Anda di halaman 1dari 103

STATUS GIZI DAN POLA MAKAN PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK

DI YAYASAN MUSLIMAT R.A AL ITTIHADIYAH


MEDAN TAHUN 2007

SKRIPSI

Oleh:
MASITAH MATONDANG
031000054

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2007
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

STATUS GIZI DAN POLA MAKAN PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK


DI YAYASAN MUSLIMAT R.A AL ITTIHADIYAH
MEDAN TAHUN 2007

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh:

MASITAH MATONDANG
031000054

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2007
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul:


STATUS GIZI DAN POLA MAKAN PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK
DI YAYASAN MUSLIMAT R.A AL-ITTIHADIYAH
MEDAN TAHUN 2007
Yang Dipersiapkan dan Dipertahankan Oleh:
MASITAH MATONDANG
031 000 054
Telah Diuji dan Dipertahankan di Hadapan Tim Penguji Skripsi
Pada Tanggal 15 September 2007 dan
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Tim Penguji
Ketua Penguji

Penguji I

Dra Jumirah, Apt, M.Kes


NIP. 131 803 342

Rosidah Berutu, SKM, M.Kes


NIP. 140 154 131

Penguji II

Penguji III

Dr. Ir. Evawany Y. Aritonang MSi


NIP. 132 049 788

Ernawati Nasution, SKM, M.Kes


NIP. 132 126 844

Medan, September 2007


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Dekan,

dr. Ria Masniari Lubis, MSi


Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

NIP 131 124 053


ABSTRAK

Berbagai masalah kesehatan di kalangan anak prasekolah/ TK di antaranya


adalah kurangnya pertumbuhan secara optimal dan salah satu faktor yang
menentukan adalah faktor gizi, sehingga perlu dilakukan pembiasaan pola makan
yang baik.
Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif dengan desain crosssectional yang bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi dan pola makan
yang meliputi jenis dan frekuensi makan serta kecukupan energi, protein, vitamin A,
besi (Fe) dan seng (Zn) pada anak TK di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah
Medan Tahun 2007. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh murid TK sebanyak
43 orang (total sampling).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola makan anak TK menurut jenis
belum beraneka ragam, sedangkan frekuensi makan utama anak TK sebanyak 3x
dalam sehari. Untuk tingkat kecukupan zat gizi untuk energi dan protein pada
umumnya berkategori baik, namun masih dijumpai kategori defisit pada kecukupan
energi yaitu sebanyak 8 orang (18,6%). Sedangkan untuk vitamin A, besi (Fe) dan
seng (Zn) pada umumnya berada pada kategori cukup, tetapi masih dijumpai kategori
tidak cukup yaitu 8 orang (18,6%) untuk vitamin A, 15 orang (34,9%) zat besi dan 21
orang (48,8%) untuk seng. Untuk status gizi anak TK berdasarkan indeks BB/U,
TB/U dan BB/TB pada umumnya baik dan normal, tetapi masih dijumpai anak
dengan gizi buruk sebanyak 2 orang (4,7%), sangat pendek 1 orang (2,3%) dan kurus
11 orang (25,5%).
Dari hasil penelitian disarankan agar orang tua murid hendaknya
memperhatikan konsumsi pangan anak yang mengandung zat gizi khususnya pangan
yang mengandung energi, vitamin dan mineral.

Kata Kunci: Status gizi, pola makan, anak TK

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama

: Masitah Matondang

Tempat/ Tanggal Lahir

: Medan/ 01 Nopember 1984

Agama

: Islam

Status Perkawinan

: Belum Kawin

Jumlah Anggota Keluarga : 5 (lima) orang


Alamat Rumah

: Jl. Ahmad Yani No. 36 Padangsidimpuan

Riwayat Pendidikan

1. Tahun 1991-1997 : SD Negeri 142432 Padangsidimpuan


2. Tahun 1997-2000 : SLTP Negeri 1 Padangsidimpuan
3. Tahun 2000-2003 : SMU Negeri 1 Padangsidimpuan
4. Tahun 2003-2007 : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia Nya sehinga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul STATUS GIZI
DAN POLA MAKAN PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI YAYASAN
MUSLIMAT R.A AL-ITTIHADIYAH MEDAN TAHUN 2007, yang merupakan
salah satu prasyarat untuk dapat meraih gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, baik secara moril maupun materiil. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada:
1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, MSi, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dra Jumirah, Apt, M.Kes, selaku Ketua Departemen Gizi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara dan juga
selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya
dalam memberikan petunjuk, saran dan bimbingan kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan.
3. Ibu Rosidah Berutu, SKM, M.Kes selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan petunjuk, saran
dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
4. Bapak dr Heldy, BZ MPH, selaku Dosen Penasehat Akademik.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

5. Kepala Sekolah beserta seluruh guru dan pegawai di Yayasan Muslimat R.A AlIttihadiyah Medan yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.
6. Seluruh staf pengajar FKM-USU terutama staf pengajar Departemen Gizi
Kesehatan Masyarakat yang telah memberikan banyak masukan dan bekal ilmu
pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
7. Ayahanda H. Sofyan Matondang dan ibunda Hj. Nurmali Rangkut i yang sangat
penulis cintai yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, dorongan serta
doa yang tiada henti-hentinya demi keberhasilan penulis.
8. Teristimewa kakakku Ika, adikku Abie tercinta dan bang Ihsan yang tidak hentihentinya memberikan semangat dan dorongan demi keberhasilan penulis.
9. Yang tersayang Ujing Soraya, Udak Nazar, Ujing Pupa, om Balian, sepupusepupu ku dan seluruh keluarga yang selalu memberi semangat dan dorongan
demi keberhasilan penulis.
10. Sahabat-sahabatku tersayang the six sweety: Mawaddah, Rissa, Nita, Lisma,
Dina, dan juga Dewi, Cimot, Nita, Iroh, Ika, Aan, Edwin terima kasih atas
semangat dan dorongannya. Juga kepada teman-teman st 03 yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
11. Teman-teman di MER-C cabang Medan, mudah-mudahan ilmu yang penulis
peroleh dapat bermanfaat.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat diambil manfaatnya dan
semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua. Amin.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Medan, September 2007


Penulis

Masitah Matondang
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ..................................................................................
Abstrak ........................................................................................................
Riwayat Hidup Penulis ...............................................................................
Kata Pengantar ..........................................................................................
Daftar Isi ....................................................................................................
Daftar Tabel ...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum ....................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus ...................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................

i
ii
iii
iv
vi
ix

1
4
5
5
5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Anak Taman Kanak-Kanak .........................................................
2.2 Pola Makan Anak TK..................................................................
2.2.1 Pengaturan Makan Anak TK ..............................................
2.2.2 Perilaku Makan Anak TK ...................................................
2.2.3 Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan ......................................
2.3 Masalah Gizi Anak TK ...............................................................
2.4 Penilaian Status Gizi Anak TK ....................................................
2.4.1 Status Gizi..........................................................................
2.4.2 Penilaian Status Gizi ..........................................................
2.5 Kerangka Konsep Penelitian .......................................................

6
6
7
12
13
15
17
17
18
23

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian ...........................................................................
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................
3.2.1 Lokasi Penelitian ................................................................
3.2.2 Waktu Penelitian ................................................................
3.3 Populasi dan Sampel ...................................................................
3.4 Metode Pengumpulan Data .........................................................
3.5 Definisi Operasional....................................................................
3.6 Aspek Pengukuran ......................................................................
3.6.1 Jenis Makanan....................................................................

24
24
24
24
24
25
25
26
26

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

3.6.2 Frekuensi Makan ................................................................


3.6.3 Tingkat Kecukupan Gizi.....................................................
3.6.4 Status Gizi..........................................................................
3.7 Analisis Data...............................................................................

26
26
27
28

BAB IV HASIL PENELITIAN


4.1 Gambaran Umum Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan
4.1.1 Profil Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan ..........
4.1.2 Guru dan Pegawai ..............................................................
4.2 Gambaran Umum Responden......................................................
4.2.1 Umur ..................................................................................
4.2.2 Suku...................................................................................
4.2.3 Pendidikan .........................................................................
4.2.4 Pekerjaan ...........................................................................
4.3 Gambaran Umum Anak TK ........................................................
4.4 Pola Makan Anak TK .................................................................
4.5 Kecukupan Zat Gizi Anak TK .....................................................
4.5.1 Kecukupan Energi ..............................................................
4.5.2 Kecukupan Protein .............................................................
4.5.3 Kecukupan Vitamin A ........................................................
4.5.4 Kecukupan Besi (Fe) ..........................................................
4.5.5 Kecukupan Seng (Zn) .........................................................
4.6 Status Gizi Anak TK ...................................................................
4.6.1 Status Gizi Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB ...
4.6.2 Status Gizi Anak TK Menurut Tingkat Kecukupan Zat Gizi

29
29
30
30
30
31
31
32
32
33
37
37
37
38
38
39
39
39
41

BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pola Makan Anak TK .................................................................
5.1.1 Jenis dan Frekuensi Makan Anak TK .................................
5.2 Tingkat Kecukupan Zat Gizi Anak TK ........................................
5.2.1 Tingkat Kecukupan Energi.................................................
5.2.2 Tingkat Kecukupan Protein ................................................
5.2.3 Tingkat Kecukupan Vitamin A ..........................................
5.2.4 Tingkat Kecukupan Besi (Fe) .............................................
5.2.5 Tingkat Kecukupan Seng (Zn) ...........................................
5.3 Status Gizi Anak TK ..................................................................
5.3.1 Status Gizi Anak TK Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U dan
BB/TB ...............................................................................
5.3.2 Status Gizi Anak TK Menurut Tingkat Kecukupan Zat Gizi

58
59

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan.................................................................................
6.2 Saran ..........................................................................................

68
69

50
50
52
52
53
54
55
56
58

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN :
Lampiran 1 : Formulir Food Recall 2x24 Jam dan Formulir Food Frekuensi
Lampiran 2 : Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian
Lampiran 3 : Data Status Gizi Anak TK di Yayasan Muslimat R.A AlIttihadiyah Medan Tahun 2007
Lampiran 4 : Data Tingkat Kecukupan Zat Gizi Anak TK di Yayasan
Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Lampiran 5 : Frekuensi dan Crosstab Status Gizi dengan Tingkat
Kecukupan Gizi

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tingkat Kecukupan Gizi Rata-Rata Anak TK (4-6 Tahun) ..........

14

Tabel 4.1 Distribusi Responden Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah


Medan Tahun 2007 Berdasarkan Kelompok Umur ......................

30

Tabel 4.2 Distribusi Responden Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah


Medan Tahun 2007 Berdasarkan Suku ........................................

31

Tabel 4.3 Distribusi Responden Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah


Medan Tahun 2007 Berdasarkan Pendidikan ...............................

31

Tabel 4.4 Distribusi Responden Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah


Medan Tahun 2007 Berdasarkan Pekerjaan .................................

32

Tabel 4.5 Distribusi Murid Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan


Tahun 2007 Berdasarkan Jenis Kelamin .....................................

32

Tabel 4.6 Distribusi Murid Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan


Tahun 2007 Berdasarkan Umur ..................................................

33

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Pokok yang
Diberikan pada Anak TK di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah
Medan Tahun 2007 ....................................................................

33

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Lauk Hewani
yang Diberikan pada Anak TK di Yayasan Muslimat R.A AlIttihadiyah Medan Tahun 2007 ...................................................

34

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Lauk Nabati yang
Diberikan pada Anak TK di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah
Medan Tahun 2007 ....................................................................

34

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Lauk Nabati yang
Diberikan pada Anak TK di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah
Medan Tahun 2007 ....................................................................

35

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Lauk Nabati yang
Diberikan pada Anak TK di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah
Medan Tahun 2007 ....................................................................

36

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Pemberian Susu pada Anak TK Di Yayasan


Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 .......................
Tabel 4.13 Distribusi Tingkat Kecukupan Energi pada Anak TK di Yayasan
Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 .......................

36
37

Tabel 4.14 Distribusi Tingkat Kecukupan Protein pada Anak TK di Yayasan


Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 .......................

37

Tabel 4.15 Distribusi Tingkat Kecukupan Vitamin A pada Anak TK di


Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 .........

38

Tabel 4.16 Distribusi Tingkat Kecukupan Besi (Fe) pada Anak TK di


Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 .........

38

Tabel 4.17 Distribusi Tingkat Kecukupan Seng (Zn) pada Anak TK di


Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 .........

39

Tabel 4.18 Distribusi Status Gizi Murid Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah
Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut
Umur (BB/U) ..............................................................................

40

Tabel 4.19 Distribusi Status Gizi Murid Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah
Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Tinggi Badan Menurut
Umur (TB/U) ..............................................................................

40

Tabel 4.20 Distribusi Status Gizi Murid Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah
Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut
Tinggi Badan (BB/TB)................................................................

40

Tabel 4.21 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Energi Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U) ............

41

Tabel 4.22 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Energi Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) ................

42

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Tabel 4.23 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Energi Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB) ...

42

Tabel 4.24 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Protein Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U)..................

43

Tabel 4.25 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Protein Murid
Yayasan Muslimat R.A AL-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) ................

43

Tabel 4.26 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Protein Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 BerDasarkan Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)...

44

Tabel 4.27 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Vitamin A


Murid Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U) ............

45

Tabel 4.28 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Vitamin A


Murid Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Berdasarkan Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) ..........

45

Tabel 4.29 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Vitamin A


Murid Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)

46

Tabel 4.30 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Besi (Fe) Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U) ..........................
46
Tabel 4.31 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Besi (Fe) Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) ........................
47
Tabel 4.32 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Besi (Fe) Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan ..........................
47
Tabel 4.33 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Seng (Zn) Murid
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U) ..........................
48
Tabel 4.34 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Seng (Zn) Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 BerdasarKan Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) .......................
48
Tabel 4.35 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Seng (Zn) Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)............

49

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Taman Kanak-kanak (TK) merupakan awal dari pengenalan anak dengan
suatu lingkungan sosial yang ada di masyarakat umum di luar keluarga. Seorang anak
usia TK sedang mengalami masa tumbuh kembang yang relatif pesat. Pada masa ini,
proses perubahan fisik, emosi dan sosial anak berlangsung dengan cepat. Proses ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor dari diri anak sendiri dan lingkungan. Dalam hal
konsumsi pangan, pada usia ini anak masih merupakan golongan konsumen pasif,
yaitu belum dapat mengambil dan memilih makanan sendiri sesuai dengan
kebutuhannya sehingga pada usia ini anak sangat rentan terhadap bebagai masalah
kesehatan apabila kondisinya kurang gizi (Santoso, 2004).
Berbagai masalah kesehatan dijumpai di kalangan anak prasekolah/ TK, di
antaranya adalah kurangnya pertumbuhan fisik secara optimal. Salah satu faktor yang
sangat menentukan adalah faktor gizi. Kurang gizi pada masa ini akan mengakibatkan
terganggunya pertumbuhan badan, mental, kecerdasan dan mudah terserang penyakit
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

infeksi. Di samping kurang gizi, ditemukan juga masalah kesehatan pada anak yang
disebabkan gizi lebih yang dapat menyebabkan kegemukan dan anak berisiko
menderita penyakit degeneratif seperti penyakit hipertensi, penyakit jantung dan lain
sebagainya (Santoso, 2004).
Seorang anak yang sehat dan normal akan tumbuh sesuai dengan potensi
genetik yang dimilikinya. Tetapi pertumbuhan ini juga akan dipengaruhi oleh intake
zat gizi yang dikonsumsi dalam bentuk makanan. Kekurangan atau kelebihan zat gizi
akan dimanifestasikan dalam bentuk pertumbuhan yang menyimpang dari pola
standar (Khomsan, 2003).
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia telah menimbulkan lost generation
yaitu suatu generasi dengan jutaan anak kekurangan zat gizi sehingga tingkat
kecerdasan (IQ) lebih rendah. Menurut Baliwati (2004), anak yang mengalami kurang
energi protein (KEP) mempunyai IQ lebih rendah 10 13 skor dibandingkan dengan
anak yang tidak KEP. Berdasarkan laporan UNICEF tahun 2006 jumlah anak balita
yang menderita gizi buruk di Indonesia sebesar 2,3 juta jiwa yang berarti naik sekitar
500.000 jiwa jika dibandingkan dengan data tahun 2004/ 2005 yang berjumlah 1,8
juta jiwa (Kertawacana, 2006).
Keberhasilan upaya mempersiapkan anak yang berkualitas pada saat ini akan
menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) masa depan. Salah satu upaya
dalam meningkatkan kualitas SDM adalah melalui peningkatan status gizi. Menurut
Berg (1986) seperti yang dikutip oleh Gunanti (2006), anak dengan status gizi yang
baik merupakan perwujudan dari terpenuhinya konsumsi pangan sesuai dengan
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

kebutuhan sepanjang masa pertumbuhan dan perkembangannya. Agar terpenuhinya


kebutuhan gizi anak, maka anak harus mengonsumsi makanan dalam jumlah yang
memadai dan dengan mutu gizi yang baik.
Khusus untuk anak TK (usia 4-6 tahun) kebutuhan gizi relatif berkurang dan
pertumbuhan melambat bila dibandingkan dengan masa bayi. Menurut Lenz dalam
Theodor Hellbrugge dkk (1988) seperti yang dikutip oleh Santoso (2004)
pertumbuhan anak pada tahun ke-3 begitu cepat dan berangsur menurun sehingga
pada periode prasekolah dan masa sekolah kurva kecepatan pertumbuhan akan
membentuk kurva yang hampir datar. Tetapi kelompok usia ini masih rawan terhadap
penyakit gizi dan infeksi sehingga kebutuhan gizi harus diperhatikan, khususnya
masukan vitamin A dan zat besi (Anonim, 2006).
Di samping zat gizi tersebut, seng (Zn) merupakan mikromineral yang
esensial untuk kehidupan, khususnya dalam hal pertumbuhan baik pada anak-anak
maupun remaja. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2006) menunjukkan
terdapat hubungan yang signifikan antara kecukupan konsumsi seng (Zn) dengan
pertumbuhan anak balita. Menurut Soekirman (2000), penelitian di Bangladesh
menunjukkan bahwa seng juga berperan untuk mencegah terjadinya diare dan infeksi
saluran pernafasan atas (ISPA) sehingga dapat mengurangi terjadinya perlambatan
pertumbuhan badan dan kejadian penyakit ISPA.
Hasil penelitian yang dilakukan di Jakarta menunjukkan pada anak TK (usia
4-6 tahun), didapatkan prevalensi kesulitan makan sebesar 33,6%. Sebagian besar

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

79,2% telah berlangsung lebih dari 3 bulan, tentunya hal ini akan berdampak kepada
kondisi status gizi anak (Judarwanto, 2007).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, ternyata
masukan kalori dan protein anak balita banyak yang masih kurang. Sama halnya
dengan masukan seng dan zat besi. Menurut UNICEF, mengutip dari berbagai hasil
penelitian, di Jawa Tengah anak TK hanya mengkonsumsi seng separuh dari
kebutuhan (Anonim, 2006).
Menurut Santoso (2004), kurang gizi pada anak TK umumnya disebabkan
karena kebiasaan makan anak yang tidak teratur. Di mana pada masa ini anak sudah
mulai memilih sendiri makanan yang disenangi dan sudah mulai menyukai makanan
di luar rumah dari pada makanan di rumah.
Untuk mengarahkan pembiasaan pola makan anak yang baik, Yayasan
Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan merupakan lembaga pendidikan prasekolah yang
telah mengadakan program makan bersama pada jam istirahat kepada muridnya
dengan membawa bekal masing-masing dari rumah. Hal ini dilakukan pihak yayasan
mengingat masih banyaknya anak TK lebih menyukai makanan lain daripada
menghabiskan bekal yang dibawa dari rumah.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti
ingin mengetahui bagaimana status gizi dan pola makan anak TK di Yayasan
Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Tahun 2007.
1.3 Tujuan Penelitian
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

1.3.1 Tujuan Umum


Yang menjadi tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
status gizi dan pola makan anak TK Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan
tahun 2007.

1.3.2 Tujuan Khusus


Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui jenis dan frekuensi makanan anak TK Yayasan Muslimat R.A AlIttihadiyah Medan tahun 2007.
2. Mengetahui tingkat kecukupan energi, protein, vitamin A, zat besi dan seng (Zn)
pada anak TK Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah tahun 2007.
3. Mengetahui status gizi anak TK Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan
tahun 2007.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi kepada pihak sekolah tentang status gizi dan pola makan anak
TK di Yayasan Muslimat Al-Ittihadiyah Medan tahun 2007.

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

2. Sebagai bahan informasi bagi pihak sekolah untuk memberi masukan bagi orang
tua murid tentang pentingnya memperhatikan konsumsi makan anak sesuai
dengan tingkat kecukupan yang dianjurkan dalam rangka pencapaian status gizi
yang baik.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Anak Taman Kanak-Kanak


Jika dilihat dari segi umur, anak TK berada pada usia 4-6 tahun, yang berarti

juga dikelompokkan pada kelompok anak balita (bawah lima tahun). Pada usia ini,
anak balita mengalami pertumbuhan badan yang cukup pesat sehingga memerlukan
zat-zat gizi yang tinggi setiap kg berat badannya. Golongan kelompok ini merupakan
kelompok umur yang sering menderita sakit akibat kekurangan gizi. Pada usia ini,
anak juga sudah mempunyai sifat konsumen aktif yaitu sudah bisa memilih makanan
yang disukainya (Santoso, 2004).

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Beberapa kondisi dan anggapan orang tua dan masyarakat justru merugikan
penyediaan makanan bagi kelompok anak balita ini. Pertama, kondisi anak balita
adalah dalam periode transisi dari makanan bayi ke makan orang dewasa, oleh karena
itu mereka masih memerlukan adaptasi. Kedua, anak pada umur ini seringkali tidak
lagi begitu diperhatikan dan pengurusannya sering diserahkan kepada orang lain.
Ketiga, anak balita belum mampu mengurus dirinya dengan baik, terutama dalam hal
makanan, sedangkan ia tidak terlalu diperhatikan orang tuanya terhadap lingkungan
yang belum tentu memenuhi syarat kebersihan sehingga besar kemungkinannya
terkena infeksi (Santoso, 2004).
2.2 Pola Makan Anak TK
Pengertian pola makan menurut Lie Goan Hong dalam Karjati (1985) adalah
berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah bahan
makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk
suatu kelompok masyarakat tertentu.
Pola makan ini akan dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain adalah
kebiasaan kesenangan, budaya agama, taraf ekonomi, lingkungan alam dan
sebagainya. Sejak zaman dahulu kala, makanan selain untuk kekuatan/ pertumbuhan,
memenuhi rasa lapar, dan selera, juga mendapat tempat sebagai lambang yaitu
sebagai lambang kemakmuran, kekuasaan, ketentraman dan persahabatan. Semua
faktor bercampur membentuk suatu ramuan yang kompak yang disebut dengan pola
konsumsi (Santoso, 2004).

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Dalam membentuk pola makan anak TK itu bukanlah urusan yang mudah.
Pada masa ini sebenarnya anak belajar makan dari apa yang tersedia di rumah. Salah
satu aspek yang perlu diperhatikan dalam membentuk pola makan yang baik adalah
dengan menciptakan situasi lingkungan yang nyaman. Hal ini dapat meningkatkan
gairah makan dan membuat anak menyukai makanan yang disajikan (Sintha, 2001).
2.2.1

Pengaturan Makan Anak TK


Walaupun kebutuhan nutrisi relatif kurang, golongan umur ini masih rawan

terhadap infeksi dan penyakit kurang gizi. Karena itu nutrisinya diutamakan terhadap
kalori dan protein, ditambah dengan perlunya perhatian terhadap masukan vitamin A
dan mineral besi. Jenis makanan keras dapat diberikan seperti pada orang dewasa.
Menu yang dihidangkan hendaknya bervariasi dengan bahan makanan hewani dan
nabati yang selalu bergantian (Markum, 2002).
Agar dapat menumbuhkan minat dan nafsu makan anak, harus terus-menerus
diupayakan berbagai cara. Dalam memberikan makanan, hendaknya diperhatikan halhal berikut: (Santoso, 2004)
a. porsi makanan tidak terlalu besar. Untuk anak yang banyak makannya, dapat
diberikan tambahan makanan,
b. makanan cukup basah (tidak terlalu kering) agar mudah ditelan anak,
c. potongan makanan dan ukuran makanan cukup kecil sehingga mudah dimasukkan
ke dalam mulut anak dan mudah dikunyah,
d. tidak berduri atau bertulang kecil,
e. sedikit atau tidak terasa pedas, asam dan berbumbu tajam,
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

f. bersih, rapi dan menarik dari segi warna dan bentuk,


g. cukup bervariasi bahan dan jenis hidangannya sehingga anak tidak bosan dan
anak belajar mengenal berbagai jenis bahan makanan dan hidangan,
h. menggunakan alat makan dengan ukuran yang sesuai untuk anak TK. Tidak
berbahaya (dapat pecah dan tajam seperti kaca), dan juga dapat dibersihkan dan
disimpan dengan mudah dan baik.
Jadwal pemberian makan sama dengan orang dewasa, yaitu tiga kali makanan
utama (pagi, siang dan malam) dan dua kali makanan selingan (di antara dua kali
makanan utama).

Makanan yang dikonsumsi, yang dianjurkan adalah makanan seimbang yang


terdiri atas: (Santoso, 2004)
a. sumber zat tenaga, misalnya nasi, roti, mie, bihun, jagung, ubi, singkong, tepungtepungan, gula dan sebagainya,
b. sumber zat pembangun, misalnya ikan, telur, ayam, daging, susu, kacangkacangan, tahu, tempe dan sebagainya, dan
c. sumber zat pengatur, misalnya sayur-sayuran dan buah-buahan terutama yang
berwarna hijau dan kuning.
1. Energi

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup, menunjang


pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak
dan protein yang ada di dalam bahan makanan menentukan energinya. Kebutuhan
energi seseorang menurut FAO/ WHO (1985) adalah konsumsi energi berasal dari
makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila
mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan
kesehatan jangka panjang, dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang
dibutuhkan secara sosial dan ekonomi. Pada anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui
kebutuhan energi termasuk kebutuhan untuk pembentukan jaringan-jaringan atau
untuk sekresi ASI yang sesuai dengan kesehatan.
Kekurangan energi terjadi bila konsumsi energi melalui makanan kurang dari
energi yang dikeluarkan. Akibatnya, berat badan kurang dari berat badan seharusnya
(ideal). Bila terjadi pada bayi dan anak-anak akan menghambat pertumbuhan dan
pada keadaan kronis akan mengakibatkan penyakit gizi yang disebut dengan
marasmus dan bila disertai kekurangan protein menyebabkan kwashiorkor.
Sedangkan kelebihan energi terjadi bila konsumsi energi melalui makanan melebihi
energi yang dikeluarkan. Kelebihan energi akan diubah menjadi lemak tubuh.
Akibatnya, terjadi berat badan lebih atau kegemukan. Kegemukan dapat
menyebabkan gangguan dalam fungsi tubuh, merupakan risiko untuk dapat
menyebabkan penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung
koroner, penyakit kanker, dan dapat memperpendek harapan hidup.
2. Protein
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Protein adalah molekul makro dan bagian dari semua sel hidup dan
merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar
asam amino esensial. Sumber protein dapat berasal dari protein nabati dan hewani.
Protein hewani biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan protein nabati. Protein memiliki fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh
zat gizi lain yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Di
samping itu protein berfungsi untuk: pertumbuhan dan pemeliharaan, mengatur
keseimbanagan air, sumber energi, pembentukan anti bodi, dan mengangkut zat-zat
gizi.
3. Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang esensial untuk pemeliharaan
kesehatan dan kelangsungan hidup. Di seluruh dunia (WHO, 1991) di antara anakanak prasekolah diperkirakan terdapat sebanyak 6-7 juta kasus baru xeroftalmia tiap
tahun, kurang lebih 10% di antaranya menderita kerusakan kornea. Di samping itu
kekurangan vitamin A dapat meningkatkan risiko anak terhadap penyakit infeksi
seperti penyakit saluran pernafasan dan diare, meningkatkan angka kematian karena
campak serta menyebabkan keterlambatan pertumbuhan (Almatsier, 2001).
Vitamin A terdapat di dalam pangan hewani seperti hati, kuning telur, susu (di dalam
lemaknya) dan mentega. Sedangkan karoten terutama di dalam pangan nabati.
Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi faali tubuh, antara lain: fungsi
penglihatan, fungsi kekebalan, pertumbuhan dan perkembangan.
4. Besi (Fe)
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Besi merupakan mineral makro yang paling terbanyak terdapat di dalam tubuh
di antaranya: sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai
alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim
dalam jaringan tubuh (metabolisme energi, sistem kekebalan). Akibat kekurangan
besi dapat menimbulkan defisiensi besi, terutama menyerang golongan rentan seperti
anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui. Secara luas defisiensi besi berpengaruh
terhadap kualitas SDM, yaitu terhadap kemampuan belajar dan produktivitas kerja.
Sumber baik besi adalah makanan hewani seperti daging, ayam, dan ikan. Sumber
baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, sayur-sayuran hijau dan
bebrapa jenis buah.
5. Seng (Zn)
Seng merupakan mineral mikro yang esensial bagi tubuh. Sebagian seng
berada di dalam hati, pankreas, ginjal otot dan tulang. Sumber paling baik seng
adalah sumber protein hewani terutama daging, hati, kerang dan telur. Serealia
tumbuk dan kacang-kacangan juga merupakan sumber yang baik, namun mempunyai
ketersediaan bilogik yang rendah. Dalam fungsi tubuh, seng berperan dalam fungsi
kekebalan tubuh, pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan
luka. Apabila kekurangan seng dapat dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan
dan kematangan seksual. Di samping itu fungsi pencernaan juga terganggu dan dapat
menimbulkan diare dan gangguan fungsi kekebalan (Almatsier, 2001).
2.2.2

Perilaku Makan Anak TK

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Anak-anak TK sering tidak berselera untuk makan sehingga orang tua sering
menjadi was-was. Dalam memberikan makan pada anak, orang tua harus
memperhatikan porsi. Tidak perlu porsi maksimal disajikan dalam sekali makan.
Cara lain yang juga dianggap baik ialah dengan mengizinkan mereka mengambil
sendiri porsi yang mereka inginkan. Hal ini akan membuat anak merasa dihormati
dan memiliki hak yang sama dengan orang tuanya saat di meja makan.
Untuk memperkenalkan jenis makanan baru pada anak TK, orang tua harus
memilih saat yang tepat. Makanan baru hendaknya disajikan ketika anak sedang
lapar. Kondisi lapar akan membuat anak merasa bahwa makanan itu sesuai dengan
seleranya. Pada umumnya dalam hal makanan, anak TK tidak menyukai cita rasa
yang menyengat dan tidak terlalu asin (setengah rasa asin pada makanan orang tua)
(Sintha, 2001). Pada kelompok usia ini, telah dapat memilih serta menyukai makanan
yang manis, seperti permen, cokelat, dan es krim. Bila tidak diperhatikan dan dibatasi
dapat menyebabkan karies dentis atau nafsu makan yang berkurang (Markum, 2002).
2.2.3 Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan
Angka kecukupan gizi (AKG) atau Recommended Dietary allowances (RDA)
adalah banyaknya masing-masing zat gizi yang harus dipenuhi dari makanan untuk
mencukupi hampir semua orang sehat. Untuk Indonesia, AKG yang digunakan saat
ini secara nasional adalah Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI Tahun 1998.
Tujuan utama penyusunan AKG ini adalah untuk acuan perencanaan makanan dan
menilai tingkat konsumsi makanan individu/ masyarakat (Almatsier, 2001).

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Kebutuhan untuk bayi dan anak merupakan kebutuhan zat gizi yang memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan. Anak yang tidak mendapat gizi akan mengalami
gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan terjadinya sel otak dengan
konsekuensi sel yang lebih sedikit. Sebaliknya anak yang mendapat gizi lebih tinggi
akan memperoleh kalori yang lebih tinggi juga. Dengan kata lain konsumsi yang
melebihi kebutuhan akan menyebabkan gizi lebih, sebaliknya konsumsi gizi yang
kurang menyebabkan kondisi kurang atau defisiensi.
Kebutuhan kalori untuk anak usia TK (umur 4-6 tahun) yang dianjurkan oleh
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi 1998 adalah 1750 kkalori dan 32 gram
protein. Untuk kebutuhan vitamin A 460 RE per hari. Kebutuhan zat besi 9 mg per
hari sedangkan seng/ zincum (Zn) 10 mg per hari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Tingkat Kecukupan Gizi Rata-Rata Anak TK (4-6 Tahun)
Golongan
Berat
Tinggi Energi Protein
Vit A
Besi
Zn
Umur
Badan Badan (kkal)
(gr)
(RE)
(mg)
(mg)
(kg)
(cm)
4-6 tahun
18
110
1750
32
460
9
10
Sumber: Supariasa, dkk, 2001

2.2.4 Menu Makan Anak TK


Bagi anak-anak yang oran tuanya berada pada golongan ekonomi menengah
dan atas umur permulaan masuk sekolah jauh lebih muda dari 7 tahun. Pada umur dua
setengah sampai tiga tahun sudah dikirim ke play group yang selanjutnya ke TK pada
umur empat sampai enam tahun. Walaupun jam sekolah hanya 2 3 jam sehari dan
3-4 kali seminggu, sebaiknya diperhatikan jam-jam makan anak-anak tersebut jangan
sampai merasa lapar (Pudjiadi, 2003).
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Bagi anak TK makanan sehari-harinya dapat terdiri dari:


Makan Pagi
- Nasi atau roti disemir dengan mentega atau margarin.
-

Telur, daging atau ikan.

Satu gelas susu.

Makan Siang
- Nasi.
-

Daging, ayam, ikan, telur, tahu atau tempe.

Sayur seperti tomat, wortel, bayam.

Buah seperti pisang, jeruk, pepaya, apel.

Satu gelas susu.

Makan Sore/ Malam


- Nasi atau roti disemir dengan mentega atau margarin.
-

Daging, ayam, ikan, tahu atau tempe.

Sayur mayur.

Buah atau pudding.

Satu gelas susu.


Di antara makan pagi dan makan siang, juga antara makan siang dan makan

malam, anak dapat diberi snack seperti biskuit, keju, kue basah, es krim. Jangan
memberikan makanan terlalu banyak hingga mengganggu nafsu makannya pada saat
makan siang atau makan malam (Pudjiadi, 2003).
2.3 Masalah Gizi Anak TK
Ditinjau dari sudut masalah kesehatan dan gizi, maka anak usia TK yaitu
empat sampai enam tahun termasuk golongan masyarakat yang disebut kelompok
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

rentan gizi, yaitu kelompok masyarakat yang paling mudah terkena kelainan gizi,
sedangkan pada saat ini mereka sedang mengalami proses pertumbuhan yang relatif
pesat, dan memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang relatif besar (Santoso, 2004).
Pemberian makan pada anak memang sering menjadi masalah buat orang tua
atau pengasuh anak. Kesulitan makan karena sering dan berlangsung lama sering
dianggap biasa. Sehingga akhirnya timbul komplikasi dan gangguan tumbuh
kembang lainnya pada anak. Salah satu keterlambatan penanganan masalah tersebut
adalah pemberian vitamin tanpa mencari penyebabnya sehingga kesulitan makan
tersebut terjadi berkepanjangan.
Kesulitan makan merupakan gejala atau tanda adanya penyimpangan,
kelainan dan penyakit yang sedang terjadi pada tubuh anak. Pengertian kesulitan
makan adalah jika anak tidak mau atau menolak untuk makan, atau mengalami
kesulitan mengkonsumsi makanan atau minuman dengan jenis dan jumlah sesuai usia
secara fisiologis (alamiah dan wajar), yaitu mulai dari membuka mulutnya tanpa
paksaan, mengunyah, menelan hingga sampai terserap di pencernaan secara baik
tanpa paksaan dan tanpa pemberian vitamin dan obat tertentu.
Gejala kesulitan makan pada anak adalah (Judarwanto, 2007)
(1)

kesulitan mengunyah, menghisap, menelan makanan atau hanya bisa makanan


lunak atau cair,

(2)

memuntahkan atau menyembur-nyemburkan makanan yang sudah masuk di


mulut anak,

(3)

makan berlama-lama dan memainkan makanan,

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

(4)

sama sekali tidak mau memasukkan makanan ke dalam mulut atau menutup
mulut rapat,

(5)

memuntahkan atau menumpahkan makanan, menepis suapan dari orangtua,

(6)

tidak menyukai banyak variasi makanan dan

(7)

kebiasaan makan yang aneh dan ganjil.


Menurut Santoso (2004), ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan

gizi. Penyakit-penyakit ini dapat dibagi dalam beberapa golongan, yaitu:


a. Penyakit gizi lebih (obesitas).
b. Penyakit gizi kurang (malnutrition, undernutrition).
c. Penyakit metabolik bawaan (inborn erros of metabolism).
d. Penyakit keracunan makanan (food intoxication).
2.4 Penilaian Status Gizi Anak TK
2.4.1 Status Gizi
Status gizi (nutrition status) merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan
dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa, 2001).
Selanjutnya, Mc Laren dalam Suhardjo (1989) menyatakan bahwa status gizi
merupakan hasil keseimbangan antara zat-zat gizi yang masuk dalam tubuh dan
penggunaannya.
Sedangkan menurut Soekirman (2000), status gizi adalah keadaan kesehatan
akibat interaksi antara makanan, tubuh manusia dan lingkungan hidup manusia.
Status gizi seorang anak pada umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor
sebagai berikut: (Soekirman, 2000)
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

1. Penyebab langsung, yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin
diderita anak. Anak yang mendapat makanan yang cukup baik tetapi sering
diserang penyakit infeksi dapat berpengaruh terhadap status gizinya. Begitu juga
sebaliknya anak yang makannya tidak cukup baik, daya tahan tubuhnya pasti
lemah dan pada akhirnya mempengaruhi status gizinya.
2. Penyebab tidak langsung, yang terdiri dari:
a. Ketahanan pangan di keluarga, terkait dengan ketersediaan pangan (baik dari
hasil produksi sendiri maupun dari pasar atau sumber lain), harga pangan dan
daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.
b. Pola pengasuhan anak, berupa sikap dan perilaku ibu atau pengasuh lain
dalam hal keterdekatannya dengan anak, memberikan makan, merawat,
kebersihan, memberi kasih sayang dan sebagainya. Kesemuanya berhubungan
dengan keadaan ibu dalam hal kesehatan (fisik dan mental), status gizi,
pendidikan umum, pengetahuan tentang pengasuhan yang baik, peran dalam
keluarga atau di masyarakat, sifat pekerjaan sehari-hari, adat kebiasaan
keluarga dan masyarakat, dan sebagainya dari si ibu atau pengasuh anak.
c. Akses atau keterjangkauan anak dan keluarga terhadap air bersih dan
pelayanan kesehatan yang baik seperti imunisasi, pemeriksaan kehamilan,
pertolongan persalinan, penimbangan anak, pendidikan kesehatan dan gizi,
serta sarana kesehatan yang baik seperti posyandu, puskesmas, praktek bidan
atau dokter, dan rumah sakit. Makin tersedia air bersih yang cukup untuk
keluarga serta makin dekat jangkauan keluarga terhadap pelayanan dan sarana
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

kesehatan, ditambah dengan pemahaman ibu tentang kesehatan, makin kecil


risiko anak terkena penyakit dan kekurangan gizi.
2.4.2 Penilaian Status Gizi
Penilaian status gizi merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui status
gizi seseorang. Cara penilaian status gizi dapat ditentukan dengan cara penilaian
langsung, meliputi: antropometri, biokimia, klinis dan biofisik atau secara tidak
langsung, meliputi: survei konsumsi, statistik vital dan faktor ekologi (Supariasa,
2001).
Pada prinsipnya, penilaian status gizi anak sama dengan periode kehidupan
lain. Pemeriksaan yang perlu lebih diperhatikan tentu saja bergantung pada bentuk
kelainan yang bertalian dengan kejadian penyakit tertentu (Arisman, 2002).
Pada penelitian ini dilaksanakan penilaian status gizi dengan cara
antropometri dan survei konsumsi dengan alasan penggunaan antropometri secara
umum

untuk

melihat

ketidakseimbangan

asupan

energi

dan

protein.

Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan
tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Sedangkan survei konsumsi
digunakan untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan
bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga dan perorangan
srta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan tersebut.
Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi.
Kombinasi antara beberapa parameter disebut dengan indeks antropometri. Indikator
antropometri atau indeks antropometri yang umum digunakan untuk menilai status
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

gizi adalah berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U)
dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Adapun lingkar lengan atas (LILA)
cukup dengan nilai tunggal saja karena antara anak berumur 1-5 tahun perbedaannya
relatif kecil (Asad, 2002).
Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa
tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mendadak,
misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau
menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. Berat badan adalah parameter
antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan
baik dan seimbang antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat
badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan
abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat
berkembang cepat atau lambat dari keadaan normal. Mengingat karakteristik berat
badan yang labil, maka indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat
ini (current nutritional status).
Kelebihan Indeks BB/U:
a. lebih mudah dan cepat dimengerti oleh masyrakat umum,
b. baik untuk mengukur status gizi akut atau kronis,
c. berat badan dapat berfluktuasi,
d. sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil, dan
e. dapat mendeteksi kegemukan (over weight).

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Kelemahan Indeks BB/U:


a. dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila terdapat edema
maupun asites,
b. di daerah pedesaan yang masih terpencil dan tradisional, umur sering sulit ditaksir
secara tepat karena pencatatan umur yang belum baik,
c. memerlukan data umur yang akurat, terutama untuk anak di bawah usia lima
tahun,
d. sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti pengaruh pakaian atau
gerakan anak pada saat menimbang, dan
e. secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah sosial budaya
setempat.
Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan
pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan
pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif
kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu yang pendek.
Berdasarkan karakteristik tersebut maka indeks TB/U menggambarkan status gizi
masa lalu. Beaton dan Bengoa (1973) menyatakan bahwa indeks TB/U di samping
memberikan gambaran status gizi masa lampau, juga lebih erat kaitannya dengan
status sosial-ekonomi.
Keuntungan Indeks TB/U:
a. baik untuk menilai status gizi masa lampau,
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

b. ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa.


Kelemahan Indeks TB/U
a. tinggi badan tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin menurun,
b. pengukuran relatif sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak, sehingga
diperlukan dua orang atau lebih untuk melakukannya,
c. ketepatan umur sulit didapat.
Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. Dalam
keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan tinggi
badan dengan kecepatan tertentu. Jelliffe pada tahun 1996 telah memperkenalkan
indeks BB/TB untuk mengidentifikasi status gizi. Indeks ini merupakan indikator
yang menilai status gizi saat kini (sekarang).
Keuntungan Indeks BB/TB
a. tidak memerlukan data umur,
b. dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal dan kurus).
Kelemahan Indeks BB/TB
a. tidak dapat memberikan gambaran apakah anak pendek, cukup tinggi badan atau
kelebihan tinggi

badan

menurut

umurnya,

karena

faktor

umur

tidak

dipertimbangkan,
b. dalam praktek sering mengalami kesulitan dalam melakukan pengukuran
panjang/ tinggi badan pada kelompok balita,
c. membutuhkan dua macam alat ukur,
d. pengukuran relatif lama,
e. membutuhkan dua orang untuk melakukannya,
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

f. sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran, terutama bila


dilakukan oleh kelompok non-profesional.
(Supariasa, 2001).
Survei konsumsi makanan merupakan salah satu metode yang digunakan
dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok. Berdasarkan jenis data yang
diperoleh, maka pengukuran konsumsi makanan terdiri atas data yang bersifat
kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian ini dilakukan survei makanan yang bersifat
kualitatif yaitu metode frekuensi makanan (food frequency) dan metode kuantitatif
yaitu metode recall 24 jam.

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

2.5 Kerangka Konsep Penelitian


Pola Makan Anak TK
- Jenis Makanan
- Frekuensi Makan

Tingkat Kecukupan Gizi


- Energi
- Protein
- Vitamin A
- Besi (Fe)
- Seng (Zn)

Status Gizi
Anak TK

Keterangan:
Dari pola konsumsi makan dilihat jenis makanan dan frekuensi makan setiap
hari. Kemudian dari jenis bahan makanan tersebut dapat diketahui tingkat kecukupan
gizinya yang terdiri dari energi, protein, vitamin A, besi (Fe) dan seng (Zn) yang
dapat mempengaruhi status gizi anak TK.

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif yaitu

melihat gambaran status gizi dan pola makan anak TK di Yayasan Muslimat R.A AlIttihadiyah Medan tahun 2007. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah
crosssectional yaitu penelitian yang mengamati subjek dengan pendekatan suatu saat.
3.2

Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian ini dilakukan di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Jl.
Sei Kera No. 199 Medan. Lokasi penelitian ditentukan dengan alasan bahwa murid di
sekolah tersebut lebih menyukai jajanan di lingkungan sekolah dari pada bekal yang
dibawa dari rumah dan belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2007 sampai dengan September
2007.
3.3

Populasi dan Sampel

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh murid
yang terdaftar di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan yaitu sebanyak 43
orang (total sampling). Responden dalam penelitian ini adalah orang tua/ wali seluruh
murid di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan.

3.4

Metode Pengumpulan Data

Data penelitian diperoleh dengan melalui dua cara, yaitu:


a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil pengukuran dan penimbangan
langsung terhadap anak TK serta menanyakan tentang konsumsi anak TK kepada
orang tuanya untuk mengetahui jumlah energi, protein, vitamin A, zat besi dan
seng dengan menggunakan formulir food recall 2x24 jam, sedangkan frekuensi
makan diperoleh dengan menggunakan formulir food frequency.
b. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan dari bagian administrasi Yayasan
Muslimat R.A Al-Ittihadiyah tahun 2006 yang meliputi gambaran umum Yayasan
tersebut.
3.5

Definisi Operasional

1. Anak TK

: Anak berumur 4-6 tahun

yang terdaftar sebagai

peserta kegiatan belajar di Yayasan Muslimat R.A AlIttihadiyah Medan.


2. Pola Makan Anak

: Suatu kegiatan yang dilakukan dalam pemberian


makan pada anak yang dimakan setiap hari, meliputi
jenis makanan dan frekuensi makan.

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

3. Jenis Makanan

: Informasi tentang berbagai macam makanan yang


diberikan kepada anak TK.

4. Frekuensi Makan

: Jumlah berapa kali suatu jenis makanan yang


dikonsumsi anak TK dalam sehari.

5. Tingkat Kecukupan Gizi : banyaknya zat gizi berupa energi, protein, vitamin A,
zat besi (Fe) dan seng (Zn) yang dikonsumsi anak TK
dalam sehari dibandingkan dengan AKG.
6. Status Gizi Anak TK

: Suatu keadaan yang memberikan petunjukan tentang


keadaan gizi murid berdasarkan indeks antropometri
BB/U, TB/U dan BB/TB berdasarkan standar WHONCHS.

3.6

Aspek Pengukuran

3.6.1 Jenis Makanan


Jenis makanan diperoleh melalui wawancara kepada orang tua/ wali murid
dengan menggunakan formulir food recall 2x24 jam.
3.6.2 Frekuensi Makan
Frekuensi makan diperoleh melalui wawancara kepada orang tua/wali murid
dengan menggunakan formulir food frequency.
3.6.3 Tingkat Kecukupan Gizi
Tingkat kecukupan gizi diukur dengan melihat tingkat konsumsi energi,
protein, vitamin A, zat besi (Fe) dan seng (Zn) dengan rumus:
K
TK =

X 100%

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

KC
Keterangan:
TK

= Tingkat Kecukupan

= Konsumsi

KC

= Kecukupan yang dianjurkan


Hasil analisis bahan makanan selama dua hari akan dihitung rata-rata

konsumsi energi dan proteinnya, kemudian dibandingkan dengan angka kecukupan


energi dan protein. Tingkat energi dan protein dapat digolongkan atas: (Supariasa,
2001)
a. 100% AKG

: Baik

b. 80 90% AKG : Sedang


c. 70 80% AKG : Kurang
d. < 70% AKG

: Defisit

untuk vitamin dan mineral:


a. < 100%

: Tidak cukup

b. 100%

: Cukup

3.6.4 Status Gizi


Penilaian status gizi ditentukan berdasarkan Z-Skor atau Standard Deviation
Score (Skor Simpang Baku) untuk indeks berat badan menurut umur (BB/U), tinggi
badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Cara
menghitung Skor Simpang Baku (Z-Skor/ SSB) dipakai rumus: (Supariasa, 2001)
Nilai Individu Subyek Nilai Median Baku Rujukan
Z Skor =
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Nilai Simpangan Baku Rujukan


Kategori sesuai dengan klasifikasi status gizi berdasarkan indeks berat badan menurut
umur (BB/U) yang dibagi menjadi: (Soekirman, 2000)
a. Gizi Buruk

: bila Z-Skor terletak < -3 SD

b. Gizi Kurang

: bila Z-Skor terletak -3 SD s/d < -2 SD

c. Gizi Baik

: bila Z-Skor terletak -2 SD s/d 2 SD

d. Gizi lebih

: bila Z-Skor terletak > 2 SD

Kategori sesuai dengan klasifikasi status gizi berdasarkan indeks tinggi badan
menurut umur (TB/U) yang dibagi menjadi:
a. Sangat Pendek

: bila Z Skor terletak < -3 SD

b. Pendek

: bila Z Skor terletak < -2 SD s/d -3 SD

c. Normal

: bila Z Skor terletak dari -2 SD

Kategori sesuai dengan klasifikasi status gizi berdasarkan indeks berat badan menurut
tinggi badan (BB/TB) yang dibagi menjadi:

3.7

a. Sangat kurus

: bila Z Skor terletak < - 3 SD

b. Kurus

: bila Z Skor terletak -3 SD s/d < - 2 SD

c. Normal

: bila Z Skor terletak di antara -2 SD s/d 2 SD

d. Gemuk

: bila Z Skor terletak > 2 SD

Analisis Data
Data yang telah disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan

dianalisis secara deskriptif.

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1

Gambaran Umum Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan

4.1.1 Profil Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan


Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan merupakan lembaga pendidikan
prasekolah yang berdiri sejak tanggal 31 Oktober 1994 dan terletak di Jl. Sei Kera
No. 199 Medan.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan khususnya untuk
anak prasekolah (usia 4-6 tahun), Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan
menggabungkan antara pendidikan agama dengan pendidikan umum. Di samping itu,
lembaga pendidikan ini juga mengadakan kegiatan ekstra kurikuler yang mengarah
pada seni budaya sebagai wadah untuk mengembangkan potensi dan kreativitas anak.
Visi dan Misi Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan adalah sebagai
berikut:
Visi

: Menciptakan generasi Islam yang beriman dan bertaqwa.

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Misi

: Dalam rangka mencapai visi tersebut maka dirumuskan misi sebagai berikut:
1. Mencerdaskan generasi Islam melalui proses belajar mengajar yang baik
dan berpedoman pada nilai-nilai Islam.
2. Menciptakan akhlakul karimah generasi Islam sejak dini dengan
memberikan pendidikan akhlak yang baik.

4.1.2 Guru dan Pegawai


Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan berada di bawah kepengurusan
Hj. Yusnidar Harahap selaku ketua Yayasan yang dibantu oleh Hj Nuraini Maad
sebagai pengawas yayasan. Yayasan ini dipegang oleh Soraya Rangkuti sebagai
kepala sekolah dan dibantu oleh empat orang guru serta satu orang di bagian tata
usaha.
4.2

Gambaran Umum Responden

4.2.1 Umur
Tabel 4.1
No.
1.
2.
3.

Distribusi Responden Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah


Medan Tahun 2007 Berdasarkan Kelompok Umur
Jumlah
Kelompok Umur
Jumlah
Persentase (%)
20 29
7
16,3
30 39
26
60,5
40
10
23,2
Jumlah
43
100

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kelompok umur responden


terbanyak adalah pada usia antara 30-39 tahun yaitu sebanyak 26 orang (60,5%), dan
yang paling sedikit terdapat pada usia antara 20-29 tahun yaitu 7 orang (16,3%).

4.2.2 Suku
Tabel 4.2
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Distribusi Responden Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah


Medan Tahun 2007 Berdasarkan Suku
Jumlah
Suku
Jumlah
Persentase (%)
Jawa
14
32,6
Batak
8
18,6
Melayu
8
18,6
Minang
8
18,6
Aceh
3
7,0
India
1
2,3
Banten
1
2,3
Jumlah
43
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa suku bangsa responden


mayoritas adalah Jawa yaitu sebanyak 14 orang (32,6%), dan minoritas bersuku
bangsa India dan Banten yaitu masing-masing 1 orang (2,3%).
4.2.3 Pendidikan
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Tabel 4.3
No.
1.
2.
3.
4.

Distribusi Responden Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah


Medan Tahun 2007 Berdasarkan Pendidikan
Jumlah
Pendidikan
Jumlah
Persentase (%)
Tamat SLTP
6
14,0
Tamat SLTA
25
58,1
Diploma
5
11,6
Sarjana
7
16,3
Jumlah
43
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kelompok pendidikan


responden mayoritas adalah tamat SLTA yaitu sebanyak 25 orang (58,1%), dan
minoritas adalah diploma yaitu 5 orang (11,6%).

4.2.4 Pekerjaan
Tabel 4.4
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Distribusi Responden Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah


Medan Tahun 2007 Berdasarkan Pekerjaan
Jumlah
Pekerjaan
Jumlah
Persentase (%)
Dokter Umum
1
2,3
Ibu Rumah Tangga
23
53,5
Pegawai Swasta
4
9,4
Wiraswasta
13
30,2
PNS
1
2,3
Perawat
1
2,3
Jumlah
43
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui

bahwa pekerjaan responden

mayoritas adalah ibu rumah tangga yaitu 23 orang (53,5%) dan minoritas adalah
dokter umum, PNS dan perawat masing-masing 1 orang (2,3%).
4.3

Gambaran Umum Anak TK

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Tabel 4.5

Distribusi Murid Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan


Tahun 2007 Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah
No.
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase (%)
1. Laki-laki
20
46,5
2. Perempuan
23
53,5
Jumlah
43
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas jenis kelamin


murid adalah perempuan yaitu sebanyak 23 orang (53,5%) dan laki-laki sebanyak 20
orang (46,5%).

Tabel 4.6
No.
1.
2.
3.

Distribusi Murid Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan


Tahun 2007 Berdasarkan Umur
Jumlah
Umur (Bulan)
Jumlah
Persentase (%)
40 49
4
9,3
50 59
26
60,5
60
13
30,2
Jumlah
43
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas umur murid adalah
usia antara 50 59 bulan yaitu sebanyak 26 orang (60,5%) dan paling sedikit pada
usia antara 40 49 bulan yaitu sebanyak 4 orang (9,3%).
4.4

Pola Makan Anak TK

Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Anak TK


1. Makanan Pokok
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Frekuensi makan dan jenis makanan pokok yang dikonsumsi oleh anak TK
pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7

No.

Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Pokok yang


Diberikan pada Anak TK di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah
Medan Tahun 2007
Frekuensi
Jenis
Jlh

Makanan
1. Nasi
2. Jagung
3. Ubi

>1x/ hari

n
43
0
0

%
100
0
0

1x/hari

4-6x/minggu

1-3x/minggu

1x/ bulan

n
0
0
0

n
0
19
11

0
44,2
25,6

0
16
27

0
37,2
62,8

n
0
8
5

%
0
0
0

%
0
18,6
11,6

43
43
43

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi makan untuk nasi
seluruh anak TK (100%) mengonsumsi >1x/hari. Sedangkan paling sedikit adalah
frekuensi makan ubi 1x/ bulan yaitu 5 orang (11,6%).

2. Lauk Hewani
Frekuensi makan dan jenis makanan lauk hewani yang dikonsumsi oleh anak
TK pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8

No.
1.
2.
3.

Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Lauk Hewani


yang Diberikan pada Anak TK di Yayasan Muslimat R.A AlIttihadiyah Medan Tahun 2007
Frekuensi
Jenis
>1x/ hari
1x/hari
4-6x/minggu
1-3x/minggu
1x/ bulan
Jlh
Makanan n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
Telur
17 39,5 12 27,9
6 14,0
8 18,6
0
0
43
Daging/
4 9,3
3
7,0
2
4,7 20 46,5 14 32,5
43
ayam
Ikan
29 67,4
7 16,3
4
9,3
3
7,0
0
0
43

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi makan jenis lauk
hewani pada anak TK paling banyak adalah ikan dengan frekuensi >1x/ hari sebanyak
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

29 orang (67,4%) dan yang paling sedikit daging/ ayam dengan frekuensi 4-6x/
minggu yaitu sebanyak 2 orang (4,7%).
3. Lauk Nabati
Frekuensi makan dan jenis makanan lauk nabati yang dikonsumsi oleh anak
TK pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Lauk Nabati yang


Diberikan pada Anak TK di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah
Medan Tahun 2007
Frekuensi
Jenis
>1x/ hari
1x/hari
4-6x/minggu 1-3x/minggu
1x/ bulan
No.
Jlh
Makanan n %
n
%
n
%
n
%
n
%
1. Tahu
4 9,3 10 23,2 11 25,6 15 34,9
3
7,0
43
2. Tempe
3 7,0 16 37,2
8 18,6 14 32,5
2
4,7
43
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi makanan lauk

nabati yang dikonsumsi oleh anak TK paling banyak adalah tempe dengan frekuensi
1x/ hari yaitu sebanyak 16 orang (37,2%) dan paling sedikit juga tempe dengan
frekuensi 1x/bulan yaitu 2 orang (4,7%).
4. Sayur-sayuran
Frekuensi makan dan jenis makanan sayur-sayuran yang dikonsumsi oleh
anak TK pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Sayur-Sayuran
yang Diberikan pada Anak TK di Yayasan Muslimat R.A AlIttihadiyah Medan Tahun 2007
Frekuensi
Jenis
>1x/ hari
1x/hari
4-6x/minggu
1-3x/minggu
1x/ bulan
No.
Jlh
Makanan n
%
n
%
n
%
n
%
n
%

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

1. Kangkung
2. Bayam
3. Daun
singkong
4. Sawi
5. Sayur Sop
6. Buncis

4 9,3
6 14,0
2 4,7
0
0
0

0
0
0

17
15
8

39,5
34,8
18,6

9
13
14

20,9
30,3
32,6

13
9
16

30,3
20,9
37,1

0
0
3

0
0
7,0

43
43
43

7
1
3

16,3
2,3
7,0

12
9
11

27,9
20,9
25,6

16
20
12

37,1
46,5
27,9

8
13
17

18,6
30,3
39,5

43
43
43

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi makanan sayursayuran yang dikonsumsi oleh anak TK paling banyak adalah sayur sop dengan
frekuensi 1-3x/ minggu yaitu sebanyak 20 orang (46,5%) dan paling sedikit juga
sayur sop juga dengan frekuensi 1x/ hari yaitu orang (2,3%).
5. Buah-buahan
Frekuensi makan dan jenis makanan buah-buahan yang dikonsumsi oleh anak
TK pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Buah-Buahan


yang Diberikan pada Anak TK di Yayasan Muslimat R.A AlIttihadiyah Medan Tahun 2007
Frekuensi
Jenis
>1x/ hari
1x/hari
4-6x/minggu
1-3x/minggu
1x/ bulan
No.
Jlh
Makanan n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
1. Pepaya
3 7,0 15 34,8 11 25,6 12 27,9
2
4,7
43
2. Pisang
13 30,2 19 44,2
6 14,0
5 11,6
0
0
43
3. Jeruk
8 18,6 11 25,6 17 39,5
7 16,3
0
0
43
4. Apel
0
0
0
0
2
4,7 17 39,5 24 55,8
43
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi makan buahbuahan pada anak TK paling banyak dikonsumsi adalah apel dengan frekuensi 1x/

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

bulan yaitu sebanyak 24 orang (55,8%) dan paling sedikit adalah pepaya dan aepl
dengan frekuensi masing-masing 1x/ bulan dan 4-6x/ minggu yaitu 2 orang (4,7%).
6. Susu
Frekuensi pemberian susu pada anak TK pada penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Pemberian Susu pada Anak TK di Yayasan
Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Jumlah
Frekuensi
No.
Pemberian Susu
n
Persentase (%)
1. >1x/ hari
24
55,8
2. 1x/ hari
17
39,5
3. 1-3x/ minggu
2
4,7
Jumlah
43
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi pemberian susu


paling banyak >1x/hari yaitu sebanyak 24 orang (55,8%) dan paling sedikit 1-3x/
minggu yaitu 2 orang (4,7%).

4.5

Kecukupan Zat Gizi Anak TK

4.5.1 Kecukupan Energi


Tingkat kecukupan energi pada anak TK pada penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.13
No.

Distribusi Tingkat Kecukupan Energi pada Anak TK di Yayasan


Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Jumlah
Tingkat Kecukupan
Energi
n
Persentase (%)

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

1.
2.
3.
4.

Baik
Sedang
Kurang
Defisit
Jumlah

26
4
5
8
43

60,5
9,3
11,6
18,6
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat kecukupan energi


pada anak TK mayoritas kategori baik yaitu sebanyak 26 orang (60,5%) sedangkan
minoritas kategori sedang yaitu yaitu 4 orang (9,3%).
4.5.2 Kecukupan Protein
Tingkat kecukupan protein pada anak TK pada penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.14
No.
1.
2.
3.
4.

Distribusi Tingkat Kecukupan Protein pada Anak TK di Yayasan


Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Jumlah
Tingkat Kecukupan
Protein
n
Persentase (%)
Baik
40
93,0
Sedang
2
4,7
Kurang
1
2,3
Defisit
0
0
Jumlah
43
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat kecukupan protein


pada anak TK mayoritas kategori baik yaitu sebanyak 40 orang (93,0%) dan
minoritas kategori kurang yaitu 1 orang (2,3%).
4.5.3 Kecukupan Vitamin A
Tingkat kecukupan vitamin A pada anak TK pada penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut ini:

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Tabel 4.15

Distribusi Tingkat Kecukupan Vitamin A pada Anak TK di


Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Jumlah
Tingkat Kecukupan
No.
Vitamin A
n
Persentase (%)
1. Tidak Cukup
8
18,6
2. Cukup
35
81,4
Jumlah
43
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat kecukupan vitamin A


pada anak TK mayoritas kategori cukup yaitu sebanyak 35 orang (81,4%) dan
minoritas kategori tidak cukup yaitu 8 orang (18,6%).
4.5.4 Kecukupan Besi (Fe)
Tingkat kecukupan besi (Fe) pada anak TK pada penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.16
No.
1.
2.

Distribusi Tingkat Kecukupan Besi (Fe) pada Anak TK di Yayasan


Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Jumlah
Tingkat Kecukupan
Besi (Fe)
n
Persentase (%)
Tidak Cukup
15
34,9
Cukup
28
65,1
Jumlah
43
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat kecukupan zat besi
(Fe) pada anak TK mayoritas kategori cukup yaitu sebanyak 28 orang (65,1%) dan
minoritas kategori tidak cukup yaitu 15 orang (34,9%).
4.5.5 Kecukupan Seng (Zn)
Tingkat kecukupan seng (Zn) pada anak TK pada penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut ini:

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Tabel 4.17

Distribusi Tingkat Kecukupan Seng (Zn) pada Anak TK di


Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Jumlah
Tingkat Kecukupan
No.
Seng (Zn)
n
Persentase (%)
1. Tidak Cukup
21
48,8
2. Cukup
22
51,2
Jumlah
43
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat kecukupan seng (Zn)
pada anak TK mayoritas kategori cukup yaitu sebanyak 22 orang (51,2%) dan
minoritas kategori tidak cukup yaitu 21 orang (48,8%).
4.6

Status Gizi Anak TK

4.6.1 Status Gizi Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB


Status gizi anak TK berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB dapat dilihat
pada tabel berikut:

Tabel 4.18

No.
1.
2.
3.
4.

Distribusi Status Gizi Murid Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah


Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut
Umur (BB/U)
Jumlah
Status Gizi
(BB/U)
n
Persentase (%)
Gizi Baik
28
65,1
Gizi Kurang
11
25,5
Gizi Buruk
2
4,7
Gizi Lebih
2
4,7
Jumlah
43
100

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan indeks BB/U


mayoritas anak TK berstatus gizi baik yaitu sebanyak 28 orang (65,1%) dan minoritas
berstatus gizi lebih dan buruk masing-masing 2 orang (4,7%).
Tabel 4.19

No.
1.
2.
3.

Distribusi Status Gizi Murid Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah


Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Tinggi Badan Menurut
Umur (TB/U)
Jumlah
Status Gizi
(TB/U)
n
Persentase (%)
Normal
39
90,7
Pendek
3
7,0
Sangat pendek
1
2,3
Jumlah
43
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan indeks TB/U


mayoritas anak TK berstatus normal yaitu sebanyak 39 orang (90,7%) dan minoritas
berstatus sangat pendek yaitu 1 orang (2,3%).
Tabel 4.20

No.
1.
2.
3.

Distribusi Status Gizi Murid Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah


Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut
Tinggi Badan (BB/TB)
Jumlah
Status Gizi
(BB/TB)
n
Persentase (%)
Kurus
11
25,5
Normal
30
69,8
Gemuk
2
4,7
Jumlah
43
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan indeks BB/TB

mayoritas anak TK berstatus gizi normal yaitu sebanyak 30 orang (69,8%) dan
minoritas berstatus gizi gemuk yaitu 2 orang (4,7%).
4.6.2 Status Gizi Anak TK Menurut Tingkat Kecukupan Zat Gizi
1.

Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Energi

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Status gizi menurut tingkat kecukupan energi pada anak TK dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.21

No.
1.
2.
3.
4.

Distribusi Status Gizi Menurut Kecukupan Energi Murid Yayasan


Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan
Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U)
Status Gizi (BB/U)
Jumlah
Kecukupan
Gizi
Gizi
Gizi
Gizi
Energi
Buruk
Kurang
Baik
Lebih
n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
Baik
2 7,7
7 26,9 15
57,7
2 7,7 26
100
Sedang
0
0
1 25,0
3
75,0
0
0
4
100
Kurang
0
0
0
0
5
100,0
0
0
5
100
Defisit
0
0
3 37,5
5
65,5
0
0
8
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 26 orang anak yang
memiliki tingkat kecukupan energi baik, terdapat 15 orang (57,7%) yang berstatus
gizi baik dan ditemukan 2 orang (7,7%) yang berstatus gizi buruk. Sedangkan dari 8
orang yang memiliki tingkat kecukupan energi kategori defisit, terdapat 5 orang
(65,5%) yang berstatus gizi baik dan ditemukan 3 orang (37,5%) yang berstatus gizi
kurang.

Tabel 4.22

Distribusi Status Gizi Menurut Kecukupan Energi Murid Yayasan


Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan
Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
Status Gizi TB/U
Jumlah
Kecukupan
Sangat
No.
Pendek
Normal
Energi
Pendek
n
%
n
%
n
%
n
%
1. Baik
1
3,8
2
7,7 23
88,5
26
100

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

2. Sedang
3. Kurang
4. Defisit

0
0
0

0
0
0

0
0
1

0
0
12,5

4
5
7

100,0
100,0
87,5

4
5
8

100
100
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 26 orang anak yang
memiliki tingkat kecukupan energi baik, terdapat 23 orang (88,5%) yang berstatus
gizi normal dan ditemukan 1 orang (3,8%) yang berstatus gizi sangat pendek.
Sedangkan dari 8 orang yang memiliki tingkat kecukupan energi kategori defisit,
terdapat 7 orang (87,5%) yang berstatus gizi normal dan ditemukan 1 orang (12,5%)
yang berstatus gizi pendek.
Tabel 4.23

No.
1.
2.
3.
4.

Distribusi Status Gizi Menurut Kecukupan Energi Murid Yayasan


Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan
Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
Status Gizi BB/TB
Jumlah
Kecukupan
Kurus
Normal
Gemuk
Energi
n
%
n
%
n
%
n
%
Baik
7 26,9
17 65,4
2
7,7
26
100
Sedang
1 25,0
3 75,0
0
100
4
100
Kurang
1 20,0
4 80,0
0
100
5
100
Defisit
2 25,0
6 75,0
0
100
8
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 26 orang anak yang

memiliki tingkat kecukupan energi baik, terdapat 17 orang (65,4%) yang berstatus
gizi normal dan ditemukan 7 orang (26,9%) yang berstatus gizi kurus. Sedangkan dari
8 orang yang memiliki tingkat kecukupan energi kategori defisit, terdapat 6 orang
(75,0%) yang berstatus gizi normal dan ditemukan 2 orang (25,0%) yang berstatus
gizi kurus.
2.

Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Protein

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Status gizi menurut tingkat kecukupan protein pada anak TK dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.24

No.
1.
2.
3.
4.

Distribusi Status Gizi Menurut Kecukupan Protein Murid Yayasan


Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan
Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U)
Status Gizi (BB/U)
Jumlah
Kecukupan
Gizi
Gizi
Gizi
Gizi
Protein
Buruk
Kurang
Baik
Lebih
n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
Baik
2 5,0 10 25,0 26
65,0
2 5,0 40
100
Sedang
0
0
1 50,0
1
50,0
0
0
2
100
Kurang
0
0
0
0
1
100,0
0
0
1
100
Defisit
0
0
0
0
0
0
0
0
0
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 40 orang anak yang
memiliki tingkat kecukupan protein baik, terdapat 26 orang (65,0%) yang berstatus
gizi baik dan ditemukan 2 orang (5,0%) yang berstatus gizi buruk, dan terdapat 1
orang (100%) yang memiliki tingkat kecukupan protein kategori kurang dengan
status gizi baik.
Tabel 4.25

No.
1.
2.
3.
4.

Distribusi Status Gizi Menurut Kecukupan Protein Murid Yayasan


Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan
Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
Status Gizi TB/U
Jumlah
Kecukupan
Sangat
Pendek
Normal
Protein
Pendek
n
%
n
%
n
%
n
%
Baik
1
2,5
2
5,0 37
92,5
40
100
Sedang
0
0
1 50,0
1
50,0
2
100
Kurang
0
0
0
0
1
100,0
1
100
Defisit
0
0
0
0
0
0
0
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 40 orang anak yang

memiliki tingkat kecukupan protein baik, terdapat 37 orang (92,5%) yang berstatus
gizi normal dan ditemukan 1 orang (2,5%) yang berstatus gizi sangat pendek, dan
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

terdapat 1 orang (100%) yang memiliki tingkat kecukupan protein kategori kurang
dengan status gizi normal.
Tabel 4.26

No.
1.
2.
3.
4.

Distribusi Status Gizi Menurut Kecukupan Protein Murid Yayasan


Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan
Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
Status Gizi BB/TB
Jumlah
Kecukupan
Kurus
Normal
Gemuk
Protein
n
%
n
%
n
%
n
%
Baik
11 27,5 27
67,5
2
5,0
40
100
Sedang
0
0
2
100,0
0
0
2
100
Kurang
0
0
1
100,0
0
0
1
100
Defisit
0
0
0
0
0
0
0
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 40 orang anak yang

memiliki tingkat kecukupan energi baik, terdapat 27 orang (67,5%) yang berstatus
gizi normal dan ditemukan 11 orang (27,5%) yang berstatus gizi kurus, dan terdapat 1
orang (100%) memiliki tingkat kecukupan protein kurang dengan status gizi normal.
3.

Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Vitamin A


Status gizi menurut tingkat kecukupan vitamin A pada anak TK dapat dilihat

pada tabel berikut ini:


Tabel 4.27

Distribusi Status Gizi Menurut Kecukupan Vitamin A Murid


Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U)
Status Gizi (BB/U)
Jumlah
Kecukupan
Gizi
Gizi
Gizi
Gizi
No.
Vitamin A
Buruk
Kurang
Baik
Lebih
n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
1. Tidak Cukup
0
0
4 50,0
4 50,0
0
0
8
100
2. Cukup
2 5,7
7 20,0 24 68,6
2 5,7 35
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 8 orang anak yang

memiliki tingkat kecukupan vitamin A kategori tidak cukup, terdapat masing-masing


Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

4 orang (50,0%) yang berstatus gizi baik dan gizi kurang. Sedangkan dari 35 orang
yang memiliki tingkat kecukupan vitamin A kategori cukup, terdapat 24 orang
(68,6%) dengan status gizi baik dan 2 masing-masing 2 orang (5,7%) yang berstatus
gizi buruk dan lebih.
Tabel 4.28

Distribusi Status Gizi Menurut Kecukupan Vitamin A Murid


Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Berdasarkan Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
Status Gizi TB/U
Jumlah
Kecukupan
Sangat
No.
Pendek
Normal
Vitamin A
Pendek
n
%
n
%
n
%
n
%
1. Tidak Cukup
0
0
0
0
8
100,0
8
100
2. Cukup
1
2,9
3
8,5 31
88,6
35
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 35 orang anak yang

memiliki tingkat kecukupan vitamin A kategori cukup, terdapat 31 orang (88,6%)


yang berstatus gizi normal dan ditemukan 1 orang (2,9%) yang berstatus gizi sangat
pendek, dan terdapat 8 orang (100%) yang memiliki tingkat kecukupan vitamin A
kategori tidak cukup dengan status gizi normal.
Tabel 4.29

Distribusi Status Gizi Menurut Kecukupan Vitamin A Murid


Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
Status Gizi TB/U
Jumlah
Kecukupan
No.
Kurus
Normal
Gemuk
Vitamin A
n
%
n
%
n
%
n
%
1. Tidak Cukup
3 37,5
5 62,5
0
0
8
100
2. Cukup
8 22,9
25 71,4
2
5,7
35
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 35 orang anak yang
memiliki tingkat kecukupan vitamin A kategori cukup, terdapat 25 orang (71,4%)
yang berstatus gizi normal dan ditemukan 8 orang (22,9%) yang berstatus gizi kurus,
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

dan dari 8 orang anak yang memiliki tingkat kecukupan dengan kategori tidak cukup,
terdapat 5 orang (62,5%) yang berstatus gizi normal dan 3 orang (37,5%) dengan
status gizi kurus.
4.

Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Besi (Fe)


Status gizi menurut tingkat kecukupan besi (Fe) pada anak TK dapat dilihat

pada tabel berikut ini:


Tabel 4.30 Distribusi Status Gizi Menurut Kecukupan Besi (Fe) Murid Yayasan
Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan
Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U)
Status Gizi (BB/U)
Jumlah
Kecukupan
Gizi
Gizi
Gizi
Gizi
No.
Besi (Fe)
Buruk
Kurang
Baik
Lebih
n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
1. Tidak Cukup
0
0
7 46,7
8 53,3
0
0 15
100
2. Cukup
2 7,1
4 14,2 20 71,6
2 7,1 28
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 15 orang anak yang
memiliki tingkat kecukupan besi (Fe) kategori tidak cukup, terdapat 8 orang (53,3%)
yang berstatus gizi baik dan 7 orang (46,7%) berstatus gizi kurang. Sedangkan dari 28
orang yang memiliki tingkat kecukupan besi kategori cukup, terdapat 20 orang
(71,6%) dengan status gizi baik dan 2 masing-masing 2 orang (7,1%) yang berstatus
gizi buruk dan lebih.

Tabel 4.31 Distribusi Status Gizi Menurut Kecukupan Besi (Fe) Murid Yayasan
Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan
Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
No. Kecukupan
Status Gizi TB/U
Jumlah
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Besi (Fe)

1. Tidak Cukup
2. Cukup

Sangat
Pendek
n
%
0
0
1
3,6

Pendek
n
1
2

%
6,7
7,1

Normal
n
14
25

%
93,3
89,3

n
15
28

%
100
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 15 orang anak yang
memiliki tingkat kecukupan besi (Fe) dengan kategori tidak cukup, terdapat 14 orang
(93,9%) yang berstatus gizi normal dan ditemukan 1 orang (6,7%) yang berstatus gizi
pendek, dan dari 28 orang

yang memiliki tingkat kecukupan besi (Fe) kategori

cukup, terdapat 25 orang (89,3%) dengan status gizi normal dan 1 orang (3,6%)
dengan status gizi sangat pendek.
Tabel 4.32 Distribusi Status Gizi Menurut Kecukupan Besi (Fe) Murid Yayasan
Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan
Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
Status Gizi TB/U
Jumlah
Kecukupan
No.
Kurus
Normal
Gemuk
Besi (Fe)
n
%
n
%
n
%
n
%
1. Tidak Cukup
5 33,3
10 66,7
0
0
15
100
2. Cukup
6 21,4
20 71,5
2
7,1
28
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 15 orang yang memiliki
tingkat kecukupan zat besi dengan kategori tidak cukup, terdapat 10 orang (66,7%)
yang berstatus gizi normal dan 5 orang (33,3%) dengan status gizi kurus. Sedangkan
dari 28 orang yang tingkat kecukupan besi kategori cukup, terdapat 20 orang (71,5%)
yang berstatus gizi normal dan 6 orang dengan status gizi kurus.

5.

Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Seng (Zn)

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Status gizi menurut tingkat kecukupan besi (Zn) pada anak TK dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.33

Distribusi Status Gizi Menurut Kecukupan Seng (Zn) Murid


Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U)
Status Gizi (BB/U)
Jumlah
Kecukupan
Gizi
Gizi
Gizi
Gizi
No.
Seng (Zn)
Buruk
Kurang
Baik
Lebih
n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
1. Tidak Cukup
1 4,8
8 38,1 12 57,1
0
0 21
100
2. Cukup
1 4,5
3 13,6 16 72,8
2 9,1 22
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 21 orang yang memiliki
tingkat kecukupan seng (Zn) kategori tidak cukup, terdapat 12 orang (57,1%) yang
berstatus gizi baik dan 1 orang (4,8%) berstatus gizi buruk. Sedangkan dari 22 orang
yang memiliki tingkat kecukupan kategori cukup terdapat 16 orang (72,8%) berstatus
gizi baik dan 1 orang (4,5%) yang berstatus gizi buruk.
Tabel 4.34

Distribusi Status Gizi Menurut Kecukupan Seng (Zn) Murid


Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Berdasarkan Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
Status Gizi TB/U
Jumlah
Kecukupan
Sangat
No.
Pendek
Normal
Seng (Zn)
Pendek
n
%
n
%
n
%
n
%
21
1.
Tidak Cukup
1
4,8
1
4,8
19 90,4
100
22
2.
Cukup
0
0
2
9,1
20 90,9
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 21 orang yang memiliki

tingkat kecukupan seng kategori tidak cukup terdapat 19 orang (90,4%) berstatus gizi
normal dan masing-masing 1 orang (4,8%) berstatus gizi sangat pendek dan pendek.
Sedangkan dari 22 orang yang tingkat kecukupan seng dengan kategori cukup
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

terdapat 20 orang (90,9%) yang berstatus gizi normal dan 2 orang (9,1%) dengan
status gizi pendek.
Tabel 4.35

Distribusi Status Gizi Menurut Kecukupan Seng (Zn) Murid


Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
Status Gizi BB/TB
Jumlah
Kecukupan
No.
Kurus
Normal
Gemuk
Seng (Zn)
n
%
n
%
n
%
n
%
21
1. Tidak Cukup
6 28,6
15 71,4
0
0
100
22
2. Cukup
5 22,7
15 68,2
2
9,1
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 21 orang yang memiliki

tingkat kecukupan seng kategori tidak cukup terdapat 15 orang (71,4%) berstatus gizi
normal dan 6 orang (28,6%) berstatus gizi kurus. Sedangkan dari 22 orang yang
tingkat kecukupan seng dengan kategori cukup terdapat 15 orang (68,2%) yang
berstatus normal dan 5 orang (22,7%) dengan status gizi kurus.

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

BAB V
PEMBAHASAN

5.1

Pola Makan Anak TK

5.1.1 Jenis dan Frekuensi Makan Anak TK


Dari hasil penelitian dapat diketahui pada umumnya jenis makanan pokok yang
dikonsumsi oleh anak TK adalah nasi dengan frekuensi pemberian >1x dalam sehari.
Biasanya dengan jadwal makan 3x sehari yaitu pada pagi hari pukul 07.30 WIB,
siang hari pukul 12.00 WIB dan malam hari pukul 19.00 WIB. Hal ini dapat diketahui
dari hasil recall selama dua hari di mana pada setiap kali mengonsumsi makanan
utama responden selalu menyediakan nasi sebagai makanan pokok (sumber energi).
Menurut Kardjati (1985) seperti yang dikutip oleh Santoso (2004), berdasarkan data
Biro Pusat Statistik dan hasil sosio ekonomi sosial menyatakan bahwa beras
merupakan bahan makanan utama di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa bagian Barat.
Alasan responden memberikan nasi sebagai pilihan utama dikarenakan masih
banyaknya responden yang beranggapan bahwa fungsi makanan pokok hanya untuk
memberi rasa kenyang. Di samping itu nasi merupakan makanan pokok yang
dikonsumsi oleh keluarga secara turun-temurun seperti yang disebutkan oleh
Suhardjo (1988) dan Truswell (1992) yang dikutip oleh Gunanti (2006) bahwa
kebiasaan makan pada seseorang bersifat turun-temurun dan kemudahan untuk
memperolehnya. Namun ada juga sebagian responden yang memberikan roti sebagai
makanan sumber energi, tetapi hanya diberikan pada saat sarapan saja.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Sumber energi lain yang dikonsumsi anak TK adalah jagung dan ubi. Namun
frekuensi pemberikan kedua jenis makanan ini jarang hanya sebagai makanan
selingan. Seperti pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa frekuensi pemberian jagung
pada anak TK paling banyak adalah 4-6x/ minggu sedangkan ubi 1-3x/minggu.
Biasanya kedua jenis makanan ini diolah dengan cara direbus, digoreng atau dengan
membuatnya menjadi kue tradisional.
Untuk jenis makanan lauk hewani yang paling banyak dikonsumsi anak TK
adalah ikan dengan frekuensi pemberian >1x/hari. Artinya ikan telah dikonsumsi
setiap kali makan. Pada umumnya ikan disajikan/ diolah dengan cara digoreng.
Hanya sebagian saja disajikan dengan menggunakan cabai, hal ini dikarenakan anak
TK pada umumnya tidak menyukai rasa yang menyengat (Santoso, 2004) seperti
cabai. Untuk konsumsi telur dan daging/ ayam diberikan sesekali saja, meskipun
dalam tabel 4.8 disebutkan bahwa frekuensi pemberian telur paling banyak adalah
>1x/ hari dengan alasan, pemberian telur merupakan alternatif pengganti lauk jika
anak sudah tidak menyukai lauk yang tersedia. Untuk daging/ ayam dan udang,
mungkin hanya sebagian dari responden yang mampu untuk membelinya.
Jenis makanan lauk nabati yang dikonsumsi anak TK adalah tahu dan tempe.
Namun sebagaian besar anak TK tidak menyukai kedua jenis lauk nabati tersebut. Hal
ini dapat dilihat pada tabel 4.9 di mana frekuensi makan tempe paling banyak adalah
1x/ hari, sedangkan tahu 1-3x/ minggu. Jarangnya anak mengonsumsi tahu dan tempe
disebabkan anak tidak menyukai rasanya. Biasanya tahu dan tempe diolah/ disajikan
hanya dengan cara digoreng.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Jenis makanan berupa sayur-sayuran hijau yang dikonsumsi anak TK adalah


sayur kangkung, bayam dan sayur daun singkong. Ada sebagian anak yang jarang
mengonsumsi sayur dengan alasan anak tidak suka. Berdasarkan tabel 4.10 frekuensi
anak mengonsumsi sayur kangkung dan bayam paling banyak adalah 1x/hari,
sedangkan sayur daun singkong paling banyak dikonsumsi 1-3x/minggu. Di samping
ketiga jenis sayur tersebut, ada juga yang mengonsumsi sayur buncis paling banyak
mengonsumsi dengan frekuensi 1x/ bulan, sayur sop dengan frekuensi 1-3x/ minggu
dan sayur sawi dengan frekuensi 1-3x/ minggu.
Untuk buah-buahan, jenis buah yang sering dikonsumsi anak TK adalah
pisang, pepaya dan jeruk. Ada juga sebagian anak yang jarang mengonsumsi buah
dikarenakan anak tidak suka dan orang tua yang tidak membiasakan anak untuk
makan buah. Anak lebih memilih untuk mengonsumsi makanan jajanan. Berdasarkan
tabel 4.11 frekuensi makan buah pepaya dan pisang paling banyak 1x/hari, sedangkan
jeruk paling banyak 4-6x/minggu. Di samping ketiga jenis buah tersebut, sebagian
kecil dari anak TK ada yang mengonsumsi apel, namun frekuensinya hanya sesekali
saja.
Dalam hal pemberian susu, pada umumnya diberikan >1x/hari. Hal ini
menunjukkan perhatian orang tua terhadap pertumbuhan anak. Biasanya susu
diberikan pagi hari sebelum berangkat sekolah, sore hari dengan makanan selingan
dan malam hari sebelum tidur.
5.2

Tingkat Kecukupan Zat Gizi Anak TK

5.2.1 Tingkat Kecukupan Energi


Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Berdasarkan tabel 4.13 tingkat kecukupan energi anak TK pada umumnya


berada pada kategori baik dengan tingkat konsumsi energi rata-rata 2027,8 kkalori.
Jika dilihat dari tingkat konsumsi energi, setiap anak hasilnya berbeda-beda. Hal ini
disebabkan oleh kebiasaan anak TK yang lebih menyukai makanan lain dari pada
menghabiskan bekal yang dibawa dari rumah.
Kekurangan

energi

yang

berlangsung

lama

pada

seseorang

akan

mengakibatkan penurunan berat badan dan jika berlanjut akan mengakibatkan


keadaan gizi kurang. Pada keadaan gizi kurang akan mengakibatkan terhambatnya
proses tumbuh kembang anak. Pada anak prasekolah keadaan gizi dapat
mengakibatkan menurunnya prestasi belajar. Pada saat usia remaja atau dewasa,
kekurangan konsumsi energi dapat menurunkan produktivitas kerja.
Kelebihan energi akan mengakibatkan kelebihan berat badan atau kegemukan.
Kegemukan biasanya disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat,
lemak maupun protein, juga karena kurang bergerak. Kegemukan dapat menyebabkan
gangguan dalam fungsi tubuh, dan merupakan risiko untuk menderita penyakit kronis
seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, penyakit kanker dan
dapat memperpendek harapan hidup (Almatsier, 2001).
5.2.2 Tingkat Kecukupan Protein
Berdasarkan tabel 4.14 tingkat kecukupan protein anak TK pada umumnya
pada kategori baik dengan tingkat konsumsi protein rata-rata 80,7 gram. Penyebab
masih adanya rata-rata konsumsi protein dalam kategori kurang adalah karena
kurangnya variasi makanan dalam susunan makanan yang mengandung protein
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

seperti kacang-kacangan di samping faktor kebiasaan anak mengonsumsi makanan


jajanan yang kurang mengandung zat gizi. Juga karena masih adanya anak TK yang
tidak suka terhadap lauk nabati seperti tahu dan tempe. Padahal tahu dan tempe
merupakan sumber protein dari golongan kacang-kacangan yaitu kacang kedelai.
Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang mempunyai mutu atau nilai
biologi tertinggi. Padi-padian dan hasilnya relatif rendah dalam protein, tetapi karena
dimakan dalam jumlah banyak, juga dapat memberi sumbangan besar terhadap
konsumsi protein sehari.
Bahan makanan hewani kaya dalam protein bermutu tinggi, tetapi hanya
merupakan 18,4% konsumsi protein rata-rata penduduk Indonesia. Bahan makanan
nabati yang kaya dalam protein adalah kacang-kacangan. Kontribusinya rata-rata
terhadap konsumsi protein hanya 9,9%. Sayur-sayuran dan buah-buahan rendah
dalam protein, kontribusinya rata-rata terhadap konsumsi protein adalah 5,3 %
(Almatsier, 2001).
Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah.
Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan kwashiorkor pada anakanak di bawah lima tahun (balita).
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi
protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Kelebihan
protein dapat menimbulkan masalah lain, seperti asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan
amoniak darah, kenaikan ureum darah dan demam.
5.2.3 Tingkat Kecukupan Vitamin A
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Berdasarkan tabel 4.15 disebutkan bahwa pada umumnya tingkat kecukupan vitamin
A pada anak TK dalam kategori cukup dengan tingkat konsumsi rata-rata 1419,1 RE.
Namun masih ditemukan anak dengan tingkat kecukupan vitamin A dengan kategori
tidak cukup. Hal ini disebabkan rendahnya konsumsi pangan yang mengandung
vitamin, yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan.
Pada umumnya tingkat konsumsi anak terhadap vitamin A berasal dari sayur-sayuran
seperti sayur bayam, kangkung dan sayur daun singkong. Meskipun ketiga jenis sayur
tersebut mengandung vitamin A yang cukup tinggi, jika frekuensi pemberian jarang
otomatis kebutuhan tubuh terhdap vitamin A juga akan berkurang. Kebiasaan anak
yang tidak suka mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan juga disebabkan
sumber zat gizi tersebut tidak diperkenalkan pada anak sejak dini. Seperti yang
dikatakan oleh Hui (1994) dalam Gunanti (2006) bahwa beberapa prinsip utama
dalam pembentukan kebiasaan makan yang baik pada anak adalah dengan
memperkenalkan beragam jenis makanan kepada anak termasuk sayur sejak dini.
Menurut Kapiten (2003), seorang ibu yang telah menanamkan kebiasaan makan
dengan gizi yang baik pada usia dini akan sangat mudah mengarahkan kebiasaan
makan yang baik.
Di samping berasal dari pangan nabati, vitamin A juga terdapat dalam pangan hewani
seperti dalam hati, kuning telur, susu (di dalam lemaknya) dan mentega. Vitamin A
berperan dalam berbagai fungsi faali tubuh. Di antaranya pada fungsi penglihatan.
Vitamin A juga berfungsi terhadap kekebalan tubuh manusia yang disebut sebagai
anti oksidan dan fungsi metabolik lainnya. Sehingga jika terjadi kekurangan terhadap
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

vitamin A akan menyebabkan gangguan penglihatan dan tidak adanya kekebalan


terhadap infeksi serta gangguan pertumbuhan pada anak.
5.2.4 Tingkat Kecukupan Besi (Fe)
Untuk tingkat kecukupan besi, pada umumnya berada pada kategori cukup dengan
koensumsi rata-rata 38,2 mg. Hal ini sesuai dengan yang terdapat dalam tabel 4.16 di
mana dari 43 anak terdapat 28 anak (65,1%) berada pada kategori cukup. Namun
juga masih ditemukan tingkat kecukupan pada kategori tidak cukup yaitu sebanyak
15 anak (34,9%).
Penyebab masih adanya tingkat kecukupan besi dalam kategori tidak cukup adalah
rendahnya konsumsi sayur-sayuran dan kacang-kacangan yang merupakan sumber
besi (Fe). Sumber baik besi lainnya berasal dari makanan hewani seperti daging/
ayam dan ikan. Meskipun konsumsi pangan yang mengandung besi sudah cukup,
perlu juga diperhatikan kualitas besi dalam makanan. Sehingga ada baiknya
diperhatikan kombinasi makanan sehari-hari, yang terdiri atas campuran sumber besi
yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan serta sumber gizi lain yang dapat
membantu absorpsi besi.
Besi (Fe) bersama protein merupkan unsur penting dalam proses pembentukan sel
darah merah. Kekurangan besi (Fe) dan protein dalam makanan sehari-hari secara
berkelanjutan akan menyebabkan penyakit anemia gizi. Salah satu kelompok yang
rawan penyakit anemia gizi adalah anak usia sekolah. Menurut Santoso (2004), pada
anak sekolah telah ditunjukkan adanya korelasi erat antara kadar hemoglobin dan
kesanggupan anak untuk belajar. Pada anak usia sekolah anemia gizi akan
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

mengakibatkan konsentrasi dalam belajar menurun dan penderita akan lebih mudah
terserang penyakit infeksi. Hal ini tentu menghambat upaya pengembangan kualitas
SDM.
5.2.5 Tingkat Kecukupan Seng (Zn)
Untuk kecukupan seng (Zn), berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa tingkat
kecukupan seng anak TK pada umumnya terdapat pada kategori cukup yaitu sebesar
22 orang (51,2%) dengan tingkat konsumsi rata-rata 10,6 mg. Untuk seng juga masih
ditemukan anak dengan tingkat kecukupan tidak cukup yaitu sebanyak 21 orang
(48,8%) hampir mendekati jumlah kategori cukup.
Masih rendahnya tingkat kecukupan seng pada anak TK dikarenakan masih
rendahnya konsumsi terhadap sumber seng (Zn) terutama daging, hati, kerang dan
telur. Seperti halnya besi, absorpsi seng juga dipengaruhi oleh status seng tubuh. Bila
lebih banyak seng yang dibutuhkan, lebih banyak pula jumlah seng yang diabsorpsi.
Begitu pula jenis makanan yang mempengaruhi absorpsi seng. Serat dan fitat
menghambat ketersediaan biologik seng. Sebaliknya protein histidin membantu
absorpsi. Tembaga dalam jumlah melebihi kebutuhan faali akan menghambat
absorbsi seng.
Pertumbuhan erat kaitannya dengan kecukupan konsumsi seng (Zn). Seng merupakan
suatu unsur kehidupan. Kita memerlukan seng untuk perkembangan tubuh,
kekebalan, sistem endokrin, saraf dan kesehatan kulit. Seng juga membantu
pertumbuhan sel-sel dalam tubuh. Kurangnya asupan seng akan memperlambat

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

perkembangan tubuh dan menyebabkan ukuran tubuh menjadi kecil. Selain itu seng
juga terkait erat dengan perkembangan kecerdasan anak (Almatsier, 2001).
Menurut Soekirman (2000), seng dapat mempengaruhi pertumbuhan dan juga
berperan untuk mencegah terjadinya diare dan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)
pada anak-anak yang pendek tidak sesuai umur (PTSU) atau stunted. Menurut
Nasution (2000) yang dikutip oleh Lubis (2006) menyatakan bahwa defisiensi seng
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan meningkatkan risiko diare dan infeksi saluran
nafas.

5.3

Status Gizi Anak TK

5.3.1 Status Gizi Anak TK Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB
Dari hasil pengolahan data status gizi dengan indeks BB/U seperti yang
terdapat dalam tabel 4.18 pada umumnya status gizi anak TK berada pada kategori
gizi baik yaitu sebanyak 28 orang (65,1%). Hal ini menunjukkan pertumbuhan berat
badan anak telah sesuai dengan umurnya. Anak dengan kategori gizi buruk
ditemukan sebanyak 2 orang (4,7%). Dari hasil pengamatan yang dilakukan secara
langsung, kedua anak yang dikategorikan gizi buruk tidak memiliki tanda/ ciri khusus
menderita gizi buruk. Berdasarkan indeks BB/TB, salah satu di antaranya saat ini
berstatus gizi normal sehingga anak tersebut tidak termasuk kelompok yang memiliki
masalah gizi. Mungkin dikategorikan gizi buruk karena postur tubuh anak yang lebih
pendek dari anak-anak lain yang seusianya. Anak dengan kategori gizi lebih juga

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

ditemukan sebanyak 2 orang (4,7%). Sesuai dengan sifatnya yang labil, indeks ini
hanya mencerminkan status gizi saat ini.
Untuk status gizi anak dengan indeks TB/U berdasarkan tabel 4.19, pada
umumnya anak berada pada kategori normal, yaitu sebanyak 39 orang (90,7%). Hal
ini menunjukkan pertumbuhan tinggi badan anak sudah sesuai dengan umur. Namun
ada juga dijumpai anak dengan status gizi sangat pendek yaitu 1 orang (2,3%). Faktor
yang menyebabkan masih adanya anak dengan kategori sangat pendek mungkin
dikarenakan jumlah asupan gizi yang tidak cukup sejak balita. Pertumbuhan tinggi
badan tidak seperti berat badan relatif kurang sensitif terhadap defisiensi gizi jangka
pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan baru akan tampak pada
saat yang cukup lama dan merupakan gambaran status gizi masa lalunya.
Sedangkan status gizi anak dengan indeks BB/TB seperti yang terdapat dalam
tabel 4.20, pada umumnya anak TK juga berada pada kategori normal, yaitu sebanyak
30 orang (69,8%). Status gizi anak dengan kategori gemuk sebanyak 2 orang (4,7%).
Berat badan menurut tinggi badan merefleksikan berat badan dalam hubungan
dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah
dalam hubungannya dengan pertambahan tinggi badan dengan kecepatan tertentu.
Ada dua faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang, yaitu secara langsung dan
tidak langsung. Secara langsung misalnya tingkat konsumsi individu, dan penyakit
infeksi yang mungkin diderita anak. Sedangkan secara tidak langsung adalah karena
faktor ketahanan pangan dalam keluarga, pola asuh anak, akses atau keterjangkauan

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

anak dan keluarga terhadap air bersih dan pelayanan kesehatan yang baik
(Soekirman,2000).
5.3.2 Status Gizi Anak TK Berdasarkan Tingkat Kecukupan Zat Gizi
1.

Status Gizi Berdasarkan Tingkat Kecukupan Energi


Pada umumnya tingkat kecukupan energi dalam kategori baik, cenderung

terjadi pada anak yang berstatus gizi baik dan normal. Seperti pada tabel 4.21 dapat
diketahui bahwa dari 26 orang anak yang memiliki tingkat kecukupan energi baik,
terdapat 15 orang (57,7%) yang berstatus gizi baik dan ditemukan 2 orang (7,7%)
yang berstatus gizi buruk berdasarkan indeks BB/U. Hal ini bisa saja terjadi mungkin
disebabkan pada saat ini tingkat konsumsi anak terhadap sumber energi telah cukup.
Keadaan ini terjadi kemungkinan juga disebabkan anak ada mengalami gangguan
kesehatan sebelum recall diadakan. Seperti yang telah diketahui bahwa berat badan
merupakan parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat
sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang
penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang
dikonsumsi (Supariasa, 2001). Sedangkan dari 8 orang yang memiliki tingkat
kecukupan energi kategori defisit, terdapat 5 orang (65,5%) yang berstatus gizi baik
dan ditemukan 3 orang (37,5%) yang berstatus gizi kurang. Hal ini disebabkan
kemungkinan pada saat itu anak mengonsumsi sumber energi dalam jumlah yang
kurang atau terkena penyakit infeksi. Menurut UNICEF (1998) seperti yang dikutip
oleh Soekirman (2000), salah satu penyebab langsung masalah gizi pada anak terjadi
oleh karena faktor makanan dan karena infeksi penyakit. Berat badan adalah
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan normal, di mana keadaan
kesehatan yang baik dan seimbang antara konsumsi dan keburtuhan gizi terjamin,
maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam
keadaan abnormal, terdapat dua kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat
berkembang cepat atau lambat dari keadaan normal (Supariasa, 2001).
Status gizi anak berdasarkan indeks TB/U menurut kecukupan energi seperti
dalam tabel 4.22 menunjukkan bahwa dari 26 orang anak yang memiliki tingkat
kecukupan energi baik, terdapat 23 orang (88,5%) yang berstatus gizi normal dan
ditemukan 1 orang (3,8%) yang berstatus gizi sangat pendek. Hal ini bisa saja terjadi
dikarenakan postur tubuh anak yang sangat pendek kemungkinan disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan masa lalu sehingga terlambat untuk mengejar pertumbuhan
anak

seusianya.

Tinggi

badan

merupakan

parameter

antropometri

yang

menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan


tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti
berat badan relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu
pendek (Supariasa, 2001). Sedangkan dari 8 orang yang memiliki tingkat kecukupan
energi kategori defisit, terdapat 7 orang (87,5%) yang berstatus gizi normal dan
ditemukan 1 orang (12,5%) yang berstatus gizi pendek. Kemungkinan disebabkan
kurangnya konsumsi sumber energi dalam waktu yang lama atau karena anak
mengalami gangguan kesehatan, sehingga fungsi pencernaan terganggu.
Sedangkan berdasarkan indeks BB/TB, dari 26 orang anak yang memiliki
tingkat kecukupan energi baik, terdapat 17 orang (65,4%) yang berstatus gizi normal
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

dan ditemukan 7 orang (26,9%) yang berstatus gizi kurus. Hal ini disebabkan tingkat
konsumsi energi anak sudah mencukupi kebutuhan atau karena faktor tinggi badan di
mana anak kelihatan jangkung. Berat badan berkorelasi linier dengan tinggi badan,
artinya dalam keadaan normal perkembangan berat badan akan mengikuti
pertambahan tinggi badan pada percepatan tertentu. Dengan demikian berat badan
yang normal akan proporsional dengan tinggi badannya (Soekirman, 2000).
Sedangkan dari 8 orang yang memiliki tingkat kecukupan energi kategori defisit,
terdapat 6 orang (75,0%) yang berstatus gizi normal dan ditemukan 2 orang (25,0%)
yang berstatus gizi kurus.
2.

Status Gizi Berdasarkan Tingkat Kecukupan Protein


Berdasarkan tabel 4.24 dapat diketahui bahwa dari 40 orang anak yang

memiliki tingkat kecukupan protein baik, terdapat 26 orang (65,0%) yang berstatus
gizi baik dan ditemukan 2 orang (5,0%) yang berstatus gizi buruk, hal ini disebabkan
saat ini anak cukup memperoleh sumber protein melalui pangan hewani seperti ikan
dan telur. Hal ini sesuai dengan yang tercantum pada tabel 4.8 yang menyatakan
bahwa frekuensi pemberian ikan dan telur paling banyak adalah >1x/ hari. Di
samping juga, itu seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa berat badan sangat
sensitif terhadap perubahan-perubahan mendadak, seperti karena terserang penyakit
infeksi, menurunnya nafsu makan, atau menurunnya jumlah makanan yang
dikonsumsi. Kemudian terdapat 1 orang (100%) yang memiliki tingkat kecukupan
protein kategori kurang dengan status gizi baik.

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Untuk indeks TB/U, kecukupan protein anak berdasarkan tabel 4.25, dari 40
orang anak yang memiliki tingkat kecukupan protein baik, terdapat 37 orang (92,5%)
yang berstatus gizi normal dan ditemukan 1 orang (2,5%) yang berstatus gizi sangat
pendek. Seperti halnya dengan kecukupan energi, juga dijumpai anak dengan tingkat
kecukupan protein kategori baik berstatus gizi sangat pendek. Hal ini kemungkinan
dikarenakan pertumbuhan anak sudah terganggu pada masa lalu sehingga tidak bisa
mengejar pertumbuhan seusianya. Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa
pertumbuhan tinggi badan relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi
dalam waktu yang pendek. Pengaruh kurang gizi terhadap pertumbuhan tinggi badan
baru terlihat dalam waktu yang cukup lama. Atau juga kemungkinan disebabkan
konsumsi protein yang kurang karena pada umumnya orang tua murid berada pada
tingkat ekonomi menengah ke bawah. Menurut Beaton dan Bengoa (1973) seperti
yang dikutip oleh Supariasa (2001) menyatakan bahwa indeks TB/U lebih erat
kaitannya dengan status sosial-ekonomi. Kemudian terdapat 1 orang (100%) yang
memiliki tingkat kecukupan protein kategori kurang dengan status gizi normal. Hal
ini terjadi mungkin disebabkan anak mengalami gangguan kesehatan.
Sedangkan untuk indeks BB/TB kecukupan protein pada umumnya berada
pada kategori baik dengan anak yang berstatus gizi normal. Namun anak dengan
status gizi kurus juga dijumpai pada tingkat kecukupan protein kategori baik. Hal ini
disebabkan anak sudah cukup mengonsumsi pangan yang mengandung protein.
3.

Status Gizi Berdasarkan Tingkat Kecukupan Vitamin A

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Menurut Santoso (2004) vitamin A sebagai zat gizi yang banyak diteliti di
Indonesia menunjukkan kevitalannya dalam mencegah kejadian infeksi, diare,
mencegah kebutaan serta berpengaruh terhadap pertumbuhan anak dan pertumbuhan
otak.
Berdasarkan indeks BB/U, dari dari 8 orang anak yang memiliki tingkat
kecukupan vitamin A kategori tidak cukup, terdapat masing-masing 4 orang (50,0%)
yang berstatus gizi baik dan gizi kurang. Hal ini disebabkan masih adanya anak yang
tidak suka mengonsumsi sayur dan buah. Menurut Soekirman (2000), anak-anak
Indonesia tidak tertarik untuk mengonsumsi sayuran hijau bila dibandingkan dengan
anak-anak dari negara maju. Sedangkan dari 35 orang yang memiliki tingkat
kecukupan vitamin A kategori cukup, terdapat 24 orang (68,6%) dengan status gizi
baik dan masing-masing 2 orang (5,7%) yang berstatus gizi buruk dan lebih. Hal ini
dikarenakan anak sudah cukup mengonsumsi pangan yang mengandung vitamin A
seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
Berdasarkan indeks TB/U sesuai dengan tabel 4.28 bahwa dari 35 orang anak
yang memiliki tingkat kecukupan vitamin A kategori cukup, terdapat 31 orang
(88,6%) yang berstatus gizi normal dan ditemukan 1 orang (2,9%) yang berstatus gizi
sangat pendek, hal ini terjadi kemungkinan disebabkan pertumbuhan anak terganggu
pada masa lalu. kemudian terdapat 8 orang (100%) yang memiliki tingkat kecukupan
vitamin A kategori tidak cukup dengan status gizi normal. Hal ini terjadi dikarenakan
kurangnya konsumsi anak terhadap pangan yang mengandung vitamin A atau
mungkin disebabkan oleh gangguan penyerapan tubuh terhadap vitamin A.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Sedangkan menurut indeks BB/TB, dari 35 orang anak yang memiliki tingkat
kecukupan vitamin A kategori cukup, terdapat 25 orang (71,4%) yang berstatus gizi
normal dan ditemukan 8 orang (22,9%) yang berstatus gizi kurus. Hal ini
menunjukkan bahwa status gizi kurus pada anak dengan kecukupan vitamin A
dengan kategori cukup kemungkinan disebabkan anak lebih jangkung dari usia
semestinya. Kemudian dari 8 orang anak yang memiliki tingkat kecukupan dengan
kategori tidak cukup, terdapat 5 orang (62,5%) yang berstatus gizi normal dan 3
orang (37,5%) dengan status gizi kurus.
4.

Status Gizi Berdasarkan Tingkat Kecukupan Besi (Fe)


Untuk indeks BB/U berdasarkan tabel 4.30 bahwa dari 15 orang anak yang

memiliki tingkat kecukupan besi (Fe) kategori tidak cukup, terdapat 8 orang (53,3%)
yang berstatus gizi baik dan 7 orang (46,7%) berstatus gizi kurang. Hal ini
disebabkan tingkat konsumsi zat besi kurang, seperti daging, ayam, sayuran hijau,
kacang-kacangan dan lain-lain. Atau juga kemungkinan disebabkan oleh faktor
pangan yang dapat menghambat absorbsi zat besi. Menurut Soekirman (2000)
masalah kurang gizi besi (KGB) dan anemi gizi besi (AGB) adalah masalah gizi
mikro terbesar dan tersulit diatasi di seluruh dunia, terutama pada bayi, anak
prasekolah dan wanita usia subur. Anak-anak paling rawan terhadap KGB oleh
karena kebutuhan zat besi relatif lebih besar untuk keperluan pertumbuhan tubuh.
Sedangkan dari 28 orang yang memiliki tingkat kecukupan besi kategori cukup,
terdapat 20 orang (71,6%) dengan status gizi baik dan masing-masing 2 orang (7,1%)

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

yang berstatus gizi buruk dan lebih. Hal ini mungkin dikarenakan pangan anak sudah
cukup mengandung zat besi seperti telur, ikan, dan kacang-kacangan.
Untuk indeks TB/U sesuai dengan tabel 4.31, dari 15 orang anak yang
memiliki tingkat kecukupan besi (Fe) dengan kategori tidak cukup, terdapat 14 orang
(93,9%) yang berstatus gizi normal dan ditemukan 1 orang (6,7%) yang berstatus gizi
pendek, hal ini mungkin disebabkan faktor pangan yang menghambat absorbsi zat
besi. Kemudian dari 28 orang yang memiliki tingkat kecukupan besi (Fe) kategori
cukup, terdapat 25 orang (89,3%) dengan status gizi normal dan 1 orang (3,6%)
dengan status gizi sangat pendek. Hal ini terjadi pada anak yang sangat pendek,
mungkin disebabkan dulunya anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga tidak
mampu mengejar pertumbuhan anak seusianya. Menurut Soekirman (2000), seorang
anak yang tergolong PTSU (Pendek Tidak Sesuai Umurnya) kemungkinan untuk
menormalkan pertumbuhan linier dan mengejar pertumbuhan potensial (catch-up
growth) masih ada. Sedangkan pada anak usia sekolah sampai remaja kemungkinan
menormalkan pertumbuhan linier masih ada, tetapi kemungkinannya kecil untuk
dapat catc-up growth.
Sedangkan untuk indeks BB/TB dari 15 orang yang memiliki tingkat
kecukupan zat besi dengan kategori tidak cukup, terdapat 10 orang (66,7%) yang
berstatus gizi normal dan 5 orang (33,3%) dengan status gizi kurus. Sedangkan dari
28 orang yang tingkat kecukupan besi kategori cukup, terdapat 20 orang (71,5%)
yang berstatus gizi normal dan 6 orang dengan status gizi kurus.
5.

Status Gizi Berdasarkan Tingkat Kecukupan Seng (Zn)

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2006) menyatakan bahwa yang
menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kecukupan konsumsi seng
dengan pertumbuhan anak balita berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB. Dalam
tabel 4.33 dapat diketahui bahwa dari 21 orang yang memiliki tingkat kecukupan
seng (Zn) kategori tidak cukup, terdapat 12 orang (57,1%) yang berstatus gizi baik
dan 1 orang (4,8%) berstatus gizi buruk. Hal ini terjadi karena kurangnya konsumsi
anak terhadap sumber pangan yang mengandung seng seperti daging, hati, kerang dan
telur. Sedangkan dari 22 orang yang memiliki tingkat kecukupan kategori cukup
terdapat 16 orang (72,8%) berstatus gizi baik dan 1 orang (4,5%) yang berstatus gizi
buruk. Hal ini kemungkinan terjadi karena konsumsi pangan anak yang mengandung
seng baik hanya pada saat ini. Menurut Soekirman (2000), beberapa penelitian
menunjukkan adanya hubungan antara kekurangan zat seng dengan gangguan
pertumbuhan dan penyakit infeksi.
Menurut indeks TB/U, sesuai dengan tabel 4.34 dari 21 orang yang memiliki
tingkat kecukupan seng kategori tidak cukup terdapat 19 orang (90,4%) berstatus gizi
normal dan masing-masing 1 orang (4,8%) berstatus gizi sangat pendek dan pendek.
Hal ini kemungkinan terjadi di samping karena faktor pangan yang mengandung seng
kurang, juga disebabkan oleh faktor penyerapan terhadap pangan yang mengandung
seng kurang, seperti serat, fitat dan tembaga. Sedangkan dari 22 orang yang tingkat
kecukupan seng dengan kategori cukup terdapat 20 orang (90,9%) yang berstatus
gizi normal dan 2 orang (9,1%) dengan status gizi pendek. Hal ini terjadi pada anak

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

yang berstatus gizi pendek mungkin disebabkan pada masa lalu anak mengalami
gangguan pertumbuhan.
Sedangkan menurut indeks BB/TB sesuai dengan tabel 4.35 dari 21 orang
yang memiliki tingkat kecukupan seng kategori tidak cukup terdapat 15 orang
(71,4%) berstatus gizi normal dan 6 orang (28,6%) berstatus gizi kurus. Menurut
Asad (2002) defisiensi seng dapat terjadi pada golongan rentan, yaitu anak-anak.
Tanda-tanda kekurangan seng adalah terjadi gangguan pertumbuhan dan kematangan
seksual, fungsi pencernaan terganggu karena kerusakan permukaan sel cerna.
Sedangkan dari 22 orang yang tingkat kecukupan seng dengan kategori cukup
terdapat 15 orang (68,2%) yang berstatus normal dan 5 orang (22,7%) dengan status
gizi kurus. Hal ini terjadi karena anak sudah cukup mengonsumsi pangan yang
mengandung seng.

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1

Kesimpulan
1. Pola makan anak TK di Yayasan Muslimat R. A Al-Ittihadiyah Medan
tahun 2007 menurut jenis makanan belum beranekaragam dapat diketahui
dari kurangnya variasi menu setiap kali makan, sedangkan frekuensi makan
utama sebanyak 3x dalam sehari yang terdiri dari makan pokok, lauk pauk,
sayur-sayuran dan buah-buahan yang dikonsumsi dengan tidak lengkap tiap
kali makan.
2. Pada umumnya tingkat kecukupan zat gizi berupa energi dan protein pada
anak TK berada pada kategori baik, sedangkan untuk vitamin A, zat besi
(Fe), dan seng (Zn) berada pada tingkat kecukupan dengan kategori cukup.
Namun masih dijumpai anak dengan tingkat kecukupan kategori defisit dan
tidak cukup.
3. Status gizi anak TK di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan tahun
2007 berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB pada umumnya dalam
kategori gizi baik dan normal, namun masih ditemukan juga anak dengan
kategori gizi buruk, sangat pendek dan kurus.

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

6.2

Saran
1. Kepada orang tua murid hendaknya memperhatikan konsumsi pangan anak
dengan menyajikan makanan yang beranekaragam dan variasi menu setiap
kali makan.
2. Kepada orang tua murid hendaknya memperhatikan konsumsi pangan anak
khusus untuk energi, vitamin dan mineral untuk menghindari terjadinya
masalah gizi pada anak.
3. Kepada orang tua murid hendaknya memperkenalkan jenis makanan yang
mengandung zat gizi pada anak sejak dini.
4.

Kepada pihak sekolah hendaknya berkoordinasi dengan orang tua murid


untuk

memberi

pengetahuan

kepada

murid

tentang

pentingnya

mengonsumsi bekal yang dibawa dari rumah.

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S., 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Arisman, 2002. Buku Ajar Ilmu Gizi, Gizi dalam Daur Kehidupan. Bagian Ilmu
Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Proyek
Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Anonim,

2006. Aspek Gizi Pada Anak


http//:www.geocities.com/doc.

Pra

Sekolah

Anonim,

2006.
Pola
Makan
Anak
http//:www.artikel/Kesehatan/polamakananak.html.

dan

Sekolah.

Balita.

Asad, S., 2002. Gizi Kesehatan Ibu dan Anak. Proyek Peningkatan Penelitian
Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta.
Baliwati, Y.F., dkk, 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Penebar Swadaya, Bogor.
Gunanti, I.R., 2006. Kebiasaan Makan, Konsumsi Zat Gizi, Status Gizi Anak Pra
Sekolah dan Keterlibatan Ibu dalam Kegiatan Sosial di Luar Rumah.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi (PPPG) Lembaga Penelitian
Universitas Airlangga. http//:www.Jurnal_ppek{at}litbang.depkes.go,id.
Judarwanto,W.,
2007.
Kesulitan
Makan
Pada
http://journal.lib.unair.ac.id/index.php/fikm/search/titles
Kapiten,

2003. Pola Makan Anak Usia Taman


http://artikel.webgaul.com/kesehatan/polamakan.html

Anak.

Kanak-Kanak.

Kardjati, S., 1985. Aspek Kesehatan dan Gizi Anak Balita. Yayasan Obor
Indonesia, Jakarta.
Kertawacana, Sulistiono, 2006. Balita Gizi Buruk Naik Jadi 2,3 Juta. Harian
Kompas 27 September 2006, Jakarta.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Khomsan, Ali, 2003. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.

Lubis, Ely, S., 2006. Hubungan Kecukupan Konsumsi Seng (Zink) Dengan
Pertumbuhan Anak Balita di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006. Skripsi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.
Markum, A.H., 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 1. Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI. Penerbit Gaya Baru, Jakarta.
Notoatmodjo, S., 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Pudjiadi, S., 2003. Ilmu gizi Klinis Pada Anak, Edisi ke-4. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Penerbit: Gaya Baru, Jakarta.
Sanoesi, A., 2005. Bagaimana Karakteristik Keluarga dengan Balita KEP di
Dusun Kersan, Desa Tirtonirmolo Kecamatan Kasihan, Kabupaten
Bantul, DIY. Health Mass Research Paper, Jakarta.
Sintha, R., 2001. Sehat Pangkal Cerdas. Kumpulan Artikel Kompas. Penerbit
Kompas, Jakarta.
Santoso, Soegeng dan Ranti, Annel, S., 2004. Kesehatan dan Gizi. Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Soekirman, 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya Untuk Keluarga dan Masyarakat.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
1999/ 2000, Jakarta.
Suharjo, 1989. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bumi Aksara, Jakarta.
Supariasa , I.D.N., Bakri, B, dan Fajar, I., 2001. Penilaian Status Gizi, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

STATUS GIZI DAN POLA MAKAN PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK


DI YAYASAN MUSLIMAT R.A AL-ITTIHADIYAH
MEDAN TAHUN 2007

Data Orang Tua Responden


1. Nama Responden

2. Umur

3. Suku

: a. Jawa
b. Batak
c. Melayu
d. Lin-lain

4. Pendidikan Terakhir

: a.Tidak Sekolah
b. Tamat SD
c. Tamat SLTP
d. Tamat SLTA
e. Diploma
f. Sarjana

5. Pekerjaan

Data Anak TK
1. Nama :
2. Tanggal Lahir

3. Jenis Kelamin

4. Berat Badan

5. Tinggi Badan

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Formulir Food Recall 24 Jam


Hari ke

: Pertama

Tanggal

:..

Waktu
Makan

Nama Makanan

Jenis

Bahan Makanan
Banyaknya
URT
gram

Pagi
Jam .

Siang
Jam .

Malam
Jam

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Formulir Food Recall 24 Jam


Hari ke

: Kedua

Tanggal

:..

Waktu
Makan

Nama Makanan

Jenis

Bahan Makanan
Banyaknya
URT
gram

Pagi
Jam .

Siang
Jam .

Malam
Jam

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Formulir Food Frekuensi


Nama Bahan
Makanan
1. Makanan Pokok

Frekuensi Makan
> 1x
/hari

1x
/hari

4-6x/
minggu

1-3x/
minggu

1x /bulan

1x /tahun

keterangan

a. Nasi
b. Jagung
c. Ubi
2. Lauk Hewani
a. Ikan
b. Telur
c. Daging
d. Lain-lain
3. Lauk Nabati
a. Tempe
b. Tahu
c. Lain-lain
4. Sayur-sayuran
a. Kangkung
b. Bayam
c. Daun
singkong
d. Lain-lain
5. Buah-buahan
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

a. Pepaya
b. Pisang
c. Jeruk
d. Lain-lain
6. Susu
7. Lain-lain
TINGKAT KECUKUPAN ZAT GIZI ANAK TK YAYASAN MUSLIMAT
R.A AL-ITTIHADIYAH MEDAN TAHUN 2007
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.

Nama Anak
Fatimah Zahra
Raihan
Muhammad Rafi
Tiara Okty P LBS
Daffa Faturrahman
Maysyafika Br S
Teguh
Sonya Fatira A
Abil Hadidi LBS
Nabila Syafinka
Hafsyah
Asfarado Banderas
Reza Fawwaz F
Silvi Regina P
Ananda Rizalen
Sarah
Dilla
Anggi Hairani
Alya Putri
M. Fachry R
M. Bagus Budiman
Rizki
Dessi Putri R
Rahman Wahyuni
Hasania
Cut Rauzatul M
Putri Maulidiyani
Nabil
Ahmad Ramadhan
Azhari Afendy
Humairah Marhamah
Vanya Nabila

Energi
kkalori
%
2506,5 143,2
2391,0 136,2
1152,5
65,9
2240,0 196,2
2905,5 166,0
1833,0 104,7
3648,0 208,1
3079,0 175,9
1009,5
57,7
1175,0
67,1
1313,0
75,0
859,0
49,1
3484,5 199,1
3117,0 178,1
1340,0
76,6
1117,5
63,9
1261,0
72,1
1184,0
67,7
1403,0
80,2
2290,0 170,9
2332,5 133,3
1873,0 107,0
3233,0 184,7
2105,0 120,3
1591,5
90,9
2018,0 115,3
2257,5 129,0
1142,5
65,3
1316,0 189,5
1308,0
74,7
3424,0 195,7
2249,0 128,5

Protein
(gr)
%
111,6 348,8
115,9 362,0
41,1 128,4
163,9 512,3
91,7 286,4
62,9 196,6
158,4 495,0
90,1 282,8
55,2 172,3
42,5 132,8
87,6 273,6
31,6
98,6
153,9 480,8
111,4 348,1
36,1 112,8
46,9 293,1
35,0 109,4
35,5 110,9
42,5 132,8
107,4 335,5
106,5 332,8
81,4 254,4
104,9 343,4
59,1 184,7
51,2 160,0
94,7 295,9
109,1 340,9
30,8
96,3
113,7 355,3
62,7 195,9
157,9 493,4
102,0 318,8

Kecukupan Zat Gizi


Vitamin A
Besi (Fe)
(RE)
%
(mg)
%
1971,0 428,5
34,4
381,7
1828,0 397,4
55,9
621,1
1266,0 270,5
8,7
96,1
2727,0 592,3
67,9
753,9
1393,5 302,9
30,4
337,8
1122,5 244,0
12,9
143,9
3023,5 657,3
51,0
566,7
4146,0 901,3
26,8
297,8
301,5
65,5
4,8
53,3
139,0
30,2
4,1
45,0
50,0
10,9
13,6
151,1
543,0 118,0
3,7
40,6
2811,5 611,2
50,4
559,4
2484,5 540,1
25,9
287,8
180,0
39,1
3,2
35,6
747,0 162,4
27,9
310,6
447,0
97,2
4,1
45,6
1037,5 225,5
28,4
315,6
698,0 151,7
5,5
61,1
1327,5 288,6
21,8
241,7
1933,5 420,3
29,9
331,7
1424,0 309,6
36,5
405,6
2785,0 605,4
25,9
287,2
662,0 143,9
4,2
46,7
2081,5 452,5
35,1
389,4
1664,5 361,8
45,6
506,7
1640,5 356,6
29,4
326,1
200,0
43,5
2,3
25,0
2573,0 559,3
79,7
885,0
1054,5 229,2
28,5
316,7
3101,0 674,1
51,6
573,3
2861,5 622,1
76,1
845,5

Seng (Zn)
(mg)
%
16,5
165
12,5
125
4,5
45,0
23,1
231
10,3
103
7,9
79
24,2
242
14,7
147
5,1
51
4,8
48
11,2
112
3,3
33
23,3
233
14,1
141
3,9
39
4,9
49
3,9
39
4,4
44
4,7
47
14,2
142
14,5
145
9,9
99
14,5
145
6,8
68
7,2
72
12,3
123
14,7
147
3,6
36
13,4
134
6,7
67
24,2
242
15,7
157

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.

Yuli Rahmaini
Annisa
Nur Ella Nadia
M.Arif Ramadhan
Rian Faderi
Nur Adma Syahputri
Arifah Muvidah
Boby Listiawan
Fadila Ramadini
Adam Renaldi
Said Mhd Husein

2391,0
2506,5
2914,5
1987,5
859,0
1403,0
1715,5
1388,5
2565,5
2390,0
914,5

136,6
143,2
166,5
113,6
49,1
80,2
98,0
79,3
196,6
136,6
52,3

115,9
111,6
125,3
53,2
31,6
42,5
49,1
38,5
107,7
101,9
32,1

362,0
348,8
391,6
166,8
98,6
132,8
153,4
120,3
334,6
318,6
100,3

1328,0
1471,0
3000,5
532,0
543,0
698,0
1066,5
1206
2340,0
259,5
292,0

288,7
428,5
652,3
115,7
118,0
151,7
231,8
262,1
508,7
56,4
63,5

55,9
34,4
79,1
3,7
3,7
5,5
11,6
6,5
29,5
485,0
2,9

621,1
381,6
878,0
41,1
40,6
61,1
128,9
72,2
327,2
53,9
31,7

12,5
16,5
18,1
6,0
3,3
4,7
6,6
4,7
15,2
8,8
3,2

125
165
181
60
33
47
66
47
305,0
88,0
32

Frequencies
Frequency Table

Statistics

kec.energi kec.protein kec.vit_a


kec.fe
kec.Zn st.gizi_bb/u st.gizi_tb/u st.gz_bb/tb
kec.energi
Valid
43
43
43
43
43
43
43
43
Missing
0
0
0
0
0
0
0
0
Cumulative
Std. Error of Mean
Percent
Percent
Frequency .1859
5.582E-02Valid
6.005E-02
7.354E-02Percent
7.713E-02 9.722E-02 5.962E-02 7.846E-02
Valid
26 1.2191 60.5.3661
60.5
Std.
Deviationbaik
.393760.5 .4822
.6375
.3909
.5145
.5058
4 1.4862
9.3.1340
69.8
Variance sedang
.1550 9.3 .2326
.2558
.4064
.1528
.2647
kurang
5
11.6
11.6
81.4
Range
3.00
2.00
1.00
1.00
1.00
3.00
2.00
2.00
8 1.00 18.6 1.00
100.0
Minimum defisit
1.0018.6 1.00
1.00
1.00
2.00
1.00
43 4.00 100.0 3.00
100.0 2.00
Maximum Total
2.00
2.00
4.00
3.00
4.00
Sum
81.00
78.00
71.00
65.00
116.00
124.00
120.00
47.00
N

Frequency Table
st.gizi_bb/u

Valid

gizi buruk
gizi kurang
gizi baik
gizi lebih
Total

Frequency
2
11
28
2
43

Percent
4.7
25.6
65.1
4.7
100.0

Valid Percent
4.7
25.6
65.1
4.7
100.0

Cumulative
Percent
4.7
30.2
95.3
100.0

st. gizi _tb/ u


Cumulative
Masitah Matondang. Status Gizi Dan
Pola Makan Pada
Anak Taman
Yayasan Muslimat R.A Al
Frequency
Percent
ValidKanak-Kanak
P erc ent Di Percent
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Valid
sangat
pendek
1
2.3
2.3
2.3
USU e-Repository2009

pendek
normal
Total

3
39
43

7.0
90.7
100.0

7.0
90.7
100.0

9.3
100.0

st. gz_bb/tb

Valid

kurus
normal
gemuk
Total

Frequency
11
30
2
43

Percent
25.6
69.8
4.7
100.0

Valid P erc ent


25.6
69.8
4.7
100.0

Cumulative
Percent
25.6
95.3
100.0

kec.energi

Valid

baik
sedang
kurang
defisit
Total

Frequency
26
4
5
8
43

Percent
60.5
9.3
11.6
18.6
100.0

Valid Percent
60.5
9.3
11.6
18.6
100.0

Cumulative
Percent
60.5
69.8
81.4
100.0

ke c.protei n

Valid

baik
sedang
kurang
Total

Frequency
40
2
1
43

Percent
93.0
4.7
2.3
100.0

Valid P erc ent


93.0
4.7
2.3
100.0

Cumulative
Percent
93.0
97.7
100.0

kec.vit_a

Valid

defisit
baik
Total

Frequency
8
35
43

Percent
18.6
81.4
100.0

Valid Percent
18.6
81.4
100.0

Cumulative
Percent
18.6
100.0

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

kec.fe

Valid

defisit
baik
Total

Frequency
15
28
43

Percent
34.9
65.1
100.0

Valid Percent
34.9
65.1
100.0

Cumulative
Percent
34.9
100.0

kec.Zn
Frequency
Percent
Valid Percent
defisit
Valid
21
48.8
Crosstabs st.gizi_bb/u * kec.energi 48.8
baik
22
51.2
51.2
Total
43
100.0
100.0

Cumulative
Percent
48.8
100.0

Case Processing Summary


Cases
Missing
N
Percent
0
.0%

Valid
N
st.gizi_bb/u * kec.energi

Percent
100.0%

43

Total
N
43

Percent
100.0%

st.gizi_bb/u * kec.energi Crosstabulation


Count
kec.energi
sedang
kurang

baik
st.gizi_bb/u

Total

gizi buruk
gizi kurang
gizi baik
gizi lebih

2
7
15
2
26

defisit

Total

1
3

3
5

2
11
28
2
43

Crosstabs st.gizi_tb/u * kec.energi

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Case Processing Summary


Cases
Missing
N
Percent
0
.0%

Valid
N
st.gizi_tb/u * kec.energi

Percent
100.0%

43

Total
N

Percent
100.0%

43

st. gizi _tb/u * kec.e nergi Crosstabulation


Count
kec.energi
sedang
kurang

baik
st. gizi_tb/u sangat pendek
pendek
normal
Total

1
2
23
26

4
4

defisit

Total
1
3
39
43

1
7
8

5
5

Crosstabs st.gizi_bb/tb * kec.energi


Case Processing Summary

Valid
N
st.gz_bb/tb * kec.energi

43

Percent
100.0%

Cases
Missing
N
Percent
0
.0%

Total
N
43

Percent
100.0%

st. gz_bb/tb * kec.e nergi Crosstabulati on


Count
baik
st. gz_bb/tb kurus
normal
gemuk
Total

7
17
2
26

kec.energi
sedang
kurang
1
1
3
4
4

defisit

Total
2
6
8

11
30
2
43

Crosstabs st.gizi_bb/u * kec.protein


Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Case Processing Summary


Cases
Mis sing
N
Percent
0
.0%

Valid
N
st.gizi_bb/u * kec.protein

Percent
100.0%

43

Total
N
43

Percent
100.0%

st.gizi_bb/u * kec.protein Crosstabulation


Count
kec.protein
sedang

baik
st.gizi_bb/u

gizi buruk
gizi kurang
gizi baik
gizi lebih

2
10
26
2
40

Total

kurang

Total

1
1

2
11
28
2
43

Crosstabs st.gizi_tb/u * kec.protein


Case Processing Summary

Valid
N
st.gizi_tb/u * kec.protein

43

Percent
100.0%

Cases
Missing
N
Percent
0
.0%

Total
N
43

Percent
100.0%

st. gizi _tb/u * kec.prote in Crosstabula tion


Count
kec.protein
sedang

baik
st. gizi_tb/u sangat pendek
pendek
normal
Total

1
2
37
40

1
1
2

kurang

Total

1
1

1
3
39
43

Crosstabs st.gizi_bb/tb * kec.protein


Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Case Processing Summary


Cases
Missing
N
Percent
0
.0%

Valid
N
st.gz_bb/tb * kec.protein

Percent
100.0%

43

Total
N

Percent
100.0%

43

st. gz_bb/tb * kec.prote in Crosstabulation


Count
kec.protein
sedang

baik
st. gz_bb/tb kurus
normal
gemuk
Total

11
27
2
40

kurang

Total

11
30
2
43

Crosstabs st.gizi_bb/u * kec.vit_a


Case Processing Summary
Cases
Missing
N
Percent
0
.0%

Valid
N
st.gizi_bb/u * kec.vit_a

43

Percent
100.0%

Total
N
43

Percent
100.0%

st.gizi_bb/u * kec.vit_a Crosstabulation


Count
kec.vit_a
tidak cukup
cukup
st.gizi_bb/u

Total

gizi buruk
gizi kurang
gizi baik
gizi lebih

4
4
8

2
7
24
2
35

Total
2
11
28
2
43

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Crosstabs st.gizi_tb/u * kec.vit_a


Case Processing Summary

Valid
N
st.gizi_tb/u * kec.vit_a

43

Percent
100.0%

Cases
Mis sing
N
Percent
0
.0%

Total
N
43

Percent
100.0%

st. gizi _tb/ u * kec. vit_a Crosstabulati on


Count
kec.vit _a
cukup
tidak c ukup
st. gizi_tb/u sangat pendek
pendek
normal
Total

8
8

Total

1
3
31
35

1
3
39
43

Crosstabs st.gizi_bb/tb * kec.vit_a


Case Processing Summary

Valid
N
st.gz_bb/tb * kec.vit_a

43

Percent
100.0%

Cases
Mis sing
N
Percent
0
.0%

Total
N
43

Percent
100.0%

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

st. gz_bb/tb * kec. vit_a Crosstabulation


Count

st. gz_bb/tb kurus


normal
gemuk
Total

kec.vit _a
tidak c ukup
cukup
3
8
5
25
2
8
35

Total
11
30
2
43

Crosstabs st.gizi_bb/u * kec. fe


Case Processing Summary
Cases
Missing
Percent
N
.0%
0

Valid
Percent
100.0%

N
st.gizi_bb/u * kec.fe

43

Total
N
43

Percent
100.0%

st.gizi_bb/u * kec.fe Crosstabulation


Count
kec.fe
tidak cukup
cukup
st.gizi_bb/u

gizi buruk
gizi kurang
gizi baik
gizi lebih

7
8

Total

15

Total

2
4
20
2
28

2
11
28
2
43

Crosstabs st.gizi_tb/u * kec. fe


Case Processing Summary

Valid
N
st.gizi_tb/u * kec.fe

43

Percent
100.0%

Cases
Missing
N
Percent
0
.0%

Total
N
43

Percent
100.0%

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

st. gizi _tb/ u * kec. fe Crosstabulation


Count
kec.fe
tidak c ukup
cukup
st. gizi_tb/u sangat pendek
pendek
normal
Total

1
14
15

Total

1
2
25
28

1
3
39
43

Crosstabs st.gizi_bb/t * kec. fe


Case Processing Summary

Valid
N
st.gz_bb/tb * kec.fe

Percent
100.0%

43

Cases
Missing
N
Percent
0
.0%

Total
Percent
100.0%

N
43

st. gz_bb/tb * kec. fe Crosstabulation


Count

st. gz_bb/tb kurus


normal
gemuk
Total

kec.fe
cukup
tidak c ukup
5
6
20
10
2
15
28

Total
11
30
2
43

Crosstabs st.gizi_bb/u * kec. Zn


Case Processing Summary

Valid
N
st.gizi_bb/u * kec.Zn

43

Percent
100.0%

Cases
Mis sing
Percent
N
.0%
0

Total
N
43

Percent
100.0%

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

st.gizi_bb/u * kec.Zn Crosstabulation


Count

st.gizi_bb/u

kec.Zn
tidak cukup
baik
1
1
8
3
12
16
2
21
22

gizi buruk
gizi kurang
gizi baik
gizi lebih

Total

Total
2
11
28
2
43

Crosstabs st.gizi_tb/u * kec. Zn


Case Processing Summary

Valid
N
st.gizi_tb/u * kec.Zn

43

Percent
100.0%

Cases
Missing
N
Percent
.0%
0

Total
N
43

Percent
100.0%

st. gizi _tb/ u * kec. Zn Crosstabula tion


Count

st. gizi_tb/u sangat pendek


pendek
normal
Total

kec.Zn
baik
tidak c ukup
1
1
2
19
20
21
22

Total
1
3
39
43

Crosstabs st.gizi_bb/tb * kec. Zn

Case Processing Summary

Valid
N
st.gz_bb/tb * kec.Zn

43

Percent
100.0%

Cases
Missing
N
Percent
0
.0%

Total
N
43

Percent
100.0%

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

st. gz_bb/tb * kec. Zn Crosstabulation


Count

st. gz_bb/tb kurus


normal
gemuk
Total

kec.Zn
baik
tidak c ukup
5
6
15
15
2
21
22

Total
11
30
2
43

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009

Anda mungkin juga menyukai