BAB III Analisa Hasil Pengkajian & Perencanaan
BAB III Analisa Hasil Pengkajian & Perencanaan
58
instalasi
Oksigen
Cair
untuk
ruangan
yang
membutuhkan.
1.5.2.5. Sistem Alarm Kebakaran, Hidrant, dan Tabung Pemadam
Kebakaran di semua gedung.
1.5.2.6. Pembuangan limbah.
1.6. Luas Lahan dan Bangunan
RSU Bahteramas berdiri di atas tanah seluas 69.000 m 2. Luas seluruh
bangunan adalah 22.577,38 m2. Halaman parkir seluas 1.500 m2. Semua
bangunan mempunyai tingkat aktivitas yang sangat tinggi. Disamping kegiatan
pelayanan kesehatan kepada pasien, kegiatan yang tidak kalah pentingnya adalah
kegiatan administrasi, pengelolaan makanan, pemeliharaan atau perbaikan
instalasi listrik dan air, kebersihan dan lain-lain.
2009
17
41
36
87
38
219
2010
17
41
37
113
39
247
Tahun
2011
17
41
49
120
41
260
2012
17
43
48
116
43
267
60
2013
17
43
48
116
43
267
Tabel 3.2
Jenis dan Jumlah Ketenagaan RSU Bahteramas
Tahun 2009 Sampai Dengan Tahun 2013
No
.
1
Jenis Tenaga
Tenaga Medis
Dokter Spesialis (S-2)
Dokter Umum (S-1)
Dokter Gigi (S-1)
Paramedis Perawatan
Sarjana (S-1 dan D-IV)
Akademi (D-III)
Diploma (D-I)
SLTA
ParamedisNon Perawatan
Pasca Sarjana (S-II)
Sarjana (S-I dan D-IV)
Akademi (D-III)
Diploma (D-I)
SLTA
Non Medis
Sarjana (S-1)
2009
62
28
30
4
261
10
153
18
80
128
15
54
32
13
21
100
17
61
2010
50
26
20
4
286
13
180
16
77
158
16
62
43
17
19
111
21
Tahun
2011
71
32
35
4
315
17
212
16
81
183
18
72
61
11
21
111
22
2012
70
30
37
3
378
27
276
3
72
207
20
83
76
11
17
116
27
2013
68
28
37
3
330
26
278
3
71
207
22
78
81
10
16
98
27
Akademi (D-III)
SLTA
SLTP
SD
TOTAL
2
70
6
5
549
3
76
7
4
617
15
76
7
3
700
6
83
0
0
771
4
67
1
0
703
2.1.
Letak Geografis
Lokasi Ruang Anggrek terletak pada areabatas sebagai berikut :
2.1.1. Sebelah Utara
: Gedung ICU
2.1.2. Sebelah Timur
: Ruang Mawar
2.1.3. Sebelah Selatan
: Kamar Jenazah
2.1.4. Sebelah Barat
: Gedung pembangunan baru Paviliun
3
4
Karakteristik
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Pendidikan
S1 + Ners
S1
D3
SPK
SKM
Umur
Muda ( 35 Tahun )
Tua (35 Tahun)
Masa Kerja
Baru ( < 5 Tahun )
Lama ( > 5 Tahun )
62
Jumlah
5 orang
27 orang
1 orang
4 orang
22 orang
3 orang
2 orang
17 Orang
9 Orang
10 Orang
22 orang
2.3.
Metode MAKP
Model penerapan asuhan keperawatan yang digunakan yaitu metode tim, yang
terbagi menjadi dua tim. Tim I bertanggung jawab pada pasien penyakit dalam
dan tim 2 bertanggung jawab pada pasien bedah dan neurologi.
Kepala Ruangan
(Hj Munira, AMK)
(Maria, AMK)
Anggota Tim I
Kelompok 1:
1. Irma Suryani, S.Kep
2. Nina Priani, AMK
3. Erni, AMK
4. Natan Duma, SKM
Kelompok 2:
1. Ahmad malik, AMK
2. Marwati, AMK
3. Yuni widiarsih, AMK
Kelompok 3:
1. Dewi Sartika, S.Kep
2. Hj. Hartini Toding, SKM
3. Dwi Hartati W, AMK
Kelompok 4:
1. Dharlina, S.Kep
2. Zayati, AMK
3. Evi Fitriani, AMK
4. Marlina S, AMK
Anggota Tim II
Kelompok 1:
1. Lisanti Risal, AMK
2. Nilawati
3. Yulia Citra
Kelompok 2:
1. Sri Yuniarti, AMK
2. Iskandar
3. Sri Ermiati Limi
Kelompok 3:
1. Murni Amd. Kep
2. Waode Maharani
3. Mariana Mangkeso
Kelompok 4:
1. Nurjannah
2. Siti Hikmawati
3. Ni Ketut Yuni AMK
Pasien
63
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Diagnosa
Jumla
h
Pasien
38
25
24
22
17
17
15
13
13
13
238
435
%
0,09
0,06
0,05
0,05
0,04
0,04
0,03
0,03
0,03
0,03
0,55
100
1
2
3
4
Diagnosa
Jumla
h
Pasien
34
26
17
14
%
0,08
0,06
0,05
0,03
5
6
7
8
9
10
11
2.5.
14
14
13
13
12
11
257
425
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,60
100
Ruanga
n
Jmlah
pasie
n
T
T
hari
BOR
(%)
BTO
(%)
TOI
(%)
LOS
(%)
GDR
(%)
NDR
(%)
Anggrek
Kelas I
860
43
181
66,12
22,40
2,78
5,35
2,33
1,51
(b) Perawat pelaksana yang belum memahami visi dan misi rumah sakit dan misi
bidang keperawatan sebanyak 83 %
Masalah: belum tersedianya visi-misi dan filosofi keperawatan ruang Anggrek
kelas I
2014 di ruang anggrek bedah kelas I adalah 11 orang + Karu (1) + Katim (1) = 13
orang
Sementara jumlah perawat yang bertugas pada tanggal 20 Oktober 2014 di ruang
anggrek bedah kelas I adalah perawat pelaksana 11 orang + Karu (1) + Katim (1) =
13 orang
66
Jenjang Karir
Wawancara: menurut kepala bidang untuk jenjang karir baru sebatas maping
(rencana akan diberlakukan tahun 2015), sebab belum ada asesor sehingga jenjang
karir yang selama ini diberlakukan berdasarkan pada kesenioran, pendidikan, dan
prestasi, Untuk standar yang jelas mengenai jenjang karir belum ada.
Observasi: perawat di ruang anggrek dengan tingkat pendidikan dan lama kerja
menduduki jabatan dan melakukan pekerjaan yang berbeda
Masalah: belum efektifnya system jenjang karir bagi perawat
1.4.
1.5.
Fungsi Pengorganisasian
2.1.
Struktur Organisasi
Wawancara: menurut Kepala Bidang Keperawatan mengatakan bahwa struktur
organisasi diruangan belum ada akan tetapi dalam pembukuan terdapat struktur
organisasi. Sedangkan menurut Kepala ruangan didapatkan informasi bahwa
struktur ketenagaan yang ada sudah dibentuk 2 tim sebagai penerjamaan dari
konsep MPKP diruangan dengan sistem tim.
Observasi: belum adanya struktur organisasi yang pasang di dinding ruangan nurse
station.
Masalah: belum dilakukan Pemasangan Struktur Organisasi
68
2.2.
Metode MPKP
Wawancara: menurut Kepala ruang didapatkan data bahwa metode penugasan
yang dilakukan menggunakan metode tim, dengan membentuk dalam ruangan 2
tim
Observasi: Hasil pengamatan ada 2 tim diruangan yang dibuat sesuai tugas seharihari. Pembagian tanggungjawab terhadap pasien dilakukan berdasarkan kamar,
perawat pelaksana langsung bertanggung jawab kepada ketua tim.
Masalah: Pelaksanaan metode tim sudah optimal
2.3.
Uraian tugas
Wawancara:Menurut KABID Keperawatan uraian tugas tenaga di ruang perawatan
sudah dibuat oleh seksi asuhan keperawatan sedangkan menurut Kepala ruangan
setiap perawat sudah mempunyai uraian tugas masing-masing bagi tiap tenaga
keperawatan.
Observasi: ada standar uraian tugas perawat sesuai perannya, tetapi belum di
sebarkan ke unit pelayanandalam bentuk tertulis
Masalah: tidak ada masalah.
2.4.
3. Fungsi pengarahan
3.1.
Motivasi kepada perawat
Wawancara: menurut Karu didapatkan informasi bahwa peningkatan motivasi
sebenarnya sudah dilakukan oleh rumah sakit baik secara langsung maupun tidak
langsung. Misalnya diklat secara rutin mengadakan pelatihan dan pembinaan.
69
Komunikasi / Operan
Wawancara: menurut KABID Keperawatan pola komunikasi antara bidang
keperawatan dan dengan staf keperawatan efektif dilaksanakan, pola komunikasi
yang digunakan adalah pola komunikasi dari atas kebawah dan sebaliknya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kabid Keperawatan kegiatan serah terima
sudah dilakukan di rumah sakit akan tetapi mekanisme dan standar prosedur
operasional serah terima dalam keperawatan belum ada pedoman operan.
Observasi: serah terima di ruang Anggrek sudah dilakukan tetapi belum
sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan seperti belum dilakukannya
preconference, dan postconference setelah timbang terima
Masalah: Belum optimalnya sistem operan
3.3.
Pendelegasian
Wawancara: Menurut Karu didapatkan informasi bahwa pendelegasian diruangan
masih belum ada secara tertulis tetapi dilakukan hanya dengan cara lisan.
Observasi: Format pendelegasian diruangan belum ada tetapi sudah dilakukan
pendelegasian secara lisan
Kuesioner: Persepsi Perawat Pelaksana tentang pendelegasian tugas menunjukkan
kategori cukup baik (75%) dan yang menunjukkan kategori kurang baik sebanyak
25% karena pendelegasian hanya melalui lisan dan terkadang melalui telepon jika
darurat.
Masalah: belum optimalnya system pendelegasian
3.4.
Supervisi
Wawancara: menurut kepala bidang Supervise dilakukan oleh staf keperawatan
supervisior, kepala ruangan, dan ketua tim.
Observasi: Karu dan Katim secara rutin telah melakukan supervisi
Kuesioner: perawat pelaksana mengatakan (80%) sudah dilakukan supervisi dan
20% perawat pelaksana mengatakan supervise yang dilakukan belum optimal
70
4.3.
71
keluarga tidak ada. Implementasi untuk observasi hanya sebagian yang tidak
mendokumentasikan tetapi untuk tindakan terapi keperawatan dan pendidikan
kesehatan yang disertai respon klien setelah tindakan tidak terdokumentasi,
perawat hanya mendokumentasikan tindakan kolaboratif dan invasif.
evaluasi
sudah dibuat setiap hari tetapi evaluasi yang dibuat hanya satu masalah sehingga
tidak ada masalah yang teratasi kecuali pasien sudah bisa pulang.
Kuesioner: hasil presentase penilaian dokumentasi asuhan keperawatan sebesar
54% yang berarti kurang optimal.
Masalah: Belum optimalnya kegiatan audit dokumentasi asuhan keperawatan
C. Identifikasi Masalah Manajemen Keperawatan di Ruang Anggrek Kelas I
1. Visi, misi dan filosofi Keperawatan di ruang Anggrek belum terbentuk
Market
Man
Money
Metode
Material
Market
2. Jenjang karir tidak efektif
Man
Metode
Material
Market
Man
Money
Metode
Material
Man
Money
Metode
Material
73
belum ada reward yang jelas bagi perawat yang sudah bekerja sesuai kinerja.
Man
belum dilakukannya
preconference, dan postconference
setelah timbang terima
Operan berjalan
kurang optimal
Money
Belum tersedia
daftar tertulis
SOP operan di
ruangan
Material
Man
Money
Material
74
Man
Money
Belum tersedia daftar tertulis SOP dan SAK yang baru di ruangan
Planning sudah dilakukan tetapi belum dilaksanakan
Metode
Material
8. Dokumentasi asuhan
keperawatan kurang optimal
Market
Man
Money
Metode
Material
75
Nilai 2 = kurang
Nilai 4 = penting
2
3
4
Masalah
Visi, misi dan
filosofi
Keperawatan di
ruang Anggrek
belum terbentuk
Operan kurang
berjalan optimal
Struktur
Organisasi belum
difungsionalkan
SPO belum
lengkap dan SAK
belum
diperbaharui
Dokumentasi
asuhan
keperawatan
belum optimal
Jenjang karir
M
g
Sv
M
n
N
c
A
f
Sko
r
Priorita
s
48
960
32
900
2000
324
76
7
8
tidak efektif
Belum adanya
buku rencana
kegiatan perawat
Belum
optimalnya
system reward
72
432
5
6
7
Masalah
Dokumentasi asuhan keperawatan
belum optimal
Alternatif Penyelesaian
Membuat format dokumentasi asuhan
keperawatan yang efisien terstruktur dan
holistik
Operan kurang berjalan optimal
Membuat sop operan dan pelaksaannya
SPO belum lengkap dan SAK Membuat SOP dan SAK yang baku
belum diperbaharui
Belum optimalnya system reward
Mengajukan permohonan kegiatan
reward kepada perawat berprestasi
seperti pembuatan piagam penghargaan
perawat berprestasi
Jenjang karir tidak efektif
Membuat standar jenjang karir yang
efektif
Belum adanya buku rencana Membuat contoh buku rencana kegiatan
kegiatan perawat
perawat
Visi, misi dan filosofi Keperawatan Menyusun visi misi ruangan
di ruang Anggrek belum terbentuk
77
masalah-masalah
yang
berhasil
diidentifikasi,
dengan
mempertimbangkan
sumberdaya, waktu, kewenangan dan kemampuan untuk mengatasi masalah yang ada,
maka masalah yang diatasi ada 11 masalah. Dan berdasarkan prioritas masalah diatas
maka skor tertinggi akan dilakukan rencana tindak lanjut. Tindak lanjut yang akan diambil
mempertimbangkan keterbatasan waktu, sumber daya, dana keuangan dan kemampuan.
Seleksi alternatif penyelesaian masalah menggunakan pembobotan CARL, yaitu :
-
Nilai 4 = penting
2
3
4
5
6
7
78
C A R L
5 4 3 5
Total
300
Prioritas
2
240
3
2
4
2
4
2
4
2
192
16
4
8
36
54
72
625
Dari tabel diatas maka dibuat prioritas penyelesaian masalah sebagai berikut :
1
2
3
4
5
6
holistik
Membuat SPO operan dan pelaksaannya setiap hari
Membuat SPO dan SAK
Menyusun visi misi ruangan
Mengajukan permohonan kegiatan reward kepada perawat berprestasi seperti
7
8
2.
Membuat
3.
format
SPO
dokumentasi
operan
79
dan
Tabel 3.10 Rencana Kegiatan Residensi Manajemen Keperawatan Di Ruang Anggrek Kelas I
N
Masalah
Tujuan
Kegiatan
Membuat visi,
untuk
Khusus
Tersedia visi dan misi
filosofi
meningkatkan
diruang
ruangan belum
ruangan bersama
kreativitas serta
terbentuk
Kepala ruangan
membuat para
dan perawat
karyawan terfokus
ruangan
pada upaya-upaya
o
1. Visi, misi dan
Umum
Sasaran
Waktu
Sumber
Dana
Mahasiswa
Ruang
Pelaksanaan
Senin, 27
Anggrek
Oktober 2014
Biaya
Penanggung
jawab
Rp. 15.000 Suharuddin,
S.Kep
kelas I
kearah pencapaian
Membuat format
visi.
Agar proses
Tersedianya format
Ruang
Selasa, 28
optimalnya
dokumentasi
pendokumentasian
pendokumentasian
Anggrek
Oktober 2014
kegiatan
asuhan
asuhan
kelas I
pendokumenta
keperawatan yang
keperawatan dapat
sian asuhan
efisien,
terstruktur dan
keperawatan
terstruktur, dan
berjalan dengan
holistik
Membuat SPO
baik
Agar proses
berjalan
operan dan
komunikasi
optimal
melakukan role
perawat (operan)
model operan
dapat berjalan
2. Kurang
3. Operan kurang
Ruang
Kamis, 30
Anggrek
Oktober 2014
kelas I
Mahasiswa
Mahasiswa
efektif
Membuat Standar
Agar proses
belum
Asuhan
pendokumentasian
diperbaharui
Keperawata
asuhan
(SAK ) dan
keperawatan dapat
Standar Prosedur
terstruktur dan
Operasional
berjalan dengan
(SPO)
baik
Anggrek
diruangan
kelas I
- Setiap tindakan yang
dilakukan
perawat
oleh
sesuai
dengan SPO.
- Tersedianya SAK di
ruangan berdasarkan
standar
diagnosa
Nanda
dan
intervensi
berdasarkan
NIC
NOC
- Pendokumentasian
asuhan keperawatan
dapat
berjalan
83
Rabu, 29
Oktober 2014
Mahasiswa
struktur
Memasang
Agar perawat
Terpasangnya struktur
Ruang
Jumat, 31
organisasi
struktur
mengetahui
organisasi di ruang
Anggrek
Oktober 2014
belum
organisasi di
tanggung jawab,
anggrek kelas I
kelas I
terpasang di
nurse station
fungsi dan
nurse station
perannya masingmasing
84
Mahasiswa