Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN ORIENTASI PEGAWAI BARU

CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN
TEMANGGUNG
TAHUN 2021

DISUSUN OLEH :

Nama : Nunung Marlina.S.Kep.,Ns


Pendidikan : S1 Keperawatan + Ners
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya yang telah
dilimpahkan kepada saya sehingga saya dapat melaksanakan kegiatan orientasi Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di RSUD Temanggung. Dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut tidak lepas dari partisipasi semua pihak pegawai Rumah Sakit Temanggung
dan berbagai pihak yang ikut serta demi kelancaran pelaksanaan kegiatan ini.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya
atasbantuan dan saranyang telah diberikan kepada saya sampai selesainya kegiatan
orientasi ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Tetty Kurniawati. Sp.S.M.Kes selaku Direktur RSUD Temanggung
2. Seluruh panitia kegiatan Orientasi RSUD Temanggung
3. Seluruh pegawai medis dan non medis RSUD Temanggung
4. Semua rekan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) serta semua pihak yang
telah membantu dalam kegiatan orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
ini hingga selesai
Program orientasi ini sebagai upaya pengenalan gambaran RSUD Temanggung
secara umum terhadap karyawan baru untuk mengenal lingkungan kerja. Kami
menyadari masih banyak kekurangan yang perlu disempurnakan dalam pembuatan
laporan ini. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan laporan ini.

Temanggung,

(Nunung Marlina)
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan


masyarakat yang semakin kritis sehingga menuntut pelayanan yang bermutu
tinggi. Untuk itu rumah sakit sebagai unit pelayanan berkewajiban melakukan
upaya peningkatan dan inovasi pelayanan secara kontinyu agar tetap dapat
memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan keperawatan yang bermutu.
Tenaga keperawatan yang baru di rekrut oleh RSUD Kabupaten
Temanggung sangat strategis untuk dikembangkan dalam mendukung
peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Oleh karena itu perlu adanya
persamaan persepsi tentang visi misi dan tujuan dalam memberikan pelayanan
keperawatan. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya program
orientasi bagi tenaga keperawatan baru agar tetap dapat mendukung peningkatan
kualitas pelayanan di RSUD Kabupaten Temanggung.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui sejarah berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah
Temanggung.
2. Tujuan Khusus
a. Mendiskripsikan Profil RSUD Temanggung secara umum.
b. Mendiskripsikan Profil Bidang Pelayanan Keperawatan.
c. Menganalisa pengaruh diberikannya orientasi pegawai baru terhadap kinerja
pegawai dalam memberikan pelayanan kepda pasien khususnya perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan
C. MANFAAT
1. Menambah wawasan dalam ilmu keperawatan mengenai peran perawat di
RSUD Temanggung dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien.
2. Mengetahui area praktik Asuhan Keperawatan yang meliputi profil
ruangan, pelayanan unggulan, indicator mutu, metode penugasan, serta
struktur organisasi ruangan yang dikunjungi.
3. Meningkatkan profesionalisme perawat untuk berperan aktif dalam
memberi asuhan keperawatan.

D. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pengertian Program orientasi pegawai baru adalah serangkaian kegiatan
yang wajib diberikan kepada setiap tenaga baru yang masuk ke RSUD
Kabupaten Temanggung, seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS), Kontrak,
pindahan dari rumah sakit lain, tentang semua kebijakan dan aturan-aturan yang
ada di rumah sakit, sehingga dalam melaksanakan kegiatan tenaga terdapat
persepsi yang sama untuk semua karyawan.
E. METODE PELAKSANAAN :
1. Penerimaan Pegawai Baru
Di bidang keperawatan, pegawai baru diterima oleh Kepala Bidang Keperawatan,
apabila Kepala Bidang Keperawatan berhalangan maka yang bertanggung jawab
adalah Kepala Seksi Keperawatan untuk di berikan orientasi di Instalasi Gawat
Darurat (IGD), Intensive Care Unit (ICU), dan High Care Unit (HCU), dan untuk
selanjutnya diberikan penjelasan dan diserah terimakan kepada ruang terkait.
2. Pelaksanaan Program Orientasi
Setiap pegawai baru akan diorientasikan secara bersamaan selama 6 hari yang
dikelola oleh bidang kepegawaian bekerja sama dengan bidang diklat dan
keperawatan dilaksanakan di Aula Jenderal Soedirman RSUD Kabupaten
Temanggung.
3. Pelaksanaan Pemberian Materi
Orientasi pegawai baru dibagi menjadi dua jenis yaitu orientasi umum dan orientasi
khusus. Orientasi umum meliputi pemberian materi melalui presentasi dan diskusi
yang diberikan oleh seluruh bidang yang ada di RSUD Kabupaten Temanggung
(materi terlampir). Sedangkan orientasi khusus merupakan orientasi tingkat ruangan
di bangsal yang telah dibagi oleh Kabid Keperawatan dan diserah terimakan oleh
Kasi Keperawatan kepada Kepala Ruang perawatan.
BAB

II ISI

A. Profil RSUD Temanggung


1. Sejarah RSUD Temanggung
RSUD Kabupaten Temanggung didirikan pada tahun 1907. Sebagai rumah sakit pemerintah
di Kabupaten Temanggung, memiliki peran dan tugas penting dalam menjamin kelangsungan
dan mutu pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Temanggung.
Sebagai Rumah Sakit rujukan dari unit pelayanan tingkat dasar/pertama, baik Pemerintah,
Swasta maupun Masyarakat di Kabupaten Temanggung, RSUD Kabupaten Temanggung terus
menerus melakukan peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat melalui
peningkatan sarana prasarana, SDM dan standar pelayanan kesehatan.
RSUD Kabupaten Temanggung telah menyediakan poliklinik lengkap untuk pasien bayi
sampai dengan lansia, pasien umum dan pasien BPJS. RSUD Kabupaten  juga melengkapi
peralatan canggih dan mutakhir sesuai perkembangan dunia kedokteran seperti CT Scan dan
Endoscopy. RSUD Kabupaten Temanggung juga menyediakan pelayanan pendidikan dan
pelatihan untuk dokter umum, perawat, radiographer, dan lain-lain.
Jejak Langkah RSUD Kabupaten Temanggung

a. Tahun 1907
RSUD Kabupaten Temanggung didirikan.
b. Tahun 1983
RSUD Kabupaten Temanggung merupakan Rumah Sakit Kelas D.
c. Tahun 1987
Dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia Nomor
303/MEN.KES/SK/IV/1987 RSUD Kabupaten Temanggung ditingkatkan menjadi Rumah
Sakit Kelas C.
d. Tahun 2012
RSUD Kabupaten Temanggung menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD) per 1 Januari 2012 berdasarkan Keputusan Bupati Temanggung
Nomor 440/448 Tahun 2011.
e. Tahun 2013
RSUD  Kabupaten Temanggung ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Kelas B sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.02.03/I/1947/2013 tentang Penetapan Kelas
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung pada tanggal 11 November 2013
2. Visi, Misi, Moto RSUD Temanggung
Berdasarkan pada Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2013
Visi :
Memberikan Pelayanan Prima Sebagai Pusat Rujukan Kesehatan

Misi :
a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
b. Meningkatkan mutu dan kerjasama pendidikan kesehatan
c. Meningkatkan pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien
d. Meningkatkan kinerja dan disiplin pegawai

Motto :
Kesembuhan Dan Kepuasan Pasien Merupakan Kebahagiaan Kami.
3. Profil Pemimpin RSUD Temanggung
a. Jabatan : Direktur
Nama : dr. Tetty Kurniawaty, Sp. S, M. Kes
Nip : 19760401 200312 2 010
b. Jabatan : Wakil Direktur Pelayanan
Nama : dr. Nida'ul Khasanah, Sp.Rad, M.Sc
Nip : 19760401 200312 2 010
c. Jabatan : Wakil Direktur Umum dan Keuangan
Nama : Manda Kartiko, S.STP, M.Kom
Nip : 19790412 199711 1 002
d. Jabatan : Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan
Nama : Sugiyarto, SH
Nip : 19650209 198607 1 001
e. Jabatan : Kepala Bagian Keuangan
Nama : Eka Budi Setyawan,SE, AKT, M. Ak
Nip : 19781221 200501 1 006
f. Jabatan : Kepala Bagian Perencanaan, Pendidikan dan Pelatihan
Nama : Edy Prasetyo,S. STP
Nip : 
g. Jabatan : Kepala Bidang Keperawatan
Nama : Rejono, S.Kep,Ns
Nip : 19660921 198903 1 006
h. Jabatan : Kepala Bidang Penunjang Medis dan Non Medis
Nama : I.G.A Gangga Sari, ST, MM
Nip : 19720129 199903 2 009
i. Jabatan : Kepala Bidang Pelayanan Medis
Nama : dr. Novi Andriyani
Nip : 19821120 200903 2 005
j. Jabatan : Kepala Seksi Keperawatan Rawat Inap
Nama : Hartanti, S.Kep.Ns, MM
Nip : 19650610 198903 2 017
k. Jabatan : Kasi Keperawatan Rawat Jalan
Nama : Suryati, S.ST
Nip : 19640526 198511 2 001
l. Jabatan : Kepala Seksi Penunjang  Medis
Nama : Lilik Nursakti, SKM, MM
Nip : 19661001 198803 2 009
m. Jabatan : Kepala Seksi Penunjang Non Medis
Nama : Muhammad Yusuf Lanno, ST
Nip : 19771109 200903 1 003
n. Jabatan : Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Nama : Ruth Reza Hanggarini, SKM 
Nip : 
o. Jabatan : Kepala Subbag. Rumah Tangga dan Perlengkapan
Nama : Dwi Ernawan, S.Sos, M.M
Nip : 19770719 199903 1 004
p. Jabatan : Kepala Sub Bagian Perbendaharaan dan Verifikasi
Nama : Sri Rahayuningsih, SE
Nip : 19740113 199803 2 006
q. Jabatan : Kepala Sub Bagian Akuntansi
Nama : Dwi Lestari, SE, M.Si
Nip : 19760424 200501 2 013
r. Jabatan : Kepala Subbag. Perencanaan, Program, Monitoring, Evaluasi dan Polaporan
Nama : Mira Ekawati, S.T.M.Eng.
Nip : 19800507 200604 2 007
s. Jabatan : Kepala Sub Bagian Pendidikan dan Pelatihan
Nama : dr. Fitri Emi Sri Parastri
Nip : 19820720 200912 2 001
t. Jabatan : Kepala Seksi Pelayanan Penunjang
Nama : Yuli Istiqoma M, S.Kep, MM
Nip : 19660708 199001 2 001
u. Jabatan : Kepala Seksi Pelayanan Medis
Nama : dr. Sarjana
Nip : 19760225 200903 1 004
4. Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Temanggung
RSUD mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan,
pencegahan, pelayanan rujukan, dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan
pengembangan serta pengabdian masyarakat. 

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas tersebut, RSUD


menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan;

b. pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan


kesehatan;

c. penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan
kesehatan;

d. pelayanan medis;

e. pelayanan penunjang medis dan non medis;

f. pelayanan keperawatan;

g. pelayanan rujukan;

h. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;

i. pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat;

j. pengelolaan keuangan dan akuntansi;

k. pengelolaan urusan kepegawaian, hokum, hubungan masyarakat, organisasi dan tatalaksana,


serta rumah tangga, perlengkapan dan umum;

l. monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas-tugas di bidang pelayanan


kesehatan RSUD;

m. penyelenggaraan tata usaha RSUD; dan

n. pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5. Instalasi
Selain itu terdapat juga beberapa Instalasi di RSUD Kabupaten Temanggung.
Instalasi merupakan fasilitas penyelenggaraan pelayanan medis, keperawatan dan
pelayanan penunjang medis yang dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan non
structural. RSUD Kabupaten Temanggung menyelenggarakan 20 jenis instalasi,
yaitu
:

a. Instalasi Rawat Jalan

Bertugas menyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan asuhan keperawatan


bagi pasien rawat jalan, serta melaksanakan rujukan intern maupun extern.
b. Instalasi Rawat Inap

Bertugas menyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan asuhan keperawatan


bagi pasien rawat inap, serta melaksanakan rujukuan baik intern maupun
extern.
c. Instalasi Gawat Darurat

Bertugas menyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan asuhan keperawatan


sementara, serta melaksanakan rujukan baik intern maupun extern.
d. Instalasi Rawat Intensif

Bertugas menyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan asuhan keperawatan


pemulihan bagi pasien rawat jalan maupun rawat inap yang menjalani
tindakan medis serta secara intensif bagi pasien dengan rawat darurat medis.
e. Instalasi Maternal Perinatal

Bertugas menyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan asuhan keperawatan


bagi pasien anak-anak yang usianya kurang dari 1 bulan, pasien penyakit
kandungan.
f. Instalasi Radiologi
Bertugas menyelengarakan pelayanan pemeriksaan radiodiagnostik guna
penunjang penegakan diagnose dan penyelenggaraan pelayanan radioterapi
bagi pasien rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat.
g. Instalasi Bedah Sentral

Bertugas menyelenggarakn pelayanan pembedahan mayor paripurna dan


pelayanan endoskopi bagi pasien rawat inap
h. Instalasi Farmasi
Bertugas menyelenggarakan kegiatan penyediaan ,peracikan dan penyaluran obat, alat
kedokteran, alat kesehtan, gas medic dan bahan kimia.
i. Instalasi Gizi
Bertugas menyelenggarakan perencanaan, penataan dan penyediaan makanan
j. Instalasi Laboratorium
Bertugas melaksanakan kegiatan transfuse darah yang dilakukan oleh tenaga /
pegawai dalam jabatan fungsional.
k. Instalasi Rehabilitasi Medik

Bertugas mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan fisioterapi, terapi


okupasional, terapi wicara artotik / mastatik, bimbingan social medis dan jasa
psikologis.
l. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Medis dan Non Medis
Bertugas menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan
prasarana Rumah Sakit.
m. Instalasi Pemulasaraan Jenazah

Bertugas menyelenggarakan pelayanan pemulasaraan jenazah dan pelayanan


kedokteran forensic.
n. Instalasi Rekam Medik

Bertugas menyelenggarakan rekam medis serta memberikan informasi pada pihak


hukum serta pihak ketiga.
o. Instalasi Hemodialisa

Bertugas menyelenggarakan pelayanan dialise pada pasien dengan ganguan


fungsional ginjal kronik dan akut dengan nilau ureum clearance yang sudah
ditetapkan.
p. Instalasi Bank Darah Rumah Sakit

Bertugas Menyelenggarakan pelayanan kebutuhan darah di rumah sakit yang


pengadaannya bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia Cabang
Temanggung.
q. Instalasi CSSD

Bertugas menyiapkan alat- alat bersih dan steril untuk keperluan perawatan pasien
serta mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit
untuk kepentingan perawatan pasien.
r. Instalasi Sanitasi Lingkungan.
Bertugas menangani kegiatan sanitasi rumah sakit yang meliputi sanitasi air,
pemantauan kualitas lingkungan, promosi kesehsatan, pengendalian serangga
dan pemeliharaan tanaman
s. Instalasi Laundry
Bertugas melaksanakan kegiatan pemenuhan ketersediaan linen bersih rumah
sakit yang meliputi kegiatan pencucian linen infeksius dan non infeksius,
penjahitan linen, perbaikan linen rumah sakit dan penyeleksian linen.
t. Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Bertugas melaksanakan operasional Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit secara terpadu dan berjalan terus menerus selama 24 jam, menyediakan
informasi dan data untuk kepentingan manajemen RSUD Kabupaten
Temanggung, memelihara perangkat keras dan perangkat lunak.
B. LAPORAN ORIENTASI PEGAWAI BARU RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG
1. ORIENTASI UMUM

Orientasi umum dilaksanakan di aula jenderal Soedirman RSUD Kabupaten


Temanggung yang selama 6 hari mulai tanggal 30 Maret – 5 April 2022. Untuk orientasi hari
ke-2 dan 3 dilaksanakan di aula Sudirman, aula 301 dan aula 302. Orientasi khusus dilaksanakan
di bangsal perawatan mulai tanggal 6 April – 15 Juni 2019.

2. RINGKASAN MATERI

CODE RED

Code red adalah kode yang mengumumkan adanya ancaman kebakaran di lingkunga
rumah sakit baik berupa api maupun asap, sekaligus melakukan penanggulangan bencana
kebakaran mengaktifkan tim ssiagaa bencana rumah sakit khususnya kebakaran.

Perundang-undangan penanggulangan Bencana

Kebakaran RS Kewajiban RS

1. Bangunan rumah sakit sesuai standar sehingga elindungi penghuni dari ancaman
bencana. Rumah sakit menyediakan :
a. Sistem proteksi
b. Deteksi dini api atau asap
c. Speker darurat
d. Jalur evakuasi
e. Area aman
f. Control room
2. Memerikan pelatihan khusus
3. Membentuk tim komando HDP
4. Membentuk system managemen penanggulangan kebakaran

rumah sakit Penatalaksanaan:

1. R RESCUE/ SELAMATKAN stiap orang yang berada dalam areakebakaran, teriakan “kode
red.. kode red..”
2. A AKARN/ SEBARLUASKAN dengan cara “telpon line code red 188”
3. C CONTAIN/ SEKAT “TELEPON BAGIAN IPSRS (133)”
4. E EXTINGUISH/ PADAMKAN menggunakan

APAR Jika api membesar/ tidak dapat di padamkan:

1. Laporkan kejadian kepada


a. Pemadam kebakaran dan BPBD
b. Ketua komando HDP/ direktur
c. Kantor polisi
2. Evakuasi di area kebakaran
a. Pasien
b. Pengungjung
c. Peralatan penting
d. Dokumen penting

Prosedur evakuai adalah prioritas utama adalah penyelamtn jiwa dan dipimpin oleh petugas

evakuasi. Yang wajib diketahui adalah

1. Tempat menaruh alat pemadam kebakaran dan cara menggunakannya


2. Nomer aktivasi kebakaran dan satpam
3. Rute evaluasi
4. Sistem dan cara penanggulangan

CODE BLUE
Code blue system merupakan strategi pencegahan, resusitasi kegawatan termasuk
kejadian henti jantung dan aktivasi system emergency di rumahsakit. Komponen code blue
adalah :

1. Personel (Sumber Daya Manusia )


2. System (SOP)
3. Sarana ( Alat dan

obat ) Nomor aktivasi code

blue : 199 Tujuan adanya

code blue adalah :

1. Melakukan usaha usaha pencegahan kejadian henti jantung di rumah sakit.


2. Memastikan tindakan bantuan hidup dasar dan lanjut dilakukan secara cepat dan
efektif pada korban henti jantung.
3. Perawatan pasca henti jantung yang optimal.

Komponen Tim Code Blue meliputi :

1. Petugas non medis terlatih.


2. Tim primer
3. Tim sekunder
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

(PASIEN SAVETY )

Permenkes RI No 11 tahun 2017 mengatur tentang Keselamatan pasien di Rumah


Sakit. Keselamatan pasien merupakan sistem yabg ada di rumah sakit yang digunakan untuk
membuat asuhan yang aman.

Tujuan dari keselamatan pasien adalah :

1. Terciptanya budaya kesehatan pasien


2. Meningatkan akuntabilitas rumahsakit.
3. Menurunkan kejadian tidak diharapkan (KTD)
4. Terlaksankannya program program pencegahan.

Penyelenggaraan untuk kesehatan pasien diantaranya yaitu :

1. Penerapan standar pasien


2. Penerapan sasaran keselamatan pasien
3. Penerapan 7 langkah menuju kesehatan pasien.

Standar keselamatan pasien :

1. Hak pasien
2. Pendidikan pasien dan keluarga.
3. Kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode
5. Peningkatan kinerja.
6. Peran pimpinan dalam dalam meningkatkan keselamatan pasien.
7. Pendidikan staff tentang keselamatan pasien.
8. Komunikasi efektif

7 langkah menuju keselamatan pasien :

1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.


2. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko.
3. Memimpin dan mendukung staff
4. Mengembangkan sistem pelaporan

Sasaran keselamatan pasien :

1. Ketepatan Identifikasi pasien


2. Peningkatan Komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yabg oerlu diwaspadai (hight allert )
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedurdan tepat pasien operasi.
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan .
6. Pengurangan risiko pasien jatuh

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

Pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit ditujukan untuk melindungi pasien,
petugas kesehatan, pengunjung dan masyarakat sekitar. Program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) sangat Penting untuk melindungi pasien, petugas juga pengunjung
dan keluarga dari resiko tertularnya infeksi karena dirawat, bertugas juga berkunjung ke suatu
rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Keberhasilan program PPI perlu
keterlibatan lintas profesional: Klinisi, Perawat, Laboratorium, Kesehatan Lingkungan,
Farmasi, Gizi, IPSRS, Sanitasi &Housekeeping, dan lain-lain sehingga perlu wadah berupa
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.Healt-care Associated Infections (HAIs) adalah
penyakit infeksi yang muncul dalam waktu antara 48 jam dan empat hari setelah pasien
masuk rumah sakit atau dalam waktu 30 hari stelah psien keluar dari rumah sakit

Rantai Penularan Infeksi

Pengetahuan tentang rantai penularan infeksi sangat penting karena apabila satu mata
rantai dihilangkan atau dirusak, maka infeksi dapat dicegah atau dihentikan. Komponen yang
diperlukan sehingga terjadi penularan adalah:

1. Agen infeksi (infectious agent) adalah Mikroorganisme yang dapat menyebabkan


infeksi. Pada manusia dapat berupa bakteri , virus, ricketsia, jamur dan parasit.
Dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu: patogenitas, virulensi, dan jumlah (dosis, atau load)
2. Reservoir atau tempat dimana agen infeksi dapat hidup, tumbuh, berkembang biak
dan siap ditularkan kepada orang. Reservoir yang paling umumadalah manusia,
binatang, tumbuh- tumbuhan, tanah, air dan bahan-bahan organik lainnya. Pada
manusia: permukaan kulit, selaput lendir saluran nafas atas, usus dan vagina
3. Port of exit ( Pintu keluar) adalah jalan darimana agen infeksi meninggalkan
reservoir. Pintu keluar meliputi : saluran pernafasan, saluran pencernaan, saluran
kemih dan kelamin, kulit dan membrana mukosa, transplasenta dan darah serta cairan
tubuh lain.
4. Transmisi (cara penularan) adalah mekanisme bagaimana transport agen infeksi
dari reservoir ke penderita (yang suseptibel). Ada beberapa cara penularan yaitu :
a. Kontak (contact transmission):
1) Direct/Langsung: kontak badan ke badan transfer kuman penyebab
secara fisik pada saat pemeriksaan fisik, memandikan pasen
2) Indirect/Tidak langsung (paling sering !!!): kontak melalui objek
(benda/alat) perantara: melalui instrumen, jarum, kasa, tangan yang
tidak dicuci
b. Droplet : partikel droplet > 5 μm melalui batuk, bersin, bicara, jarak sebar
pendek, tdk bertahan lama di udara, “deposit” pada mukosa konjungtiva,
hidung, mulut contoh
: Difteria, Pertussis, Mycoplasma, Haemophillus influenza type b (Hib), Virus
Influenza, mumps, rubella
c. Airborne : partikel kecil ukuran < 5 μm, bertahan lama di udara, jarak
penyebaran jauh, dapat terinhalasi, contoh: Mycobacterium tuberculosis,
virus campak,
Varisela (cacar air), spora jamur
d. Melalui Vehikulum : Bahan yang dapat berperan dalam mempertahankan
kehidupan kuman penyebab sampai masuk (tertelan atau terokulasi) pada
pejamu yang rentan.
Contoh: air, darah, serum, plasma, tinja, makanan
e. Melalui Vektor : Artropoda (umumnya serangga) atau binatang lain yang
dapat menularkan kuman penyebab cara menggigit pejamu yang rentan atau
menimbun kuman penyebab pada kulit pejamu atau makanan. Contoh:
nyamuk, lalat, pinjal/kutu, binatang pengerat
5. Port of entry (Pintu masuk) adalah Tempat dimana agen infeksi memasuki pejamu
(yang suseptibel). Pintu masuk bisa melalui: saluran pernafasan, saluran pencernaan,
saluran kemih dan kelamin, selaput lendir, serta kulit yang tidak utuh (luka).
6. Pejamu rentan (suseptibel) adalah orang yang tidak memiliki daya tahan tubuh yang
cukup untuk melawan agen infeksi serta mencegah infeksi atau penyakit. Faktor yang
mempengaruhi: umur, status gizi, status imunisasi, penyakit kronis, luka bakar yang
luas, trauma atau pembedahan, pengobatan imunosupresan. Sedangkan faktor lain
yang mungkin berpengaruh adalah jenis kelamin, ras atau etnis tertentu, status
ekonomi, gaya hidup, pekerjaan dan herediter.

Faktor keberhasilan PPI


1. Dukungan manajemen
2. Struktur organisasi
3. Peran dan fungsi IPCN
4. Otoritas tim PPI
5. Tersedia fasilitas RS
6. Komitmen individu : kesadaran. Kepedulian, dan tanggung jawab
Program PPI
Kewaspadaan isolasi
 Lapis pertama Kewaspadaan Standar
Kewaspadaan standar diberlakukan terhadap semua pasien, tidak tergantung
terinfeksi/kolonisasi. Kewaspadaan standar disusun untuk mencegah kontaminasi
silang sebelum diagnosis diketahui dan beberapa merupakan praktek rutin, meliputi:

1. Kebersihan tangan/Handhygiene
2. Alat Pelindung Diri (APD) : sarung tangan, masker, goggle (kaca mata
pelindung), face shield (pelindungwajah), gaun
3. Peralatan perawatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen
6. Kesehatan karyawan / Perlindungan petugas kesehatan
7. Penempatan pasien
8. Hyangiene respirasi/Etika batuk
9. Praktek menyuntik yang aman
10. Praktek pencegahan infeksi untuk prosedur lumbal pungsi
 Lapis kedua Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
Tujuan untuk memutus rantai penularan mikroba penyebab infeksi. Diterapkan
pada pasien gejala/dicurigai terinfeksi atau kolonisasi kuman penyebab infeksi
menular yang dapat ditransmisikan lewat udatra, droplet, kontak kulit atau permukaan
terkontaminasi. 3 Jenis kewaspadaan berdasarkan transmisi: kewaspadaan transmisi
kontaki droplet, airborne

Kebersihan Tangan

Tangan merupakan media transmisi patogen tersering di RS. Menjaga kebersihan


tangan dengan baik dan benar dapat mencegah penularan mikroorganisme dan menurunkan
frekuensi infeksi nosokomial. Kepatuhan terhadap kebersihan tangan merupakan pilar
pengendalian infeksi. Teknik yang digunakan adalah teknik cuci tangan 6 langkah. Dapat
memakai antiseptik, dan air mengalir atau handrub berbasis alkohol. Mencuci tangan
merupakan prosedur terpenting untuk mencegah transmisi penyebab infeksi (orang ke orang ;
objek ke orang). Banyak penelitian menunjukkan bahwa cuci tangan menunjang penurunan
insiden MRSA, VRE di ICU.
Enam langkah kebersihan tangan :

Langkah 1 : Gosokkan kedua telapak tangan

Langkah 2 : Gosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan kanan, dan lakukan

sebaliknya Langkah 3 : Gosokkan kedua telapak tangan dengan jari-jari

tangan saling menyilang

Langkah 4 : Gosok ruas-ruas jari tangan kiri dengan ibu jari tangan kanan dan lakukan sebaliknya

Langkah 5 : Gosok Ibu Jari tangan kiri dengan telapak tangan kanan secara memutar,
dan lakukan sebaliknya

Langkah 6 : Gosokkan semua ujung-ujung jari tangan kanan di atas telapak tangan kiri,
dan lakukan sebaliknya
KOMUNIKASI EFEKTIF

Komunikasi adalah proses perpindahan pengertian dari si pengirim ke si penerima. Dalam


komunikasi ada komponen komponennya yaitu :

1. Pengirim pesan
2. Pesan
3. Saluran komunikasi
4. Dan si penerima.
5. Dan diharapkan ada umpan balik dari si penerima.

Fungsi dari komunikasi adalah :

1. Manajemen pengetahuan
2. Pembuatan keputusan
3. Koordinasi kegiatan
4. Pemenuhan kebutuhan hubungan.

Macam macam Arah komunikasi :

1. Komunikasi ke atas
Aliran komunikasi dari bawahan ke atasan sesuai dengan struktur organisasi.
2. Komunikasi kebawah
Aliran komunikasi dari orang yang lebih tinggi ke tingkat hirarki yang lebih rendah.
3. Komunikasi horizontal
Aliran komunikasi antar fungsi di organisasi.
4. Komunikasi diagonal
Aliran komunikasi yang melintasi fungsi dan tingkat organisasi.

Komunikasi efektif adalah penyampaian pesan yang terlaksana sesuai dengan maksud dan
tujuan si pengirim .

Langkah langkah Komunikasi efektif :

1. Merumuskan masalah yang akan disampaikan


2. Pesan disampaikan dengan jelas dan tepat waktu.
3. Dengarkan pendapat dari orang yang menanggapi.
4. Pahami kemungkinan dari sudut pandang lain
5. Kendalikan perasaan.
6. Pastikan bahwa si penerima paham dengan maksud dan tujuan yang kita sampaikan.
Komunikasi efektif dapat terwujud jika terjadi kesamaan pemahaman antara si penerima dan
si pengirim

Teori Jendela Johari


PENINGKATAN MUTU KESELAMATAN PASIEN (PMKP)

UU No 44 tahun 2009 berisi tentang Rumah Sakit yang didalamnya menyatakan


bahwa akreditasi Rumah Sakit minimal dilakuakn setiap 3 tahun sekali. Permenkes No 12
tahun 2012 menjelaskan tentang Akreditasi RumaH Sakit.

Proses penentuan indikator mutu :

1. Pembuatan skala prioritas masalah. Meliputi : indikator mutu unit kerja,


analisis akar masalah, dan analisis manajemen risiko.
2. Penentuan area prioritas berbaikan. Meliputi : hight risk, hight volume dan
problem proun.
3. Penentuan indikator mutu Rimah Sakit, meliputi : Indikator utama yang
didalamnya memuat 10 indikator klinis, 9 Manajemen, 4 International Library
dan 6 sasaran keselamatan pasien . Dan indikator unit kerja lainnya.

PENGEMBANGAN DAN PELAKSANAAN MODEL PRAKTIK


KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP)

Pelayanan prima keperawatan didapatkan dengan dikembangkan nya bentuk

MPKP. Tujuan dari MPKP sendiri adalah :

1. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan.


2. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
3. Menciptakan kemandirian
4. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan
5. Memperjelas ruang lingkup serta tujuan dari asuhan keperawatan.

Karakteristik PMKP sendiri meliputi :

1. Penetapan jumlah tenaga keperawatan


2. Penetapan jenis tenaga keperawatan
3. Penetapan standar rencana asuhan keperawatan
4. Penggunaan metode modifikasi keperawatan primer ( metode tim, kasus maupun

fungsional) Komponen MPKP sendiri terdiri dari :

1. Nili-nilai professional
2. Metode pemberian asuhan keperawatan
3. Hubungan professional
4. Sistem kompensasi dan penghargaan ( sebagai motivasi)
5. Pendekatan managemen

Pilar dari MPKP terdiri dari lima pilar utama yang mendasari yaitu :

1. Professional value
2. Manajemen asuhan
3. Hubungan professional
4. Penghargaan
5. Manajemen keperawatan
Manajemen keperawatan sendiri meliputi fungsi :
a. Perencanaan (Visi,misi, filosofi)
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengendalian

Penerapan MPKP dalam proses keperawatan sendiri mengadopsi metode seperti:

1. Meeting morning : merupakan pertemuan pada awal sebelum dinas dimana kepala
ruang sebagai pemimpin pertemuan dalam hal ini petugas yang dinas dan mau
digantikan oleh petugas yang jaga selanjutnya menyampaikan kejadian ataupun
kendala-kendala yang ditemui selama jaga berlangsung.
2. Operan jaga : dipimpin oleh perawat primer dimana proses serah terima pasien
dengan menyebutkan komponen nama, diagnosa pasien tindakan yang telah
dilakukan serta evaaluasi hasil yang sudah dilakukan.
3. Pre conference : kegiatan ini dilakukan setelah operan jaga dipimpin oleh perawat
primer dalam hal ini dilakukan pembagian tugas serta rencana program yang akan
dilakukan.
4. Post conference : kegiatan dilakukan sebelum operan jaga dimana inti dari post
conference membahas bagaimana jalan nya pemberiian asuhan keperawatan
selama jaga berlangsung.
PRINSIP DAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN (SAK)

Pada prinsipnya kinerja perawat diukur dari terlaksananya asuhan keperawatan.


Sedangkan pendekatan asuhan keperawatan dilakukan dengan proses keperawatan, berupa
aktivitas perawat yang dilakukan secara sistematis melalui lima tahapan, yang meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan atau implementasi, evaluasi
keperawatan.

Praktek dan penerapan proses keperawatan harus dilakukan secara tepat dan benar
yang didukung dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang mengacu pada
pedoman standar asuhan keperawatan . Pengertian standar menurut sendiri, adalah pernyataan
deskriptif tentang tingkat penampilan yang dipakai untuk menilai kualitas struktur, proses,
dan hasil. Sedangkan pengertian Standar Asuhan Keperawatan merupakan penyataan kualitas
yang diinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien. Standar ini
memberikan petunjuk kinerja mana yang tidak sesuai atau tidak dapat diterima.

Manfaat penerapan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan tersebut antara


lain dapat meningkatkan keterampilan teknis dan prosedur keperawatan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan pasien. Juga untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan
otonomi dari perawat, disamping meningkatkan tanggung jawab dari perawat atas tindakan
serta mutu asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien. Penerapan asuhan keperawatan
juga bermanfaat untuk meningkatkan peran perawat dalam proses perencanaan dan
pengambilan keputusan atas hal yang berkaitan dengan perawatan pasien.

Tujuan utama standar memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidentifikasi


ukuran dan penilaian hasil akhir, dengan demikian standar dapat meningkatkan dan
memfasilitasi perbaikan dan pencapaian kualitas asuhan keperawatan. Kriteria kualitas
asuhan keperawatan mencakup : aman, akurasi, kontuinitas, efektif biaya, manusiawi dan
memberikan harapan yang sama tentang apa yang baik bagi perawat dan pasien. Standar
menjamin perawat mengambil keputusan yang layak dan wajar dan melaksanakan intervensi
intervensi yang aman dan akuntabel.

Dua kategori standar keperawatan yang diterima secara luas adalah standar of care
atau pertanyaan yang menguraikan level asuhan yang akan diterima oleh pasien dan standar
of practice atau harapan terhadap kinerja perawat dalam memberikan standar asuhan.
Aktifitas pemantauan dan evaluasi memastikan bahwa level perawatan pasien dan kinerja
perawat telah dicapai dengan baik. Dua macam kinerja ini di rancang untuk mendukung
perawat dalam praktek sehari-hari dengan menyediakan suatu sruktur untuk praktek tersebut
dan untuk membantu perawat dalam mengidentifikasi kontribusi keperawatan dalam
perawatan pasien.
Di Indonesia secara legal telah ditetapkan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) dan
diberlakukan dan diterapkan di seluruh rumah sakit di Indonesia melalui SK Direktorat
Pelayanan Medik No. YM 00.03 .2.6.7637 tahun 1993 tentang berlakunya SAK di rumah
sakit.

Alasan diberlakukannya SAK yaitu sebagai salah satu kriteria asuhan profesional,
tolok ukur mutu asuhan keperawatan, salah satu dasar hukum asuhan profesional. Kemudian
tujuan dari diberlakukan SAK antara lain, secara umum untuk meningkatkan mutu asuhan
keperawatan, sedangkan secara khusus untuk mengetahui mutu asuhan keperawatan,
mengetahui kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, meningkatkan
tingkat kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan, dan menurunkan biaya perawatan,
serta melindungi kepentingan pasien dan perawat.

Assesmen nyeri yang berlaku di RSUD Temanggung :


1. Assesmen pada anak menggunakan wong baker face scale
2. Assesmen pada pasien dewasa menggunnakan numeric rating scale
3. Assesmen pada pasien terpasang intubasi menggunakan critical pain observation tools (CPOT)

Assesmen risiko jatuh yang diberlakukan di RSUD Temanggung meliputi :


1. Assesmen risiko jatuh pada pasien jiwa menggunakan admosson
2. Assesmen risiko jatuh pada anak menggunakan humpty dumty
3. Assesmen risiko jatuh pada pasien dewasa menggunaakan morse
4. Assesmen risiko jatuh pada pasien rawat jalan menggunakan metode get up and go
B. LAPORAN ORIENTASI KHUSUS

LAPORAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ORIENTASI KHUSUS PEGAWAI BARU

Tgl. NAMA PASIEN No. RM DIAGNOSA KETERANGAN TEMP


(TINDAKAN) AT
18/4/2019 Ny. Parimah 281098 CKR Infus RA 500ml IGD
Ambil darah
vena
Injeksi ketorolac, kalnex,
ATS
18/4/2019 Ny. Sunarti 1093 Dyspneu, IHD Infus Asering 500ml IGD
Ambil darah vena
18/4/2019 Ny. Inganah 165620 Vertigo berat Infus NaCl 500ml IGD
Injeksi antrain, ondansetron
20/4/2019 Tn. Bejo Sunoto 281211 Febris Infus RA rehidrasi IGD
500ml, paracetamol
Ambil darah vena
Injeksi ketorolac, ranitidin
20/4/2019 Tn. Kabul Vulnus Hecting IGD
Laceratu
m
22/4/2019 Ny. Esha Budi 021878 Post op. 1. Memandikan pasien ICU
laparatomy 2. Memonitor KU dan
, KET, hemodinamik setiap
MOW jam
3. Memonitor urine
output dan balance
cairan
4. Medikasi luka post op
23/4/2019 Sdr. David S. 69658 Post op. 1. Oral hygiene ICU
laparatomy 2. Memonitor KU dan
cholesistectom hemodinamik setiap
y, jam
3. Memonitor urine
output, drain, NGT,
dan balance cairan
24/5/2019 Ny. Arniatun CKD
Ny.
BAB III
PENUTUP

Demikian laporan orientasi ini kami buat semoga bermanfaat khususnya bagi pegawai
baru sebagai upaya pengenalan terhadap lingkungan kerja yang baru.

Program orentasi ini sebagai upaya pengenalan gambaran RSUD Kab. Temanggung
secara umum terhadap pegawai baru untuk mengenal lingkungan. Kami menyadari masih
banyak kekurangan yang perlu disempurnakan dalam pembuatan laporan ini. Oleh karena itu
kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kebaikan laporan ini.

Anda mungkin juga menyukai