Anatomi Fisiologi Payudara
Anatomi Fisiologi Payudara
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada.
Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Payudara
memegang peranan penting dalam kebiasaan seksual manusia. Setiap manusia pada
umumnya memiliki payudara, tetapi antara laki-laki dan perempuan berbeda dalam
fungsinya. Payudara yang matang adalah salah satu tanda pertumbuhan sekunder dari
seorang perempuan dan merupakan salah satu organ yang indah dan menarik. Lebih
dari itu, untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya, maka organ ini
menjadi sumber utama kehidupan, karena air susu ibu (ASI) adalah makanan bayi
yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi.
Para ahli menyatakan bahwa tidak ada payudara pada makhluk hidup lain
yang berjenis kelamin betina selain pada manusia yang memiliki besar yang
bervariasi, relatif terhadap seluruh bagian tubuh, ketika tidak menyusui manusia
adalah satu-satunya primata yang memiliki payudara yang menggelembung setiap
saat. Hal ini mengindikasikan bahwa bentuk luar dari payudara terhubung dengan
faktor-faktor lain selain menyusui. Sebuah teori didasarkan pada sebuah fakta bahwa
tidak seperti hampir semua primata, manusia yang berjenis kelamin perempuan tidak
memberikan pandangan fisik yang jelas atas terjadinya ovulasi. Ini dapat berakibat
secara perlahan pada manusia yang berjenis kelamin pria untuk berevolusi demi
merespon tanda-tanda yang lebih jelas terhadap adanya ovulasi.
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
a)
Untuk mengetahui definisi payudara
b)
Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi payudara
c)
Untuk mengetahui tentang ASI
d)
Untuk mengetahui proses pembentukan ASi
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk payudara wanita
b) Untuk mengetahui bagian-bagian pada payudara wanita baik bagian interna
c)
d)
maupun eksterna
Untuk mengetahui kandungan yang ada dalam ASI
Untuk mengetahui hormone apa saja yang
berpebgaruh
terhadp
pembentukan ASI
1.4 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu mengetahui dengan jelas anatomi dan fisiologi payudara
2. Bagi Pembaca
Sebagai masukan atau bahan guna meningkatkan pengetahuan tentang payudara
3. Bagi Pengembangan Ilmu
Sebagai referensi, sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran terutama yang
berkaitan dengan payudara
BAB II
PEMBAHASAN
b.
Areola : daerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan mengalami
pigmentasi dan masing masing payudara bergaris tengah kira kira 2,5 cm.
Areola berwarna merah muda pada wanita yang berkulit cerah, lebigh gelap pada
wanita yang berkulit coklat dan warna tersebut menjadi lebih gelap ada waktu
hamil. Di daerah areola ini terletak kira kira 20 glandula sebacea. Pada
kehamilan areola ini membesar dan di sebut tuberkulum montgomery.
c.
Bentuk puting ada empat macam, yaitu bentuk yang normal, pendek/datar,
panjang dan terbenam (inverted).
Alveoli : mengandung sel sel yang mensekresi air susu. Sertiap alveoli dilapisi
oleh sel sel yang mensekresi air susu, disebut acini yang mengekstraksi faktor
faktor dari darah yang penting untuk pembentukan air susu. Di sekeliling setiap
alveolus terdapat sel sel mioepitel yang kadang kadang di sebut sel keranjang
atau sel laba laba. Apabila sel sel ini dirangsang oleh oksitosin akan
berkontraksi sehingga mengalirkan air susu ke dalam ductus lactifer. Alveolus,
yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel
Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. Lobulus,
yaitu kumpulan dari alveolus.
Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap
payudara. ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus),
kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar
(duktus laktiferus).
b. Tubulus lactifer : saluran kecil yang berhubungan dengan alveoli.
c. Ductus lactifer : saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus lactifer.
Meluas dari ampulla sampai muara papilla mammae.
d. Ampulla : bagian dari ductus lactifer yang melebar yang merupakan tempat
menyimpan air susu.
Ampulla terletak di bawah areola.
e. Jaringan ikat & lemak : jaringan penunjang & pelindung
langsung reflex ini adalah dikeluarkannya oksitosin dari pituitary posterior, hal ini
akan menyebabkan sel-sel mioepitel di sekitar alveoli akan berkontraksi dan
mendorong air susu masuk ke dalam pembuluh laktifer dan dengan demikian lebih
banyak air susu yang mengalir ke dalam ampulla. Refleksi ini dapat dihambat oleh
adanya rasa sakit, misalnya jahitan perineum.Dengan demikian penting untuk
menempatkan ibu dalam posisi yang aman, santai dan bebas dari rasa sakit, terutama
pada jam jam menyusukan anak. Sekresi oks itosin yang sama juga akan
menyebabkan otot uterus berkontraksi dan membantu involusi uterus selama nifas.
Proses Laktasinya secara runtut :
Proses Laktasi
Pengaruh Hormonal
Proses laktasi tidak terlepas dari pengaruh hormonal, adapun hormon-horman
yang berperan adalah :
1. Progesteron, berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli.
Tingkat progesteron dan estrogen menurun sesaat setelah melahirkan. Hal ini
menstimulasi produksi secara besar-besaran.
2. Estrogen, berfungsi menstimulasi sistem saluran ASI untuk membesar.
Tingkat estrogen menurun saat melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa
bulan selama tetap menyusui. Sebaiknya ibu menyusui menghindari KB
hormonal berbasis hormon estrogen, karena dapat mengurangi jumlah
produksi ASI.
Laktogenesis
GH
2.
Prolaktin
3.
Glukokortikoid adrenal
4.
Insulin
11
Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat:
struktur mulut dan rahang yang kurang baik; teknik perlekatan yang salah.
Refleks prolaktin
Menjelang akhir kehamilan hormone prolaktin memegang peranan penting
12
karena aktifitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang kadarnya
dihambat oleh estrogen dan progesterone yang kadarnya memang tinggi. Hormone ini
merangsang sel sel alveoli yang fungsinya untuk membuat air susu. Kadar prolaktin
pada ibu yang menyusui akan normal kembali 3 bulan setelah melahirkan sampai
penyapihan anak.
B. Refleks Let Down
Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofisis rangsangan yang berasal
dari isapan bayi ada yang dilanjutukan neuro hipofisis yang kemudian dikeluarkan
oksitosin.
Oksitosin sampai pada alveoli akan mempengaruhi sel mioepitel. Kontraksi dari gel
akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk kesistem
duktus yang untuk selanjutnya mengalir melalui duktus laktiferus masuk ke mulut
bayi. Beberapa reflek yang memungkinkan bayi baru lahir untuk memperoleh asi
adalah sebagai berikut :
a.
b.
Reflek roting
Reflek ini memungkinkan bayi baru lahir untuk menemukan puting susu apabila
diletakkan di payudara
Reflek menghisap
Saat bayi mengisi mulutnya dengan puting susu atau pengganti puting susu sampai ke
langit langit keras dan punggung lidah. Reflek ini melibatkan rahang, lidah dan pipi.
c.
Reflek menelan
Gerakan pipi dan gusi dalam menekan areola, sehingga reflek ini merangsang
pertumbuhan rahang bayi.
13
2.3.1Manfaat ASI bagi ibu dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu:
1. Aspek kesehatan ibu.
2. Aspek keluarga berencana.
3. Aspek psikologis.
Aspek Kesehatan Ibu.
Hisapan bayi akan merangsang terbentuknya oksitosin yang membantu
involusi uteri dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan, mengurangi
prevalensi anemia dan mengurangi terjadinya karsinoma indung telur dan mammae,
mengurangi angka kejadian osteoporosis dan patah tulang panggul setelah
menopause, serta menurunkan kejadian obesitas karena kehamilan.
Aspek psikologis
Perasaan bangga dan dibutuhkan sehingga tercipta hubungan atau ikatan batin
antara ibu dan bayi
14
15
Zat gizi yang terdapat dalam ASI antara lain: lemak, karbohidrat, protein,
garam dan mineral, serta vitamin. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan
energi selama 1 bulan pertama, separuh atau lebih nutrisi selama 6 bulan kedua dalam
tahun pertama, dan 1/3 nutrisi atau lebih selama tahun kedua.
membantu
memberikan
keasaman
pada
pencernaan
sehingga
16
pertumbuhan
dan
perkembangan
bayi
menjadi
baik.
Bayi yang mendapatkan ASI akan memiliki tumbuh kembang yang baik. Hal ini
dapat dilihat dari kenaikan berat badan bayi dan kecerdasan otak baik.
17
atau dot akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula sehingga
gigi menjadi lebih asam.
Mengurangi kejadian maloklusi.
Penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat
menyusui dengan botol dan dot.
18
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Payudara wanita merupakan bagian yang penting karena fungsi utamanya
yaitu memproduksi nutrisi bagi bayi (ASI). Secara anatomi payudara terdiri atas
bagian makroskopis dan mikroskopis, sedangkan secara fisiologis dapat diketahui
mengenai proses laktasi, dimana bayi nantinya akan mendapat ASI yang merupakan
sumber nutrisi terpenting.
3.2
Saran
Bagi para mahasiswa diharapkan mampu untuk menjelaskan anatomi dan
19
DAFTAR PUSTAKA
Verralls, Sylvia. 1997. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan. Jakarta,
EGC.
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Arianto, 2004. Anatomi Payudara dan Fisiologi Laktasi
Access:
Ahad,
6
September
2009;
pukul
10:55
http://sobatbaru.blogspot.com/2009/02/anatomi-payudara-dan-fisiologilaktasi.html
WIB
20