Kisi Difraksi
untuk semua sudut yang lebih kecil c akan ada berkas bias,
walaupun sebagian cahaya juga akan dipantulkan pada
perbatasan. Dalam hal ini tidak ada berkas bias sama sekali,
Wafa Faziatus Sholikhah, Ridlo Fajritamam, Alfian Putra Sambanyu, Chici Novianti, Yulita Innayatus S, Hasto
Sunarno
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: wafafazia77us@gmail.com
Abstrak Telah dilakukan pecobaan tentang Polarimeter,
dengan tujuan mempelajari prinsip polarimeter, mengukur sudut
putar jenis larutan gula sebagai fungsi konsentrasi, menentukan
konsentrasi larutan gula dengan polarimeter. Prinsip polarimeter
adalah pengukuran daya putaran optis dari suatu senyawa optik
aktif terhadap sinar yang terpolarisasi. Percobaan ini
menggunakan zat optik aktif berupa gula. Percobaan ini
dilakukan dengan mengamati arah putaran polarimeter sehingga
didapatkan data sudut putar dan temperatur. Arah sudut putar
dari larutan gula adaalah arah kiri. Sudut putar jenis larutan
gula sebagai fungsi konsentrasi didapatkan nilai terbesar sudut
putar dari massa lagula nyang teresar. Untuk konsentrasi gula
didapatkan nilai terbesar adalah dari massa gula yang nilainya
paling banyak.
Kata Kunci Polarimeter, Polarisasi, Sudut Putar, Zat Optik
Aktif.
I. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari cahaya menimbulkan berbagai
peristiwa salah satunya adalah peristiwa ketika kita
memperhatikan di celah-celah atap akan ada cahaya yang
melewatinya dan cahaya tersebut jatuh lurus pada satu titik.
Peristiwa tersebut terjadi karena cahaya merupakan
gelombang elektromagnetik yang dapat berinterferensi satu
sama lain. Memperlihatkan gejala interferensi gelombanggelombang yang mempunyai beda fase yang tetap. Maka
dengan kejadian tersebut maka diadakan percobaaan kisi
difraksi untuk mengetahui bagaimana gejala tersebut bisa
terjadi dan bagaimana pengaruh jarak pada pola yang
dihasilkan.
Banyak bukti yang menunjukkaan bahwa cahaya berjalan
menempuh garis lurus pada berbagai keadaan. Anggapan yang
masuk akal ini mengarah ke model berkas dari cahaya. Model
ini menganggap bahwa cahaya berjalan dalam lintasan yang
berbentuk garis lurus yang disebut berkas cahaya. Berkas
dimaksudkan untuk merepresentasikan sinar cahaya yang
sangat sempit. Cahaya dapat dianggap sebagai gelombang
elektromagnetik. Ketika cahaya menimpa permukaan benda,
sebagian cahaya dipantulkan. Sisanya diserap oleh benda (dan
diubah menjadi energi panas) atau, jika benda itu transparan
seperti kaca atau air, sebagian diteruskan. Apabila cahaya
melintas dari suatu materi ke yang lainnya dimana indeks
biasnya lebih kecil (katakanlah dari air ke udara) cahaya
dibelokkan menjauhi normal. Pada sudut datang tertentu,
sudut bias akan 90, dan dalam hal ini berkas bias akan
berhimpitan dengan permukaan. Sudut datang dimana hal ini
terjadi disebut sudut kritis, c. Dari hukum Snell, c dinyatakan
dengan
sin c =
n2
n1
sin 90 =
n2
n1
(1)
2
Jika dua gelombang mekanis berfrekuensi sama yang
merambat dalam arah yang sama dengan beda fase yang tetap
konstan terhadap waktu, maka akan terjadi keadaan
sedemikian rupa pada titik titik tertentu dicapai harga
maksimum dan pada titik titik lain harga minimum[5].
II. METODOLOGI
Pada percobaan kisi difraksi ini alat yang digunakan adalah
dua buah kisi dengan konstanta yang berbeda digunakan
sebagai variasi, sebuah laser sebagai sumber cahaya, seebuah
layar yang digunakan untuk menangkap pola gelap terang
yang ada, rel presisi untuk meletakkan laser, kisi dan layar
yang disangga oleh statip, sebuah mistar untuk mengukur
jarak pola gelap terang, dan kertas untuk menandai pola gelap
terang untuk mempermudah menghitung jarak dari titik pusat
ke titik berikutnya.
Adapun skema alat yang digunakan pada percobaan kisi
difraksi ini adalah
m
, m = 0, 1, 2........................(2)
d
N=
1
........................................(3)
d