SKRIPSI
Oleh:
MASITAH MATONDANG
031000054
SKRIPSI
Oleh:
MASITAH MATONDANG
031000054
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji I
Penguji II
Penguji III
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Nama
: Masitah Matondang
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Belum Kawin
Riwayat Pendidikan
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia Nya sehinga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul STATUS GIZI
DAN POLA MAKAN PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI YAYASAN
MUSLIMAT R.A AL-ITTIHADIYAH MEDAN TAHUN 2007, yang merupakan
salah satu prasyarat untuk dapat meraih gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, baik secara moril maupun materiil. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada:
1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, MSi, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dra Jumirah, Apt, M.Kes, selaku Ketua Departemen Gizi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara dan juga
selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya
dalam memberikan petunjuk, saran dan bimbingan kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan.
3. Ibu Rosidah Berutu, SKM, M.Kes selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan petunjuk, saran
dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
4. Bapak dr Heldy, BZ MPH, selaku Dosen Penasehat Akademik.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
5. Kepala Sekolah beserta seluruh guru dan pegawai di Yayasan Muslimat R.A AlIttihadiyah Medan yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.
6. Seluruh staf pengajar FKM-USU terutama staf pengajar Departemen Gizi
Kesehatan Masyarakat yang telah memberikan banyak masukan dan bekal ilmu
pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
7. Ayahanda H. Sofyan Matondang dan ibunda Hj. Nurmali Rangkut i yang sangat
penulis cintai yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, dorongan serta
doa yang tiada henti-hentinya demi keberhasilan penulis.
8. Teristimewa kakakku Ika, adikku Abie tercinta dan bang Ihsan yang tidak hentihentinya memberikan semangat dan dorongan demi keberhasilan penulis.
9. Yang tersayang Ujing Soraya, Udak Nazar, Ujing Pupa, om Balian, sepupusepupu ku dan seluruh keluarga yang selalu memberi semangat dan dorongan
demi keberhasilan penulis.
10. Sahabat-sahabatku tersayang the six sweety: Mawaddah, Rissa, Nita, Lisma,
Dina, dan juga Dewi, Cimot, Nita, Iroh, Ika, Aan, Edwin terima kasih atas
semangat dan dorongannya. Juga kepada teman-teman st 03 yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
11. Teman-teman di MER-C cabang Medan, mudah-mudahan ilmu yang penulis
peroleh dapat bermanfaat.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat diambil manfaatnya dan
semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua. Amin.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Masitah Matondang
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ..................................................................................
Abstrak ........................................................................................................
Riwayat Hidup Penulis ...............................................................................
Kata Pengantar ..........................................................................................
Daftar Isi ....................................................................................................
Daftar Tabel ...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum ....................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus ...................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................
i
ii
iii
iv
vi
ix
1
4
5
5
5
6
6
7
12
13
15
17
17
18
23
24
24
24
24
24
25
25
26
26
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
26
26
27
28
29
29
30
30
30
31
31
32
32
33
37
37
37
38
38
39
39
39
41
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pola Makan Anak TK .................................................................
5.1.1 Jenis dan Frekuensi Makan Anak TK .................................
5.2 Tingkat Kecukupan Zat Gizi Anak TK ........................................
5.2.1 Tingkat Kecukupan Energi.................................................
5.2.2 Tingkat Kecukupan Protein ................................................
5.2.3 Tingkat Kecukupan Vitamin A ..........................................
5.2.4 Tingkat Kecukupan Besi (Fe) .............................................
5.2.5 Tingkat Kecukupan Seng (Zn) ...........................................
5.3 Status Gizi Anak TK ..................................................................
5.3.1 Status Gizi Anak TK Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U dan
BB/TB ...............................................................................
5.3.2 Status Gizi Anak TK Menurut Tingkat Kecukupan Zat Gizi
58
59
68
69
50
50
52
52
53
54
55
56
58
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN :
Lampiran 1 : Formulir Food Recall 2x24 Jam dan Formulir Food Frekuensi
Lampiran 2 : Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian
Lampiran 3 : Data Status Gizi Anak TK di Yayasan Muslimat R.A AlIttihadiyah Medan Tahun 2007
Lampiran 4 : Data Tingkat Kecukupan Zat Gizi Anak TK di Yayasan
Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Lampiran 5 : Frekuensi dan Crosstab Status Gizi dengan Tingkat
Kecukupan Gizi
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tingkat Kecukupan Gizi Rata-Rata Anak TK (4-6 Tahun) ..........
14
30
31
31
32
32
33
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Pokok yang
Diberikan pada Anak TK di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah
Medan Tahun 2007 ....................................................................
33
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Lauk Hewani
yang Diberikan pada Anak TK di Yayasan Muslimat R.A AlIttihadiyah Medan Tahun 2007 ...................................................
34
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Lauk Nabati yang
Diberikan pada Anak TK di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah
Medan Tahun 2007 ....................................................................
34
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Lauk Nabati yang
Diberikan pada Anak TK di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah
Medan Tahun 2007 ....................................................................
35
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Lauk Nabati yang
Diberikan pada Anak TK di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah
Medan Tahun 2007 ....................................................................
36
36
37
37
38
38
39
Tabel 4.18 Distribusi Status Gizi Murid Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah
Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut
Umur (BB/U) ..............................................................................
40
Tabel 4.19 Distribusi Status Gizi Murid Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah
Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Tinggi Badan Menurut
Umur (TB/U) ..............................................................................
40
Tabel 4.20 Distribusi Status Gizi Murid Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah
Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut
Tinggi Badan (BB/TB)................................................................
40
Tabel 4.21 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Energi Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U) ............
41
Tabel 4.22 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Energi Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) ................
42
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Tabel 4.23 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Energi Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB) ...
42
Tabel 4.24 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Protein Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U)..................
43
Tabel 4.25 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Protein Murid
Yayasan Muslimat R.A AL-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) ................
43
Tabel 4.26 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Protein Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 BerDasarkan Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)...
44
45
45
46
Tabel 4.30 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Besi (Fe) Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U) ..........................
46
Tabel 4.31 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Besi (Fe) Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) ........................
47
Tabel 4.32 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Besi (Fe) Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan ..........................
47
Tabel 4.33 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Seng (Zn) Murid
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U) ..........................
48
Tabel 4.34 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Seng (Zn) Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 BerdasarKan Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) .......................
48
Tabel 4.35 Distribusi Status Gizi Menurut Tingkat Kecukupan Seng (Zn) Murid
Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)............
49
BAB I
PENDAHULUAN
infeksi. Di samping kurang gizi, ditemukan juga masalah kesehatan pada anak yang
disebabkan gizi lebih yang dapat menyebabkan kegemukan dan anak berisiko
menderita penyakit degeneratif seperti penyakit hipertensi, penyakit jantung dan lain
sebagainya (Santoso, 2004).
Seorang anak yang sehat dan normal akan tumbuh sesuai dengan potensi
genetik yang dimilikinya. Tetapi pertumbuhan ini juga akan dipengaruhi oleh intake
zat gizi yang dikonsumsi dalam bentuk makanan. Kekurangan atau kelebihan zat gizi
akan dimanifestasikan dalam bentuk pertumbuhan yang menyimpang dari pola
standar (Khomsan, 2003).
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia telah menimbulkan lost generation
yaitu suatu generasi dengan jutaan anak kekurangan zat gizi sehingga tingkat
kecerdasan (IQ) lebih rendah. Menurut Baliwati (2004), anak yang mengalami kurang
energi protein (KEP) mempunyai IQ lebih rendah 10 13 skor dibandingkan dengan
anak yang tidak KEP. Berdasarkan laporan UNICEF tahun 2006 jumlah anak balita
yang menderita gizi buruk di Indonesia sebesar 2,3 juta jiwa yang berarti naik sekitar
500.000 jiwa jika dibandingkan dengan data tahun 2004/ 2005 yang berjumlah 1,8
juta jiwa (Kertawacana, 2006).
Keberhasilan upaya mempersiapkan anak yang berkualitas pada saat ini akan
menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) masa depan. Salah satu upaya
dalam meningkatkan kualitas SDM adalah melalui peningkatan status gizi. Menurut
Berg (1986) seperti yang dikutip oleh Gunanti (2006), anak dengan status gizi yang
baik merupakan perwujudan dari terpenuhinya konsumsi pangan sesuai dengan
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
79,2% telah berlangsung lebih dari 3 bulan, tentunya hal ini akan berdampak kepada
kondisi status gizi anak (Judarwanto, 2007).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, ternyata
masukan kalori dan protein anak balita banyak yang masih kurang. Sama halnya
dengan masukan seng dan zat besi. Menurut UNICEF, mengutip dari berbagai hasil
penelitian, di Jawa Tengah anak TK hanya mengkonsumsi seng separuh dari
kebutuhan (Anonim, 2006).
Menurut Santoso (2004), kurang gizi pada anak TK umumnya disebabkan
karena kebiasaan makan anak yang tidak teratur. Di mana pada masa ini anak sudah
mulai memilih sendiri makanan yang disenangi dan sudah mulai menyukai makanan
di luar rumah dari pada makanan di rumah.
Untuk mengarahkan pembiasaan pola makan anak yang baik, Yayasan
Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan merupakan lembaga pendidikan prasekolah yang
telah mengadakan program makan bersama pada jam istirahat kepada muridnya
dengan membawa bekal masing-masing dari rumah. Hal ini dilakukan pihak yayasan
mengingat masih banyaknya anak TK lebih menyukai makanan lain daripada
menghabiskan bekal yang dibawa dari rumah.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti
ingin mengetahui bagaimana status gizi dan pola makan anak TK di Yayasan
Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Tahun 2007.
1.3 Tujuan Penelitian
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
2. Sebagai bahan informasi bagi pihak sekolah untuk memberi masukan bagi orang
tua murid tentang pentingnya memperhatikan konsumsi makan anak sesuai
dengan tingkat kecukupan yang dianjurkan dalam rangka pencapaian status gizi
yang baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
juga dikelompokkan pada kelompok anak balita (bawah lima tahun). Pada usia ini,
anak balita mengalami pertumbuhan badan yang cukup pesat sehingga memerlukan
zat-zat gizi yang tinggi setiap kg berat badannya. Golongan kelompok ini merupakan
kelompok umur yang sering menderita sakit akibat kekurangan gizi. Pada usia ini,
anak juga sudah mempunyai sifat konsumen aktif yaitu sudah bisa memilih makanan
yang disukainya (Santoso, 2004).
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Beberapa kondisi dan anggapan orang tua dan masyarakat justru merugikan
penyediaan makanan bagi kelompok anak balita ini. Pertama, kondisi anak balita
adalah dalam periode transisi dari makanan bayi ke makan orang dewasa, oleh karena
itu mereka masih memerlukan adaptasi. Kedua, anak pada umur ini seringkali tidak
lagi begitu diperhatikan dan pengurusannya sering diserahkan kepada orang lain.
Ketiga, anak balita belum mampu mengurus dirinya dengan baik, terutama dalam hal
makanan, sedangkan ia tidak terlalu diperhatikan orang tuanya terhadap lingkungan
yang belum tentu memenuhi syarat kebersihan sehingga besar kemungkinannya
terkena infeksi (Santoso, 2004).
2.2 Pola Makan Anak TK
Pengertian pola makan menurut Lie Goan Hong dalam Karjati (1985) adalah
berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah bahan
makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk
suatu kelompok masyarakat tertentu.
Pola makan ini akan dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain adalah
kebiasaan kesenangan, budaya agama, taraf ekonomi, lingkungan alam dan
sebagainya. Sejak zaman dahulu kala, makanan selain untuk kekuatan/ pertumbuhan,
memenuhi rasa lapar, dan selera, juga mendapat tempat sebagai lambang yaitu
sebagai lambang kemakmuran, kekuasaan, ketentraman dan persahabatan. Semua
faktor bercampur membentuk suatu ramuan yang kompak yang disebut dengan pola
konsumsi (Santoso, 2004).
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Dalam membentuk pola makan anak TK itu bukanlah urusan yang mudah.
Pada masa ini sebenarnya anak belajar makan dari apa yang tersedia di rumah. Salah
satu aspek yang perlu diperhatikan dalam membentuk pola makan yang baik adalah
dengan menciptakan situasi lingkungan yang nyaman. Hal ini dapat meningkatkan
gairah makan dan membuat anak menyukai makanan yang disajikan (Sintha, 2001).
2.2.1
terhadap infeksi dan penyakit kurang gizi. Karena itu nutrisinya diutamakan terhadap
kalori dan protein, ditambah dengan perlunya perhatian terhadap masukan vitamin A
dan mineral besi. Jenis makanan keras dapat diberikan seperti pada orang dewasa.
Menu yang dihidangkan hendaknya bervariasi dengan bahan makanan hewani dan
nabati yang selalu bergantian (Markum, 2002).
Agar dapat menumbuhkan minat dan nafsu makan anak, harus terus-menerus
diupayakan berbagai cara. Dalam memberikan makanan, hendaknya diperhatikan halhal berikut: (Santoso, 2004)
a. porsi makanan tidak terlalu besar. Untuk anak yang banyak makannya, dapat
diberikan tambahan makanan,
b. makanan cukup basah (tidak terlalu kering) agar mudah ditelan anak,
c. potongan makanan dan ukuran makanan cukup kecil sehingga mudah dimasukkan
ke dalam mulut anak dan mudah dikunyah,
d. tidak berduri atau bertulang kecil,
e. sedikit atau tidak terasa pedas, asam dan berbumbu tajam,
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Protein adalah molekul makro dan bagian dari semua sel hidup dan
merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar
asam amino esensial. Sumber protein dapat berasal dari protein nabati dan hewani.
Protein hewani biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan protein nabati. Protein memiliki fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh
zat gizi lain yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Di
samping itu protein berfungsi untuk: pertumbuhan dan pemeliharaan, mengatur
keseimbanagan air, sumber energi, pembentukan anti bodi, dan mengangkut zat-zat
gizi.
3. Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang esensial untuk pemeliharaan
kesehatan dan kelangsungan hidup. Di seluruh dunia (WHO, 1991) di antara anakanak prasekolah diperkirakan terdapat sebanyak 6-7 juta kasus baru xeroftalmia tiap
tahun, kurang lebih 10% di antaranya menderita kerusakan kornea. Di samping itu
kekurangan vitamin A dapat meningkatkan risiko anak terhadap penyakit infeksi
seperti penyakit saluran pernafasan dan diare, meningkatkan angka kematian karena
campak serta menyebabkan keterlambatan pertumbuhan (Almatsier, 2001).
Vitamin A terdapat di dalam pangan hewani seperti hati, kuning telur, susu (di dalam
lemaknya) dan mentega. Sedangkan karoten terutama di dalam pangan nabati.
Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi faali tubuh, antara lain: fungsi
penglihatan, fungsi kekebalan, pertumbuhan dan perkembangan.
4. Besi (Fe)
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Besi merupakan mineral makro yang paling terbanyak terdapat di dalam tubuh
di antaranya: sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai
alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim
dalam jaringan tubuh (metabolisme energi, sistem kekebalan). Akibat kekurangan
besi dapat menimbulkan defisiensi besi, terutama menyerang golongan rentan seperti
anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui. Secara luas defisiensi besi berpengaruh
terhadap kualitas SDM, yaitu terhadap kemampuan belajar dan produktivitas kerja.
Sumber baik besi adalah makanan hewani seperti daging, ayam, dan ikan. Sumber
baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, sayur-sayuran hijau dan
bebrapa jenis buah.
5. Seng (Zn)
Seng merupakan mineral mikro yang esensial bagi tubuh. Sebagian seng
berada di dalam hati, pankreas, ginjal otot dan tulang. Sumber paling baik seng
adalah sumber protein hewani terutama daging, hati, kerang dan telur. Serealia
tumbuk dan kacang-kacangan juga merupakan sumber yang baik, namun mempunyai
ketersediaan bilogik yang rendah. Dalam fungsi tubuh, seng berperan dalam fungsi
kekebalan tubuh, pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan
luka. Apabila kekurangan seng dapat dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan
dan kematangan seksual. Di samping itu fungsi pencernaan juga terganggu dan dapat
menimbulkan diare dan gangguan fungsi kekebalan (Almatsier, 2001).
2.2.2
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Anak-anak TK sering tidak berselera untuk makan sehingga orang tua sering
menjadi was-was. Dalam memberikan makan pada anak, orang tua harus
memperhatikan porsi. Tidak perlu porsi maksimal disajikan dalam sekali makan.
Cara lain yang juga dianggap baik ialah dengan mengizinkan mereka mengambil
sendiri porsi yang mereka inginkan. Hal ini akan membuat anak merasa dihormati
dan memiliki hak yang sama dengan orang tuanya saat di meja makan.
Untuk memperkenalkan jenis makanan baru pada anak TK, orang tua harus
memilih saat yang tepat. Makanan baru hendaknya disajikan ketika anak sedang
lapar. Kondisi lapar akan membuat anak merasa bahwa makanan itu sesuai dengan
seleranya. Pada umumnya dalam hal makanan, anak TK tidak menyukai cita rasa
yang menyengat dan tidak terlalu asin (setengah rasa asin pada makanan orang tua)
(Sintha, 2001). Pada kelompok usia ini, telah dapat memilih serta menyukai makanan
yang manis, seperti permen, cokelat, dan es krim. Bila tidak diperhatikan dan dibatasi
dapat menyebabkan karies dentis atau nafsu makan yang berkurang (Markum, 2002).
2.2.3 Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan
Angka kecukupan gizi (AKG) atau Recommended Dietary allowances (RDA)
adalah banyaknya masing-masing zat gizi yang harus dipenuhi dari makanan untuk
mencukupi hampir semua orang sehat. Untuk Indonesia, AKG yang digunakan saat
ini secara nasional adalah Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI Tahun 1998.
Tujuan utama penyusunan AKG ini adalah untuk acuan perencanaan makanan dan
menilai tingkat konsumsi makanan individu/ masyarakat (Almatsier, 2001).
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Kebutuhan untuk bayi dan anak merupakan kebutuhan zat gizi yang memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan. Anak yang tidak mendapat gizi akan mengalami
gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan terjadinya sel otak dengan
konsekuensi sel yang lebih sedikit. Sebaliknya anak yang mendapat gizi lebih tinggi
akan memperoleh kalori yang lebih tinggi juga. Dengan kata lain konsumsi yang
melebihi kebutuhan akan menyebabkan gizi lebih, sebaliknya konsumsi gizi yang
kurang menyebabkan kondisi kurang atau defisiensi.
Kebutuhan kalori untuk anak usia TK (umur 4-6 tahun) yang dianjurkan oleh
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi 1998 adalah 1750 kkalori dan 32 gram
protein. Untuk kebutuhan vitamin A 460 RE per hari. Kebutuhan zat besi 9 mg per
hari sedangkan seng/ zincum (Zn) 10 mg per hari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Tingkat Kecukupan Gizi Rata-Rata Anak TK (4-6 Tahun)
Golongan
Berat
Tinggi Energi Protein
Vit A
Besi
Zn
Umur
Badan Badan (kkal)
(gr)
(RE)
(mg)
(mg)
(kg)
(cm)
4-6 tahun
18
110
1750
32
460
9
10
Sumber: Supariasa, dkk, 2001
Makan Siang
- Nasi.
-
Sayur mayur.
malam, anak dapat diberi snack seperti biskuit, keju, kue basah, es krim. Jangan
memberikan makanan terlalu banyak hingga mengganggu nafsu makannya pada saat
makan siang atau makan malam (Pudjiadi, 2003).
2.3 Masalah Gizi Anak TK
Ditinjau dari sudut masalah kesehatan dan gizi, maka anak usia TK yaitu
empat sampai enam tahun termasuk golongan masyarakat yang disebut kelompok
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
rentan gizi, yaitu kelompok masyarakat yang paling mudah terkena kelainan gizi,
sedangkan pada saat ini mereka sedang mengalami proses pertumbuhan yang relatif
pesat, dan memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang relatif besar (Santoso, 2004).
Pemberian makan pada anak memang sering menjadi masalah buat orang tua
atau pengasuh anak. Kesulitan makan karena sering dan berlangsung lama sering
dianggap biasa. Sehingga akhirnya timbul komplikasi dan gangguan tumbuh
kembang lainnya pada anak. Salah satu keterlambatan penanganan masalah tersebut
adalah pemberian vitamin tanpa mencari penyebabnya sehingga kesulitan makan
tersebut terjadi berkepanjangan.
Kesulitan makan merupakan gejala atau tanda adanya penyimpangan,
kelainan dan penyakit yang sedang terjadi pada tubuh anak. Pengertian kesulitan
makan adalah jika anak tidak mau atau menolak untuk makan, atau mengalami
kesulitan mengkonsumsi makanan atau minuman dengan jenis dan jumlah sesuai usia
secara fisiologis (alamiah dan wajar), yaitu mulai dari membuka mulutnya tanpa
paksaan, mengunyah, menelan hingga sampai terserap di pencernaan secara baik
tanpa paksaan dan tanpa pemberian vitamin dan obat tertentu.
Gejala kesulitan makan pada anak adalah (Judarwanto, 2007)
(1)
(2)
(3)
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
(4)
sama sekali tidak mau memasukkan makanan ke dalam mulut atau menutup
mulut rapat,
(5)
(6)
(7)
1. Penyebab langsung, yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin
diderita anak. Anak yang mendapat makanan yang cukup baik tetapi sering
diserang penyakit infeksi dapat berpengaruh terhadap status gizinya. Begitu juga
sebaliknya anak yang makannya tidak cukup baik, daya tahan tubuhnya pasti
lemah dan pada akhirnya mempengaruhi status gizinya.
2. Penyebab tidak langsung, yang terdiri dari:
a. Ketahanan pangan di keluarga, terkait dengan ketersediaan pangan (baik dari
hasil produksi sendiri maupun dari pasar atau sumber lain), harga pangan dan
daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.
b. Pola pengasuhan anak, berupa sikap dan perilaku ibu atau pengasuh lain
dalam hal keterdekatannya dengan anak, memberikan makan, merawat,
kebersihan, memberi kasih sayang dan sebagainya. Kesemuanya berhubungan
dengan keadaan ibu dalam hal kesehatan (fisik dan mental), status gizi,
pendidikan umum, pengetahuan tentang pengasuhan yang baik, peran dalam
keluarga atau di masyarakat, sifat pekerjaan sehari-hari, adat kebiasaan
keluarga dan masyarakat, dan sebagainya dari si ibu atau pengasuh anak.
c. Akses atau keterjangkauan anak dan keluarga terhadap air bersih dan
pelayanan kesehatan yang baik seperti imunisasi, pemeriksaan kehamilan,
pertolongan persalinan, penimbangan anak, pendidikan kesehatan dan gizi,
serta sarana kesehatan yang baik seperti posyandu, puskesmas, praktek bidan
atau dokter, dan rumah sakit. Makin tersedia air bersih yang cukup untuk
keluarga serta makin dekat jangkauan keluarga terhadap pelayanan dan sarana
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
untuk
melihat
ketidakseimbangan
asupan
energi
dan
protein.
Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan
tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Sedangkan survei konsumsi
digunakan untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan
bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga dan perorangan
srta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan tersebut.
Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi.
Kombinasi antara beberapa parameter disebut dengan indeks antropometri. Indikator
antropometri atau indeks antropometri yang umum digunakan untuk menilai status
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
gizi adalah berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U)
dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Adapun lingkar lengan atas (LILA)
cukup dengan nilai tunggal saja karena antara anak berumur 1-5 tahun perbedaannya
relatif kecil (Asad, 2002).
Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa
tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mendadak,
misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau
menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. Berat badan adalah parameter
antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan
baik dan seimbang antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat
badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan
abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat
berkembang cepat atau lambat dari keadaan normal. Mengingat karakteristik berat
badan yang labil, maka indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat
ini (current nutritional status).
Kelebihan Indeks BB/U:
a. lebih mudah dan cepat dimengerti oleh masyrakat umum,
b. baik untuk mengukur status gizi akut atau kronis,
c. berat badan dapat berfluktuasi,
d. sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil, dan
e. dapat mendeteksi kegemukan (over weight).
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
badan
menurut
umurnya,
karena
faktor
umur
tidak
dipertimbangkan,
b. dalam praktek sering mengalami kesulitan dalam melakukan pengukuran
panjang/ tinggi badan pada kelompok balita,
c. membutuhkan dua macam alat ukur,
d. pengukuran relatif lama,
e. membutuhkan dua orang untuk melakukannya,
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Status Gizi
Anak TK
Keterangan:
Dari pola konsumsi makan dilihat jenis makanan dan frekuensi makan setiap
hari. Kemudian dari jenis bahan makanan tersebut dapat diketahui tingkat kecukupan
gizinya yang terdiri dari energi, protein, vitamin A, besi (Fe) dan seng (Zn) yang
dapat mempengaruhi status gizi anak TK.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif yaitu
melihat gambaran status gizi dan pola makan anak TK di Yayasan Muslimat R.A AlIttihadiyah Medan tahun 2007. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah
crosssectional yaitu penelitian yang mengamati subjek dengan pendekatan suatu saat.
3.2
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh murid
yang terdaftar di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan yaitu sebanyak 43
orang (total sampling). Responden dalam penelitian ini adalah orang tua/ wali seluruh
murid di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan.
3.4
Definisi Operasional
1. Anak TK
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
3. Jenis Makanan
4. Frekuensi Makan
5. Tingkat Kecukupan Gizi : banyaknya zat gizi berupa energi, protein, vitamin A,
zat besi (Fe) dan seng (Zn) yang dikonsumsi anak TK
dalam sehari dibandingkan dengan AKG.
6. Status Gizi Anak TK
3.6
Aspek Pengukuran
X 100%
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
KC
Keterangan:
TK
= Tingkat Kecukupan
= Konsumsi
KC
: Baik
: Defisit
: Tidak cukup
b. 100%
: Cukup
b. Gizi Kurang
c. Gizi Baik
d. Gizi lebih
Kategori sesuai dengan klasifikasi status gizi berdasarkan indeks tinggi badan
menurut umur (TB/U) yang dibagi menjadi:
a. Sangat Pendek
b. Pendek
c. Normal
Kategori sesuai dengan klasifikasi status gizi berdasarkan indeks berat badan menurut
tinggi badan (BB/TB) yang dibagi menjadi:
3.7
a. Sangat kurus
b. Kurus
c. Normal
d. Gemuk
Analisis Data
Data yang telah disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Misi
: Dalam rangka mencapai visi tersebut maka dirumuskan misi sebagai berikut:
1. Mencerdaskan generasi Islam melalui proses belajar mengajar yang baik
dan berpedoman pada nilai-nilai Islam.
2. Menciptakan akhlakul karimah generasi Islam sejak dini dengan
memberikan pendidikan akhlak yang baik.
4.2.1 Umur
Tabel 4.1
No.
1.
2.
3.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
4.2.2 Suku
Tabel 4.2
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tabel 4.3
No.
1.
2.
3.
4.
4.2.4 Pekerjaan
Tabel 4.4
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
mayoritas adalah ibu rumah tangga yaitu 23 orang (53,5%) dan minoritas adalah
dokter umum, PNS dan perawat masing-masing 1 orang (2,3%).
4.3
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Tabel 4.5
Tabel 4.6
No.
1.
2.
3.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas umur murid adalah
usia antara 50 59 bulan yaitu sebanyak 26 orang (60,5%) dan paling sedikit pada
usia antara 40 49 bulan yaitu sebanyak 4 orang (9,3%).
4.4
Frekuensi makan dan jenis makanan pokok yang dikonsumsi oleh anak TK
pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7
No.
Makanan
1. Nasi
2. Jagung
3. Ubi
>1x/ hari
n
43
0
0
%
100
0
0
1x/hari
4-6x/minggu
1-3x/minggu
1x/ bulan
n
0
0
0
n
0
19
11
0
44,2
25,6
0
16
27
0
37,2
62,8
n
0
8
5
%
0
0
0
%
0
18,6
11,6
43
43
43
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi makan untuk nasi
seluruh anak TK (100%) mengonsumsi >1x/hari. Sedangkan paling sedikit adalah
frekuensi makan ubi 1x/ bulan yaitu 5 orang (11,6%).
2. Lauk Hewani
Frekuensi makan dan jenis makanan lauk hewani yang dikonsumsi oleh anak
TK pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8
No.
1.
2.
3.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi makan jenis lauk
hewani pada anak TK paling banyak adalah ikan dengan frekuensi >1x/ hari sebanyak
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
29 orang (67,4%) dan yang paling sedikit daging/ ayam dengan frekuensi 4-6x/
minggu yaitu sebanyak 2 orang (4,7%).
3. Lauk Nabati
Frekuensi makan dan jenis makanan lauk nabati yang dikonsumsi oleh anak
TK pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9
nabati yang dikonsumsi oleh anak TK paling banyak adalah tempe dengan frekuensi
1x/ hari yaitu sebanyak 16 orang (37,2%) dan paling sedikit juga tempe dengan
frekuensi 1x/bulan yaitu 2 orang (4,7%).
4. Sayur-sayuran
Frekuensi makan dan jenis makanan sayur-sayuran yang dikonsumsi oleh
anak TK pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Makan dan Jenis Makanan Sayur-Sayuran
yang Diberikan pada Anak TK di Yayasan Muslimat R.A AlIttihadiyah Medan Tahun 2007
Frekuensi
Jenis
>1x/ hari
1x/hari
4-6x/minggu
1-3x/minggu
1x/ bulan
No.
Jlh
Makanan n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
1. Kangkung
2. Bayam
3. Daun
singkong
4. Sawi
5. Sayur Sop
6. Buncis
4 9,3
6 14,0
2 4,7
0
0
0
0
0
0
17
15
8
39,5
34,8
18,6
9
13
14
20,9
30,3
32,6
13
9
16
30,3
20,9
37,1
0
0
3
0
0
7,0
43
43
43
7
1
3
16,3
2,3
7,0
12
9
11
27,9
20,9
25,6
16
20
12
37,1
46,5
27,9
8
13
17
18,6
30,3
39,5
43
43
43
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi makanan sayursayuran yang dikonsumsi oleh anak TK paling banyak adalah sayur sop dengan
frekuensi 1-3x/ minggu yaitu sebanyak 20 orang (46,5%) dan paling sedikit juga
sayur sop juga dengan frekuensi 1x/ hari yaitu orang (2,3%).
5. Buah-buahan
Frekuensi makan dan jenis makanan buah-buahan yang dikonsumsi oleh anak
TK pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
bulan yaitu sebanyak 24 orang (55,8%) dan paling sedikit adalah pepaya dan aepl
dengan frekuensi masing-masing 1x/ bulan dan 4-6x/ minggu yaitu 2 orang (4,7%).
6. Susu
Frekuensi pemberian susu pada anak TK pada penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Pemberian Susu pada Anak TK di Yayasan
Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007
Jumlah
Frekuensi
No.
Pemberian Susu
n
Persentase (%)
1. >1x/ hari
24
55,8
2. 1x/ hari
17
39,5
3. 1-3x/ minggu
2
4,7
Jumlah
43
100
4.5
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
1.
2.
3.
4.
Baik
Sedang
Kurang
Defisit
Jumlah
26
4
5
8
43
60,5
9,3
11,6
18,6
100
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Tabel 4.15
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat kecukupan zat besi
(Fe) pada anak TK mayoritas kategori cukup yaitu sebanyak 28 orang (65,1%) dan
minoritas kategori tidak cukup yaitu 15 orang (34,9%).
4.5.5 Kecukupan Seng (Zn)
Tingkat kecukupan seng (Zn) pada anak TK pada penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Tabel 4.17
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat kecukupan seng (Zn)
pada anak TK mayoritas kategori cukup yaitu sebanyak 22 orang (51,2%) dan
minoritas kategori tidak cukup yaitu 21 orang (48,8%).
4.6
Tabel 4.18
No.
1.
2.
3.
4.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
No.
1.
2.
3.
No.
1.
2.
3.
mayoritas anak TK berstatus gizi normal yaitu sebanyak 30 orang (69,8%) dan
minoritas berstatus gizi gemuk yaitu 2 orang (4,7%).
4.6.2 Status Gizi Anak TK Menurut Tingkat Kecukupan Zat Gizi
1.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Status gizi menurut tingkat kecukupan energi pada anak TK dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.21
No.
1.
2.
3.
4.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 26 orang anak yang
memiliki tingkat kecukupan energi baik, terdapat 15 orang (57,7%) yang berstatus
gizi baik dan ditemukan 2 orang (7,7%) yang berstatus gizi buruk. Sedangkan dari 8
orang yang memiliki tingkat kecukupan energi kategori defisit, terdapat 5 orang
(65,5%) yang berstatus gizi baik dan ditemukan 3 orang (37,5%) yang berstatus gizi
kurang.
Tabel 4.22
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
2. Sedang
3. Kurang
4. Defisit
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
12,5
4
5
7
100,0
100,0
87,5
4
5
8
100
100
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 26 orang anak yang
memiliki tingkat kecukupan energi baik, terdapat 23 orang (88,5%) yang berstatus
gizi normal dan ditemukan 1 orang (3,8%) yang berstatus gizi sangat pendek.
Sedangkan dari 8 orang yang memiliki tingkat kecukupan energi kategori defisit,
terdapat 7 orang (87,5%) yang berstatus gizi normal dan ditemukan 1 orang (12,5%)
yang berstatus gizi pendek.
Tabel 4.23
No.
1.
2.
3.
4.
memiliki tingkat kecukupan energi baik, terdapat 17 orang (65,4%) yang berstatus
gizi normal dan ditemukan 7 orang (26,9%) yang berstatus gizi kurus. Sedangkan dari
8 orang yang memiliki tingkat kecukupan energi kategori defisit, terdapat 6 orang
(75,0%) yang berstatus gizi normal dan ditemukan 2 orang (25,0%) yang berstatus
gizi kurus.
2.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Status gizi menurut tingkat kecukupan protein pada anak TK dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.24
No.
1.
2.
3.
4.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 40 orang anak yang
memiliki tingkat kecukupan protein baik, terdapat 26 orang (65,0%) yang berstatus
gizi baik dan ditemukan 2 orang (5,0%) yang berstatus gizi buruk, dan terdapat 1
orang (100%) yang memiliki tingkat kecukupan protein kategori kurang dengan
status gizi baik.
Tabel 4.25
No.
1.
2.
3.
4.
memiliki tingkat kecukupan protein baik, terdapat 37 orang (92,5%) yang berstatus
gizi normal dan ditemukan 1 orang (2,5%) yang berstatus gizi sangat pendek, dan
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
terdapat 1 orang (100%) yang memiliki tingkat kecukupan protein kategori kurang
dengan status gizi normal.
Tabel 4.26
No.
1.
2.
3.
4.
memiliki tingkat kecukupan energi baik, terdapat 27 orang (67,5%) yang berstatus
gizi normal dan ditemukan 11 orang (27,5%) yang berstatus gizi kurus, dan terdapat 1
orang (100%) memiliki tingkat kecukupan protein kurang dengan status gizi normal.
3.
4 orang (50,0%) yang berstatus gizi baik dan gizi kurang. Sedangkan dari 35 orang
yang memiliki tingkat kecukupan vitamin A kategori cukup, terdapat 24 orang
(68,6%) dengan status gizi baik dan 2 masing-masing 2 orang (5,7%) yang berstatus
gizi buruk dan lebih.
Tabel 4.28
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 35 orang anak yang
memiliki tingkat kecukupan vitamin A kategori cukup, terdapat 25 orang (71,4%)
yang berstatus gizi normal dan ditemukan 8 orang (22,9%) yang berstatus gizi kurus,
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
dan dari 8 orang anak yang memiliki tingkat kecukupan dengan kategori tidak cukup,
terdapat 5 orang (62,5%) yang berstatus gizi normal dan 3 orang (37,5%) dengan
status gizi kurus.
4.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 15 orang anak yang
memiliki tingkat kecukupan besi (Fe) kategori tidak cukup, terdapat 8 orang (53,3%)
yang berstatus gizi baik dan 7 orang (46,7%) berstatus gizi kurang. Sedangkan dari 28
orang yang memiliki tingkat kecukupan besi kategori cukup, terdapat 20 orang
(71,6%) dengan status gizi baik dan 2 masing-masing 2 orang (7,1%) yang berstatus
gizi buruk dan lebih.
Tabel 4.31 Distribusi Status Gizi Menurut Kecukupan Besi (Fe) Murid Yayasan
Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan
Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
No. Kecukupan
Status Gizi TB/U
Jumlah
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Besi (Fe)
1. Tidak Cukup
2. Cukup
Sangat
Pendek
n
%
0
0
1
3,6
Pendek
n
1
2
%
6,7
7,1
Normal
n
14
25
%
93,3
89,3
n
15
28
%
100
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 15 orang anak yang
memiliki tingkat kecukupan besi (Fe) dengan kategori tidak cukup, terdapat 14 orang
(93,9%) yang berstatus gizi normal dan ditemukan 1 orang (6,7%) yang berstatus gizi
pendek, dan dari 28 orang
cukup, terdapat 25 orang (89,3%) dengan status gizi normal dan 1 orang (3,6%)
dengan status gizi sangat pendek.
Tabel 4.32 Distribusi Status Gizi Menurut Kecukupan Besi (Fe) Murid Yayasan
Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007 Berdasarkan
Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
Status Gizi TB/U
Jumlah
Kecukupan
No.
Kurus
Normal
Gemuk
Besi (Fe)
n
%
n
%
n
%
n
%
1. Tidak Cukup
5 33,3
10 66,7
0
0
15
100
2. Cukup
6 21,4
20 71,5
2
7,1
28
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 15 orang yang memiliki
tingkat kecukupan zat besi dengan kategori tidak cukup, terdapat 10 orang (66,7%)
yang berstatus gizi normal dan 5 orang (33,3%) dengan status gizi kurus. Sedangkan
dari 28 orang yang tingkat kecukupan besi kategori cukup, terdapat 20 orang (71,5%)
yang berstatus gizi normal dan 6 orang dengan status gizi kurus.
5.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Status gizi menurut tingkat kecukupan besi (Zn) pada anak TK dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.33
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 21 orang yang memiliki
tingkat kecukupan seng (Zn) kategori tidak cukup, terdapat 12 orang (57,1%) yang
berstatus gizi baik dan 1 orang (4,8%) berstatus gizi buruk. Sedangkan dari 22 orang
yang memiliki tingkat kecukupan kategori cukup terdapat 16 orang (72,8%) berstatus
gizi baik dan 1 orang (4,5%) yang berstatus gizi buruk.
Tabel 4.34
tingkat kecukupan seng kategori tidak cukup terdapat 19 orang (90,4%) berstatus gizi
normal dan masing-masing 1 orang (4,8%) berstatus gizi sangat pendek dan pendek.
Sedangkan dari 22 orang yang tingkat kecukupan seng dengan kategori cukup
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
terdapat 20 orang (90,9%) yang berstatus gizi normal dan 2 orang (9,1%) dengan
status gizi pendek.
Tabel 4.35
tingkat kecukupan seng kategori tidak cukup terdapat 15 orang (71,4%) berstatus gizi
normal dan 6 orang (28,6%) berstatus gizi kurus. Sedangkan dari 22 orang yang
tingkat kecukupan seng dengan kategori cukup terdapat 15 orang (68,2%) yang
berstatus normal dan 5 orang (22,7%) dengan status gizi kurus.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
BAB V
PEMBAHASAN
5.1
Sumber energi lain yang dikonsumsi anak TK adalah jagung dan ubi. Namun
frekuensi pemberikan kedua jenis makanan ini jarang hanya sebagai makanan
selingan. Seperti pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa frekuensi pemberian jagung
pada anak TK paling banyak adalah 4-6x/ minggu sedangkan ubi 1-3x/minggu.
Biasanya kedua jenis makanan ini diolah dengan cara direbus, digoreng atau dengan
membuatnya menjadi kue tradisional.
Untuk jenis makanan lauk hewani yang paling banyak dikonsumsi anak TK
adalah ikan dengan frekuensi pemberian >1x/hari. Artinya ikan telah dikonsumsi
setiap kali makan. Pada umumnya ikan disajikan/ diolah dengan cara digoreng.
Hanya sebagian saja disajikan dengan menggunakan cabai, hal ini dikarenakan anak
TK pada umumnya tidak menyukai rasa yang menyengat (Santoso, 2004) seperti
cabai. Untuk konsumsi telur dan daging/ ayam diberikan sesekali saja, meskipun
dalam tabel 4.8 disebutkan bahwa frekuensi pemberian telur paling banyak adalah
>1x/ hari dengan alasan, pemberian telur merupakan alternatif pengganti lauk jika
anak sudah tidak menyukai lauk yang tersedia. Untuk daging/ ayam dan udang,
mungkin hanya sebagian dari responden yang mampu untuk membelinya.
Jenis makanan lauk nabati yang dikonsumsi anak TK adalah tahu dan tempe.
Namun sebagaian besar anak TK tidak menyukai kedua jenis lauk nabati tersebut. Hal
ini dapat dilihat pada tabel 4.9 di mana frekuensi makan tempe paling banyak adalah
1x/ hari, sedangkan tahu 1-3x/ minggu. Jarangnya anak mengonsumsi tahu dan tempe
disebabkan anak tidak menyukai rasanya. Biasanya tahu dan tempe diolah/ disajikan
hanya dengan cara digoreng.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
energi
yang
berlangsung
lama
pada
seseorang
akan
Berdasarkan tabel 4.15 disebutkan bahwa pada umumnya tingkat kecukupan vitamin
A pada anak TK dalam kategori cukup dengan tingkat konsumsi rata-rata 1419,1 RE.
Namun masih ditemukan anak dengan tingkat kecukupan vitamin A dengan kategori
tidak cukup. Hal ini disebabkan rendahnya konsumsi pangan yang mengandung
vitamin, yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan.
Pada umumnya tingkat konsumsi anak terhadap vitamin A berasal dari sayur-sayuran
seperti sayur bayam, kangkung dan sayur daun singkong. Meskipun ketiga jenis sayur
tersebut mengandung vitamin A yang cukup tinggi, jika frekuensi pemberian jarang
otomatis kebutuhan tubuh terhdap vitamin A juga akan berkurang. Kebiasaan anak
yang tidak suka mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan juga disebabkan
sumber zat gizi tersebut tidak diperkenalkan pada anak sejak dini. Seperti yang
dikatakan oleh Hui (1994) dalam Gunanti (2006) bahwa beberapa prinsip utama
dalam pembentukan kebiasaan makan yang baik pada anak adalah dengan
memperkenalkan beragam jenis makanan kepada anak termasuk sayur sejak dini.
Menurut Kapiten (2003), seorang ibu yang telah menanamkan kebiasaan makan
dengan gizi yang baik pada usia dini akan sangat mudah mengarahkan kebiasaan
makan yang baik.
Di samping berasal dari pangan nabati, vitamin A juga terdapat dalam pangan hewani
seperti dalam hati, kuning telur, susu (di dalam lemaknya) dan mentega. Vitamin A
berperan dalam berbagai fungsi faali tubuh. Di antaranya pada fungsi penglihatan.
Vitamin A juga berfungsi terhadap kekebalan tubuh manusia yang disebut sebagai
anti oksidan dan fungsi metabolik lainnya. Sehingga jika terjadi kekurangan terhadap
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
mengakibatkan konsentrasi dalam belajar menurun dan penderita akan lebih mudah
terserang penyakit infeksi. Hal ini tentu menghambat upaya pengembangan kualitas
SDM.
5.2.5 Tingkat Kecukupan Seng (Zn)
Untuk kecukupan seng (Zn), berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa tingkat
kecukupan seng anak TK pada umumnya terdapat pada kategori cukup yaitu sebesar
22 orang (51,2%) dengan tingkat konsumsi rata-rata 10,6 mg. Untuk seng juga masih
ditemukan anak dengan tingkat kecukupan tidak cukup yaitu sebanyak 21 orang
(48,8%) hampir mendekati jumlah kategori cukup.
Masih rendahnya tingkat kecukupan seng pada anak TK dikarenakan masih
rendahnya konsumsi terhadap sumber seng (Zn) terutama daging, hati, kerang dan
telur. Seperti halnya besi, absorpsi seng juga dipengaruhi oleh status seng tubuh. Bila
lebih banyak seng yang dibutuhkan, lebih banyak pula jumlah seng yang diabsorpsi.
Begitu pula jenis makanan yang mempengaruhi absorpsi seng. Serat dan fitat
menghambat ketersediaan biologik seng. Sebaliknya protein histidin membantu
absorpsi. Tembaga dalam jumlah melebihi kebutuhan faali akan menghambat
absorbsi seng.
Pertumbuhan erat kaitannya dengan kecukupan konsumsi seng (Zn). Seng merupakan
suatu unsur kehidupan. Kita memerlukan seng untuk perkembangan tubuh,
kekebalan, sistem endokrin, saraf dan kesehatan kulit. Seng juga membantu
pertumbuhan sel-sel dalam tubuh. Kurangnya asupan seng akan memperlambat
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
perkembangan tubuh dan menyebabkan ukuran tubuh menjadi kecil. Selain itu seng
juga terkait erat dengan perkembangan kecerdasan anak (Almatsier, 2001).
Menurut Soekirman (2000), seng dapat mempengaruhi pertumbuhan dan juga
berperan untuk mencegah terjadinya diare dan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)
pada anak-anak yang pendek tidak sesuai umur (PTSU) atau stunted. Menurut
Nasution (2000) yang dikutip oleh Lubis (2006) menyatakan bahwa defisiensi seng
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan meningkatkan risiko diare dan infeksi saluran
nafas.
5.3
5.3.1 Status Gizi Anak TK Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB
Dari hasil pengolahan data status gizi dengan indeks BB/U seperti yang
terdapat dalam tabel 4.18 pada umumnya status gizi anak TK berada pada kategori
gizi baik yaitu sebanyak 28 orang (65,1%). Hal ini menunjukkan pertumbuhan berat
badan anak telah sesuai dengan umurnya. Anak dengan kategori gizi buruk
ditemukan sebanyak 2 orang (4,7%). Dari hasil pengamatan yang dilakukan secara
langsung, kedua anak yang dikategorikan gizi buruk tidak memiliki tanda/ ciri khusus
menderita gizi buruk. Berdasarkan indeks BB/TB, salah satu di antaranya saat ini
berstatus gizi normal sehingga anak tersebut tidak termasuk kelompok yang memiliki
masalah gizi. Mungkin dikategorikan gizi buruk karena postur tubuh anak yang lebih
pendek dari anak-anak lain yang seusianya. Anak dengan kategori gizi lebih juga
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
ditemukan sebanyak 2 orang (4,7%). Sesuai dengan sifatnya yang labil, indeks ini
hanya mencerminkan status gizi saat ini.
Untuk status gizi anak dengan indeks TB/U berdasarkan tabel 4.19, pada
umumnya anak berada pada kategori normal, yaitu sebanyak 39 orang (90,7%). Hal
ini menunjukkan pertumbuhan tinggi badan anak sudah sesuai dengan umur. Namun
ada juga dijumpai anak dengan status gizi sangat pendek yaitu 1 orang (2,3%). Faktor
yang menyebabkan masih adanya anak dengan kategori sangat pendek mungkin
dikarenakan jumlah asupan gizi yang tidak cukup sejak balita. Pertumbuhan tinggi
badan tidak seperti berat badan relatif kurang sensitif terhadap defisiensi gizi jangka
pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan baru akan tampak pada
saat yang cukup lama dan merupakan gambaran status gizi masa lalunya.
Sedangkan status gizi anak dengan indeks BB/TB seperti yang terdapat dalam
tabel 4.20, pada umumnya anak TK juga berada pada kategori normal, yaitu sebanyak
30 orang (69,8%). Status gizi anak dengan kategori gemuk sebanyak 2 orang (4,7%).
Berat badan menurut tinggi badan merefleksikan berat badan dalam hubungan
dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah
dalam hubungannya dengan pertambahan tinggi badan dengan kecepatan tertentu.
Ada dua faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang, yaitu secara langsung dan
tidak langsung. Secara langsung misalnya tingkat konsumsi individu, dan penyakit
infeksi yang mungkin diderita anak. Sedangkan secara tidak langsung adalah karena
faktor ketahanan pangan dalam keluarga, pola asuh anak, akses atau keterjangkauan
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
anak dan keluarga terhadap air bersih dan pelayanan kesehatan yang baik
(Soekirman,2000).
5.3.2 Status Gizi Anak TK Berdasarkan Tingkat Kecukupan Zat Gizi
1.
terjadi pada anak yang berstatus gizi baik dan normal. Seperti pada tabel 4.21 dapat
diketahui bahwa dari 26 orang anak yang memiliki tingkat kecukupan energi baik,
terdapat 15 orang (57,7%) yang berstatus gizi baik dan ditemukan 2 orang (7,7%)
yang berstatus gizi buruk berdasarkan indeks BB/U. Hal ini bisa saja terjadi mungkin
disebabkan pada saat ini tingkat konsumsi anak terhadap sumber energi telah cukup.
Keadaan ini terjadi kemungkinan juga disebabkan anak ada mengalami gangguan
kesehatan sebelum recall diadakan. Seperti yang telah diketahui bahwa berat badan
merupakan parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat
sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang
penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang
dikonsumsi (Supariasa, 2001). Sedangkan dari 8 orang yang memiliki tingkat
kecukupan energi kategori defisit, terdapat 5 orang (65,5%) yang berstatus gizi baik
dan ditemukan 3 orang (37,5%) yang berstatus gizi kurang. Hal ini disebabkan
kemungkinan pada saat itu anak mengonsumsi sumber energi dalam jumlah yang
kurang atau terkena penyakit infeksi. Menurut UNICEF (1998) seperti yang dikutip
oleh Soekirman (2000), salah satu penyebab langsung masalah gizi pada anak terjadi
oleh karena faktor makanan dan karena infeksi penyakit. Berat badan adalah
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan normal, di mana keadaan
kesehatan yang baik dan seimbang antara konsumsi dan keburtuhan gizi terjamin,
maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam
keadaan abnormal, terdapat dua kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat
berkembang cepat atau lambat dari keadaan normal (Supariasa, 2001).
Status gizi anak berdasarkan indeks TB/U menurut kecukupan energi seperti
dalam tabel 4.22 menunjukkan bahwa dari 26 orang anak yang memiliki tingkat
kecukupan energi baik, terdapat 23 orang (88,5%) yang berstatus gizi normal dan
ditemukan 1 orang (3,8%) yang berstatus gizi sangat pendek. Hal ini bisa saja terjadi
dikarenakan postur tubuh anak yang sangat pendek kemungkinan disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan masa lalu sehingga terlambat untuk mengejar pertumbuhan
anak
seusianya.
Tinggi
badan
merupakan
parameter
antropometri
yang
dan ditemukan 7 orang (26,9%) yang berstatus gizi kurus. Hal ini disebabkan tingkat
konsumsi energi anak sudah mencukupi kebutuhan atau karena faktor tinggi badan di
mana anak kelihatan jangkung. Berat badan berkorelasi linier dengan tinggi badan,
artinya dalam keadaan normal perkembangan berat badan akan mengikuti
pertambahan tinggi badan pada percepatan tertentu. Dengan demikian berat badan
yang normal akan proporsional dengan tinggi badannya (Soekirman, 2000).
Sedangkan dari 8 orang yang memiliki tingkat kecukupan energi kategori defisit,
terdapat 6 orang (75,0%) yang berstatus gizi normal dan ditemukan 2 orang (25,0%)
yang berstatus gizi kurus.
2.
memiliki tingkat kecukupan protein baik, terdapat 26 orang (65,0%) yang berstatus
gizi baik dan ditemukan 2 orang (5,0%) yang berstatus gizi buruk, hal ini disebabkan
saat ini anak cukup memperoleh sumber protein melalui pangan hewani seperti ikan
dan telur. Hal ini sesuai dengan yang tercantum pada tabel 4.8 yang menyatakan
bahwa frekuensi pemberian ikan dan telur paling banyak adalah >1x/ hari. Di
samping juga, itu seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa berat badan sangat
sensitif terhadap perubahan-perubahan mendadak, seperti karena terserang penyakit
infeksi, menurunnya nafsu makan, atau menurunnya jumlah makanan yang
dikonsumsi. Kemudian terdapat 1 orang (100%) yang memiliki tingkat kecukupan
protein kategori kurang dengan status gizi baik.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Untuk indeks TB/U, kecukupan protein anak berdasarkan tabel 4.25, dari 40
orang anak yang memiliki tingkat kecukupan protein baik, terdapat 37 orang (92,5%)
yang berstatus gizi normal dan ditemukan 1 orang (2,5%) yang berstatus gizi sangat
pendek. Seperti halnya dengan kecukupan energi, juga dijumpai anak dengan tingkat
kecukupan protein kategori baik berstatus gizi sangat pendek. Hal ini kemungkinan
dikarenakan pertumbuhan anak sudah terganggu pada masa lalu sehingga tidak bisa
mengejar pertumbuhan seusianya. Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa
pertumbuhan tinggi badan relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi
dalam waktu yang pendek. Pengaruh kurang gizi terhadap pertumbuhan tinggi badan
baru terlihat dalam waktu yang cukup lama. Atau juga kemungkinan disebabkan
konsumsi protein yang kurang karena pada umumnya orang tua murid berada pada
tingkat ekonomi menengah ke bawah. Menurut Beaton dan Bengoa (1973) seperti
yang dikutip oleh Supariasa (2001) menyatakan bahwa indeks TB/U lebih erat
kaitannya dengan status sosial-ekonomi. Kemudian terdapat 1 orang (100%) yang
memiliki tingkat kecukupan protein kategori kurang dengan status gizi normal. Hal
ini terjadi mungkin disebabkan anak mengalami gangguan kesehatan.
Sedangkan untuk indeks BB/TB kecukupan protein pada umumnya berada
pada kategori baik dengan anak yang berstatus gizi normal. Namun anak dengan
status gizi kurus juga dijumpai pada tingkat kecukupan protein kategori baik. Hal ini
disebabkan anak sudah cukup mengonsumsi pangan yang mengandung protein.
3.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Menurut Santoso (2004) vitamin A sebagai zat gizi yang banyak diteliti di
Indonesia menunjukkan kevitalannya dalam mencegah kejadian infeksi, diare,
mencegah kebutaan serta berpengaruh terhadap pertumbuhan anak dan pertumbuhan
otak.
Berdasarkan indeks BB/U, dari dari 8 orang anak yang memiliki tingkat
kecukupan vitamin A kategori tidak cukup, terdapat masing-masing 4 orang (50,0%)
yang berstatus gizi baik dan gizi kurang. Hal ini disebabkan masih adanya anak yang
tidak suka mengonsumsi sayur dan buah. Menurut Soekirman (2000), anak-anak
Indonesia tidak tertarik untuk mengonsumsi sayuran hijau bila dibandingkan dengan
anak-anak dari negara maju. Sedangkan dari 35 orang yang memiliki tingkat
kecukupan vitamin A kategori cukup, terdapat 24 orang (68,6%) dengan status gizi
baik dan masing-masing 2 orang (5,7%) yang berstatus gizi buruk dan lebih. Hal ini
dikarenakan anak sudah cukup mengonsumsi pangan yang mengandung vitamin A
seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
Berdasarkan indeks TB/U sesuai dengan tabel 4.28 bahwa dari 35 orang anak
yang memiliki tingkat kecukupan vitamin A kategori cukup, terdapat 31 orang
(88,6%) yang berstatus gizi normal dan ditemukan 1 orang (2,9%) yang berstatus gizi
sangat pendek, hal ini terjadi kemungkinan disebabkan pertumbuhan anak terganggu
pada masa lalu. kemudian terdapat 8 orang (100%) yang memiliki tingkat kecukupan
vitamin A kategori tidak cukup dengan status gizi normal. Hal ini terjadi dikarenakan
kurangnya konsumsi anak terhadap pangan yang mengandung vitamin A atau
mungkin disebabkan oleh gangguan penyerapan tubuh terhadap vitamin A.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Sedangkan menurut indeks BB/TB, dari 35 orang anak yang memiliki tingkat
kecukupan vitamin A kategori cukup, terdapat 25 orang (71,4%) yang berstatus gizi
normal dan ditemukan 8 orang (22,9%) yang berstatus gizi kurus. Hal ini
menunjukkan bahwa status gizi kurus pada anak dengan kecukupan vitamin A
dengan kategori cukup kemungkinan disebabkan anak lebih jangkung dari usia
semestinya. Kemudian dari 8 orang anak yang memiliki tingkat kecukupan dengan
kategori tidak cukup, terdapat 5 orang (62,5%) yang berstatus gizi normal dan 3
orang (37,5%) dengan status gizi kurus.
4.
memiliki tingkat kecukupan besi (Fe) kategori tidak cukup, terdapat 8 orang (53,3%)
yang berstatus gizi baik dan 7 orang (46,7%) berstatus gizi kurang. Hal ini
disebabkan tingkat konsumsi zat besi kurang, seperti daging, ayam, sayuran hijau,
kacang-kacangan dan lain-lain. Atau juga kemungkinan disebabkan oleh faktor
pangan yang dapat menghambat absorbsi zat besi. Menurut Soekirman (2000)
masalah kurang gizi besi (KGB) dan anemi gizi besi (AGB) adalah masalah gizi
mikro terbesar dan tersulit diatasi di seluruh dunia, terutama pada bayi, anak
prasekolah dan wanita usia subur. Anak-anak paling rawan terhadap KGB oleh
karena kebutuhan zat besi relatif lebih besar untuk keperluan pertumbuhan tubuh.
Sedangkan dari 28 orang yang memiliki tingkat kecukupan besi kategori cukup,
terdapat 20 orang (71,6%) dengan status gizi baik dan masing-masing 2 orang (7,1%)
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
yang berstatus gizi buruk dan lebih. Hal ini mungkin dikarenakan pangan anak sudah
cukup mengandung zat besi seperti telur, ikan, dan kacang-kacangan.
Untuk indeks TB/U sesuai dengan tabel 4.31, dari 15 orang anak yang
memiliki tingkat kecukupan besi (Fe) dengan kategori tidak cukup, terdapat 14 orang
(93,9%) yang berstatus gizi normal dan ditemukan 1 orang (6,7%) yang berstatus gizi
pendek, hal ini mungkin disebabkan faktor pangan yang menghambat absorbsi zat
besi. Kemudian dari 28 orang yang memiliki tingkat kecukupan besi (Fe) kategori
cukup, terdapat 25 orang (89,3%) dengan status gizi normal dan 1 orang (3,6%)
dengan status gizi sangat pendek. Hal ini terjadi pada anak yang sangat pendek,
mungkin disebabkan dulunya anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga tidak
mampu mengejar pertumbuhan anak seusianya. Menurut Soekirman (2000), seorang
anak yang tergolong PTSU (Pendek Tidak Sesuai Umurnya) kemungkinan untuk
menormalkan pertumbuhan linier dan mengejar pertumbuhan potensial (catch-up
growth) masih ada. Sedangkan pada anak usia sekolah sampai remaja kemungkinan
menormalkan pertumbuhan linier masih ada, tetapi kemungkinannya kecil untuk
dapat catc-up growth.
Sedangkan untuk indeks BB/TB dari 15 orang yang memiliki tingkat
kecukupan zat besi dengan kategori tidak cukup, terdapat 10 orang (66,7%) yang
berstatus gizi normal dan 5 orang (33,3%) dengan status gizi kurus. Sedangkan dari
28 orang yang tingkat kecukupan besi kategori cukup, terdapat 20 orang (71,5%)
yang berstatus gizi normal dan 6 orang dengan status gizi kurus.
5.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2006) menyatakan bahwa yang
menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kecukupan konsumsi seng
dengan pertumbuhan anak balita berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB. Dalam
tabel 4.33 dapat diketahui bahwa dari 21 orang yang memiliki tingkat kecukupan
seng (Zn) kategori tidak cukup, terdapat 12 orang (57,1%) yang berstatus gizi baik
dan 1 orang (4,8%) berstatus gizi buruk. Hal ini terjadi karena kurangnya konsumsi
anak terhadap sumber pangan yang mengandung seng seperti daging, hati, kerang dan
telur. Sedangkan dari 22 orang yang memiliki tingkat kecukupan kategori cukup
terdapat 16 orang (72,8%) berstatus gizi baik dan 1 orang (4,5%) yang berstatus gizi
buruk. Hal ini kemungkinan terjadi karena konsumsi pangan anak yang mengandung
seng baik hanya pada saat ini. Menurut Soekirman (2000), beberapa penelitian
menunjukkan adanya hubungan antara kekurangan zat seng dengan gangguan
pertumbuhan dan penyakit infeksi.
Menurut indeks TB/U, sesuai dengan tabel 4.34 dari 21 orang yang memiliki
tingkat kecukupan seng kategori tidak cukup terdapat 19 orang (90,4%) berstatus gizi
normal dan masing-masing 1 orang (4,8%) berstatus gizi sangat pendek dan pendek.
Hal ini kemungkinan terjadi di samping karena faktor pangan yang mengandung seng
kurang, juga disebabkan oleh faktor penyerapan terhadap pangan yang mengandung
seng kurang, seperti serat, fitat dan tembaga. Sedangkan dari 22 orang yang tingkat
kecukupan seng dengan kategori cukup terdapat 20 orang (90,9%) yang berstatus
gizi normal dan 2 orang (9,1%) dengan status gizi pendek. Hal ini terjadi pada anak
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
yang berstatus gizi pendek mungkin disebabkan pada masa lalu anak mengalami
gangguan pertumbuhan.
Sedangkan menurut indeks BB/TB sesuai dengan tabel 4.35 dari 21 orang
yang memiliki tingkat kecukupan seng kategori tidak cukup terdapat 15 orang
(71,4%) berstatus gizi normal dan 6 orang (28,6%) berstatus gizi kurus. Menurut
Asad (2002) defisiensi seng dapat terjadi pada golongan rentan, yaitu anak-anak.
Tanda-tanda kekurangan seng adalah terjadi gangguan pertumbuhan dan kematangan
seksual, fungsi pencernaan terganggu karena kerusakan permukaan sel cerna.
Sedangkan dari 22 orang yang tingkat kecukupan seng dengan kategori cukup
terdapat 15 orang (68,2%) yang berstatus normal dan 5 orang (22,7%) dengan status
gizi kurus. Hal ini terjadi karena anak sudah cukup mengonsumsi pangan yang
mengandung seng.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
1. Pola makan anak TK di Yayasan Muslimat R. A Al-Ittihadiyah Medan
tahun 2007 menurut jenis makanan belum beranekaragam dapat diketahui
dari kurangnya variasi menu setiap kali makan, sedangkan frekuensi makan
utama sebanyak 3x dalam sehari yang terdiri dari makan pokok, lauk pauk,
sayur-sayuran dan buah-buahan yang dikonsumsi dengan tidak lengkap tiap
kali makan.
2. Pada umumnya tingkat kecukupan zat gizi berupa energi dan protein pada
anak TK berada pada kategori baik, sedangkan untuk vitamin A, zat besi
(Fe), dan seng (Zn) berada pada tingkat kecukupan dengan kategori cukup.
Namun masih dijumpai anak dengan tingkat kecukupan kategori defisit dan
tidak cukup.
3. Status gizi anak TK di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan tahun
2007 berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB pada umumnya dalam
kategori gizi baik dan normal, namun masih ditemukan juga anak dengan
kategori gizi buruk, sangat pendek dan kurus.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
6.2
Saran
1. Kepada orang tua murid hendaknya memperhatikan konsumsi pangan anak
dengan menyajikan makanan yang beranekaragam dan variasi menu setiap
kali makan.
2. Kepada orang tua murid hendaknya memperhatikan konsumsi pangan anak
khusus untuk energi, vitamin dan mineral untuk menghindari terjadinya
masalah gizi pada anak.
3. Kepada orang tua murid hendaknya memperkenalkan jenis makanan yang
mengandung zat gizi pada anak sejak dini.
4.
memberi
pengetahuan
kepada
murid
tentang
pentingnya
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Arisman, 2002. Buku Ajar Ilmu Gizi, Gizi dalam Daur Kehidupan. Bagian Ilmu
Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Proyek
Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Anonim,
Pra
Sekolah
Anonim,
2006.
Pola
Makan
Anak
http//:www.artikel/Kesehatan/polamakananak.html.
dan
Sekolah.
Balita.
Asad, S., 2002. Gizi Kesehatan Ibu dan Anak. Proyek Peningkatan Penelitian
Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta.
Baliwati, Y.F., dkk, 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Penebar Swadaya, Bogor.
Gunanti, I.R., 2006. Kebiasaan Makan, Konsumsi Zat Gizi, Status Gizi Anak Pra
Sekolah dan Keterlibatan Ibu dalam Kegiatan Sosial di Luar Rumah.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi (PPPG) Lembaga Penelitian
Universitas Airlangga. http//:www.Jurnal_ppek{at}litbang.depkes.go,id.
Judarwanto,W.,
2007.
Kesulitan
Makan
Pada
http://journal.lib.unair.ac.id/index.php/fikm/search/titles
Kapiten,
Anak.
Kanak-Kanak.
Kardjati, S., 1985. Aspek Kesehatan dan Gizi Anak Balita. Yayasan Obor
Indonesia, Jakarta.
Kertawacana, Sulistiono, 2006. Balita Gizi Buruk Naik Jadi 2,3 Juta. Harian
Kompas 27 September 2006, Jakarta.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Khomsan, Ali, 2003. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Lubis, Ely, S., 2006. Hubungan Kecukupan Konsumsi Seng (Zink) Dengan
Pertumbuhan Anak Balita di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2006. Skripsi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.
Markum, A.H., 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 1. Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI. Penerbit Gaya Baru, Jakarta.
Notoatmodjo, S., 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Pudjiadi, S., 2003. Ilmu gizi Klinis Pada Anak, Edisi ke-4. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Penerbit: Gaya Baru, Jakarta.
Sanoesi, A., 2005. Bagaimana Karakteristik Keluarga dengan Balita KEP di
Dusun Kersan, Desa Tirtonirmolo Kecamatan Kasihan, Kabupaten
Bantul, DIY. Health Mass Research Paper, Jakarta.
Sintha, R., 2001. Sehat Pangkal Cerdas. Kumpulan Artikel Kompas. Penerbit
Kompas, Jakarta.
Santoso, Soegeng dan Ranti, Annel, S., 2004. Kesehatan dan Gizi. Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Soekirman, 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya Untuk Keluarga dan Masyarakat.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
1999/ 2000, Jakarta.
Suharjo, 1989. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bumi Aksara, Jakarta.
Supariasa , I.D.N., Bakri, B, dan Fajar, I., 2001. Penilaian Status Gizi, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
2. Umur
3. Suku
: a. Jawa
b. Batak
c. Melayu
d. Lin-lain
4. Pendidikan Terakhir
: a.Tidak Sekolah
b. Tamat SD
c. Tamat SLTP
d. Tamat SLTA
e. Diploma
f. Sarjana
5. Pekerjaan
Data Anak TK
1. Nama :
2. Tanggal Lahir
3. Jenis Kelamin
4. Berat Badan
5. Tinggi Badan
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
: Pertama
Tanggal
:..
Waktu
Makan
Nama Makanan
Jenis
Bahan Makanan
Banyaknya
URT
gram
Pagi
Jam .
Siang
Jam .
Malam
Jam
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
: Kedua
Tanggal
:..
Waktu
Makan
Nama Makanan
Jenis
Bahan Makanan
Banyaknya
URT
gram
Pagi
Jam .
Siang
Jam .
Malam
Jam
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Frekuensi Makan
> 1x
/hari
1x
/hari
4-6x/
minggu
1-3x/
minggu
1x /bulan
1x /tahun
keterangan
a. Nasi
b. Jagung
c. Ubi
2. Lauk Hewani
a. Ikan
b. Telur
c. Daging
d. Lain-lain
3. Lauk Nabati
a. Tempe
b. Tahu
c. Lain-lain
4. Sayur-sayuran
a. Kangkung
b. Bayam
c. Daun
singkong
d. Lain-lain
5. Buah-buahan
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
a. Pepaya
b. Pisang
c. Jeruk
d. Lain-lain
6. Susu
7. Lain-lain
TINGKAT KECUKUPAN ZAT GIZI ANAK TK YAYASAN MUSLIMAT
R.A AL-ITTIHADIYAH MEDAN TAHUN 2007
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
Nama Anak
Fatimah Zahra
Raihan
Muhammad Rafi
Tiara Okty P LBS
Daffa Faturrahman
Maysyafika Br S
Teguh
Sonya Fatira A
Abil Hadidi LBS
Nabila Syafinka
Hafsyah
Asfarado Banderas
Reza Fawwaz F
Silvi Regina P
Ananda Rizalen
Sarah
Dilla
Anggi Hairani
Alya Putri
M. Fachry R
M. Bagus Budiman
Rizki
Dessi Putri R
Rahman Wahyuni
Hasania
Cut Rauzatul M
Putri Maulidiyani
Nabil
Ahmad Ramadhan
Azhari Afendy
Humairah Marhamah
Vanya Nabila
Energi
kkalori
%
2506,5 143,2
2391,0 136,2
1152,5
65,9
2240,0 196,2
2905,5 166,0
1833,0 104,7
3648,0 208,1
3079,0 175,9
1009,5
57,7
1175,0
67,1
1313,0
75,0
859,0
49,1
3484,5 199,1
3117,0 178,1
1340,0
76,6
1117,5
63,9
1261,0
72,1
1184,0
67,7
1403,0
80,2
2290,0 170,9
2332,5 133,3
1873,0 107,0
3233,0 184,7
2105,0 120,3
1591,5
90,9
2018,0 115,3
2257,5 129,0
1142,5
65,3
1316,0 189,5
1308,0
74,7
3424,0 195,7
2249,0 128,5
Protein
(gr)
%
111,6 348,8
115,9 362,0
41,1 128,4
163,9 512,3
91,7 286,4
62,9 196,6
158,4 495,0
90,1 282,8
55,2 172,3
42,5 132,8
87,6 273,6
31,6
98,6
153,9 480,8
111,4 348,1
36,1 112,8
46,9 293,1
35,0 109,4
35,5 110,9
42,5 132,8
107,4 335,5
106,5 332,8
81,4 254,4
104,9 343,4
59,1 184,7
51,2 160,0
94,7 295,9
109,1 340,9
30,8
96,3
113,7 355,3
62,7 195,9
157,9 493,4
102,0 318,8
Seng (Zn)
(mg)
%
16,5
165
12,5
125
4,5
45,0
23,1
231
10,3
103
7,9
79
24,2
242
14,7
147
5,1
51
4,8
48
11,2
112
3,3
33
23,3
233
14,1
141
3,9
39
4,9
49
3,9
39
4,4
44
4,7
47
14,2
142
14,5
145
9,9
99
14,5
145
6,8
68
7,2
72
12,3
123
14,7
147
3,6
36
13,4
134
6,7
67
24,2
242
15,7
157
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
Yuli Rahmaini
Annisa
Nur Ella Nadia
M.Arif Ramadhan
Rian Faderi
Nur Adma Syahputri
Arifah Muvidah
Boby Listiawan
Fadila Ramadini
Adam Renaldi
Said Mhd Husein
2391,0
2506,5
2914,5
1987,5
859,0
1403,0
1715,5
1388,5
2565,5
2390,0
914,5
136,6
143,2
166,5
113,6
49,1
80,2
98,0
79,3
196,6
136,6
52,3
115,9
111,6
125,3
53,2
31,6
42,5
49,1
38,5
107,7
101,9
32,1
362,0
348,8
391,6
166,8
98,6
132,8
153,4
120,3
334,6
318,6
100,3
1328,0
1471,0
3000,5
532,0
543,0
698,0
1066,5
1206
2340,0
259,5
292,0
288,7
428,5
652,3
115,7
118,0
151,7
231,8
262,1
508,7
56,4
63,5
55,9
34,4
79,1
3,7
3,7
5,5
11,6
6,5
29,5
485,0
2,9
621,1
381,6
878,0
41,1
40,6
61,1
128,9
72,2
327,2
53,9
31,7
12,5
16,5
18,1
6,0
3,3
4,7
6,6
4,7
15,2
8,8
3,2
125
165
181
60
33
47
66
47
305,0
88,0
32
Frequencies
Frequency Table
Statistics
Frequency Table
st.gizi_bb/u
Valid
gizi buruk
gizi kurang
gizi baik
gizi lebih
Total
Frequency
2
11
28
2
43
Percent
4.7
25.6
65.1
4.7
100.0
Valid Percent
4.7
25.6
65.1
4.7
100.0
Cumulative
Percent
4.7
30.2
95.3
100.0
pendek
normal
Total
3
39
43
7.0
90.7
100.0
7.0
90.7
100.0
9.3
100.0
st. gz_bb/tb
Valid
kurus
normal
gemuk
Total
Frequency
11
30
2
43
Percent
25.6
69.8
4.7
100.0
Cumulative
Percent
25.6
95.3
100.0
kec.energi
Valid
baik
sedang
kurang
defisit
Total
Frequency
26
4
5
8
43
Percent
60.5
9.3
11.6
18.6
100.0
Valid Percent
60.5
9.3
11.6
18.6
100.0
Cumulative
Percent
60.5
69.8
81.4
100.0
ke c.protei n
Valid
baik
sedang
kurang
Total
Frequency
40
2
1
43
Percent
93.0
4.7
2.3
100.0
Cumulative
Percent
93.0
97.7
100.0
kec.vit_a
Valid
defisit
baik
Total
Frequency
8
35
43
Percent
18.6
81.4
100.0
Valid Percent
18.6
81.4
100.0
Cumulative
Percent
18.6
100.0
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
kec.fe
Valid
defisit
baik
Total
Frequency
15
28
43
Percent
34.9
65.1
100.0
Valid Percent
34.9
65.1
100.0
Cumulative
Percent
34.9
100.0
kec.Zn
Frequency
Percent
Valid Percent
defisit
Valid
21
48.8
Crosstabs st.gizi_bb/u * kec.energi 48.8
baik
22
51.2
51.2
Total
43
100.0
100.0
Cumulative
Percent
48.8
100.0
Valid
N
st.gizi_bb/u * kec.energi
Percent
100.0%
43
Total
N
43
Percent
100.0%
baik
st.gizi_bb/u
Total
gizi buruk
gizi kurang
gizi baik
gizi lebih
2
7
15
2
26
defisit
Total
1
3
3
5
2
11
28
2
43
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Valid
N
st.gizi_tb/u * kec.energi
Percent
100.0%
43
Total
N
Percent
100.0%
43
baik
st. gizi_tb/u sangat pendek
pendek
normal
Total
1
2
23
26
4
4
defisit
Total
1
3
39
43
1
7
8
5
5
Valid
N
st.gz_bb/tb * kec.energi
43
Percent
100.0%
Cases
Missing
N
Percent
0
.0%
Total
N
43
Percent
100.0%
7
17
2
26
kec.energi
sedang
kurang
1
1
3
4
4
defisit
Total
2
6
8
11
30
2
43
Valid
N
st.gizi_bb/u * kec.protein
Percent
100.0%
43
Total
N
43
Percent
100.0%
baik
st.gizi_bb/u
gizi buruk
gizi kurang
gizi baik
gizi lebih
2
10
26
2
40
Total
kurang
Total
1
1
2
11
28
2
43
Valid
N
st.gizi_tb/u * kec.protein
43
Percent
100.0%
Cases
Missing
N
Percent
0
.0%
Total
N
43
Percent
100.0%
baik
st. gizi_tb/u sangat pendek
pendek
normal
Total
1
2
37
40
1
1
2
kurang
Total
1
1
1
3
39
43
Valid
N
st.gz_bb/tb * kec.protein
Percent
100.0%
43
Total
N
Percent
100.0%
43
baik
st. gz_bb/tb kurus
normal
gemuk
Total
11
27
2
40
kurang
Total
11
30
2
43
Valid
N
st.gizi_bb/u * kec.vit_a
43
Percent
100.0%
Total
N
43
Percent
100.0%
Total
gizi buruk
gizi kurang
gizi baik
gizi lebih
4
4
8
2
7
24
2
35
Total
2
11
28
2
43
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
Valid
N
st.gizi_tb/u * kec.vit_a
43
Percent
100.0%
Cases
Mis sing
N
Percent
0
.0%
Total
N
43
Percent
100.0%
8
8
Total
1
3
31
35
1
3
39
43
Valid
N
st.gz_bb/tb * kec.vit_a
43
Percent
100.0%
Cases
Mis sing
N
Percent
0
.0%
Total
N
43
Percent
100.0%
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
kec.vit _a
tidak c ukup
cukup
3
8
5
25
2
8
35
Total
11
30
2
43
Valid
Percent
100.0%
N
st.gizi_bb/u * kec.fe
43
Total
N
43
Percent
100.0%
gizi buruk
gizi kurang
gizi baik
gizi lebih
7
8
Total
15
Total
2
4
20
2
28
2
11
28
2
43
Valid
N
st.gizi_tb/u * kec.fe
43
Percent
100.0%
Cases
Missing
N
Percent
0
.0%
Total
N
43
Percent
100.0%
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
1
14
15
Total
1
2
25
28
1
3
39
43
Valid
N
st.gz_bb/tb * kec.fe
Percent
100.0%
43
Cases
Missing
N
Percent
0
.0%
Total
Percent
100.0%
N
43
kec.fe
cukup
tidak c ukup
5
6
20
10
2
15
28
Total
11
30
2
43
Valid
N
st.gizi_bb/u * kec.Zn
43
Percent
100.0%
Cases
Mis sing
Percent
N
.0%
0
Total
N
43
Percent
100.0%
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
st.gizi_bb/u
kec.Zn
tidak cukup
baik
1
1
8
3
12
16
2
21
22
gizi buruk
gizi kurang
gizi baik
gizi lebih
Total
Total
2
11
28
2
43
Valid
N
st.gizi_tb/u * kec.Zn
43
Percent
100.0%
Cases
Missing
N
Percent
.0%
0
Total
N
43
Percent
100.0%
kec.Zn
baik
tidak c ukup
1
1
2
19
20
21
22
Total
1
3
39
43
Valid
N
st.gz_bb/tb * kec.Zn
43
Percent
100.0%
Cases
Missing
N
Percent
0
.0%
Total
N
43
Percent
100.0%
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009
kec.Zn
baik
tidak c ukup
5
6
15
15
2
21
22
Total
11
30
2
43
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al
Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository2009