Proposal Akrolein
Proposal Akrolein
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan industri di Indonesia pada saat ini mengalami peningkatan di
segala bidang, khususnya dalam bidang industri kimia dari tahun ke tahun cenderung
mengalami peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Salah satu bahan
kimia yang sangat diperlukan dalam industri kimia adalah akrolein. Dengan
mengembangkan industri akrolein di Indonesia diharapkan dapat mengurangi
ketergantungan terhadap nilai impor sehingga menghemat devisa negara dan juga dapat
membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.
Dalam industri kimia akrolein banyak dipakai sebagai senyawa intermediate
pada proses pembuatan polimer, seperti pembuatan poliakrolein. Selain itu akrolein juga
digunakan dalam industri kimia yang lain misalnya dalam pembuatan zat-zat organik,
pembuatan sintetik resin, atau sebagai bahan pengawet minyak dan lemak.
Akrolein / Acrolein (C3H4O) biasanya juga dikenal dengan nama Akril aldehid
dan mempunyai struktur kimia CH2 = CH COH.
B. Prospek Pasar
1. Data Ekspor Impor
Data impor untuk akrolein dari Biro Pusat Statistik (BPS) dapat dilihat pada
tabel 1.1 :
Tabel 1.1 Data Impor Akrolein
No
1
2
3
4
5
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
Impor (kg/tahun)
4.677.371
4.700.089
5.483.506
5.499.854
6.528.628
Jumlah ()
n
1
2
3
4
5
6
7
X
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
Y
2.849.318
2.929.285
3.219.733
4.548.039
4.433.492
4.677.371
4.700.506
x2
3.996.001
4.000.000
4.004.001
4.008.004
4.012.009
4.016.016
4.020.025
x*y
5.695.786.682
5.858.570.000
6.442.685.733
9.105.174.078
8.880.284.476
9.373.451.484
9.424.514.530
10.999.913.03
2006
5.483.506
4.024.036
6
11.038.206.97
2007
5.499.854
4.028.049
8
13.109.485.02
10
2008
6.528.628
44.869.73
4.032.064
4
89.928.072.02
10
20.035
40.140.205
y =na+ xb
xy= xa+ x2 b
(Perry, 1995)
Maka :
44.869 .732=10 a+ 20.035b 20.035
89.928 .072.021=20.035 a+40.140 .205 b 10
315.639 .590=825 b
b=382.593,442
a=762.038 .989
Sehingga didapatkan prediksi kebutuhan Akrolein tahun 2009 2020 pada tabel
berikut ini :
Tabel 1.2 Prediksi kebutuhan Akrolein
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Proyeksi (Kg)
6.591.237,133
6.973.830,576
7.356.424,018
7.739.017,461
8.121.610,903
8.504.204,345
8.886.797,788
9.269.391,23
9.651.984,673
10.034.578,12
10.417.171,56
10.799.765
Perusahaan
Celenase
Union Carbide
Dow Badische
BASF
Rohm & Haas
Sumitomo
Lokasi
Texas
Louisiana
Texaz
Garmany
U.K
Nagoya
Kapasitas (ton/tahun)
80.000
400.000
40.000
400.000
110.000
88.000
Proses
-Propiolac
Propene
Acetylene
Acetylene
Propene
Propene
(Mckeeta, 1993)
2. Sasaran Pasar
Akrolein merupakan salah satu produk industri kimia yang saat ini semakin
dibutuhkan. Penggunaan produk akrolein dala dunia perindustrian sangat luas misalnya
pada proses pembuatan polimer seperti pembuatan zat-zat organik, pembuatan sintetik
resin, atau sebagai bahan pengawet minyak dan lemak.
Maka pendirian pabrik akrolein sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan
tersebut khususnya di dalam negeri dan usaha menambah devisa negara dengan ekspor
produk akrolein ke luar negeri (India, Korea, Turki dll)
C. Tinjauan Pustaka
1. Proses Produksi
Akrolein dapat dibuat dengan beberapa proses. Untuk menentukan proses yang
paling menguntungkan, kita harus meninjau beberapa proses pembuatan akrolein
a. Tinjauan Berbagai Proses
Ada beberapa proses yang dapat dilakukan untuk menghasilkan akrolein yaitu :
1) Proses - Propiolactone
Proses pembuatan akrolein dengan mereaksikan ketena dan formaldehida
menghasilkan laktina yang kemudian menjadi akrolein
Reaksinya :
C2H2O + CH2O
C3H4O
+ O2
(2 atm,200oC)
(McKetta, 1993)
Reaksinya berlangsung eksotermis pada suhu operasi 200oC dan tekanan 2 atm.
Reaktor yang digunakan adalah Reaktor Alir Pipa (RAP) karena reaksi berlangsung
pada fase gas.
Berat Molekul
72
42
30
$/Kg
1,314
1,000
1,423
PE=9,917 $ /Kmol
2) Proses Oksidasi Propena
Reaksinya :
CH2=CH-CH3 + 1/2O2
CH2=CH-CH3 + 9/2O2
CH2=CH-COH
3CO2 + 3H2O
(4,3 atm,250oC)
(McKetta, 1993)
Diagram Alir Proses Oksidasi Propena
Berat Molekul
42,08
72
32
$/Kg
0,908
1,314
0,108
PE=35,448
$
Kmol
CO + CH=CH + H2O
( II )
CH2=CHCOH
(1,1 atm;150oC)
(McKetta, 1993)
Berat Molekul
56
26
28
18
PE=13, 34
$
Kmol
$/Kg
1,314
1,008
1,217
0
berdasarkan peninjauan berbagai proses pembuatan akrolein, maka dapat dibuat matrik
pemilihan proses, yang terlihat pada tabel 1.5 dibawah ini :
Tabel 1.7 Matrik Pemilihan Proses
No
Pertimbangan
1. Produk
2
Bahan baku
Cara mendapat
Proses Propiolactone
akrolein (***)
Ketena, Formaldehida (**)
diimpor
dari
Potensial Ekonomi
Reaktor
Konversi
Kondisi operasi :
-
7
8
Suhu
Tekanan
Fase
Pemisahan
(*)
Kapal dan truk tangki (*)
Tangki (***)
RATB (**)
65% (**)
Tangki (***)
35,448 $/Kmol (***)
Fixed Bed Multitube (*)
95% (***)
100oC (***)
250oC (*)
3 atm (**)
Cair dan Cair (**)
Berdasarkan
titik
menggunakan
distilasi (**)
distilasi (**)
25
Jumlah *
24
No
Pertimbangan
1. Produk
2
Bahan baku
Cara mendapat
Monoksida, Asam
Klorida(*)
Nikel Karbonil diimpor dari
Jepang,
Acetilen
dari
menara
Pengangkutan
Penyimpanan
dari
pabrik
setempat (*)
Kapal dan truk tangki (*)
3
4.
5.
6.
Potensial Ekonomi
Reaktor
Konversi
Kondisi operasi :
-
7
8
Tangki (**)
13.34 $/Kmol (*)
Fixed Bed Multitube (*)
40% (*)
150oC (**)
Suhu
Tekanan
Fase
Pemisahan
menggunakan
didih,
menara
distilasi (**)
Jumlah *
Keterangan : (***)
19
= Baik
(**)
= Sedang
(*)
= Kurang Baik
()
= Tidak Baik
Berdasarkan tabel 1.7 di atas, dapat disimpulkan bahwa pemilihan proses yang paling
baik dipilih adalah proses oksidasi propena.
b. Tinjauan Termodinamika
1. Pada keadaan setimbang
Reaksi : C3H6 + 3/2O2
C3H4O + H2O
Gof298 (kJ/mol)
C3H6
O2
C3H4O2
H2O
62,72
0
-209
-228,60
20,42
0,00
-286,06
-242
Dari harga G yang bernilai negatif, menunjukkan reaksi dapat terjadi secara
spontan, dan dari harga H yang bernilai negatif, dapat disimpulkan bahwa reaksi yang
terjadi merupakan reaksi eksotermis yang berarti terjadi pengeluaran panas.
1.a.2
G f =RT ln K
Dimana :
Gof
= Konstanta kesetimbangan
G 298=500.320 J /mol
500.320 J /mol=( 8,314 J /mol . K ) ( 298 K ) ln K
ln K=
500.320 J / mol
=201,939
( 8,314 J /mol . K ) ( 298 K )
K=5,023 10
87
Dengan harga K yang sangat besar maka reaksi akan berjalan kekanan atau
irreversibel.
2. Pada keadaan non Adiabatis
Kompone
n
C3H6
O2
C3H40
H2O
31,298
29,526
7,755
33.933
0,072
-8,899E-03
0,2939
-8,419E-03
1,948 E-04
3,808E-05
-2,088E-04
-2,991E-04
-2,158E-07
-3,269E-08
7,159E-08
-1,783E-08
e
6,295E-11
8,861E-12
-9,096E-12
3,693E-12
(Yaws, 1952)
H reaktan= [ ( 31,298 )(225 ) + ( 0,036 ) ( 298 25232 ) + ( 0,649 E4 ) ( 2983 5233 )( 0,539 E7 ) ( 2984
H reaktan= (1,811 E+ 4 ) + (6,589 E+3 )
H reaktan=24.699
J
mol
H r = Hf produk Hf reaktan
H r =548.480 J /mol
573
573
2
3
4
5
H produk = ( ( 7,755T ) + ( 0,146 T ) ( 0,696 e4 T ) + ( 0,179 E7 T ) + ( 0,182 E11 T ) ) + ( (33,933
H produk =( ( 7,755 ) ( 275 ) + ( 0,146 ) ( 5732 298 2) ( 0,696 e4 ) ( 57332983 ) + ( 0,179 E7 ) ( 573 42
H produk =( 2,772 E +4 ) + (8,197 E+ 3 )
H produk =19.523 J /mol
H RT = H reaktan+ H r + H produk
H RT =(24.699 ) + (548.480 )+ ( 19.253 )
H RT =553.926 J /mol
c. Tinjauan Kinetika
Reaksi :
CH2=CH-CH3 + O2 k1
CH2=CH-CH3 + 9/2O2 k2
CH2=CH-COH + H2O
3CO2 + 3H2O
Dengan :
k1 : 1,59 x 105 kmol/m3 reaktor/h/(kPa)2
k2 : 1,81 x 108 kmol/ m3 reaktor/h/(kPa)2
d. Pemilihan Reaktor
Reaksi berjalan secara eksotermis dan dalam fase gas gas, sehingga digunakan
reaktor jenis Fixed Bed Multitube.
e. Utilitas
Utilitas adalah unit unit proses di dalam industri, khususnya yang mempunyai
fungsi untuk menunjang proses utama pabrik. Unit utilitas pada suatu pabrik meliputi
air, steam/inert, listrik, bahan bakar dan udara tekanan.
a) Air
Air yang diperlukan dalam pabrik terdiri dari :
1) Air Pendingin
Air pendingin setidaknya tidak mengandung padatan dan sedapat mungkin
dihindarkan dari adanya bahan kimia korosif dengan bahan kimia yang
memicu terjadinya kerak. Air pendingin tersebut biasa digunakan pada
kondensor dan cooler.
2) Air Umpan Boiler
Air yang digunakan sebagai umpan didalam boiler. Air tersebut dipanaskan
sampai menjadi uap air atau steam. Steam tersebut biasanya digunakan
sebagai pemanas pada reboiler dan heater. Air umpan boiler sebaiknya bebas
dari sadah, bebas logam dan mineral, dan bebas gas tersuspensi.
3) Air Proses
Air yang digunakan untuk proses didalam suatu pabrik. Air tersebut tidak
boleh mengandung bahan kimia yang menganggu jelasnya proses.
4) Air Rumah tangga
Air yang digunakan untuk keperluan rumah tangga diantaranya air minum,
untuk mencuci peralatan, keperluan kantor, serta dialrkan kerumah-rumah
karyawan untuk keperluan rumah tangga. Disamping itu tidak terdapat
partikel padat, juga tidak boleh mengandung bahan kimia beracun dan tidak
boleh mengandung bakteri pathogen.
5) Air pemadam
Air yang digunakan untuk persiapan pengamanan apabila terjadi kebakaran
didalam pabrik tersebut. Sebagai air pemadam kebakaran sebaiknya air
tersebut tidak mengandung partikel padatan,
b) Listrik
Listrik merupakan energi yang digunakan untuk pengoperasian peralatan di
dalam pabrik, penerangan, dan perkantoran.
c) Steam
Steam biasa digunakan sebagai pemanas pada reboiler dan heater, sehingga
bahan yang berfase cair dinaikkan suhunya dengan menggunakan steam
d) Udara tekan
Udara paling banyak dipergunakan untuk purging pada saat pabrik sedang
diperbaiki. Selain itu, udara tekan juga digunakan untuk membersihkan
peralatan, serta untuk membuka kran pada alat kontrol. Sebelum digunakan,
udara terlebih dahulu dilewatkan pada filter udara terutama kelembabannya
untuk mengetahui kadar air di udara.
2. Bahan Baku, Bahan Pembantu, dan Produk
A. Spesifikasi
a. Bahan Baku
1) Propena
Rumus Molekul
Berat Molekul
Fase pada suhu lingkungan
Titik didih
Suhu Kritis
Tekanan kritis
Densitas
Viskositas
: C3H6
: 42,08 g/mol
: gas
: -47,6oC
: 91,85oC
: 4.620,41 kPa
: 1,81 kg/m3
: 8.34 Pas at 16.7 C
2) Udara
Komposisi :
a) Nitrogen (79 %)
Rumus molekul
: N2
Berat molekul
: 28 g/mol
Fase pada suhu lingkungan
: gas
Titik didih
: -195,6 oC
Suhu kritis
: -146,8 oC
Tekanan kritis
: 32,9 kPa
Kelarutan
: sedikit larut dalam air
b) Oksigen
Rumus molekul
: O2
Berat molekul
: 32 g/mol
Fase pada suhu lingkungan
: gas
Titik didih
: -182,95oC
Suhu kritis
: -118,38
Tekanan kritis
: 5080,02 kPa
Densitas
: 1,429 g/L
Kelarutan
: larut dalam air
3) Akrolein
Rumus molekul
: C3H4O
Berat molekul
: 56 g/mol
Fase pada suhu lingkungan
: cair
Titik didih
: 53o C
Suhu kritis
: 232, 5oC
Tekanan kritis
: 51,60bar
Densitas
: 1059,33 kg/m3
Kelarutan dalam air
: larut
a. Pengadaan dan Transportasi
Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi keberlangsungan produksi suatu
pabrik sehingga penyediaan bahan baku sangat diproritaskan. Dalam hal ini bahan
baku yang digunakan adalah propena, udara dan steam dengan bahan pembantu
katalisator Molybdenum dari PT. Chemindo Pratama, Jakarta.
1) Propena didapatkan dari pabrik PT. Tri Polyta Indonesia yang diangkut
dengan menggunakan tangki.
2) Udara yang digunakan didapatkan dari lingkungan sekitar pabrik dengan
menggunakan filter udara dan kompresor.
3) Steam didapatkan dengan menguapkan air dengan menggunakan boiler.
memenuhi
kebutuhan
akrolein
dalam
negeri
selama
ini
masih
mengandalkan dari sektor import. Dengan adanya pabrik furfural ini diharapkan
mampu memenuhi kebutuhan akrolein dalam negeri, sehingga import furfural bisa
ditekan (dikurangi).
2.
3.
Kapasitas pabrik yang akan didirikan harus berada di atas kapasitas minimal
atau sama dengan kapasitas pabrik yang sedang berjalan. Berdasarkan data kebutuhan
dalam negeri dan dunia, ketersediaan bahan baku dan referensi kapasitas pabrik akrolein
yang sudah ada maka kapasitas pabrik yang akan didirikan adalah sebesar 100.000 ton
per tahun.
BAB II
DESKRIPSI PROSES
H2O, C3H4O
N2,O2, H2O
C3H6, C3H8
Sp-01
MD01
R-01
N2, O2, CO2
C3H6, C3H8
H2O, C3H4O
H2O
C3H4O
H2O
C3H4O2
Dengan demikian dalam hal transportasi bahan baku dan distribusi produk akan mudak
dilakukan.
1.6. Tenaga Listrik dan Bahan Bakar
Listrik untuk proses pabrik dan keperluan penerangan disuplai dari PLN. Untuk
menjaga kelancaran operasi pabrim selama 24 jam, diperlukan generator set dengan
menggunakan bahan bakar solar.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang telah dijelaskan, maka pabrik ini
akan didirikan di Cilegon, Banten.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
Kirk, R.E. and Othmer, D.F., 1995, Acrolein and Derivatives Supplement Encyclopedia
of Chemical Technology, John Wiley & Sons, New York.
McKetta, J. 1993, Encyclopedia of Chemical Processing and Design, Marcel Dekker,
Inc.
Perry, R.H. 1997, Chemical Engineers Hand Book, 7th ed. International edition, Mc.
Graw-Hill, Book Company, Tokyo.
Ullmanns. 2002, Encyclopedia of Industrial Chemical, Willey-VHC, Germany.
Badan Pusat Statistic (BPS), 2003, Volume dan Nilai Ekspor dan Impor, Jakarta
Yaws, C.L. 2003, Handbook of Thermodynamic and Physical Properties of Chemical
Compounds, Norwich, New York.
Disusun oleh :
Musa Keliwulan (121050014)
Prasetyo Agung Nugroho (121070066)
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI
PRARANCANGAN PABRIK AKROELEIN DARI PROPENA DAN
UDARA
KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN
Disusun Oleh :
Musa Keliwulan
(121050014)
Yogyakarta,
Oktober 2011
Pembimbing I
..
Pembimbing II
Ir.Bambang sugiarto, MT
..