Anda di halaman 1dari 5

Fluktuasi Rupiah

& Nasib Masa Depan Ekonomi Indonesia


Latar Belakang
Berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS disebabkan oleh faktor
eksternal dan internal menyebabkan kondisi ekonomi nasional khususnya
sector riil dan harga BBM sehingga dampak merambah semua sektor
kehidupan. Faktor eksternal yang mempengaruhi nilai tukar rupiah adalah
pulihnya kekuatan ekonomi Amerika, rencana naiknya suku bunga The Fed
(Fed Fund Rate), seta kebijakan Quantitative Easing oleh Eropa (European
Central Bank) dan Jepang (Bank of Japan) yang membuat nilai tukar euro dan
yen melemah terhadap dolar Amerika.
Tentu saja pelemahan nilai rupiah terjadi karena faktor eksternal dan
internal. Faktor eksternal yang pertama adalah semakin pulihnya ekonomi
AS, ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang diatas ekpektasi yaitu
2,5 % dan tingkat pengangguran yang menurun hingga pada level 5,7%.
Kemudian rencana naiknya Fed Fund Rate pada tirwulan III atau IV tahun ini
membuat permintaan dolar meningkat, lalu menyebabkan terjadinya capital
outflow. Disisi lain juga nilai tukar Euro dan Yen melemah terhadap US dolar
karena kebijakan Quantitative Easing oleh ECB dan Bank of Japan.
Faktor dalam negeri yang berjasa dalam pelemahan nilai rupiah diantaranya
defisit current account (transaksi berjalan) yang masih terjadi serta tidak
mampunyai Presiden mengatasi turbulensi politik dalam negeri membuat
nilai rupiah turun tak terkendali. Faktor internal juga memiliki peranan
penting (dalam pelemahan nilai tukar). Defisit transaksi berjalan karena nilai
impor yang masih lebih besar dari pada ekspor membuat rupiah tidak
berdaya melawan dolar. Belum lagi ditambah ketidaktegasan Presiden
mengatasi polemik politik dalam negeri, sehingga membuat investor mencari
aman dengan menukarkan kekayaannya menjadi denominasi US dolar. Nah,
ini yang harus diperhatikan.
Double Suffer
Pada beberapa Negara emerging market (EM) saat ini adalah sedang dalam
dipermulaan currency war dimana bank sentral dari EM sengaja

melemahkan mata uangnya dan menurunkan suku bunga kebijakannya


(policy rate). China, Jepang, Europa, termasuk Juga Indonesia mengalami
pelemahan secara sadar terhadap mata uangnya (terutama dollar).

Sehingga proyeksi pelemahan semakin akan terus terjadi, kedepan tidak


hanya 13,500 tapi juga bisa mencapai 14,000 dan bisa mencapai Rp 15,000
IDR per USD.
Pelemahan nilai mata uang dimaksudkan agar produk export EM murah
dibandingkan impornya. Sehingga trade balance menjadi positif. Namun EM
yang telah didominasi oleh impor tetap akan menderita. Kenapa ? Karena
barang-barang impor sudah menjadi retail dan kebutuhan pokok ekonomi.
Negara EM yang expornya didominasi oleh barang mineral dan tambang juga
akan menderita. Karena kerusakan lingkungan tidak dapat dikompensasi
dengan harga tambangnya yang berharga murah. Inilah double suffering
yang bakal terjadi di Negara-negara Emerging Market. Sayangnya Indonesia
termasuk kelompok negara tsb, meski Indonesia jauh lebih baik karena
export tambang mentah sudah dilarang. Namun Impor barang retail sudah
menjadi tak terbendung lagi mengisi pasar-pasar domestik Indonesia.
Tujuan
1. Menformulasikan ide ide kebijakan ekonomi jangka pendek dan jangka
menengah yang berdampak ketahanan ekonomi nasional.
2. Memformulasikan ide ide bagi penguatan pondasi ekonomi nasional
kedepan
3. Menformulasikan ide ide penguatan ekonomi rakyat dan sector UKM
ditengah tantangan masa depan penerapan MEA dan APEC
Nara Sumber
1.
2.
3.
4.

Umar Juoro, Ketua BSBI & Ketua Dewan Pengawas CIDES


Rini Suprihartini,Dompet Dhuafa
Aries Mufti,Asosiasi BMT Indonesia. *
Thomas Dharmawan,Kadin Indonesia * (Tentatif)

5. M.Rudi Wahyono (Moderator).


Waktu Penyelenggaraan Seminar
Hari/tanggal
:
Rabu, 15 April 2015
Pukul
:
14.00 - 17.00 WIB
Tempat
:
Aula The Habibie Center
Jl. Kemang Selatan Raya 98, Jakarta Selatan.

Atau

: Ruang Komisi Utama BPPTeknologi


Jl.MH Thamrin 8 Jakarta

Sasaran Peserta

Anggota DPR RI, dari berbagai partai politik


Pengamat masalah Ekonomi nasional
Wartawan media dalam bidang SDM, ekonomi dan politik nasional
Para intelektual muda dalam bidang UKM/BMT
Tokoh / aktivis LSM yang terkait dengan Ekonomi/UKM
Pengusaha yang peduli dengan pengembangan UKMI Indonesia
- Dosen dan mahasiswa dari beberapa universitas terpilih.

Acara Seminar
13.30 - 14.00
14.00 14.15
14.15 - 14.45

WIB :
WIB :
:

14.45 - 15.30 WIB

Registrasi peserta
Sambutan-sambutan

Masa Depan Ekonomi Indonesia Pada Era Pasar


Bebas ASEAN dan APEC
Oleh : Umar Juoro (Ketua BSBI/CIDES)
:
Sesi FGD
Pembicara :
1. Rini Suprihantini,MSc
(Dompet Dhuafa)
2. Thomas Dharmawan
(KADIN )
3. Team CIDES Indonesia

15.30 16.30 WIB

:
Penutup dan Bincang Informal
Moderator : Muh Rudi Wahyono,
Center for Information and Development Studies
(CIDES)
Panitia Pelaksana

FGD ini merupakan hasil kerjasama antara :


Center for Information and Development Studies (CIDES)
Dompet Dhuafa
The Habibie Center
Republika

Anggaran
I
a
b
c
d
e

Perincian
Honorarium
Pembicara
Moderator
Panitia
Sekretariat (Percetakan dll)
Tim Perumus

3
1
4
1
2

org
org
org
pax
org

1.500.000
1.000.000
250.000
2.000.000
250.000
Sub total

4.500.000
1.000.000
1.000.000
2.000.000
500.000
8.000.00
0

II. Perlengkapan
a Backdrop besar
b Spanduk horizontal
c Press & Seminar kit

1
2
30

1 bh
2 bh
pax

1.000.
000
500.000
100.000
Sub total

III. Konsumsi & Dokumentasi


a Konsumsi
b Auditorium
C Dokumentasi
D Parkir dan kebersihan
Total

60
1
1
1

pax
pax
pax
paket

100.000
7.000.000
500.000
500.000
Sub total

1.000.0
00
1.000.000
3.000.000
5.500.00
0
6.000.000
7.000.000
500.000
500.000
14.000.000
27.000.000

Rekening Yayasan CIDES Rek Giro 7053577436 BSM Cabang BSD

Anda mungkin juga menyukai