

7.301
139.349

Jumlah

940.645

2014
3-5 tahun/
3-5 years

> 5 tahun/
> 5 years

Nilai Tercatat/
As Reported

776
243.808

92.700

694.167
97.615
15.111
117
18.578
598.991

146.650

244.584

92.700

1.424.579

<= 1 tahun/
<= 1 year

1-2 tahun/
1-2 years

2013
3-5 tahun/
3-5 years

> 5 tahun/
> 5 years

Nilai Tercatat/
As Reported

Liabilitas
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Beban akrual
Utang lain-lain
Liabilitas sewa pembiayaan
Utang bank jangka panjang

608.140
28.366
19.293
117
11.958
99.106

6.569
102.628

3.580
193.426

39.266

608.140
28.366
19.293
117
22.107
434.426

Jumlah

766.980

109.197

197.006

39.266

1.112.449

- 69 -

Liabilities
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Accrued expenses
Other accounts payable
Lease liabilities
Long-term bank loans
Total

Liabilities
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Accrued expenses
Other accounts payable
Lease liabilities
Long-term bank loans
Total

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
33.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Ikatan dan Perjanjian Penting

33.

Agreements and Commitments

Kontrak Penjualan

Sales Contract

Perusahaan menandatangani beberapa kontrak


penjualan dengan Pembeli terkait penjualan ekspor
tepung tapioka. Berdasarkan kontrak penjualan
tersebut, Perusahaan akan mengirimkan tepung
tapioka dengan kuantitas tertentu selama tahun
2014. Perusahaan telah menerima pembayaran
dimuka atas kontrak tersebut yang dibukukan
sebagai uang muka diterima (Catatan 16).

The Company has signed some sales contract


with the Buyers in relation export sales of
tapioca starch.
Based on those sales
contracts, the Company has to deliver tapioca
starch in certain quantity during 2014. The
Company has received advance on the said
contracts which is recorded as advances
received (Note 16).

Pada tahun
diselesaikan.

In 2014, the sales contract has been realized.

2014,

kontrak

penjualan

telah

Pengurangan Emisi yang Disertifikasi

Certified Emission Reduction

a.

a.

b.

Berdasarkan Perjanjian Penerapan Kerjasama


tanggal 16 Februari 2006, Perusahaan
dan Sumitomo Corporation, Jepang (SC)
menyetujui skema dasar pembangunan proyek
Clean Development Mechanism (CDM) sesuai
dengan Protokol Kyoto tahun 1997 dan
pembagian
pendapatan
atas
penjualan
Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (Certified
Emission Reduction CER).

Based on Joint Implementation Agreement


dated February 16, 2006, the Company
and Sumitomo Corporation, Japan (SC)
agreed to the project development of Clean
Development Mechanism (CDM) scheme
in accordance with Kyoto Protocol of 1997
and revenue sharing on the Certified
Emission Reduction CERs sales
proceeds/costs.

Berdasarkan
Perjanjian
Bagi
Hasil
Pengurangan Emisi yang Disertifikasi tanggal
21 Juli 2006, Perusahaan menyetujui untuk
menghasilkan dan mentransfer CER dalam
jumlah tertentu ke rekening Pemerintah Jepang
dan SC National Registry Account.

Based on Certified Eduction Revenue


Sharing Agreement dated July 21, 2006,
the Company agreed to generate and
transfer the CERs in certain amount into
the Japanese Government account and SC
National Registry Account.

Sehubungan dengan telah diselesaikannya


seluruh kewajiban Perusahaan kepada NEDO
dengan penyerahan CER, maka pada tanggal 7
November 2014, Perusahaan dan Sumitomo
Corporation, Jepang telah menandatangani
termination agreement atas Perjanjian Bagi
Hasil atas Pengurangan Emisi yang Disertifikasi
(CER) atas proyek Perusahaan di pabrik Way
Abung.

In connection with the has settled its entire


obligation to the Company to NEDO with
the deliver of CER, then on November 7,
2014, the Company and Sumitomo
Corporation, Japan, has signed a
termination agreement over the Production
Sharing Agreement Certified Emission
Reductions (CERs) for the Company's
factory projects in Way Abung

Pada tanggal 24 Agustus 2007, Perusahaan


dan Sumitomo Corporation, Jepang (SC)
mengadakan Perjanjian Bagi Hasil atas
Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (CER)
atas proyek Perusahaan di pabrik Tulang
Bawang, Pakuan Agung dan BLP (Gunung
Agung).

b.

On August 24, 2007, the Company and


Sumitomo Corporation, Japan (SC) Based
on Certified Emission Reduction (CER)
Revenue Sharing Agreement for the
Companys project in Tulang Bawang,
Pakuan Agung and BLP (Gunung Agung)
factories.

Seluruh pendapatan atas penjualan CER


setelah dipotong biaya-biaya, akan dibagi
antara Perusahaan dan SC.

The net sales proceeds of CERs after


deducting any charges shall be shared
between the Company and SC.

Pada bulan Juni 2011 dan November 2012,


Perusahaan telah memperoleh CER yang telah
disertifikasi untuk proyek PLTBG yang berlokasi
di Gunung Agung. Sedangkan dua (2) proyek
lainnya masih dalam proses sertifikasi.

In June 2011 and November 2012, the


Company has successfully obtained CER
Certificate for PLTBG in Gunung Agung,
while the certificates for the two (2) other
projects are still in process.

- 70 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Pada tanggal 24 Februari 2014, Perusahaan


dan Sumitomo Corporation, Jepang telah
menandatangani termination agreement atas
Perjanjian Bagi Hasil atas Pengurangan Emisi
yang
Disertifikasi
(CER)
atas
proyek
Perusahaan di pabrik Tulang Bawang, Pakuan
Agung dan BLP Gunung Agung.
c.

34.

On February 24, 2014, the Company and


Sumitomo Corporation, Japan, has signed
a termination agreement over the Production
Sharing Agreement Certified Emission
Reductions (CERs) for the Company's factory
projects in Tulang Bawang, Pakuan Agung
and BLP Gunung Agung.

Berdasarkan Perjanjian Pembelian CER


dengan Cargill International SA, Switzerland
(Cargill) pada tanggal 14 Juli 2011, Perusahaan
setuju untuk menjual seluruh CER yang akan
dihasilkan dari proyek PLTBG yang berlokasi di
Way Jepara, Unit VILampung dan Terbanggi
kepada Cargill dengan harga tertentu dan
kondisi tertentu. Sampai dengan 31 Desember
2013, Perusahaan telah memperoleh CER
yang telah disertifikasi untuk periode tertentu
untuk ketiga proyek PLTBG tersebut dan telah
diserahkan ke Cargill dan disajikan dalam akun
Penghasilan (beban) lain-lain Pendapatan
emisi yang disertifikasi CER-bersih dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

c.

Based on Certified Carbon Emission


Reduction (CER) Agreement with Cargill
International SA, Switzerland (Cargill)
dated July 14, 2011, the Company agreed
to sale all CER from PLTBG project in Way
Jepara, Unit VI-Lampung and Terbanggi to
Cargill with price and condition term. As of
December 31, 2013, the Company has
successfully obtained CER Certificate for
all PLTBG projects and has been handed
to Cargill and presented in account Other
income (expense) Certified emission
reduction

CER
income-net
in
consolidated statements of comprehensive
income.

Fasilitas L/C Line dan T/R

L/C Line and T/R facility

Perusahaan memperoleh fasilitas Letters of Credit


(L/C)
dengan
jumlah
maksimum
sebesar
US$ 20 juta (sublimit Trust Receipt atau TR sebesar
US$ 10 juta) dari CIMB.
Fasilitas ini telah
diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan
terakhir sampai dengan9 Juni 2015. Fasilitas
pinjaman ini digunakan untuk pembelian bahan
baku, bahan bakar dan mesin. Perusahaan
diwajibkan untuk menempatkan marjin tunai sebesar
5% dari nilai L/C yang diterbitkan.

The Company obtained Letters of Credit (L/C)


Facility from CIMB with maximum amount of
US$ 20 million (sub limit Trust Receipt or TR
amounted US$ 10 million). The facility has been
extended several time, latest extention on
June 9, 2015. This facility is used for the
purpose of purchasing raw materials, fuel and
engines. The Company is required to place a
5% cash margin from the value of L/C which is
issued.

Nilai L/C yang dibuka masing-masing sebesar


US$ 0,09 juta dan dengan marjin tunai sebesar
US$ 0,01 juta pada tanggal 31 Desember 2014,
serta nihil pada tanggal 31 Desember 2013 (Catatan 5).

The balance of L/C issued amounted to


US$ 0.09 million with cash margin amounted to
US$ 0.01 million as of December 31, 2014, and
nil as of December 31, 2013 (Note 5).

Informasi Segmen Usaha

34.

Segment Information

Segmen Primer

Primary Segment

Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan


pelaporan internal kepada pembuat keputusan
operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi
sumber daya ke masing-masing segmen yang
dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing
segmen tersebut. Informasi segmen Grup disajikan
berdasarkan jenis produk, yakni tepung tapioka,
glukosa dan fruktosa, asam sitrat dan produk kimia
lainnya, karung plastik, tepung tapioka modifikasi
dan lain-lain. Produk-produk tersebut menjadi dasar
pelaporan informasi segmen primer Grup, sebagai
berikut:

Operating segments are reported in accordance


with the internal reporting provided to the chief
operating decision maker, which is responsible
for allocating resources to the reportable
segments and assesses its performance. he
Group segment information is presented based
on their products, namely tapioca starch,
glucose and fructose, citric acid and other
chemical products, plastic packaging, modified
tapioca starch and others. These products are
the basis on which the Group reports its primary
segment information, as follows:

- 71 -

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
2014

Tepung
Tapioka/
Tapioca
Starch

Asam Sitrat
dan Produk
Kimia Lainnya/
Citric Acid
and Other
Sweeteners/
Chemical
Sweeteners
Product

Tepung
Tapioka
Modifikasi/
Modified
Tapioca
Starch

Karung
Plastik/
Plastic
Packaging

Eliminasi/
Elimination

Konsolidasi/
Consolidated

Laporan Laba Rugi Komprehensif


Pendapatan usaha

Statement of Comprehensive Income


1.606.182

817.930

29.142

90.784

175.498

85.671

5.699

10.343

(39.664)

(19.363)

(1.288)

(2.338)

277.211
(62.653)

(52.035)

(25.402)

(1.690)

(3.067)

(82.194)

(68.982)
12.903

(34.769)
5.955

(1.239)
396

(3.859)
719

(108.849)
19.973

Laba (rugi) sebelum pajak


Jumlah beban pajak

27.720
(9.489)

12.092
(4.633)

1.878
(308)

1.798
(559)

43.488
(14.989)

Income (loss) before tax


Total tax expense

Laba (rugi) bersih

18.231

7.459

1.570

1.239

28.499

Net income (loss)

Hasil segmen
Laba kotor
Beban penjualan
Beban umum dan
administrasi
Beban bunga dan keuangan
lainnya
Beban lain-lain - bersih

(259.827)

2.284.211

Segment results
Segment gross profits
Selling Expense
General and administrative
expenses
Interest and other financial
charges
Other expenses - net

Statement of Financial
Position

Laporan Posisi Keuangan


Aset Segmen

Revenues

1.477.745

630.593

234.052

131.230

2.473.620

Segment Assets

Liabilitas Segmen

976.463

265.228

124.718

80.227

1.446.636

Segment Liabilities

INFORMASI LAINNYA
Pengeluaran modal

296.390

34.024

1.194

331.608

OTHER INFORMATION
Capital expenditures

Penyusutan aset tetap

93.731

24.527

2.865

121.334

Depreciation of property, plant and


equipment

*)

210

Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka, sedangkan liabilitas segmen tidak termasuk utang pajak dan liabilitas pajak tangguhan/
Segment assets exclude prepaid taxes and deferred tax assets while segment liabilities exclude taxes payable and deferred tax liabilities
2013

Tepung
Tapioka/
Tapioca
Starch

Asam Sitrat
dan Produk
Kimia Lainnya/
Citric Acid
and Other
Sweeteners/
Chemical
Sweeteners
Product

Karung
Plastik/
Plastic
Packaging

Monosodium
Glutamate

Tepung
Tapioka
Modifikasi/
Modified
Tapioca
Starch

Eliminasi/
Elimination

Konsolidasi/
Consolidated

Laporan Laba Rugi Komprehensif


Pendapatan usaha

Statement of Comprehensive Income


1.900.774

962.506

26.619

75.189

1.134

(397.268)

2.568.954

439.015

241.921

17.675

6.379

(397.268)

Beban penjualan
Beban umum dan
administrasi
Beban bunga dan keuangan
lainnya
Beban lain-lain - bersih

(44.688)

(24.625)

(1.799)

(649)

307.723
(71.761)

(49.727)

(27.397)

(2.002)

(722)

(79.848)

(50.637)
(22.570)

(27.909)
(12.437)

(2.039)
(909)

(736)
(328)

(81.321)
(36.244)

Selling Expense
General and administrative
expenses
Interest and other financial
charges
Other expenses - net

Laba (rugi) sebelum pajak


Jumlah beban pajak

271.393
2.701

149.553
1.488

10.926
109

3.944
39

38.549
4.337

Income (loss) before tax


Total tax expense

Laba (rugi) bersih

274.094

151.041

11.035

3.983

42.886

Net income (loss)

Hasil segmen
Laba kotor

1
1

(397.268)
-

Segment results
Segment gross profits

Statement of Financial
Position

Laporan Posisi Keuangan


Aset Segmen

Revenues

1.366.177

630.593

234.052

131.230

2.362.052

Segment Assets

Liabilitas Segmen

922.169

265.228

124.718

80.227

1.392.342

Segment Liabilities

INFORMASI LAINNYA
Pengeluaran modal

188.159

34.024

1.194

223.377

OTHER INFORMATION
Capital expenditures

Penyusutan aset tetap

94.163

27.426

3.204

125.287

Depreciation of property, plant and


equipment

*)

235

259

Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka, sedangkan liabilitas segmen tidak termasuk utang pajak dan liabilitas pajak tangguhan/
Segment assets exclude prepaid taxes and deferred tax assets while segment liabilities exclude taxes payable and deferred tax liabilities

Penjualan antar segmen ditetapkan dengan harga


sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

- 72 -

Inter-segment sales are


agreement of both parties.

based

on

the

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Segmen Sekunder

Secondary Segment

Bentuk segmen sekunder pelaporan segmen


Perusahaan dan entitas anak adalah segmen
geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi
fasilitas produksi. Informasi berdasarkan geografis
adalah sebagai berikut:

The secondary segment reporting for the


Company and its subsidiaries on geographical
segment is based on the production facility
location. The geographical segments are as
follows:

2014

35.

2013

Pendapatan usaha dari pihak eksternal


Lokal
Lam pung
Surabaya
Subang
Solo
Karawang
Jum lah
Ekspor

1.639.751
96.000
28.553
134.247
317.165
2.215.716
68.495

1.718.593
133.842
20.446
74.230
398.470
2.345.581
223.373

Sales from external parties


Dom estic
Lam pung
Surabaya
Subang
Solo
Karawang
Subtotal
Export

Jum lah Pendapatan Usaha

2.284.211

2.568.954

Total Net Sales

Aset Segm en
Lokal
Lam pung
Jam bi
Surabaya
Subang
Solo
Karawang

1.773.493
144.483
31.789
189.674
334.181

1.774.054
7.050
100.927
27.558
145.209
307.254

Segm ent assets


Dom estic
Lam pung
Jam bi
Surabaya
Subang
Solo
Karawang

Aset Konsolidasian

2.473.620

2.362.052

Consolidated Assets

Pengeluaran Modal
Lokal
Lam pung
Surabaya
Solo
Karawang
Subang

284.360
30
11.276
34.042
1.900

191.550
20
7.596
22.931
1.280

Capital Expenditures
Dom estic
Lam pung
Surabaya
Solo
Karawang
Subang

Jum lah

331.608

223.377

Total

Aset dan Liabilitas Moneter Bersih dalam Mata


Uang Asing

35.

Tabel berikut mengungkapkan jumlah aset dan


liabilitas moneter konsolidasian:

Net Monetary Assets and Liabilities


Denominated in Foreign Currencies
The following table shows
monetary assets and liabilities:

2014
Mata uang
asal/
Original
Currency
Aset
Kas

Deposito berjangka
Piutang usaha

US$
SGD
EUR
US$
US$
EUR

293.825
685
18.988
368.276
2.624.894
-

Jumlah aset
Liabiltas
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Beban akrual
Utang bank jangka panjang
Jumlah Liabilitas
Jumlah Liabilitas - Bersih

2013
Ekuivalen/
Equivalent in
Rupiah

3.655
7
287
4.581
32.654
-

Mata uang
asal/
Original
Currency

389.038
8.114
16.953
22.900
2.567.994
1.406.990

41.184
US$
US$
EUR
US$
US$

666.352
4.570.769
22.800
26.250
21.000.000

consolidated

8.289
56.860
345
327
261.240
327.061
285.877

- 73 -

415.694
12.570
22.800
31.500
27.000.000

Ekuivalen/
Equivalent in
Rupiah

4.742
79
285
279
31.301
23.668
60.354
5.067
153
384
384
329.103
335.091
274.737

Assets
Cash

Time deposits
Trade accounts receivable
Total assets
Liabilities
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Accrued expenses
Long-term bank loans
Total Liabilities
Net Liabilities

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs


konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada
Catatan 2d atas laporan keuangan konsolidasian.

36.

37.

Likuidasi Entitas Anak

As of December 31, 2014 and 2013, the


conversion rates used by the Group were
disclosed in Note 2d to consolidated financial
statements.

36.

Liquidation of a Subsidiary

Pada tahun 2008, VWBI dan Perusahaan,


mengajukan usulan likuidasi VWBI ke Pengadilan
Negeri Gunung Sugih, Lampung Tengah karena
ketidakpastian signifikan VWBI untuk beroperasi
secara berkelanjutan.

In 2008, VWBI and the Company, submitted a


proposal of VWBIs liquidation to the District
Court of Gunung Sugih, Central Lampung due
to its significant uncertainty to operate as a
continued operating as a going concern entity.

Pada tanggal 28 Januari 2009, Pengadilan Negeri


memutuskan untuk menyetujui usulan likuidasi
VWBI. Atas keputusan tersebut, Ve Wong
Corporation (VWC), Taiwan, mengajukan Kasasi ke
Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia.

On January 28, 2009,


approved VWBI liquidation
Ve Wong Corporation
appealed to the Supreme
Republic of Indonesia for
such liquidation process.

Pada tanggal 26 Mei 2010, MA mengabulkan


permohonan Kasasi VWC dan membatalkan
putusan Pengadilan Negeri tanggal 28 Januari
2009. Terkait dengan keputusan tersebut, VWBI dan
Perusahaan mengajukan Peninjauan Kembali (PK)
ke MA.

On May 26, 2010, the Supreme Court granted


the request of VWC cessation and cancelled
the District Court decision dated January 28,
2009. In response to the courts decision, the
of VWBI and the Company filed an appeal for
a judicial review (PK) to the Supreme Court.

Berdasarkan putusan Mahkamah Agung yang


diberitahukan kepada VWBI melalui Pengadilan
Negeri pada tanggal 21 Agustus 2013, menyatakan
pembubaran VWBI.

Based on the Supreme Court decision through


District Court, dated August 21, 2013, VWBI
has been approved to be liquidated.

Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung tersebut,


proses likuidasi dilakukan dengan mengadakan
lelang atas aset dan melakukan pembayaran
kepada kreditur-kreditur VWBI.

Based on the decision of the Supreme Court


above, the liquidation process had been done
by holding an auction of the assets and made
the payments to the creditors of VWBI.

Pada tahun 2014, VWBI melalui likuidator telah


menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada
kreditur.

In 2014, VWBI through the liquidator has


settled all of their obligations to creditors.

Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas


Konsolidasian
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak
mempengaruhi kas:
2014
Kapitalisasi beban bunga ke aset dalam
pembangunan
Penambahan aset tetap melalui sewa
pembiayaan
Realisasi uang muka pembelian untuk
perolehan aset tetap
Penghapusan utang bank melalui
proses likuidasi

8.404

37.

Supplement Disclousures For Consolidated


Statement of Cash Flows
The following are the noncash investing and
financing activities of the Group:
2013
-

14.766

23.584

17.904

6.480

6.189

- 74 -

the District Court


proposal. However,
(VWC), Taiwan,
Court (MA) of the
the cancellation of

Interest capitalized to construction


in progress
Acquisition of property and equipment
through capital lease
Acquisition of property and equipment
through application of advances
Write-off of bank loan through
liquidation process

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
38.

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)

Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru

38.

Prospective Accounting Pronouncements

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
baru dan revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) revisi yang berlaku efektif pada
periode yang dimulai 1 Januari 2015 sebagai
berikut:

The Indonesian Institute of Accountants has


issued the following newly and revised
Statements of Financial Accounting Standards
(PSAKs) and revised Interpretation of Financial
Accounting Standard (ISAK) which will be
effective
for
annual
period
beginning
January 1, 2015 as follows:

PSAK

PSAK

a.

PSAK No. 1 (Revisi 2013), Penyajian Laporan


Keuangan
PSAK No. 4 (Revisi 2013), Laporan Keuangan
Tersendiri
PSAK No. 15 (Revisi 2013), Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura bersama
PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja

a.

PSAK No. 46 (Revisi 2014), Pajak


Penghasilan
PSAK No. 48 (Revisi 2014), Penurunan Nilai
Aset
PSAK No. 50 (Revisi 2014), Instrumen
Keuangan: Penyajian
PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

e.

PSAK No. 60 (Revisi 2014), Instrumen


Keuangan: Pengungkapan
PSAK
No.
65,
Laporan
Keuangan
Konsolidasian
PSAK No. 66, Pengaturan Bersama
PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan
dalam Entitas Lain
PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar

i.

b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

b.
c.
d.

f.
g.
h.

j.
k.
l.
m.

PSAK No. 1 (Revised 2013), Presentation


of Financial Statements
PSAK No. 4 (Revised 2013), Separate
Financial Statements
PSAK No. 15 (Revised 2013), Investments
in Associates and Joint Ventures
PSAK No. 24 (Revised 2013), Employee
Benefits
PSAK No. 46 (Revised 2014), Income
Taxes
PSAK No. 48 (Revised 2014), Impairment
of Assets
PSAK No. 50 (Revised 2014), Financial
Instruments: Presentation
PSAK No. 55 (Revised 2014), Financial
Instruments:
Recognition
and
Measurement
PSAK No. 60 (Revised 2014), Financial
Instruments: Disclosures
PSAK No. 65, Consolidated Financial
Statements
PSAK No. 66, Joint Arrangements
PSAK No. 67, Disclosures of Interests in
Other Entities
PSAK No. 68, Fair Value Measurements

ISAK

ISAK

ISAK No. 26 (Revisi 2014), Penilaian Kembali


Derivatif Melekat

ISAK No. 26 (Revised 2014), Reassessment on


Embeded Derivatives

Grup masih mengevaluasi dampak penerapan


PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap
laporan keuangan konsolidasian dari penerapan
PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.

The Group is still evaluating the effects of these


newly and revised PSAKs and ISAK and has
not yet determined the related effects on the
consolidated financial statements.

********

- 75 -

Anda mungkin juga menyukai