Anda di halaman 1dari 47

PROPOSAL PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG ANGGREK I RSUD DR. SOESELO SLAWI


KABUPATEN TEGAL

DISUSUN OLEH:
1. Ahmad Nurul Hidayat
2. Mohamad Oktaviana Putra
3. Muhammad Afandi
4. Musdalifah
5. Sea Paradise
6. Siti Umayah
7. Syufah Mutoharoh
8. Yuana Meliawati
9. Yusni Maryati

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES BHAMADA SLAWI
2017/2018
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen pada dasarnya berfokus pada perilaku manusia untuk
mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan di suatu
kegiatan. Pada suatu instansi membutuhkan seorang manajer yang terdidik
dalam pengetahuan dan ketrampilan tentang perilaku manusia untuk
mengelola kegiatan. Manajemen merupakan serangkaian aktivitas
(termasuk perencanaan, pengambilan keputusan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber sumber
daya organisasi (manusia, financial, fisik dan informasi) dengan maksud
mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif (Griffin, 2004).

Rumah sakit merupakan sebuah institusi perawatan kesehatan profesional


yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli
kesehatan lainnya (Sabarguna, 2008). Suatu rumah sakit memerlukan
pengorganisasian untuk melancarkan jalan sukses. Organisasi rumah sakit
memiliki pemimpin dan staf-staf yang bergerak dibidangnya agar
organisasi di rumah sakit mampu menjalankan pelayanan yang optimal.

Pengorganisasian dalam manajemen keperawatan mempunyai banyak


aktifitas penting, antara lain bagaimana asuhan keperawatan dikelola
secara efektif dan efisien untuk sejumlah pasien di rumah sakit dengan
jumlah staf keperawatan dan fasilitas yang ada. Untuk diperlukan
pembagian tugas, kerja sama, dan koordinasi sehingga semua pasien
mendapatkan pelayanan yang optimal. Oleh karena itu menejer
keperawatan perlu menetapkan kerangka kerja, yaitu dengan cara:
mengelompokan dan membagi kegitan yang harus dilakukan, menentukan
jalinan hubungan kerja antara tenaga dan menciptakan hubungan antara
kepala staf melalui penugasan,delegasi dan wewenang.
Dalam model pengembangan praktik keperawatan profesional peran dan
fungsi kepala ruang merupakan hal yang sangat penting sehingga
kompetensi kepemimpinan dan manajemen yang mutlak dibutuhkan
karena kemampuan itu manajer kepala ruang akan diuji untuk menata
pengorganisasian staf dan menentukan sistem pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien sebagai refleksi pelaksanaan praktik
keperawatan profesional.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menganalisa dan memahami MPKP di Ruang Anggrek I RSUD
Dokter Soeselo Kebupaten Tegal
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi gambaran rumah sakit dan ruang praktek
b. Menganalisis data umum ruangan berdasarkan 5M
c. Menganalisis data khusus ruangan yaitu fungsi perencanaan,
fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan, dan fungsi
pengendalian .
d. Mampu membuat fungsi perencanaan model praktek keperawatan
professional di ruangan.
e. Mampu melaksanakan fungsi pengorganisasian di ruangan model
praktek keperawatan professional.
f. Melaksanakan fungsi pengarahan dalam ruangan di ruangan
model praktek keperawatan professional
g. Melaksanakan fungsi pengendalian dalam bentuk audit hasil di
ruangan model praktek keperawatan professional.
BAB 2
TINJAUAN LAHAN

A. GAMBARAN UMUM RSUD DOKTER SOESELO KABUPATEN


TEGAL DAN RUANG ANGGREK I
1. Letak Geografis RSUD Dokter Soeselo Kabupaten Tegal
Secara geografis RSUD Dokter Soeselo Kabupaten Tegal terletak
di Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah, yaitu jalan Dokter Soetomo
Nomor 63 Slawi 52419.
Batas-batas wilayah Kabupaten Tegal meliputi:
a. Sebelah Utara : berbatasan dengan Kota Tegal dan Laut Jawa
b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Pemalang
c. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Brebes dan Banyumas
d. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Brebes
Secara geografis Kabupaten Tegal menempati posisi yang strategis
pada jalan lintas pantai utara pulau Jawa, perlintasan Semarang – Tegal –
Cirebon serta jalur tengah jalan lintas Tegal – Purwokerto – Cilacap.

Koordinat: 108°57’6 s/d 109°21’30 Bujur Timur dan 6°50’41” s/d 7°15
15’30” Lintang Selatan
2. Sejarah berdirinya RSUD Dokter Soeselo Kabupaten Tegal
Berawal dari Balai Pengobatan Karyawan perusahaan gabungan
pabrik gula se Ex Karesidenan Pekalongan tahun 1917. Pada awal
kemerdekaan (1945-1947) Balai Pengobatan tersebut dialihkan fungsinya
sebagai RS Tentara yang dipimpin oleh Kolonel dr. HRM Soeselo
Wiriosapoetro. Seiring dengan kebijakan dan kewenangan pemerintah,
sejarah singkat RSUD Dokter Soeselo Kabupaten Tegal sebagai berikut:
a. Tahun 1952 pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Daerah
Tingkat II Tegal sampai dengan sekarang, dan mulai dikenal dalam
nomenklatur sebagai RSUD Dokter Soeselo Slawi, namun demikian
masyarakat sekitar Slawi masih banyak yang menyebut RSU
Dukuhwringin;
b. Tahun 1983 ditetapkan Pemerintah sebagai Rumah Sakit Tipe C
dengan SK Menkes RI No. 233/ Menkes/SK/VI/1983;
c. Tahun 2000 oleh Depkes RI telah diakreditasi penuh tingkat dasar
dengan sertifikat akreditasi No. YM.00.03.3.5.623 yang berlaku
sampai dengan 25 Februari 2003;
d. Tahun 2003 ditetapkan Pemerintah sebagai Rumah Sakit dengan
Akreditasi Penuh Tingkat Lanjut melalui Keputusan Dirjen Pelayanan
Medik No. YM.00.03.2.2.47 tanggal 12 Januari 2003 berlaku hingga
12 Januari 2006;
e. Tahun 2006 mendapatkan sertifikat akreditasi rumah sakit dari
Menkes dengan Nomor HK.00.06.3.5.1876 dengan status penuh
tingkat lengkap tanggal 22 Mei 2006;
f. Bulan Mei Tahun 2008 Keputusan Bupati Tegal Nomor 445/631/2008
tentang Penetapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD) penuh kepada Badan Pengelola RSUD Dokter
Soeselo Kabupaten Tegal.
Sejarah Kepemimpinan Rumah Sakit

dr. H. RM Soeselo dr. Radjiwan dr. Soehardi


Wiriosaputro (1950 – 1961) (1961 – 1965)
(1941 – 1947)

dr. Soehardjendro dr. Pradiati Gunawan


dr. Soecipto
(1968 – 1970) (1970 – 1985)
(1965 – 1968)

dr. M. Abdul Djalil dr. Bambang


dr. Soebiarsono Supriyo, DTM&H,
(1985 – 1997) (1997 – 2001)
Sp.B (2001 – 2006)

dr. Widodo Joko dr. Baha’uddin,


MMR
(2008 – 2011)
Mulyono, M.Kes, MM
(2006 – 2008) (2011 –
2017)

SUSUNAN DEWAN PEMBINA TEKNIS, DEWAN PENGAWAS,


DIREKSI DAN JAJARAN STRUKTURAL

1. Dewan Pembina Teknis


a. Bupati Tegal
b. Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal
c. Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(DPPKAD) Kabupaten Tegal
2. Dewan Pengawas
a. Ketua : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal
b. Sekretaris : dr. Teguh Sukma Wibowo
c. Anggota :
1. Kepala Bidang Anggaran DPPKAD Kabupaten Tegal
2. Dr. dr. Tjahyono Kuntjoro, MPH
3. Ir. Suharmanto
4. Salu Panggalo, SH
3. Direksi dan Jajaran Struktural
a. PLT. Direktur : dr. Titis Cahyaningsih, MMR
1. Wakil Direktur Umum & Keuangan : Harjono,
S.Pd, MM
a.Kabag Tata Usaha : Drs. Abdurokhman
1. Kasubag Umum & Humas : Darmawan, S.IP
2. Kasubag Kepegawaian : Slamet Tanto Indah, S. Kep., Ns
3. Kasubag Diklat : Hermi Srimanti, S.Kep., Ns
b. Kabag Keuangan : Edy Pramono, SE
a) Kasubag Pendapatan : Endang Urbaeti, SE
b) Kasubag Anggaran dan Perbendaharaan : Krisdiyanita, S.IP
c) Kasubag Akuntansi : Arief Setyono, SKM
c. Kabag PRK & RM : dr. Bening Priambudi
a) Kasubag Perencanaan : Pangestutiningsih, SKM
b) Kasubag RM : Slamet Solehudin, S.Kep
2. Wakil Direktur Pelayanan :  dr. Ruszaeni, MMR
a. Kabid Pelayanan : dr. Teguh Sukma Wibowo
1. Kasi Pelayanan Medis : Mika Jaya Juliastina, dr, MM
2. Kasi Mutu & Etika : Amin Yunianto, S.ST
b. Kabid Keperawatan : Moch. Nurhuda S.Kep,M.Kes,
Ns
a) Kasi Pelayanan Keperawatan : Moh.
Muslih,S.Kep., Ns
b) Kasi Asuhan Keperawatan : Luthful Hakim,
S.Kep, MM
c. Kabid Penunjang : Saliyem, S.Kep, MM
a) Kasi Penunjang Medis : Achmad Agus
Ali,S.Kep,NS
b) Kasi Penunjang Non Medis : Agus
Purnomo,ST
b. SPI
1) Ketua                                 : dr. Subekhan, SH
2) Koordinator Pelayanan           : Suharjo, S.Kep., Ns
3) Koordinator Umum & Keuangan : Rully Dwi Prabowo L, SE

1. Akreditasi Penuh Tingkat Lanjut melalui Keputusan Direktorat


Jenderal Pelayanan Medik Nomor YM.00.03.2.2.47 tanggal 12
Januari 2003 yang berlaku hingga 12 Januari 2006.
2. Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap melalui Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor HK.00.06.3.5.1876 tanggal 22 Mei 2006 yang
berlaku hingga 22 Mei 2009.
3. Peraih Rumah Sakit Sayang Bayi Tk. Nasional th. 1996.
4. Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap 16 Pelayanan tahun 2011
5. Juara 2 tingkat Nasional Hospital Family Planning 2012, untuk
Kategori Pelayanan Rujukan KB
6. Akreditasi Rumak Sakit versi 2012 dengan Lulus Tingkat Paripurna
Bintang 5 dengan Nomor KARS-SERT/420/XI/2016 berlaku sampai
dengan 17 Oktober 2019

3. Visi dan Misi


1. VISI
Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat.
2. MISI
a. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan;
b. Meningkatkan Kinerja Pelayanan Sesuai Standar Rumah Sakit;
c. Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Penyediaan
Layanan Unggulan;
d. Terlaksananya Kinerja Keuangan Yang Efisien dan Akuntabel.

4. Tugas Pokok dan Fungsi


1. Tugas Pokok
Membantu Bupati dalam melaksanakan upaya kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi dan terpadu
dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan
upaya rujukan serta memberikan upaya yang bermutu sesuai standar
pelayanan rumah sakit, hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Tegal Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah.
2. Fungsi Rumah Sakit
a. Pelayanan medis;
b. Pelayanan penunjang medis dan non medis;
c. Pelayanan dan asuhan keperawatan;
d. Pelayanan rujukan;
e. Pendidikan dan pelatihan;
f. Penelitian dan pengembangan;
g. Pengelolaan urusan ketatausahaan dan keuangan RSUD Dokter
Soeselo Kabupaten Tegal.

5. Kegiatan Rumah Sakit


Menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan
upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif dengan 
memberikan pelayanan kesehatan baik meliputi pelayanan rawat jalan
maupun rawat inap kepada masyarakat Kabupaten Tegal dan sekitarnya
baik perorangan maupun kelompok.
 
6. Nilai-Nilai
1) Kebersamaan
a. Menyadari bahwa semua pekerjaan tidak dapat
diselesaikan sendiri sehingga perlu kerjasama Tim.
b. Melalui kebersamaan dalam pelayanan dengan
mengutamakan kepuasan pelanggan.
2) Profesionalisme
a. Bekerja sesuai dengan sistem dan prosedur yang
berlaku.
b. Bersedia melaksanakan tugas dengan penuh tanggung
jawab.
c. Selalu bekerja dengan memberikan kemampuan
terbaiknya.
d. Memegang teguh rahasia jabatan.
3) Kejujuran
a. Senantiasa menjunjung tinggi kejujuran.
b. Berani menyatakan kebenaran dan kesalahan
berdasarkan data dan fakta dengan cara bertanggung jawab.
c. Transparan dan akuntabilitas dalam menjalankan sistem.
4) Keterbukaan
a. Terbuka dalam mengemukakan dan menerima pendapat
secara bertanggung jawab.
b. Saling menghargai dan menghormati pendapat orang
lain.
5) Disiplin
a. Selalu menegakkan disiplin terhadap diri sendiri dan
lingkungan kerja.
b. Memiliki kesungguhan kerja dalam melaksanakan tugas.
c. Wajib mematuhi peraturan yang berlaku.
6) Ikhlas
a. Melayani dengan sepenuh hati.
b. Melayani dengan empati menuju kepuasan pelayanan
7) Kreatif dan Inovatif
a. Mampu mencari solusi untuk menyelesaikan
permasalahan.
b. Memanfaatkan sumber daya secara maksimal untuk
mencapai tujuan.
7. Budaya Kerja
Melayani pelanggan dengan ikhlas, cepat, cermat, dan tepat dengan moto
”Simpatik”, mengandung arti bahwa dalam memberikan pelayanan
kepada pelanggan, dengan hati yang bersih tulus ikhlas dan sungguh-
sungguh dalam waktu relatif singkat, tepat sesuai dengan keadan pasien
dalam penanganan, memberikan kesan simpatik kepada pelanggan dari
palayanan yang telah diberikan sehingga RSUD dr. Soeselo Kabupaten
Tegal “Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat”.
8. Jenis Pelayanan
1) Pelayanan Rawat Inap
a. Ruang Jatayu (Kelas VVIP dan VIP B)
b. Ruang Cendrawasih (Kelas VIP B)
c. Ruang Cempaka (Kelas IA dan IB)
d. Ruang Bougenvil (Kelas II dan III)
e. Ruang Dahlia (Kelas II dan III)
f. Ruang Dahlia Interna
g. Ruang Anggrek (Kelas VIP B, I, II dan III)
h. Ruang Nusa Indah (Kelas I, II dan III)
i. Ruang Palm (Kelas III)
j. Ruang Perinatologi (Non Kelas)
k. Ruang ICU, ICCU, PICU (Non Kelas)
l. Ruang Bayi Rawat Gabung (Non Kelas)
m. Ruang Kemuning (Kelas III)
2) Pelayanan Rawat Jalan
a. Klinik Penyakit Dalam
b. Klinik Kebidanan dan Kandungan
c. Klinik Kesehatan Anak
d. Klinik Bedah Umum
e. Klinik Bedah Urologi
f. Klinik Bedah Orthopedi
g. Klinik Mata
h. Klinik THT
i. Klinik Kulit dan Kelamin
j. Klinik Syaraf
k. Klinik Jantung
l. Klinik Paru
m. Klinik Kesehatan Jiwa
n. Klinik Umum
o. Klinik Gigi 39
p. Klinik Psikologi
q. Klinik Perjanjian
r. Klinik Akupuntur dan Jamu Terpadu
3) Instalasi Penunjang
a. Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Radiologi
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Haemodialisa
e. Pelayanan Rehabilitasi Medik
f. Pelayanan Elektro Kardiografi (EKG)
g. Pelayanan Ultra Sonografi (USG)
h. Pelayanan Endoscopy
i. Pelayanan Electro Convulsy Therapy (ECT)
j. Pelayanan Gizi/Konsultasi Gizi
k. Pelayanan Sanitasi
l. Pelayanan Pemulasaraan Jenazah
m. Pelayanan Mobil Ambulance dan Jenazah

B. PENGUMPULAN DATA
1. Data Umum Ruangan
a) Tenaga dan Pasien (M1 – Man)
Analisis ketenagaan, jumlah tenaga keperawatan dan non
keperawatan, latar belakang pendidikan, status kepegawaian, jabatan,
struktur organisasi, kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien.
1. Tenaga perawat
Jumlah tenaga keperawatan di Ruang Anggrek I RSUD Soeselo Slawi adalah sebagai berikut.
No Nama Pendidikan NIP JABATAN KET
1. Nurjanah, S.Kep.,Ns S1 19730204 199803 2 006 Kepala Ruang PNS
2. Widodo, AMK D3 11. 2010.1.058 Kepala Jaga BLUD
3. Alifatun Isnaeni, AMK D3 07. 2009.2035 Kepala Jaga BLUD
5. Purwanti, AMK D3 06. 2009.2.034 Kepala Jaga BLUD
6. Imam Nur Hidaya,AMK D3 12. 2015.1.302 Kepala jaga BLUD
7. Yuli Kurniati, AMK D3 08. 2009.2.043 Perawat Pelaksana BLUD
8. Arif Tri Subekti, S.Kep.,Ns S1 07. 2016.2.283 Perawat Pelaksana BLUD
9. Andi Tentri Bali, AMK D3 03. 2013.2.111 Perawat Pelaksana BLUD
10. Wika Riski K., S.Kep.,Ns S1 07.2016.1.298 Perawat Pelaksana BLUD
11. Ida Farida, S.Kep.,Ns S1 06. 2017.2.366 Perawat Pelaksana BLUD
12. Mustika Yudhaningsih, AMK D3 07.2012.2.085 Perawat Pelaksana BLUD
13. Devinda Yulianti, AMK D3 07.2016.2.283 Perawat Pelaksana BLUD
14. Indra Wahyudi, AMK D3 06.2017.1.378 Perawat Pelaksana BLUD
15. Dian Retno N., AMK D3 06.2017.2.371 Perawat Pelaksana BLUD
16. Rina Dwi A.,AMK D3 11.2017.2.395 Perawat Pelaksana BLUD
17. Itsnanur F., S.Kep.,Ns S1 11.2017.2.291 Perawat Pelaksana BLUD
18. Putri Devi L, S.Kep.,Ns S1 11.2017.2.289 Perawat Pelaksana BLUD
19 Yuliana Dwi Kristiani, AMK D3 06.2011.2.087 Perawat Pelaksana BLUD

2. Tenaga Medis Dokter


Tenaga medis dokter di Ruang Anggrek I RSUD Soeselo Slawi terdiri dari :
No Nama Pendidikan NIP JABATAN RUANG
dr. Fajar Danu 33287.52419/DS/01/ Dokter Spesialis Poli anak, Anggrek 1 &2, Picu, Peristi,
1. S2
Aji, Sp.A 449.1/1027/V/2012 Anak Cendrawasih, Jatayu & Nusa Indah
dr. Abdul
33287.52419/DS/01/ Dokter Spesialis Poli anak, Anggrek 1 &2, Picu, Peristi,
2. Khanis, S2
449.1/180/X1/2015 Anak Cendrawasih, Jatayu & Nusa Indah
M.Si.Med.,Sp.A
dr. Yanuar
33287.52419/DS/01/ Dokter Spesialis Poli anak, Anggrek 1 &2, Picu, Peristi,
3. Wahyu H, S2
449.1/128/II/2015 Anak Cendrawasih, Jatayu & Nusa Indah
Msi.,Med.,Sp.A
3. Tenaga non keperawatan
Tenaga non keperawatan di Ruang Anggrek I RSUD Soeselo
Slawi terdiri dari :
No. Kualifikasi Jumlah
1. Pramusaji 2
2. Helper 1
3. Cleaning Service 3

4. Tenaga Mahasiswa Praktek

No Kualifikasi Jumlah
1. Profesi Ners STIKes Bhamada Slawi 9 orang

5. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat


Klasifikasi Pasien Berdasarkan Tingkat Ketergantungan Dengan
Metode Douglas (1984).
No KLASIFIKASI DAN KRITERIA
.
1 Minimal Care (1-2 jam)
1. Dapat melakukan kebersihan diri sendiri, mandi, ganti
pakaian dan minum.
2. Pengawasan dalam ambulasi atau gerakan.
3. Observasi Tanda vital setiap shift.
4. Pengobatan minimal, status psikologi stabil.
5. Persiapan prosedur pengobatan
2 Intermediet Care (3-4 jam)
1. Dibantu dalam kebersihan diri, makan dan minum,
ambulasi.
2. Observasi tanda vital tiap 4 jam.
3. Pengobatan lebih dari 1 kali.
4. Pakai foley kateter.
5. Pasang infuse, intake out-put dicatat.
6. Pengobatan perlu prosedur.
3 Total Care (5-6 jam)
1. Dibantu segala sesuatunya.
2. Posisi diatur.
3. Observasi tanda vital tiap 2 jam.
4. Pakai NG tube.
5. Terapi intravena, pakai suction.
6. Kondisi gelisah / disorientasi / tidak sadar.

Kebutuhan tenaga perawat di Ruang Anggrek I RSUD Soeselo Slawi dari hasil
pengkajian adalah sebagai berikut :
1) Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan perawat tanggal 17 Apil 2018
Klasifikasi pasien Jumlah Pagi Sore Malam
Total care 5 5x0,36=1,8 5x0,36=1,8 3x0,20=0,6
Partial care 11 11x0,27=2,97 11x0,15=1,65 11x0,10=1,1
Minimal care 25 25x0,17=4,25 25x0,14=3,5 25x0,07=1,75
Total 41 9,02 6,95 3,45
Total tenaga perawat
Dinas Pagi : 4 orang
Dinas Siang : 4 orang
Dinas Malam : 4 orang
Jumlah : 12 orang + 1 Kepala Ruang + 1 Helper
Kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan sesuai pengkategorian
pasien adalah 9,02 + 6,95 + 3,45 = 19,43 dibulatkan menjadi 19 orang
2) Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan perawat tanggal 18 Apil 2018
Klasifikasi pasien Jumlah Pagi Sore Malam
Total care 4 4x0,36=1,44 4x0,36=1,44 4x0,20=0,8
Partial care 12 12x0,27=3,24 12x0,15=1.8 12x0,10=1.2
Minimal care 22 22x0,17=3,74 22x0,14=3.04 22x0,07=1,54
Total 38 8,42 6.28 3.54
Total tenaga perawat
Dinas Pagi : 4 orang
Dinas Siang : 4 orang
Dinas Malam : 4 orang
Jumlah : 12 orang + 1 Kepala Ruang + 1 Helper
Kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan sesuai pengkategorian
pasien adalah 8.42 + 6.28 + 3.54= 18.24 dibulatkan menjadi 18 orang

3) Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan perawat tanggal 19 Apil 2018


Klasifikasi pasien Jumlah Pagi Sore Malam
Total care 4 4x0,36=1,44 4x0,36=1,44 4x0,20=0,8
Partial care 16 16x0,27=4,32 16x0,15=2,4 16x0,10=1,6
Minimal care 17 17x0,17=2,89 17x0,14=2,38 17x0,07=1,19
Total 37 8.65 6.22 3.59
Total tenaga perawat
Dinas Pagi : 4 orang
Dinas Siang : 4 orang
Dinas Malam : 4 orang
Jumlah : 12 orang + 1 Kepala Ruang + 1 Helper
Kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan sesuai pengkategorian
pasien adalah 8.65 + 6.22 + 3.59 = 18,46 dibulatkan menjadi 18 orang
4) Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan perawat tangga l 20 Apil 2018
Klasifikasi pasien Jumlah Pagi Sore Malam
Total care 3 3x0,36 =1,08 3x0,36=1,08 3x0,20 = 0,6
Partial care 10 10x0,27=2,7 10x0,15=1,5 10x0,10=1
Minimal care 16 16x0,17=2,72 16x0,14=2,24 16x0,07=1,12
Total 29 6,5 4,82 3,72
Total tenaga perawat
Dinas Pagi : 4 orang
Dinas Siang : 4 orang
Dinas Malam : 4 orang
Jumlah : 12 orang + 1 Kepala Ruang + 1 Helper
Kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan sesuai pengkategorian
pasien adalah 6,5 + 4,82 + 3,72 = 15,04 dibulatkan menjadi 15orang

b) Bangunan, Sarana dan Prasarana (M2 – Material)


a) Lokasi dan denah ruangan
Lokasi penerapan proses managerial keperawatan yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran managemen keperawatan
mahasiswa Profesi Ners STIKes Bhamada Slawi di Ruang Anggrek I
RSUD Soeselo Slawi dengan uraian sebagai berikut:
1) Timur : Zona 5
2) Barat : Ruang Nusa Indah
3) Selatan : Ruang Sanitasi
4) Utara : Ruang Dahlia

b) Denah Ruang Anggrek RSUD Soeselo Slawi


D

B
F

H I D
A

G
E D J

Keterangan :
F = Kelas III
A = Nurse Station
G = Ruang Isolasi
B = R. Kepala Ruang
H = Ruang Tindakan
C = Ruang VIP
I = Depo Obat Anggrek
D = Kelas I
J = Ruang linen bersih
E = Kelas II
dan dapur

Ruang Anggrek I terdiri dari kelas VIP B (kamar IV.A, IV.B dan
IV.C), kelas IA terdiri dari 3 kamar (III.A, III.B, III.C), kelas IB terdiri
dari 7 kamar yang berisi 2 bed setiap kamar (III.D-III.J), kelas II terdiri
dari 3 kamar yang masing-masing terdapat 2 bed (II.A-II.C), kelas III
terdiri dari 17 bed dan 1 ruang isolasi yang terdiri dari 3 bed. Selain itu
ruang anggrek juga dilengkapi dengan ruang perawat dan kepala ruang,
ruang tindakan, ruang depo obat, dan ruang linen bersih.
Sementara itu untuk ruangan tempat bermain anak kepala ruang
anggrek I mengatakan belum ada fasilitas, hanya tersedia lahan. Kepala
ruang mengatakan ingin mempunyai tempat bermain agar ketika pasien
merasa jenuh pasien tidak keluar dari area ruang perawatan anak.
Program terapi aktivitas bermain di ruang Anggrek I juga tidak ada.
Hasil observasi kelompok juga tidak menemukan adanya ruangan
bermain anak dan fasilitas terapi aktivitas bermain. Selama waktu
pengkajian tidak ada kegiatan terapi aktivitas bermain. Anak-anak
(pasien) hanya digendong oleh keluarga dan dibawa jalan jalan di
sekitar koridor ruang Anggrek I atau di luar ruang Anggrek I. Sebagai
ruangan perawatan anak, ruang anggrek I juga terlihat monoton dan
membosankan karena tidak ada hal-hal yang berkaitan dengan dunia
anak, seperti dekorasi, sarana prasarana dan suasana ruangan. Pada saat
tindakan juga tidak ada sesuatu yang dapat digunakan sebagai
pengalihan ketakutan anak. Hasil wawancara dengan keluarga pasien
juga mengatakan anak sering bosan dengan suasana ruangan.
Masalah :
1. Tidak adanya sarana dan prasarana serta program terapi
aktivitas bermain untuk pasien (anak).
2. Suasana ruang perawatan yang monoton

c) BOR (Bed Occuption Rate)


Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 16-21 April 2018 di
Ruang Anggrek I RSUD Soeselo Slawi didapatkan gambaran
kapasitas tempat tidur adalah 46 tempat tidur dengan rincian sebagai
berikut :

Tanggal : 17 April 2018


R. Anggrek I Jumlah Total Bed Terpakai Bed Tidak Terpakai
VIP 3 3 0
Kelas I 17 16 1
Kelas II 6 6 0
Kelas III 17 15 2
Isolasi 3 1 2
Total 46 41 5
Bed Terpakai 41
BOR= x 100 %= x 100 %=89,1 %
Jumlah Bed 46

Tanggal : 18 April 2018


R.Anggrek I Jumlah Total Bed Terpakai Bed Tidak Terpakai
VIP 3 5 0
Kelas I 17 10 7
Kelas II 6 6 0
Kelas III 17 16 1
Isolasi 3 1 2
Total 46 38 8

Bed Terpakai 38
BOR= x 100 %= x 100 %=82,6 %
Jumlah Bed 46

Tanggal : 19 April 2018


R.Anggrek I Jumlah Total Bed Terpakai Bed Tidak Terpakai
VIP 3 2 1
Kelas I 17 10 3
Kelas II 6 6 1
Kelas III 17 17 2
Isolasi 3 2 2
Total 46 37 9

Bed Terpakai 37
BOR= x 100 %= x 100 %=80,4 %
Jumlah Bed 46

Tanggal : 20 April 2018


R.Anggrek I Jumlah Total Bed Terpakai Bed Tidak Terpakai
VIP 3 2 1
Kelas I 17 7 10
Kelas II 6 7 0
Kelas III 17 12 5
Isolasi 3 1 2
Total 46 29 17

Bed Terpakai 29
BOR= x 100 %= x 100 %=63,04 %
Jumlah Bed 46

d) Peralatan dan Fasilitas


No Nama alat Jumlah Kondisi
NURSE STATION
1 Meja tulis kayu 4 Baik
2 Lampu baca rontgen 1 Baik
3 Lemari dokumen kayu 1 Baik
4 Rak RM kayu 2 Baik
5 Rak dorong 4 Baik
6 Kursi besi 11 Baik
7 Lemari kecil 2 Baik
8 Lemari kaca 1 Baik
9 Komputer 1 Baik
10 Troly emergency 2 Baik
11 Tempat sampah medis 2 Baik
12 Tempat sampah nonmedis 2 Baik
13 Saftybox 1 Baik
RUANG KEPALA RUANG
1 Dispenser 1 Baik
2 Rak piring 1 Baik
3 Meja kursi tamu 1 set Baik
4 Meja tulis kayu 1 Baik
5 Kursi 3 Baik
6 Lemari dokumen 1 Baik
7 Lemari kaca 1 Baik
8 Lemari kayu 1 Baik
9 Loker 1 Baik
10 AC 1 Baik
RUANG TINDAKAN
1 Meja tindakan 1 Baik
2 Standar infuse 2 Baik
3 Kursi 2 Baik
4 Troli besi 1 Baik
5 Tempat sampah medis 1 Baik
6 Tempat sampah nonmedis 1 Baik
DEPO OBAT ANGGREK
1 AC 1 Baik
2 Lemari es 1 Baik
3 Lemari obat 3 Baik
4 Meja tulis 1 Baik
5 Kursi 2 Baik
GUDANG LINEN BERSIH
1 Lemari kayu 3 Baik
2 Lemari kaca 2 Baik
ALAT KESEHATAN
1 Syring Pump 6 Baik
2 Infus pump 6 Baik
3 Suction 2 Baik
4 Ocsimetri 3 Baik
5 Stetoskop 2 Baik
6 Nebulizer 4 Baik
7 Bagging 3 Baik
8 Intubasi set 1 Baik
9 Troly injeksi 2 Baik
10 Brankar 2 Baik
11 Troly emergency 2 Baik
12 Standar infuse 47 Baik
13 Bengkok 2 Baik
14 Bak spuit 4 Baik
15 Bak instrument 2 Baik
16 Penampan kecil 3 Baik
17 Termometer digital 1 Baik
18 Termometer infra red 1 Kurang Baik
19 Gunting verban 2 Baik
20 Gunting biasa 2 Baik
21 Laci kecil 1 Baik
22 Hand scrub 8 Baik
23 Timbangan kaki 2 Kurang Baik
KAMAR PASIEN KELAS VIP
1 AC 3 Baik
2 Tempat tidur pasien 3 Baik
3 Tempat tidur penunggu pasien 3 Baik
4 TV 3 Baik
5 Lemari es 3 Baik
6 Meja kayu 3 Baik
7 Bedside 3 Baik
8 Overbed table 3 Baik
9 Kursi 3 Baik
10 Kursi meja tamu 3 set Baik
KAMAR PASIEN KELAS I A
1 AC 3 Baik
2 Tempat tidur pasien 3 Baik
3 TV 3 Baik
4 Over bed table 3 Baik
5 Bedside 3 Baik
6 Kursi besi 3 Baik
7 Kursi meja tamu 3 set Baik
KAMAR PASIEN KELAS I B
1 AC 7 Baik
2 Tempat tidur pasien 14 Baik
3 TV 7 Baik
4 Bedside 14 Baik
5 Kursi besi 14 Baik
KAMAR PASIEN KELAS II
1 AC 3 Baik
2 TV pasien 3 Baik
3 Tempat tidur pasien 6 Baik
4 Kipas angin 6 Baik
5 Bedside cabinet 6 Baik
6 Kursi besi 6 Baik
KAMAR ISOLASI
1 TV 1 Baik
2 AC 1 Baik
3 Tempat tidur pasien 3 Baik
4 Kipas angin 2 Baik
5 Bedside 3 Baik
6 Kursi 3 Baik
KAMAR PASIEN KELAS III
1 Tempat tidur pasien 17 Baik
2 Bedside 17 Baik
3 Kursi besi 17 Baik
4 AC 5 Baik
5 Kipas angin 10 Baik
6 TV 1 Baik

Administrasi Penunjang
3. Buku Injeksi
4. Lembar Observasi
5. Lembar Dokumentasi
6. Buku TTV
7. Buku Timbang Terima
8. SOP (Standart Operasional Prosedur)
9. SAK (Standart Asuhan Keperawatan)
10. SPM (Standart Pelayanan Minimal)
11. Buku Makanan
12. Buku Obat
13. Buku Inventaris
14. Buku Laboratorium
15. Buku Pasien Pulang
16. Buku Registrasi
17. Buku Wajib Baca
18. Buku Rincian pasien pindah
19. Buku Pintar
20. Buku Reaksi Tranfusi
21. Formulir Laporan TB anak
22. Formulir Laporan Insiden

c) Metode pemberian asuhan keperawatan (M3-Methode)


Wawancara
Berdasarkan data dari kepala ruang metode yang dilakukan di
Ruang Anggrek I berupa tim. Di bagi menjadi 3 tim dalam pembagian
pasien bergantung pada dokter, yaitu dr. Fajar Danu Aji, Sp.A, dr.
Abdul Khanis, M.Si.Med.,Sp.A dan dr. Yanuar Wahyu H,
Msi.,Med.,Sp.A. Setiap tim bertanggung jawab dalam dokumentasi
asuhan keperawatan pasien kelolaannya, sedangkan untuk pelayanan
dilakukan oleh semua perawat meskipun pasien itu berada dikelolaan
tim lain. Di ruang anggrek I terbagi 4 kepala jaga, dalam setiap shift
terdapat kepala jaga yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tim
saat shift tersebut.
Observasi
Pemberian asuhan keperawatan pada ruang anggrek I dilakukan
dengan metode tim. Metode ini adalah metode dimana dalam 1 ruangan
perawat membagi tim menjadi 3. Pembagian tim dilakukan berdasarkan
tim dokter, dalam setiap pergantian sift ada 4 orang perawat yang
berjaga, 1 orang perawat bertugas sebagai kepala jaga dinas dan 3 orang
lainnya bertugas sebagai perawat pelaksana. Asuhan keperawatan yang
diberikan disesuaikan dengan standart acuan RSUD Dr. Soeselo Slawi
yaitu format asuhan keperawatan yang sudah tersedia dan diberikan
sesuai diagnosa dan intervensi NIC NOC terbaru tahun 2017 sehingga
memudahkan perawat untuk mengisi asuhan keperawatan.
d) Pembiayaan (M4-Money)
Sebagian besar sumber pembiayaan ruangan berasal dari rumah
sakit yang diperoleh dari APBD Propinsi Jawa Tengah Kabupaten
Tegal. Pembiayaan pasien sebagian besar dari BPJS ( PBI & Non PBI)
sedangkan sisanya dari Jamsostek, Askes swasta dan umum (biaya
sendiri).
e) Pemasaran (M5-Marketing)
Wawancara
Berdasarkan data yang didapat dari kepala ruang dan observasi
ruangan, terkait pemasaran RS Soesilo melalui berbagai pihak seperti
Dokter, perawat, dan tenaga kerja yang bekerja di rumah sakit Dokter
Soeselo, puskesmas wilayah kabupaten tegal, klinik yang berada di
wilayah kabupaten Tegal.
Observasi
Berdasarkan hasil observasi didapatkan data sebagian besar
pemasaran RS dengan web, banner, leaflet atau dilakukan oleh
puskesmas, dan klinik yang berada di wilayah kabupaten Tegal

2. Data khusus ruangan (fungsi manajemen keperawatan diruangan )


A. Fungsi perencanaan
a. Visi Ruangan
Menjadi ruang anak yang aman, nyaman dengan mengedepankan
atraumatic care pada pasien
b. Misi Ruangan
1. Meningkatkan komunikasi teraupetik dalam melakukan
pelayanan asuhan keperawatan anak
2. Meningkatkan family center care dalam melakukan asuhan
keperawatan anak
3. Memberikan layanan asuhan keperawatan anak secara holistik
dan mengutamakan pasien
4. Menciptakan iklim kerja yang kondusif, disiplin dan mampu
mengikuti update ilmu terbaru

c. Standar operating prosedur


Wawancara
Menurut kepala ruang di ruang anggrek I tindakan
keperawatan harus sesuai dengan SOP yang ada. Di ruangan
memiliki SOP yang menjadi pedoman untuk setiap tindakan
keperawatan.
Observasi
SOP sudah tersedia di ruangan terdapat 506 SOP yaitu
mulai dari penerimaan pasien baru dari IGD dan poli klinik sampai
pasien pulang. SOP terletak di etalase Ruang Kepala ruang di dalam
map berwarna kuning berbentuk berkas.

d. Standar asuhan keperawatan


Wawancara
Menurut Kepala ruang sudah ada standart asuhan
keperawatan yang digunakan di Ruang Anggrek I yang intervensi
sudah terbagi setiap diagnosa keperawatan.
Observasi
Asuhan keperawatan di ruangan sudah memiliki acuan
standart sendiri sesuai dengan acuan rumah sakit yaiu dengan
menggunakan NANDA NIC NOC terbaru 2017. Standart asuhan
keperawatan sudah sesuai dengan diangnosa dan intervensi dalam
bentuk lembaran yang sudah disediakan oleh rumah sakit sehingga
memudahkan perawat untuk mengisi asuhan keperawatan tersebut.

e. Rencana jangka pendek dan panjang


Wawancara :
Kepala ruang mengatakan untuk rencana jangka pendek
ruang anggrek adalah pelayanan kebutuhan pasien terpenuhi.
Sedangkan untuk rencana jangka panjang antara lain :
1. Penambahan fasilitas tempat bermain anak
2. Penambahan alat kesehatan dan tenaga kerja
3. Peningkatan mutu pelayanan

B. Fungsi pengorganisasian
1. Struktur Organisasi ruangan

STRUKTUR ORGANISASI RAWAT INAP RUANG ANGGREK I


RSUD Dr. SOESELO SLAWI KAB TEGAL

DIREKTUR

WADIR PELAYANAN
dr. Endang Kusdayarti, MM

K.A. INST RANAP KABID KEPERAWATAN

KASI YANKEP KASI ASKEP


., Ns

KARU ANGGREK I
Nurjanah, S.Kep.,Ns

KAJAG I KAJAG II KAJAG III KAJAG IV


Alifatun Isnaeni, AMK Imam Nur Hidaya,AMK Purwanti, AMK Widodo, AMK

PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA


Ida Farida, S.Kep.,Ns Wika Riski K., Mustika Y, AMK Arif Tri Subekti,
Andi Tentri Bali, AMK Dian Retno N., AMK Putri Devi L, S.Kep.,Ns S.Kep.,Ns
Yuliana Dwi K, AMK Itsnanur F., S.Kep.,Ns Indra Wahyudi, AMK Devinda Yulianti, AMK
Yuli Kurniati, AMK Rina Dwi A.,AMK Musrokha
Wawancara
Menurut kepala ruang struktur organisasi yang tertempel
diruangan sudah diperbaharui.
Observasi
Terdapat bagan struktur organisasi di ruang anggrek I yang
sudah diperbaharui.
2. Uraian tugas
Pembagian tugas di ruang Anggrek I sudah sesuai dengan
SOP, dan setiap perawat memiliki pembagian tugas masing-masing
yang tersimpan dalam file data diri masing-masing.
3. Pendokumentasian proses keperawatan
Pendokumentasian dilakukan oleh semua staf perawat
berdasarkan tim yang disesuaikan dengan dokter. Kemudian kepala
ruang akan meneliti jika ada kekurangan kepala ruang memanggil
penanggung jawab untuk melengkapinya.
Pada proses dokumentasi asuhan keperawatan secara runtut
dari pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan yang
menggunakan NANDA, intervensi menggunakan NIC – NOC
terbaru 2017 yang dilengkap, implementasi dan evaluasi.
4. Pengaturan daftar dinas
Wawancara
Pengaturan jadwal dinas dibuat oleh kepala ruang
berdasarkan tenaga perawat yang ada di ruangan dengan
melibatkan perawat. Jadwal dinas disesuaikan dengan jumlah jam
yang telah ditentukan oleh kepala ruang per bulannya. Jika terdapat
jam dinas yang melebihi jam yang telah ditentukan, artinya
perawat mendapatkan kesempatan untuk libur sesuai kelebihan jam
tersebut. Namun jika kurang dari jam yang telah ditentukan,
perawat tidak mengganti tetapi akan mengikuti pola dan ritme
sesuai jadwal yang sudah ditetapkan oleh kepala ruang.

Observasi
Sudah dibuat jadwal dinas oleh kepala ruang, dilihat dari di
Ruang Anggrek I terdapat jadwal dinas perawat didalam map
berwarna biru dongker.

5. Pengaturan daftar pasien


a. Daftar pasien
Daftar pasien menyesuaikan ketersediaan bed, jika full
pasien mencapai 46. Daftar pasien dituliskan di buku pintar
yang menerangkan informasi singkat pasien.
b. Klasifikasi pasien
Pasien kelas III berjumlah 17 bed, kelas II berjumlah 6 bed,
pasien kelas I A & B berjumlah 17 bed, pasien VIP B berjumlah
3 bed dan isolasi berjumlah 3 bed.
6. Pengorganisasian perawatan klien
Berdasarkan data dari kepala ruang metode yang dilakukan
di Ruang Anggrek I berupa tim. Di bagi menjadi 3 tim dalam
pembagian pasien bergantung pada dokter, yaitu dr. Fajar Danu
Aji, Sp.A, dr. Abdul Khanis, M.Si.Med.,Sp.A dan dr. Yanuar
Wahyu H, Msi.,Med.,Sp.A. Setiap tim bertanggung jawab dalam
dokumentasi asuhan keperawatan pasien kelolaannya, sedangkan
untuk pelayanan dilakukan oleh semua perawat meskipun pasien
itu berada dikelolaan tim lain. Di ruang anggrek I terbagi 4 kepala
jaga, dalam setiap shift terdapat kepala jaga yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan tim saat shift tersebut.
7. Sistem Perhitungan Ketenagaan
Wawancara
Perawat mengatakan beban kerja banyak ketika pasien penuh
atau ada pasien yang butuh pengawasan khusus sedangkan jumlah
tenaga perawat minim.

Observasi
Setiap shift terdapat 4 perawat pelaksana di ruangan, 1
perawat penanggung jawab shif dan 3 perawat pelaksana. Kecuali
saat pagi hari terdapat 1 kepala ruang dan 1 helper. Jumlah pasien
maksimal 46, artinya setiap perawat pelaksana akan memegang 12
pasien setiap shiftnya (1:12) jika full. Maka dapat diartikan bahwa
kebutuhan tenaga perawat dalam memberikan perawatan terhadap
pasien tidak seimbang atau tinggi karena idealnya perbandingan
perawat dan pasien anak adalah 1:2 atau 1:3.

Data ketergantungan pasien terhadap perawat juga tinggi.


Pada tanggal 17-19 April jumlah perawat yang dibutuhkan sesuai
teori adalah 19 orang, 19 orang dan 18 orang. Sedangkan di
lapanga hanya ada 14 orang perawat.
Masalah : Sistem ketenagaan : tidak idealnya tenaga perawat

8. Seleksi dan rekuitmen


RS Dr. Soeselo biasanya mengadakan seleksi tiap 6 bulan
sekali, akan tetapi pada ruang anggrek I tidak dapat penambahan
tenaga kesehatan karena banyaknya ruangan baru yang
membutuhkan perawat. Penambahan tenaga kerja di ruangan
tergantung kebijakan dari RS.

C. Fungsi pengarahan
1. Komunikasi
Jadwal pertemuan di ruang anggrek I dilakukan setiap 1 bulan
sekali. Setiap kali pergantian shift dilakukan operan dinas yang
sebelumnya dilakukan pre dan post conference. Diruang anggrek 1
sudah menerapkan ronde keperawatan secara lisan tetapi tidak ada
pendokumentasian.
2. Motivasi
System reward :
Jika ada anggota perawat yang kinerjanya lebih bagus dan ada
prestasi yang menonjol/meraih penghargaan ada reward berupa
ucapan “selamat” dan reward penghargaan dan instalasi rumah sakit
berupa hadiah.
3. Supervisi
Berdasarkan data yang didapat kepala ruang selalu melakukan
supervisi ruangan terkait kinerja perawat dengan cara mengamati,
menilai dan mengevalusi kinerja
4. Delegasi
Berdasarkan data yang didapat di ruang anggrek I sudah ada
pendelegasian perawat pelaksana, kepala tim, atau kepala jaga
5. Manajemen konflik
Mekanisme penyelesaian masalah :
Pembicaraan secara face to face, personal antara perawat dengan
kepala ruang, bila cara tersebut belum selesai diadakan musyawarah
pada seluruh anggota perawat ruang anggrek I.
6. Patient safety
a. Identifikasi pasien dengan benar
Di ruang anggrek I perawat setiap sebelum melakukan
tindakan selalu mengidentifikasi pasien dengan melihat gelang
pasien yang terpasang walaupun sudah mengetahui nama pasien.
b. Komunikasi yang efektif
Berdasarkan hasil wawancara kepala ruang di ruang
Anggrek I didapatkan data bahwa setiap pasien baru dari IGD
ataupun POLI selalu diberikan edukasi terkait keamanan pasien .
c. Operasi
Di ruang anggrek 1 jika ada operasi dialihkan keruang
bougenvil karna ruang anggrek 1 bukan ruang bedah tetapi ruang
khusus perawatan anak.
d. Pengamanan obat beresiko tinggi
Terdapat obat emergency di ruangan yang terdapat di troly
emergency dan sering dilakukan pengecekan oleh petugas farmasi
untuk obat yang tidak ada akan langsung dilengkapi setiap sore.
e. Reduksi infeksi nosokomial
Di Ruang Anggrek 1 perawat selalu menerapkan 5 moment.
Tersedia hand srub tiap ruangan. Untuk perawat yang sehat (tidak
ada gejala sakit) tidak diperkenankan memakai masker karena
ruang anggrek 1 merupakan ruang anak jika perawat pakai masker
akan meminimalkan traumatic dan ketakutan.
f. Reduksi pasien jatuh
1. Pengaman bed untuk meminimalkan resiko
jatuh pada pasien
2. Setiap pasien sudah menggunakan gelang
kuning
3. Tiap tempat tidur ada stiker berwarna kuning
bertuliskan “Resiko Jatuh”.

D. Fungsi pengendalian
1. Penampilan kinerja
Penampilan kerja perawat dinilai dengan SKP (sasaran kinerja
pegawai) yang dibuat setiap akhir tahun untuk penilaiannya,
sedangkan pembuatan target penilaian dibuat pada bulan Januari..
2. Pengendalian mutu
Pengendalian mutu dilakukan dengan menggunakan formulir
khusus yang telah disediakan oleh rumah sakit terkait pengendalian
mutu ruangan dan rumah sakit. Formulir tersebut adalah formulir
laporan insiden dan formulir kepuasan pelanggan.
3. Audit dokumentasi asuhan keperawatan
Dalam pendokumentasian askep dilakukan oleh setiap perawat
penanggung jawab dalam pemegang pasien dan dilakukan
pengecekan kualitas dan kelengkapan askep oleh kepala ruang setiap
hari.
4. Survey kepuasan perawat dan pasien
Di ruang anggrek sudah memiliki lembar khusus untuk menilai
kepuasan, baik dari kepuasan pasien maupun perawat.

C. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1. DS: Tidak adanya
1. Kepala ruang anggrek I mengatakan belum ada fasilitas, sarana dan
hanya tersedia lahan. Program terapi aktivitas bermain di prasarana serta
ruang Anggrek I juga tidak ada program terapi
2. Kepala ruang mengatakan ingin mempunyai tempat bermain aktivitas
agar ketika pasien merasa jenuh pasien tidak keluar dari area bermain untuk
ruang perawatan anak. pasien (anak).
DO:
1. Tidak menemukan adanya ruangan bermain anak dan fasilitas
terapi aktivitas bermain, anak-anak (pasien) hanya digendong
oleh keluarga dan dibawa jalan jalan di sekitar koridor ruang
Anggrek I atau di luar ruang Anggrek I.
2. Selama waktu pengkajian tidak mendapati adanya kegiatan
terapi aktivitas bermain
2. DS: Sistem
1. Perawat mengatakan beban kerja banyak dari ketenagaan :
pendokumentasian, pemberian asuhan keperawatan, tidak idealnya
penerimaan pasien baru dan ketika pasien penuh atau ada tenaga perawat
pasien yang butuh pengawasan khusus sedangkan jumlah
tenaga perawat minim.
2. Menurut kepala ruang anggrek 1 pada ruang anggrek I tidak
mendapatkan penambahan tenaga kesehatan karena
banyaknya ruangan baru yang membutuhkan perawat.
Penambahan tenaga kerja di ruangan tergantung kebijakan
dari RS.
DO:
1. Perawatan dibantu oleh mahasiswa praktekan yang ada di
ruang Anggrek I
2. Setiap shift terdapat 4 perawat di ruangan, 1 perawat
penanggung jawab shif dan 3 perawat pelaksana. Kecuali saat
NO DATA MASALAH
pagi hari terdapat 1 kepala ruang dan 1 helper.
3. Setiap shift terdapat 4 perawat pelaksana di ruangan, 1
perawat penanggung jawab shif dan 3 perawat pelaksana.
Kecuali saat pagi hari terdapat 1 kepala ruang dan 1 helper.
Jumlah pasien maksimal 46, artinya setiap perawat pelaksana
akan memegang 12 pasien setiap shiftnya (1:12) jika full.
Maka dapat diartikan bahwa kebutuhan tenaga perawat dalam
memberikan perawatan terhadap pasien tidak seimbang atau
tinggi karena idealnya perbandingan perawat dan pasien anak
yaitu 1:2 atau 1:3.
4. Data ketergantungan pasien terhadap perawat juga tinggi.
Pada tanggal 17-19 April jumlah perawat yang dibutuhkan
sesuai teori adalah 19 orang, 19 orang dan 18 orang.
Sedangkan di lapanga hanya ada 14 orang perawat.
5. Metode yang dilakukan di Ruang Anggrek I berupa tim. Di
bagi menjadi 3 tim dalam pembagian pasien bergantung pada
dokter, yaitu dr. Fajar Danu Aji, Sp.A, dr. Abdul Khanis,
M.Si.Med.,Sp.A dan dr. Yanuar Wahyu H, Msi.,Med.,Sp.A.
Setiap tim bertanggung jawab dalam dokumentasi asuhan
keperawatan pasien kelolaannya, sedangkan untuk pelayanan
dilakukan oleh semua perawat meskipun pasien itu berada
dikelolaan tim lain. Di ruang anggrek I terbagi 4 kepala jaga,
dalam setiap shift terdapat kepala jaga yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan tim saat shift tersebut.
3 DS : Suasana ruang
1. Keluarga pasien perawatan yang
mengatakan anak sering bosan dengan suasana ruangan. monoton
DO :
1. Sebagai
ruangan perawatan anak, ruang anggrek I juga terlihat
NO DATA MASALAH
monoton dan membosankan karena tidak ada hal-hal yang
berkaitan dengan dunia anak, seperti dekorasi, sarana
prasarana dan suasana ruangan.
2. Pada saat
tindakan juga tidak ada sesuatu yang dapat digunakan sebagai
pengalihan ketakutan anak.
D. ANALISA SWOT
S W O T
No Masalah
(Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan) (Hambatan)
1. Tidak adanya  Ada keinginan  Beban kerja perawat  Lahan sudah ada tetapi  Sudah adanya
sarana dan mempunyai tempat tinggi tidak ada belum dikelola untuk pengajuan proposal
prasarana bermain agar ketika kesempatan untuk dijadikan tempat terkait pembuatan area
serta program pasien merasa jenuh melakukan terapi bermain bermain. bermain, tetapi
terapi pasien tidak keluar dari  Belum adanya peralatan terhambat karena
aktivitas area ruang perawatan untuk bermain seperti: keterbatasan dana.
bermain anak. buku gambar, buku cerita,
untuk pasien  Perawat mengetahui krayon, bola, puzzle,
(anak). tentang konsep terapi dekorasi ruangan anak,
aktivitas bermain untuk lemari mainan.
mengurangi
hospitalisasi pasien
anak.

2. Sistem  Perawat sudah terbiasa  Beban kerja perawat  Adanya mahasiswa  Ruang anggrek I tidak
ketenagaan : merawat pasien dengan tinggi praktekan yang bisa mendapatkan
tidak idealnya jumlah yang banyak  Secara teori tingkat membantu pelayanan penambahan tenaga
S W O T
No Masalah
(Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan) (Hambatan)
tenaga  Terdapat 5 perawat ketergantungan pasien pemberian asuhan kesehatan karena
perawat yang memiliki jenjang terhadap perawat tinggi keperawatan di ruang banyaknya ruangan
pendidikan profesi ners mencapai 15-19 orang baru yang
serta beberapa orang perharinya. Sedangkan membutuhkan perawat.
perawat dengan dilapangan hanya ada 14  Penambahan tenaga
pengalaman kerja lebih orang perhari. kerja tergantung dari
dari 2 tahun kebijakan RS
 Perekrutan tenaga kerja
baru dapat
meningkatkan biaya
pengeluaran RS
3 Suasana  Perawat memahami  Suasana ruangan kurang  Tersedianya ruangan  Keterbatasan dana
ruang tentang konsep ruang mencerminkan ruangan dengan kondisi yang
perawatan keperawatan anak anak baik
yang  Ruangan dipenuhi oleh
monoton peralatan kesehatan
E. MASALAH
1. Tidak adanya sarana dan prasarana serta program terapi aktivitas bermain
untuk pasien (anak).
2. Sistem ketenagaan : tidak idealnya tenaga perawat
3. Suasana ruang perawatan yang monoton
F. PRIORITAS MASALAH
No Masalah U S G Total Ranking
Tidak adanya sarana dan prasarana serta program
1. 3 4 3 10 I
terapi aktivitas bermain untuk pasien (anak).
2. Sistem ketenagaan : tidak idealnya tenaga perawat 3 3 3 9 II
3. Suasana ruang perawatan yang monoton 2 3 1 6 III

Keterangan :
1. Urgency (mendesak), masalah yang
perlu dibahas dikaitkan ketersediaan waktu
2. Seriusness (tingkat keseriusan),
masalah perlu dibahas berdasarkan akibat yang timbul dari penundaan
pemecahan masalah.
3. Growth (kecenderungan
berkembang), masalah menjadi makin berkembang dan makin memburuk.

Nilai : Jika skor yang didapat


5 : sangat mendesak/gawat/berdampak
4 : mendesak/gawat/berdampak
3 : cukup mendesak/gawat/berdampak
2 : kurang mendesak/gawat/berdampak
1 : sangat kurang mendesak/gawat/berdampak
G. RENCANA STRATEGIS (POA)

N Uraian
Tujuan Sasaran Metode Media Dana Waktu PJ
o Kegiatan
1 Masalah : tidak
adanya sarana
dan prasarana
serta program
terapi aktivitas
bermain untuk
pasien (anak).

 Melakukan - Untuk memastikan Lahan - Survey - Alat - Minggu Moh.


survey lahan lahan dapat digunakan terapi lapangan tulis ke 4 Oktaviana
dan membuat dan tepat sebagai aktivitas - Diskusi - Laptop Bulan Putra
desain area tempat bermain bermain tim April
bermain di - Untuk menciptakan 2018
Ruang suasana yang sesuai
Anggrek I dengan kebutuhan
N Uraian
Tujuan Sasaran Metode Media Dana Waktu PJ
o Kegiatan
pasien MHS Ahmad
 Mengajukan Kepala - Konsultasi - Alat Nurul
desain ruang - Untuk mendapatkan Ruang - Diskusi tulis Minggu Hidayat
bermain di masukan apakah desain Anggrek I - Gamba ke 4
Ruang sudah sesuai dengan r desain Bulan
Anggrek I kebutuhan dan sederha April
mendapatkan na 2018
persetujuan dari pihak
Kepala Ruang Anggrek MHS
 Mendekorasi I Lahan - Kerja Ruang Syufah
lahan dan terapi sama tim Anggre Mutoharoh
melengkapin - Untuk menciptakan aktivitas - Banner kI
ya dengan suasana yang sesuai bermain - Gamba Minggu
alat bermain dengan kebutuhan r ke 4
pasien dinding Bulan
- Untuk melengkapi alat - Antrop April
bermain dan ometri 2018
N Uraian
Tujuan Sasaran Metode Media Dana Waktu PJ
o Kegiatan
memfasilitasi pasien karakte
dalam bermain r
- Alat
bermai
n anak MHS
 Membuat - Diskusi - Karpet Sea Paradise
proposal Kepala - Kerjasam karakte
terapi Ruang a tim r
aktivitas Anggrek I - Almari
bermain di - Untuk mendapatkan
Ruang persetujuan - Laptop Minggu
Anggrek I pelaksanaan terapi - Alat ke 1
aktivitas bermain dari tulis MHS Bulan
kepala Ruang Anggrek - Terapi - Buku Mei 2018 Muh. Afandi
 Melakukan I Pasien aktivitas pandua
terapi - Untuk acuan dalam Ruang bermain n terapi
aktivitas pelaksanaan terapi Anggrek I aktivita -
N Uraian
Tujuan Sasaran Metode Media Dana Waktu PJ
o Kegiatan
bermain aktivitas bermain - Pengarah s Yusni
an bermai Maryati
 Menginforma - Untuk mengurangi Perawat n Minggu
sikan terapi hospitalisasi dan Ruang ke 1
aktivitas traumatic care pada Anggrek I - Alat Bulan
bermain pasien anak bermai Mei 2018
kepada n
perawat - Sebagai rencana tindak Minggu
Ruang lanjut perawat agar ke 1
Anggrek I dapat - Bulan
diimplementasikan di Mei 2018
ruang Anggrek I
2 Masalah :
Sistem
ketenagaan :
tidak idealnya
tenaga perawat
- Untuk mengetahui Perawat Penghitunga - Alat tulis - Minggu Yuana
N Uraian
Tujuan Sasaran Metode Media Dana Waktu PJ
o Kegiatan
 Melakukan angka beban kerja Ruang n - Kalkulato ke 4 Meliawati
penghitungan perawat Anggrek I r Bulan
ketenagaan - Untuk mengetahui - Rumus April
jumlah ideal perawat 2018
- Kepala - Musdalifah
 Menyesuaika - Untuk mengetahui Ruang Survey Alat tulis
n dan kesesuaian antara teori Anggrek Analisa Minggu
menganalisis dengan situasi I ke 4
hasil lapangan - Perawat Bulan
penghitungan Ruang April
ketenagaan Anggrek 2018
dengan I
survey - Siti Umayah
lapangan Diskusi - Alat
 Menyusun - Untuk mengoptimalkan Kepala tulis
ulang jadwal jadwal agar sesuai Ruang - Laptop
dinas dengan kebutuhan Anggrek I Minggu
N Uraian
Tujuan Sasaran Metode Media Dana Waktu PJ
o Kegiatan
SDM yang sebenarnya ke 1
Bulan
Mei 2018

3. Suasana ruang
perawatan
yang monoton.
 Mendekorasi  Untuk menciptakan Ruang - Kerja Gambar MHS Minggu Syufah
ruang suasana yang sesuai perawatan sama tim dinding Ruang ke 4 Mutoharoh
perawatan dengan kebutuhan dan ruang Anggre Bulan
dan ruang pasien tindakan kI April
tindakan 2018

Anda mungkin juga menyukai