Disusun Oleh:
1. Rr. Niken Purwasari NIM. 2116-28955
2. Komang Nova Triyani NIM. 2116-28963
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YKPN YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
proses perkembangannya pasti akan membutuhkan modal atau dana dalam jumlah
yang besar sebanding dengan pertumbuhan yang ditargetkan. Dalam hal ini pasar
modal merupakan salah satu pilar ekonomi Indonesia yang dapat menjadi
risiko. Besar kecilnya risiko di pasar modal sangat dipengaruhi oleh keadaan
ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka
lebih tinggi ini umumnya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan
semakin banyak orang yang memiliki kelebihan dana, kelebihan dana tersebut
Amerika Serikat. Walaupun bervariasi, krisis moneter di Amerika Serikat ini tetap
lainnya. Salah satu Negara yang terkena dampak yang cukup signifikan adalah
Indonesia. Hal ini disebabkan karena sebagian besar tujuan ekspor Indonesia
kejadian ini adalah nilai tukar yang semakin terdepresiasi terhadap dollar
Amerika, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang semakin merosot, dan
2008, perekonomian Indonesia mulai mendapat tekanan berat pada triwulan IV-
2008. Hal itu tercermin pada perlambatan ekonomi secara signifikan terutama
signifikan. Di pasar keuangan, selisih risiko (risk spread) dari surat-surat berharga
modal keluar dari investasi asing di bursa saham, Surat Utang Negara (SUN), dan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Secara relatif, posisi Indonesia sendiri secara
Indonesia masih dapat tumbuh sebesar 6,1% pada 2008. Sementara kondisi
fundamental dari sektor eksternal, fiskal dan industri perbankan juga cukup kuat
2008)
oleh faktor eksternal yaitu krisis global juga dipengaruhi oleh faktor kebijakan
pada tahun 2008, tepatnya 24 Mei 2008 menaikkan harga BBM. Kenaikan ini
didasar pada peraturan Menteri ESDM Nomor 16 tahun 2008. Peraturan ini
menetapkan harga minyak tanah 2500 rupiah per liter. Minyak solar 5500 per liter
dan bensin premium per menjadi 6.000 rupiah per liter dari 4.500 rupiah per liter.
(republika.co.id)
tahun 2008 mencapai 12,5 persen akibat adanya kenaikan BBM dan kenaikan
SBY tersebut bukan saja memperbesar beban masyarakat kecil pada umumnya
tetapi juga bagi dunia usaha pada khususnya. Bertambahnya beban masyarakat
kecil dikarenakan adanya kenaikan biaya pokok produksi yang berakibat pada
daya beli masyarakat yang mengakibatkan tidak terserapnya semua hasil produksi
naiknya biaya produksi dan turunnya daya beli masyarakat berarti memperlemah
maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek naiknya harga BBM tersebut
disikapi secara negatif oleh pelaku pasar, khususnya pelaku pasar modal sebagai
Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 23 Mei 2008 sore
hari ditutup turun 37,997 poin atau 1,52 persen ke posisi 2.465,955. Demikian
juga indeks Kompas100 turun 9,063 poin (1,49 persen) menjadi 616,496.
Kemudian indeks LQ45 berkurang 9,195 poin (1,71 persen) ke 527,115. Serta
Jakarta Islamic Index (JII) melemah 6,737 poin (1,48 persen) pada 449,547.
(BUMI) turun Rp 300 menjadi Rp 8000. Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 300
Manufaktur Pada Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Pada Periode
I”.
sebagai berikut:
sebagai berikut:
1. Bagi para investor dan calon investor yang ingin berinvestasi di pasar modal
2. Sebagai salah satu bahan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk mengetahui
pengaruh ekonomi makro suatu negara terhadap indeks harga saham tertentu
di sebuah negara.
tercapai. Obyek penelitian adalah tiga kelompok sekuritas yaitu saham perbankan,
negara, karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi
Pasar modal juga merupakan representasi penilaian dalam dunia usaha seperti
kondisi perusahaan di suatu negara, karena hampir semua industri di suatu negara
Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian dalam suatu negara,
karena pasar modal dapat menjadi sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai
sarana perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat atau investor. Dana
yang didapat dari pasar modal dapat digunakan untuk kegiatan perusahaan seperti
dalam hal keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan
Manfaat pasar modal tidak hanya terbatas pada dunia usaha, pasar modal
juga memiliki peran penting bagi masyarakat sebagai sarana untuk berinvestasi.
Harga saham di bursa tidak selamanya tetap, adakalanya meningkat dan bisa pula
menurun, tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Terjadinya
suku bunga, nilai tukar/kurs, indeks pasar saham Amerika dan lainnya. Kenaikan
inflasi akan menurunkan kepercayaan investor terhadap kondisi pasar modal. Hal
tersebut mengakibatkan para investor menarik dana mereka sehingga nilai saham
positif terhadap pasar modal yang ditandai dengan kenaikan indeks harga saham
(Susilo, 2009).
tentang definisi, pengertian, serta aturan dan ketentuan mengenai aktivitas di pasar
modal.
METODE PENELITIAN
cara mengumpulkan dan menganalisis data untuk memberi arti terhadap data
pengaturan dan analisis data yang akan digunakan serta pemberian kesempatan
atas hasil analisis yang dilakukan. Tipe penelitian ini adalah observasiyaitu teknik
ekonomis pengambilan sampel adalah lebih mudah meneliti dan lebih fokus
yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (go public) dengan mengkaitkan
fluktuasi harga saham yang tahunan atau IHSG. Dipilihnya tahun 2004-2009
penelitian. Jenis data yang dipilih adalah jenis data sekunder yaitu data yang
diperoleh dari sumber tidak langsung. Sumber data berasal dari perbankan,
Indikasi variabel didasarkan atas kajian teoritis dan empiris sebagai acuan
kerangka berfikir yang terdiri atas:
Deskripsi data dalam penelitian ini adalah mengenai harga saham perbankan,
pertambangan dan manufaktur di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) Periode 1. Dipilihnya tahun 2004-2009 sebagai periode penelitian karena
untuk mengetahui bagaimana perbedaan harga saham terutama harga saham pada
sektor perbankan, pertambangan,dan manufaktur pada masa kepemimpinan Susilo
Bambang Yudhoyono periode 1.
Penelitian ini menganalisis tiga variabel, yaitu variabel harga saham sektor
perbankan, harga saham sektor pertambangan, dan harga saham sektor
manufaktur. Harga saham adalah harga saham di bursa saham pada saat tertentu
yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham
yang bersangkutan di pasar modal.
Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial
yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan
saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan
jangka panjang untuk menjual kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) -
dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal
bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary
market) atau pasar sekunder (secondary market). Masyarakat dapat membeli
saham biasa di bursa efek via broker. Di Indonesia, pembelian saham harus
dilakukan atas kelipatan 100 lembar atau disebut juga dengan 1 lot. Salah satu
tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan
dengan cara meningkatnya nilai kapital (capital gain) dan mendapatkan dividen.
Penawaran Saham Perusahaan kepada masyarakat pertama kali sebelum listing di
bursa dinamakan Initial Public Offering (IPO), sedangkan jika sudah terdaftar
(listing) dan perusahaan ingin menambah saham beredar dengan memberikan hak
terlebih dahulu kepada pemegang saham lama untuk membelinya dinamakan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau dikenal juga dengan sebutan
Right Issue. Harga saham, bisa naik atau pun turun, seiring dengan situasi dan
kondisi yang ada. Berikut disajikan Tabel 1 tentang harga saham sektor perbankan
dari tahun 2004 sampai dengan 2009.
Tabel 1
Rata-Rata Harga Saham Perbankan, Pertambangan, dan Manufaktur
Tahun 2004-2009
Sumber: www.seputarforex.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Saham
https://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/regulasi/undang-undang/Default.aspx
https://slideplayer.info/slide/11701583/
https://www.academia.edu/29181951/TAHAP-
TAHAPAN_PENELITIAN_KUALITATIF_MATA_KULIAH_ANALISIS_DAT
A_KUALITATIF
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/metode-penelitian.html
Mei 2010.
https://www.idx.co.id/peraturan/undang-undang-pasar-modal/
http://www.statistikaonline.com/2017/03/analisis-varians.html
https://www.statistikian.com/bantuan-olah-data