Anda di halaman 1dari 280

Kata Pengantar

Tahun telah berlalu bagai hembusan angin, hembusan


angin yang terkadang sepoi menyejukkan, pernah pula
kencang menerjang. Namun bagaimanapun macam angin
yang kita hadapi, semuanya telah berlalu dan tiada seorang
pun yang dapat membalikkannya, yang dapat kembali pada
waktu yang telah lewat. Apapun yang telah kita lakukan
dalam melewati tahun yang lalu, itulah gambaran yang
menentukan kita di tahun ini, dan semua yang akan kita
lakukan ini akan menjadi gambaran kita di tahun yang akan
datang. Inilah hukum yang kekal abadi yang kita kenal dengan
hukum karma.
Banyak yang berpandangan bahwa di tahun baru ini
seseorang harus memiliki sesuatu yang baru, apakah baju
baru, sepatu baru, hand-phone baru, mobil, atau rumah baru.
Tetapi mereka tidak sepenuhnya benar, yang terpenting bagi
seseorang di tahun baru adalah memiliki semangat yang
baru. Apakah semangat baru itu? Semangat baru itu adalah
semangat kita untuk melatih Sla, perbuatan yang lebih
baik, melatih Samdhi/meditasi yang lebih baik dan melatih
Paa/kebijaksanaan yang lebih pula. Jika di tahun lalu kita
masih suka membunuh makhluk hidup, maka di tahun ini
harus bisa untuk tidak membunuh lagi atau setidak-tidaknya
menguranginya. Jika di tahun lalu kita masih suka mengambil
barang yang tidak diberikan, korupsi, maka di tahun ini harus
bisa untuk tidak melakukannya lagi. Begitu pula jika di tahun
lalu kita masih suka melakukan perzinahan, berbohong,
minum minuman keras, menggunakan narkoba, maka di
tahun ini kita harus memiliki semangat baru untuk tidak
melakukan semua pelanggaran itu lagi, atau setidak-tidaknya
menguranginya.
Kenapa semangat untuk melatih diri ini sangat
penting? Karena inilah persiapan kita dalam menghadapi
tahun-tahun berikutnya, bahkan kehidupan-kehidupan
berikutnya sebelum kita merealisasikan Nibbna. Seseorang
yang menjalankan Sla dengan baik akan mendapatkan
i

kebahagiaan di dunia ini, dipandang oleh orang banyak,


dipercaya oleh semua orang, akan sukses dan memiliki
kekayaan, umur panjang dan tubuh yang sehat. Tidak hanya
di dunia ini, seseorang yang melatih Sla dengan baik juga
akan mendapatkan kebahagiaan di kehidupan berikutnya,
yaitu berupa kelahiran di alam Sukhavati, alam berbahagia.
Selain Sla, yang tidak kalah pentingnya untuk kita latih di
tahun yang baru ini adalah Samdhi/meditasi. Jika di tahun lalu
kita hanya bermeditasi seminggu sekali atau bahkan sebulan
sekali atau malah tidak pernah sama sekali, maka di tahun
ini kita harus berusaha melatih dan menambahnya menjadi
setiap hari. Konsentrasi dan perhatian yang dikembangkan
melalui meditasi juga sangat bermanfaat bagi kehidupan
kita, bagi pelajar dia akan mudah untuk menerima dan
menganalisis pelajaran yang diberikan guru, bagi mahasiswa
dia akan mudah menganalisis dan menerapkan mata kuliah
yang diberikan dosen, bagi pengusaha dia akan lebih mudah
untuk menentukan langkah-langkah terbaik yang harus
diambil untuk membawa kemajuan dalam usahanya.
Menyambut tahun baru ini, Vipassana Graha mencetak
buku Paritt yang akan digunakan sebagai tuntunan dalam
melakukan puja bakti di vihara atau cetiya. Dalam Paritt
yang dibacakan di setiap kebaktian, terkandung nilai-nilai
luhur dari ajaran Sang Buddha. Adalah sangat baik jika
seseorang pada saat membacakan Paritt, juga memahami dan
menghayati serta mempraktekkan Dhamma yang terkandung
di dalamnya. Dengan membaca Paritt berulang-ulang, kita
dapat memahami ajaran cinta kasih yang terdapat di dalam
Karaya Metta Sutta, ajaran berkah utama yang terdapat di
dalam Magala Sutta, hukum Anicc yang terdapat di dalam
Pasukul Gth, dan masih banyak ajaran mulia lainnya
yang terdapat dalam Paritt.

ii

Seseorang seharusnya mengisi tahun ini dengan menjadi


lebih baik dari tahun yang lalu, atau setidak-tidaknya ia tidak
menjadi lebih buruk dari tahun yang lalu. Akhir kata, semoga
pencetakan buku Paritt ini dapat memberikan ajaran dan
manfaat yang baik kepada banyak orang serta membawa
kebahagiaan juga kedamaian bagi semua makhluk.
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatt, semoga semua makhluk
hidup berbahagia.

Vipassana Graha,
Januari 2013,

Phra Wongsin Labhiko Mahathera


( Phrakhru Prakaddhamnited )

iii

Daftar Isi
Penggunaan Paritta Dalam Upacara
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Tujuh Bulan Kandungan


Menjelang Kelahiran
Pemberkatan Kelahiran
Ulang Tahun, Turun Tanah
Potong Rambut
Wisuda Upsaka/Upsik
Upacara Pernikahan
Peletakan Batu Pertama Pembangunan
Menempati Rumah Baru, Pembukaan Toko,
Perusahaan, Pabrik, dan lain-lain
Membersihkan Suasana/Tempat
Air Untuk Obat Orang Sakit
Tanam di Sawah (Pemberkahan Benih)
Pengukuhan Janji Jabatan
Pengukuhan Janji di Pengadilan
Upacara Kematian
Peringatan Kematian

iv

1
1
1
2
2
2
3
5
5
6
6
7
7
8
10
12

BAB I
Kebaktian Pagi dan Sore
A. Kebaktian Pagi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Namakra Gth
Pj Gth
Pubbabhganamakra
Buddhbhithuti
Dhammbhithuti
Saghbhithuti
Ratanattayappamagth
Takhaikapaccavekkhaapho
Abhihapaccavekkhaapha
Pattidna Gth
Smanerasikkh

15
16
16
17
18
19
20
24
26
28
30

B. Kebaktian Sore
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Namakra Gth
Pj Gth
Pubbabhganamakra
Buddhbhigti
Dhammnussati
Dhammbhigti
Saghnssati
Saghbhigti
Attapaccavekkhaaptho
Brahmavihraphara
Uddisandhihna Gth
Pattidna
Ettvata
v

33
34
35
36
38
38
40
41
43
45
48
50
51

BAB II
Tuntunan Kebaktian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Pembukaan
Namakra Gth
Pj Gth
Pubbabhganamakra/Vandan
Tisaraa
Pacasla
Buddhnussati
Dhammnussati
Saghnssati
Saccakiriy Gth
Magala Sutta
Karayamett Sutta
Brahmavihraphara
Abhihapaccavekkhaapha
Samdhi Mett Bhavan
Permohonan Tisaraa Pacasla
Permohonan Dhammadesana
Dhammadesana
Ettvata
Penutup

55
55
56
56
57
58
59
60
61
62
63
67
70
72
73
74
78
79
79
82

BAB III
rdhan dan Sla
1. rdhan Tisaraa Pacasla
2. rdhan Paritta
3. rdhan Dhammadesan
vi

83
87
88

4.
5.
6.
7.

rdhan Devat
Pacasla
Ahagasla
Dasa Sla

88
90
90
92

BAB IV
Paritta Untuk Upacara Magala
(Upacara Untuk Menuju Kebahagiaan)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.

rdhan Devata
95
Pubbabhganamakra/Vandan
96
Tisaraa
97
Saccakiriya Gth
98
Mahkruikonthotidika Gth
99
Khemkhemasaraagamanaparidpika Gth 100
Namakrasiddhi Gth
101
Sambuddhe Ahavsacadikgth
103
Namokrahaka Gth
104
Magala Sutta
105
Ratana Sutta
109
Karayametta Sutta
114
Khandha Paritta
117
Vaaka Paritta
118
Buddhnussati
120
Dhammnussati
120
Saghnssati
121
Agulimla Paritta
121
Bojjhaga Paritta
122
Aniya Paritta
124
Jaya Paritta
126
Abhaya Paritta
127
vii

23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.

Dhajagga Paritta
Mora Paritta
Dukkhappatttidi Gth
Jaya Magala Gth
So Atthaladdho
Sakkatv Tiratana Paritta
Mah Jaya Magala Gth
Sabbaroga
Sabbtiyo
Bhojanabananumodana Gatha
Adiyasutta Gatha
Aggappasda Sutta Gth
Cullamagalacakkavla
Ratanattaynubhvdi Gth
Sumagala Gth I
Sumagala Gth II
Pattidna

128
129
131
132
135
136
137
137
138
138
139
140
141
143
145
146
147

BAB V
Paritta Untuk Upacara Avamagala
(Upacara Dalam Duka)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pubbabhganamakra/Vandan
Tisaraa
Pabbatopama Gth
Ariyadhana Gth
Dhammaniyma Sutta
Bhaddekaratta Gth
Tilakkhadi Gth
Vijaya Sutta
Pasukula Gth
viii

149
149
150
151
152
154
155
158
161

10. Catutirokua Gth


11. Ettvata

162
163

BAB VI
Paritta Khusus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Dhammacakkappavattana Sutta
Anattalakkhaa Sutta
dittapariyya Sutta
Mahsamaya Sutta
Ovdapimokkhdipho
Bala Sutta
Sryadhamma Sutta
Siluddesapho
Tyana Gth
Nidhikaa Sutta
Tirokuakanda Sutta
Jinapajara Gth
Jaya Gth
Dasa Pram Gth
Mongkol Cakkavan Gth
Atthanga Disani Gth

165
177
184
190
197
205
210
214
215
216
220
223
227
230
232
233

BAB VII
Pj Gth Pada Hari Raya Buddhis
1.
2.
3.
4.
5.

Mghapuampj Gth
Viskhapuamipj Gth
shapuampj Gth
Kahinapj Gth
Kahinadna Gath
ix

237
239
242
245
246

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

Civaradussadna Gath
Civaradna Gath
Pasukulacivaradna Gath
Sensanadna Gath
Saghadna Gath
Matakasaghadna Gath
Bhatthrabhikkhudna Gath
Bhatthrasaghadna Gath
Matakabhatthrabhikkhudna Gath
Matakabhatthrasaghadna Gath
Paritta Puja Relik
Kata Permohonan Maaf kepada Tiratana
Namaskara Telapak Kaki Sang Buddha

247
248
249
249
250
250
251
251
252
252
253
254
255

BAB VIII
ABHIDHAMMA DAN MTIK
A. ABHIDHAMMA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Dhammasagai
Vibhaga
Dhtukath
Puggalapaatti
Kathvatthu
Yamaka
Pahna

257
257
258
258
258
259
259

B. MTIK
1. Dhammasagamtikpha
2. Vipassanbhmipha
x

260
262

PENGGUNAAN PARITTA DALAM UPACARA


1. Tujuh bulan kandungan
--Vandan
--Tisaraa
--Buddhnussati
--Dhammnussati
--Saghanussati
--Saccakiriya Gth
--Abhaya Paritta atau Pattumodan Paritta
--Sumagala Gtha II ( Pandita memercikkan air
pemberkahan )

2. Menjelang Kelahiran
--Vandan
--Tisaraa
--Agulimla Paritta ( tiga, tujuh, atau sembilan kali )
--Sakkatva Tiratana
--Sumagala Gth II ( Pandita memercikkan air
pemberkahan )

3. Pemberkahan Kelahiran
--Vandan
--Tisaraa
--Culla Magala Cakkavla Gth
--So Atthaladdho tiga kali ( untuk anak pria )
--Sa Atthaladdh tiga kali ( untuk anak wanita )
--Sumagala Gth II ( Pandita memercikkan air
pemberkahan )
1

4. Ulang Tahun, Turun Tanah


--Vandan
--Tisaraa
--Magala Sutta ( Dimulai dari : Asevan ca blna )
--So Atthaladdho tiga kali ( untuk anak pria )
--Sa Atthaladdh tiga kali ( untuk anak wanita )
--Mah Jaya Magala Gth
--Sumagala Gth I (Pandita memercikkan air pemberkahan)

5. Potong Rambut
A. Sebelum dipotong
--Vandan
--Abhaya Paritta
--Sumagala Gth II
B. Setelah dipotong
--Vandan
--Sumagala Gth I (Pandita memercikkan air pemberkahan)

6. Wisuda Upsaka/Upsik
1. Pandita membimbing calon Upsaka/Upsik
melakukan puja kepada Sang Tiratana dengan
menyalakan lilin dan dupa di altar, kemudian
bernamaskara tiga kali dengan mengucapkan kalimatkalimat Namakra-gth.
2. Calon (dalam wisuda bersama, calon tertua mewakili)
mempersembahkan lilin, dupa, dan bunga yang
disusun dalam satu talam kepada bhikkhu yang
akan meberikan tuntunan Tisaraa dan Pacasla,
kemudian bernamaskra tiga kali (tanpa mengucapkan
Namakra-gth)
3. Calon mengucapkan kalimat pernyataan dalam bahasa
Pli dan juga terjemahannya sebagai berikut:
2

Esham bhante,
suciraparinibbutampi,
Ta Bhagavant saraa gacchmi,
Dhammaca bhikkhu-saghaca.
Upsaka (upsika) ma bhante
dhretu,
Ajjatagge pnupeta saraa gata.
Bhante, saya mohon kepada Sang Buddha (yang walaupun
telah lama parinibbna), bersama Dhamma, dan Sagha
menjadi pelindung saya.
Semoga Bhante mengetahui, bahwa sejak hari ini sampai
selama-lamanya saya adalah upsaka (upsik), yang telah
menerima Tiratana sebagai pembimbing saya.
( Bhikkhu memberikan tuntunan Tisaraa dan Pacasla. Calon
mengikuti apa yang diucapkan bhikkhu kalimat demi kalimat )

4. Bhikkhu memberikan wejangan Dhamma, dilanjutkan


dengan percikan air pemberkahan kepada upsaka/
upsik baru.
5. Upsaka/upsik baru bernamaskra tiga kali (tanpa
mengucapkan Namakra-gth) kepada bhikkhu yang
telah memberikan tuntunan Tisarana dan Pacasla;
kemudian ditutup dengan namaskra tiga kali kepada
Sang Tiratana dengan mengucapkan Namakra-gth.

7. Upacara Pernikahan
1. Pandita menyalakan lilin, dupa, dan memimpin
namaskra.
2. Kata pengantar singkat dari Pandita.
3. Pandita bertanya kepada masing-masing mempelai,
apakah pernikahan ini bebas dari paksaan atau
ancaman.
4. Setelah keduanya memberi jawaban dengan baik:

A. Pandita menyalakan tiga batang dupa untuk mempelai


pria. Mempelai pria memegang dupa dalam sikap
ajali, kemudian mengucapkan janji pernikahan
dengan dibimbing oleh Pandita kalimat demi kalimat
sebagai berikut:
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMSAMBUDDHASSA
Saya mohon kepada semua yang hadir di sini, untuk
menyaksikan, bahwa saya: telah mengambil: menjadi
isteri saya yang sah. Saya berjanji akan melindungi,
mencintai, dan memperhatikan isteri saya dengan
sungguh-sungguh dalam pikiran, ucapan, dan perbuatan.
Semoga Sang Tiratana selalu menerangi saya.
Dupa ditempatkan di tempatnya.

B. Pandita menyalakan tiga batang dupa untuk mempelai


wanita. Mempelai wanita memegang dupa dalam
sikap anjali, kemudian mengucapkan janji pernikahan
dengan dibimbing oleh Pandita kalimat demi kalimat
sebagai berikut:
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMSAMBUDDHASSA
Saya mohon kepada semua yang hadir di sini, untuk
menyaksikan, bahwa saya: telah mengambil: menjadi
suami saya yang sah. Saya berjanji akan melindungi,
mencintai, dan memperhatikan suami saya dengan
sungguh-sungguh dalam pikiran, ucapan, dan perbuatan.
Semoga Sang Tiratana selalu menerangi saya.
Dupa ditempatkan di tempatnya.

5. Pandita mengesahkan pernikahan tersebut:


Setelah mendengar janji saudara berdua, maka dengan
ini, saya menyatakan pernikahan antara saudara: dan
saudari: adalah SAH. Semoga Sang Tiratana memberkahi
anda berdua.
4

6. Pembacaan Paritta pemberkahan:


--Vandan
--Tisaraa
--Culla Magala Cakkavla Gth
--So-, Sa-, Te atthaladdh
--Sumagala Gth I
7. Pemercikan air pemberkahan.
8. Dhammadesana (Khotbah Dhamma) pendek.
9. Namaskra.

8. Peletakan Batu Pertama Pembangunan


A. Sebelum diletakkan
--Vandan
--Tisaraa
--Ratanattaynubbhavdigth
--Sumagala Gth II
B. Setelah diletakkan
--Vandan
--Sumagala Gth I (Pandita memercikkan air pemberkahan)

9. Menempati Rumah Baru, Pembukaan Toko,


Perusahaan, Pabrik, dan lain-lain
--Vandan
--Tisaraa
--Buddhnussati
--Dhammnussati
--Saghanussati
--Magala Sutta ( Dimulai dari: Asevan ca blna)
--Karaya Metta Sutta ( Bait 8, 9, dan 10 )
--Culla Magala Cakkavla Gth
5

--Sumagala Gth I (Pandita memercikkan air pemberkahan)

10. Membersihkan Suasana/Tempat


--Vandan
--Tisaraa
--Buddhnussati
--Dhammnussati
--Saghanussati
--Saccakiriya Gth
--Karaya Metta Sutta ( Baik 8, 9, dan 10 )
--Khandha Paritta ( Dimulai dari: Appamno Buddho )
--tnatiya Paritta
--Abhaya Paritta atau Pattumodan Paritta
--Sumagala Gth II ( Pandita memercikkan air
pemberkahan )

11. Air Untuk Obat Orang Sakit


--Vandan
--Tisaraa
--Buddhnussati
--Dhammnussati
--Saghanussati
--Saccakiriya Gth
--Ratana Sutta ( Bait 4, 5, 6, 7, dan 14 )
--Bojjhaga Paritta
--Sakkatva Tiratana
--Sumagala Gth II

12. Tanam di Sawah ( Pemberkahan Benih )


--Vandan
--Tisaraa
--Khanda Paritta
--Mah Jaya Magala Gth
--Sumagala Gth II (Pandita memercikkan air
pemberkahan)

13. Pengukuhan Janji Jabatan


Pandita:
Harap saudara mengulangi dengan penuh keyakinan apa
yang akan saya ucapkan.
Yang diambil janjinya:
Baik Romo
Pandita:
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMSAMBUDDHASSA
( satu kali )
Yang diambil janjinya:
Mengulangi (tiga kali)
Pandita:
BUDDHA DHAMMA SAGHA
SARAA GACCHMI
Yang diambil janjinya:
Mengulangi
Pandita:
MUSVD
VERAMA SIKKHPADA SAMDIYMI.
7

Yang diambil janjinya:


Mengulangi
Pandita:
Saya berjanji untuk tidak berdusta.
Yang diambil janjinya:
Mengulangi
Pandita:
Semoga Sla (Moral yang bersih), Samdhi (Ketenangan),
dan Pa (Kebijaksanaan Dhamma) selalu menjiwai
saudara dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
saudara. Semoga Tuhan Yang Maha Esa dan Sang Tiratana
selalu melindungi saudara.
Yang diambil janjinya:
Sdhu!

14. Pengukuhan Janji di Pengadilan


Pandita:
Harap saudara mengulangi dengan penuh keyakinan apa
yang akan saya ucapkan.
Yang diambil janjinya:
Baik Romo
Pandita:
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMSAMBUDDHASSA
( satu kali )
Yang diambil janjinya:
Mengulangi (tiga kali)

Pandita:
BUDDHA DHAMMA SAGHA
SARAA GACCHMI
Yang diambil janjinya:
Mengulangi
Pandita:
MUSVD
VERAMA SIKKHPADA SAMDIYMI.
Yang diambil janjinya:
Mengulangi
Pandita:
Saya berjanji untuk tidak berdusta.
Yang diambil janjinya:
Mengulangi
Pandita:
Semoga Dhamma/Kebenaran Sejati selalu menjadi dasar
pikiran, ucapan, dan perbuatan saudara. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa dan Sang Tiratana selalu membimbing
saudara.
Yang diambil janjinya:
Sdhu!

Catatan:
1. Dalam memimpin upacara-upacara, Pandita pemimpin
upacara diharap mengenakan busana kepanditaan.
2. Bila keadaan memungkinkan, dalam upacara-upacara
dibuat cetiya (altar). Di atas altar ditempatkan:
-- Patung atau gambar Sang Buddha
-- Dupa dan tempat menaruh dupa (hio)

-- Lilin atau lampu: minimal sepasang


-- Bunga: di talam atau di vas
-- Altar bisa diatur seindah mungkin.

3. Sebelum pembacaan paritta dimulai, yang


memohon pemberkahan atau kedua orang tua dari
yang bersangkutan, menyalakan lilin, dupa, dan
bernamaskara di depan altar dengan dipimpin oleh
Pandita pemimpin upacara.
4. Bila bhikkhu atau smaera dimohon melakukan
pemberkahan, tata upacara adalah sebagai berikut:
-- Pandita memimpin yang memohon pemberkahan atau
kedua orang tua dari yang bersangkutan, dan semua
umat yang hadir, membaca rdhan Tisaraa Pacasla
( Permohonan tuntunan Tisaraa dan Pacasla ):
Okasa aham bhante atau Maya bhante
-- Pandita memimpin yang bersangkutan membaca
rdhan Paritta (Permohonan membacakan Paritta)
-- Pada waktu bhikkhu atau smaera membacakan paritta
dan memercikkan air pemberkahan peserta upacara
duduk bersikap ajali dengan khidmat.

15. Upacara Kematian


1. Membersihkan jenazah
--Vandan
--Pasukul Gth
--Mah Jaya Magala Gth
2. Menjelang Diberangkatkan ke Makam/ke Krematorium
--Vandan
--Tisaraa
--Buddhnussati
--Dhammnussati
--Saghanussati
10

--Saccakiriya Gth
--Pabbatopama gth; atau Dhammaniyma Sutta
--Tilakkhadigth
--Pasukul Gth (Dimulai dari: Anicc vatta)
--Samdhi
Pandita:
Saudara-saudara se-Dhamma marilah kita memancarkan
pikiran cinta kasih kita kepada Almarhum/Almarhumah:
yang telah mendahului kita.
Semoga saudara kita Almarhum/Almarhumah dalam
perjalanan di alam kehidupan selanjutnya selalu
mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan,
sehingga akhirnya tercapai Kebebasan Abadi (Nibbna).
Semoga sang Tiratana selalu melindunginya.
Samdhi dimulai.

Pandita: (Pada akhir Samdhi)


SABBE SATT BHAVANTU SUKHITATT
Atau

SABBE SATT SAD HONTU AVERA SUKHAJVINO


--Dhammadesana (Khotbah Dhamma) pendek.
--Ettvata
A. Ettvata tiga kali (Dev, bht, satt)
B. Ida vo tiga kali
C. ksatth
D. Cira rakkhantu: saudara (nama almarhum/
almarhumah)
E. ksatth
F. Cira rakkhantu: ma para ti.

11

3. Di Makam / di Krematorium
--Vandan
--Buddhnussati
--Dhammnussati
--Saghanussati
--Saccakiriya Gth
--Pasukul Gth (dimulai dari: Anicc Vata )
Pada waktu membacakan Anicc vata pandita menabur bunga
di atas peti jenazah

--Sumagala Gth II
Catatan: Bila keadaan memungkinkan, bisa diberikan khotbah
Dhamma singkat.

4. Bentuk Nisan
Di makam, nisan berbentuk sebuah STUPA.

16. Peringatan Kematian


1. Peringatan kematian: 3 hari, 7 hari, 49 hari, 100 hari, 1
tahun, dan sebagainya
--Vandan
--Buddhnussati
--Dhammnussati
--Saghanussati
--Saccakiriya Gth
--Karaya Mett Sutta
--Ariyadhana Gth
--Samdhi:

12

Pandita:
Saudara-saudara se-Dhamma marilah kita memancarkan
pikiran cinta kasih kita kepada Almarhum/Almarhumah
yang telah mendahului kita hari/tahun yang lalu.
Semoga saudara kita almarhum/almarhumah dalam
perjalanan di alam kehidupan selanjutnya selalu
mendapatkan ketenangan dan kebahgiaan,
sehingga akhirnya tercapai Kebebasan Abadi (Nibbna).
Semoga Sang Tiratana selalu melindunginya.
Samdhi dimulai.

Pandita: (Pada akhir Samdhi)


SABBE SATT BHAVANTU SUKHITATT
Atau

SABBE SATT SAD HONTU AVERA SUKHAJVINO


--Dhammadesana (Khotbah Dhamma) pendek.
--Ettvata
A. Ettvata tiga kali (Dev, bht, satt)
B. Ida vo tiga kali
C. ksatth
Cira rakkhantu: saudara (nama almarhum/
almarhumah)
D. ksatth
Cira rakkhantu: ma para ti.
2. Ziarah di Makam
--Vandan
--Saccakiriya Gth
--Ida vo tiga kali
13

14

BAB I
KEBAKTIAN PAGI DAN SORE
A. KEBAKTIAN PAGI
Di ruang kebaktian, ketika bhikkhu yang memimpin
menempatkan persembahan (lilin, dupa, dan bunga) pada
altar di hadapan rupang Buddha, bhikkhu yang lain berdiri
atau berlutut mengikuti bhikkhu yang memimpin apakah
ia sedang berdiri atau berlutut pada waktu menempatkan
persembahan. Ketika lilin dan dupa telah dinyalakan dan
bunga-bunga diletakkan pada tempatnya, bhikkhu yang
memimpin akan membacakan Namakra Gth kalimat
per kalimat sebagai tanda penghormatan, sedang bhikkhubhikkhu yang lain mengulangi pembacaan tersebut kalimat
per kalimat pula.
ARAHA SAMMSAMBUDDHO BHAGAV.
BUDDHA BHAGAVANTA ABHIVDEMI
Sang Bhagav, Yang Maha Suci,
yang telah mencapai penerangan sempurna.
Aku bersujud di hadapan Sang Buddha, Sang Bhagav.
(namaskra1/bersujud satu kali)

SVKKHTO BHAGAVAT DHAMMO.


DHAMMA NAMASSMI.
Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Sang Bhagav.
Aku bersujud di hadapan Dhamma.
(namaskra/bersujud satu kali)

SUPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO.


SAGHA NAMMI.
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak sempurna.
Aku bersujud di hadapan Sagha.
( namaskra/bersujud satu kali )2
1 Sikap sujud dengan lutut, jari kaki, dahi, siku, dan telapak tangan
menyentuh lantai.
2 Bagian tanda (...) hanya dibaca oleh pemimpin kebaktian.
15

(YAMAMHA KHO MAYA BHAGAVANTA SARAA


GAT, [UDDISSA PABBAJIT3] YO NO BHAGAV
SATTH, YASSA CA MAYA BHAGAVATO DHAMMA
ROCEMA, IMEHI4 SAKKREHI TA BHAGAVANTA
SASADDHAMMA SASVAKASAGHA
ABHIPJAYMA ).
Kami berlindung kepada Sang Bhagav, [menjadi samana]
karena Sang Bhagav Guru Junjungan kita.
Dalam Dhamma Sang Bhagav kami berbahagia.
Dengan persembahan ini,
kami melakukan puja kepada Sang Bhagav,
Dhamma Sejati, serta Sagha Para Siswa.

( HANDA MAYA BUDDHASSA BHAGAVATO


PUBBABHGANAMAKRA KAROMA SE5 ):

Marilah kita mengucapkan penghormatan awal kepada


Sang Buddha, Sang Bhagav:
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMSAMBUDDHASSA
( tikkhattu )
Terpujilah Sang Bhagav, Yang Maha Suci,
Yang telah Mencapai Penerangan Sempurna
( tiga kali )
3 Jika umat awam sedang membaca bagian ini, dia harus menghilangkan
kata UDDISSA PABBAJIT.
4 Jika persembahan-persembahan diletakkan jauh dari pemimpin
kebaktian, maka kata IMEHI (dengan ini) harus diganti dengan ETEHI
(dengan itu).
5 Pada Vihra Wat Bovoranives pemimpin kebaktian membacakan:
HANDADNI MAYANTA BHAGAVANTA VCYA
ABHITHUTU PUBBABHGANAMAKRA KAROMA SE:
Marilah kita mengucapkan penghormatan awal kepada Sang Bhagav.
16

( HANDA MAYA BUDDHBHITHUTI KAROMA SE ):

Marilah kita mengucapkan pujian yang luhur kepada Sang


Buddha:
YO SO TATHGATO ARAHA SAMMSAMBUDDHO,
VIJJCARAASAMPANNO SUGATO LOKAVID,
ANUTTARO PURISADHAMMASRATHI SATTH
DEVAMANUSSNA BUDDHO BHAGAV.
YO IMA LOKA SADEVAKA SAMRAKA
SABRAHMAKA, SASSAMAABRHMAI PAJA
SADEVAMANUSSA SAYA ABHI SACCHIKATV
PAVEDESI, YO DHAMMA DESESI DIKALYA
MAJJHEKALYA PARIYOSNAKALYA,
STTHA SABYAJANA KEVALAPARIPUA
PARISUDDHA BRAHMACARIYA PAKSESI,
TAMAHA BHAGAVANTA ABHIPJAYMI,
TAMAHA BHAGAVANTA SIRAS NAMMI.
Demikianlah Sang Tathgata, Yang Maha Suci,
Yang telah mencapai Penerangan Sempurna,
sempurna pengetahuan serta tindak-tanduk-Nya,
sempurna menempuh Sang Jalan (ke Nibbna),
Pengenal Segenap Alam,
Pembimbing manusia yang tiada taranya,
Guru para dewa dan manusia, Yang Sadar (Bangun),
Yang Patut Dimuliakan.
Di dunia ini bersama para dewa, mra, dan brahma,
generasi ini bersama para samana dan brahmana,
para pemimpin dan rakyatnya, beliau telah menerangkan
Dhamma yang telah direalisasikan melalui pengetahuan agung.
Beliau telah menjelaskan Dhamma yang baik pada permulaan,
baik pada pertengahan, dan baik pada akhir,
yang telah menerangkan pokok-pokok dan arti yang sesungguhnya
dari brahmacariya dengan lengkap dan tepat,
tentang kesucian yang tiada bandingnya.
Aku memuja Sang Bhagav,
kepada Sang Bhagav aku menundukkan kepala dan bersujud.
( namaskra/bersujud satu kali )
17

( HANDAMAYA DHAMMBHITHUTI KAROMA SE ):

Marilah kita mengucapkan pujian yang luhur kepada


Dhamma:
YO SO SVKKHTO BHAGAVAT DHAMMO,
SANDIHIKO AKLIKO EHIPASSIKO, OPANAYIKO
PACCATTA VEDITABBO VIHI, TAMAHA
DHAMMA ABHIPJAYMI, TAMAHA DHAMMA
SIRAS NAMMI.
Demikianlah Dhamma Sang Bhagav telah sempurna dibabarkan,
berada sangat dekat6, tak lapuk oleh waktu7,
mengundang untuk dibuktikan, menuntun ke dalam batin,
dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing-masing.
Aku memuja Dhamma,
kepada Dhamma aku menundukkan kepala dan bersujud.
( namaskra/bersujud satu kali )

6 Di sini, saat ini


7 Tiada jeda waktu antara pencapaian Jalan dan pengenyaman Buah
18

( HANDA MAYA SAGHBHITHUTI KAROMA SE ):

Marilah kita mengucapkan pujian yang luhur kepada Sagha:


YO SO SUPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO,
UJUPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO,
YAPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO,
SMCIPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO,
YADIDA CATTRI PURISAYUGNI AHA
PURISAPUGGAL, ESA BHAGAVATO SVAKASAGHO,
HUNEYYO PHUNEYYO DAKKHIEYYO
AJALIKARAYO, ANUTTARA PUAKKHETTA
LOKASSA, TAMAHA SAGHA ABHIPJAYMI,
TAMAHA SAGHA SIRAS NAMMI.
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak baik,
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak lurus,
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak benar,
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak patut,
Mereka merupakan empat pasang makhluk,
terdiri dari delapan jenis makhluk suci8,
Itulah Sagha siswa Sang Bhagav,
patut menerima pemberian,
tempat bernaung, persembahan serta penghormatan,
lapangan untuk menanam jasa yang tiada taranya di alam
semesta.
Aku memuja Sagha,
kepada Sagha aku menundukkan kepala dan bersujud.
( namaskra/bersujud satu kali )

8 Mereka disebut Ariya Sagha, yakni: makhluk-makhluk yang


telah mencapai Sotpattimagga, Sotpattiphala, Sakadgmimagga,
Sakadgmiphala, Angmimagga, Angmiphala, Arahattamagga,
Arahattaphala.
19

( HANDA MAYA RATANATTAYAPPAMAGTHYO


CEVA SAVEGAVATTHUPARIDPAKAPHACA
BHAMA SE ):

Marilah kita mengucapkan bait-bait penghormatan kepada


Tiratana, dan bait-bait yang memberikan rasa penting
kepada kita:
BUDDHO SUSUDDHO KARUMAHAAVO
YOCCANTASUDDHABBARAALOCANO
LOKASSA PPPAKILESAGHTAKO
VANDMI BUDDHA AHAMDARENA TA
DHAMMO PADPO VIYA TASSA SATTHUNO
YO MAGGAPKMATABHEDABHINNAKO
LOKUTTARO YO CA TADATTHADPANO
VANDMI DHAMMA AHAMDARENA TA
SAGHO SUKKHETTBHAYATIKHETTA SAITO
YO DIHASANTO SUGATNUBODHAKO
LOLAPPAHNO ARIYO SUMEDHASO
VANDMI SAGHA AHAMDARENA TA
ICCEVAMEKANTABHIPJANEYYAKA
VATTHUTTAYA VANDAYATBHISAKHATA
PUA MAY YA MAMA SABBUPADDAV M
HONTU VE TASSA PABHVASIDDHIY
IDHA TATHGATO LOKE UPPANNO ARAHA
SAMMSAMBUDDHO, DHAMMO CA DESITO
NIYYNIKO UPASAMIKO PARINIBBNIKO
SAMBODHAGM SUGATAPPAVEDITO, MAYANTA
DHAMMA SUTV EVA JNMA, JTIPI DUKKH
JARPI DUKKH MARAAMPI DUKKHA,
SOKAPARIDEVADUKKHADOMANASSUPYSPI
DUKKH, APPIYEHI SAMPAYOGO DUKKHO PIYEHI
VIPPAYOGO DUKKHO, YAMPICCHA NA LABHATI
TAMPI DUKKHA, SAKHITTENA
PACUPDNAKKHANDH DUKKH.
SEYYATHDA, RPPDNAKKHANDHO,
VEDANPDNAKKHANDHO,
SAPDNAKKHANDHO,
SAKHRPDNAKKHANDHO,
20

VIPDNAKKHANDHO, YESA PARIYA,


DHARAMNO SO BHAGAV, EVA BAHULA SVAKE
VINETI, EVA BHG CA PANASSA BHAGAVTO
SVAKESU ANUSSAN, BAHUL9 PAVATTATI, RPA
ANICCA, VEDAN ANICC, SA ANICC,
SAKHR ANICC, VIA ANICCA, RPA
ANATT, VEDAN ANATT, SA ANATT,
SAKHR ANATT, VIA ANATT, SABBE
SAKHR ANICC, SABBE DHAMM ANATTTI,
TE MAYA, OTIMAHA JTIY
JARMARAENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI
DOMANASSEHI UPYSEHI, DUKKHOTI
DUKKHAPARET, APPEVA NMIMASSA
KEVALASSA DUKKHAKKHANDHASSA ANTAKIRIY
PAYETHTI,
CIRAPARINIBBUTAMPI TA BHAGAVNTA
UDDISSA ARAHANTA SAMMSAMBUDDHA,
SADDH AGRASM ANAGRIYA PABBAJIT,
TASMI BHAGAVTI BRAHMACARIYA CARMA,
BHIKKHNA10 SIKKHSJVASAMPANN11,
TA NO BRAHMACARIYA, IMASSA KEVALASSA
DUKKHAKKHANDHASSA ANTAKIRIYYA
SAVATTATU.
Sang Buddha Yang Maha Suci,
yang memiliki kasih sayang yang tiada taranya,
memiliki pandangan kebijaksanaan yang sempurna,
pelenyap noda-noda kekotoran batin dan kejahatan-kejahatan
duniawi,
dengan tulus aku memberikan penghormatan kepada Sang
Buddha.

9 Di Vihra Wat Bovoranives dibaca BAHULA sebagai pengganti dari


BAHUL
10 Jika yang membaca umat awam : UPSAKA (untuk pria), UPSIK
(untuk wanita)
11 Baris ini tidak dibaca oleh Smaera. Di beberapa Vihra mereka
membacakan SMAERNA SIKKH
21

Dhamma Yang Mulia bagaikan lampu yang beraneka warna,


merupakan Sang Jalan dan juga buahnya (hasilnya),
yang kekal bersinar di atas duniawi,
dengan tulus aku memberikan penghormatan kepada Dhamma.
Sagha merupakan suatu ladang yang lebih baik daripada yang
terbaik,
yang setelah melihat (Dhamma) menjadi tenang dan mencapai
penerangan batin mengikuti Sang Sugat,
yang telah meninggalkan segala miliknya,
orang yang mulia, yang bijaksana,
dengan tulus aku memberikan penghormatan kepada Sagha.
Seharusnyalah penghormatan tertinggi ini diberikan,
kepada Tiratana yang patut dihormati,
dan berkat jasa-jasaku di sini, semoga segala rintangan berakhir
dengan keberhasilan.
Sang Tathgata yang datang ke dunia,
Yang Maha Suci, yang telah mencapai penerangan sempurna,
dan Dhamma yang telah dibabarkan oleh Sang Bhagav,
menuntun keluar dari sasra, menimbulkan ketenangan,
menuju ke Nibbna, membawa penerangan batin,
demikianlah yang telah dinyatakan oleh Sang Sugat.
Kita, setelah mendengarkan Dhamma ini, mengetahui bahwa:
kelahiran adalah dukkh,
usia tua adalah dukkh,
kematian adalah dukkh,
kesedihan, ratap tangis, kesakitan, kekhawatiran, dan putus asa
adalah dukkh,
berkumpul dengan yang tidak disenangi adalah dukkh,
berpisah dengan yang dicintai adalah dukkh,
tidak memperoleh apa yang diinginkan adalah dukkh,
singkatnya, lima kelompok kemelekatan adalah dukkh, yaitu:
kelompok kemelekatan akan badan jasmani,
kelompok kemelekatan akan perasaan,
kelompok kemelekatan akan pencerapan,
kelompok kemelekatan akan kehendak (bentuk-bentuk pikiran),
kelompok kemelekatan akan kesadaran.

22

Untuk lebih mengerti akan hal tersebut,


di mana ketika Sang Bhagav masih hidup, Beliau sering kali
mengajarkan kepada para siswaNya untuk mengerti hal ini.
Sebagian dari ajaran yang diajarkan oleh Sang Bhagav di antara
para siswa-Nya adalah demikian, yang sering kali beliau tekankan:
badan jasmani tidak kekal,
perasaan tidak kekal,
pencerapan tidak kekal,
kehendak tidak kekal,
kesadaran tidak kekal,
badan jasmani bukan aku,
perasaan bukan aku,
pencerapan bukan aku,
kehendak bukan aku,
kesadaran bukan aku,
segala sesuatu yang berkondisi tidak kekal,
semua Dhamma adalah tanpa aku,
Kita semua,
belum terbebas dari kelahiran, usia tua, dan kematian,
dari kesedihan, ratap tangis, kesakitan,
kekhawatiran dan putus asa.
Belum terbebas dari dukkh, dibelenggu oleh dukkh.
Sesungguhnya adalah baik,
bila pengakhiran yang menyeluruh mengenai kelompok-kelompok
dukkh dapat dimengerti.
Meskipun Sang Bhagav lama telah mencapai Parinibbna,
Yang Maha Suci, yang telah mencapai penerangan sempurna,
dengan keyakinan ini, kami meninggalkan keduniawian,
Kami melatih kehidupan suci yang diajarkan oleh Sang Bhagav,
dengan sungguh-sungguh menjalani hidup sebagai bhikkhu12,
itulah kehidupan suci yang kami jalankan,
semoga kelompok-kelompok dukkh ini dapat kami akhiri dengan
mutlak.

12 Jika yang membaca umat awam : UPSAKA (untuk pria), UPSIK


(untuk wanita)
23

PERENUNGAN PADA SAAT MENGGUNAKAN


KEPERLUAN HIDUP
(Jubah, makanan, tempat tinggal/kuti, dan obat-obatan
merupakan empat keperluan atau kebutuhan hidup seorang
bhikkhu. Dalam bahasa Pli keempatnya itu disebut PACCAYA,
yang berarti penyokong kehidupan. Hal ini sudah menjadi suatu
tradisi bagi setiap bhikkhu di mana sebelum menggunakan
salah satu dari keempatnya, harus merenungkan dahulu
kegunaan yang sesungguhnya dari benda tersebut dan jangan
menjadikannya sebagai luapan hawa nafsu ataupun sebagai
daya tarik yang rendah. Bila seorang bhikkhu dihadapkan
pada suatu yang menyenangkan, maka beliau harus belajar
untuk tidak melekat ataupun tidak mengharapkan lebih
darinya. Demikian pula bila seorang bhikkhu dihadapkan
pada suatu yang tidak menyenangkan maka beliau harus
belajar untuk menjadi puas terhadap apapun yang ada. Di
samping itu, tugas dari setiap bhikkhu adalah selalu melatih
dan mengembangkan kesadaran, dalam bahasa Pli disebut
SATI, yang berarti seorang bhikkhu harus dapat mengetahui
atau menyadari pikiran yang selalu berubah-ubah pada saat
sebelum atau sesudah berpikir, berbicara dan berbuat. Jadi,
kalimat-kalimat berikut ini akan menghasilkan suatu manfaat
untuk pengembangan kesadaran atau SATI, yang berkaitan
dengan empat PACCAYA atau penyokong kehidupan).
( HANDA MAYA TAKHAIKAPACCAVEKKHAAPHA BHAMA SE ) :

Marilah kita mengucapkan bait-bait perenungan pada saat


menggunakan keperluan hidup:
PAISAKH YONISO CVARA13 PAISEVMI, YVADEVA
STASSA PAIGHTYA, UHASSA PAIGHTYA,
ASAMAKASAVTTAPASIRI-SAPASAMPHASSNA
PAIGHTYA, YVADEVA HIRIKOPINAPAICCHDANATTHA.
PAISAKH YONISO PIAPTA14 PAISEVMI, NEVA
DAVYA NA MADYA NA MAANYA NA VIBHSANYA,
YVADEVA IMASSA KYASSA HITIY YPANYA

13 Jika umat awam, baca VATTAM = pakaian


14 Jika umat awam, baca AHARAM =makanan
24

VIHISUPARATIY BRAHMACARIYNUGGAHYA, ITI


PURAACA VEDANA PAIHAKHMI NAVACA
VEDANA NA UPPDESSMI, YTR CA ME BHAVISSATI
ANAVAJJAT CA PHSUVIHRO CTI.
PAISAKH YONISO SENSANA PAISEVMI, YVADEVA
STASSA PAIGHTYA, UHASSA PAIGHTYA,
ASAMAKASAVTTAPASIRISAPASAMPHASSNA
PAIGHTYA, YVADEVA UTUPARISSAYAVINODANA
PAISALLNRMATTHA.
PAISAKH YONISO
GILNAPACCAYABHESAJJAPARIKKHRA PAISEVMI,
YVADEVA UPPANNNA VEYYBDHIKNA
VEDANNA PAIGHTYA,
ABYPAJJHAPARAMATYTI.

Merenungkan dengan benar, saya gunakan jubah ini: hanya untuk


melindungi dari kedinginan, untuk melindungi dari kepanasan,
untuk melindungi dari gangguan lalat, nyamuk, angin, panas
matahari, dan binatang-binatang melata, hanya bermaksud untuk
menutupi organ tubuh (yang menimbulkan rasa malu).
Merenungkan dengan benar, saya makan dana makanan:
bukan untuk kesenangan, bukan untuk pemabukan, bukan untuk
menggemukkan badan, bukan untuk memperindah tubuh, hanya
untuk kelangsungan hidup dan pemeliharaan dari tubuh, untuk
menjaga tubuh agar tidak cepat rusak, untuk menolong dalam
menjalankan kehidupan suci (brahmacariya), (dengan berpikir)
saya akan menghilangkan perasaan yang lalu (mengenai lapar)
dan tidak menimbulkan perasaan yang baru (mengenai makan
berlebihan, dan sebagainya), demikianlah ini dapat membebaskan
saya dari masalah (tentang tubuh) dan hidup dengan tenteram.
Merenungkan dengan benar, saya menempati tempat tinggal:
hanya untuk melindungi dari kedinginan, untuk melindungi dari
kepanasan, untuk melindungi dari gangguan lalat, nyamuk, angin,
panas matahari, dan binatang-binatang melata, hanya bermaksud
untuk melindungi dari cuaca buruk dan hidup dalam kesunyian.
Merenungkan dengan benar, saya gunakan penolong untuk sakit
(obat-obatan dan perlengkapannya): hanya untuk mengobati
perasaan sakit yang timbul, untuk kebebasan maksimum dari
penyakit.
25

Ini semua disebut TAKHAIKAPACCAVEKKHAA


(renungan pada saat menggunakan keperluan hidup) dan
telah dijadikan renungan yang umum, sedangkan renungan
yang khusus, sebagai contoh bila menggunakan jubah untuk
melindungi dari kedinginan, kemudian kita harus merenung
hanya kepada itu :
CVARA PAISEVMI YVADEVA.... (saya menggunakan
jubah hanya untuk....). Oleh sebab itu mengerti arti yang
sesungguhnya adalah lebih baik daripada hanya membaca
teks Pli. Kutipan di sini hanya untuk mempertahankan
maksud yang asli, jika seandainya terjadi keragu-raguan
karena bahasa setempat.

LIMA HAL YANG HARUS SERINGKALI


DIRENUNGKAN
( ABHIHAPACCAVEKKHAA )
Lima hal yang harus direnungkan oleh setiap umat Buddha,
oleh wanita maupun pria, oleh perumah tangga maupun para
samana setiap hari. Tujuannya untuk menghindari kegiuran
akan usia muda, kehidupan, segala sesuatu yang disebut
milik, dan perbuatan buruk yang seringkali dilakukan.

( HANDA MAYA
ABHIHAPACCAVEKKHAAPTHA BHAMA SE ):

Marilah kita mengucapkan bait-bait yang harus seringkali


direnungkan:
JARDHAMMOMHI
JARA ANATTO
BYDHIDHAMMOMHI
BYDHI ANATTO
26

MARAADHAMMOMHI
MARAA ANATTO
SABBEHI ME PIYEHI MANPEHI
NNBHVO VINBHVO
KAMMASSAKOMHI
KAMMADYDO
KAMMAYONI
KAMMABANDHU
KAMMAPAISARAO
YA KAMMA KARISSMI
KALYA V PPAKA V
TASSA DYDO BHAVISSMI
EVA AMHEHI ABHIHA
PACCAVEKKHITABBA
Aku akan menderita usia tua.
Aku belum mengatasi usia tua.
Aku akan menderita sakit.
Aku belum mengatasi penyakit.
Aku akan menderita kematian.
Aku belum mengatasi kematian.
Segala milikku yang kucintai dan kusenangi
akan berubah, akan terpisah dariku.
Aku adalah pemilik karmaku sendiri,
pewaris karmaku sendiri,
lahir dari karmaku sendiri,
berhubungan dengan karmaku sendiri,
terlindung oleh karmaku sendiri.
Apapun karma yang kuperbuat,
baik atau buruk,
itulah yang akan kuwarisi.
Hendaklah ini seringkali direnungkan.

27

PATTIDNA GTH
( HANDA MAYA PATTIDNAGTHYO BHAMA
SE):

Marilah kita melakukan pelimpahan jasa-jasa:


YA DEVAT SANTI VIHRAVSIN
THPE GHARE BODHIGHARE TAHI TAHI
T DHAMMADNENA BHAVANTU PJIT
SOTTHI KARONTEDHA VIHRAMAALE
THER CA MAJJH NAVAK CA BHIKKHAVO
SRMIK DNAPAT UPSAK
GM CA DES NIGAM CA ISSAR
SAPPABHT SUKHIT BHAVANTU TE
JALBUJ YEPI CA AASAMBHAV
SASEDAJT ATHAVO PAPTIK
NIYYNIKA DHAMMAVARA PAICCA TE
SABBEPI DUKKHASSA KARONTU SAKHAYA
HTU CIRA SATA DHAMMO
DHAMMADDHAR CA PUGGAL
SAGHO HOTU SAMAGGO VA
ATTHYA CA HITYA CA
AMHE RAKKHATU SADDHAMMO
SABBEPI DHAMMACRINO
VUHI SAMPPUEYYMA
DHAMME ARIYAPPAVEDITE
Kepada para Dewa yang berdiam di lingkungan vihara ini,
yang berdiam di stupa, candi, pagoda dan di Pohon Bodhi;
para Dewa yang kami puja sesuai dengan Dhamma Vinaya;
semoga dapat memberi kebahagiaan di lingkungan vihara ini.
Para Bhikkhu sesepuh (Thera), Majjhima Bhikkhu,
Navaka Bhikkhu, juga upasaka dan upasika,
penghuni vihara, semua perumah tangga,
bersama semua umat di kampung dan di kota,
yang kaya dan miskin, dan semua makhluk,
semoga dapat hidup damai dan berbahagia.
28

Makhluk yang terlahir melalui kandungan,


yang lahir melalui telur, yang lahir melalui kelembaban,
yang lahir secara langsung (spontan),
semoga mereka semua kelak dapat mengenal dan mempelajari
Dhamma, hingga timbul pengertian benar tentang Dhamma
yang bisa menuntun menuju akhir penderitaan.
Semoga Dhamma ajaran Buddha dapat bertahan lama dan lestari
hingga para Bhikkhu Sangha bersemangat mempraktekkan
Dhamma agar dapat membawa manfaat bagi kami semua.
Semoga Dhamma selalu melindungi kami yang melaksanakannya,
agar kami dapat berkembang maju dalam Dhamma
yang diajarkan oleh Buddha dan Para Ariya Sangha,
hingga kami memiliki keyakinan yang bertambah kuat kepada
Dhamma.
Semoga hujan turun tepat pada musimnya,
hingga bisa membuat tanah menjadi subur
yang akhirnya memberi manfaat demi kemajuan
bagi kehidupan semua makhluk.
Ayah dan ibu adalah yang sangat berjasa karena telah merawat
dan membesarkan diri kami hingga demikian,
sebab itu semoga mereka hidup berbahagia.
Raja dan para pemimpin rakyat atau pemerintah,
semoga dapat mengatur dan memimpin rakyatnya
dengan penuh keadilan kebijaksanaan Dhamma,
hingga bisa membawa kesejahteraan dan kebahagiaan
bagi negara dan bangsa untuk selama-lamanya.
( Akhir kebaktian pagi untuk para bhikkhu.
Para smaera melanjutkan kebaktian )

29

LATIHAN BAGI SMAERA


(SMAERASIKKH)
ANUSI KHO BHAGAV, SMAERNA
DASASIKKHPADNI, TESU CA SMAEREHI
SIKKHITU:
PTIPT VERAMA,
ADINNDN VERAMA,
ABRAHMACARIY VERAMA,
MUSVD VERAMA,
SURMERAYAMAJJAPAMDAHN VERAMA,
VIKLABHOJAN VERAMA,
NACCAGTAVDITAVISKADASSAN VERAMA,
MLGANDHAVILEPANADHRAAMAANAVIBHSANAHN VERAMA,
UCCSAYANAMAHSAYAN VERAMA,
JTARPARAJATAPAIGGAHA VERAMATI.
ANUSI KHO BHAGAV, DASAHI AGEHI
SAMANNGATA SMAERA NSETU,
KATAMEHI DASAHI
PTIPTI HOTI,
ADINNDY HOTI,
ABRAHMACR HOTI,
MUSVD HOTI,
MAJJAPY HOTI,
BUDDHASSA AVAA BHSATI,
DHAMMASSA AVAA BHSATI,
SAGHASSA AVAA BHSATI,
MICCHDIHIKO HOTI,
BHIKKHUNDSAKO HOTI.
ANUSI KHO BHAGAV, IMEHI DASAHI AGEHI
SAMANNGATA SMAERA NSETUNTI.
ANUSI KHO BHAGAV, PACAHI AGEHI
SAMANNGATASSA SMAERASSA DAAKAMMA
KTU, KATAMEHI PACAHI

30

BHIKKHNA ALBHYA PARISAKKATI,


BHIKKHNA ANATTHYA PARISAKKATI,
BHIKKHNA ANVASYA PARISAKKATI,
BHIKKH AKKOSATI PARIBHSATI,
BHIKKH BHIKKHHI BHEDETI.
ANUSI KHO BHAGAV, IMEHI PACAHI AGEHI
SAMANNGATASSA SMAERASSA DAAKAMMA
KTUNTI.
Diperkenankan oleh Sang Bhagav,
tentang sepuluh latihan sila bagi para smaera,
dan dengan sepuluh sila ini para smaera melatih diri :
Menahan diri dari pembunuhan makhluk hidup,
Menahan diri dari pengambilan barang yang tidak diberikan,
Menahan diri dari perbuatan tidak suci,
Menahan diri dari ucapan yang tidak benar,
Menahan diri dari segala minuman keras yang dapat
menyebabkan lemahnya kesadaran,
Menahan diri dari makan makanan setelah tengah hari,
Menahan diri dari menari, bernyanyi, bermain musik
dan pergi melihat tontonan-tontonan,
Menahan diri dari pemakaian bunga-bungaan,
wangi-wangian, dan alat-alat kosmetik
untuk tujuan menghias dan mempercantik diri,
Menahan diri dari penggunaan tempat tidur dan tempat duduk
yang tinggi dan mewah,
Menahan diri dari menerima emas dan perak (uang).
Diperkenankan oleh Sang Bhagav,
tentang pengeluaran dari seorang smaera
yang telah melakukan beberapa dari sepuluh hal.
Apa sepuluh hal itu ?
Ia adalah seorang pembunuh makhluk hidup,
Ia adalah seorang pengambil barang yang tidak diberikan,
Ia adalah seorang pelaku kehidupan tidak suci,
Ia adalah seorang pembicara yang tidak benar,
Ia adalah seorang peminum minuman keras,
31

Ia berbicara mencela Buddha,


Ia berbicara mencela Dhamma,
Ia berbicara mencela Sagha,
Ia adalah seorang penganut pandangan-pandangan salah,
Ia adalah seorang penggoda bhikkhuni.
Diperkenankan oleh Sang Bhagav,
tentang pengeluaran terhadap seorang smaera
yang telah melakukan beberapa dari sepuluh hal ini.
Diperkenankan oleh Sang Bhagav,
tentang hukuman bagi seorang smaera
yang telah melakukan beberapa dari lima hal.
Apa lima hal itu ?
Ia berusaha melakukan tindakan yang merugikan para bhikkhu,
Ia berusaha melakukan tindakan yang tidak bermanfaat bagi para
bhikkhu,
Ia berusaha melakukan tindakan yang membuat para bhikkhu
pergi (untuk tidak berdiam di tempat itu),
Ia menghina dan mencerca para bhikkhu,
Ia menyebabkan pertengkaran di antara para bhikkhu.
Diperkenankan oleh Sang Bhagav, tentang hukuman bagi seorang
smaera yang telah melakukan beberapa dari lima hal ini.
Bersama bhikkhu yang memimpin, semua bhikkhu dan
para smaera melakukan namaskra sebanyak tiga kali dan
kemudian meninggalkan ruang kebaktian.

(Akhir dari kebaktian pagi)

32

B. KEBAKTIAN SORE
Di ruang kebaktian, ketika bhikkhu yang memimpin
menempatkan persembahan (lilin, dupa, dan bunga) pada
altar di hadapan rupang Buddha, bhikkhu yang lain berdiri
atau berlutut mengikuti bhikkhu yang memimpin apakah
ia sedang berdiri atau berlutut pada waktu menempatkan
persembahan. Ketika lilin dan dupa telah dinyalakan dan
bunga-bunga diletakkan pada tempatnya, bhikkhu yang
memimpin akan membacakan Namakra Gth kalimat
per kalimat sebagai tanda penghormatan, sedang bhikkhubhikkhu yang lain mengulangi pembacaan tersebut kalimat
per kalimat pula.
ARAHA SAMMSAMBUDDHO BHAGAV.
BUDDHA BHAGAVANTA ABHIVDEMI.
Sang Bhagav, Yang Maha Suci,
Yang telah mencapai penerangan sempurna.
Aku bersujud di hadapan Sang Buddha, Sang Bhagav.
( namaskra15/bersujud satu kali )

SVKKHTO BHAGAVAT DHAMMO.


DHAMMA NAMASSMI.
Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Sang Bhagav.
Aku bersujud di hadapan Dhamma.
( namaskra/bersujud satu kali )

SUPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO.


SAGHA NAMMI.
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak sempurna.
Aku bersujud di hadapan Sagha.
( namaskra/bersujud satu kali )

15 Sikap sujud dengan lutut, jari kaki, dahi, siku, dan telapak tangan
menyentuh lantai.
33

( YAMAMHA KHO MAYA BHAGAVANTA SARAA


GAT, [UDDISSA PABBAJIT17] YO NO BHAGAV
SATTH, YASSA CA MAYA BHAGAVATO DHAMMA
ROCEMA, IMEHI18 SAKKREHI TA BHAGAVANTA
SASADDHAMMA SASVAKASAGHA
ABHIPJAYMA ).
16

Kami berlindung kepada Sang Bhagav, [menjadi samana]


karena Sang Bhagav Guru Junjungan kita.
Dalam Dhamma Sang Bhagav kami berbahagia.
Dengan persembahan ini,
kami melakukan puja kepada Sang Bhagav,
Dhamma Sejati, serta Sagha Para Siswa.

16 Bagian tanda ( ) hanya dibaca oleh pemimpin kebaktian.


17 Jika umat awam sedang membaca bagian ini, dia harus menghilangkan
kata UDDISSA PABBAJIT.
18 Jika persembahan-persembahan diletakkan jauh dari pemimpin
kebaktian, maka kata IMEHI (dengan ini) harus diganti dengan ETEHI
(dengan itu).
34

( HANDADNI MAYANTA BHAGAVANTA VCYA


ABHIGYITU PUBBABHGANAMAKRACEVA
BUDDHNUSSATINAYACA KAROMA SE ):

Marilah kita mengucapkan penghormatan awal kepada Sang


Bhagav bersama dengan perenungan terhadap Buddha):
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMSAMBUDDHASSA
( tikkhattu )
TA KHO PANA BHAGAVANTA EVA
KALYO KITTISADDO ABBHUGGATO, ITIPI
SO BHAGAV ARAHA SAMMSAMBUDDHO,
VIJJCARAASAMPANNO SUGATO LOKAVID,
ANUTTARO PURISADHAMMASRATHI SATTH
DEVAMANUSSNA BUDDHO BHAGAVTI.
Terpujilah Sang Bhagav, Yang Maha Suci,
Yang telah Mencapai Penerangan Sempurna
( tiga kali )
Suatu kabar baik mengenai kemasyuran Sang Bhagav telah
tersebar luas, adalah sebagai berikut:
Demikianlah Sang Bhagav, Yang Maha Suci,
Yang telah mencapai Penerangan Sempurna,
sempurna pengetahuan serta tindak-tanduk-Nya,
sempurna menempuh Sang Jalan (ke Nibbna),
Pengenal Segenap Alam,
Pembimbing manusia yang tiada taranya,
Guru para dewa dan manusia,
Yang Sadar (Bangun), Yang Patut Dimuliakan.

35

(HANDAMAYA BUDDHBHIGTI KAROMA SE):

Marilah kita mengucapkan pujian yang sesungguhnya kepada


Buddha.
BUDDHAVRAHANTAVARATDIGUBHIYUTTO
SUDDHBHIAKARUHI SAMGATATTO
BODHESI YO SUJANATA KAMALA VA SRO
VANDMAHA TAMARAA SIRAS JINENDA.
BUDDHO YO SABBAPNA
SARAA KHEMAMUTTAMA
PAHAMNUSSATIHNA
VANDMI TA SIRENAHA.
BUDDHASSHASMI DSO VA19
BUDDHO ME SMIKISSARO
BUDDHO DUKKHASSA GHT CA
VIDHT CA HITASSA ME.
BUDDHASSHA NIYYDEMI
SARRAJVITACIDA
VANDANTOHA20 CARISSMI
BUDDHASSEVA SUBODHITA,
NATTHI ME SARAA AA
BUDDHO ME SARAA VARA
ETENA SACCAVAJJENA
VAHEYYA SATTHU SSANE.
BUDDHA ME VANDAMNENA21
YA PUA PASUTA IDHA
SABBEPI ANTARY ME
MHESU TASSA TEJAS.

19 DSO VA (untuk Pria); DS VA (Untuk Wanita)


20 VANDANTOHA (Untuk Pria); VANDANTHA (Untuk Wanita)
21 VANDAMNENA (Untuk Pria); VANDAMNYA (Untuk Wanita)
36

Dalam Sang Buddha terdapat sifat-sifat yang mulia sebagai


Arahat
Kesucian, pengetahuan tertinggi, dan kasih sayang
dengan selaras tergabung di dalam diri-Nya.
Beliau bagaikan matahari dan bunga-bunga teratai,
menyadarkan para bijaksana.
Dengan menundukkan kepala aku bersujud kepada penakluk
agung, Beliau yang damai.
Sang Buddha bagi semua makhluk adalah pelindung tertinggi,
paling aman.
Untuk pertama kalinya merenungkan dengan cara ini,
kepada-Nya aku menundukkan kepala dan bersujud,
Aku adalah pelayan Sang Buddha,
Sang Buddha adalah pemimpin agungku,
Sang Buddha adalah penghancur dukkha
dan sumber kebahagiaan bagiku.
Kepada Sang Buddha aku mempersembahkan seluruh tubuh dan
kehidupanku.
Aku akan mengembara dengan menghormat kepada penerangan
Sang Buddha yang agung.
Tiada perlindungan lain bagiku,
Sang Buddhalah sesungguhnya pelindungku.
Berkat kesungguhan pernyataan ini,
semoga aku berkembang dalam ajaran Sang Guru.
Penghormatan kulakukan kepada Sang Buddha,
dan jasa apapun yang dihasilkan berkat kekuatan hal itu,
semoga semua bahaya tidak akan terjadi.
( namaskra/bersujud dan mengucapkan ):

KYENA VCYA VA CETAS V,


BUDDHE KUKAMMA PAKATA MAY YA,
BUDDHO PAIGGAHATU ACCAYANTA,
KLANTARE SAVARITU VA BUDDHE.
Dengan tubuh, ucapan, dan pikiran, karma buruk apapun yang
telah kulakukan terhadap Sang Buddha, semoga Sang Buddha
menerima kesalahanku, sehingga di masa yang akan datang ada
pengendalian diri terhadap Sang Buddha.
37

( HANDAMAYA DHAMMNUSSATINAYA KAROMA


SE ):

Marilah kita mengucapkan perenungan terhadap Dhamma:


SVKKHTO BHAGAVAT DHAMMO, SANDIHIKO
AKLIKO EHIPASSIKO, OPANAYIKO PACCATTA
VEDITABBO VIHTI
Dhamma Sang Bhagav telah sempurna dibabarkan,
berada sangat dekat22, tak lapuk oleh waktu23,
mengundang untuk dibuktikan, menuntun ke dalam batin,
dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing-masing.

(HANDAMAYA DHAMMBHIGTI KAROMA SE):

Marilah kita mengucapkan pujian yang sesungguhnya kepada


Dhamma:
SVKKHTATDIGUAYOGAVASENA SEYYO
YO MAGGAPKAPARIYATTIVIMOKKHABHEDO
DHAMMO KULOKAPATAN TADADHRIDHR
VANDMAHA TAMAHARA VARADHAMMAMETA
DHAMMO YO SABBAPNA
SARAA KHEMAMUTTAMA
DUTIYNUSSATIHNA
VANDMI TA SIRENAHA.
DHAMMASSHASMI DSO VA24
DHAMMO ME SMIKISSARO
DHAMMO DUKKHASSA GHT CA
VIDHT CA HITASSA ME
DHAMMASSHA NIYYDEMI
SARRAJVITACIDA
VANDANTOHA25 CARISSMI
DHAMMASSEVA SUDHAMMATA

22 Di sini, saat ini


23 Tiada jeda waktu antara pencapaian Jalan dan pengenyaman Buah
24 DSO VA (untuk Pria); DS VA (Untuk Wanita)
25 VANDANTOHA (Untuk Pria); VANDANTHA (Untuk Wanita)
38

NATTHI ME SARAA AA
DHAMMO ME SARAA VARA
ETENA SACCAVAJJENA
VAHEYYA SATTHU SSANE
DHAMMA ME VANDAMNENA26
YA PUA PASUTA IDHA
SABBEPI ANTARY ME
MHESU TASSA TEJAS.
Sungguh mulia (Dhamma) yang dibabarkan dengan sempurna,
mempunyai sifat-sifat yang sempurna pula. Dhamma terbagi atas
jalan dan hasil, teori pelajaran dan pembebasan. Dhamma akan
menjaga kita dari jatuh ke alam-alam rendah. Aku menghormat
kepada Dhamma sejati pelenyap kegelapan. Dhamma bagi semua
makhluk adalah pelindung tertinggi, paling aman. Untuk kedua
kalinya merenungkan dengan cara ini, kepada Dhamma aku
menundukkan kepala dan bersujud,
Aku adalah pelayan Dhamma, Dhamma adalah pemimpin
agungku, Dhamma adalah penghancur dukkha dan sumber
kebahagiaan bagiku, Kepada Dhamma aku mempersembahkan
seluruh tubuh dan kehidupanku. Aku akan mengembara dengan
menghormat kepada Dhamma yang mulia.
Tiada perlindungan lain bagiku, Dhammalah sesungguhnya
pelindungku. Berkat kesungguhan pernyataan ini semoga aku
berkembang dalam ajaran Sang Guru.
Penghormatan kulakukan kepada Dhamma, dan jasa apapun yang
dihasilkan berkat kekuatan hal itu, semoga semua bahaya tidak
akan terjadi.
( namaskra/bersujud dan mengucapkan ):

KYENA VCYA VA CETAS V,


DHAMME KUKAMMA PAKATA MAY YA,
DHAMMO PAIGGAHATU ACCAYANTA,
KLANTARE SAVARITU VA DHAMME.
Dengan tubuh, ucapan, dan pikiran, karma buruk apapun
yang telah kulakukan terhadap Dhamma, semoga Dhamma
menerima kesalahanku, sehingga di masa yang akan datang ada
pengendalian diri terhadap Dhamma.
26 VANDAMNENA (Untuk Pria); VANDAMNYA (Untuk Wanita)
39

( HANDAMAYA SAGHNSSATI NAYA KAROMA


SE ) :

Marilah kita mengucapkan perenungan terhadap Sagha:


SUPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO,
UJUPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO,
YAPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO,
SMCIPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO,
YADIDA CATTRI PURISAYUGNI AHA
PURISAPUGGAL, ESA BHAGAVATO SVAKASAGHO,
HUNEYYO PHUNEYYO DAKKHIEYYO
AJALKARAYO, ANUTTARA PUAKKHETTA
LOKASSTI.
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak baik,
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak lurus,
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak benar,
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak patut,
Mereka merupakan empat pasang makhluk,
terdiri dari delapan jenis makhluk suci27,
Itulah Sagha siswa Sang Bhagav,
patut menerima pemberian,
tempat bernaung, persembahan serta penghormatan,
lapangan untuk menanam jasa yang tiada taranya di alam
semesta.

27 Mereka disebut Ariya Sagha, yakni: makhluk-makhluk yang


telah mencapai Sotpattimagga, Sotpattiphala, Sakadgmimagga,
Sakadgmiphala, Angmimagga, Angmiphala, Arahattamagga,
Arahattaphala.
40

( HANDAMAYA SAGHBHIGTI KAROMA SE ):

Marilah kita mengucapkan pujian yang sesungguhnya kepada


Sangha.
SADDHAMMAJO SUPAIPATTIGUDIYUTTO
YOHBBIDHO ARIYAPUGGALASAGHASEHO
SLDIDHAMMAPAVARSAYAKYACITTO
VANDMAHA TAMARIYNA GAA SUSUDDHA
SAGHO YO SABBAPNA
SARAA KHEMAMUTTAMA
TATIYNUSSATIHNA
VANDMI TA SIRENAHA
SAGHASSHASMI DSO VA28
SAGHO ME SMIKISSARO
SAGHO DUKKHASSA GHT CA
VIDHT CA HITASSA ME
SAGHASSHA NIYYDEMI
SARRAJVITACIDA
VANDANTOHA29 CARISSMI
SAGHASSOPAIPANNATA
NATTHI ME SARAA AA
SAGHO ME SARAA VARA
ETENA SACCAVAJJENA
VAHEYYA SATTHU SSANE
SAGHA ME VANDAMNENA30
YA PUA PASUTA IDHA
SABBEPI ANTARY ME
MHESU TASSA TEJAS.

28 DSO VA (untuk pria); DS VA (untuk wanita)


29 VANDANTOHA (untuk pria); VANDANTHA (untuk wanita)
30 VANDAMNENA (untuk pria); VANDAMNYA (untuk wanita)
41

Di dalam Sagha yang dilahirkan oleh Dhamma, telah bersatu


dengan kebajikan seperti yang telah bertindak baik, Yang utama,
terdiri dari kelompok delapan jenis makhluk suci, mengendalikan
tubuh dan pikiran dengan sila yang baik dan sifat-sifat mulia
lainnya Aku menghormat kepada perkumpulan para Ariya yang
telah sempurna dalam kesucian, Sagha bagi semua makhluk
adalah pelindung tertinggi, paling aman. Untuk ketiga kalinya
merenungkan dengan cara ini, kepada Sagha aku menundukkan
kepala dan bersujud,
Aku adalah pelayan Sagha, Sagha adalah pemimpin agungku,
Sagha adalah penghancur dukkha dan sumber kebahagiaan
bagiku, Kepada Sagha aku mempersembahkan seluruh tubuh
dan kehidupanku. Aku akan mengembara dengan menghormat
kepada Sagha yang telah bertindak baik.
Tiada perlindungan lain bagiku, Saghalah sesungguhnya
pelindungku. Berkat kesungguhan pernyataan ini semoga aku
berkembang dalam ajaran Sang Guru.
Penghormatan kulakukan kepada Sagha, dan jasa apapun yang
dihasilkan berkat kekuatan hal itu, semoga semua bahaya tidak
akan terjadi.
( namaskra/bersujud dan mengucapkan ):

KYENA VCYA VA CETAS V,


SAGHE KUKAMMA PAKATA MAY YA,
SAGHO PAIGGAHATU ACCAYANTA,
KLANTARE SAVARITU VA SAGHE.
Dengan tubuh, ucapan, dan pikiran, karma buruk apapun
yang telah kulakukan terhadap Sagha, semoga Sagha
menerima kesalahanku, sehingga di masa yang akan datang ada
pengendalian diri terhadap Sagha.31
31 Sampai bagian ini, bila sutta-sutta atau gth-gth (ayatayat) akan diucapkan sesuai dengan daftar dari bagian ini yang akan
diucapkan sesuai dengan rotasi, semuanya akan diperkenalkan oleh
pemimpin kebaktian. Karena ada banyak sutta dan gth maka mereka
tidak dapat diberikan (ditulis) di sini pada buku manual ini, tapi para
pembaca disarankan untuk melihat satu dari beberapa edisi bukubuku dalam tulisan Thai, atau versi dalam tulisan Thai yang dibacakan
dalam abjad bahasa Inggris A Book of Chants yang diterbitkan oleh
percetakan Mahmakutarjavidylaya. Pada vihra Wat Bovoranives,
chanting sore dilanjutkan dengan mengucapkan: NAMO TASSA dan
BUDDHA SARAA GACCHMI dan kemudian setelah sutta42

PERENUNGAN SETELAH MENGGUNAKAN


KEPERLUAN HIDUP
Ada saat-saat di mana seorang bhikkhu lupa atau alpa
untuk merenungkan tujuan menggunakan kebutuhan
hidup pada saat setelah digunakan. Karena hal ini kadangkadang terjadi, maka digunakan metode yang berguna
untuk memperbaiki kelupaan atau kelalaian itu, ini disebut
ATTAPACCAVEKKHAA ( perenungan setelah menggunakan
keperluan hidup ) adalah demikian:
( HANDAMAYA ATTAPACCAVEKKHAAPHA
BHAMA SE ):

Marilah kita mengucapkan bait-bait perenungan setelah


menggunakan keperluan hidup:
1. AJJA MAY APACCAVEKKHITV YA CVARA
PARIBHUTTA, TA YVADEVA STASSA
PAIGHTYA, UHASSA PAIGHTYA,
DASAMAKASAVTTAPASIRISAPASAMPHASSNA PAIGHTYA, YVADEVA
HIRIKOPINAPAICCHDANATTHA.
2. AJJA MAY APACCAVEKKHITV YO PIAPTO
PARIBHUTTO, SO NEVA DAVYA NA MADYA
NA MAANYA NA VIBHSANYA, YVADEVA
IMASSA KYASSA HITIY YPANYA
VIHISUPARATIY BRAHMACARIYNUGGAHYA,
ITI PURACA VEDANA PAIHAKHMI
NAVACA VEDANA NA UPPDESSMI, YTR CA
ME BHAVISSATI ANAVAJJAT CA PHSUVIHRO
CTI.
3. AJJA MAY APACCAVEKKHITV YA SENSANA
PARIBHUTTA, TA YVADEVA STASSA
PAIGHTYA, UHASSA PAIGHTYA,
DASAMAKASAVTTAPASIRISAPASAMPHASSNA PAIGHTYA,YVADEVA
UTUPARISSAYAVINODANA
sutta dan gth-gth yang harus dibacakan telah selesai dibacakan, maka
dilanjutkan dengan paritta harian berikut ini.
43

PAISALLNRMATTHA.
4. AJJA MAY APACCAVEKKHITV YO
GILNAPACCAYABHESAJJAPARIKKHRO
PARIBHUTTO, SO YVADEVA UPPANNNA
VEYYBDHIKNA VEDANNA PAIGHTYA,
ABYPAJJHAPARAMATYTI.
1. Jubah apapun yang telah saya gunakan hari ini tanpa
perenungan, itu hanya untuk melindungi dari kedinginan,
untuk melindungi dari kepanasan, untuk melindungi dari
gangguan lalat, nyamuk, angin, panas matahari, dan binatangbinatang melata, hanya bermaksud untuk menutupi organ
tubuh ( yang menimbulkan rasa malu ).
2. Dana makanan apapun yang telah saya makan hari ini tanpa
perenungan, itu bukan untuk kesenangan, bukan untuk
pemabukan, bukan untuk menggemukkan badan, bukan
untuk memperindah tubuh, hanya untuk kelangsungan
hidup dan pemeliharaan dari tubuh, untuk menjaga tubuh
agar tidak cepat rusak, untuk menolong dalam menjalankan
kehidupan suci (brahmacariya), (Dengan berpikir) saya
harus menghilangkan perasaan yang lalu (mengenai lapar)
dan tidak menimbulkan perasaan yang baru (mengenai
makan berlebihan, dan sebagainya). Demikianlah ini dapat
membebaskan saya dari masalah (tentang tubuh) dan hidup
dengan tentram.
3. Tempat tinggal (kuti) apapun yang telah saya tempati
hari ini tanpa perenungan, itu hanya untuk melindungi
dari kedinginan, untuk melindungi dari kepanasan, untuk
melindungi dari gangguan lalat, nyamuk, angin, panas
matahari, dan binatang-binatang melata, hanya bermaksud
untuk melindungi dari cuaca buruk dan hidup dalam
kesunyian.
4. Obat-obatan apapun dan segala alat perlengkapannya yang
telah saya gunakan hari ini tanpa perenungan, hanya untuk
mengobati perasaan sakit yang timbul, untuk kebebasan
maksimum dari penyakit.

44

PEMANCARAN BRAHMA-VIHRA
Ada empat keadaan batin yang disebut Brahma-Vihra
atau kediaman batin yang luhur yang dianjurkan oleh Sang
Buddha untuk dikembangkan: cinta kasih (mett), kasih
sayang (karun), turut bergembira/bersimpatik (mudit),
keseimbangan batin (upekkh).
Sifat mulia pertama adalah cinta kasih atau persahabatan
(berlawanan dengan kemarahan, kemauan jahat, perasaan
benci, dan sebagainya), yang dipancarkan tanpa pamrih
kepada semua makhluk. Ini disebut metode umum atau
perluasan cinta kasih yang tak terbatas kepada semuanya;
berlawanan cara lain yang spesifik yang ditujukan kepada
satu orang tertentu saja. Pancaran cinta kasih umum yang
tak terbatas ini, yang disebut Appamabhvan atau
pengembangan yang tanpa batas, diberikan prioritas dalam
Buddhassana. Untuk mengembangkan mett diberikan
dalam kalimat-kalimat di bawah ini.
Sifat mulia berikutnya, adalah kasih sayang yang
merupakan pasangan dari cinta kasih. Itu menyatakan
suatu keinginan untuk membebaskan atau menyelamatkan
makhluk lain dari berbagai macam penderitaan. Kasih
sayang berlawanan dengan kekejaman. Kata-kata Pli untuk
mengembangkan karun juga diberikan di bawah ini. Sifat
mulia ketiga untuk dikembangkan adalah turut bergembira/
simpatik atas kegembiraan makhluk-makhluk lain. Ini disebut
mudit yang berlawanan dengan iri hati. Juga terdapat
kalimat-kalimat Pli untuk mengembangkan mudit.
Keseimbangan batin atau upekkh adalah sifat mulia yang
keempat. Ini harus dipergunakan untuk bersikap netral dan
tidak memihak manapun, sebab perasaan simpatik terhadap
pihak yang beruntung akan melukai perasaan mereka yang
menderita atau sengsara. Kalimat Pli untuk perenungan
terhadap kamma dan akibat-akibatnya, dianjurkan bagi
perkembangan sifat upekkh ini.
45

( HANDAMAYA BRAHMAVIHRAPHARAA
KAROMA SE ):

Marilah kita mengucapkan pemancaran Brahma-Vihara:


( METT )
AHA SUKHITO HOMI
NIDDUKKHO HOMI
AVERO HOMI
ABYPAJJHO HOMI
ANGHO HOMI
SUKH ATTNA PARIHARMI
SABBE SATT SUKHIT HONTU
NIDDUKKH HONTU
AVER HONTU
ABYPAJJH HONTU
ANGH HONTU
SUKH ATTNA PARIHARANTU
( KARU )
SABBE SATT
DUKKH PAMUCCANTU
( MUDIT )
SABBE SATT
M LADDHASAMPATTITO VIGACCHANTU
( UPEKKH )
SABBE SATT
KAMMASSAK,
KAMMADYD,
KAMMAYON,
KAMMABANDH,
KAMMAPAISARA.
YA KAMMA KARISSANTI,
KALYA V PPAKA V,
TASSA DYD BHAVISSANTI.

46

( METT )
Semoga aku berbahagia,
bebas dari penderitaan,
bebas dari kebencian,
bebas dari penyakit,
bebas dari kesukaran,
Semoga aku dapat mempertahankan kebahagiaanku sendiri.
Semoga semua makhluk berbahagia,
bebas dari penderitaan,
bebas dari kebencian,
bebas dari kesakitan,
bebas dari kesukaran,
Semoga mereka dapat mempertahankan kebahagiaan mereka
sendiri
( KARUN )
Semoga semua makhluk
bebas dari penderitaan

( MUDIT )
Semoga semua makhluk
tidak kehilangan kesejahteraan yang telah mereka peroleh

( UPEKKH )
Semua makhluk,
memiliki karmanya sendiri,
mewarisi karmanya sendiri,
lahir dari karmanya sendiri,
berhubungan dengan karmanya sendiri,
terlindung oleh karmanya sendiri.
Apapun karma yang diperbuatnya,
baik atau pun buruk,
itulah yang akan diwarisinya.

47

UDDISANDHIHNAGTH
( HANDAMAYA UDDISANDHIHNA GTHYO
BHAMA SE ):

Marilah kita memanjatkan paritta pelimpahan jasa:


IMIN PUKAMMENA
UPAJJHY GUUTTAR
CARIYUPAKR CA
MTPIT CA TAK
SURIYO CANDIM RJ
GUAVANT NARPI CA
BRAHMAMR CA IND CA
LOKAPL CA DEVAT
YAMO MITT MANUSS CA
MAJJHATT VERIKPI CA
SABBE SATT SUKH HONTU
PUNI PAKATNI ME
SUKHA CA TIVIDHA DENTU
KHIPPA PPETHA VO MATA.
IMIN PUAKAMMENA
IMIN UDDISENA CA
KHIPPHA SULABHE CEVA
TAHUPDNACHEDANA
YE SANTNE HIN DHAMM
YVA NIBBNATO MAMA
NASSANTU SABBAD YEVA
YATTHA JTO BHAVE BHAVE
UJUCITTA SATIPA
SALLEKHO VIRIYAMHIN
MR LABHANTU NOKSA
KTUCA VRIYESU ME
BUDDHDIPAVARO NTHO
DHAMMO NTHO VARUTTAMO
NTHO PACCEKABUDDHO CA
SAGHO NTHOTTARO MAMA
TESOTTAMNUBHVENA
MROKAS LABHANTU M.

48

Dengan kebajikan yang telah kuperbuat,


semoga Para Guru dari kebijaksanaan yang tinggi,
Para Guru, Orang Tua, dan sanak saudara
(orang-orang yang aku cintai);
Raja Matahari, Ratu Bulan, Pemerintah,
dan orang-orang yang bajik,
Makhluk-makhluk Utama (Brahma),
Makhluk-makhluk yang Jahat (Mara),
Raja Para Dewa (Indra), Para Dewa Penjaga Dunia,
dan Makhluk-Makhluk Suci, Raja Kematian (Yama),
dan orang-orang yang bersahabat,
yang netral, maupun yang bermusuhan;
Semoga semua makhluk berbahagia!
Semoga kebajikan yang kuperbuat
membawa kebahagiaan bagi semua makhluk.
Semoga hal ini akan cepat mendorong semua makhluk
menuju Nibbana.
Dengan kebajikan dari perbuatanku
dan melalui pelimpahan jasa ini,
semoga demikian pula aku akan segera mencapai
pemutusan kemelekatan nafsu keinginan (tanha).
Apapun kelemahan yang terdapat dalam diriku saat ini
sampai aku mencapai Nibbana, semoga semuanya lenyap.
Di mana pun aku dilahirkan, kehidupan demi kehidupan,
semoga akan selalu ada pikiran yang lurus,
kesadaran dan kebijaksanaan, kesederhanaan dan semangat.
Semoga Mara tidak memperoleh kesempatan untuk melemahkan
upayaku itu.
Sang Buddha adalah perlindungan yang paling mulia,
Dhamma adalah perlindungan yang utama,
Pacceka Buddha adalah pelindung,
dan Sangha adalah perlindungan yang tertinggi.
Dengan kekuatan para mulia ini,
semoga tidak ada kesempatan bagi Mara untuk mendekatiku.

49

PATTIDNA
( HANDAMAYA PATTIDNAGTHYO
BHAMA SE ):
Marilah kita melakukan pelimpahan jasa-jasa:
PUASSIDNI KATASSA
YNANI KATNI ME
TESACA BHGINO HONTU
SATTNANTPPAMAK
YE PIY GUAVANT CA
MAYHA MTPITDAYO
DIH ME CPYADIH V
AE MAJJHATTAVERINO
SATT TIHANTI LOKASMI
TEBHUMM CATUYONIK
PACEKACATUVOKR
SASARANT BHAVBHAVE
TA YE PATTIDNAMME
ANUMODANTU TE SAYA
YE CIMA NAPPAJNANTI
DEV TESA NIVEDAYU
MAY DINNNA PUNA
ANUMODANAHETUN
SABBE SATT SAD HONTU
AVER SUKHAJVINO
KHEMAPPADACA PAPPONTU
TESS SIJJHATA SUBH
Semoga jasa-jasa yang kuperbuat,
kini atau di waktu lain,
dibagikan kepada semua makhluk di sini,
tak terbatas, tak ternilai.
Mereka yang kukasihi serta berbudi luhur
seperti ayah dan ibu,
yang terlihat dan tidak terlihat,
yang bersikap netral atau bermusuhan;
50

Makhluk-makhluk yang berada di alam semesta,


di tiga alam, empat jenis kelahiran,
terdiri dari lima, satu, atau empat bagian,
mengembara di alam-alam besar dan kecil;
Semoga dengan persembahan jasaku ini,
setelah mengetahui mereka bergembira
dan kepada mereka yang tidak mengetahui,
semoga para dewa memberitakannya.
Berkat jasa-jasa yang kupersembahkan ini,
yang membawa kegembiraan,
Semoga semua makhluk selamanya
hidup bahagia, bebas dari kebencian.
Semoga mereka mendapatkan jalan kedamaian,
semoga cita-cita luhur mereka tercapai.

ETTVAT
Pemimpin Kebaktian:
( HANDA MAYA ETTVAT DIA KAROMA SE ):

Marilah kita mengucapkan paritta Ettvata :


ETTVAT CA AMHEHI
SAMBHATA PUA SAMPADA
SABBE DEV ANUMODANTU
SABBA SAMPATTI SIDDHIY
ETTVAT CA AMHEHI
SAMBHATA PUA SAMPADA
SABBE BHT ANUMODANTU
SABBA SAMPATTI SIDDHIY
ETTVAT CA AMHEHI
SAMBHATA PUA SAMPADA
SABBE SATT ANUMODANTU
SABBA SAMPATTI SIDDHIY

51

KSATTH CA BHUMMATTH
DEV NG MAHIDDHIK
PUA TA ANUMODITV
CIRA RAKKHANTU LOKASANTI
KSATTH CA BHUMMATTH
DEV NG MAHIDDHIK
PUA TA ANUMODITV
CIRA RAKKHANTU INDONESIA
IDA VO TINA HOTU
SUKHIT HONTU TAYO (3X)
DEVO VASSATU KLENA
SASSA SAMPATTI HOTU CA
PHTO BHAVATU LOKO CA
RJ BHAVATU DHAMMIKO
KSATTH CA BHUMMATTH
DEV NG MAHIDDHIK
PUA TA ANUMODITV
CIRA RAKKHANTU SSANA
KSATTH CA BHUMMATTH
DEV NG MAHIDDHIK
PUA TA ANUMODITV
CIRA RAKKHANTU DESANA
KSATTH CA BHUMMATTH
DEV NG MAHIDDHIK
PUA TA ANUMODITV
CIRA RAKKHANTU VIHARA.....
KSATTH CA BHUMMATTH
DEV NG MAHIDDHIK
PUA TA ANUMODITV
CIRA RAKKHANTU Para Dermawan
KSATTH CA BHUMMATTH
DEV NG MAHIDDHIK
PUA TA ANUMODITV
CIRA RAKKHANTU MA PARATI.
SDHU! SDHU! SDHU!
52

Sebanyak kami telah mencapai dan mengumpulkan jasa,


semoga semua dewa turut bergembira
agar mendapat keuntungan beraneka warna.
Sebanyak kami telah mencapai dan mengumpulkan jasa
semoga semua makhluk halus turut bergembira
agar mendapat keuntungan beraneka warna.
Sebanyak kami telah mencapai dan mengumpulkan jasa
semoga semua makhluk hidup turut bergembira
agar mendapat keuntungan beraneka warna.
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi,
para dewa dan naga yang perkasa,
setelah menikmati jasa-jasa ini,
selalu melindungi perdamaian dunia.
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi,
para dewa dan naga yang perkasa,
setelah menikmati jasa-jasa ini,
selalu melindungi Indonesia.
Semoga jasa-jasa ini melimpah
Pada sanak keluarga yang meninggal,
semoga mereka berbahagia. (3x)
Semoga hujan tepat pada musimnya,
semoga dunia maju dengan pesat,
serta selalu bahagia dan damai,
semoga pemerintah / pimpinan berlaku lurus.
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi,
para dewa dan naga yang perkasa,
setelah menikmati jasa-jasa ini,
selalu melindungi Ajaran.
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi,
para dewa dan naga yang perkasa,
setelah menikmati jasa-jasa ini,
selalu melindungi pembabaran Dhamma.

53

Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi,


para dewa dan naga yang perkasa,
setelah menikmati jasa-jasa ini,
selalu melindungi Vihara.....
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi,
para dewa dan naga yang perkasa,
setelah menikmati jasa-jasa ini,
selalu melindungi Para Dermawan
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi,
para dewa dan naga yang perkasa,
setelah menikmati jasa-jasa ini,
selalu melindungi kita semua.
SDHU! SDHU! SDHU!

54

BAB II
TUNTUNAN KEBAKTIAN
1. PEMBUKAAN
Pemimpin kebaktian memberi tanda kebaktian dimulai
(dengan gong, lonceng, dan sebagainya). Pemimpin kebaktian
menyalakan lilin dan dupa/hio, lalu meletakkan dupa/hio di
tempatnya, sementara hadirin duduk bertumpu pada lutut
dan bersikap ajali. Setelah dupa/hio diletakkan di tempatnya,
pemimpin kebaktian serta para hadirin menghormat dengan
menundukkan kepala (sikap ajali dengan menyentuh dahi).

2. NAMAKRA-GTH
Pemimpin kebaktian mengucapkan Namakra-gth diikuti
hadirin kalimat demi kalimat:
ARAHA SAMMSAMBUDDHO BHAGAV.
BUDDHA BHAGAVANTA ABHIVDEMI.
Sang Bhagav, Yang Maha Suci,
Yang telah Mencapai Penerangan Sempurna.
Aku bersujud di hadapan Sang Buddha, Sang Bhagav.
( namaskra32/bersujud satu kali )

SVKKHTO BHAGAVAT DHAMMO.


DHAMMA NAMASSMI.
Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Sang Bhagav.
Aku bersujud di hadapan Dhamma.
( namaskra/bersujud satu kali )

SUPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO.


SAGHA NAMMI.
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak sempurna.
Aku bersujud di hadapan Sagha.
( namaskra/bersujud satu kali )
32 Sikap sujud dengan lutut, jari kaki, dahi, siku, dan telapak tangan
menyentuh lantai.
55

3. PJ-GTH
( Hadirin tetap duduk bertumpu pada lutut dan bersikap ajali )

Pemimpin Kebaktian:
YAMAMHA KHO MAYA BHAGAVANTA SARAA
GAT, YO NO BHAGAV SATTH, YASSA CA MAYA
BHAGAVATO DHAMMA ROCEMA. IMEHI SAKKREHI
TA BHAGAVANTA SASADDHAMMA
SASVAKASAGHA ABHIPJAYMA.
Kami berlindung kepada Sang Bhagav,
Sang Bhagav Guru Junjungan kita.
Dalam Dhamma Sang Bhagav kami berbahagia.
Dengan persembahan ini,
kami melakukan puja kepada Sang Bhagav,
Dhamma Sejati, serta Sagha Para Siswa.

4. PUBBABHGANAMAKRA
( Hadirin duduk bersimpuh / bersila )

Pemimpin Kebaktian:
(HANDA MAYA BUDDHASSA BHAGAVATO
PUBBABHGANAMAKRA KAROMA SE):

Marilah kita mengucapkan penghormatan awal kepada Sang


Buddha, Sang Bhagav.
Bersama-sama:
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMSAMBUDDHASSA
( tikkhattu )
Terpujilah Sang Bhagav, Yang Maha Suci,
Yang telah Mencapai Penerangan Sempurna
( tiga kali )
56

5. TISARAA
( TIGA PERLINDUNGAN )
Pemimpin Kebaktian:
( HANDAMAYA TISARAAGAMANAPHA
KAROMA SE ):

Marilah kita mengucapkan Tiga Perlindungan.


Bersama-sama:
BUDDHA SARAA GACCHMI
DHAMMA SARAA GACCHMI
SAGHA SARAA GACCHMI
DUTIYAMPI BUDDHA SARAA GACCHMI
DUTIYAMPI DHAMMA SARAA GACCHMI
DUTIYAMPI SAGHA SARAA GACCHMI
TATIYAMPI BUDDHA SARAA GACCHMI
TATIYAMPI DHAMMA SARAA GACCHMI
TATIYAMPI SAGHA SARAA GACCHMI
Aku berlindung kepada Buddha
Aku berlindung kepada Dhamma
Aku berlindung kepada Sagha
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Buddha
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Dhamma
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Sagha
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Buddha
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Dhamma
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Sagha

57

6. PACASLA
Pemimpin Kebaktian:
( HANDAMAYA PACA SIKKHPADAPHA
KAROMA SE ):

Marilah kita mengucapkan kelima latihan sila.


Bersama-sama:
PTIPT VERAMA SIKKHPADA SAMDIYMI.
ADINNDN VERAMA SIKKHPADA SAMDIYMI.
KMESU MICCHCR VERAMA SIKKHPADA
SAMDIYMI.
MUSVD VERAMA SIKKHPADA SAMDIYMI.
SURMERAYA MAJJAPAMDAHN VERAMA
SIKKHPADA SAMDIYMI.

Aku bertekad akan melatih diri


menghindari pembunuhan makhluk hidup.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari perbuatan asusila.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari ucapan yang tidak benar.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan
lemahnya kesadaran.

58

7. BUDDHNUSSATI
( Perenungan Terhadap Buddha )
Pemimpin Kebaktian:
( HANDAMAYA BUDDHNUSSATINAYA KAROMA
SE ):

Marilah kita mengucapkan perenungan terhadap Buddha.


Bersama-sama:
ITIPI SO BHAGAV ARAHA SAMMSAMBUDDHO,
VIJJCARAASAMPANNO SUGATO LOKAVID,
ANUTTARO PURISADHAMMASRATHI SATTH
DEVAMANUSSNA BUDDHO BHAGAVTI.
(diam sejenak merenungkan sifat-sifat Sang Buddha)

Demikianlah Sang Bhagav, Yang Maha Suci,


Yang telah mencapai Penerangan Sempurna,
sempurna pengetahuan serta tindak-tanduk-Nya,
sempurna menempuh Sang Jalan (ke Nibbna),
Pengenal Segenap Alam, Pembimbing manusia yang tiada taranya,
Guru para dewa dan manusia,
Yang Sadar (Bangun), Yang Patut Dimuliakan.

59

8. DHAMMNUSSATI
( Perenungan Terhadap Dhamma )
Pemimpin Kebaktian:
( HANDA MAYA DHAMMNUSSATINAYA KAROMA
SE ):

Marilah kita mengucapkan perenungan terhadap Dhamma:


Bersama-sama:
SVKKHTO BHAGAVAT DHAMMO, SANDIHIKO
AKLIKO EHIPASSIKO,OPANAYIKO PACCATTA
VEDITABBO VIHTI.
(diam sejenak, merenungkan sifat-sifat Dhamma)

Dhamma Sang Bhagav telah sempurna dibabarkan,


berada sangat dekat33, tak lapuk oleh waktu34,
mengundang untuk dibuktikan,
menuntun ke dalam batin,
dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing-masing.

33 Di sini, saat ini


34 Tiada jeda waktu antara pencapaian Jalan dan pengenyaman Buah
60

9. SAGHNUSSATI
( Perenungan Terhadap Sagha )
Pemimpin Kebaktian:
( HANDAMAYA SAGHNSSATI NAYA KAROMA
SE ):

Marilah kita mengucapkan perenungan terhadap Sagha:


Bersama-sama:
SUPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO,
UJUPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO,
YAPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO,
SMCIPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO,
YADIDA CATTRI PURISAYUGNI AHA
PURISAPUGGAL, ESA BHAGAVATO SVAKASAGHO,
HUNEYYO PHUNEYYO DAKKHIEYYO
AJALKARAYO, ANUTTARA PUAKKHETTA
LOKASSTI.
(diam sejenak, merenungkan sifat-sifat Sagha)

Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak baik,


Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak lurus,
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak benar,
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak patut,
Mereka merupakan empat pasang makhluk,
terdiri dari delapan jenis makhluk suci35,
Itulah Sagha siswa Sang Bhagav;
Patut menerima pemberian,
tempat bernaung, persembahan serta penghormatan,
lapangan untuk menanam jasa yang tiada taranya di alam
semesta.

35 Mereka disebut Ariya Sagha, yakni: makhluk-makhluk yang


telah mencapai Sotpattimagga, Sotpattiphala, Sakadgmimagga,
Sakadgmiphala, Angmimagga, Angmiphala, Arahattamagga,
Arahattaphala.
61

10. SACCAKIRIY GTH


( Pernyataan Kebenaran )
Pemimpin Kebaktian :
(Handamaya saccakiriygthyo BHANAMA
se):

Marilah kita mengucapkan Pernyataan Kebenaran:


Bersama-sama:
NATTHI ME SARAA AA
BUDDHO ME SARAA VARA
ETENA SACCAVAJJENA
SOTTHI ME/TE HOTU SABBAD
NATTHI ME SARAA AA
DHAMMO ME SARAA VARA
ETENA SACCAVAJJENA
SOTTHI ME/TE HOTU SABBAD
NATTHI ME SARAA AA
SAGHO ME SARAA VARA
ETENA SACCAVAJJENA
SOTTHI ME/TE HOTU SABBAD
Tiada perlindungan lain bagiku,
Sang Buddha-lah sesungguhnya pelindungku.
Berkat kesungguhan pernyataan ini,
semoga aku/anda selamat sejahtera.
Tiada perlindungan lain bagiku,
Dhamma-lah sesungguhnya pelindungku.
Berkat kesungguhan pernyataan ini,
semoga aku/anda selamat sejahtera.
Tiada perlindungan lain bagiku,
Sagha-lah sesungguhnya pelindungku.
Berkat kesungguhan pernyataan ini,
semoga aku/anda selamat sejahtera.

62

11. MAGALA SUTTA36


(Sutta Tentang Berkah Utama)
Pemimpin Kebaktian:
(HANDAMAYA MAGALA SUTTA BHAMA SE):

Marilah kita mengucapkan Sutta tentang Berkah Utama:


Bersama-sama:
EVAMME SUTA, EKA SAMAYA BHAGAV,
SVATTHIYA VIHARATI, JETAVANE
ANTHAPIIKASSA, RME.
ATHAKHO AATAR DEVAT, ABHIKKANTYA
RATTIY ABHIKKANTAVA KEVALAKAPPA
JETAVANA OBHSETVA, YENA BHAGAV
TENUPASAKAMI, UPASAKAMITV BHAGAVANTA
ABHIVDETV EKAMANTA AHSI, EKAMANTA
HIT KHO S DEVAT BHAGAVANTA GTHYA
AJJHABHSI,
BAH DEV MANUSS CA
MAGALNI ACINTAYU
KAKHAMN SOTTHNA
BRHI MAGALAMUTTAMA
ASEVAN CA BLNA
PAITNACA SEVAN
PUJ CA PJANYNA
ETAMMAGALAMUTTAMA
PAIRPADESA VSO CA
PUBBE CA KATAPUAT
ATTASAMMPAIDHI CA
ETAMMAGALAMUTTAMA
BHUSACCACA SIPPACA
VINAYO CA SUSIKKHITO
SUBHSIT CA Y VC
ETAMMAGALAMUTTAMA
36 Khuddakanikya, Khuddakapha

63

MTPITU UPAHNA
PUTTADRASSA SAGAHO
ANKUL CA KAMMANT
ETAMMAGALAMUTTAMA
DNACA DHAMMACARIY CA
TAKNACA SAGAHO
ANAVAJJNI KAMMNI
ETAMMAGALAMUTTAMA
RAT VIRAT PP
MAJJAPN CA SAAMO
APAMDO CA DHAMMESU
ETAMMAGALAMUTTAMA
GRAVO CA NIVTO CA
SANTUH CA KATAUT
KLENA DHAMMASSAVANA
ETAMMAGALAMUTTAMA
KHANT CA SOVACASSAT
SAMANACA DASSANA
KLENA DHAMMASKACCH
ETAMMAGALAMUTTAMA
TAPO CA BRAHMACARIYACA
ARIYASACCNA DASSANA
NIBBNASACCHIKIRIY CA
ETAMMAGALAMUTTAMA
PHUHASSA LOKADHAMMEHI
CITTA YASSA NA KAMPATI
ASOKA VIRAJA KHEMA
ETAMMAGALAMUTTAMA
ETDISNI KATVNA
SABBATTHAMAPARJIT
SABBATTHA SOTTHI GACCHANTI
TANTESA MAGALAMUTTAMANTI

64

Demikianlah telah kudengar:


Pada suatu ketika Sang Bhagav
menetap di dekat Svatthi di hutan Jeta
di Vihara Anthapindika.
Maka datanglah dewa ketika hari menjelang pagi,
dengan cahaya yang cemerlang
menerangi seluruh hutan Jeta.
Menghampiri Sang Bhagav, menghormat Beliau,
lalu berdiri di satu sisi. Sambil berdiri di satu sisi,
dewa itu berkata kepada Sang Bhagav dalam syair ini:
Banyak dewa dan manusia,
berselisih paham tentang berkah
yang diharap membawa keselamatan,
terangkanlah, apakah Berkah Utama itu?
Tak bergaul dengan orang yang tak bijaksana,
bergaul dengan mereka yang bijaksana,
menghormat kepada mereka yang patut dihormati,
itulah Berkah Utama.
Hidup di tempat yang sesuai,
berkat jasa-jasa dalam hidup yang lampau,
menuntun diri ke arah yang benar,
itulah Berkah Utama.
Memiliki pengetahuan dan keterampilan,
terlatih baik dalam tata susila,
ramah tamah dalam ucapan,
itulah Berkah Utama.
Membantu ayah dan ibu,
menyokong anak dan istri,
bekerja bebas dari pertentangan,
itulah Berkah Utama.
Berdana dan hidup sesuai dengan Dhamma,
menolong sanak keluarga,
bekerja tanpa cela,
itulah Berkah Utama.

65

Menjauhi, tak melakukan kejahatan,


menghindari minuman keras,
tekun melaksanakan Dhamma,
itulah Berkah Utama.
Selalu hormat dan rendah hati,
merasa puas dan berterima kasih,
mendengarkan Dhamma pada saat yang sesuai,
itulah Berkah Utama.
Sabar, rendah hati bila diperingatkan,
mengunjungi para pertapa,
membahas Dhamma pada saat yang sesuai,
itulah Berkah Utama.
Bersemangat dalam menjalankan hidup suci,
menembus Empat Kesunyataan Mulia,
serta mencapai Nibbna,
itulah Berkah Utama.
Meski tergoda oleh hal-hal duniawi,
namun batin tak tergoyahkan,
tiada susah, tanpa noda, penuh damai,
itulah Berkah Utama.
Karena dengan mengusahakan hal-hal itu,
manusia tak terkalahkan di manapun juga,
serta berjalan aman kemanapun juga,
itulah Berkah Utama.

66

12. KARAYAMETTA SUTTA37


(Sutta Tentang Kasih Sayang yang Harus
Dikembangkan)
Pemimpin Kebaktian:
(HANDAMAYA KARAYAMETTASUTTA
BHAMA SE):

Marilah kita mengucapkan Sutta tentang Kasih Sayang yang


harus dikembangkan:
bersama-sama:
KARAYAMATTHAKUSALENA
YANTA SANTA PADA ABHISAMECCA
SAKKO UJ CA SUHUJ CA
SUVACO CASSA MUDU ANATIMN
SANTUSSAKO CA SUBHARO CA
APPAKICCO CA SALLAHUKAVUTTI
SANTINDRIYO CA NIPAKO CA
APPAGABBHO KULESU ANANUGIDDHO
NA CA KHUDDA SAMCARE KICI
YENA VI PARE UPAVADEYYU
SUKHINO V KHEMINO HONTU
SABBE SATT BHAVANTU SUKHITATT
YE KECI PABHTATTHI
TAS V THVAR V ANAVASES
DGH V YE MAHANT V
MAJJHIM RASSAK AUKATHL
DIH V YE CA ADIH
YE CA DRE VASANTI AVIDRE
BHT V SAMBHAVES V
SABBE SATT BHAVANTU SUKHITATT
NA PARO PARA NIKUBBETHA
NTIMAETHA KATTHACI NA KICI
BYROSAN PAGHASA
NAMAASSA DUKKHAMICCHEYYA
37 Khuddakanikya, Khuddakapha; dengan nama Mettasutta
67

MT YATH NIYA PUTTA


YUS EKAPUTTAMANURAKKHE
EVAMPI SABBABHTESU
MNASAMBHVAYE APARIMA
METTACA SABBALOKASMI
MNASAMBHVAYE APARIMA
UDDHA ADHO CA TIRIYACA
ASAMBDHA AVERA ASAPATTA
TIHACARA NISINNO V
SAYNO V YVATASSA VIGATAMIDDHO
ETA SATI ADHIHEYYA
BRAHMAMETA VIHRA IDHAMHU
DIHICA ANUPAGAMMA SLAV
DASSANENA SAMPANNO
KMESU VINEYYA GEDHA
NA HI JTU GABBHASEYYA PUNARETTI
Inilah yang harus dikerjakan oleh mereka
yang tangkas dalam kebaikan.
untuk mencapai ketenangan.
Ia harus mampu, jujur, sungguh jujur,
rendah hati, lemah lembut, tiada sombong.
Merasa puas, mudah disokong/dilayani,
tiada sibuk, sederhana hidupnya,
tenang inderanya, berhati-hati,
tahu malu, tak melekat pada keluarga.
Tak berbuat kesalahan walaupun kecil,
yang dapat dicela oleh Para Bijaksana,
Hendaklah ia berpikir:
Semoga semua makhluk berbahagia dan tentram,
Semoga semua makhluk berbahagia.
Makhluk hidup apa pun juga,
yang lemah dan kuat tanpa kecuali,
yang panjang atau besar,
yang sedang, pendek, kecil, atau gemuk,
68

yang tampak atau tak tampak,


yang jauh atau pun dekat,
yang telah lahir atau yang akan lahir,
semoga semua makhluk berbahagia.
Jangan menipu orang lain,
atau menghina siapa saja.
Jangan karena marah dan benci,
mengharap orang lain celaka.
Bagaikan seorang ibu yang mempertaruhkan jiwanya,
melindungi anaknya yang tunggal,
Demikianlah terhadap semua makhluk,
dipancarkannya pikiran (kasih sayangnya) tanpa batas.
Kasih sayangnya ke segenap alam semesta,
dipancarkannya pikiran itu tanpa batas,
ke atas, ke bawah, dan ke sekeliling,
tanpa rintangan, tanpa benci, dan permusuhan.
Selagi berdiri, berjalan, atau duduk,
atau berbaring selagi tiada lelap,
ia tekun mengembangkan kesadaran ini,
yang dikatakan: Berdiam dalam Brahma.
Tiada berpegang pada pandangan salah
(tentang atta/aku),
dengan sila dan penglihatan yang sempurna,
hingga bersih dari nafsu indera,
ia tak akan lahir dalam rahim mana pun juga

69

13. BRAHMAVIHRAPHARA
Pemimpin Kebaktian:
( HANDAMAYA BRAHMAVIHRAPHARAA
KAROMA SE ):

Marilah kita mengucapkan peresapan Brahma-Vihara:


Bersama-sama:
( METT )
AHA SUKHITO HOMI
NIDDUKKHO HOMI
AVERO HOMI
ABYPAJJHO HOMI
ANGHO HOMI
SUKH ATTNA PARIHARMI
SABBE SATT SUKHIT HONTU
NIDDUKKH HONTU
AVER HONTU
ABYPAJJH HONTU
ANGH HONTU
SUKH ATTNA PARIHARANTU
( KARU )
SABBE SATT
DUKKH PAMUCCANTU
( MUDIT )
SABBE SATT
M LADDHASAMPATTITO VIGACCHANTU
( UPEKKH )
SABBE SATT
KAMMASSAK,
KAMMADYD,
KAMMAYON,
KAMMABANDH,
KAMMAPAISARA,
70

YA KAMMA KARISSANTI,
KALYA V PPAKA V,
TASSA DYD BHAVISSANTI.

( METT )
Semoga aku berbahagia,
bebas dari penderitaan,
bebas dari kebencian,
bebas dari penyakit,
bebas dari kesukaran,
Semoga aku dapat mempertahankan kebahagiaanku sendiri.
Semoga semua makhluk berbahagia,
bebas dari penderitaan,
bebas dari kebencian,
bebas dari kesakitan,
bebas dari kesukaran,
Semoga mereka dapat mempertahankan kebahagiaan mereka
sendiri
( KARUN )
Semoga semua makhluk bebas dari penderitaan

( MUDIT )
Semoga semua makhluk
tidak kehilangan kesejahteraan yang telah mereka peroleh

( UPEKKH )
Semua makhluk,
memiliki karmanya sendiri,
mewarisi karmanya sendiri,
lahir dari karmanya sendiri,
berhubungan dengan karmanya sendiri,
terlindung oleh karmanya sendiri.
Apapun karma yang diperbuatnya,
baik atau pun buruk,
itulah yang akan diwarisinya.
71

14. ABHIHAPACCAVEKKHAA
( Kerap Kali Direnungkan )
Pemimpin Kebaktian:
( HANDAMAYA ABHIHAPACCAVEKKHAAPTHA
BHAMA SE ):

Marilah kita mengucapkan bait-bait yang harus kerap kali


direnungkan:
Bersama-sama:
JARDHAMMOMHI
JARA ANATTO
BYDHIDHAMMOMHI
BYDHI ANATTO
MARAADHAMMOMHI
MARAA ANATTO
SABBEHI ME PIYEHI MANPEHI
NNBHVO VINBHVO
KAMMASSAKOMHI
KAMMADYDO
KAMMAYONI
KAMMABANDHU
KAMMAPAISARAO
YA KAMMA KARISSMI
KALYA V PPAKA V
TASSA DYDO BHAVISSMI
EVA AMHEHI ABHIHA
PACCAVEKKHITABBA
Aku akan menderita usia tua,
aku belum mengatasi usia tua.
Aku akan menderita sakit,
aku belum mengatasi penyakit.

72

Aku akan menderita kematian,


aku belum mengatasi kematian.
Segala milikku yang kucintai dan kusenangi
akan berubah, akan terpisah dariku.
Aku adalah pemilik karmaku sendiri,
pewaris karmaku sendiri,
lahir dari karmaku sendiri,
berhubungan dengan karmaku sendiri,
terlindung oleh karmaku sendiri.
Apapun karma yang kuperbuat,
baik atau buruk,
itulah yang akan kuwarisi.
Hendaklah ini seringkali direnungkan.

15. SAMDHI: METT-BHVANA


(Meditasi: Pengembangan Kasih Sayang)
Pada akhir samdhi, pemimpin kebaktian mengucapkan:
SABBE SATT BHAVANTU SUKHITATT
Semoga semua makhluk berbahagia.

Atau
SABBE SATT SAD HONTU AVERA SUKHAJVINO
Semoga semua makhluk selamanya hidup bahagia,
bebas dari kebencian.

73

16. RDHAN TISARAA PACASLA


(Permohonan Tisaraa Pacasla)
Apabila kebaktian dihadiri oleh bhikkhu, maka Pacasla
(nomor 6) dalam Tuntunan Kebaktian tidak dibacakan. Setelah
pembacaan paritta selesai, hadirin memohon TisaraaPacasla kapada bhikkhu sebagai berikut:
Bersama-sama:
MAYA BHANTE
TISARAENA SAHA, PACA SLANI YCMA.
DUTIYAMPI MAYA BHANTE
TISARAENA SAHA, PACA SLANI YCMA.
TATIYAMPI MAYA BHANTE
TISARAENA SAHA, PACA SLANI YCMA.
Bhante,
Kami memohon Tisaraa dan Pacasla.
Untuk kedua kalinya Bhante,
Kami memohon Tisaraa dan Pacasla.
Untuk ketiga kalinya Bhante,
Kami memohon Tisaraa dan Pacasla.

Atau
OKSA AHA BHANTE,
TISARAENA SADDHI PACASLA DHAMMA
YCMI,
ANUGAHA KATV SLA DETHA ME BHANTE.
DUTIYAMPI OKSA AHA BHANTE,
TISARAENA SADDHI PACASLA DHAMMA
YCMI,
ANUGAHA KATV SLA DETHA ME BHANTE.
TATIYAMPI OKSA AHA BHANTE,
TISARAENA SADDHI PACASLA DHAMMA
YCMI,
ANUGAHA KATV SLA DETHA ME BHANTE.
74

Perkenankanlah, Bhante,
Berikan padaku Tisaraa serta Pacasla
Anugerahkanlah padaku Sla itu, Bhante.
Untuk kedua kalinya,
perkenankanlah, Bhante,
Berikan padaku Tisaraa serta Pacasla
Anugerahkanlah padaku Sla itu, Bhante.
Untuk ketiga kalinya,
perkenankanlah, Bhante,
Berikan padaku Tisaraa serta Pacasla
Anugerahkanlah padaku Sla itu, Bhante.
Bhikkhu:
Yamha vadmi ta vadetha
Ikutilah apa yang saya ucapkan.
Hadirin:
ma, bhante.
Baik, bhante.
Bhikkhu:
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMSAMBUDDHASSA
( tikkhattu )
Terpujilah Sang Bhagav, Yang Maha Suci,
Yang telah mencapai Penerangan Sempurna.
( tiga kali )
Hadirin:
( mengikuti )

75

Bhikkhu:
BUDDHA SARAA GACCHMI
DHAMMA SARAA GACCHMI
SAGHA SARAA GACCHMI
DUTIYAMPI BUDDHA SARAA GACCHMI
DUTIYAMPI DHAMMA SARAA GACCHMI
DUTIYAMPI SAGHA SARAA GACCHMI
TATIYAMPI BUDDHA SARAA GACCHMI
TATIYAMPI DHAMMA SARAA GACCHMI
TATIYAMPI SAGHA SARAA GACCHMI
Aku berlindung kepada Buddha
Aku berlindung kepada Dhamma
Aku berlindung kepada Sagha
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Buddha
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Dhamma
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Sagha
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Buddha
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Dhamma
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Sagha
Hadirin :
( mengikuti )
Bhikkhu:
TISARAA GAMANA PARIPUA
Tisaraa telah diambil dengan lengkap.
Hadirin:
MA, BHANTE.
Baik, bhante.

76

Bhikkhu:
PTIPT VERAMA SIKKHPADA
SAMDIYMI.
ADINNDN VERAMA SIKKHPADA
SAMDIYMI.
KMESU MICCHCR VERAMA SIKKHPADA
SAMDIYMI.
MUSVD VERAMA SIKKHPADA SAMDIYMI.
SURMERAYA MAJJAPAMDAHN VERAMA
SIKKHPADA SAMDIYMI.
Aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan
makhluk hidup.
Aku bertekad akan melatih diri menghindari pengambilan barang
yang tidak diberikan.
Aku bertekad akan melatih diri menghindari perbuatan asusila.
Aku bertekad akan melatih diri menghindari ucapan yang tidak
benar.
Aku bertekad akan melatih diri menghindari segala minuman
keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
Hadirin:
(mengikuti)
Bhikkhu:
IMNI PACA SIKKHPADNI
SLENA SUGATI YANTI
SLENA BHOGASAMPAD
SLENA NIBBUTI YANTI
TASM SLA VISODHAYE
77

Itulah yang dinamakan lima latihan.


Dengan melaksanakan Sla
akan berakibat terlahir di alam bahagia.
Dengan melaksanakan Sla
akan berakibat memperoleh kekayaan (dunia dan Dhamma).
Dengan melaksanakan Sla
akan berakibat tercapainya Nibbna.
Sebab itu anda harus melaksanakan Sla dengan sempurna.
Hadirin:
MA, BHANTE.
Baik, Bhante.
SDHU! SDHU! SDHU!

17. RDHAN DHAMMADESAN


(Permohonan Dhammadesan)
Permohonan Dhammadesana ini dilaksanakan setelah
permohonan Pacasla di vihra, cetiya, dan sebagainya, pada
bhikkhu atau smaera yang hadir pada waktu itu:
Bersama-sama:
BRAHM CA LOKDHIPAT SAHAMPATI
KATAJAL ANDHIVARA AYCATHA
SANTDHA SATTPPARAJAKKHAJTIK
DESETU DHAMMA ANUKAMPIMA PAJA
Brahma Sahampati, penguasa dunia ini,
merangkapkan kedua tangannya (berajali) dan memohon:
Ada makhluk-makhluk yang memiliki sedikit debu di mata
mereka, ajarkanlah Dhamma demi kasih sayang kepada mereka.

78

18. DHAMMADESAN

19. ETTVATA
Pemimpin Kebaktian:
( HANDAMAYA ETTVAT DIA KAROMA SE ):

Marilah kita mengucapkan paritta Ettvata:


Bersama-sama:
ETTVAT CA AMHEHI
SAMBHATA PUA SAMPADA
SABBE DEV ANUMODANTU
SABBA SAMPATTI SIDDHIY
ETTVAT CA AMHEHI
SAMBHATA PUA SAMPADA
SABBE BHT ANUMODANTU
SABBA SAMPATTI SIDDHIY
ETTVAT CA AMHEHI
SAMBHATA PUA SAMPADA
SABBE SATT ANUMODANTU
SABBA SAMPATTI SIDDHIY
KSATTH CA BHUMMATTH
DEV NG MAHIDDHIK
PUA TA ANUMODITV
CIRA RAKKHANTU LOKASANTI
KSATTH CA BHUMMATTH
DEV NG MAHIDDHIK
PUA TA ANUMODITV
CIRA RAKKHANTU INDONESIA
79

IDA VO TINA HOTU


SUKHIT HONTU TAYO ( 3X )
DEVO VASSATU KLENA
SASSA SAMPATTI HOTU CA
PHTO BHAVATU LOKO CA
RJ BHAVATU DHAMMIKO
KSATTH CA BHUMMATTH
DEV NG MAHIDDHIK
PUA TA ANUMODITV
CIRA RAKKHANTU SSANA
KSATTH CA BHUMMATTH
DEV NG MAHIDDHIK
PUA TA ANUMODITV
CIRA RAKKHANTU DESANA
KSATTH CA BHUMMATTH
DEV NG MAHIDDHIK
PUA TA ANUMODITV
CIRA RAKKHANTU VIHARA ..........
KSATTH CA BHUMMATTH
DEV NG MAHIDDHIK
PUA TA ANUMODITV
CIRA RAKKHANTU Para Dermawan
KSATTH CA BHUMMATTH
DEV NG MAHIDDHIK
PUA TA ANUMODITV
CIRA RAKKHANTU MA PARATI.
SDHU! SDHU! SDHU!
Sebanyak kami telah mencapai dan mengumpulkan jasa,
semoga semua dewa turut bergembira
agar mendapat keuntungan beraneka warna.
Sebanyak kami telah mencapai dan mengumpulkan jasa,
semoga semua makhluk halus turut bergembira
agar mendapat keuntungan beraneka warna.
80

Sebanyak kami telah mencapai dan mengumpulkan jasa,


semoga semua makhluk hidup turut bergembira
agar mendapat keuntungan beraneka warna.
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi,
para dewa dan naga yang perkasa,
setelah menikmati jasa-jasa ini,
selalu melindungi perdamaian dunia.
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi,
para dewa dan naga yang perkasa,
setelah menikmati jasa-jasa ini,
selalu melindungi Indonesia.
Semoga jasa-jasa ini melimpah
Pada sanak keluarga yang telah meninggal,
semoga mereka berbahagia. ( 3x )
Semoga hujan tepat pada musimnya,
semoga dunia maju dengan pesat,
serta selalu bahagia dan damai,
semoga pemerintah / pimpinan berlaku lurus.
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi,
para dewa dan naga yang perkasa,
setelah menikmati jasa-jasa ini,
selalu melindungi Ajaran.
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi,
para dewa dan naga yang perkasa,
setelah menikmati jasa-jasa ini,
selalu melindungi pembabaran Dhamma.
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi,
para dewa dan naga yang perkasa,
setelah menikmati jasa-jasa ini,
selalu melindungi Vihara ...........
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi,
para dewa dan naga yang perkasa,
setelah menikmati jasa-jasa ini,
selalu melindungi Para Dermawan.
81

Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi,


para dewa dan naga yang perkasa,
setelah menikmati jasa-jasa ini,
selalu melindungi kita semua.
SDHU! SDHU! SDHU!

20. PENUTUP
Apabila kebaktian dihadiri bhikkhu, sebelum penutupan,
bhikkhu memberi pemberkahan. Setelah itu hadirin
membacakan paritta Ettvata, kemudian kebaktian ditutup
dengan namaskra.

Catatan:
Bagian nomor 11 dan 12, dapat dipilih salah satu
Bagian nomor 13 dan 14, dapat dipilih salah satu

82

BAB III
RDHAN DAN SLA
1. RDHAN TISARAA PACASLA
(Permohonan Tisaraa Pacasla)
MAYA BHANTE
TISARAENA SAHA, PACA SLNI YCMA.
DUTIYAMPI MAYA BHANTE
TISARAENA SAHA, PACA SLNI YCMA.
TATIYAMPI MAYA BHANTE
TISARAENA SAHA, PACA SLNI YCMA.
Bhante,
Kami memohon Tisaraa dan Pacasla.
Untuk kedua kalinya Bhante,
Kami memohon Tisaraa dan Pacasla.
Untuk ketiga kalinya Bhante,
Kami memohon Tisaraa dan Pacasla.

Atau
OKSA AHA BHANTE,
TISARAENA SADDHI PACASLA DHAMMA
YCMI,
ANUGAHA KATV SLA DETHA ME BHANTE.
DUTIYAMPI OKSA AHA BHANTE,
TISARAENA SADDHI PACASLA DHAMMA
YCMI,
ANUGAHA KATV SLA DETHA ME BHANTE.
TATIYAMPI OKSA AHA BHANTE,
TISARAENA SADDHI PACASLA DHAMMA
YCMI,
ANUGAHA KATV SLA DETHA ME BHANTE.
Perkenankanlah, Bhante,
Berikan padaku Tisaraa serta Pacasla
Anugerahkanlah padaku Sla itu, Bhante.
83

Untuk kedua kalinya, perkenankanlah, Bhante,


Berikan padaku Tisaraa serta Pacasla
Anugerahkanlah padaku Sla itu, Bhante.
Untuk ketiga kalinya, perkenankanlah, Bhante,
Berikan padaku Tisaraa serta Pacasla
Anugerahkanlah padaku Sla itu, Bhante.
Bhikkhu:
Yamha vadmi ta vadetha
Ikutilah apa yang saya ucapkan.
Hadirin:
ma, bhante.
Baik, bhante.
Bhikkhu:
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMSAMBUDDHASSA
( tikkhattu )
Terpujilah Sang Bhagav, Yang Maha Suci,
Yang telah Mencapai Penerangan Sempurna
( tiga kali )
Hadirin:
( mengikuti )
Bhikkhu:
BUDDHA SARAA GACCHMI
DHAMMA SARAA GACCHMI
SAGHA SARAA GACCHMI
DUTIYAMPI BUDDHA SARAA GACCHMI
DUTIYAMPI DHAMMA SARAA GACCHMI
DUTIYAMPI SAGHA SARAA GACCHMI
TATIYAMPI BUDDHA SARAA GACCHMI
TATIYAMPI DHAMMA SARAA GACCHMI
TATIYAMPI SAGHA SARAA GACCHMI
84

Aku berlindung kepada Buddha


Aku berlindung kepada Dhamma
Aku berlindung kepada Sagha
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Buddha
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Dhamma
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Sagha
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Buddha
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Dhamma
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Sagha
Hadirin :
( mengikuti )
Bhikkhu:
TISARAA GAMANA PARIPUA
Tisaraa telah diambil dengan lengkap.
Hadirin:
MA, BHANTE.
Baik, bhante.
Bhikkhu:
PTIPT VERAMA SIKKHPADA
SAMDIYMI.
ADINNDN VERAMA SIKKHPADA
SAMDIYMI.
KMESU MICCHCR VERAMA SIKKHPADA
SAMDIYMI.
MUSVD VERAMA SIKKHPADA SAMDIYMI.
SURMERAYA MAJJAPAMDAHN VERAMA
SIKKHPADA SAMDIYMI.
85

Aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan


makhluk hidup.
Aku bertekad akan melatih diri menghindari pengambilan barang
yang tidak diberikan.
Aku bertekad akan melatih diri menghindari perbuatan asusila.
Aku bertekad akan melatih diri menghindari ucapan yang tidak
benar.
Aku bertekad akan melatih diri menghindari segala minuman
keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
Hadirin:
(mengikuti)
Bhikkhu:
IMNI PACA SIKKHPADNI
SLENA SUGATI YANTI
SLENA BHOGASAMPAD
SLENA NIBBUTI YANTI
TASM SLA VISODHAYE
Itulah yang dinamakan lima latihan.
Dengan melaksanakan Sla
akan berakibat terlahir di alam bahagia.
Dengan melaksanakan Sla
akan berakibat memperoleh kekayaan (dunia dan Dhamma).
Dengan melaksanakan Sla
akan berakibat tercapainya Nibbna.
Sebab itu anda harus melaksanakan Sla dengan sempurna.
Hadirin:
MA, BHANTE.
Baik, Bhante.
SDHU! SDHU! SDHU!

86

2. RDHAN PARITT
VIPATTIPAIBHYA
SABBASAMPATTISIDDHIY
SABBADUKKH VINSYA
PARITTA BRTHA MAGALA
VIPATTIPAIBHYA
SABBASAMPATTISIDDHIY
SABBABHAYA VINSYA
PARITTA BRTHA MAGALA
VIPATTIPAIBHYA
SABBASAMPATTISIDDHIY
SABBAROGA VINSYA
PARITTA BRTHA MAGALA
Untuk menolak marabahaya,
untuk memperoleh rejeki,
untuk melenyapkan semua dukkha,
sudilah membacakan paritta perlindungan.
Untuk menolak marabahaya,
untuk memperoleh rejeki,
untuk melenyapkan semua rasa takut,
sudilah membacakan paritta perlindungan.
Untuk menolak marabahaya,
untuk memperoleh rejeki,
untuk melenyapkan semua penyakit,
sudilah membacakan paritta perlindungan.

87

3. RDHAN DHAMMADESAN
(Permohonan Dhammadesan)
Bersama-sama:
BRAHM CA LOKDHIPAT SAHAMPATI
KATAJAL ANDHIVARA AYCATHA
SANTDHA SATTPPARAJAKKHAJTIK
DESETU DHAMMA ANUKAMPIMA PAJA
Brahma Sahampati, penguasa dunia ini,
merangkapkan kedua tangannya (berajali) dan memohon:
Ada makhluk-makhluk yang memiliki sedikit debu di mata
mereka, ajarkanlah Dhamma demi kasih sayang kepada mereka.

4. RDHAN DEVAT
SAMANT CAKKAVESU
ATRGACCHANTU DEVAT,
SADDHAMMA MUNIRJASSA
SUANTU SAGGAMOKKHADA.
SAGGE KME CA RPE GIRISIKHARATAE
CANTALIKKHE VIMNE DPE RAHE CA GME
TARUVANAGAHANE GEHAVATTHUMHI KHETTE
BHUMM CYANTU DEV JALATHALAVISAME
YAKKHAGANDHABBANG TIHANT SANTIKE
YA MUNIVARAVACANA SDHAVO ME SUANTU
DHAMMASSAVANAKLO AYAMBHADANT
DHAMMASSAVANAKLO AYAMBHADANT
DHAMMASSAVANAKLO AYAMBHADANT

88

Semoga semua dewa di alam semesta hadir di sini,


mendengarkan Dhamma nan agung dari Sang Bijaksana,
yang membimbing (umat) ke Surga dan ke Kebebasan.
Di alam surga dan di alam brahma, di puncak-puncak gunung,
di angkasa raya, di pulau-pulau, di desa-desa dan kota,
di hutan belukar, di sekeliling rumah dan ladang.
Semoga dewa bumi mendekat (datang)
melalui air, daratan, ataupun angkasa,
bersama-sama dengan yakkha, gandhaba, dan naga.
Dan semoga di mana pun mereka berada,
mereka dapat mendengarkan sabda Sang Bijaksana,
seperti berikut:
Sekarang tiba saatnya mendengarkan Dhamma
Sekarang tiba saatnya mendengarkan Dhamma
Sekarang tiba saatnya mendengarkan Dhamma
Catatan:
Bila membaca paritta di vihra, maka tiga baris terakhir diganti
dengan:

BUDDHADASSANAKLO AYAMBHADANT
DHAMMASSAVANAKLO AYAMBHADANT
SAGHAPAYIRPSANAKLO AYAMBHADANT
Sekarang tiba saatnya melihat Sang Buddha
Sekarang tiba saatnya mendengarkan Sang Dhamma
Sekarang tiba saatnya menghormat Sang Sagha

89

5. PACASLA
PTIPT VERAMA SIKKHPADA SAMDIYMI.
ADINNDN VERAMA SIKKHPADA SAMDIYMI.
KMESU MICCHCR VERAMA SIKKHPADA
SAMDIYMI.
MUSVD VERAMA SIKKHPADA SAMDIYMI.
SURMERAYA MAJJAPAMDAHN VERAMA
SIKKHPADA SAMDIYMI.

Aku bertekad akan melatih diri


menghindari pembunuhan makhluk hidup.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari perbuatan asusila.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari ucapan yang tidak benar.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari segala minuman keras
yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.

6. AHAGASLA
PTIPT VERAMA SIKKHPADA SAMDIYMI
ADINNDN VERAMA SIKKHPADA SAMDIYMI
ABRAHMACARIY VERAMA SIKKHPADA
SAMDIYMI
90

MUSVD VERAMA SIKKHPADA SAMDIYMI


SUR-MERAYA-MAJJA-PAMDAHN VERAMA
SIKKHPADA SAMDIYMI
VIKLABHOJAN VERAMA SIKKHPADA
SAMDIYMI
NACCA-GTA-VDITA-VISKADASSAN- MLGANDHAVILEPANA-DHRAAMAANAVIBHSANAHN VERAMA SIKKHPADA
SAMDIYMI
UCCSAYANA MAHSAYAN VERAMA SIKKHPADA
SAMDIYMI

Aku bertekad akan melatih diri


menghindari pembunuhan makhluk hidup.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari perbuatan tidak suci.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari ucapan yang tidak benar.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari segala minuman keras
yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari makan makanan setelah tengah hari.
Aku bertekad akan melatih diri
untuk tidak menari, menyanyi, bermain musik,
pergi melihat tontonan-tontonan, memakai bunga-bungaan,
wangi-wangian, dan alat-alat kosmetik untuk tujuan menghias
dan mempercantik diri.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari penggunaan tempat tidur
dan tempat duduk yang tinggi dan mewah.
91

7. DASASLA
PTIPT VERAMA SIKKHPADA SAMDIYMI.
ADINNDN VERAMA SIKKHPADA SAMDIYMI.
ABRAHMACARIY VERAMA SIKKHPADA
SAMDIYMI.
MUSVD VERAMA SIKKHPADA SAMDIYMI.
SURMERAYAMAJJAPAMDAHN VERAMA
SIKKHPADA SAMDIYMI.
VIKLABHOJAN VERAMA SIKKHPADA
SAMDIYMI.
NACCAGTAVDITAVISKADASSAN VERAMA
SIKKHPADA SAMDIYMI.
MLGANDHAVILEPANADHRAAMAANA
VIBHSANAHN VERAMA SIKKHPADA
SAMDIYMI.
UCCSAYANAMAHSAYAN VERAMA SIKKHPADA
SAMDIYMI.
JTARPARAJATAPAIGGAHAN VERAMA
SIKKHPADA SAMDIYMI.

Aku bertekad akan melatih diri


menghindari pembunuhan makhluk hidup.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari perbuatan tidak suci.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari ucapan yang tidak benar.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari segala minuman keras
yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
92

Aku bertekad akan melatih diri


menghindari makan makanan setelah tengah hari.
Aku bertekad akan melatih diri
untuk tidak menari, menyanyi, bermain musik,
serta pergi melihat tontonan-tontonan.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari pemakaian bunga-bungaan,
wangi-wangian, dan alat-alat kosmetik
untuk tujuan menghias dan mempercantik diri.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari penggunaan tempat tidur
dan tempat duduk yang tinggi dan mewah.
Aku bertekad akan melatih diri
menghindari menerima emas dan perak (uang).

93

94

BAB IV
PARITTA UNTUK UPACARA MAGALA
( UPACARA MENUJU KE KEBAHAGIAAN )
1. RDHAN DEVAT
SAMANT CAKKAVESU
ATRGACCHANTU DEVAT,
SADDHAMMA MUNIRJASSA
SUANTU SAGGAMOKKHADA.
SAGGE KME CA RPE GIRISIKHARATAE
CANTALIKKHE VIMNE DPE RAHE CA GME
TARUVANAGAHANE GEHAVATTHUMHI KHETTE
BHUMM CYANTU DEV JALATHALAVISAME
YAKKHAGANDHABBANG TIHANT SANTIKE
YA MUNIVARAVACANA SDHAVO ME SUANTU
DHAMMASSAVANAKLO AYAMBHADANT
DHAMMASSAVANAKLO AYAMBHADANT
DHAMMASSAVANAKLO AYAMBHADANT
Semoga semua dewa di alam semesta hadir di sini,
mendengarkan Dhamma nan agung dari Sang Bijaksana,
yang membimbing (umat) ke Surga dan ke Kebebasan.
Di alam surga dan di alam brahma, di puncak-puncak gunung,
di angkasa raya, di pulau-pulau, di desa-desa dan kota,
di hutan belukar, di sekeliling rumah dan ladang.
Semoga dewa bumi mendekat (datang)
melalui air, daratan, ataupun angkasa,
bersama-sama dengan yakkha, gandhaba, dan naga.
Dan semoga di mana pun mereka berada,
mereka dapat mendengarkan sabda Sang Bijaksana,
seperti berikut:
Sekarang tiba saatnya mendengarkan Dhamma
Sekarang tiba saatnya mendengarkan Dhamma
Sekarang tiba saatnya mendengarkan Dhamma
95

Catatan:
Bila membaca paritta di vihra, maka tiga baris terakhir diganti
dengan:

BUDDHADASSANAKLO AYAMBHADANT
DHAMMASSAVANAKLO AYAMBHADANT
SAGHAPAYIRPSANAKLO AYAMBHADANT
Sekarang tiba saatnya melihat Sang Buddha
Sekarang tiba saatnya mendengarkan Sang Dhamma
Sekarang tiba saatnya menghormat Sang Sagha

2. PUBBABHGANAMAKRA
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMSAMBUDDHASSA
( tikkhattu )
Terpujilah Sang Bhagav, Yang Maha Suci,
Yang telah Mencapai Penerangan Sempurna
( tiga kali )

96

3. TISARAA (TIGA PERLINDUNGAN)


BUDDHA SARAA GACCHMI
DHAMMA SARAA GACCHMI
SAGHA SARAA GACCHMI
DUTIYAMPI BUDDHA SARAA GACCHMI
DUTIYAMPI DHAMMA SARAA GACCHMI
DUTIYAMPI SAGHA SARAA GACCHMI
TATIYAMPI BUDDHA SARAA GACCHMI
TATIYAMPI DHAMMA SARAA GACCHMI
TATIYAMPI SAGHA SARAA GACCHMI
Aku berlindung kepada Buddha
Aku berlindung kepada Dhamma
Aku berlindung kepada Sagha
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Buddha
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Dhamma
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Sagha
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Buddha
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Dhamma
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Sagha

97

4. SACCAKIRIY GTH
NATTHI ME SARAA AA
BUDDHO ME SARAA VARA
ETENA SACCAVAJJENA
SOTTHI ME/TE HOTU SABBAD
NATTHI ME SARAA AA
DHAMMO ME SARAA VARA
ETENA SACCAVAJJENA
SOTTHI ME/TE HOTU SABBAD
NATTHI ME SARAA AA
SAGHO ME SARAA VARA
ETENA SACCAVAJJENA
SOTTHI ME/TE HOTU SABBAD
Tiada perlindungan lain bagiku,
Sang Buddha-lah sesungguhnya pelindungku.
Berkat kesungguhan pernyataan ini,
semoga aku/anda selamat sejahtera.
Tiada perlindungan lain bagiku,
Dhamma-lah sesungguhnya pelindungku.
Berkat kesungguhan pernyataan ini,
semoga aku/anda selamat sejahtera.
Tiada perlindungan lain bagiku,
Sagha-lah sesungguhnya pelindungku.
Berkat kesungguhan pernyataan ini,
semoga aku/anda selamat sejahtera.

98

5. MAHKRUIKONTHOTIDIK GTH
MAHKRUIKO NTHO
ATTHYA SABBAPINA
PRETV PRAM SABB
PATTO SAMBODHIMUTTAMA
ETENA SACCAVAJJENA
M HONTU SABBUPADDAV.
MAHKRUIKO NTHO
HITYA SABBAPINA
PRETV PRAM SABB
PATTO SAMBODHIMUTTAMA
ETENA SACCAVAJJENA
M HONTU SABBUPADDAV
MAHKRUIKO NTHO
SUKHYA SABBAPINA
PRETV PRAM SABB
PATTO SAMBODHIMUTTAMA
ETENA SACCAVAJJENA
M HONTU SABBUPADDAV
Sang Pelindung yang maha welas asih
Untuk kepentingan semua makhluk,
telah menyempurnakan semua pramita,
mencapai Bodhi atas usaha-Nya sendiri
Berkat kebenaran ucapan ini,
semoga semua musibah lenyap adanya.
Sang Pelindung yang maha welas asih
Untuk kesejahteraan semua makhluk,
telah menyempurnakan semua pramita,
mencapai Bodhi atas usaha-Nya sendiri
Berkat kebenaran ucapan ini,
semoga semua musibah lenyap adanya.
Sang Pelindung yang maha welas asih
Untuk kebahagiaan semua makhluk,
telah menyempurnakan semua pramita,
mencapai Bodhi atas usaha-Nya sendiri
Berkat kebenaran ucapan ini,
semoga semua musibah lenyap adanya.
99

6. KHEMKHEMASARAAGAMANAPARIDPIKA
GTH
BAHU VE SARAAM YANTI
PABBATNI VANNI CA
RMARUKKHACETYNI
MANUSS BHAYATAJJIT
NETA KHO SARAA KHEMA
NETA SARAAMUTTAMA
NETA SARAAMGAMMA
SABBADUKKH PAMUCCATI
YO CA BUDDHACA DHAMMACA
SAGHACA SARAA GATO
CATTRI ARIYASACCNI
SAMMAPPAYA PASSATI
DUKKHA DUKKHASAMUPPDA
DUKKHASSA CA ATIKKAMA
ARIYACAHAGIKA MAGGA
DUKKKHPASAMAGMINA
ETAM KHO SARAA KHEMA
ETA SARAAMUTTAMA
ETA SARAAMGAMMA
SABBADUKKH PAMUCCATTI

100

7. NAMAKRASIDDHI GTH
YO CAKKHUM MOHAMALPAKAHO
SMA VA BUDDHO SUGATO VIMUTTO
MRASSA PS VINIMOCAYANTO
PPESI KHEMA JANATA VINEYYA
BUDDHA VARANTA SIRAS NAMMI
LOKASSA NTHACA VINYAKACA
TANTEJAS TE JAYASIDDHI HOTU
SABBANTARY CA VINSAMENTU
DHAMMO DHAJO YO VIYA TASSA SATTHU
DASSESI LOKASSA VISUDDHIMAGGA
NIYYNIKO DHAMMADHARASSA DHR
STVAHO SANTIKARO SUCIO
DHAMMA VARANTA SIRAS NAMMI
MOHAPPADLA UPASANTADHA
TANTEJAS TE JAYASIDDHI HOTU
SABBANTARY CA VINSAMENTU
SADDHAMMASEN SUGATNUGO YO
LOKASSA PPPAKILESAJET
SANTO SAYA SANTINIYOJAKO CA
SVKKHTADHAMMA VIDITA KAROTI
SAGHA VARANTA SIRAS NAMMI
BUDDHNUBUDDHA SAMASLADIHI
TANTEJAS TE JAYASIDDHI HOTU
SABBANTARY CA VINSAMENTU

101

Penglihat yang telah melenyapkan kebodohan


Dialah Sang Buddha, Sang Sugata, yang telah bebas
Ia telah terbebas dari jeratan Mara si jahat
Ia membimbing orang banyak ke Keselamatan
Saya bersujud kepada Buddha nan Mulia,
Pelindung dan Pemimpin dunia.
Berkat kekuatan ini, semoga anda mendapat kejayaan
dan semua bahaya lenyap adanya.
Dhamma bagaikan bendera Sang Guru,
menunjukkan jalan kesucian pada dunia,
menyelamatkan para pelaksana Dhamma.
Bila dilaksanakan dengan baik
mengarah ke kebahagiaan dan kedamaian
Saya bersujud kepada Dhamma nan Mulia
pelenyap kebodohan, penakluk kobaran api nafsu.
Berkat kekuatan ini, semoga anda mendapat kejayaan
dan semua bahaya lenyap adanya.
Dhammaduta pengikut Sang Sugata,
penakluk kejahatan dan noda dalam dunia ini.
Mereka sendiri mendapat ketenangan, kedamaian,
dan tanpa ikatan,
setelah mereka mengetahui Dhamma yang sempurna dibabarkan.
Saya bersujud kepada Sagha nan Mulia,
yang mencapai kesempurnaan dengan Sla dan ajaran Sang
Buddha.
Berkat kekuatan ini, semoga anda mendapat kejayaan
Dan semua bahaya lenyap adanya.

102

8. SAMBUDDHE AHAVSACADIKGTH
SAMBUDDHE AHAVSACA
DVDASACA SAHASSAKE
PACASATASAHASSNI
NAMMI SIRAS AHA
TESAM DHAMMACA SAGHACA
DARENA NAMMIHA
NAMAKRNUBHVENA
HANTV SABBE UPADDAVE
ANEK ANTARYPI
VINASSANTU ASESATO
SAMBUDDHE PACAPASACA
CATUVSATISAHASSAKE
DASASATASAHASSNI
NAMMI SIRAS AHA
TESA DHAMMACA SAGHACA
DARENA NAMMIHA
NAMAKRNUBHVENA
HANTV SABBE UPADDAVE
ANEK ANTARYPI
VINASSANTU ASESATO
SAMBUDDHE NAVUTTARASATE
AHACATTISASAHASSAKE
VSATISATASAHASSNI
NAMMI SIRAS AHA
TESA DHAMMACA SAGHACA
DARENA NAMMIHA
NAMAKRNUBHVENA
HANTV SABBE UPADDAVE
ANEK ANTARYPI
VINASSANTU ASESATO

103

9. NAMOKRAHAKA
NAMO ARAHATO SAMMSAMBUDDHASSA MAHESINO
NAMO UTTAMADHAMMASSA
SVKKHTASSEVA TENIDHA
NAMO MAHSAGHASSPI
VISUDDHASLADIHINO
NAMO OMTYRADDHASSA
RATANATTAYASSA SDHUKA
NAMO OMAKTTASSA
TASSA VATTHUTTAYASSAPI
NAMO KRAPPABHVENA
VIGACCHANTU UPADDAV
NAMO KRNUBHVENA
SUVATTHI HOTU SABBAD
NAMO KRASSA TEJENA
VIDHIMHI HOMI TEJAV
Sujudku pada Maha Pertapa,
Buddha nan suci tanpa noda.
Sujudku pada Dhamma nan Mulia,
yang telah dibabarkan dengan sempurna.
Sujudku pada Sagha nan Agung
yang ber-Sla dan berpandangan suci.
Sujudku pada Sang Tiratana,
yang Mulia berkahnya dengan Aum.
Sujudku pada Tiratana
yang telah bebas dari kekejaman.
Dengan kekuatan sujudku ini,
semoga semua gangguan lenyap.
Dengan kekuatan sujudku ini,
semoga semuanya sejahtera.
Dengan sujudku yang lengkap ini,
semoga saya sukses adanya.

104

10. MAGALA SUTTA


EVAMME SUTA, EKA SAMAYA BHAGAV,
SVATTHIYA VIHARATI, JETAVANE
ANTHAPIIKASSA, RME,
ATHAKHO AATAR DEVAT, ABHIKKANTYA
RATTIY ABHIKKANTAVA KEVALAKAPPA
JETAVANA OBHSETVA, YENA BHAGAV
TENUPASAKAMI, UPASAKAMITV BHAGAVANTA
ABHIVDETV EKAMANTA AHSI, EKAMANTA
HIT KHO S DEVAT BHAGAVANTA GTHYA
AJJHABHASI,
BAHDEV MANUSS CA
MAGALNI ACINTAYU
KAKHAMN SOTTHNA
BRHI MAGALAMUTTAMA
ASEVAN CA BLNA
PAITNACA SEVAN
PUJ CA PJANYNA
ETAMMAGALAMUTTAMA
PAIRPADESA VSO CA
PUBBE CA KATAPUAT
ATTASAMMPAIDHI CA
ETAMMAGALAMUTTAMA
BHUSACCACA SIPPACA
VINAYO CA SUSIKKHITO
SUBHSIT CA Y VC
ETAMMAGALAMUTTAMA
MTPITU UPAHNA
PUTTADRASSA SAGAHO
ANKUL CA KAMMANT
ETAMMAGALAMUTTAMA
DNACA DHAMMACARIY CA
TAKNACA SAGAHO
ANAVAJJNI KAMMNI
ETAMMAGALAMUTTAMA
105

RAT VIRAT PP
MAJJAPN CA SAAMO
APAMDO CA DHAMMESU
ETAMMAGALAMUTTAMA
GRAVO CA NIVTO CA
SANTUH CA KATAUT
KLENA DHAMMASSAVANA
ETAMMAGALAMUTTAMA
KHANT CA SOVACASSAT
SAMANACA DASSANA
KLENA DHAMMASKACCH
ETAMMAGALAMUTTAMA
TAPO CA BRAHMACARIYACA
ARIYASACCNA DASSANA
NIBBNASACCHIKIRIY CA
ETAMMAGALAMUTTAMA
PHUHASSA LOKADHAMMEHI
CITTA YASSA NA KAMPATI
ASOKA VIRAJA KHEMA
ETAMMAGALAMUTTAMA
ETDISNI KATVNA
SABBATTHAMAPARJIT
SABBATTHA SOTTHI GACCHANTI
TANTESA MAGALAMUTTAMANTI
Demikianlah telah kudengar:
Pada suatu ketika Sang Bhagav
menetap di dekat Svatthi
di hutan Jeta di Vihara Anthapindika.
Maka datanglah dewa ketika hari menjelang pagi,
dengan cahaya yang cemerlang menerangi seluruh hutan Jeta.
Menghampiri Sang Bhagav, menghormat Beliau,
lalu berdiri di satu sisi.
Sambil berdiri di satu sisi,
dewa itu berkata kepada Sang Bhagav dalam syair ini:
106

Banyak dewa dan manusia,


berselisih paham tentang berkah
yang diharap membawa keselamatan,
terangkanlah, apakah Berkah Utama itu?
Tak bergaul dengan orang yang tak bijaksana,
bergaul dengan mereka yang bijaksana,
menghormat kepada mereka yang patut dihormati,
itulah Berkah Utama.
Hidup di tempat yang sesuai,
berkat jasa-jasa dalam hidup yang lampau,
menuntun diri ke arah yang benar,
itulah Berkah Utama.
Memiliki pengetahuan dan keterampilan,
terlatih baik dalam tata susila,
ramah tamah dalam ucapan,
itulah Berkah Utama.
Membantu ayah dan ibu,
menyokong anak dan istri,
bekerja bebas dari pertentangan,
itulah Berkah Utama.
Berdana dan hidup sesuai dengan Dhamma,
menolong sanak keluarga,
bekerja tanpa cela,
itulah Berkah Utama.
Menjauhi, tak melakukan kejahatan,
menghindari minuman keras,
tekun melaksanakan Dhamma,
itulah Berkah Utama.
Selalu hormat dan rendah hati,
merasa puas dan berterima kasih,
mendengarkan Dhamma pada saat yang sesuai,
itulah Berkah Utama.
Sabar, rendah hati bila diperingatkan,
mengunjungi para pertapa,
membahas Dhamma pada saat yang sesuai,
itulah Berkah Utama.
107

Bersemangat dalam menjalankan hidup suci,


menembus Empat Kesunyataan Mulia,
serta mencapai Nibbna,
itulah Berkah Utama.
Meski tergoda oleh hal-hal duniawi,
namun batin tak tergoyahkan,
tiada susah, tanpa noda, penuh damai,
itulah Berkah Utama.
Karena dengan mengusahakan hal-hal itu,
manusia tak terkalahkan di manapun juga,
serta berjalan aman kemanapun juga,
itulah Berkah Utama.

108

11. RATANA SUTTA


YNDHA BHTNI SAMGATNI
BHUMMNI V YNIVA ANTALIKKHE
SABBE VA BHT SUMAN BHAVANTU
ATHOPI SAKKACCA SUANTU BHSITA
TASM HI BHT NISMETHA SABBE
METTA KAROTHA MNUSIY PAJYA
DIV CA RATTO CA HARANTI YE BALI
TASM HI NE RAKKHATHA APPAMATT
YAKICI VITTA IDHA V HURA V
SAGGESU V YA RATANA PATA
NA NO SAMA ATTHI TATHGATENA
IDAMPI BUDDHE RATANA PATA
ETENA SACCENA SUVATTHI HOTU
KHAYA VIRGA AMATA PATA
YADAJJHAG SAKYAMUN SAMHITO
NA TENA DHAMMENA SAMATTHI KICI
IDAMPI DHAMME RATANA PATA
ETENA SACCENA SUVATTHI HOTU
YAMBUDDHASEHO PARIVAAY SUCI
SAMDHIMNANTARIKAAMHU
SAMDHIN TENA SAMO NA VIJJATI
IDAMPI DHAMME RATANA PATA
ETENA SACCENA SUVATTHI HOTU
YE PUGGAL AHA SATA PASATTH
CATTRI ETNI YUGNI HONTI
TE DAKKHIEYY SUGATASSA SVAK
ETESU DINNNI MAHAPPHALNI
IDAMPI SAGHE RATANA PATA
ETENA SACCENA SUVATTHI HOTU
YE SUPPAYUTT MANAS DAHENA
NIKKMINO GOTAMASSANAMHI
TE PATTIPATT AMATA VIGAYHA
LADDH MUDH NIBBUTI BHUJAMN
IDAMPI SAGHE RATANA PATA
ETENA SACCENA SUVATTHI HOTU
109

YATHINDAKHLO PAHAVI SITO SIY


CATUBBHI VTEBHI ASAMPAKAMPIYO
TATHPAMA SAPPURISA VADMI
YO ARIYASACCNI AVECCA PASSATI
IDAMPI SAGHE RATANA PATA
ETENA SACCENA SUVATTHI HOTU
YE ARIYASACCNI VIBHVAYANTI
GAMBHRAPAENA SUDESITNI
KICPI TE HONTI BHUSAPPAMATT
NA TE BHAVA AHAMAMDIYANTI
IDAMPI SAGHE RATANA PATA
ETENA SACCENA SUVATTHI HOTU
SAHVASSA DASSANASAMPADYA
TYASSU DHAMM JAHIT BHAVANTI
SAKKYADIHI VICIKICCHITACA
SLABBATA VPI YADATTHI KICI
CATHAPYEHI CA VIPPAMUTTO
CHA CBHIHNNI ABHABBO KTU
IDAMPI SAGHE RATANA PATA
ETENA SACCENA SUVATTHI HOTU
KICPI SO KAMMA KAROTI PPAKA
KYENA VCYUDA CETAS V
ABHABBO SO TASSA PAICCHADYA
ABHABBAT DIHAPADASSA VUTT
IDAMPI SAGHE RATANA PATA
ETENA SACCENA SUVATTHI HOTU
VANAPPAGUMBE YATH PHUSSITAGGE
GIMHNAMSE PAHAMASMI GIMHE
TAHPAMA DHAMMAVARA ADESAYI
NIBBNAGMI PARAMA HITYA
IDAMPI BUDDHE RATANA PATA
ETENA SACCENA SUVATTHI HOTU
VARO VARA VARADO VARHARO
ANUTTARO DHAMMAVARA ADESAYI
IDAMPI BUDDHE RATANA PATA
ETENA SACCENA SUVATTHI HOTU
110

KHA PURA NAVA NATTHI SAMBHAVA


VIRATTACITTYATIKE BHAVASMI
TE KHABJ AVIRUHICHAND
NIBBANTI DHR YATHYAMPADPO
IDAMPI SAGHE RATANA PATA
ETENA SACCENA SUVATTHI HOTU
YNDHA BHTNI SAMGATNI
BHUMMNI V YNIVA ANTALIKKHE
TATTHGATA DEVAMANUSSAPJITA
BUDDHA NAMASSMA SUVATTHI HOTU
YNDHA BHTNI SAMGATNI
BHUMMNI V YNIVA ANTALIKKHE
TATHGATA DEVAMANUSSAPJITA
DHAMMA NAMASSMA SUVATTHI HOTU
YNDHA BHTNI SAMGATNI
BHUMMNI V YNIVA ANTALIKKHE
TATHGATA DEVAMANUSSAPJITA
SAGHA NAMASSMA SUVATTHI HOTU
Makhluk apapun juga yang berkumpul di sini,
baik yang dari dunia, maupun dari ruang angkasa,
Berbahagialah!
Perhatikan apa yang disabdakan.
Duhai para makhluk, perhatikanlah!
Perlakukanlah umat manusia dengan cinta kasih
Lindungilah mereka dengan tekun,
sebagaimana mereka mempersembahkan sesajian kepadamu
siang dan malam.
Harta apa pun juga yang terdapat di sini atau di alam-alam lain,
atau mustika tak ternilai apa pun juga di alam-alam surga,
satupun tiada yang menyamai sang Tathgata.
Sesungguhnya, pada Sang Buddha terdapat mustika tak ternilai
ini.
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.

111

Pemusnahan nafsu, bebas dari nafsu, bebas dari kematian


yang telah dicapai oleh Sang Sakyamuni dengan Samdhi benar,
tiada apa pun yang dapat menyamainya.
Sesungguhnya, dalam Dhamma terdapat mustika tak ternilai ini.
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.
Meditasi benar yang dipuji oleh Sang Buddha,
smadhi yang dapat memberikan hasil baik,.
Tiada satu pun yang dapat menyamai Smadhi ini.
Sesungguhnya, dalam Dhamma terdapat mustika tak ternilai ini,
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.
Delapan makhluk suci yang dipuji oleh para bijaksana
merupakan empat pasang makhluk suci.
Siswa-siswa Sang Sugata ini berharga untuk diberi persembahan
Apa yang dipersembahkan kepada mereka,
menghasilkan pahala besar.
Sesungguhnya, dalam Sagha terdapat mustika tak ternilai ini.
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.
Mereka itu, yang bebas dari nafsu indera,
telah melaksanakan dengan tekad teguh Ajaran Sang Buddha
Gotama,
telah mencapai apa yang harus dicapai,
telah memperoleh kebebasan dari kematian.
mereka menikmati ketentraman yang tak ternilai.
Sesungguhnya, dalam Sagha terdapat mustika tak ternilai ini.
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.
Bagaikan sebuah menara pintu kota beralas kokoh kuat,
tak tergoyahkan oleh angin dari empat penjuru,
demikianlah kami menamakan orang bijaksana yang telah
menembus Empat Kebenaran Ariya.
Sesungguhnya, dalam Sagha terdapat mustika tak ternilai ini.
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.
Mereka yang telah menembus Empat Kebenaran Ariya
yang dibabarkan dengan jelas oleh Yang Maha Bijaksana,
sekali pun terkena godaan,
mereka tidak akan lahir lagi sampai delapan kali.
Sesungguhnya, dalam Sagha terdapat mustika tak ternilai ini.
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.
112

Tiga belenggu dipatahkan oleh yang memiliki Pandangan Benar,


yakni: Sakkya-dihi (kepercayaan yang salah tentang adanya
diri), Vicikiccha (keraguan), dan Silabbataparamasa (kepercayaan
tahyul bahwa upacara sembahyang dapat membebaskan
manusia).
Ia telah bebas dari empat alam yang menyedihkan
serta tidak dapat melakukan enam kejahatan berat.
Sesungguhnya, dalam Sagha terdapat mustika tak ternilai ini.
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.
Perbuatan salah apa pun juga yang dilakukan
dengan tubuh, ucapan, dan pikiran,
tak dapat disembunyikannya
karena telah dikatakan bahwa perbuatan demikian
tak mungkin dilakukan oleh orang yang telah melihat Nibbna.
Sesungguhnya, dalam Sagha terdapat mustika tak ternilai ini.
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.
Bagaikan pohon dalam hutan yang berbunga pada awal musim
panas, demikian agunglah Dhamma yang menuju Nibbna.
Beliau telah membabarkannya untuk kebahagiaan tertinggi.
Sesungguhnya, pada Sang Buddha terdapat mustika tak ternilai
ini.
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.
Yang Tanpa Banding, Yang Maha Tahu,
Sang Pembimbing Yang Terbaik,
Sang Pembawa Yang terbaik telah membabarkan Dhamma.
Sesungguhnya, pada Sang Buddha terdapat mustika tak ternilai
ini.
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.
Yang lampau telah musnah, tiada penjelmaan baru,
Pikiran mereka telah bebas dari kelahiran kembali,
Para bijaksana telah memusnahkan benih-benih penjelmaan
mereka dan nafsunya telah padam bagaikan lampu ini.
Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat mustika tak ternilai ini.
Demi kebenaran ini, semoga kita mendapat kebahagiaan.
Makhluk apa pun juga yang berada di sini,
baik dari dunia ini atau dari angkasa,
marilah bersama-sama kita menghormat Sang Buddha,
113

Sang Tathgata, yang dipuja oleh para dewa dan manusia,


Semoga kita mendapat kebahagiaan.
Makhluk apa pun juga yang berada di sini,
baik dari dunia ini atau dari angkasa,
Marilah bersama-sama kita menghormat Dhamma,
Sang Tathgata, yang dipuja oleh para dewa dan manusia,
Semoga kita mendapat kebahagiaan.
Makhluk apa pun juga yang berada di sini,
baik dari dunia ini atau dari angkasa,
Marilah bersama-sama kita menghormat Sagha,
Sang Tathgata, yang dipuja oleh para dewa dan manusia,
Semoga kita mendapat kebahagiaan.

12. KARAYAMETTA SUTTA


KARAYAMATTHAKUSALENA
YANTA SANTA PADA ABHISAMECCA
SAKKO UJ CA SUHUJ CA
SUVACO CASSA MUDU ANATIMN
SANTUSSAKO CA SUBHARO CA
APPAKICCO CA SALLAHUKAVUTTI
SANTINDRIYO CA NIPAKO CA
APPAGABBHO KULESU ANANUGIDDHO
NA CA KHUDDA SAMCARE KICI
YENA VI PARE UPAVADEYYU
SUKHINO V KHEMINO HONTU
SABBE SATT BHAVANTU SUKHITATT
YE KECI PABHTATTHI
TAS V THVAR V ANAVASES
DGH V YE MAHANT V
MAJJHIM RASSAK AUKATHL
DIH V YE CA ADIH
YE CA DRE VASANTI AVIDRE
BHT V SAMBHAVES V
SABBE SATT BHAVANTU SUKHITATT
114

NA PARO PARA NIKUBBETHA


NTIMAETHA KATTHACI NA KICI
BYROSAN PAGHASA
NAMAASSA DUKKHAMICCHEYYA
MT YATH NIYA PUTTA
YUS EKAPUTTAMANURAKKHE
EVAMPI SABBABHTESU
MNASAMBHVAYE APARIMA
METTACA SABBALOKASMI
MNASAMBHVAYE APARIMA
UDDHA ADHO CA TIRIYACA
ASAMBDHA AVERA ASAPATTA
TIHACARA NISINNO V
SAYNO V YVATASSA VIGATAMIDDHO
ETA SATI ADHIHEYYA
BRAHMAMETA VIHRA IDHAMHU
DIHICA ANUPAGAMMA SLAVA
DASSANENA SAMPANNO
KMESU VINEYYA GEDHA
NA HI JTU GABBHASEYYA PUNARETTI
Inilah yang harus dikerjakan oleh mereka yang tangkas
dalam kebaikan. untuk mencapai ketenangan.
Ia harus mampu, jujur, sungguh jujur,
rendah hati, lemah lembut, tiada sombong.
Merasa puas, mudah disokong/dilayani,
tiada sibuk, sederhana hidupnya,
tenang inderanya, berhati-hati,
tahu malu, tak melekat pada keluarga.
Tak berbuat kesalahan walaupun kecil,
yang dapat dicela oleh Para Bijaksana,
Hendaklah ia berpikir:
Semoga semua makhluk berbahagia dan tentram,
Semoga semua makhluk berbahagia.
115

Makhluk hidup apa pun juga,


yang lemah dan kuat tanpa kecuali,
yang panjang atau besar,
yang sedang, pendek, kecil, atau gemuk,
yang tampak atau tak tampak,
yang jauh atau pun dekat,
yang telah lahir atau yang akan lahir,
semoga semua makhluk berbahagia.
Jangan menipu orang lain,
atau menghina siapa saja.
Jangan karena marah dan benci,
mengharap orang lain celaka.
Bagaikan seorang ibu yang mempertaruhkan jiwanya,
melindungi anaknya yang tunggal,
Demikianlah terhadap semua makhluk,
dipancarkannya pikiran (kasih sayangnya) tanpa batas.
Kasih sayangnya ke segenap alam semesta,
dipancarkannya pikiran itu tanpa batas,
ke atas, ke bawah, dan ke sekeliling,
tanpa rintangan, tanpa benci, dan permusuhan.
Selagi berdiri, berjalan, atau duduk,
atau berbaring selagi tiada lelap,
ia tekun mengembangkan kesadaran ini,
yang dikatakan: Berdiam dalam Brahma.
Tiada berpegang pada pandangan salah
(tentang atta/aku),
dengan sila dan penglihatan yang sempurna,
hingga bersih dari nafsu indera,
ia tak akan lahir dalam rahim mana pun juga

116

13. KHANDHA PARITTA


VIRPAKKHEHI ME METTA
METTA ERPATHEHI ME
CHABYPUTTEHI ME METTA
METTA KAHGOTAMAKEHI CA.
APDAKEHI ME METTA
METTA DIPDAKEHI ME
CATUPPADEHI ME METTA
METTA BAHUPPADEHI ME.
M MA APDAKO HISI
M MA HISI DIPDAKO
M MA CATUPPADO HISI
M MA HISI BAHUPPADO.
SABBE SATT SABBE P
SABBE BHT CA KEVAL
SABBE BHADRNI PASSANTU
M KICI PPAMGAM.
APPAMO BUDDHO,
APPAMO DHAMMO,
APPAMO SAGHO.
PAMAVANTNI SIRISAPNI, AHI VICCHIK
SATAPAD UNBHI SARAB MSIK, KAT
ME RAKKH KAT ME PARITT, PAIKKAMANTU
BHTNI, SOHA NAMO BHAGAVATO, NAMO
SATTANNA SAMMSAMBUDDHNA.
Cinta kasihku kepada suku ular-ular Virpakkha,
Cinta kasihku kepada suku ular-ular Erpatha,
Cinta kasihku kepada suku ular-ular Chabyputta,
Cinta kasihku kepada suku ular-ular Kahgotamaka.
Cinta kasihku kepada makhluk-makhluk tanpa kaki,
Cinta kasihku kepada makhluk-makhluk berkaki dua,
Cinta kasihku kepada makhluk-makhluk berkaki empat,
Cinta kasihku kepada makhluk-makhluk berkaki banyak.
117

Semoga kami tidak mendapat susah


dari makhluk-makhluk tanpa kaki,
juga tidak dari makhluk-makhluk berkaki dua
Semoga makhluk-makhluk berkaki empat
tidak menyusahkan kami,
semoga makhluk-makhluk berkaki banyak
tidak menyusahkan kami
Semoga semua makhluk hidup,
semua yang dilahirkan dan yang belum lahir,
semoga semua tanpa terkecuali mendapat kebahagiaan
Semoga mereka bebas dari penderitaan
Tak terhingga adalah kebijaksanaan Sang Buddha,
tak terhingga adalah kebijaksanaan Dhamma,
tak terhingga adalah kebijaksanaan Sagha.
Terbebaslah makhluk-makhluk melata
seperti ular-ular, ketongging-ketongging,
lipan, laba-laba, dan tikus.
Telah kami panjatkan paritta perlindungan,
telah kami panjatkan paritta-paritta yang suci,
silahkan makhluk-makhluk pergi dengan damai.
Terpujilah Sang Bhagav,
Terpujilah Tujuh Sammsambuddha.

14. VAAKA PARITTA


ATTHI LOKE SLAGUO
SACCA SOCEYYANUDDAY
TENA SACCENA KHMI
SACCAKIRIYAMANUTTARA
VAJJITV DHAMMABALA
SARITV PUBBAKE JINE
SACCABALAMAVASSYA
SACCAKIRIYAMAKSAHA

118

SANTI PAKKH APATTAN


SANTI PD AVACAN
MT PIT CA NIKKHANT
JTAVEDA PAIKKAMA
SAHA SACCE KATE MAYHA
MAHPAJJALITO SIKH
VAJJESI SOASA KARSNI
UDAKA PATV YATH SIKH
SACCENA ME SAMO NATTHI
ES ME SACCAPRAMTI
Dalam dunia ini terdapatlah berkah Sla,
Kebenaran, kesucian, dan kasih sayang.
Berdasarkan pada kebenaran ini,
saya akan berusaha sungguh-sungguh dengan tekad suci.
Merenungkan kekuatan Dhamma,
dan mengingat Para Penakluk yang lampau.
Berdasarkan pada kekuatan kebenaran ini,
saya melakukan tekad suci ini
Ini adalah sayap-sayap yang tidak dapat terbang.
Ini adalah kaki-kaki yang tidak dapat berjalan.
Dan ayah serta ibu telah pergi,
Api Jtaveda: kembali!
Perbuatan ini saya lakukan berdasarkan kebenaran.
kobaran jilatan api yang ganas seluas enam belas kubik terhenti
bagaikan api yang tersiram air
Karena kebenaran tiada yang dapat kubandingkan,
inilah Sacca Paramita-ku

119

15. BUDDHNUSSATI
ITIPI SO BHAGAV ARAHA SAMMSAMBUDDHO,
VIJJCARAASAMPANNO SUGATO LOKAVID,
ANUTTARO PURISADHAMMASRATHI SATTH
DEVAMANUSSNA BUDDHO BHAGAVTI.
( diam sejenak merenungkan sifat-sifat Sang Buddha )

Demikianlah Sang Bhagav, Yang Maha Suci,


Yang telah mencapai Penerangan Sempurna,
sempurna pengetahuan serta tindak-tanduk-Nya,
sempurna menempuh Sang Jalan (ke Nibbna).
Pengenal Segenap Alam, Pembimbing manusia yang tiada taranya,
Guru para dewa dan manusia,
Yang Sadar (Bangun), Yang Patut Dimuliakan.

16. DHAMMNUSSATI
SVKKHTO BHAGAVAT DHAMMO, SANDIHIKO
AKLIKO EHIPASSIKO,OPANAYIKO PACCATTA
VEDITABBO VIHTI.
(diam sejenak, merenungkan sifat-sifat Dhamma)

Dhamma Sang Bhagav telah sempurna dibabarkan,


berada sangat dekat38, tak lapuk oleh waktu39,
mengundang untuk dibuktikan, menuntun ke dalam batin,
dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing-masing.

38 Di sini, saat ini


39 Tiada jeda waktu antara pencapaian Jalan dan pengenyaman Buah
120

17. SAGHNUSSATI
SUPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO,
UJUPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO,
YAPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO,
SMCIPAIPANNO BHAGAVATO SVAKASAGHO,
YADIDA CATTRI PURISAYUGNI AHA
PURISAPUGGAL, ESA BHAGAVATO SVAKASAGHO,
HUNEYYO PHUNEYYO DAKKHIEYYO
AJALKARAYO, ANUTTARA PUAKKHETTA
LOKASSTI.
(diam sejenak, merenungkan sifat-sifat Sagha)

Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak baik,


Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak lurus,
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak benar,
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak patut,
Mereka merupakan empat pasang makhluk,
terdiri dari delapan jenis makhluk suci, 40
Itulah Sagha siswa Sang Bhagav;
Patut menerima pemberian,
tempat bernaung, persembahan serta penghormatan,
lapangan untuk menanam jasa yang tiada taranya di alam
semesta.

18. AGULIMLA PARITTA


YATOHA BHAGINI ARIYYA JTIY JTO,
NBHIJNMI SACICCA PA JVIT VOROPET,
TENA SACCENA SOTTHI TE HOTU SOTTHI
GABBHASSA
40 Mereka disebut Ariya Sagha, yakni: makhluk-makhluk yang
telah mencapai Sotpattimagga, Sotpattiphala, Sakadgmimagga,
Sakadgmiphala, Angmimagga, Angmiphala, Arahattamagga,
Arahattaphala.
121

Saudari, sejak dilahirkan sebagai seorang Ariya,


aku tidak ingat dengan sengaja
pernah membunuh suatu makhluk hidup apapun.
Dengan pernyataan yang benar ini, semoga anda selamat,
semoga bayi dalam kandungan anda selamat

19. BOJJHAGA PARITTA


BOJJHAGO SATISAKHTO
DHAMMNA VICAYO TATTH
VIRIYAMPTIPASSADDHI
BOJJHAG CA TATHPARE
SAMDHUPEKKHABOJJHAG
SATTETE SABBADASSIN
MUNIN SAMMADAKKHT
BHVIT BAHULKAT
SAVATTANTI ABHIYA
NIBBNYA CA BODHIY
ETENA SACCAVAJJENA
SOTTHI TE HOTU SABBAD
EKASMI SAMAYE NTHO
MOGGALLNACA KASSAPA
GILNE DUKKHITE DISV
BOJJHAGE SATTA DESAYI
TE CA TA ABHINANDITV
ROG MUCCISU TAKHAE
ETENA SACCAVAJJENA
SOTTHI TE HOTU SABBAD
EKAD DHAMMARJPI
GELAENBHIPITO
CUNDATTHERENA TAEVA
BHAPETVNA SDARA
SAMMODITV CA BDH
TAMH VUHSI HNASO
ETENA SACCAVAJJENA
SOTTHI TE HOTU SABBAD.
122

PAHN TE CA BDH
TIANNAMPI MAHESINA
MAGGHATAKILES VA
PATTNUPPATTIDHAMMATA.
ETENA SACCAVAJJENA
SOTTHI TE HOTU SABBAD.
Faktor-faktor untuk mencapai Bodhi adalah:
Sati (perhatian),
Dhammavicayo (penyelidikan terhadap Dhamma),
Vriya (semangat),
Pti (kegiuran),
Passaddhi (ketenangan).
Faktor lainnya adalah: Samdhi (konsentrasi)
dan Upekkh (keseimbangan).
Ketujuh faktor ini telah diajarkan dengan jelas
oleh Sang Maha Muni (Suci).
Bila dikembangkan dan selalu dilatih
akan menghasilkan Abhia (kemampuan batin tertinggi),
Nibbna dan penerangan sempurna.
Berkat kebenaran ucapan ini, semoga anda selamat sejahtera.
Pada suatu ketika, Sang Pelindung melihat Yang Ariya Moggallna
dan Yang Ariya Kassapa sakit demam.
Beliau mengulangi ketujuh faktor Bodhi.
Karena mereka merasa gembira, seketika itu mereka sembuh.
Berkat kebenaran ucapan ini, semoga anda selamat sejahtera.
Suatu ketika sang Dhammarj sendiri sakit demam
Yang Ariya Cunda Thera (diminta) mengulangi sutta ini dengan
khidmat.
Karena merasa gembira, maka seketika sembuhlah Sang Bhagav.
Berkat kebenaran ucapan ini, semoga anda selamat sejahtera.
Penyakit telah disembuhkan dari tiga Pertapa Agung tersebut,
seperti Sang Jalan melenyapkan kekotoran batin,
tercapailah sesuai dengan kebenaran Dhamma.
Berkat kebenaran ucapan ini, semoga anda selamat sejahtera.

123

20. NIYA PARITTA


VIPASSISSA NAMATTHU
CAKKHUMANTASSA SIRMATO
SIKHISSAPI NAMATTHU
SABBABHTNUKAMPINO
VESSABHUSSA NAMATTHU
NAHTAKASSA TAPASSINO
NAMATTHU KAKUSANDHASSA
MRASENAPPAMADDINO
KONGAMANASSA NAMATTHU
BRHMAASSA VUSMATO
KASSAPASSA NAMATTHU
VIPPAMUTTASSA SABBADHI
AGRASASSA NAMATTHU
SAKYAPUTTASSA SIRMATO
YO IMA DHAMMAMADESESI
SABBADUKKHPANDANA
YE CPI NIBBUT LOKE
YATHBHTA VIPASSISU
TE JAN APISU
MAHANT VTASRAD
HITA DEVAMANUSSNA
YA NAMASSANTI GOTAMA
VIJJCARAASAMPANNA
MAHANTA VTASRADA
VIJJCARAASAMPANNA
BUDDHA VANDMA GOTAMANTI

124

Terpujilah Vipassi,
yang memiliki Penglihatan dan Keagungan.
Terpujilah juga Sikhi,
yang bersimpati terhadap semua makhluk.
Terpujilah Vessabhu,
pertapa pelenyap semua noda.
Terpujilah Kakusandha,
penakluk Mra beserta bala tentaranya.
Terpujilah Kongamana,
brhmana (sejati) yang mencapai kesempurnaan.
Terpujilah Kassapa,
yang terbebas dari segala ketahayulan
Terpujilah Agrassa,
Putra Sakya nan agung,
yang telah mengajarkan Dhamma ini,
untuk melenyapkan semua dukkh.
Mereka semua mencapai Nibbna dalam dunia
setelah melihat dengan jelas sebagaimana adanya.
Mereka, orang-orang yang ramah,
Manusia-manusia besar
yang telah matang dalam kebijaksanaan
Demi manfaat para dewa dan manusia,
Terpujilah Sang Gotama,
yang sempurna pengetahuan dan tindak-tandukNya;
Seorang manusia besar
yang telah matang dalam kebijaksanaan.
Kami menghormat kepada Sang Buddha Gotama
yang sempurna pengetahuan dan tindak-tandukNya

125

21. JAYA PARITTA


JAYANTO BODHIY MLE
SAKYNA NANDIVAHANO
EVA TVA VIJAYO HOHI
JAYASSU JAYAMAGALE
APARJITAPALLAKE
SSE PAHAVIPOKKHARE
ABHISEKE SABBABUDDHNA
AGGAPPATTO PAMODATI
SUAKKHATTA SUMAGALA
SUPABHTA SUHUHITA
SUKHAO SUMUHUTTO CA
SUYIHA BRAHMACRISU
PADAKKHIA KYAKAMMA
VCKAMMA PADAKKHIA
PADAKKHIA MANOKAMMA
PAIDH TE PADAKKHI
PADAKKHINI KATVNA
LABHANTATTHE PADAKKHIE
Kemenangan di bawah pohon Bodhi,
menambah kegembiraan (bangsa) Sakya
maka semoga kemenangan menjadi milikmu,
dan semoga engkau memperoleh kejayaan.
Dalam kedudukan yang tak terkalahkan,
di atas tempat suci nan mulia
telah disucikan oleh Para Buddha,
ia bergembira dengan pencapaian termulia.
Bintang kebahagiaan, berkah keuntungan,
kebahagiaan, pengorbanan yang menguntungkan,
saat yang baik, detik-detik yang membahagiakan,
Manakala berdana dengan rela kepada brahmacari.
Bila perbuatan benar, bila perkataan benar,
dan bila pikiran benar, maka benar pula cita-citanya.
Setelah melaksanakan kebenaran ini,
maka ia mencapai tujuan dengan kebenaran.
126

22. ABHAYA PARITTA


YANDUNNIMITTA AVAMAGALACA
YO CMANPO SAKUASSA SADDO
PPAGGAHO DUSSUPINA AKANTA
BUDDHNUBHVENA VINSAMENTU
YANDUNNIMITTA AVAMAGALACA
YO CMANPO SAKUASSA SADDO
PPAGGAHO DUSSUPINA AKANTA
DHAMMNUBHVENA VINSAMENTU
YANDUNNIMITTA AVAMAGALACA
YO CMANPO SAKUASSA SADDO
PPAGGAHO DUSSUPINA AKANTA
SAGHNUBHVENA VINSAMENTU
Tanda-tanda jelek dan tidak menyenangkan apapun juga,
dan suara-suara burung yang tidak menyenangkan,
mimpi buruk yang tidak dikehendaki.
Berkat kekuatan Sang Buddha, semoga lenyap adanya.
Tanda-tanda jelek dan tidak menyenangkan apapun juga,
dan suara-suara burung yang tidak menyenangkan,
mimpi buruk yang tidak dikehendaki.
Berkat kekuatan Sang Dhamma, semoga lenyap adanya.
Tanda-tanda jelek dan tidak menyenangkan apapun juga,
dan suara-suara burung yang tidak menyenangkan,
mimpi buruk yang tidak dikehendaki.
Berkat kekuatan Sang Sagha, semoga lenyap adanya.

127

23. DHAJAGGA PARITTA


ARAE RUKKHAMLE V
SUGREVA BHIKKHAVO
ANUSSARETHA SAMBUDDHA
BHAYA TUMHKA NO SIY
NO CE BUDDHA SAREYYTHA
LOKAJEHA NARSABHA
ATHA DHAMMA SAREYYTHA
NIYYNIKA SUDESITA
NO CE DHAMMA SAREYYTHA
NIYYNIKA SUDESITA
ATHA SAGHA SAREYYTHA
PUAKHETTA ANUTTARA
EVAMBUDDHA SARANTNA
DHAMMA SAGHACA BHIKKHAVO
BHAYA V CHAMBHITATTA V
LOMAHASO NA HESSATTI.
Sewaktu dalam hutan, atau di bawah pohon,
atau di tempat yang sunyi,
O, para siswa ingatlah pada Sang Buddha,
segala ketakutan takkan ada.
Jika tak ingat pada Sang Buddha, Guru Jagad,
Pembimbing dewa dan manusia,
ingatlah pada Dhamma,
yang menuntun kita ke Pembebasan,
yang telah diajarkan dengan jelas.
Jika tidak ingat pada Dhamma,
yang menuntun kita ke Pembebasan,
yang telah diajarkan dengan jelas,
ingatlah pada Sagha,
lapangan pembuat jasa yang tak ada bandingnya.
Jika engkau mengingat Sang Buddha, Dhamma, dan Sagha,
O, para siswa, ketakutan atau kekhawatiran,
mengkirik atau bulu badan berdiri, tak akan ada lagi.
128

24. MORA PARITTA


(Paritta Perlindungan Burung Merak)
(Untuk Pagi Hari)
UDETAYACAKKHUM EKARJ
HARISSAVAO PAHAVIPPABHSO
TA TA NAMASSMI HARISSAVAA
PAHAVIPPABHSA
TAYAJJA GUTT VIHAREMU DIVASA.
YE BRHMA VEDAGU SABBADHAMME
TE ME NAMO TE CA MA PLAYANTU.
NAMATTHU BUDDHNA NAMATTHU BODHIY
NAMO VIMUTTNA NAMO VIMUTTIY
IMA SO PARITTA KATV MORO CARATI ESAN

(Menjelang Tidur)
APETAYACAKKHUM EKARJ
HARISSAVAO PAHAVIPPABHSO
TA TA NAMASSMI HARISSAVAA
PAHAVIPPABHSA
TAYAJJA GUTT VIHAREMU RATTI.
YE BRHMA VEDAGU SABBADHAMME
TE ME NAMO TE CA MA PLAYANTU
NAMATTHU BUDDHNA NAMATTHU BODHIY
NAMO VIMUTTNA NAMO VIMUTTIY
IMA SO PARITTA KATV MORO VSAMAKAPPAYTI

(Untuk Pagi Hari)


Sang Surya, penerang, raja sinar,
yang berwarna keemasan, penerang pertiwi,
terbit di ufuk timur.
Sujudku kepadanya yang berwarna keemasan,
penerang pertiwi itu.
Dengan lindunganmu, kami hidup bahagia di hari ini.
129

Sujudku kepada para brhmaa suci,


penembus pengetahuan tentang segala Dhamma.
Semoga mereka melindungiku.
Sujudku pada para Buddha.
Sujudku kepada pengetahuan pencerahan mereka.
Sujudku kepada mereka yang telah mencapai kebebasan.
Sujudku kepada pengetahuan kebebasan mereka.
Burung merak itu, setelah membuat perlindungan ini,
pergi mencari penghidupan.

(Menjelang Tidur)
Sang Surya, penerang, raja sinar,
yang berwarna keemasan, penerang pertiwi;
tenggelam di ufuk barat.
Sujudku kepadanya yang berwarna keemasan,
penerang pertiwi itu.
Dengan lindunganmu, kami hidup bahagia di malam ini.
Sujudku kepada para brhmaa suci,
penembus pengetahuan tentang segala Dhamma.
Semoga mereka melindungiku.
Sujudku pada para Buddha.
Sujudku kepada pengetahuan pencerahan mereka.
Sujudku kepada mereka yang telah mencapai kebebasan.
Sujudku kepada pengetahuan kebebasan mereka.
Burung merak itu, setelah membuat perlindungan ini,
tinggal untuk beristirahat.

130

25. DUKKHAPPATTTIDI GTH


DUKKHAPPATT CA NIDDUKKH
BHAYAPPATT CA NIBBHAY
SOKAPPATT CA NISSOK
HONTU SABBEPI PINO
ETTVAT CA AMHEHI
SAMBHATA PUASAMPADA
SABBE DEVNUMODANTU
SABBASAMPATTISIDDHIY
DNA DADANTU SADDHYA
SLA RAKKHANTU SABBAD
BHAVANBHIRAT HONTU
GACCHANTU DEVATGAT
SABBE BUDDH BALAPPATT
PACCEKNACA YA BALA
ARAHANTNACA TEJENA
RAKKHA BANDHMI SABBASO
Bila mengalami penderitaan, semoga penderitaan lenyap
Bila mengalami ketakutan, semoga ketakutan lenyap
Bila mengalami pahit getir, semoga pahit getir lenyap
Semoga semua makhluk demikian adanya.
Semoga simpanan jasa-jasa kebajikan
yang telah kita timbun,
membawa kegembiraan bagi para dewa,
untuk tercapainya segala kebahagiaan dan kesejahteraan.
Dengan keyakinan hendaknya dana diberikan,
hendaknya sila selalu dilaksanakan,
rajin melatih Samdhi,
agar terlahir di alam dewa (surga).
Dengan kekuatan para Buddha,
beserta Para Pacceka Buddha,
dan Para Arahat seluruhnya,
semoga memperoleh perlindungan.

131

26. JAYA MAGALA GTH


BHU SAHASSAMABHINIMMITASVUDHANTA
GRMEKHALA UDITAGHORASASENAMRA
DNDIDHAMMAVIDHIN JITAV MUNINDO
TANTEJAS BHAVATU TE JAYAMAGALNI
MRTIREKAMABHIYUJJHITASABBARATTI
GHORAMPANAVAKAMAKKHAMATHADDHAYAKKHA
KHANT SUDANTAVIDHIN JITAV MUNINDO
TANTEJAS BHAVATU TE JAYAMAGALNI
NGIRI GAJAVARA ATIMATTABHTA
DVAGGICAKKAMASANVA SUDRUANTA
METTAMBUSEKAVIDHIN JITAV MUNINDO
TANTEJAS BHAVATU TE JAYAMAGALNI
UKKHITTAKHAGGAMATIHATTHASUDRUANTA
DHVANTIYOJANAPATHAGULIMLAVANTA
IDDHBHISAKHATAMANO JITAV MUNINDO
TANTEJAS BHAVATU TE JAYAMAGALNI
KATVNA KAHAMUDARA IVA GABBHINY
CICYA DUHAVACANA JANAKYAMAJJHE
SANTENA SOMAVIDHIN JITAV MUNINDO
TANTEJAS BHAVATU TE JAYAMAGALNI
SACCA VIHYA MATISACCAKAVDAKETU
VDBHIROPITAMANA ATIANDHABHTA
PAPADPAJALITO JITAV MUNINDO
TANTEJAS BHAVATU TE JAYAMAGALNI
NANDOPANANDABHUJAGA VIBUDHA MAHIDDHI
PUTTENA THERABHUJAGENA DAMPAYANTO
IDDHPADESAVIDHIN JITAV MUNINDO
TANTEJAS BHAVATU TE JAYAMAGALNI
DUGGHADIHIBHUJAGENA SUDAHAHATTHA
BRAHMA VISUDDHIJUTIMIDDHIBAKBHIDHNA
GADENA VIDHIN JITAV MUNINDO
TANTEJAS BHAVATU TE JAYAMAGALNI
ETPI BUDDHAJAYAMAGALA AHAGTH
YO VCANO DINADINE SARATE MATAND
HITVNANEKAVIVIDHNI CUPADDAVN
MOKKHA SUKHA ADHIGAMEYYA NARO SAPAO
132

Dengan seribu tangan,


yang masing-masing memegang senjata,
dengan menunggang Gajah Girimekhala,
Mra bersama pasukannya meraung menakutkan.
Raja Para Bijaksana menaklukkannya dengan Dhammadna
Dengan kekuatan ini
semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.
Lebih dari Mra yang membuat onar sepanjang malam,
adalah Yakkha lavaka yang menakutkan,
bengis dan congkak.
Raja Para Bijaksana menaklukkannya,
menjinakkan dengan kesabaran.
Dengan kekuatan ini
semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.
Nlgiri gajah mulia menjadi sangat gila,
sangat kejam bagaikan hutan terbakar,
bagai senjata roda atau halilintar.
Raja Para Bijaksana menaklukkannya
dengan percikan air cinta kasih.
Dengan kekuatan ini
semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.
Sangat kejam, dengan pedang terhunus
dalam tangan yang kokoh kuat,
Agulimala berlari mengejar sepanjang jalan tiga yojana
dengan berkalung untaian jari.
Raja Para Bijaksana menaklukkannya
dengan kemampuan pikiran sakti yang mengagumkan
Dengan kekuatan ini
semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.
Setelah membuat perutnya gendut seperti wanita hamil,
dengan mengikat sepotong kayu
Cic memfitnah di tengah-tengah banyak orang.
Raja Para Bijaksana menaklukkannya
dengan sikap kesatria dan kedamaian
Dengan kekuatan ini
semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.

133

Saccaka, yang biasanya berkata menyimpang dari kebenaran


Dengan pikiran buta,
mengembangkan teorinya bagaikan bendera.
Raja Para Bijaksana menaklukkannya
dengan terangnya pelita kebijaksanaan
Dengan kekuatan ini
semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.
Nandopananda naga berpengertian salah memiliki kekuatan besar
Putra Sang Buddha yang terkemuka (Moggallana Thera)
sebagai naga pergi untuk menjinakkan.
Raja Para Bijaksana menaklukkannya dengan kekuatan sakti.
Dengan kekuatan ini
semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.
Bagaikan ular yang melilit pada lengan,
demikian pandangan salah yang dimiliki oleh Bak,
Dewa Brahma yang memiliki sinar dan kekuatan.
Raja Para Bijaksana menaklukkannya dengan obat pengetahuan.
Dengan kekuatan ini
semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.
Inilah delapan syair kemenangan sempurna Sang Buddha
yang seharusnya dibaca dan direnungkan
setiap hari tanpa rasa malas
hingga mampu mengatasi berbagai rintangan
Orang Bijaksana dapat mencapai Pembebasan dan Kebahagiaan.

134

27. SO ATTHALADDHO
SO ATTHALADDHO SUKHITO
VIRUHO BUDDHASSANE
AROGO SUKHITO HOHI
SAHA SABBEHI TIBHI
S ATTHALADDH SUKHIT
VIRUH BUDDHASSANE
AROG SUKHIT HOHI
SAHA SABBEHI TIBHI
TE ATTHALADDH SUKHIT
VIRUH BUDDHASSANE
AROG SUKHIT HOTHA
SAHA SABBEHI TIBHI
Semoga dia (pria) memperoleh rejeki dan kebahagiaan,
serta mendapat kemajuan dalam Buddha Ssana.
Semoga dia beserta sanak keluarganya
sehat dan berbahagia hendaknya.
Semoga dia (wanita) memperoleh rejeki dan kebahagiaan,
serta mendapat kemajuan dalam Buddha Ssana.
Semoga ia beserta sanak keluarganya
sehat dan berbahagia hendaknya.
Semoga mereka memperoleh rejeki dan kebahagiaan,
serta mendapat kemajuan dalam Buddha Ssana.
Semoga ia beserta sanak keluarganya
sehat dan berbahagia hendaknya.

135

28. SAKKATV TIRATANA PARITTA


SAKKATV BUDDHARATANA
OSATHA UTTAMA VARA
HITA DEVAMANUSSNA
BUDDHATEJENA SOTTHIN
NASSANTUPADDAV SABBE
DUKKH VPASAMENTU TE
SAKKATV DHAMMARATANA
OSATHA UTTAMA VARA
PARIHPASAMANA
DHAMMATEJENA SOTTHIN
NASSANTUPADDAV SABBE
BHAY VPASAMENTU TE
SAKKATV SAGHARATANA
OSATHA UTTAMA VARA
HUNEYYA PHUNEYYA
SAGHATEJENA SOTTHIN
NASSANTUPADDAV SABBE
ROG VPASAMENTU TE
Bersujud pada Buddha Ratana,
sesungguhnya jalan yang terbaik,
membawa kesejahteraan bagi para dewa dan manusia.
Berkat kekuatan Sang Buddha,
semoga semua terlindung
dan lenyaplah semua dukkha.
Bersujud pada Dhamma Ratana,
sesungguhnya jalan yang terbaik,
memadamkan nafsu indria
Berkat kekuatan Sang Dhamma,
semoga semua terlindung,
dan lenyaplah semua bahaya.
Bersujud pada Sagha Ratana,
sesungguhnya jalan yang terbaik,
patut menerima pemberian dan pelayanan.
Berkat kekuatan Sang Sagha
semoga semua terlindung,
dan lenyaplah semua penyakit.
136

29. MAH JAYA MAGALA GTH


YAKICI RATANA LOKE
VIJJATI VIVIDHA PUTHU
RATANA BUDDHASAMA NATTHI
TASM SOTTH BHAVANTU TE
YAKICI RATANA LOKE
VIJJATI VIVIDH PUTHU
RATANA DHAMMASAMA NATTHI
TASM SOTTH BHAVANTU TE
YAKICI RATANA LOKE
VIJJATI VIVIDH PUTHU
RATANA SAGHASAMA NATTHI
TASM SOTTH BHAVANTU TE
Permata apa pun yang terdapat dalam jagat raya ini
Tiada satu pun yang menyamai Buddha Ratana,
Semoga anda sejahtera.
Permata apa pun yang terdapat dalam jagat raya ini
Tiada satu pun yang dapat menyamai Dhamma Ratana,
Semoga anda sejahtera.
Permata apa pun yang terdapat dalam jagat raya ini
Tiada satu pun yang dapat menyamai Sagha Ratana,
Semoga anda sejahtera.

30. SABBAROGA
SABBAROGA VINIMUTTO
SABBASANTPAVAJJITO
SABBA VERAMATIKKANTO
NIBBUTO CA TUVA BHAVA

137

Semoga terbebas dari semua penyakit,


semoga semua duka-cita lenyap,
terbebas dari permusuhan,
dan semoga anda mencapai pembebasan.

31. SABBITIYO
SABBTIYO VIVAJJANTU
SABBAROGO VINASSATU
M TE BHAVATVANTARYO
SUKH DGHYUKO BHAVA
ABHIVDANASLISSA
NICCA VUHPACYINO
CATTRO DHAMM VAHANTI
YU VAO SUKHA BALA
Semoga terhindar dari semua duka-cita
Semoga terbebas dari semua penyakit
Semoga terlepas dari semua mara bahaya
Semoga anda umur panjang dan bahagia
Ia yang saleh dan selalu menghormat kepada yang lebih tua,
semoga empat keadaan ini berkembang, yakni:
umur panjang, cantik/tampan, bahagia, dan kuat.

32. BHOJANABNNUMODANGTH
YUDO BALADO DHRO
VAADO PAIBHADO
SUKHASSA DT MEDHVI
SUKHA SO ADHIGACCHATI
YU DATV BALA VAA
SUKHACA PAIBHADO
DGHYU YASAV HOTI
YATTHA YATTHPAPAJJATTI
138

Ia yang bijaksana, pemberi usia, pemberi kekuatan,


pemberi paras bagus, pemberi kecerdasan,
dan pemberi kebahagiaan;
akan memperoleh kebahagiaan pula.
Setelah memberi umur panjang, kekuatan, paras bagus,
kebahagiaan dan kecerdasan;
di mana pun ia terlahir,
akan berusia panjang dan berkedudukan tinggi.

33. DIYASUTTA GTH


BHUTT BHOG BHA BHACC
VITI PADSU ME
UDDHAGG DAKKHI DINN
ATHO PACA BAL KAT
UPAHIT SLAVANTO
SAAT BRAHMACRINO
YADATTHA BHOGAMICCHEYYA
PAITO GHARAMVASA
SO ME ATTHO ANUPATTO
KATA ANANUTPIYA
ETA ANUSSARA MACCO
ARIYADHAMME HITO NARO
IDHEVA NA PASASANTI
PECCA SAGGE PAMODATTI
Telah kuperoleh harta kekayaan
Telah kurawat orang-orang yang patut dirawat
Telah kulenyapkan malapetaka
Telah kuhaturkan persembahan yang terbaik
Telah kusajikan lima jenis sajian
Telah kusokong mereka yang merawat sila, dan hidup luhur.
Apa yang menjadi tujuan seorang perumah-tangga yang baik.

139

34. AGGAPPASDA SUTTA GTH


AGGATO VE PASANNNA
AGGA DHAMMA VIJNATA
AGGE BUDDHE PASANNNA
DAKKHIEYYE ANUTTARE
AGGE DHAMME PASANNNA
VIRGPASAME SUKHE
AGGE SAGHE PASANNNA
PUAKKHETTE ANUTTARE
AGGASMI DNA DADATA
AGGA PUA PAVAHATI
AGGA YU CA VAO CA
YASO KITTI SUKHA BALA
AGGASSA DT MEDHV
AGGADHAMMASAMHITO
DEVABHTO MANUSSO V
AGGAPPATTO PAMODAT TI.
Bagi mereka yang berkeyakinan adalah umat mulia,
Dhamma agung yang dikenal adalah:
Berkeyakinan pada Buddha nan agung,
pantas diberi persembahan, dan tiada bandingnya.
Berkeyakinan pada Dhamma nan agung,
tanpa nafsu, tenang, dan penuh bahagia,
Berkeyakinan pada Sagha nan agung,
ladang pembuatan jasa yang tiada bandingnya.
Setelah memberikan dana nan mulia,
maka jasa kebajikan bertambah,
panjang umur, bertambah cantik/tampan,
terhormat, mashur, kuat, dan bahagia.
Orang bijaksana memberi dengan kemampuannya,
mencapai Dhamma nan tertinggi,
setelah meninggal terlahir sebagai dewa atau manusia
mendapat kegembiraan yang amat besar.
140

35. CULLAMAGALACAKKAVA
SABBABUDDHNUBHVENA
SABBADHAMMNUBHVENA SABBASAGHNUBHVENA
BUDDHARATANA DHAMMARATANA
SAGHARATANA TIA RATANNA NUBHVENA
CATURSTISAHASSADHAMMAKKHANDHNUBHVENA
PIAKATTAYNUBHVENA JINASVAKNUBHVENA
SABBE TE ROG SABBE TE BHAY SABBE TE ANTARY
SABBE TE UPADDAV SABBE TE DUNNIMITT SABBE TE
AVAMAGAL VINASSANTU
YUVAHAKO DHANAVAHAKO SIRIVAHAKO
YASAVAHAKO BALAVAHAKO VAAVAHAKO
SUKHAVAHAKO HOTU SABBAD.

DUKKHAROGABHAY VER
SOK SATTU CUPADDAV
ANEK ANTARYPI
VINASSANTU CA TEJAS
JAYASIDDHI DHANA LBHA
SOTTHI BHGYA SUKHA BALA
SIRI YU CA VAO CA
BHOGA VUH CA YASAV
SATAVASS CA Y CA
JVASIDDH BHAVANTU TE.
BHAVATU SABBAMAGALA
RAKKHANTU SABBADEVAT
SABBABUDDHNUBHVENA
SAD SOTTH BHAVANTU TE.
BHAVATU SABBAMAGALA
RAKKHANTU SABBADEVAT
SABBADHAMMNUBHVENA
SAD SOTTH BHAVANTU TE.
BHAVATU SABBAMAGALA
RAKKHANTU SABBADEVAT
SABBASAGHNUBHVENA
SAD SOTTH BHAVANTU TE.

141

Dengan kekuatan semua Buddha


Dengan kekuatan semua Dhamma
Dengan kekuatan semua Sagha;
Buddha Permata Mulia
Dhamma Permata Mulia
Sagha Permata Mulia
Tiga Permata Mulia
Dengan kekuatan-Nya;
Dengan kekuatan 84.000 pokok Dhamma
Dengan kekuatan Tipitaka
Dengan kekuatan siswa-siswa Sang Penakluk (Dunia);
Semoga semua penyakit, semua mara bahaya,
semua rintangan, semua bencana, semua tanda-tanda jelek,
semua tanda-tanda yang tidak menyenangkan anda,
menjadi lenyap adanya.
Semoga usia, Kekayaan, Kemakmuran,
Kemasyuran, Kekuatan, Kecantikan,
Kebahagiaan, selalu bertambah.
Semoga penderitaan, penyakit, bahaya,
permusuhan, kesedihan, malapetaka, bencana,
dan kesukaran, serta segala macam rintangan,
semua lenyap dengan kekuatan ini.
Kejayaan, keberhasilan, kekayaan, keuntungan,
keselamatan, kemujuran, kebahagiaan, kekuatan,
kemakmuran, panjang usia, kecantikan,
kesejahteraan dan kemasyuran, semoga bertambah
dan panjang usia seratus tahun,
Semoga keberhasilan dalam penghidupan menjadi milik anda.
Semoga semua berkah ada pada anda,
semoga para dewa melindungi anda.
Dengan kekuatan semua Buddha,
semoga kesejahteraan ada pada anda.
Semoga semua berkah ada pada anda,
semoga para dewa melindungi anda.
Dengan kekuatan semua Dhamma,
semoga kesejahteraan ada pada anda.
142

Semoga semua berkah ada pada anda,


semoga para dewa melindungi anda.
Dengan kekuatan semua Sagha,
semoga kesejahteraan ada pada anda.

36. RATANATTAYNUBHVDI GTH


RATANATTAYNUBHVENA
RATANATTAYATEJAS
DUKKHAROGABHAY VER
SOK SATTU CUPADDAV
ANEK ANTARYPI
VINASSANTU ASESATO
JAYASIDDHI DHANA LBHA
SOTTHI BHGYA SUKHA BALA
SIRI YU CA VAO CA
BHOGA VUH CA YASAV
SATAVASS CA Y CA
JVASIDDH BHAVANTU TE
BHAVATU SABBAMAGALA
RAKKHANTU SABBADEVAT
SABBABUDDHNUBHVENA
SAD SOTTH BHAVANTU TE
BHAVATU SABBAMAGALA
RAKKHANTU SABBADEVAT
SABBADHAMMNUBHVENA
SAD SOTTH BHAVANTU TE
BHAVATU SABBAMAGALA
RAKKHANTU SABBADEVAT
SABBASAGHNUBHVENA
SAD SOTTH BHAVANTU TE

143

Berkat kekuatan Sang Tiratana,


Berkat keampuhan Sang Tiratana,
Semoga penderitaan, penyakit, bahaya, permusuhan,
kesedihan, malapetaka, bencana, dan kesukaran,
serta segala macam rintangan, semua lenyap tanpa sisa.
Kejayaan, keberhasilan, kekayaan, keuntungan, keselamatan,
kemujuran, kebahagiaan, kemakmuran, panjang usia, kecantikan,
kesejahteraan dan kemasyuran, semoga bertambah
dan panjang usia seratus tahun,
Semoga keberhasilan dalam penghidupan menjadi milik anda
Semoga semua berkah ada pada anda
Semoga para dewa melindungi anda
Dengan kekuatan semua Buddha
Semoga kesejahteraan ada pada anda.
Semoga semua berkah ada pada anda
Semoga para dewa melindungi anda
Dengan kekuatan semua Dhamma
Semoga kesejahteraan ada pada anda.
Semoga semua berkah ada pada anda
Semoga para dewa melindungi anda
Dengan kekuatan semua Sagha
Semoga kesejahteraan ada pada anda.

144

37. SUMAGALA GTH I


HOTU SABBA SUMAGALA
RAKKHANTU SABBADEVAT
SABBABUDDHNUBHVENA
SOTTH HONTU NIRANTARA.
HOTU SABBA SUMAGALA
RAKKHANTU SABBADEVAT
SABBADHAMMNUBHVENA
SOTTH HONTU NIRANTARA.
HOTU SABBA SUMAGALA
RAKKHANTU SABBADEVAT
SABBASAGHNUBHVENA
SOTTH HONTU NIRANTARA.
Semoga segala berkah menjadi kenyataan,
semoga para dewa melindungi anda.
Berkat kekuatan semua Buddha,
semoga anda selalu sejahtera.
Semoga segala berkah menjadi kenyataan,
semoga para dewa melindungi anda.
Berkat kekuatan semua Dhamma,
semoga anda selalu sejahtera.
Semoga segala berkah menjadi kenyataan,
semoga para dewa melindungi anda.
Berkat kekuatan semua Sagha,
semoga anda selalu sejahtera.

145

38. SUMAGALA GTH II


BHAVATU SABBAMAGALA
RAKKHANTU SABBADEVAT
SABBABUDDHNUBHVENA
SAD SOTTH BHAVANTU TE.
BHAVATU SABBAMAGALA
RAKKHANTU SABBADEVAT
SABBADHAMMNUBHVENA
SAD SOTTH BHAVANTU TE.
BHAVATU SABBAMAGALA
RAKKHANTU SABBADEVAT
SABBASAGHNUBHVENA
SAD SOTTH BHAVANTU TE
Semoga segala berkah ada pada anda,
semoga para dewa melindungi anda.
Berkat kekuatan semua Buddha,
semoga kesejahteraan ada pada anda.
Semoga segala berkah ada pada anda,
semoga para dewa melindungi anda
Berkat kekuatan semua Dhamma,
semoga kesejahteraan ada pada anda.
Semoga segala berkah ada pada anda,
semoga para dewa melindungi anda
Berkat kekuatan semua Sagha,
semoga kesejahteraan ada pada anda.

146

39. PATTIDNA
PUASSIDNI KATASSA
YANANI KATNI ME
TESACA BHGINO HONTU
SATTNANTPPAMAK
YE PIY GUAVANT CA
MAYHA MTPITDAYO
DIH ME CPYADIH V
AE MAJJHATTAVERINO
SATT TIHANTI LOKASMI
TEBHUMM CATUYONIK
PACEKACATUVOKR
SASARANT BHAVBHAVE
TA YE PATTIDNAMME
ANUMODANTU TE SAYA
YE CIMA NAPPAJNANTI
DEV TESA NIVEDAYU
MAY DINNNAPUNA
ANUMODANAHETUN
SABBE SATT SAD HONTU
AVER SUKHAJVINO
KHEMAPPADACA PAPPONTU
TESS SIJJHATA SUBH
Semoga jasa-jasa yang kuperbuat
kini atau di waktu lain,
dibagikan kepada semua makhluk di sini,
tak terbatas, tak ternilai.
Mereka yang kukasihi serta berbudi luhur
seperti ayah dan ibu,
yang terlihat dan tidak terlihat,
yang bersikap netral atau bermusuhan;

147

Makhluk-makhluk yang berada di alam semesta,


di tiga alam, empat jenis kelahiran,
terdiri dari lima, satu, atau empat bagian,
mengembara di alam-alam besar dan kecil;
Semoga dengan persembahan jasaku ini,
setelah mengetahui mereka bergembira
dan kepada mereka yang tidak mengetahui,
semoga para dewa memberitakannya.
Berkat jasa-jasa yang kupersembahkan ini,
yang membawa kegembiraan,
Semoga semua makhluk selamanya
hidup bahagia, bebas dari kebencian.
Semoga mereka mendapatkan jalan kedamaian,
semoga cita-cita luhur mereka tercapai.

148

BAB V
PARITTA UNTUK UPACARA AVAMAGALA
(Upacara Dalam Duka)
1. PUBBABHGANAMAKRA
( Penghormatan Awal )
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMSAMBUDDHASSA
( tikkhattu )

Terpujilah Sang Bhagav, Yang Maha Suci,


Yang telah Mencapai Penerangan Sempurna
( tiga kali )

2. TISARAA
(Tiga Perlindungan)
BUDDHA SARAA GACCHMI
DHAMMA SARAA GACCHMI
SAGHA SARAA GACCHMI
DUTIYAMPI BUDDHA SARAA GACCHMI
DUTIYAMPI DHAMMA SARAA GACCHMI
DUTIYAMPI SAGHA SARAA GACCHMI
TATIYAMPI BUDDHA SARAA GACCHMI
TATIYAMPI DHAMMA SARAA GACCHMI
TATIYAMPI SAGHA SARAA GACCHM
Aku berlindung kepada Buddha
Aku berlindung kepada Dhamma
Aku berlindung kepada Sagha
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Buddha
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Dhamma
Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada Sagha
149

Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Buddha


Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Dhamma
Untuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Sagha

3. PABBATOPAMA GTH
YATHPI SEL VIPUL
NABHA HACCA PABBAT
SAMANT ANUPARIYEYYU
NIPPOTHENT CATUDDIS.
EVA JAR CA MACCU CA
ADHIVATTANTI PINO
KHATTIYE BRHMAE VESSE
SUDDE CALAPUKKUSE.
NA KICI PARIVAJJETI
SABBAMEVBHIMADDATI
NA TATTHA HATTHNA BHMI
NA RATHNA NA PATTIY,
NA CPI MANTAYUDDHENA
SAKK JETU DHANENA VA.
TASM HI PAITO POSO
SAMPASSA ATTHAMATTANO
BUDDHE DHAMME CA SAGHE CA
DHRO SADDHA NIVESAYE.
YO DHAMMACR KYENA
VCYA UDA CETAS
IDHEVA NA PASASANTI
PECCA SAGGE PAMODAT
Bagaikan batu karang yang besar,
puncaknya menjulang ke angkasa;
berubah dan hancur, karena pengikisan dari empat arah.
Demikian pula kelapukan dan kematian,
menguasai semua makhluk
150

Apakah dia ksatria, brahmana, pedagang,


pekerja, kasta buangan, maupun pembersih jalan.
Tidak seorang pun yang akan terbebas,
semuanya pasti menemui kematian.
Dalam hal ini tidak ada tempat bagi gajah-gajah,
pasukan, maupun prajurit.
Tiada sesuatu pun dengan mantra perang atau kekayaan,
dapat mengatasi kematian.
Sebab itulah para bijaksana,
setelah melihat manfaat kebajikan bagi dirinya sendiri,
maka mereka memperkuat keyakinannya
kepada Buddha, Dhamma, dan Sagha.
Siapa saja yang melaksanakan Dhamma dengan baik;
dengan pikiran, ucapan, dan perbuatan,
orang itu sangat terpuji,
dan setelah meninggal, ia berbahagia di surga.

4. ARIYADHANA GTH
YASSA SADDH TATHGATE
ACAL SUPATIHIT
SLACA YASSA KALYA
ARIYAKANTA PASASITA.
SAGHE PASDO YASSATTHI
UJUBHTACA DASSANA
ADALIDDOTI TA HU
AMOGHATASSA JVITA.
TASM SADDHACA SLACA
PASDA DHAMMADASSANA
ANUYUJETHA MEDHV
SARA BUDDHNA SSANANTI.

151

Ia yang yakin pada Sang Tathagata,


kokoh, kuat, serta tak tergoyahkan,
mempunyai sila yang baik,
disenangi dan dipuji oleh para Ariya.
Dia yang yakin pada Sagha,
teguh, lurus, dan penuh perhatian,
Mereka (Sagha) nyatakan: Ia tidak miskin,
Dan tidak akan menderita di akhir hidupnya.
Sebab itu, keyakinan, sila,
kepercayaan dan penembusan pada Dhamma,
haruslah dikembangkan oleh orang Bijaksana,
Dengan selalu ingat pada Buddha Ssana.

5. DHAMMANIYMA SUTTA
EVAMME SUTA, EKA SAMAYA BHAGAV,
SVATTHIYA VIHARATI,
JETAVANE ANTHAPIIKASSA, RME.
TATRA KHO BHAGAV BHIKKH MANTESI
BHIKKHAVOTI. BHADANTETI TE BHIKKH
BHAGAVATO PACCASSOSU, BHAGAV ETADAVOCA.
UPPD V BHIKKHAVE TATHGATNA
ANUPPD V TATHGATNA, HIT VA S DHTU
DHAMMAHITAT DHAMMANIYMAT,
SABBE SAKHR ANICCTI,
TA TATHGATO ABHISAMBUJJHATI ABHISAMETI,
ABHISAMBUJJHITV ABHISAMETV CIKKHATI
DESETI, PAAPETI PAHAPETI,
VIVARATI VIBHAJATI UTTNKAROTI,
SABBE SAKHR ANICCTI.
UPPD V BHIKKHAVE TATHGATNA
ANUPPD V TATHGATNA, HIT VA S DHTU
DHAMMAHITAT DHAMMANIYMAT,
SABBE SAKHR DUKKHTI,
TA TATHGATO ABHISAMBUJJHATI ABHISAMETI,
ABHISAMBUJJHITV ABHISAMETV CIKKHATI
152

DESETI, PAAPETI PAHAPETI,


VIVARATI VIBHAJATI UTTNKAROTI,
SABBE SAKHR DUKKHTI.
UPPD V BHIKKHAVE TATHGATNA
ANUPPD V TATHGATNA, HIT VA S DHTU
DHAMMAHITAT DHAMMANIYMAT,
SABBE DHAMM ANATTTI,
TA TATHGATO ABHISAMBUJJHATI ABHISAMETI,
ABHISAMBUJJHITV ABHISAMETV CIKKHATI
DESETI, PAAPETI PAHAPETI,
VIVARATI VIBHAJATI UTTNKAROTI,
SABBE DHAMM ANATTTI.
IDAMAVOCA BHAGAV, ATTAMAN TE BHIKKH
BHAGAVATO BHSITA, ABHINANDUNTI.
Demikianlah telah kudengar:
Pada suatu ketika Sang Bhagav, bersemayam di dekat Svatthi,
di hutan Jeta milik Anthapindika.
Sang Bhagav bersabda kapada para Bhikkhu:
O, para Bhikkhu.
Ya, Bhante, jawab para Bhikkhu kepada Sang Bhagav.
Selanjutnya Sang Bhagav bersabda:
O, para Bhikkhu, apakah para Tathgata muncul di dunia atau
tidak, terdapat kondisi yang tetap dari segala sesuatu (Dhamma),
terdapat hukum yang pasti dari segala sesuatu,
bahwa: Semua yang terbentuk adalah tidak kekal.
Tathgata mengetahui dan mengerti sepenuhnya hal itu.
Setelah sepenuhnya mengetahui dan mengerti,
Ia memaklumkannya, menunjukkannya, menegaskannya,
menandaskan, menjelaskan, menguraikan dan membentangkan,
bahwa: Semua yang terbentuk adalah tidak kekal.
O, para Bhikkhu, apakah para Tathgata muncul di dunia atau
tidak, terdapat kondisi yang tetap dari segala sesuatu (Dhamma),
terdapat hukum yang pasti dari segala sesuatu,
bahwa: Semua yang terbentuk adalah dukkha.
153

Tathgata mengetahui dan mengerti sepenuhnya hal itu.


Setelah sepenuhnya mengetahui dan mengerti,
Ia memaklumkannya, menunjukkannya, menegaskannya,
menandaskan, menjelaskan, menguraikan dan membentangkan,
bahwa: Semua yang terbentuk adalah dukkha.
O, para Bhikkhu, apakah para Tathgata muncul di dunia atau
tidak, terdapat kondisi yang tetap dari segala sesuatu (Dhamma),
terdapat hukum yang pasti dari segala sesuatu,
bahwa: Segala sesuatu bukanlah Aku.
Tathgata mengetahui dan mengerti sepenuhnya hal itu.
Setelah sepenuhnya mengetahui dan mengerti,
Ia memaklumkannya, menunjukkannya, menegaskannya,
menandaskan, menjelaskan, menguraikan dan membentangkan,
bahwa: Segala sesuatu bukanlah Aku.
Demikianlah sabda Sang Bhagav.
Mendengar sabda Sang Bhagav tersebut batin para Bhikkhu
dipenuhi kebahagiaan luhur.

6. BHADDEKARATTA GTH
ATTA NNVGAMEYYA
NAPPAIKAKHE ANGATA
YADATTAMPAHNANTA
APPATTACA ANGATA.
PACCUPPANNACA YO DHAMMA
TATTHA TATTHA VIPASSATI
ASAHRA ASAKUPPA
TA VIDDH MANUBRHAYE.
AJJEVA KICCAMTAPPA
KO JA MARAA SUVE
NA HI NO SAGARANTENA
MAHSENENA MACCUN

154

EVA VIHRIMTPI
AHORATTAMATANDITA
TA VE BHADDEKARATTOTI
SANTO CIKKHATE MUNTI.
Tak sepatutnya mengenang sesuatu yang telah berlalu,
tak sepatutnya berharap pada sesuatu yang akan datang.
Sesuatu yang telah berlalu adalah hal yang sudah lampau,
dan sesuatu yang akan datang adalah hal yang belum tiba.
Seseorang yang dapat melihat jelas
hal yang ada saat ini lewat upaya-upaya tertentu,
tanpa goyah, tanpa bergeming,
patut selalu mengembangkan hal tersebut hingga tembus.
Berusahalah hari ini juga!
Siapa tahu kematian ada di esok hari.
Karena, tawar menawar dengan Sang Raja Kematian
bersama pasukan besarnya tiada bagi kita.
Para muni yang damai menyebut orang yang hidup demikian,
yang bersemangat, tidak malas pada siang dan malam
sebagai ia yang memiliki satu malam yang mulia.

7. TILAKKHADI GTH
SABBE SAKHR ANICCTI
YAD PAYA PASSATI
ATHA NIBBINDATI DUKKHE
ESA MAGGO VISUDDHIY
SABBE SAKHR DUKKHTI
YAD PAYA PASSATI
ATHA NIBBINDATI DUKKHE
ESA MAGGO VISUDDHIY

155

SABBE DHAMM ANATTTI


YAD PAYA PASSATI
ATHA NIBBINDATI DUKKHE
ESA MAGGO VISUDDHIY
APPAK TE MANUSSESU
YE JAN PRAGMINO
ATHYA ITAR PAJ
TRAMEVNUDHVATI
YE CA KHO SAMMADAKKHTE
DHAMME DHAMMNUVATTINO
TE JAN PRAMESSANTI
MACCUDHEYYA SUDUTTARA
KAHA DHAMMA VIPPAHYA
SUKKA BHVETHA PAITO
OK ANOKAMGAMMA
VIVEKE YATTHA DRAMA
TATRBHIRATIMICCHEYYA
HITV KME AKICANO
PARIYODAPEYYA ATTNA
CITTAKLESEHI PAITO
YESA SAMBODHIYAGESU
SAMM CITTA SUBHVITA
DNAPAINISSAGGE
ANUPDYA YE RAT
KHSAV JUTIMANTO
TE LOKE PARINIBBUTTI
Semua yang terbentuk adalah tidak kekal.
Bila dengan bijaksana orang melihatnya,
maka dukkha tidak akan ada lagi.
Inilah jalan untuk mencapai kesucian.
Semua yang terbentuk adalah dukkha.
Bila dengan bijaksana orang melihatnya,
maka dukkha tidak akan ada lagi.
Inilah jalan untuk mencapai kesucian.
156

Segala sesuatu adalah bukan aku.


Bila dengan bijaksana orang melihatnya,
maka dukkha tidak akan ada lagi.
Inilah jalan untuk mencapai kesucian.
Di antara orang banyak,
hanya sedikit yang sampai di pantai seberang.
Sebagian besar manusia hilir mudik
di pantai sebelah sini.
Tetapi di antara orang banyak,
hanya mereka yang melaksanakan Dhamma
yang telah dibabarkan dengan jelas,
dapat menyeberangi alam kematian
yang sukar untuk diatasi.
Orang bijaksana akan melenyapkan kegelapan,
terlatih dalam cahaya terang.
Setelah menjalani hidup tidak berkeluarga,
berusaha keras untuk menjalani hidup dalam kesunyian.
Mereka yang menginginkan cahaya terang yang hakiki
seharusnya meninggalkan kesenangan dunia.
Tanpa memiliki harta dunia,
ia harus membersihkan batinnya.
Orang bijaksana demikian telah memiliki Bodhi.
Batinnya telah berkembang sempurna,
telah melenyapkan kemelekatan,
bahagia dengan pikiran tanpa kemelekatan.
Mereka yang bebas dari kekotoran batin
serta bersinar terang,
mencapai Nibbna dalam kehidupan ini.

157

8. VIJAYA SUTTA
CARA V YADI V TIHA
NISINNO UDA V SAYA
SAMMIJETI PASRETI
ES KYASSA IJAN
ATTH NAHRU SAUTO
TACA MAS VA LEPANO
CHAVIY KYO PAICCHANNO
YATHBHTA NA DISSATI
ANTAPRO UDARAPRO
YAKAPEASSA VATTHINO
HADAYASSA PAPPHSASSA
VAKKASSA PIHAKASSA CA
SIGHIKYA KHELASSA
SEDASSA CA MEDASSA CA
LOHITASSA LASIKYA
PITTASSA CA VASYA CA
ATHASSA NAVAHI SOTEHI
ASUC SAVATI SABBAD
AKKHIMH AKKHIGTHAKO
KAAMH KAAGTHAKO
SIGHIK CA NSATO
MUKHENA VAMATEKAD
PITTA SEMHA CA VAMATI
KYAMH SEDAJALLIK
ATHASSA SUSIRA SSA
MATTHALUGASSA PRITA
SUBHATO NA MANAT BLO
AVIJJYA PURAKKHATO
YAD CA SO MATO SETI
UDDHUMTO VINLAKO
APAVIHO SUSNASMI
ANAPEKKH HONTI TAYO

158

KHDANTI NA SUPN CA
SIGL CA VAK KIM
KK GIJJH CA KHDANTI
YE CAE SANTI PINO
SUTVNA BUDDHAVACANA
BHIKKHU PAAV IDHA
SO KHO NA PARIJNTI
YATHBHTAHI PASSATI
YATH IDA TATH ETA
YATH ETA TATH IDA
AJJHATTACA BAHIDDH CA
KYE CHANDA VIRJAYE
CHANDARGA VIRATTO SO
BHIKKHU PAAV IDHA
AJJHAG AMATA SANTI
NIBBNA PADAMACCUTA
DIPDAKO YA ASUCI
DUGGANDHO PARIHRATI
NNKUA PAPARIPRO
VISSAVANTO TATO TATO
ETDISENA KYENA
YO MAE UAMETAVE
PARAM V AVAJNEYYA
KIMAATARA ADASSANTI.
Baik berjalan atau berdiri,
baik duduk atau berbaring,
jika kita membungkukkan atau meluruskan badan;
ini hanya gerak dari badan.
Tulang-tulang dan otot-otot,
dibalut dengan selaput daging
Badan ini diselubungi dengan kulit,
dengan demikian tidak terlihat yang sebenarnya.

159

Badan terdiri dari usus, lambung,


hati, gelembung air,
jantung dan paru-paru,
ginjal dan limpa kecil.
Dengan ingus, lendir,
peluh, getah bening, darah
dan gajih (gemuk).
Melalui sembilan lubang
kotoran terus menerus keluar.
Kotoran mata melalui mata,
kotoran telinga melalui telinga.
Ingus mengalir melalui hidung,
adakalanya empedu dan lendir dimuntahkan.
Kotoran dan peluh keluar dari badan.
Dalam rongga kepala ada otak.
Seorang dungu karena kebodohannya,
menganggap badan ini
adalah barang yang baik sekali.
Jika badan ini mati, sebagai bangkai
di dalam kuburan, bengkak, biru, dan
tersia-sia, anggota keluarga tidak
menginginkannya lagi.
Mayat itu dimakan oleh anjing,
serigala, anjing hutan, cacing-cacing,
burung gagak, burung nasar,
dan binatang-binatang lainnya.
Dalam dunia ini, siswa yang bijaksana
setelah mendengar sabda Sang Buddha,
mengerti dengan benar karena
ia melihat dengan sewajarnya.
Seperti ini badan ini,
seperti itu badan ini akan terjadi.
Lepaskanlah belenggu badan ini,
baik pribadi maupun luar.
160

Badan kotor yang berkaki dua,


yang membawa bau busuk,
penuh dengan kekotoran,
yang keluar dari berbagai tempat.
Jika dengan badan yang demikian ini,
orang menganggap dirinya tinggi
dan memandang rendah orang lain,
Apakah sebabnya? Hanyalah kebodohan.

9. PASUKUL
ANICC VATA SAKHR
UPPDAVAYADHAMMINO
UPPAJJITV NIRUJJHANTI
TESA VPASAMO SUKHO
SABBE SATT MARANTI CA
MARISU CA MARISSARE
TATHEVHA MARISSMI
NATTHI ME ETTHA SASAYO
Segala yang terbentuk tidak kekal adanya,
bersifat timbul dan tenggelam.
Setelah timbul akan hancur dan lenyap;
Bahagia timbul setelah gelisah lenyap.
Semua makhluk akan mengalami kematian.
Mereka telah berkali-kali mengalami kematian,
dan akan selalu demikian.
Begitu pula saya, pasti mengalami kematian juga,
keragu-raguan tentang ini tidak ada dalam diriku.

161

10. CATUTIROKUA GTH


ADSI ME AKSI ME
TIMITT SAKH CA ME
PETNA DAKKHIA DAJJ
PUBBE KATAMANUSSARA
NA HI RUA V SOKO V
Y VA PARIDEVAN
NA TA PETNAMATTHYA
EVA TIHANTI TAYO
AYACA KHO DAKKHI DINN
SAGHAMHI SUPATIHIT
DGHARATTA HITYASSA
HNASO UPAKAPPATI
SO TIDHAMMO CA AYA NIDASSITO
PETNA PJ CA KAT UR
BALACA BHIKKHNAMANUPPADINNA
TUMHEHI PUA PASUTA ANAPPAKANTI
Orang yang mengenang budi yang mereka lakukan di waktu
lampau bahwa, Ia memberi ini kepadaku. Ia melakukan hal ini
untukku. Ia adalah kerabatku, sahabatku, dan temanku, patut
memberikan persembahan dana kepada mereka yang telah
meninggal.
Tangisan, kesedihan, atau pun ratapan lainnya tidak perlu
dilakukan. Karena tangisan dan sebagainya itu tiada guna bagi
mereka yang telah meninggal. Demikianlah kebiasaan para sanak
keluarga.
Persembahan yang telah dihaturkan ini, yang disajikan dengan
baik kepada Sagha, akan segera bermanfaat bagi mendiang itu
sepanjang waktu yang lama.
Kebajikan demi sanak keluarga ini telah Anda tunjukkan. Puja
besar telah Anda lakukan demi para sanak keluarga yang telah
tiada. Dan, kekuatan tubuh para bhikkhu pun telah Anda dukung.
Dengan demikian, kebajikan yang tidak sedikit telah Anda
upayakan
162

11. ETTVAT
ETTVAT CA AMHEHI
SAMBHATA PUA SAMPADA
SABBE DEV ANUMODANTU
SABBA SAMPATTI SIDDHIY
ETTVAT CA AMHEHI
SAMBHATA PUA SAMPADA
SABBE BHT ANUMODANTU
SABBA SAMPATTI SIDDHIY
ETTVAT CA AMHEHI
SAMBHATA PUA SAMPADA
SABBE SATT ANUMODANTU
SABBA SAMPATTI SIDDHIY
IDA VO TINA HOTU
SUKHIT HONTU TAYO (3X)
KSATTH CA BHUMMATTH
DEV NG MAHIDDHIK
PUA TA ANUMODITV
CIRA RAKKHANTU ..........
(sebutkan nama alm/almh) (3x)
KSATTH CA BHUMMATTH
DEV NG MAHIDDHIK
PUA TA ANUMODITV
CIRA RAKKHANTU TVA SADTI
SDHU! SDHU! SDHU!
Sebanyak kami telah mencapai dan mengumpulkan jasa,
semoga semua dewa turut bergembira
agar mendapat keuntungan beraneka warna.
Sebanyak kami telah mencapai dan mengumpulkan jasa
semoga semua makhluk halus turut bergembira
agar mendapat keuntungan beraneka warna.

163

Sebanyak kami telah mencapai dan mengumpulkan jasa


semoga semua makhluk hidup turut bergembira
agar mendapat keuntungan beraneka warna.
Semoga jasa-jasa ini melimpah
Pada sanak keluarga yang meninggal,
semoga mereka berbahagia. (3x)
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi,
para dewa dan naga yang perkasa,
setelah menikmati jasa-jasa ini,
selalu melindungi almarhum/almarhumah .......
(sebutkan nama yang meninggal dunia) (3x)

Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi,


para dewa dan naga yang perkasa,
setelah menikmati jasa-jasa ini,
selalu melindungi kita semua.
SDHU! SDHU! SDHU!

164

BAB VI
PARITTA KHUSUS
Anuttara Abhisambodhi
Sambujjhitv Tathgato
Pahama Ya Adesesi
Dhammacakka Anuttara
Sammadeva Pavattento
Loke Appaivattiya
Yatthkkht Ubho Ant
Paipatti Ca Majjhim
Catsvriyasaccesu
Visuddha adassana
Desita Dhammarjena
SammsambodhiKittana
Nmena Vissuta Sutta
DHAMMACAKKAPPAVATTANA
VeyykaraaPhena
Sagtantam Bhame Se

DHAMMACAKKAPPAVATTANASUTTA
1. EVAMME SUTA. EKA SAMAYA BHAGAV,
BRASIYA VIHARATI, ISIPATANE MIGADYE.
TATRA KHO BHAGAV PACAVAGGIYE BHIKKH
MANTESI.
2. DVEME BHIKKHAVE ANT PABBAJITENA
NA SEVITABB. YO CYA KMESU
KMASUKHALLIKNUYOGO, HNO GAMMO
POTHUJJANIKO ANARIYO ANATTHASAHITO,
YO CYA ATTAKILAMATHNUYOGO, DUKKHO
ANARIYO ANATTHASAHITO.
ETE TE BHIKKHAVE UPHO ANTE ANUPAGAMMA,
MAJJHIM PAIPAD TATHGATENA
ABHISAMBUDDH, CAKKHUKARA
AKARA UPASAMYA ABHIYA
SAMBODHYA NIBBNYA SAVATTATI.
165

3. KATAM CA S BHIKKHAVE MAJJHIM


PAIPAD TATHGATENA ABHISAMBUDDH,
CAKKHUKARA AKARA UPASAMYA
ABHIYA SAMBODHYA NIBBNYA
SAVATTATI, AYAMEVA ARIYO AHAGIKO
MAGGO.
SEYYATHDA, SAMMDIHI SAMMSAKAPPO,
SAMMVC SAMMKAMMANTO SAMM-JVO,
SAMMVYMO SAMMSATI SAMMSAMDHI.
AYA KHO S BHIKKHAVE MAJJHIM
PAIPAD TATHGATENA ABHISAMBUDDH,
CAKKHUKARA AKARA UPASAMYA
ABHIYA SAMBODHYA NIBBNYA
SAVATTATI.
4. IDA KHO PANA BHIKKHAVE DUKKHA
ARIYASACCA, JTIPI DUKKH JARPI DUKKH
MARAAMPI DUKKHA,
SOKAPARIDEVADUKKHADOMANASSUPYSPI
DUKKH, APPIYEHI SAMPAYOGO DUKKHO
PIYEHI VIPPAYOGO DUKKHO YAMPICCHA
NA LABHATI TAMPI DUKKHA, SAKHITTENA
PACUPDNAKKHANDH DUKKH.
IDA KHO PANA BHIKKHAVE DUKKHASAMUDAYO
ARIYASACCA, YYA TAH PONOBBHAVIK
NANDIRGASAHAGAT TATTRA TATTR
BHINANDIN. SEYYATHDA. KMATAH
BHAVATAH VIBHAVATAH.
IDA KHO PANA BHIKKHAVE DUKKHANIRODHO
ARIYASACCA, YO TASSYEVA TAHYA
ASESAVIRGANIRODHO CGO PAINISSAGGO
MUTTI ANLAYO.
IDA KHO PANA BHIKKHAVE
DUKKHANIRODHAGMIN PAIPAD
ARIYASACCA, AYAMEVA ARIYO AHAGIKO
MAGGO.
SEYYATHDA. SAMMDIHI SAMMSAKAPPO,
SAMMVAC SAMMKAMMANTO SAMM-JVO,
SAMMVYMO SAMMSATI SAMMSAMDHI.
166

5. IDA DUKKHA ARIYASACCANTI ME


BHIKKHAVE, PUBBE ANANUSSUTESU DHAMMESU,
CAKKHU UDAPDI A UDAPDI PA
UDAPDI VIJJ UDAPDI LOKO UDAPDI.
TA KHO PANIDA DUKKHA ARIYASACCA
PARIEYYANTI ME BHIKKHAVE, PUBBE
ANANUSSUTESU DHAMMESU, CAKKHU UDAPDI
A UDAPDI PA UDAPDI VIJJ UDAPDI
LOKO UDAPDI.
TA KHO PANIDA DUKKHA ARIYASACCA
PARITANTI ME BHIKKHAVE, PUBBE
ANANUSSUTESU DHAMMESU, CAKKHU UDAPDI
A UDAPDI PA UDAPDI VIJJ UDAPDI
LOKO UDAPDI.
6. IDA DUKKHASAMUDAYO ARIYASACCANTI ME
BHIKKHAVE, PUBBE ANANUSSUTESU DHAMMESU,
CAKKHU UDAPDI A UDAPDI PA
UDAPDI VIJJ UDAPDI LOKO UDAPDI.
TA KHO PANIDA DUKKHASAMUDAYO
ARIYASACCA PAHTABBANTI ME BHIKKHAVE,
PUBBE ANANUSSUTESU DHAMMESU, CAKKHU
UDAPDI A UDAPDI PA UDAPDI
VIJJ UDAPDI LOKO UDAPDI.
TA KHO PANIDA DUKKHASAMUDAYO
ARIYASACCA PAHNANTI ME BHIKKHAVE,
PUBBE ANANUSSUTESU DHAMMESU, CAKKHU
UDAPDI A UDAPDI PA UDAPDI
VIJJ UDAPDI LOKO UDAPDI.
7. IDA DUKKHANIRODHO ARIYASACCANTI ME
BHIKKHAVE, PUBBE ANANUSSUTESU DHAMMESU,
CAKKHU UDAPDI A UDAPDI PA
UDAPDI VIJJ UDAPDI LOKO UDAPDI.
TA KHO PANIDA DUKKHANIRODHO
ARIYASACCA SACCHIKTABBANTI ME
BHIKKHAVE, PUBBE ANANUSSUTESU DHAMMESU,
167

CAKKHU UDAPDI A UDAPDI PA


UDAPDI VIJJ UDAPDI LOKO UDAPDI.
TA KHO PANIDA DUKKHANIRODHO
ARIYASACCA SACCHIKATANTI ME BHIKKHAVE,
PUBBE ANANUSSUTESU DHAMMESU, CAKKHU
UDAPDI A UDAPDI PA UDAPDI
VIJJ UDAPDI LOKO UDAPDI.
8. IDA DUKKHANIRODHAGMIN PAIPAD
ARIYASACCANTI ME BHIKKHAVE, PUBBE
ANANUSSUTESU DHAMMESU, CAKKHU UDAPDI
A UDAPDI PA UDAPDI VIJJ UDAPDI
LOKO UDAPDI.
TA KHO PANIDA DUKKHANIRODHAGMIN
PAIPAD ARIYASACCA BHVETABBANTI ME
BHIKKHAVE, PUBBE ANANUSSUTESU DHAMMESU,
CAKKHU UDAPDI A UDAPDI PA
UDAPDI VIJJ UDAPDI LOKO UDAPDI.
TA KHO PANIDA DUKKHANIRODHAGMIN
PAIPAD ARIYASACCA BHVITANTI ME
BHIKKHAVE, PUBBE ANANUSSUTESU DHAMMESU,
CAKKHU UDAPDI A UDAPDI PA
UDAPDI VIJJ UDAPDI LOKO UDAPDI.
9. YVAKVACA ME BHIKKHAVE IMESU CATSU
ARIYASACCESU, EVANTIPARIVAA
DVDASKRA YATHBHTA
ADASSANA NA SUVISUDDHA AHOSI.
NEVA TVHA BHIKKHAVE SADEVAKE
LOKE SAMRAKE SABRAHMAKE,
SASSAMAABRHMAIY PAJYA
SADEVAMANUSSYA, ANUTTARA
SAMMSAMBODHI ABHISAMBUDDHO
PACCASI.
YATO CA KHO ME BHIKKHAVE IMESU CATSU
ARIYASACCESU, EVANTIPARIVAA
DVDASKRA YATHBHTA
AADASSANA SUVISUDDHA AHOSI.
168

ATHHA BHIKKHAVE SADEVAKE


LOKE SAMRAKE SABRAHMAKE,
SASSAMAABRHMAIY PAJYA
SADEVAMANUSSYA, ANUTTARA
SAMMSAMBODHI ABHISAMBUDDHO
PACCASI. ACA PANA ME DASSANA
UDAPDI, AKUPP ME VIMUTTI, AYAMANTIM
JTI, NATTHIDNI PUNABBHAVOTI. IDAMAVOCA
BHAGAV, ATTAMAN PACAVAGGIY BHIKKH
BHAGAVATO BHSITA ABHINANDU.
IMASMICA PANA VEYYKARAASMI
BHAAMNE, YASMATO KOAASSA
VIRAJA VTAMALA DHAMMACAKKHU
UDAPDI, YAKICI SAMUDAYADHAMMA
SABBANTA NIRODHADHAMMANTI.
10. PAVATTITE CA BHAGAVAT DHAMMACAKKE,
BHUMM DEV SADDAMANUSSVESU,
ETAMBHAGAVAT BRASIYA ISIPATANE
MIGADYE ANUTTARA DHAMMACAKKA
PAVATTITA, APPAIVATTIYA SAMAENA
V BRHMAENA V DEVENA V MRENA V
BRAHMUN V KENACI V LOKASMINTI,
BHUMMNA DEVNA SADDA
SUTV, CTUMMAHRJIK
DEV SADDAMANUSSVESU,
CTUMMAHRJIKNA DEVNA SADDA
SUTV, TVATIS DEV SADDAMANUSSVESU,
TVATISNA DEVNA SADDA SUTV,
YM DEV SADDAMANUSSVESU,
YMNA DEVNA SADDA SUTV,
TUSIT DEV SADDAMANUSSVESU,
TUSITNA DEVNA SADDA SUTV,
NIMMNARAT DEV SADDAMANUSSVESU,
NIMMNARATNA DEVNA SADDA
SUTV, PARANIMMITAVASAVATT
DEV SADDAMANUSSVESU,
PARANIMMITAVASAVATTNA DEVNA
SADDA SUTV, BRAHMAKYIK DEV
SADDAMANUSSVESU.
169

ETAMBHAGAVAT BRASIYA ISIPATANE


MIGADYE ANUTTARA DHAMMACAKKA
PAVATTITA, APPAIVATTIYA SAMAENA
V BRHMAENA V DEVENA V MRENA V
BRAHMUN V KENACI V LOKASMINTI.
ITIHA TENA KHAENA TENA MUHUTTENA,
YVA BRAHMALOK SADDO ABBHUGGACCHI.
AYACA DASASAHASS LOKADHTU,
SAKAMPI SAMPAKAMPI SAMPAVEDHI.
APPAMO CA ORO OBHSO LOKE
PTURAHOSI. ATIKKAMMEVA DEVNA
DEVNUBHVA.
ATHAKHO BHAGAV UDNA UDNESI,
ASI VATA BHO KOAO, ASI VATA
BHO KOAOTI, ITIHIDA YASMATO
KOAASA, AKOAOTVEVA
NMA, AHOSTI.

DHAMMACAKKAPPAVATTANA SUTTA
(Khotbah Pemutaran Roda Dhamma)
1. Demikianlah yang saya dengar.
Pada suatu ketika Sang Bhagav bersemayam di dekat kota
Benares, di Isipatana, di Taman Rusa (Migadya).
Di sana, Sang Bhagav bersabda kepada rombongan lima orang
Bhikkhu (Assaji, Vappa, Bhaddiya, Koaa, Mahnma),
demikian:
2. Dua hal yang berlebihan (ekstrim) ini, o para Bhikkhu,
tidak patut dijalankan oleh mereka yang telah meninggalkan
rumah untuk menempuh kehidupan tak berkeluarga;
(1) menuruti kesenangan hawa nafsu yang rendah,
yang tidak berharga dan tidak berfaedah,
biadab, duniawi; atau
(2) melakukan penyiksaan diri, yang menyakitkan,
tidak berharga dan tidak berfaedah.
170

Setelah menghindari kedua hal yang berlebih-lebihan ini,


o para Bhikkhu, JALAN TENGAH (MAJJHIMPATIPAD)
yang telah sempurna diselami oleh Tathgata,
yang membukakan Mata Batin (Cakkhukarani),
yang menimbulkan Pengetahuan (nakarani),
yang Membawa Ketentraman (Upasamya),
Kemampuan Batin luar biasa (Abhiya),
Kesadaran Agung (Sambodhya),
Pencapaian Nibbna (Nibbnya).
3. Apakah, o para Bhikkhu,
Jalan tengah yang telah sempurna diselami oleh Tathgata,
yang membukakan Mata Batin,
yang menimbulkan Pengetahuan,
yang membawa Ketentraman,
Kemampuan Batin luar biasa,
Kesadaran Agung, dan Pencapaian Nibbna itu?
Tiada lain JALAN ARIYA BERUNSUR DELAPAN / DELAPAN
JALAN ARIYA (ARIYO AHANGIKO MAGGO), yaitu:
Samm-dihi (Pengertian Benar)
Samm-sakappo (Pikiran Benar)
Samm-vc (Ucapan Benar)
Samm-kammanto (Perbuatan Benar)
Samm-jvo (Penghidupan Benar)
Samm-vymo (Usaha Benar)
Samma-sati (Kesadaran Benar)
Samm-samdhi (Samadhi Benar)
Itulah sesungguhnya jalan tengah, o, para Bhikkhu,
yang telah sempurna diselami oleh Tathgata,
yang membukakan Mata Batin,
yang menimbulkan Pengetahuan,
yang membawa Ketentraman,
Kemampuan Batin luar biasa,
Kesadaran Agung, dan Pencapaian Nibbna.
4. Sekarang, o, para Bhikkhu, kebenaran ariya
tentang Dukkha (DUKKHA ARIYASACCA), yaitu:
kelahiran adalah dukkha,
usia tua adalah dukkha,
penyakit adalah dukkha,
171

kematian adalah dukkha,


berkumpul dengan yang tidak disenangi adalah dukkha,
berpisah dari yang dicintai adalah dukkha,
tidak memperoleh apa yang diingini adalah dukkha.
Singkatnya Lima Kelompok Kemelekatan
(Pacapdnakkhandh) merupakan dukkha,
Sekarang, o, para Bhikkhu, kebenaran ariya tentang asal
mula Dukkha (Dukkhasamudaya Ariyasacca), yaitu:
Ketagihan (tanh) yang menyebabkan tumimbal lahir,
disertai dengan hawa nafsu (nandirgasahagat)
yang menemukan kesenangan di sana sini, yaitu:
Kma tanh (ketagihan akan kesenangan indria),
Bhava tanh (ketagihan akan penjelmaan),
Vibhava tanh (Ketagihan akan pemusnahan diri sendiri).
Sekarang, o, para Bhikkhu, kebenaran ariya tentang akhir
Dukkha (Dukkhanirodha Ariyasacca), yaitu:
Terhentinya semua hawa nafsu tanpa sisa, melepaskannya,
bebas, terpisah sama sekali dari ketagihan tersebut.
Sekarang, o, para Bhikkhu, kebenaran ariya
tentang jalan yang menuju akhir Dukkha
(Dukkhanirodha gminipatipad Ariyasacca),
tiada lain adalah Jalan Ariya Berunsur Delapan
(Ahangiko Ariyo Maggo), yaitu:
Samm-dihi (Pengertian Benar)
Samm-sakappo (Pikiran Benar)
Samm-vc (Ucapan Benar)
Samm-kammanto (Perbuatan Benar)
Samm-jvo (Penghidupan Benar)
Samm-vymo (Usaha Benar)
Samma-sati (Kesadaran Benar)
Samm-samdhi (Samadhi Benar)
5. Inilah kebenaran ariya tentang Dukkha.
Demikianlah, o, para Bhikkhu, mengenai segala sesuatu
(Dhamma) yang belum pernah Saya dengar, menjadi terang
dan jelas. Timbullah Pandangan (Cakkhu), Timbullah
Pengetahuan (na), timbullah Kebijaksanaan (Paa),
timbullah Penembusan (Vijj), timbullah Cahaya (loko).
172

Kebenaran ariya tentang Dukkha ini harus dipahami


(Parieyya).
Demikianlah, o, para Bhikkhu, mengenai segala sesuatu
(Dhamma) yang belum pernah Saya dengar, menjadi terang
dan jelas. Timbullah Pandangan, Timbullah Pengetahuan,
timbullah Kebijaksanaan, timbullah Penembusan, timbullah
Cahaya.
Kebenaran ariya tentang Dukkha ini telah dipahami.
Demikianlah, o, para Bhikkhu, mengenai segala sesuatu
(Dhamma) yang belum pernah Saya dengar, menjadi terang
dan jelas. Timbullah Pandangan, Timbullah Pengetahuan,
timbullah Kebijaksanaan, timbullah Penembusan, timbullah
Cahaya.
6. Inilah kebenaran ariya tentang asal mula Dukkha.
Demikianlah, o, para Bhikkhu, mengenai segala sesuatu
(Dhamma) yang belum pernah Saya dengar, menjadi terang
dan jelas. Timbullah Pandangan, Timbullah Pengetahuan,
timbullah Kebijaksanaan, timbullah Penembusan, timbullah
Cahaya.
Inilah kebenaran ariya tentang asal mula Dukkha yang harus
dilenyapkan (Pahatabba).
Demikianlah, o, para Bhikkhu, mengenai segala sesuatu
(Dhamma) yang belum pernah Saya dengar, menjadi terang
dan jelas. Timbullah Pandangan, Timbullah Pengetahuan,
timbullah Kebijaksanaan, timbullah Penembusan, timbullah
Cahaya.
Inilah Kebenaran Mulia tentang Asal Mula Dukkha yang telah
dilenyapkan (Pahatabba).
Demikianlah, O para bhikkhu, mengenai segala sesuatu
(dhamma) yang belum pernah Kudengar menjadi terang dan
jelas. Timbullah Pandangan, timbullah Pengetahuan, timbullah
Kebijaksanaan, timbullah Penembusan, timbullah Cahaya.
7. Inilah kebenaran ariya tentang akhir Dukkha.
Demikianlah, o, para Bhikkhu, mengenai segala sesuatu
(Dhamma) yang belum pernah Saya dengar, menjadi terang
dan jelas. Timbullah Pandangan, Timbullah Pengetahuan,
timbullah Kebijaksanaan, timbullah Penembusan, timbullah
173

Cahaya.
Inilah kebenaran ariya tentang akhir Dukkha yang harus
dicapai (Sacchiktabba).
Demikianlah, o, para Bhikkhu, mengenai segala sesuatu
(Dhamma) yang belum pernah Saya dengar, menjadi terang
dan jelas. Timbullah Pandangan, Timbullah Pengetahuan,
timbullah Kebijaksanaan, timbullah Penembusan, timbullah
Cahaya.
Inilah kebenaran ariya tentang akhir Dukkha yang telah
dicapai.
Demikianlah, o, para Bhikkhu, mengenai segala sesuatu
(Dhamma) yang belum pernah Saya dengar, menjadi terang
dan jelas. Timbullah Pandangan, Timbullah Pengetahuan,
timbullah Kebijaksanaan, timbullah Penembusan, timbullah
Cahaya.
8. Inilah kebenaran ariya tentang jalan menuju akhir Dukkha.
Demikianlah, o, para Bhikkhu, mengenai segala sesuatu
(Dhamma) yang belum pernah Saya dengar, menjadi terang
dan jelas. Timbullah Pandangan, Timbullah Pengetahuan,
timbullah Kebijaksanaan, timbullah Penembusan, timbullah
Cahaya.
Inilah kebenaran ariya tentang jalan menuju akhir Dukkha
yang harus dikembangkan (Bhavatabbha).
Demikianlah, o, para Bhikkhu, mengenai segala sesuatu
(Dhamma) yang belum pernah Saya dengar, menjadi terang
dan jelas. Timbullah Pandangan,Timbullah Pengetahuan,
timbullah Kebijaksanaan, timbullah Penembusan, timbullah
Cahaya.
Inilah kebenaran ariya tentang jalan menuju akhir Dukkha
yang telah dikembangkan.
Demikianlah, o, para Bhikkhu, mengenai segala sesuatu
(Dhamma) yang belum pernah Saya dengar, menjadi terang
dan jelas. Timbullah Pandangan, Timbullah Pengetahuan,
timbullah Kebijaksanaan, timbullah Penembusan, timbullah
Cahaya.
174

9. Demikianlah, selama Pengetahuan dan Pengertian Saya


(Yathbhta na dassana)
tentang Empat Kesunyataan Mulia sebagaimana adanya
masing-masing dalam 3 tahap dan 12 segi pandangan ini
belum sempurna betul;
maka, o, para Bhikkhu, Saya tidak menyatakan kepada dunia
bersama para dewa dan mara-nya,
kepada semua makhluk, termasuk dewa-dewa dan manusia,
bahwa Saya telah mencapai Kebijaksanaan Agung (Anuttara
Sammasambodhi).
Ketika Pengetahuan dan Pengertian Saya
tentang Empat Kesunyataan Mulia sebagaimana adanya,
masing-masing dalam 3 tahap dan 12 segi pandangan,
telah sempurna;
hanya pada saat itu, o, para Bhikkhu,
Saya menyatakan kepada dunia
bersama para dewa dan mara-nya,
kepada semua makhluk, termasuk dewa-dewa dan manusia,
bahwa Saya telah mencapai Kebijaksanaan Agung.
Timbullah dalam diri Saya Pengetahuan
dan Pengertian (na dassana):
Tak tergoncangkan Kebebasan Batin Saya (Cetovimmutti).
Inilah kelahiran yang terakhir.
Tidak ada lagi tumimbal lahir bagi Saya.
10. Demikianlah sabda Sang Bhagav;
dan kelima Bhikkhu itu merasa puas
serta mengerti kata-kata Sang Bhagav.
Tatkala khotbah ini sedang disampaikan,
timbullah pada Yang Ariya Kondaa Mata-Dhamma
(Dhamma-cakkhu) yang bersih tanpa noda:
Segala sesuatu muncul karena ada sebabnya;
segala sesuatu akan lenyap karena sebabnya habis/tidak ada.
(Yankici samudayadhamma, sabbanta nirodha dhamma).
Tatkala Roda Dhamma (Dhammacakka) telah diputar oleh
Sang Bhagav, dewa-dewa bumi berseru serempak:
Di dekat Benares, di Isipatana, di Migdaya,
telah diputar Roda Dhamma yang tiada bandingannya oleh
Sang Bhagav, yang tak dapat dihentikan,
175

baik oleh seorang Saman, Brahmana, Dewa, Mara, Brahma,


maupun oleh siapapun di dunia!
Mendengar kata-kata dewa-dewa bumi,
dewa-dewa Ctummahrajik berseru serempak.
Di dekat Benares, di Isipatana, di Migdaya,
telah diputar Roda Dhamma yang tiada bandingannya oleh
Sang Bhagav, yang tak dapat dihentikan,
baik oleh seorang Saman, Brahmana, Dewa, Mara, Brahma,
maupun oleh siapapun di dunia!
Mendengar gema kata-kata dewa-dewa Ctummahrajik,
dewa-dewa dari surga Tvatims, Ym, Tusit,
Nimmnarat, Parinimmitavasavatti,
dan dewa-dewa Alam Brahma, juga berseru:
Di dekat Benares, di Isipatana, di Migdaya,
telah diputar Roda Dhamma yang tiada bandingnya oleh Sang
Bhagav, yang tidak dapat dihentikan,
baik oleh seorang Saman, Brahmana, Dewa, Mara, Brahma,
maupun oleh siapapun juga di alam semesta ini!
Demikianlah pada saat itu juga, seketika itu juga,
dalam waktu yang sangat singkat
suara itu menembus Alam Brahma.
Alam semesta ini dengan laksaan alamnya tergugah
dan bergoyang disertai bunyi gemuruh,
dan cahaya yang gilang-gemilang yang tak terukur,
melebihi cahaya Dewa, terlihat di dunia.
Pada saat itu Sang Bhagav bersabda:
Kondaa telah mengerti, Kondaa telah mengerti.
Demikianlah mulanya bagaimana Yang Ariya Kondaa
memperoleh nama julukan Aa Kondaa,
Kondaa yang (pertama) mengerti.
(Samyutta Nikya LVI; 11)

176

Yanta Sattehi Dukkhena


eyya Anattalakkhaa
Attavdttasaa
Sammadeva Vimocana
Sambuddho Ta Paksesi
Dihasaccna Yogina
Uttari Paivedhya
Bhvetu aamuttama
Yantesa Dihadhammna
enupaparikkhata
Sabbsavehi Cittni
Vimuccisu Asesato
Tath nusrena
Ssana Ktumicchata
Sdhna Atthasiddhattha
Ta Suttanta Bhanma Se

ANATTALAKKHAASUTTA
1. EVAMME SUTA. EKA SAMAYA BHAGAV,
BRASIYA VIHARATI, ISIPATANE MIGADYE.
TATTRA KHO BHAGAV PACAVAGGIYE BHIKKH
MANTESI.
RPA BHIKKHAVE ANATT, RPACAHIDA
BHIKKHAVE ATT ABHAVISSA, NAYIDA RPA
BDHYA SAVATTEYYA, LABBHETHA CA
RPE, EVA ME RPA HOTU EVA ME RPA
M AHOSTI. YASM CA KHO BHIKKHAVE RPA
ANATT, TASM RPA BDHYA SAVATTATI.
NA CA LABBHATI RPE, EVA ME RPA HOTU
EVA ME RPA M AHOSTI.
2. VEDAN ANATT, VEDAN CA HIDA
BHIKKHAVE ATT ABHAVISSA, NAYIDA VEDAN
BDHYA SAVATTEYYA, LABBHETHA CA
VEDANYA, EVA ME VEDAN HOTU EVA ME
VEDAN M AHOSTI. YASM CA KHO
BHIKKHAVE VEDAN ANATT, TASM VEDAN
BDHYA SAVATTATI. NA CA LABBHATI
VEDANYA, EVA ME VEDAN HOTU EVA ME
177

VEDAN M AHOSTI.
3. SA ANATT, SA CA HIDA BHIKKHAVE,
ATT ABHAVISSA, NAYIDA SA BDHYA
SAVATTEYYA, LABBHETHA CA SAYA, EVA
ME SA HOTU EVA ME SA M AHOSTI.
YASM CA KHO BHIKKHAVE SA ANATT,
TASM SA BDHYA SAVATTATI. NA CA
LABBHATI SAYA, EVA ME SA HOTU
EVA ME SA M AHOSTI.
4. SAKHR ANATT, SAKHRA CA HIDA
BHIKKHAVE ATT ABHAVISSASU, NAYIDA
SAKHR BDHYA SAVATTEYYU,
LABBHETHA CA SAKHRESU, EVA ME
SAKHR HONTU EVA ME SAKHR
M AHESUNTI. YASM CA KHO BHIKKHAVE
SAKHR ANATT, TASM SAKHR
BDHYA SAVATTANTI. NA CA LABBHATI
SAKHRESU, EVA ME SAKHR HONTU EVA
ME SAKHR M AHESUNTI.
5. VIA ANATT, VIACA HIDA
BHIKKHAVE ATT ABHAVISSA, NAYIDA
VIA BDHYA SAVATTEYYA,
LABBHETHA CA VIE, EVA ME VIA
HOTU EVA ME VIA M AHOSTI. YASM
CA KHO BHIKKHAVE VIA ANATT, TASM
VIA BDHYA SAVATTATI. NA CA
LABBHATI VIE, EVA ME VIA HOTU
EVA ME VIA M AHOSTI.
6. TA KI MAATHA BHIKKHAVE RPA
NICCA V ANICCA VTI. ANICCA BHANTE.
YAMPANNICCA DUKKHA V TA SUKHA
VTI. DUKKHA BHANTE. YAMPANNICCA
DUKKHA VIPARIMADHAMMA, KALLA NU
TA SAMANUPASSITU. ETA MAMA
ESOHAMASSAMI ESO ME ATTTI. NO HETA
BHANTE.
7. TA KI MAATHA BHIKKHAVE VEDAN
NICC V ANICC VTI. ANICC BHANTE.
178

YAMPANNICCA DUKKHA V TA SUKHA


VTI. DUKKHA BHANTE. YAMPANNICCA
DUKKHA VIPARIMADHAMMA, KALLA NU
TA SAMANUPASSITU. ETA MAMA
ESOHAMASSAMI ESO ME ATTTI. NO HETA
BHANTE.
8. TA KI MAATHA BHIKKHAVE SA
NICC V ANICC VTI. ANICC BHANTE.
YAMPANNICCA DUKKHA V TA SUKHA
VTI. DUKKHA BHANTE. YAMPANNICCA
DUKKHA VIPARIMADHAMMA, KALLA NU
TA SAMANUPASSITU. ETA MAMA
ESOHAMASSAMI ESO ME ATTTI. NO HETA
BHANTE.
9. TA KI MAATHA BHIKKHAVE SAKHR
NICC V ANICC VTI. ANICC BHANTE.
YAMPANNICCA DUKKHA V TA SUKHA
VTI. DUKKHA BHANTE. YAMPANNICCA
DUKKHA VIPARIMADHAMMA, KALLA NU
TA SAMANUPASSITU. ETA MAMA
ESOHAMASSAMI ESO ME ATTTI. NO HETA
BHANTE.
10. TA KI MAATHA BHIKKHAVE VIA
NICCA V ANICC VTI. ANICC BHANTE.
YAMPANNICCA DUKKHA V TA SUKHA
VTI. DUKKHA BHANTE. YAMPANNICCA
DUKKHA VIPARIMADHAMMA, KALLA NU
TA SAMANUPASSITU. ETA MAMA
ESOHAMASSAMI ESO ME ATTTI. NO HETA
BHANTE.
11. TASMTIHA BHIKKHAVE, YAKICI RPA
ATTNGATAPACCUPPANNA, AJJHATTA V
BAHIDDH V, ORIKA V SUKHUMA V,
HNA V PATA V, YANDRE SANTIKE V,
SABBA RPA, NETA MAMA
NESOHAMASSAMI NA MESO ATTTI.
EVAMETA YATHBHTA SAMMAPPAYA
DAHABBA.
179

12. Y KCI VEDAN ATTNGATAPACCUPPANN,


AJJHATT V BAHIDDH V, ORIK
V SUKHUM V, HN V PAT V, Y
DRE SANTIKE V, SABB VEDAN, NETA
MAMA NESOHAMASSAMI NA MESO ATTTI.
EVAMETA YATHBHTA SAMMAPPAYA
DAHABBA.
13. Y KCI SA ATTNGATAPACCUPPANN,
AJJHATT V BAHIDDH V, ORIK
V SUKHUM V, HN V PAT V, Y
DRE SANTIKE V, SABB SA, NETA
MAMA NESOHAMASSAMI NA MESO ATTTI.
EVAMETA YATHBHTA SAMMAPPAYA
DAHABBA.
14. YE KECI SAKHR
ATTNGATAPACCUPPANN, AJJHATT V
BAHIDDH V, ORIK V SUKHUM V, HN
V PAIT V, YE DRE SANTIKE V, SABBE
SAKHR, NETA MAMA NESOHAMASSAMI
NA MESO ATTTI. EVAMETA YATHBHUTA
SAMMAPPAYA DAHABBA.
15. YAKICI VIA
ATTNGATAPACCUPPANNA, AJJHATTA
V BAHIDDH V, ORIKA V SUKHUMA
V, HNA V PATA V, YANDRE
SANTIKE V, SABBA VIA, NETA
MAMA NESOHAMASSAMI NA MESO ATTTI.
EVAMETA YATHBHTA SAMMAPPAYA
DAHABBA.
16. EVA PASSA BHIKKHAVE SUTV ARIYASVAKO,
RPASMIPI NIBBINDATI, VEDANYAPI
NIBBINDATI, SAAYAPI NIBBINDATI,
SAGHRESUPI NIBBINDATI, VIASMIPI
NIBBINDATI.
17. NIBBINDA VIRAJJATI. VIRG VIMUCCATI.
VIMUTTASMI VIMUTTAMITI A HOTI,
KH JTI, VUSITA BRAHMACARIYA,
KATA KARAYA, NPARA ITTHATTYTI
180

PAJNTTI.
18. IDAMAVOCA BHAGAV, ATTAMAN
PACAVAGGIY BHIKKH BHAGAVATO BHSITA
ABHINANDU,
19. IMASMICA PANA VEYYKARAASMI
BHAAMNE, PACAVAGGIYNA
BHIKKHNA ANUPDYA, SAVEHI CITTNI
VIMUCCISTI.

ANATTALAKKHANA SUTTA
(Khotbah tentang Sifat Bukan Aku)
1. Demikianlah yang saya dengar
Pada suatu ketika, Sang Bhagav bersemayam di dekat
Benares, di Isipatana, di Taman Rusa (Migadya).
Di sana, Sang Bhagav bersabda kepada rombongan lima orang
Bhikkhu (Assajji, Vappa, Bhadiya, Kondaa, Mahnama):
O para Bhikkhu
Ya, Bhante, jawab kelima Bhikkhu.
O, para Bhikkhu, badan-jasmani (rp) ini bukan-Aku.
Jika badan-jasmani ini Aku,
maka badan-jasmani ini tidak menimbulkan penderitaan.
Orang yang memiliki badan-jasmani demikian akan berpikir,
Biarlah badan-jasmaniku seperti ini,
biarlah badan-jasmaniku tidak seperti ini.
Tetapi oleh karena badan-jasmani ini bukan-Aku,
maka badan-jasmani ini menimbulkan penderitaan.
Tidak seorangpun yang karena memiliki badan-jasmani,
dengan demikian ia dapat memerintahkan:
Biarlah badan jasmaniku seperti ini,
biarlah badan jasmaniku tidak seperti ini.
2. O, para bhikkhu, perasaan (Vedan) bukan-aku
3. O, para bhikkhu, pencerapan (Sa) bukan-aku
4. O, para bhikkhu, bentuk-bentuk pikiran (Sakhra) bukanaku
5. O, para bhikkhu, kesadaran indria (Via) bukan-aku
181

Jika kesadaran indera ini Aku,


maka kesadaran indera ini tidak menimbulkan penderitaan.
Orang yang memiliki kesadaran indera demikian akan berpikir,
Biarlah kesadaran inderaku seperti ini,
biarlah kesadaran inderaku tidak seperti ini.
Tetapi oleh karena kesadaran indria ini bukan-Aku,
maka menimbulkan penderitaan.
Tidak seorangpun karena memiliki kesadaran indera,
kemudian dapat memerintahkan,
Biarlah kesadaran indriaku seperti ini,
biarlah kesadaran indriaku tidak seperti ini.
6. O, para bhikkhu, bagaimanakah pandanganmu:
Apakah badan jasmani ini kekal (nicc)
atau tidak kekal (anicc)?
Tidak kekal, Bhante, jawab kelima bhikkhu.
Sekarang, apa yang tidak kekal, yang menyedihkan
dan tunduk pada perubahan patut dipandang demikian:
Ini milikku, Ini aku, Ini diriku
Tidak, Bhante, jawab kelima Bhikkhu.
7. Apakah perasaan ini kekal atau tidak kekal?
8. Apakah pencerapan ini kekal atau tidak kekal?
9. Apakah bentuk-bentuk pikiran ini kekal atau tidak kekal?
10. Apakah kesadaran indria ini kekal atau tidak kekal?
Tidak kekal, Bhante, jawab kelima Bhikkhu.
Apakah yang tidak kekal itu menyenangkan (Sukha)
atau menyedihkan (Dukkha)?
Menyedihkan (Dukkha), Bhante, jawab kelima bhikkhu.
Sekarang, apa yang tidak kekal,
yang menyedihkan dan tunduk pada perubahan,
patut dipandang demikian: Ini milikku, Ini aku, Ini diriku?
Tidak, Bhante, jawab kelima Bhikkhu.
11. Demikianlah, O, para Bhikkhu, setiap badan jasmani,
baik yang lalu, yang akan datang, maupun yang sekarang ada,
baik kasar maupun halus,
baik dalam diri sendiri maupun di luar diri sendiri,
baik rendah maupun luhur, baik jauh maupun dekat,
sepatutnya dipandang dengan Pengertian Benar.
182

Demikianlah hendaknya:
Ini bukan milikku, Ini bukan aku, Ini bukan diriku.
12. Demikianlah, O, para bhikkhu, setiap perasaan apapun
13. Demikianlah, O, para bhikkhu, setiap pencerapan apapun
14. Demikianlah, O, para bhikkhu, setiap bentuk-bentuk pikiran
apapun
15. Demikianlah, O, para bhikkhu, kesadaran indria apapun;
baik yang lalu, yang akan datang, maupun yang sekarang ada,
baik kasar maupun halus,
baik dalam diri sendiri maupun di luar diri sendiri,
baik rendah maupun luhur, baik jauh maupun dekat,
sepatutnya dipandang dengan Pengertian Benar.
Demikianlah hendaknya:
Ini bukan milikku, Ini bukan aku, Ini bukan diriku.
16. O, para Bhikkhu, apabila siswa Ariya yang telah mendengar
ini (Ariyasacca) dan telah memahaminya,
dia menjauhkan diri dari kemelekatan badan jasmani,
dia menjauhkan diri dari kemelekatan perasaan,
dia menjauhkan diri dari kemelekatan pencerapan,
dia menjauhkan diri dari kemelekatan bentuk-bentuk pikiran,
dia menjauhkan diri dari kemelekatan kesadaran indria.
17. Apabila dia telah menjauhkan diri dari semuanya itu,
hawa nafsu menjadi lenyap.
Dengan lenyapnya hawa nafsu, dia terbebas (vimutti).
Apabila dia telah bebas,
timbullah pengetahuan bahwa dia telah bebas.
Dia memahami: Tumimbal lahir telah lenyap,
telah tercapai hidup suci,
tidak ada lagi apa yang harus dikerjakan,
tidak kembali lagi ke dunia ini.
18. Demikianlah sabda Sang Bhagav,
kelima Bhikkhu merasa puas dan mengerti sabda Beliau.
19. Sewaktu khotbah ini disampaikan,
batin kelima Bhikkhu tersebut tidak lagi dikotori oleh
kemelekatan.
(Samyutta Nikya XXII, 59)
183

Veneyyadamanopye
Sabbaso Prami Gato
Amoghavacano Buddho
Abhiynussako
Cinurpato Cpi
Dhammena Vinaya Paja
Ciggipricariyna
Sambhojjhrahayogina
Yamdittapariyya
Desayanto Manohara
Te Sotro Vimocesi
Asekkhya Vimuttiy
Tathevopaparikkhya
Vina Sotumicchata
Dukkhatlakkhaopya
Ta Suttanta Bhama Se

DITTAPARIYYASUTTA
1. EVAMME SUTA. EKA SAMAYA BHAGAV,
GAYYA VIHARATI GAYSSE, SADDHI
BHIKKHUSAHASSENA. TATRA KHO BHAGAV
BHIKKHU MANTESI.
2. SABBA BHIKKHAVE DITTA, KICA
BHIKKHAVE SABBA DITTA, CAKKHU
BHIKKHAVE DITTA, RP DITT.
CAKKHUVIA DITTA,
CAKKHUSAMPHASSO DITTO. YAMPIDA
CAKKHUSAMPHASSAPACCAY UPPAJJATI
VEDAYITA, SUKHA V DUKKHA V
ADUKKHAMASUKHA V, TAMPI DITTA.
KENA DITTA, DITTA RGAGGIN
DOSAGGIN MOHAGGIN, DITTA JTIY
JARMARAENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI
DOMANASSEHI UPYSEHI DITTANTI VADMI.
3. SOTA DITTA, SADD DITT,
SOTAVIA DITTA, SOTASAMPHASSO
DITTO, YAMPIDA SOTASAMPHASSAPACCAY
UPPAJJATI VEDAYITA, SUKHA V DUKKHA V
184

ADUKKHAMASUKHA V, TAMPI DITTA.


KENA DITTA, DITTA RGAGGIN
DOSAGGIN MOHAGGIN, DITTA JTIY
JARMARAENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI
DOMANASSEHI UPYSEHI DITTANTI VADMI.
4. GHNA DITTA, GANDH DITT,
GHNAVIA DITTA, GHNASAMPHASSO
DITTO, YAMPIDA GHNASAMPHASSAPACCAY
UPPAJJATI VEDAYITA, SUKHA V DUKKHA V
ADUKKHAMASUKHA V, TAMPI DITTA.
KENA DITTA, DITTA RGAGGIN
DOSAGGIN MOHAGGIN, DITTA JTIY
JARMARAENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI
DOMANASSEHI UPYSEHI DITTANTI VADMI.
5. JIVH DITT, RAS DITT, JIVHVIA
DITTA, JIVHSAMPHASSO DITTO, YAMPIDA
JIVHSAMPHASSAPACCAY UPPAJJATI
VEDAYITA, SUKHA V DUKKHA V
ADUKKHAMASUKHA V, TAMPI DITTA.
KENA DITTA, DITTA RGAGGIN
DOSAGGIN MOHAGGIN, DITTA JTIY
JARMARAENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI
DOMANASSEHI UPYSEHI DITTANTI VADMI.
6. KYO DITTO, PHOHABB DITT,
KYAVIA DITTA, KYASAMPHASSO
DITTO, YAMPIDA KYASAMPHASSAPACCAY
UPPAJJATI VEDAYITA, SUKHA V DUKKHA V
ADUKKHAMASUKHA V, TAMPI DITTA.
KENA DITTA, DITTA RGAGGIN
DOSAGGIN MOHAGGIN, DITTA JTIY
JARMARAENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI
DOMANASSEHI UPYSEHI DITTANTI VADMI.
7. MANO DITTO, DHAMM DITT,
MANOVIA DITTA, MANOSAMPHASSO
DITTO, YAMPIDA MANOSAMPHASSAPACCAY
UPPAJJATI VEDAYITA, SUKHA V DUKKHA V
ADUKKHAMASUKHA V, TAMPI DITTA.
KENA DITTA, DITTA RGAGGIN
DOSAGGIN MOHAGGIN, DITTA JTIY
185

JARMARAENA, SOKEHI PARIDEVEHI DUKKHEHI


DOMANASSEHI UPYSEHI DITTANTI VADMI.
8. EVA PASSA BHIKKHAVE SUTV ARIYASVAKO,
CAKKHUSMIPI NIBBINDATI, RPESUPI
NIBBINDATI, CAKKHUVIEPI NIBBINDATI,
CAKKHUSAMPHASSEPI NIBBINDATI, YAMPIDA
CAKKHUSAMPHASSAPACCAY UPPAJJATI
VEDAYITA, SUKHA V DUKKHA V
ADUKKHAMASUKHA V, TASMIPI NIBBINDATI.
9. SOTASMIPI NIBBINDATI, SADDESUPI
NIBBINDATI, SOTAVIEPI NIBBINDATI,
SOTASAMPHASSEPI NIBBINDATI, YAMPIDA
SOTASAMPHASSAPACCAY UPPAJJATI VEDAYITA,
SUKHA V DUKKHA V ADUKKHAMASUKHA
V, TASMIPI NIBBINDATI.
10. GHNASMIPI NIBBINDATI, GANDHESUPI
NIBBINDATI, GHNAVIEPI NIBBINDATI,
GHNASAMPHASSEPI NIBBINDATI, YAMPIDA
GHNASAMPHASSAPACCAY UPPAJJATI
VEDAYITA, SUKHA V DUKKHA V
ADUKKHAMASUKHA V, TASMIPI NIBBINDATI.
11. JIVHYAPI NIBBINDATI, RASESUPI
NIBBINDATI, JIVHVIEPI NIBBINDATI,
JIVHSAMPHASSEPI NIBBINDATI, YAMPIDA
JIVHSAMPHASSAPACCAY UPPAJJATI
VEDAYITA, SUKHA V DUKKHA V
ADUKKHAMASUKHA V, TASMIPI NIBBINDATI.
12. KYASMIPI NIBBINDATI, PHOHABBESUPI
NIBBINDATI, KYAVIEPI NIBBINDATI,
KYASAMPHASSEPI NIBBINDATI, YAMPIDA
KYASAMPHASSAPACCAY UPPAJJATI
VEDAYITA, SUKHA V DUKKHA V
ADUKKHAMASUKHA V, TASMIPI NIBBINDATI.
13. MANASMIPI NIBBINDATI, DHAMMESUPI
NIBBINDATI, MANOVIEPI NIBBINDATI,
MANOSAMPHASSEPI NIBBINDATI, YAMPIDA
MANOSAMPHASSAPACCAY UPPAJJATI
186

VEDAYITA, SUKHA V DUKKHA V


ADUKKHAMASUKHA V, TASMIPI NIBBINDATI.
14. NIBBINDA VIRAJJATI. VIRG VIMUCCATI.
VIMUTTASMI VIMUTTAMITI A HOTI,
KH JTI, VUSITA BRAHMACARIYA,
KATA KARAYA, NPARA ITTHATTYTI
PAJNTTI.
15. IDAMAVOCA BHAGAV, ATTAMAN TE BHIKKH
BHAGAVATO BHSITA ABHINANDU.
IMASMICA PANA VEYYKARAASMI
BHAAMNE, TASSA BHIKKHUSAHASSASSA
ANUPDYA, SAVEHI CITTNI VIMUCCISTI.
DITTAPARIYYA SUTTA

(Khotbah Api)

1. Demikian yang saya dengar:


Pada suatu ketika Sang Bhagav berdiam di Gay,
di Gayssa bersama dengan seribu Bhikkhu.
Di sana Sang Bhagav bersabda kepada para Bhikkhu:
2. O, para Bhikkhu, semuanya terbakar.
Apakah yang terbakar itu?
Mata (Cakkhu) terbakar,
wujud (Rp) terbakar,
kesadaran indria mata (Cakhhuvina) terbakar,
kontak mata (Cakkhu-samphasso) terbakar,
demikian juga apapun yang dirasakan sebagai sesuatu yang
menyenangkan (somanassa),
sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan (domanassa),
atau bukan yang menyenangkan dan bukan yang tidakmenyenangkan (asomanassa-adomanassa),
yang ditimbulkan oleh kontak mata bersama syarat-syaratnya
juga terbakar.
Apakah yang membakarnya?
Dibakar oleh api keserakahan (lobha),
dibakar oleh api kebencian (dosa),
dibakar oleh api kegelapan-batin (moha);
Saya katakan, terbakar oleh kelahiran (jati),
187

usia tua (jara), kematian (marana), kesedihan (soka),


ratap-tangis (parideva), penderitaan (dukkha),
yang tidak menyenangkan (domanassa), dan putus-asa
(upysa)
3. Telinga (sota) terbakar, suara (sabda) terbakar.....
4. Hidung (ghana) terbakar, bebauan (gandha) terbakar.....
5. Lidah (jivh) terbakar, rasa (ras) terbakar.....
6. Badan (kya) terbakar, yang dapat disentuh (photthaba)
terbakar.....
7. Pikiran (mano) terbakar,
objek pikiran (dhamma) terbakar,
kesadaran indria pikiran (mano-vina) terbakar,
kontak pikiran (manosamphaso) terbakar.
Demikian juga apapun yang dirasakan sebagai sesuatu yang
menyenangkan (somanassa),
sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan (domanassa),
atau bukan menyenangkan dan bukan yang tidak
menyenangkan (asomanassa-adomanassa),
yang ditimbulkan oleh kontak pikiran bersama syaratsyaratnya juga terbakar.
Apakah yang membakarnya?
Dibakar oleh api keserakahan,
dibakar oleh api kebencian,
dibakar oleh api kegelapan-batin;
Saya katakan, terbakar oleh kelahiran, usia tua, kematian,
kesedihan, ratap-tangis, penderitaan, ketidaksenangan,
putus-asa.
8. O, para bhikkhu, apabila siswa Ariya yang telah mendengar
Dhamma dan telah memahaminya,
dia menjauhkan diri dari kegemaran-mata,
dia menjauhkan diri dari kegemaran-wujud,
dia menjauhkan diri dari kegemaran kesadaran-indria mata,
dia menjauhkan diri dari kegemaran kontak mata,
dan apapun yang dirasakan sebagai sesuatu yang
menyenangkan,
sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan,
atau bukan menyenangkan dan bukan yang tidak
188

menyenangkan,
yang ditimbulkan oleh kontak mata bersama syarat-syaratnya,
maka dia telah menjauhkan diri dari kegemaran.
9. Dia menjauhkan diri dari kegemaran-telinga,... pada suara,...
10. Dia menjauhkan diri dari kegemaran-hidung,... pada bebauan...
11. Dia menjauhkan diri dari kegemaran lidah,... pada rasa...
12. Dia menjauhkan diri dari kegemaran badan,... pada apa yang
dapat disentuh...
13. Dia menjauhkan diri dari kegemaran-pikiran,
dia menjauhkan diri dari kegemaran-obyek pikiran,
dia menjauhkan diri dari kegemaran kesadaran-indria pikiran,
dia menjauhkan diri dari kegemaran kontak pikiran, dan
apapun yang dirasakan sebagai sesuatu yang menyenangkan,
sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan,
atau bukan yang menyenangkan dan bukan yang tidak
menyenangkan,
yang ditimbulkan oleh kontak pikiran bersama syaratsyaratnya,
maka dia telah menjauhkan diri dari semuanya itu.
14. Apabila dia telah menjauhkan diri, hawa nafsu menjadi lenyap.
Dengan lenyapnya hawa nafsu, dia terbebas (vimutti).
Apabila dia bebas, timbullah pengetahuan bahwa dia telah
bebas, dia memahami:
Tumimbal lahir telah lenyap,
telah tercapai hidup suci,
tidak ada lagi yang harus dikerjakan,
tidak kembali lagi ke dunia ini.
15. Demikianlah sabda Sang Bhagav.
Keseribu orang bhikkhu merasa puas
dan mengerti sabda Sang Bhagav.
Sewaktu khotbah ini disampaikan,
batin keseribu bhikkhu tersebut tidak lagi dikotori oleh
kemelekatan.
(Samyutta-Nikya XXXV, 28)

189

MAHSAMAYA STTA
EVAM ME SUTTA, EKAM SAMAYA BHAGAV,
SAKKESU VIHARATI KAPILAVATTHUSMI MAHVANE,
MAHAT BHIKKHU SAGHENA SADDHI PANCAMATEHI
BHIKKHU SATEHI,
SABBEHEVA ARAHANTEHI,
DASAHI CA LOKADHTHI DEVAT YEBHUYYENA
SANNIPATIT HONTI,
BHAGAVANTA DASSANYA BHIKKHU SAGHACA.
ATTHA KHO CATTUNA SUDDHVSSA
KYIKNADEVNA ETADAHOSI,
AYA KHO BHAGAV SAKKESU VIHARATI
KAPILAVATTHUSMI MAHVANE,
MAHAT BHIKKHU SAGHENA SADDHI PANCAMATEHI
BHIKKHU SATEHI,
SABBEHEVA ARAHANTEHI,
DASAHI CA LOKADHTHI DEVAT YEBHUYYENA
SANNIPATIT HONTI,
BHAGAVANTA DASSANYA BHIKKHU SAGHACA,
YANNUNA MAYAMPI YENA BHAGAV
TENUPASAKAMEYYMA,
UPASAKAMITVA BHAGAVATO SANTIKE PACCEKAGTH
BHASEYYMTI,
ATTHAKHO T DEVAT SEYYATHPI NMA BALAV
PURISO SAMMINJITA V BHA PASREYYA,
PASRITA V BHA SAMMINCEYYA,
EVAMEVA SUDDHVSESU DEVESU ANTARAHIT
BHAGAVATO PURATO PATURAHASU
ATTHA KHO T DEVAT BHAGAVNTA ABHIVDETV
EKAMANTA ATTHASU.
EKAMANTA THIT KHO EK DEVAT BHAGAVATO
SANTIKE IMA GTHA ABBHSI,
MAHSAMAYO PAVANASMI DEVAKY SAMGAT,
GATAMHA IMA DHAMMASAMAYA DAKKHITYEVA
APARJITA SAGHANTI,
ATTHA KHO APAR DEVAT BHAGAVATO SANTIKE IMA
GTHA ABBHSI,
TATRA BHIKKHAVO SAMDAHASU, CITTA ATTANO
UJUKAMAKASU,
SRATHVA NETTNI GAHETV, INDRIYNI RAKKHANTI
PANDITTI,
190

ATTHAKHO APAR DEVAT BHAGAVATO SANTIKE IMA


GTHA ABBHSI,
CHETV KHLA CHETV PALGHA, INDAKHLA
OHACCAMANEJ,
TE CARANTI SUDDH VIMAL, CAKKHUMAT SUDANT
SUS NGTI,
ATTHA KHO APAR DEVAT BHAGAVATO SANTIKE IMA
GTHA ABBHSI,
YE KECI BUDDHA SARANA GTASE, NA TE
GAMISSANTI APYABHMI,
PAHYA MNUSA DEHA DEVAKYA
PARIPRESSANTTI,
ATTHAKHO BHAGAV BHIKKHU MANTESI,
YEBHUYYENA BHIKKHAVE DASASU LOKADHTSU,
DEVAT SANNIPATITT HONTI TATHGATA DASSANYA
BHIKKHUSAGHACA,
YEPI TE BHIKKHAVE AHESU ATTAMADDHNA
ARAHANTO SAMMSAMBUDDH,
TESAMPI BHAGAVANTNA ETAPARAMYEVA,
DEVAT SANNIPATTIT AHESU, SEYYATHPI MAYHA
ETARAHI,
YEPI TE BHIKKHAVE BHAVISANTI,
ANGATAMADDHNA ARAHANTO
SAMMSAMBUDDH,
TESAMPI BHAGAVANTNA ETAPARAMYEVA DEVAT
SANNIPATTIT BHAVISANTI,
SEYYATHPI MAYHA ETARAHI,
CIKKHISMI BHIKKHAVE DEVAKYNA NMNI,
KITTAYISSMI BHIKKHAVE DEVAKYNA NMNI,
DESISSMI BHIKKHAVE DEVAKYNA NMNI,
TA SUNTHA SDHUKA MANASIKAROTHA
BHASISSMTI,
EVAMBHANTETI KHO TE BHIKKH BHAGAVATO
PACCASSOSU.
BHAGAV ETADAVOCA,
SILOKAMANUSKASSMI YATTHA BHUMM TADASSIT,
YE SIT GIRIGABBHARA PAHITATT SAMHIT,
PUTH SHVA SALLN LOMAHASBHISAMBHNO,
ODTAMANASSUDDH VIPPASSANNAMANVIL,
BHIYYO PANCASATE ATV VANE KPILAVATTHAVE,
TATO MANTAYI SATTH SVAKE SSANE RATE,
191

DEVAKY ABHIKKANT TE VIJNTHA BHIKKHAVO,


TE CA TAPPAMAKARU.
SUTV BUDDHASSA SSANA,
TESAMPTURAHU A AMANUSSNA DASSANA,
APPEKE SATAMADDAKKHU.
SAHASSA ATTHA SATTARI,
SATA EKE SAHASSNA AMANUSSNAMADDASU,
APPEKENANTAMADDAKKHU DIS SABB BHUT
AHU,
TACA SABBA ABHIYA VAVAKKHITVNA
CAKKHUM,
TATO MANTAYI SATTH SVAKE SSANE RATE,
DEVAKY ABHIKKANT TE VIJNTHA BHIKKHAVO,
YE VOHA KITTAYISSMI GIRHI ANUPUBBASO,
SATTASAHASSVA YAKKH BHUMM KPILAVATTHAV,
IDDHIMANTO JUTIMANTO VANNAVANTO YASASSINO,
MODAMN ABHIKKMU BHIKKHUNA SAMITI
VANA,
CHASAHASS HEMAVAT YAKKH NNATTAVANNINO,
IDDHIMANTO JUTIMANTO VANNAVANTO YASASSINO,
MODAMN ABHIKKMU BHIKKHUNA SAMITI
VANA,
STGIR TISAHASS YAKKH NNATTAVANNINO,
IDDHIMANTO JUTIMANTO VANNAVANTO YASASSINO,
MODAMN ABHIKKMU BHIKKHUNA SAMITI
VANA,
ICCETE SOLASA-SAHASS YAKKH NNATTAVANNINO,
IDDHIMANTO JUTIMANTO VANNAVANTO YASASSINO,
MODAMN ABHIKKMU BHIKKHUNA SAMITI
VANA,
VESSMITT PACASAT YAKKH NNATTAVANNINO,
IDDHIMANTO JUTIMANTO VANNAVANTO YASASSINO,
MODAMN ABHIKKMU BHIKKHUNA SAMITI
VANA,
KUMBHIRO RJAGAHIKO VEPULLASSA NIVESANA,
BHIYO NA SATASAHASSA YAKKHNA PAYIRUPSATI,
KUMBHIRO RJAGAHIKO SOPGA SAMITI VANA,
PURIMACA DISA RJ DHATARATTHO PASSATI,
GANDHABBNA DHIPATI MAHRJ YASASSI SO,
192

PUTTPI TASSA BAHAVO INDANM MAHABBAL,


IDDHIMANTO JUTIMANTO VANNAVANTO YASASSINO,
MODAMN ABHIKKMU BHIKKHUNA SAMITI
VANA,
DAKKHINACA DISA RJ VIRULHO TAPPASSATI,
KUMBHANTHANA DHIPATI MAHRJ YASASSI SO,
PUTTPI TASSA BAHAVO, INDANM MAHABBAL,
IDDHIMANTO JUTIMANTO VANNAVANTO YASASSINO,
MODAMN ABHIKKMU BHIKKHUNA SAMITI
VANA,
PACCHIMACA DISA RJ VIRPAKKHO PASSATI,
NGNA DHIPATI MAHRJ YASASSI SO,
PUTTPI TASSA BAHAVO, INDANM MAHABBAL,
IDDHIMANTO JUTIMANTO VANNAVANTO YASASSINO,
MODAMN ABHIKKMU BHIKKHUNA SAMITI
VANA,
UTTARACA DISA RJ KUVERO TAPPASSATI,
YAKKHNA DHIPATI MAHRJ YASASSI SO,
PUTTPI TASSA BAHAVO, INDANM MAHABBAL,
IDDHIMANTO JUTIMANTO VANNAVANTO YASASSINO,
MODAMN ABHIKKMU BHIKKHUNA SAMITI
VANA
PURIMADISA DHATARATTHO DAKKHINENA
VIRULHAKO,
PACCHIMENA VIRPAKKHO KUVERO UTTARA DISA,
CATTRO TE MAHRJ SAMANT CATURO DIS,
DADDALLAMN ATTHASU VANE KPILAVATTHAVE,
TESA MYVINO DS KH VACANIK SATH,
MY KUDENTHU VETENTHU VITU CA VITUTO SAHA,
CANDANO KMASETTHO CA KINNUGHANTHU
NIGHANTHU CA,
PANDO OPAMAO CA, DEVASTO CA MTALI,
CITTASENO CA GANDHABTHO NALORJ JANOSABHO,
KH PACASIKHO CEVA TIMBAR SURIYAVACCHAS,
ETE CAE CA RJNO GANDHABB SAHA RJUBHI,
MODAMN ABHIKKMU BHIKKHUNA SAMITI
VANA,
ATTHKH NBHAS NG VESL SAHATACCHAK,
KAMBALASSATARA KH PYG SAHA TIBHI,
YMUN DHATARATTH CA KH NG YASASSINO,
ERVANNO MAHNGO SOPGA SAMITI VANA,
YE NGARJE SAHAS HARANTI,
193

DIBB DIJ PAKKHI VISUDDHACAKKH,


VEHYAS TE VANAMAJJHAPATT,
CITR SUPANN ITI TESA NMA,
ABHAYANTAD NGARJNAMSI,
SUPANNATO KHEMAMAKSI BUDDHO,
SAHHI VCHI UPAVAHAYANT,
NG SUPANN SARANAMAKASU BUDDHA,
JIT VAJIRAHATTHENA SAMUDDA ASUR SIT,
BHTARO VSAVASSETE IDDHIMANTO YASASSINO.
KLAKAJ MAHBHISM, ASUR DNAVEGHAS,
VEPACITTI SUCITTI CA PAHRDO NAMUC SAHA,
SATACA BALIPUTTNA SABBE VEROCANMAK,
SANNAYHITV BALI SENA
RHUBHADDAMUPGAMU,
SAMAYODNI BHADDANTE BHIKKHUNA SAMITI
VANA,
APO CA DEV PATHAV CA TEJO VYO TADGAMU,
VARUN VRUN DEV SOMO CA YASAS SAHA,
METTKARUN KYIK KH DEV YASASSINO,
DESETE DASADH KY SABBE NNATTAVANNINO,
IDDHIMANTO JUTIMANTO VANNAVANTO YASASSINO,
MODAMN ABHIKKMU BHIKKHUNA SAMITI
VANA,
VENTH CA DEV SAHAL CA ASAM CA DUVE YAM,
CANDASSPANIS DEV CANDAMKH PURAKKHIT,
SURIYASSPANIS DEV SURIYAMKH PURAKKHIT,
NAKKHATTNI PURAKKHITV KH MANDABALHAK,
VASNA VSAVO SETTHO SAKKO PGA PURINDADO,
DESETE DASADH KY SABBE NNATTAVANNINO,
IDDHIMANTO JUTIMANTO VANNAVANTO YASASSINO,
MODAMN ABHIKKMU BHIKKHUNA SAMITI
VANA,
ATHG SAHABH DEV JALAMAGGISIKHRIVA,
ARITTHAK CA ROJ CA UMM PUPPHANIBHSINO,
VARUN SAHA DHAMM CA ACCUT CA ANEJAK,
SULEYYARUCIR KH KH VSAVANESINO,
DASETE DASADH KY SABBE NNATTAVANNINO,
IDDHIMANTO JUTIMANTO VANNAVANTO YASASSINO,
MODAMN ABHIKKMU BHIKKHUNA SAMITI
VANA,
SAMN MAHSAMN MNUS MNUSUTTAM,
194

KHITTHPADSIK KH KH MANOPADSIK,
ATHKH HARAYO DEV YE CA LOHITAVSINO,
PRAG MAHPRAG KH DEV YASASSINO,
DASETE DASADH KY SABBE NNATTAVANNINO,
IDDHIMANTO JUTIMANTO VANNAVANTO YASASSINO,
MODAMN ABHIKKMU BHIKKHUNA SAMITI
VANA,
SUKK KARUMH ARUN KH VEGHANAS SAHA,
ODTAGAYH PMOKKH KH DEV VICAKKHAN,
SADMATT HRAGAJ MISSAK CA YASASSINO,
THANAYA G PAJUNNO YO DIS ABHIVASSATI,
DASETE DASADH KAYA SABBE NNATTAVANNINO,
IDDHIMANTO JUTIMANTO VANNAVANTO YASASSINO,
MODAMN ABHIKKMU BHIKKHUNA SAMITI
VANA,
KHEMIY TUSIT YM KATTHAK CA YASASSINO,
LAMBITAK LMASETTHA JOTIMN CA SAV,
NIMMNARATINO KH ATHKH PARANIMMIT,
DASETE DASADH KY SABBE NNATTAVANNINO,
IDDHIMANTO JUTIMANTO VANNAVANTO YASASSINO,
MODAMN ABHIKKMU BHIKKHUNA SAMITI
VANA,
SATTHETE DEVANIKY SABBE NNATTAVANNINO,
NMANVAYENA GACHU YE CAE SADIS SAHA,
PAVUTTHAJTIMAKKHLA OGHATINNAMANSAVA,
DAKKHE MOGHATARA NGA CANDAVA
ASITTITA,
SUBRAHM PARAMATTO CA PUTT IDDHIMANTO SAHA,
SANNAKUMRO TISSO CA SOPGA SAMITI VANA,
SAHASSABRAHMALOKNA
MAHBRAHMBHITITTHATI,
UPAPANNO JUTIMANTO BHISMKYO YASASSI SO,
DASETTHA ISSAR KH PACCEKAVASAVATTINO,
TESACA MAJDHATO G HRITO PARIVRITO,
TE CA SABBE ABHIKKANTE SINDE DEVE SABRAHMAKE,
MRASEN ABHIKKMI PASSA KANHASSA MANDIYA,
ETHA GANHATHA BANDHATHA RGENA
BANDHAMATTHU VO,

195

SAMANT PARIVRETHA M VO MUCITTHA KOCI NA,


ITI TATTHA MAHSENO KANHASENA APESAYI,
PNIN TALAMHACCA SARA KATVNA BHERAVA,
YATH PVUSSAKO MEGHO THANAYANTO SAVIJJUKO,
TAD SO PACCUMVATTI SAKUDDHO ASAYA VASE,
TACA SABBA ABHIYA VAVAKKHITVNA
CAKKHUM,
TATO MANTAYI SATTH SVAKE SSANE RATE,
MRASENA ABHIKKANT TE VIJNTHA BHIKKHAVO,
TE CA TAPPAMAKARU SUTV BUDDHASSA SSANA,
VTARGEHI PAKKMU NESA LOMAMPI IJAYU,
SABBE VIJITASAGM BHAYTIT YASASSINO,
MODANTI SAHA BHTEHI SVAK TE JANESUTTI

196

Sattanna Bhagavantna
Sambuddhna Mahesina
Ovdapimokkhassa
Uddesattena Dassit
Mahpadnasuttante
Tisso Gthti No Suta
Thi Sikkhhi Sakhitta
Ysu Buddhna Ssana
Tsampaksaka Dhamma
Pariyya Bhama Se

OVDAPIMOKKHDIPHO
UDDIHA KHO TENA BHAGAVAT JNAT
PASSAT ARAHAT SAMMSAMBUDDHENA,
OVDAPIMOKKHA THI GTHHI,
KHANT PARAMA TAPO TTIKKH
NIBBNA PARAMA VADANTI BUDDH
NA HI PABBAJJITO PARPAGHT
SAMAO HOTI PARA VIHEHAYANTO.
SABBAPPASSA AKARAA
KUSALASSPASAMPAD
SACITTAPARIYODAPANA
ETA BUDDHNA SSANA
ANPAVDO ANPAGHTO
PIMOKKHE CA SAVARO
MATTAUT CA BHATTASMI
PANTACA SAYANSANA
ADHICITTE CA YOGO
ETA BUDDHNA SSANANTI.
ANEKAPARIYYENA KHO PANA TENA BHAGAVAT
JNAT PASSAT ARAHAT SAMMSAMBUDDHENA,
SLA SAMMADAKKHTA SAMDHI
SAMMADAKKHTO PA SAMMADAKKHT.
KATHACA SLA SAMMADAKKHTA
BHAGAVAT. HEHIMENAPI PARIYYENA, SLA
SAMMADAKKHTA BHAGAVAT. UPARIMENAPI
197

PARIYYENA, SLA SAMMADAKKHTA


BHAGAVAT.
KATHACA HEHIMENA PARIYYENA,
SLA SAMMADAKKHTA BHAGAVAT.
IDHA ARIYASVAKO PTIPT PAIVIRATO
HOTI, ADINNDN PAIVIRATO HOTI,
KMESU MICCHCR PAIVIRATO
HOTI, MUSVD PAIVIRATO HOTI,
SURMERAYAMAJJAPAMDAHN PAIVIRATO
HOTTI, EVA KHO HEHIMENA PARIYYENA,
SLA SAMMADAKKHTA BHAGAVAT.
KATHACA UPARIMENA PARIYYENA, SLA
SAMMADAKKHTA BHAGAVAT. IDHA BHIKKHU
SLAV HOTI, PIMOKKHASAVARASAVUTO
VIHARATI CRAGOCARASAMPANNO, AUMATTESU
VAJJESU BHAYADASSV SAMDYA SIKKHATI
SIKKHPADESTI. EVA KHO UPARIMENA
PARIYYENA, SLA SAMMADAKKHTA
BHAGAVAT.
KATHACA SAMDHI SAMMADAKKHTO
BHAGAVAT. HEHIMENAPI PARIYYENA, SAMDHI
SAMMADAKKHTO BHAGAVAT, UPARIMENAPI
PARIYYENA, SAMDHI SAMMADAKKHTO
BHAGAVAT, KATHACA HEHIMENA PARIYYENA,
SAMDHI SAMMADAKKHTO BHAGAVAT.
IDHA ARIYASVAKO VOSSAGGRAMMAA
KARITV, LABHATI SAMDHI LABHATI
CITTASSEKAGGATANTI. EVA KHO HEHIMENA
PARIYYENA, SAMDHI SAMMADAKKHTO
BHAGAVAT.
KATHACA UPARIMENA PARIYYENA, SAMDHI
SAMMADAKKHTO BHAGAVAT. IDHA BHIKKHU
VIVICCEVA KMEHI VIVICCA AKUSALEHI DHAMMEHI,
SAVITAKKA SAVICRA VIVEKAJAMPTISUKHA
PAHAMA JHNA UPASAMPAJJA VIHARATI.
VITAKKAVICRNA VPASAM, AJJHATTA
SAMPASDANA CETASO EKODIBHVA
AVITAKKA AVICRA, SAMDHIJAMPTISUKHA
DUTIYA JHNA UPASAMPAJJA VIHARATI. PTIY
198

CA VIRG UPEKKHAKO CA VIHARATI SATO CA


SAMPAJNO, SUKHACA KYENA PAISAVEDETI,
YANTA ARIY CIKKHANTI UPEKKHAKO SATIM
SUKHAVIHRTI, TATIYA JHNA UPASAMPAJJA
VIHARATI. SUKHASSA CA PAHN DUKKHASSA CA
PAHN, PUBBEVA SOMANASSADOMANASSNA
ATTHAGAM, ADUKKHAMASUKHA
UPEKKHSATIPRISUDDHI, CATUTTHA JHNA
UPASAMPAJJA VIHARATTI. EVA KHO UPARIMENA
PARIYYENA, SAMDHI SAMMADAKKHTO
BHAGAVAT.
KATHACA PA SAMMADAKKHT
BHAGAVAT. HEHIMENAPI PARIYYENA, PA
SAMMADAKKHT BHAGAVAT, UPARIMENAPI
PARIYYENA, PA SAMMADAKKHT
BHAGAVAT.
KATHACA HEHIMENA PARIYYENA, PA
SAMMADAKKHT BHAGAVAT. IDHA ARIYASVAKO
PAAV HOTI, UDAYATTHAGMINIY PAYA
SAMANNGATO, ARIYYA NIBBEDHIKYA
SAMM DUKKHAKKHAYAGMINIYTI. EVA
KHO HEHIMENA PARIYYENA, PA
SAMMADAKKHT BHAGAVAT.
KATHACA UPARIMENA PARIYYENA, PA
SAMMADAKKHT BHAGAVAT. IDHA BHIKKHU
IDA DUKKHANTI YATHBHTA PAJNTI. AYA
DUKKHASAMUDAYOTI YATHBHTA PAJNTI.
AYA DUKKHANIRODHOTI YATHBHTA
PAJNTI, AYA DUKKHANIRODHAGMIN
PAIPADTI YATHBHTA PAJNTTI.
EVA KHO UPARIMENA PARIYYENA, PA
SAMMADAKKHT BHAGAVAT.
SLAPARIBHVITO SAMDHI MAHAPPHALO
HOTI MAHNISASO, SAMDHIPARIBHVIT
PA MAHAPPHAL HOTI MAHNISAS,
PAPARIBHVITA CITTA SAMMADEVA
SAVEHI VIMUCCATI. SEYYATHDA. KMSAV
BHAVSAV AVIJJSAV.
199

BHSIT KHO PANA BHAGAVAT


PARINIBBNASAMAYE AYA PACCHIMAVC,
HANDADNI BHIKKHAVE MANTAYMI VO,
VAYADHAMM SAKHR, APPAMDENA
SAMPDETHTI.
BHSITACIDA BHAGAVAT, SEYYATHPI
BHIKKHAVE YNI KNICI JAGALNA PNA
PADAJTNI, SABBNI TNI HATTHIPADE
SAMODHNA GACCHANTI, HATTHIPADA TESA
AGGAMAKKHYATI, YADIDA MAHANTATTENA.
EVAMEVA KHO BHIKKHAVE YE KECI KUSAL
DHAMM, SABBE TE APPAMDAMLAK
APPAMDASAMOSARA, APPAMDO TESA
AGGAMAKKHYATTI,
TASMTIHAMHEHI SIKKHITABBA,
TIBBPEKKH BHAVISSMA,
ADHISLASIKKHSAMDNE,
ADHICITTASIKKHSAMDNE,
ADHIPASIKKHSAMDNE, APPAMDENA
SAMPDESSMTI, EVAHI NO SIKKHITABBA.

OVDAPIMOKKHDIPHO
Sang Arahanta, Samm Sambuddha,
Yang Maha Suci, Yang Maha Tahu, Yang Maha Bijaksana,
telah bersabda tentang Ovdapimokkh
yang terdiri atas tiga syair sebagai berikut:
Kesabaran merupakan pelaksanaan Dhamma yang tertinggi;
Para Buddha bersabda, Nibbna adalah yang tertinggi.
Jika seseorang yang telah menjadi Bhikkhu
masih menyakiti, merugikan orang lain,
maka sesungguhnya dia bukan seorang Samana.
Janganlah berbuat jahat,
Tambahkan kebajikan.
Sucikan hati dan pikiran,
Inilah ajaran Para Buddha.
200

Tidak menghina, tidak menyakiti,


mengendalikan diri selaras Pimokkh;
Makan secukupnya, tidak berlebih-lebihan;
Hidup di tempat sunyi, berusaha melatih samdhi
Inilah ajaran Para Buddha.
Sang Arahanta, Samm Sambuddha,
Yang Maha Suci, Yang Maha Tahu, Yang Maha Bijaksana,
dengan cara yang baik telah mengutarakan tentang Sla, Samdhi,
dan Paa.
Bagaimanakah Sang Bhagav mengutarakan tentang Sla itu?
Sang Bhagav telah mengutarakan dengan baik
bagaimana pelaksanaan Sla, yang merupakan tingkat
pengamalan yang dasariah (hehimena).
Sang Bhagav telah mengutarakan pula dengan baik,
bagaimana pelaksanaan Sla, yang merupakan tingkat
pengamalan yang lebih tinggi (uparimena).
Bagaimanakah pelaksanaan Sla,
yang merupakan tingkat pengamalan yang dasariah itu?
Sang Bhagav bersabda:
Ia adalah seorang siswa mulia (Ariyasvako) yang:
Menghindari pembunuhan makhluk hidup,
Menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan,
Menghindari perbuatan asusila,
Menghindari kebohongan, fitnah, ucapan kasar, dan omong
kosong, dan
Menghindari segala makanan/ minuman keras
yang menyebabkan lemahnya kewaspadaan.
Demikianlah pelaksanaan Sla,
yang merupakan tingkat pengamalan yang dasariah,
yang dibabarkan oleh Sang Bhagav.
Bagaimanakah pelaksanaan Sla,
yang merupakan tingkat pengamalan yang lebih tinggi itu?
Sang Bhagav bersabda:
Ia adalah seorang Bhikkhu yang melaksanakan Sla dengan baik,
jika ia mengendalikan diri sesuai dengan Pimokkh,
bersikap sopan santun,
takut untuk berbuat kesalahan walaupun kecil,
berdaya upaya untuk menaati peraturan-peraturan sebaik
mungkin.
201

Demikianlah pelaksanaan Sila,


yang merupakan tingkat pengamalan yang lebih tinggi,
yang dibabarkan oleh Sang Bhagav.
Bagaimanakah Sang Bhagav mengutarakan tentang
samdhi itu?
Sang Bhagav telah membabarkan bagaimana pelaksanaan
Samdhi, yang merupakan tingkat dasariah (hehimena).
Sang Bhagav telah membabarkan bagaimana pelaksanaan
Samdhi, yang merupakan tingkat pengalaman yang lebih tinggi
(uparimena).
Bagaimanakah pelaksanaan Samdhi,
yang merupakan tingkat yang dasariah ini?
Sang Bhagav bersabda:
Ia adalah seorang Ariyasvako
jika ia dapat melepaskan kekotoran batin (kilesa) dari pikiran,
kemudian dapat mencapai konsentrasi dan penunggalan pikiran.
Demikianlah pelaksanaan Samdhi,
yang merupakan tingkat pengalaman yang dasariah,
yang telah dibabarkan oleh Sang Bhagav.
Bagaimanakah pelaksanaan Samdhi,
yang merupakan tingkat yang lebih tinggi itu?
Sang Bhagav bersabda:
Demikianlah kalau ia (Bhikkhu) dapat menjauhkan diri dari
perbuatan tidak baik,
kemudian masuk dan berdiam dalam Jhna pertama,
yakni suatu keadaan batin yang bergembira (pti)
dan berbahagia (sukha) yang masih disertai dengan
Vitakka (pengarahan pikiran pada objek) dan Vicr (usaha
mempertahankan pikiran pada objek).
Kemudian setelah membebaskan diri dari Vitakka dan Vicr,
ia memasuki Jhna kedua,
yakni keadaan batin yang bergembira dan bahagia,
tanpa disertai Vitakka dan Vicr.
Selanjutnya ia membebaskan diri dari perasaan gembira
dan berdiam dalam keadaan batin seimbang
yang disertai dengan perhatian murni dan jelas.
Tubuhnya diliputi dengan perasaan bahagia
202

yang dikatakan oleh para Ariya sebagai


Kebahagiaan yang dimiliki oleh mereka yang batinnya seimbang
dan penuh perhatian murni,
dan ia memasuki dan berdiam dalam Jhna ketiga.
Kemudian dengan menyingkirkan perasaan bahagia dan tidak
bahagia,
dengan menghilangkan perasaan senang dan tidak senang yang
telah dirasakan sebelumnya,
ia memasuki dan berdiam dalam Jhna keempat,
yakni suatu keadaan yang benar-benar seimbang,
yang memiliki perhatian murni (sati parisuddhi),
bebas dari perasaan bahagia dan tidak bahagia.
Demikianlah pelaksanaan Samdhi,
yang merupakan tingkat yang lebih tinggi,
yang dibabarkan oleh Sang Bhagav.
Bagaimanakah Sang Bhagav membabarkan tentang Paa
(kebijaksanaan) itu?
Sang Bhagav telah membabarkan bagaimana pelaksanaan
Paa, yang merupakan tingkat dasariah (hehimena).
Sang Bhagav telah membabarkan pula pelaksanaan Paa yang
merupakan tingkat yang lebih tinggi (uparimena).
Bagaimanakah pelaksanaan Paa,
yang merupakan tingkat yang dasariah itu?
Sang Bhagav bersabda:
Demikianlah seorang Ariyasvako memiliki Paa,
jika ia mengerti adanya dukkha (penderitaan) dan sebabnya,
jika ia mengerti adanya akhir dukkha
dan jalan yang membawa pada akhir dukkha.
Demikianlah pelaksanaan Paa,
yang merupakan tingkat yang dasariah,
yang dibabarkan oleh Sang Bhagav.
Bagaimana pelaksanaan Paa,
yang merupakan tingkat yang lebih tinggi itu?
Sang Bhagav bersabda:
Seorang Bhikkhu mengetahui sebagaimana adanya: inilah
dukkha;
ia mengetahui sebagaimana adanya: inilah sebab dukkha (dukkha
samudaya);
ia mengetahui sebagaimana adanya: inilah akhir dukkha (dukkha
203

nirodha);
ia mengetahui sebagaimana adanya: inilah jalan yang menuju
akhir dukkha (dukkha nirodha gmini patipad).
Demikianlah pelaksanaan Paa,
yang merupakan tingkat yang lebih tinggi,
yang dibabarkan oleh Sang Bhagav.
Dengan dilandasi oleh Sla yang telah dikembangkan dengan baik,
maka Samdhi akan memberikan pahala dan manfaat yang besar.
Dengan dilandasi oleh Samdhi yang telah dikembangkan dengan
baik,
maka Pa akan memberikan pahala dan manfaat yang besar.
Dengan dilandasi oleh Pa yang telah dikembangkan dengan
baik, maka pikiran (citta) akan terbebas dari segenap noda,
yakni noda nafsu indria (kmsav), noda perwujudan
(bhavsav) dan noda ketidaktahuan (avijjsav).
Pada saat menjelang Parinibbana Sang Bhagav telah bersabda,
yang merupakan pesan terkahir:
Kini, O, para Bhikkhu, Kuberitahukan kepadamu bahwa,
segala sesuatu yang bersyarat/berkondisi/terbentuk (sakhara)
itu tidak kekal.
Karena itu berjuanglah dengan kesungguhan hati untuk
membebaskan dirimu.
Selanjutnya Sang Bhagav bersabda: O, para Bhikkhu,
sebagaimana semua jenis telapak kaki dari berbagai macam
makhluk dapat masuk ke dalam telapak kaki gajah karena
besarnya,
maka demikian pula, O, para Bhikkhu,
kebajikan-kebajikan apapun itu semuanya berasal dari perhatian
(kewaspadaan); disebabkan oleh perhatian.
Karena perhatian merupakan hal yang utama di antara semua hal
lainnya, maka kalian harus melatihnya dengan baik.
Para Bhikkhu menyatakan:
Kami akan berusaha menjalankan Adhisla,
Adhicitta, Adhipaa dengan penuh perhatian.
Kami akan menaati dan berlatih dengan sungguh-sungguh.

204

Tathgato Balappatto
Loke Appaipuggalo
Yesa Subhvitatt Kho
Samboddhu Paipannako
Dhamme Sambujjhate Samm
Klesaniddya Bujjhati
Tesampaksaka Sutta
Ya So Jino Adesayi
Magalatthya Sabbesa
Ta Suttanta Bhama Se

BALASUTTA
1. EVAMME SUTA. EKA SAMAYA BHAGAVA,
SVATTHIYA VIHARATI, JETAVANE
ANTHAPIIKASSA, RME, TATRA KHO
BHAGAV BHIKKH MANTESI BHIKKHAVOTI,
BHADANTETI TE BHIKKH BHAGAVATO
PACCASSOSU,
2. BHAGAV ETADAVOCA. PACIMNI BHIKKHAVE
BALNI, KATAMNI PACA. SADDHBALA
VIRIYABALA SATIBALA SAMDHIBALA
PABALA,
3. KATAMACA BHIKKHAVE SADDHBALA,
IDHA BHIKKHAVE ARIYASVAKO SADDHO HOTI,
SADDAHATI TATHGATASSA BODHI, ITIPI
SO BHAGAV ARAHA SAMMSAMBUDDHO,
VIJJCARAASAMPANNO SUGATO LOKAVID,
ANUTTARO PURISADAMMASRATHI SATTH
DEVAMANUSSNA BUDDHO BHAGAVTI, IDA
VUCCATI BHIKKHAVE SADDHBALA,
4. KATAMACA BHIKKHAVE VIRIYABALA, IDHA
BHIKKHAVE ARIYASVAKO RADDHAVIRIYO
VIHARATI, AKUSALNA DHAMMNA
PAHNYA, KUSALNA DHAMMNA
UPASAMPADYA, THMAV DAHAPARAKKAMO
ANIKKHITTADHURO KUSALESU DHAMMESU, IDA
VUCCATI BHIKKHAVE VIRIYABALA,
205

5. KATAMACA BHIKKHAVE SATIBALA, IDHA


BHIKKHAVE ARIYASVAKO SATIM HOTI,
PARAMENA SATANEPAKKENA SAMANNGATO,
CIRAKATAMPI CIRABHSITAMPI SARIT
ANUSSARIT, IDA VUCCATI BHIKKHAVE
SATIBALA.
6. KATAMACA BHIKKHAVE SAMDHIBALA, IDHA
BHIKKHAVE ARIYASVAKO, VIVICCEVA KMEHI
VIVICCA AKUSALEHI DHAMMEHI, SAVITAKKA
SAVICRA, VIVEKAJAMPTISUKHA
PAHAMA JHNA UPASAMPAJJA
VIHARATI, VITAKKAVICRNA VPASAM,
AJJHATTA SAMPASDANA CETASO
EKODIBHVA AVITAKKA AVICRA,
SAMDHIJAMPTISUKHA DUTIYA
JHNA UPASAMPAJJA VIHARATI, PTIY
CA VIRG UPEKKHAKO CA VIHARATI
SATO CA SAMPAJNO, SUKHACA KYENA
PAISAVEDETI, YANTA ARIY CIKKHANTI
UPEKKHAKO SATIM SUKKAVIHRTI, TATIYA
JHNA UPASAMPAJJA VIHARATI, SUKHASSA
CA PAHN DUKKHASSA CA PAHN,
PUBBE VA SOMANASSADOMANASSNA
ATTHAGAM, ADUKKHAMASUKHA
UPEKKHSATIPRISUDDHI, CATUTTHA
JHNA UPASAMPAJJA VIHARATI, IDA VUCCATI
BHIKKHAVE SAMDHIBALA.
7. KATAMACA BHIKKHAVE PABALA,
IDHA BHIKKHAVE ARIYASVAKO PAAV
HOTI, UDAYATTHAGMINIY PAYA
SAMANNGATO, ARIYYA NIBBEDHIKYA
SAMMDUKKKHAYAGMINIY, IDA VUCCATI
BHIKKHAVE PABALA,
8. IMNI KHO BHIKKHAVE PACA BALNTI,
IDAMAVOCA BHAGAV, ATTAMAN TE BHIKKH
BHAGAVATO BHSITA, ABHINANDUNTI.

206

BALASUTTA
(Sutta tentang Kekuatan )
1. Demikianlah yang telah saya dengar.
Pada waktu Sang Bhagav sedang bersemayam di Vihara
Jetavana Arama yang didirikan oleh Annthapindika di kota
Savatthi.
Pada waktu itu Sang Bhagav memanggil para Bhikkhu:
Duhai para Bhikkhu.
Para Bhikkhu segera menghadap Sang Bhagav.
2. Kemudian Sang Bhagav mengatakan kepada mereka:
Duhai para Bhikkhu, terdapat lima kekuatan.
Apakah lima kekuatan itu?
Lima kekuatan itu adalah, kekuatan keyakinan, kekuatan
semangat, kekuatan kesadaran, kekuatan samdhi dan
kekuatan kebijaksanaan.
3. Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang kekuatan
keyakinan?
Diterangkan-Nya sebagai berikut:
Duhai para Bhikkhu, Para Bhikkhu (termasuk umat)
adalah siswa-siswa yang baik di dalam Buddhassana,
yang yakin akan sifat-sifat luhur Sang Bhagav,
Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna,
Sempurna Pengetahuan serta tindak tanduk-Nya,
Sempurna Menempuh Sang Jalan (ke Nibbana),
Pengenal Semua Alam, Pembimbing Manusia Yang Tiada
Taranya, Guru Para Dewa dan Manusia, Yang Sadar (Bangun),
Yang Layak Dimuliakan..
4. Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang kekuatan
semangat?
Diterangkan sebagai berikut:
Duhai para Bhikkhu, siswa yang baik dalam Buddhassana
ini, bersemangat untuk menghindari kusalakamma,
bersemangat untuk banyak berbuat (mengumpulkan)
Kusalakamma.
Mereka tekun, teguh, tidak mudah patah semangat,
memperhatikan Kusala Dhamma (hal-hal yang baik).
Inilah kekuatan semangat.
207

5. Duhai para bhikkhu, bagaimanakah tentang kekuatan


kesadaran?
Diterangkan sebagai berikut:
Duhai para Bhikkhu, siswa yang baik dalam Buddhassana ini
memiliki kesadaran yang baik,
mengingat tindakan yang pernah diperbuat
dan yang telah dibuat masih diingat,
mengingat perkataan yang pernah diucapkan
dan yang telah dibicarakan masih diingat.
Inilah kekuatan kesadaran.
6. Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang kekuatan
samdhi?
Diterangkan-Nya sebagai berikut:
Duhai para Bhikkhu, siswa yang baik dalam Buddhassana ini
memiliki kekuatan samdhi yang baik.
Mereka memiliki samdhi yang sempurna,
yang diterangkan sebagai berikut;
Demikianlah ia (Bhikkhu) menjauhkan diri dari keinginan
nafsu indria, dan berdiam dalam Jhna pertama,
yakni suatu keadaan batin yang bergembira (pti) dan
berbahagia (sukha), yang masih disertai dengan Vitakka
(pengarahan pikiran pada obyek) dan Vicr (Usaha
mempertahankan pikiran pada obyek).
Kemudian setelah membebaskan diri dari Vitakka dan Vicr,
ia memasuki dan berdiam dalam Jhna kedua,
yakni keadaan batin yang bergembira dan bahagia,
tanpa disertai dengan Vitakka dan Vicr.
Selanjutnya dalam keadaan batin yang seimbang,
yang disertai dengan perhatian murni dan jelas.
Tubuhnya diliputi dengan perasaan bahagia
yang dikatakan oleh para Ariya sebagai
Kebahagiaan yang dimiliki oleh mereka yang batinnya
seimbang dan penuh perhatian murni,
dan ia memasuki dan berdiam dalam Jhna ke-tiga.

208

Kemudian dengan menyingkirkan perasaan bahagia,


dengan menghilangkan perasaan senang dan tidak senang
yang telah dirasakan sebelumnya,
ia memasuki dan berdiam dalam Jhana ke-empat,
yakni suatu keadaan yang benar-benar seimbang,
yang memiliki perhatian murni (sati parisuddhi),
bebas dari perasaan bahagia dan tidak bahagia.
Demikianlah pelaksanaan Samdhi.
7. Duhai para Bhikkhu, bagaimanakah tentang kekuatan
kebijaksanaan?
Diterangkan sebagai berikut:
Duhai para Bhikkhu, siswa-siswa di dalam Buddhassana ini
memiliki kebijaksanaan.
Mereka memiliki kebijaksanaan yang sempurna,
yang bisa mengingat akan muncul dan lenyapnya segala
sesuatu.
Ini adalah kekuatan kebijaksanaan.
8. Duhai para Bhikkhu, hal-hal yang diterangkan inilah yang
dinamakan Lima Kekuatan.
Setelah Sang Bhagav selesai berkhotbah, para Bhikkhu
gembira dan senang hati.

209

Samaggakarao Buddho
Smaggiya Niyojako
Samaggakarae Dhamme
Srye Adesayi
Aamaa Piyatya
Sdhino Gravassa Ca
Sagahyvivdya
Smaggiyekatya Ca
Savattanteva Bhikkhna
Dhammena Paipajjata
Tesampaksaka Sutta
Ya Sambuddhena Bhsita
Sutvnnukaraena
YathBuddhena Desita
Sdhna Atthasiddhattha
Ta Suttanta Bhama Se

SRYADHAMMASUTTA
EVAMME SUTA. EKA SAMAYA BHAGAV,
SVATTHIYA VIHARATI, JETAVANE
ANTHAPIIKASSA, RME. TATRA KHO BHAGAV
BHIKKH MANTESI BHIKKHAVOTI. BHADANTETI TE
BHIKKH BHAGAVATO PACCASSOSU.
BHAGAV ETADAVOCA, CHAYIME BHIKKHAVE
DHAMM SRY PIYAKARA GARUKARA,
SAGAHYA AVIVDYA SMAGGIY EKBHVYA
SAVATTANTI, KATAME CHA.
IDHA BHIKKHAVE BHIKKHUNO, METTA
KYAKAMMA PACCUPAHITA HOTI,
SABRAHMACRSU VI CEVA RAHO CA, AYAMPI
DHAMMO SRYO PIYAKARAO GARUKARAO,
SAGAHYA AVIVDYA SMAGGIY EKBHVYA
SAVATTATI.
PUNA CAPARA BHIKKHAVE BHIKKHUNO,
METTA VACKAMMA PACCUPAHITA HOTI,
SABRAHMACRSU VI CEVA RAHO CA, AYAMPI
DHAMMO SRYO PIYAKARAO GARUKARAO,
SAGAHYA AVIVDYA SMAGGIY EKBHVYA
210

SAVATTATI.
PUNA CAPARA BHIKKHAVE BHIKKHUNO,
METTA MANOKAMMA PACCUPAHITA HOTI,
SABRAHMACRSU VI CEVA RAHO CA, AYAMPI
DHAMMO SRYO PIYAKARAO GARUKARAO,
SAGAHYA AVIVDYA SMAGGIY EKBHVYA
SAVATTATI.
PUNA CAPARA BHIKKHAVE BHIKKHU ,YE TE
LBH DHAMMIK DHAMMALADDH, ANTAMASO
PATTAPARIYPANNAMATTAMPI, TATHRPEHI
LBHEHI APPAIVIBHATTABHOG HOTI,
SLAVANTEHI SABRAHMACRHI SDHRAABHOG,
AYAMPI DHAMMO SRYO PIYAKARAO
GARUKARAO, SAGAHYA AVIVDYA SMAGGIY
EKBHVYA SAVATTATI.
PUNA CAPARA BHIKKHAVE BHIKKHU, YNI
TNI SLNI AKHANI ACHIDDNI ASABALNI
AKAMMSNI, BHUJISSNI VIPASATTHNI
APARMAHNI SAMDHISAVATTANIKNI,
TATHRPESU SLESU SLASMAAGATO
VIHARATI, SABRAHMACRHI VI CEVA RAHO CA,
AYAMPI DHAMMO SRYO PIYAKARAO
GARUKARAO, SAGAHYA AVIVDYA SMAGGIY
EKBHVYA SAVATTATI.
PUNA CAPARA BHIKKHAVE BHIKKHU, YYA
DIHI ARIY NIYYNIK, NIYYTI TAKKARASSA
SAMMDUKKHAKKHAYYA, TATHRPYA
DIHIY DIHISMAAGATO VIHARATI,
SABRAHMACRHI VI CEVA RAHO CA, AYAMPI
DHAMMO SRYO PIYAKARAO GARUKARAO,
SAGAHYA AVIVDYA SMAGGIY EKBHVYA
SAVATTATI.
IME KHO BHIKKHAVE CHA DHAMM SRY
PIYAKARA GARUKARA, SAGAHYA
AVIVDYA SMAGGIY EKBHVYA
SAVATTANTTI.
211

IDAMAVOCA BHAGAV. ATTAMAN TE BHIKKH


BHAGAVATO BHSITA, ABHINANDUNTI.
SRIYADHAMMA SUTTA

( Sutta tentang Hal-hal yang membuat Dikenang )


Demikianlah yang telah saya dengar.
Pada waktu Sang Bhagav bersemayam di JETAVANA RMA
yang didirikan ANTHAPINDIKA di kota Savatthi.
Pada kesempatan itu Sang Bhagav memanggil para Bhikkhu:
Duhai para Bhikkhu.
Para Bhikkhu datang menghadap.
Sang Bhagav bersabda: Duhai para Bhikkhu, terdapat enam
Dhamma yang bertujuan agar kita saling mengingat, saling
mencintai, saling menghormati, saling menolong,
saling menghindari percekcokan;
yang akan menunjang kerukunan, persatuan dan kesatuan.
Duhai para Bhikkhu, Bhikkhu di dalam Buddhassana ini
memancarkan cinta kasih dalam perbuatannya terhadap
mereka yang menjalankan kesucian,
baik di depan maupun di belakang mereka.
Hal ini akan menunjang tujuan agar saling mengingat,
saling mencintai, saling menghormati, saling menolong,
saling menghindari percekcokan,
yang akan menunjang kerukunan, persatuan, dan kesatuan.
Duhai para Bhikkhu, masih ada lagi, yaitu Bhikkhu di dalam
Buddhassana ini memancarkan cinta kasih dalam ucapan
terhadap mereka yang menjalankan kesucian,
baik di depan maupun di belakang mereka.
Hal ini akan menunjang tujuan agar saling mengingat,
saling mencintai, saling menghormati, saling menolong,
saling menghindari percekcokan,
yang akan menunjang kerukunan, persatuan, dan kesatuan.

212

Duhai para Bhikkhu, masih ada lagi, yaitu Bhikkhu di dalam


Buddhassana ini memancarkan cinta kasih dalam pikiran
terhadap mereka yang menjalankan kesucian,
baik di depan maupun di belakang mereka.
Hal ini akan menunjang tujuan agar saling mengingat,
saling mencintai, saling menghormati, saling menolong,
saling menghindari percekcokan,
yang akan menunjang kerukunan, persatuan, dan kesatuan.
Duhai para Bhikkhu, masih ada lagi, satu hal yang telah diperoleh
dengan benar yaitu dana makanan, yang diperoleh dengan
menerimanya di rumah umat atau di Vihara.
Dana makanan itu diterima sebagai milik bersama,
kemudian dibagikan pada sesama
yang menjalankan Sla dan kesucian.
Hal ini akan menunjang tujuan agar saling mengingat,
saling mencintai, saling menghormati, saling menolong,
saling menghindari percekcokan,
yang akan menunjang kerukunan, persatuan, dan kesatuan.
Duhai para Bhikkhu, masih ada lagi, yaitu mereka yang
bersama-sama melaksanakan Sla dengan baik.
Hal ini akan menunjang tujuan agar saling mengingat,
saling mencintai, saling menghormati, saling menolong,
saling menghindari percekcokan,
yang akan menunjang kerukunan, persatuan, dan kesatuan.
Duhai para Bhikkhu, masih ada lagi, yaitu mereka yang
mempunyai pandangan yang sama.
Hal ini akan menunjang tujuan agar saling mengingat,
saling mencintai, saling menghormati, saling menolong,
saling menghindari percekcokan,
yang akan menunjang kerukunan, persatuan dan kesatuan.
Duhai para Bhikkhu, enam Dhamma ini akan menunjang tujuan
agar kita saling mengingat, saling mencintai, saling menghormati,
saling menolong, saling menghindari percekcokan,
yang akan menunjang kerukunan, persatuan, dan kesatuan.
Sesudah Sang Bhagav selesai berkhotbah,
para Bhikkhu gembira dan senang hati.

213

SILUDDESAPHO
BHSITAMIDA TENA BHAGAVAT JNAT PASSAT
ARAHAT SAMMSAMBUDDHENA, SAMPANNASL
BHIKKHAVE VIHARATHA SAMPANNAPIMOKKH,
PIMOKKHASAVARASAVUT VIHARATHA
CRAGOCARASAMPANN, AUMATTESU
VAJJESU BHAYADASSV SAMDYA SIKKHATHA
SIKKHPADESTI. TASMTIHAMHEHI
SIKKHITABBA, SAMPANNASL
VIHARISSMA SAMPANNAPTMOKKH,
PAIMOKKHASAVARASAVUT VIHARISSMA
CRAGOCARASAMPANN, ANUMATTESU
VAJJESU BHAYADASSV SAMDYA SIKKHISSMA
SIKKHPADESTI, EVAHI NO SIKKHITABBA.
Telah disabdakan oleh Sang Bhagav, Yang Maha Suci,
Yang Maha Tahu, Yang Maha Bijaksana,
Sang Arahant, Samm Sambuddh,
Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna,
berkat Usaha-Nya sendiri:
O, para Bhikkhu,
menjadi sempurnalah di dalam perilaku moral,
menjadi sempurnalah di dalam ptimokkha,
menjadi sempurnalah dalam tingkah laku dan usaha,
melihat adanya bahaya dari kesalahan paling kecil sekalipun.
Latihlah dirimu dengan menjalankan aturan latihan secara
benar.
Oleh karena itu, kita sepatutnya melatih diri kita dengan demikian:
Kita akan menjadi sempurna dalam perilaku moral,
kita akan menjadi sempurna dalam ptimokkha,
kita akan tinggal dan berdiam dengan tenang sesuai dengan
tingkah laku dan usaha,
melihat adanya bahaya dalam kesalahan paling kecil sekalipun,
kita akan melatih diri kita dengan menjalankan aturan latihan
secara benar.
Demikianlah kita sepatutnya melatih diri kita.

214

TYANA GTH
CHINDA SOTA PARAKKAMMA
KME PANDA BRHMAA
NAPPAHYA MUNI KME
NEKATTAMUPAPAJJATI
KAYIR CE KAYIRTHENA
DAHAMENA PARAKKAME
SITHILO HI PARIBBJO
BHIYYO KIRATE RAJA
AKATA DUKKAA SEYYO
PACCH TAPPATI DUKKAA
KATACA SUKATA SEYYO
YA KATV NNUTAPPATI
KUSO YATH DUGGAHITO
HATTHAMEVNUKANTATI
SMAA DUPPARMAHA
NIRAYYPAKAHATI
YAKICI SITHILA KAMMA
SAKILIHACA YA VATA
SAKASSARA BRAHMACARIYA
NA TA HOTI MAHAPPHALANTI
Berlatihlah dengan sungguh-sungguh, Oh Brahmana,
putuskan arus kehidupan yang tiada henti.
Tanpa melepaskan hawa nafsu indria,
pikiran yang tidak diarahkan ke satu arah,
maka kebijaksanaan tidak akan pernah timbul.
Apabila ada sesuatu yang harus dilakukan,
lakukanlah dengan sungguh-sungguh
dan dengan penuh perhatian.
Menjalani kehidupan sebagai Bhikkhu secara sambil lalu,
akan membangkitkan debu (kekotoran batin)
yang semakin banyak.
Lebih baik tidak melakukan perbuatan jahat,
karena akan menimbulkan penderitaan di kemudian hari.
Lebih baik melakukan perbuatan baik,
karena tidak akan ada penyesalan setelah melakukannya.
215

Apabila seorang keliru memegang rumput kusa yang tajam,


tangannya bisa tersayat.
Demikian pula, apabila seseorang hidup secara keliru sebagai
Bhikkhu, hal itu akan menyeretnya terlahir di alam neraka.
Perbuatan jasa dilakukan sambil lalu begitu saja,
janji atau tekad dilanggar, kehidupan suci juga diselewengkan,
kesemuanya itu tidak akan memberikan buah yang banyak.

NIDHIKADA SUTTA
NIDHI NIDHETI PURISO
GAMBHRE UDAKANTIKE
ATTHE KICCE SAMUPPANNE
ATTHYA ME BHAVISSATI.
RJATO V DURUTTASSA
CORATO PITASSA V
IASSA V PAMOKKHYA
DUBBHIKKHE PADSU V
ETADATTHYA LOKASMI
NIDHI NMA NIDHIYYATI.
TVASSUNIHITO SANTO
GAMBHRE UDAKANTIKE
NA SABBO SABBADYEVA
TASSA TA UPAKAPPATI.
NIDHI V HN CAVATI
SA VSSA VIMUYHATI
NG V APANMENTI
YAKKH VPI HARANTI NA.
APPIY VPI DYD
UDDHARANTI APASSATO
YAD PUAKKHAYO HOTI
SABBAMETA VINASSATI.

216

YASSA DNENA SLENA


SAAMENA DAMENA CA
NIDHI SUNIHITO HOTI
ITTHIY PURISASSA VA.
CETIYAMHI CA SAGHE VA
PUGGALE ATITHSU V
MTARI PITARI VPI
ATHO JEHAMHI BHTARI.
ESO NIDHI SUNIHITO
AJEYYO ANUGMIYO
PAHYA GAMANYESU
ETA DYA GACCHATI.
ASDHRAAMAESA
ACORAHARAO NIDHI
KAYIRATHA DHRO PUNI
YO NIDHI ANUGMIKO.
ESA DEVAMANUSSNA
SABBAKMADADO NIDHI
YA YA DEVBHIPATTHENTI
SABBAMETENA LABBHATI.
SUVAAT SUSARAT
SUSAHNA SURPAT
DHIPACCA PARIVRO
SABBAMETENA LABBHATI.
PADESARAJJA ISSARIYA
CAKKAVATTISUKHA PIYA
DEVARAJJAMPI DIBBESU
SABBAMETENA LABBHATI.
MNUSSIK CA SAMPATTI
DEVALOKE CA Y RATI
Y CA NIBBNASAMPATTI
SABBAMETENA LABBHATI.
MITTASAMPADAMGAMMA
YONISO CE PAYUJATO
VIJJVIMUTTIVASBHVO
SABBAMETENA LABBHATI
217

PAISAMBHID VIMOKKH CA
Y CA SVAKAPRAM
PACCEKABODHI BUDDHABHMI
SABBAMETENA LABBHATI.
EVA MAHATTHIK ES
YADIDA PUASAMPAD
TASM DHR PASASANTI
PAIT KATAPUATANTI.
Walaupun harta seseorang
ditimbun dalam-dalam di dasar sumur, dengan tujuan:
bila suatu saat diperlukan untuk suatu pertolongan,
harta yang disimpan itu akan dapat digunakannya.
Atau ia berpikir, untuk pembebasanku dari kemarahan raja,
atau untuk tebusan bila aku ditahan sebagai sandera,
atau untuk melunasi hutang-hutang bila dalam kesulitan,
atau mengalami musibah.
Inilah alasan-alasan seseorang untuk menimbun hartanya.
Meskipun hartanya ditimbun dalam-dalam di dasar sumur,
sama sekali tidak akan mencukupi semua kebutuhannya
untuk selama-lamanya.
Jika timbunan harta itu berpindah tempat,
atau ia lupa dengan tanda-tandanya,
atau bila naga-naga mengambilnya,
atau yakkha-yakkha mencurinya.
Mungkin juga timbunan harta itu
dicuri oleh sanak keluarganya,
atau ia tidak menjaganya dengan baik,
atau bila buah karmanya telah habis,
semua hartanya pun akan lenyap.
Gemar berdana dan memiliki moral yang baik,
dapat menahan nafsu serta mempunyai pengendalian diri
adalah timbunan harta yang terbaik
bagi seorang wanita maupun pria.
Harta tersebut dapat diperoleh dengan berbuat kebajikan
kepada cetiya-cetiya atau sagha,
kepada orang lain atau para tamu,
kepada ibu dan ayah, atau kepada orang yang lebih tua.
218

Inilah harta yang disimpan paling sempurna,


tidak mungkin hilang, tidak mungkin ditinggalkan.
Walaupun suatu saat akan meninggal,
ia tetap akan membawanya.
Tak ada seorang pun yang dapat mengambil harta itu,
perampok-perampok pun tidak dapat merampasnya.
Oleh karena itu, lakukanlah perbuatan bajik.
Karena inilah harta yang paling baik.
Inilah harta yang sangat memuaskan,
yang diinginkan para dewa dan manusia;
dengan buah jasa kebajikan yang ditimbunnya,
apa yang diinginkan akan tercapai.
Wajah cantik dan suara merdu,
kemolekan dan kejelitaan, kekuasaan dan pengikut,
semuanya diperoleh berkat buah kebajikannya itu.
Kedaulatan dan kekuasaan kerajaan besar,
kebahagiaan seorang Raja Cakkhavati,
atau kekuasaan dewa dalam surga,
semuanya diperoleh berkat buah kebajikannya itu.
Setiap kejayaan manusia, setiap kebahagiaan surga,
bahkan Nibbna,
semuanya diperoleh berkat buah kebajikannya itu.
Memiliki sahabat-sahabat sejati,
memiliki kebijaksanaan dan mencapai kebebasan,
semuanya diperoleh berkat buah kebajikannya itu.
Memiliki pengetahuan untuk mencapai pembebasan,
mencapai kesempurnaan sebagai seorang siswa,
menjadi Pacceka Buddha atau Sammasambuddha,
semuanyua diperoleh berkat buah kebajikan itu.
Demikian besar hasil yang diperoleh dari buah kebajikannya itu.
Oleh karenanya orang bijaksana
selalu bertekad untuk menimbun harta kebajikan itu.
(Khuddakanikya I, Khuddakapatha VIII, p.8)

219

TIROKUA SUTTA
TIROKUESU TIHANTI
SANDHISIGHAKESU CA
DVRABHSU TIHANTI
GANTVNA SAKA GHARA
PAHUTE ANNAPNAMHI
KHAJJABHOJJE UPAHITE
NA TESA KOCI SARATI
SATTNA KAMMAPACCAY
EVA DADANTI TNA
YE HONTI ANUKAMPAK
SUCI PATA KLENA
KAPPIYA PNABHOJANA
IDA VO TNA HOTU
SUKHIT HONTU TAYO
TE CA TATTHA SAMGANTV
TIPET SAMGAT
PAHUTE ANNAPNAMHI
SAKKACCA ANUMODARE
CIRA JVANTU NO T
YESA HETU LABHMA SE
AMHKACA KAT PJ
DYAK CA ANIPPHAL
NA HI TATTHA KASI ATTHI
GORAKKHETTHA NA VIJJATI
VAIJJ TDIS NATTHI
HIRAENA KAYKAYA
ITO DINNENA YPENTI
PET KLAKAT TAHI
UATE UDAKA VUHA
YATHNINNA PAVATTATI
EVAMEVA ITO DINNA
PETNA UPAKAPPATI
YATH VRIVAH PJ
PARIPRENTI SGARA
EVAMEVA ITO DINNA
220

PETNA UPAKAPPATI
ADSI ME AKSI ME
TIMITT SAKH CA ME
PETNA DAKKHIA DAJJ
PUBBE KATAMANUSSARA
NA HI RUA V SOKO V
Y VA PARIDEVAN
NA TA PETNAMATTHYA
EVA TIHANTI TAYO
AYACA KHO DAKKHI DINN
SAGHAMHI SUPATIHIT
DGHARATTA HITYASSA
HNASO UPAKAPPATI
SO TIDHAMMO CA AYA NIDASSITO
PETNA PJ CA KAT UR
BALACA BHIKKHNAMANUPPADINNA
TUMHEHI PUA PASUTA ANAPPAKANTI
Di balik dinding mereka berdiri dan menunggu,
juga di perempatan dan pertigaan jalan.
Mereka kembali ke rumah-rumah yang telah mereka huni.
Mereka menunggu di kusen-kusen pintu.
Namun jika diadakan pesta besar,
dengan sajian makanan dan minuman yang beraneka macam,
ternyata tak seorang pun yang mengingat makhluk-makhluk itu
akibat dari perbuatan mereka di masa lampau.
Demikianlah mereka yang hatinya penuh welas asih,
melimpahkan kepada sanak keluarga yang telah meninggal,
persembahan makanan dan minuman dengan tulus,
yang terbaik dan sesuai dengan saat ini.
Semoga jasa-jasa ini melimpah
kepada sanak keluarga yang telah meninggal.
Semoga para sanak keluarga berbahagia.
Para sanak keluarga yang menjadi makhluk peta,
yang hadir dan berkumpul di sana,
dengan bersemangat akan memberikan berkah kepada mereka,
untuk persembahan makanan dan minuman yang mereka terima.
221

Semoga sanak keluargaku panjang usia,


sebab karena merekalah kami menerima persembahan ini.
Untuk persembahan yang kami terima,
si pemberi akan menerima buah dari perbuatan mereka.
Karena di alam peta tidak ada pertanian/perkebunan,
juga tidak ada peternakan, tidak ada perdagangan,
juga tidak ada pertukaran uang emas,
maka sanak keluarga yang menjadi makhluk peta,
hidup atas limpahan jasa dari sini.
Seperti air terjun dari atas bukit,
mengalir ke bawah menuju lembah ngarai,
demikianlah persembahan yang diberikan di sini dapat berguna,
bagi sanak keluarga yang menjadi makhluk peta.
Seperti air sungai yang meluap
dapat mengalirkan airnya ke laut lepas,
demikianlah persembahan yang diberikan di sini dapat berguna,
bagi sanak keluarga yang menjadi makhluk peta.
Ia banyak memberi kepadaku, ia telah bekerja untukku,
dan ia adalah sanak keluargaku, temanku atau kekasihku,
berikanlah persembahan, untuk mereka yang telah meninggal,
sambil mengenang apa yang telah mereka lakukan.
Bukan tetesan air mata, bukan juga ratap tangis,
bukan pula semua jenis berkabung,
dapat menolong mereka yang telah meninggal dunia,
itulah yang selama ini dilakukan oleh para keluarga yang
ditinggalkan.
Akan tetapi apabila persembahan jasa diberikan,
kepada Sangha atas nama mereka,
maka akan dapat menolong mereka dalam waktu yang lama,
di masa datang maupun di masa sekarang.
Kewajiban Dhamma untuk keluarga telah dipertunjukkan,
dan bagaimana pelimpahan jasa
kepada yang telah meninggal dilaksanakan,
dan bagaimana para Bhikkhu telah diberikan kekuatan,
dan betapa besar jasa kebaikan yang telah anda perbuat.
(Khuddakanikya I, Khuddhakapha VII, p.7)
222

JINAPAJARA GTH
JAYSANGAT BUDDH,
JETVMRA SAVHANA
CATUSACCSABHA RASA
YE PIVISU NARSABH,
TAHA KARDAYO BUDDH
AHAVSATI NYAK
SABBE PATIHIT MAYHA
MATTHAKE TE MUNISSAR,
SSE PATIHITO MAYHA
BUDDHO DHAMMO DVILOCANE
SAGHO PATIHITO MAYHA
URE SABBAGUKARO,
HADAYE ME ANURUDDHO
SRPUTTO CA DAKKHINE
KOAO PIHIBHGASMI
MOGGALLNO CA VMAKE,
DAKKHIE SAVANE MAYHA
SU NANDARHULO
KASSAPO CA MAHNMO
UBHSU VMASOTAKE,
KESATO PIHIBHGASMI
SURIYO VA PABHAKARO
NISINNO SIRISAMPANNO
SOBHITO MUNIPUGAVO,
KUMRAKASSAPO THERO
MAHES CITTAVDAKO
SO MAYHA VADANE NICCA
PATIHSI GUKARO,
PUO AGULIMLO CA
UPLI NANDASVAL
THER PACA IME JT
NALE TLAK MAMA,

223

SESSTI MAHTHER
VIJIT JINASVAK
ETESTI MAHTHER
JITAVANTO JINORAS,
JALANT SLATEJENA
AGAMAGESU SAHIT
RATANA PURATO SI
DAKKHIE METTASUTTAKA,
DHAJAGGA PACCHATO SI
VME AGULIMLAKA
KHANDHAMORAPARITTACA
NIYASUTTAKA,
KSE CHADANA SI
SES PKRASAHIT
JINANNVARASAYUTT
SATTAPKRALAKAT,
VTAPITTDISAJT
BHIRAJJHATTUPADDAV
ASES VINAYA YANTU
ANANTAJINATEJAS,
VASATO ME SAKICCENA
SAD SAMBUDDHAPAJARE
JINAPAJARAMAJJHAMHI
VIHARANTA MAHTALE
SAD PLENTU MA SABBE
TE MAHPURISSABH,
ICCEVAMANTO SUGUTTO SURAKKHO,
JINNUBHVENA JITUPADDAVO,
DHAMMNUBHVENA JITRISAGHO,
SAGHNUBHVENA JITANTARYO,
SADDHAMMNUBHVAPLITO,
CARMI JINAPAJARE TI.

224

Para Pahlawan telah menduduki Tahta Kemenangan


setelah mengalahkan semua kejahatan Mara Penggoda
berkat penembusan Empat Kesunyataan Mulia,
yang telah ditembus oleh Junjungan para Dewa dan Manusia
Nan Mulia tersebut.
Sang Tahakara Buddha
beserta Kedua Puluh Delapan Buddha lainnya,
semoga mereka semua bersemayam di atas kepalaku.
Semoga para Buddha bersemayam di kepalaku,
Dhamma di kedua mataku,
dan Sagha ladang berbuat jasa kebajikan bersemayam di bahuku.
Semoga Anuruddha bersemayam di hatiku,
Srputta di sisi kananku,
Koaa di belakangku,
dan Mogallna di sisi kiriku.
Di telinga kananku bersemayamlah nanda dan Rhula,
di telinga kiriku Kassapa dan Mahnma.
Di belakang dari ujung-ujung rambutku
bersinarlah cemerlang laksana Sang Surya,
disanalah bertahta dengan Agung-Nya Sobhita,
Buddha yang memancarkan sinar yang Maha Sempurna.
Sang kumra Kassapa Buddha yang terpuji,
pengkhotbah yang Maha Pandai,
Sumber dari semua kebajikan Beliau,
senantiasa bersemayam di mulutku.
Bersemayam di dahiku bagaikan Tilaka,
kelima Thera Mulia, yaitu:
Pua, Agulimla, Upli, Nanda, dan Sval.
Delapan puluh Mahathera lainnya
siswa-siswa dari Sang Pemenang,
mereka yang tenang, yang terbebas dari kekotoran batin,
dalam kegemilangan kebajikan mereka,
bersemayamlah di bagian-bagian lain dari tubuhku.
225

Ratana Sutta (Dhamma tentang permata mulia) menetaplah di


hadapanku,
di sebelah kananku menetaplah Metta Sutta (Dhamma tentang
cinta kasih),
Dhajagga Paritta (Dhamma perlindungan rasa takut dan khawatir)
menetaplah di belakangku,
di sebelah kiriku menetaplah Agulimla Paritta
(Dhamma pernyataan kebenaran Y.A Agulimla).
Perlindungan-perlindungan dari Khandha Paritta, Mora Paritta
serta tntiya Paritta bagaikan atap-atap langit
dan sutta (percakapan dhamma) yang lain menetaplah bagaikan
kubu-kubu pertahanan di sekitarku,
dengan diperkuat oleh kekuatan yang berpengaruh dari Sang
Pemenang.
Berdasarkan pancaran yang tiada batas dari kekuatan kebajikan
mereka,
semoga semua kesukaran, penderitaan, kecemasan,
atau kegelisahan lahir batin dan sebagainya,
dilenyapkan semua tanpa pengecualian,
melindungi diriku sedemikian rupa dengan jalan apapun juga,
mengatasi semua kesukaran berdasarkan kekuatan dari Sang
Pemenang.
Senantiasa mempersatukan diri dalam menjalankan empat
kewajiban,
berdiamlah aku dalam Istana Buddha yang dihiasi oleh dindingdinding Dhamma,
semoga Manusia-Manusia Suci tersebut
senantiasa melindungiku yang sedang berdiam di tengah-tengah
Istana Buddha yang merupakan Kediaman Luhur ini.
Semoga dengan kekuatan semua Buddha,
dengan kekuatan semua Dhamma,
dan dengan kekuatan semua Sagha,
aku dapat mengalahkan pasukan musuh nafsu-nafsu indria
dan hidup berbahagia, terjaga oleh Dhamma yang gemilang.
Semoga Dhamma yang murni ini memberikan perlindungan di
sekeliling diriku yang sedang berdiam di dalam Istana Buddha ini.

226

JAYA GTH
NAMO ME BUDDHATEJAS
RATANATTAYADHAMMIK
TEJAPASIDDHIPASIDEV
NRYABORAMESUR
SIDDHI BROHM CA IND CA
CATULOK GAMBHRAKKHAK
SAMUDD BHTUNGAG CA
SAHRAMBJAYA PASIDDHI BHAVANTU TE
JAYA JAYA DHORANI DHORANI
UDADHI UDADHI NDI NDI
JAYA JAYA GAGONLATONLANISAI
NIRAI SAISENA MERURJJABOLNORAJ
JAYA JAYA GAMBHRA SOMBH
NGENDANGI PISCCA BHTAKLI
JAYA JAYA DUNNIMITTA ROG
JAYA JAYA SIGISUDDNA-MUKHAJ
JAYA JAYA VARUAMUKHASTR
JAYA JAYA CAMPDINGAKULA-GANTHOK
JAYA JAYA GAJJAGONNATURO,
SUKARO BHJO SIHABIAGGHADIP
JAYA JAYA VARUMUKHYATR
JITA JITA SENRIPUNASUDDHI-NORAD
JAYA JAYA SUKHSUKH JIV
JAYA JAYA DHORAI TALESAD-SUJAY
JAYA JAYA DHORA SANTISAD
JAYA JAYA MAKARAJRA BHAVAGGE
JAYA JAYA VARUAYAKKHE
JAYA JAYA RAKKHASESURABH-JATEJ
JAYA JAYA BROHMMENDAGA
JAYA JAYA RJDHIRJJSACHAI
JAYA JAYA PATHAVI SABBA
JAYA JAYA ORAHANT PACCEKA-BUDDHASVA
JAYA JAYA MAHESURO HAROHARINDEV
JAYA JAYA BROHMSURAKKHO
JAYA JAYA NGOVIRULHAKO
VIRUPAKKHO CANDIMRAVI
INDO CA VENATEYYO CA
KUVERO VARUOPI CA
AGGI VYO CA PJUHO
227

KUMRO DHATARAHAKO
AHARASA MAHDEV
SIDDHIT PASA DAVO
ISNO SVAK SABB
JAYA RMO BHAVANTU TE
JAYA DHAMMO CA SAGHO CA
DASAPLO CA JAYAKA
ETENA JAYATEJENA
JAYA SOTTHI BHAVANTU TE
ETENA BUDDHA TEJENA
HOTUTE JAYAMAGALA
JAYOPI BUDDHASSA SIRIMATO AYA MRASSA CA
PPIMATO PARJAYO
UGGHO SAYAMBODHIMADE PAMODIT JAYATAD
BROHMAGA MAHESINO
JAYOPI BUDDHASSA SIRIMATO AYA MRASSA CA
PPIMATO PARJAYO
UGGHO SAYAMBODHIMADE PAMODIT JAYATAD
INDAGA MAHESINO
JAYOPI BUDDHASSA SIRIMATO AYA MRASSA CA
PPIMATO PARJAYO
UGGHO SAYAMBODHIMADE PAMODIT JAYATAD
DEVAGAN MAHESINO
JAYOPI BUDDHASSA SIRIMATO AYA MRASSA CA
PPIMATO PARJAYO
UGGHO SAYAMBODHIMADE PAMODIT JAYATAD
SUPAAGA MAHESINO
JAYOPI BUDDHASSA SIRIMATO AYA MRASSA CA
PPIMATO PARJAYO
UGGHO SAYAMBODHIMADE PAMODIT JAYATAD
NGAGA MAHESINO
JAYOPI BUDDHASSA SIRIMATO AYA MRASSA CA
PPIMATO PARJAYO
UGGHO SAYAMBODHIMADE PAMODIT JAYATAD
SAHRAMBAGA MAHESINO

228

JAYANTO BODHIY MLE


SAKYNA NANDIVAHANO
EVA TVA VIJAYO HOHI
JAYASSU JAYAMAGALE
APARJITAPALLAKE
SSE PHVIPOKKHARE
ABHISEKE SABBABUDDHNA
AGGAPPATTO PAMODATI
SUNAKKHATTA SUMAGALA
SUPABHTA SUHUHITA
SUKHAO SUMUHUTTO CA
SUYIHA BRAHMACRISU
PADAKKHIA KYAKAMMA
VCKAMMA PADAKKHIA
PADAKKHIA MANOKAMMA
PAIDHI TE PADAKKHI
PADAKKHINI KATVNA
LABHANTATTHE PADAKKHIE
TE ATTHALADDH SUKHIT
VIRUHA BUDDHASSANE
AROG SUKHIT HOTHA
SAHA SABBEHI TIBHI
SANTU BHONTOYEDEV
ASAMI THNE ADHIGAT
DIGHYUK SAD HONTU
SUKHIT HONTU SABBAD
RAKKHANTU SABBASATTNA
RAKKHANTU JINASSANA
Y KECI PATTHAN TESA
SABBE PRENTU MANORTH
YUTTA KLE PAVASSANTU
VASSA VASS VALHAK
ROG CUPADDAV TESA
NIVRENTU CA SABBAD
KYA SUKHA CITTISUKHA
RAHANTU YTHRAHA

229

DASA PRAM GTH


DNA PRM SAMPANNO, DNA UPAPRAM
SAMPANNO,
DNA PARAMATTHAPRAM SAMPANNO
METT MAYTR KARU MUDT UPEKKH PRAM
SAMPANNO
ITIPISO BHAGAV
SILA PRAM SAMPANNO, SILA UPAPRAM
SAMPANNO,
SILA PARAMATTHAPRAM SAMPANNO
METT MAYTR KARU MUDT UPEKKH PRAM
SAMPANNO
ITIPISO BHAGAV
NEKKHAMMA PRAM SAMPANNO, NEKKHAMMA
UPAPRAM SAMPANNO,
NEKKHAMMA PARAMATTHAPRAM SAMPANNO
METT MAYTR KARU MUDT UPEKKH PRAM
SAMPANNO
ITIPISO BHAGAV
PA PRAM SAMPANNO, PAA UPAPRAM
SAMPANNO,
PA PARAMATTHAPRAM SAMPANNO
METT MAYTR KARU MUDT UPEKKH PRAM
SAMPANNO
ITIPISO BHAGAV
VIRIYA PRAM SAMPANNO, VIRIYA UPAPRAM
SAMPANNO,
VIRIYA PARAMATTHAPRAM SAMPANNO
METT MAYTR KARU MUDT UPEKKH PRAM
SAMPANNO
ITIPISO BHAGAV
KHANTI PRAM SAMPANNO, KHANTI UPAPRAM
SAMPANNO,
KHANTI PARAMATTHAPRAM SAMPANNO
METT MAYTR KARU MUDT UPEKKH PRAM
SAMPANNO
ITIPISO BHAGAV
230

SACCA PRAM SAMPANNO, SACCA UPAPRAM


SAMPANNO,
SACCA PARAMATTHAPRAM SAMPANNO
METT MAYTR KARU MUDT UPEKKH PRAM
SAMPANNO
ITIPISO BHAGAV
ADHIHNA PRAM SAMPANNO, ADHIHNA
UPAPRAM SAMPANNO,
ADIHNA PARAMATTHAPRAM SAMPANNO
METT MAYTR KARU MUDT UPEKKH PRAM
SAMPANNO
ITIPISO BHAGAV
METT PRAM SAMPANNO, METT UPAPRAM
SAMPANNO,
METT PARAMATTHAPRAM SAMPANNO
METT MAYTR KARU MUDT UPEKKH PRAM
SAMPANNO
ITIPISO BHAGAV
UPEKKH PRAM SAMPANNO,
UPEKKH UPAPRAM SAMPANNO,
UPEKKH PARAMATTHAPRAM SAMPANNO
METT MAYTR KARU MUDT UPEKKH PRAM
SAMPANNO
ITIPISO BHAGAV
DASA PRAM SAMPANNO, DASA UPAPRAM
SAMPANNO,
DASA PARAMATTHAPRAM SAMPANNO
METT MAYTR KARU MUDT UPEKKH PRAM
SAMPANNO
ITIPISO BHAGAV
BUDDHA SARANA GACCHMI NAMAMIHA

231

MONGKOL CAKKAVAN GTH


IMASSAMING MONGKOL CAKKAVAN THANGPEDTHID
PRASITTHI
CONGMAPEN KAMPHENG KEAW THANG CED CHAN
MAPONGKAN
HOMLOM ROB-KROB THURANATTA RACHA SEMANA
KHETTE
SAMANTA SATAYO CHANA SATA SAHASSANI BUDDHA
CHALA
PARIK KHETTE RAKKHANTU SURAKKHANTU
IMASSAMING MONGKOL CAKKAVAN THANGPEDTHID
PRASITTHI
CONGMAPEN KAMPHENG KEAW THANG CED CHAN
MAPONGKAN
HOMLOM ROB-KROB THURANATTA RACHA SEMANA
KHETTE
SAMANTA SATAYO CHANA SATA SAHASSANI
DHAMMA CHALA
PARIK KHETTE RAKKHANTU SURAKKHANTU
IMASSAMING MONGKOL CAKKAVAN THANGPEDTHID
PRASITTHI
CONGMAPEN KAMPHENG KEAW THANG CED CHAN
MAPONGKAN
HOMLOM ROB-KROB THURANATTA RACHA SEMANA
KHETTE
SAMANTA SATAYO CHANA SATA SAHASSANI
PACEKKABUDDHA CHALA
PARIK KHETTE RAKKHANTU SURAKKHANTU
IMASSAMING MONGKOL CAKKAVAN THANGPEDTHID
PRASITTHI
CONGMAPEN KAMPHENG KEAW THANG CED CHAN
MAPONGKAN
HOMLOM ROB-KROB THURANATTA RACHA SEMANA
KHETTE
SAMANTA SATAYO CHANA SATA SAHASSANI SAGH
CHALA
PARIK KHETTE RAKKHANTU SURAKKHANTU
232

ATTHANGA DISANI
1. BURABH RASSAMI PHRA BUDDHAGUA
BURABH RASSAMI PHRA DHAMMETA
BURABH RASSAMI PHRA SAGHNA
DUKKHAROGABHAYA VIVANCHAIYE
SAPPHADHUK SAPPHASOK SAPPHAROK
SAPPHABHAY SAPPHAKROH
SANIAD CANRAI VIVANCHAIYE
SAPPHADHANA SAPPHALBHA
BHAVANTU ME RAKKHANTU SURAKKHANTU
2. KHANE RASSAMI PHRA BUDDHAGUA
KHANE RASSAMI PHRA DHAMMETA
KHANE RASSAMI PHRA SAGHNA
DUKKHAROGABHAYA VIVANCHAIYE
SAPPHADHUK SAPPHASOK SAPPHAROK
SAPPHABHAY SAPPHAKROH
SANIAD CANRAI VIVANCHAIYE
SAPPHADHANA SAPPHALBHA
BHAVANTU ME RAKKHANTU SURAKKHANTU
3. THAKSIN RASSAMI PHRA BUDDHAGUA
THAKSIN RASSAMI PHRA DHAMMETA
THAKSIN RASSAMI PHRA SAGHNA
DUKKHAROGABHAYA VIVANCHAIYE
SAPPHADHUK SAPPHASOK SAPPHAROK
SAPPHABHAY SAPPHAKROH
SANIAD CANRAI VIVANCHAIYE
SAPPHADHANA SAPPHALBHA
BHAVANTU ME RAKKHANTU SURAKKHANTU
4. HORADI RASSAMI PHRA BUDDHAGUA
HORADI RASSAMI PHRA DHAMMETA
HORADI RASSAMI PHRA SAGHNA
DUKKHAROGABHAYA VIVANCHAIYE
SAPPHADHUK SAPPHASOK SAPPHAROK
SAPPHABHAY SAPPHAKROH
SANIAD CANRAI VIVANCHAIYE
SAPPHADHANA SAPPHALBHA
233

BHAVANTU ME RAKKHANTU SURAKKHANTU


5. PACCIM RASSAMI PHRA BUDDHAGUA
PACCIM RASSAMI PHRA DHAMMETA
PACCIM RASSAMI PHRA SAGHNA
DUKKHAROGABHAYA VIVANCHAIYE
SAPPHADHUK SAPPHASOK SAPPHAROK
SAPPHABHAY SAPPHAKROH
SANIAD CANRAI VIVANCHAIYE
SAPPHADHANA SAPPHALBHA
BHAVANTU ME RAKKHANTU SURAKKHANTU
6. PHAYAPH RASSAMI PHRA BUDDHAGUA
PHAYAPH RASSAMI PHRA DHAMMETA
PHAYAPH RASSAMI PHRA SAGHNA
DUKKHAROGABHAYA VIVANCHAIYE
SAPPHADHUK SAPPHASOK SAPPHAROK
SAPPHABHAY SAPPHAKROH
SANIAD CANRAI VIVANCHAIYE
SAPPHADHANA SAPPHALBHA
BHAVANTU ME RAKKHANTU SURAKKHANTU
7. UDORN RASSAMI PHRA BUDDHAGUA
UDORN RASSAMI PHRA DHAMMETA
UDORN RASSAMI PHRA SAGHNA
DUKKHAROGABHAYA VIVANCHAIYE
SAPPHADHUK SAPPHASOK SAPPHAROK
SAPPHABHAY SAPPHAKROH
SANIAD CANRAI VIVANCHAIYE
SAPPHADHANA SAPPHALBHA
BHAVANTU ME RAKKHANTU SURAKKHANTU
8. SAN RASSAMI PHRA BUDDHAGUA
SAN RASSAMI PHRA DHAMMETA
SAN RASSAMI PHRA SAGHNA
DUKKHAROGABHAYA VIVANCHAIYE
SAPPHADHUK SAPPHASOK SAPPHAROK
SAPPHABHAY SAPPHAKROH
SANIAD CANRAI VIVANCHAIYE
SAPPHADHANA SAPPHALBHA
234

BHAVANTU ME RAKKHANTU SURAKKHANTU


9. PATHAVI RASSAMI PHRA BUDDHAGUA
PATHAVI RASSAMI PHRA DHAMMETA
PATHAVI RASSAMI PHRA SAGHNA
DUKKHAROGABHAYA VIVANCHAIYE
SAPPHADHUK SAPPHASOK SAPPHAROK
SAPPHABHAY SAPPHAKROH
SANIAD CANRAI VIVANCHAIYE
SAPPHADHANA SAPPHALBHA
BHAVANTU ME RAKKHANTU SURAKKHANTU
10. PO RASSAMI PHRA BUDDHAGUA
PO RASSAMI PHRA DHAMMETA
PO RASSAMI PHRA SAGHNA
DUKKHAROGABHAYA VIVANCHAIYE
SAPPHADHUK SAPPHASOK SAPPHAROK
SAPPHABHAY SAPPHAKROH
SANIAD CANRAI VIVANCHAIYE
SAPPHADHANA SAPPHALBHA
BHAVANTU ME RAKKHANTU SURAKKHANTU
11. VYO RASSAMI PHRA BUDDHAGUA
VYO RASSAMI PHRA DHAMMETA
VYO RASSAMI PHRA SAGHNA
DUKKHAROGABHAYA VIVANCHAIYE
SAPPHADHUK SAPPHASOK SAPPHAROK
SAPPHABHAY SAPPHAKROH
SANIAD CANRAI VIVANCHAIYE
SAPPHADHANA SAPPHALBHA
BHAVANTU ME RAKKHANTU SURAKKHANTU
12. TEJO RASSAMI PHRA BUDDHAGUA
TEJO RASSAMI PHRA DHAMMETA
TEJO RASSAMI PHRA SAGHNA
DUKKHAROGABHAYA VIVANCHAIYE
SAPPHADHUK SAPPHASOK SAPPHAROK
SAPPHABHAY SAPPHAKROH
SANIAD CANRAI VIVANCHAIYE
SAPPHADHANA SAPPHALBHA
235

BHAVANTU ME RAKKHANTU SURAKKHANTU

236

BAB VII
PJ GTH PADA HARI RAYA BUDDHIS
MGHA-PUAM-PJ GATH
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMSAMBUDDHASSA
(tikkhattu)
AJJYA MGHAPUAM SAMPATT.
MGHANAKKHATTENA, PUACANDO YUTTO.
YATTHA TATHGATO ARAHA SAMMSAMBUDDHO,
CTURAGIKE SVAKASANNIPTE,
OVDAPIMOKKHA UDDISI.
TAD HI AHATERASNI BHIKKHUSATNI,
SABBESAYEVA KHSAVNA, SABBE TE
EHIBHIKKHUK, SABBEPI TE ANMANTITVA,
BHAGAVATO SANTIKA GAT, VEUVANE
KALANDAKANIVPE, MGHAPUAMIYA
VAHAMNAKACCHYYA, TASMICA SANNIPTE,
BHAGAV VISUDDHUTTAMUPOSATHA AKSI,
OVDAPIMOKKHA UDDISI.
AYA AMHKA BHAGAVATO, EKOYEVA
SVAKASANNIPTO, AHOSI CTURAGIKO,
AHATERASNI BHIKKHUSATNI,
SABBESAYEVA KHSAVNA. MAYANDNI,
IMA MGHA-PUAM-NAKKHATTASAMAYA, TAKKLASADISA SAMPATT,
SUCIRAPARINIBBUTAMPI, TA BHAGAVANTA,
SAMANUSSARAMN, IMASMI TASSA BHAGAVATO,
SAKKHIBHTE CETIYE.
IMEHI DAA-DPA-DHPA-PUPPHDI-SAKKREHI
TA BHAGAVANTA TNI CA AHATERASNI
BHIKKHUSATNI ABHIPJAYMA. SDHU
NO BHANTE BHAGAV, SASVAKASAGHO,
SUCIRA-PARINIBBUTOPI, GUEHI DHARAMNO,
IME SAKKRE PAIGGAHTU, AMHKA,
DGHARATTA, HITYA, SUKHYA.
237

KATA PUJA PADA HARI MAGHA


Terpujilah Sang Bhagav, Yang Maha Suci,
Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna.
(tiga kali)

Pada hari Purnama Sidhi di bulan Magha,


Yang Maha Suci Sammsambuddha Gotama
menguraikan OVDAPIMOKKH
yang mempunyai empat ciri dalam Pertemuan Agung nan Suci.
1. Pada kesempatan itu hadirlah 1250 Bhikkhu,
2. Mereka semua telah mencapai tingkat Arahat,
3. Mereka ditahbiskan sendiri oleh Sang Buddha dengan cara Ehi
Bhikkhu Upasampada,
4. Mereka hadir tanpa diundang dan tanpa kesepakatan.
Pertemuan Agung nan Suci ini berlangsung di Taman Tupai
di hutan bambu Veluvana-rama.
Di tengah-tengah pertemuan tersebut,
Sammsambuddha Gotama mengadakan UPOSATHA
dan membabarkan OVDAPIMOKKH.
Pada saat Purnama Sidhi di bulan Mgha ini,
walaupun Sang Buddha telah lama mencapai Parinibbna,
kini kami memuja dengan dupa, lilin, dan bunga di hadapan altar,
untuk menghormat Sang Buddha serta para Arahat.
Semoga pj yang kita laksanakan ini membawa manfaat
demi kebahagiaan dan kesejahteraan kita semua untuk selamalamanya.

238

VISKHA-PUAM-PJ GTH
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMSAMBUDDHASSA
(tikkhatu)
YAMAMHA KHO MAYA, BHAGAVANTA SARAA
GAT, YO NO BHAGAV SATTH, YASSA CA MAYA
BHAGAVATO DHAMMA ROCEMA.
AHOSI KHO SO BHAGAV, MAJJHIMESU JANAPADESU
ARIYAKESU MANUSSESU UPPANNO, KHATTIYO
JTIY, GOTAMO GOTTENA, SAKYAPUTTO
SAKYAKUL PABBAJITO, SADEVAKE LOKE SAMRAKE
SABRAHMAKE, SASSAMAABRHMAIY
PAJYA SADEVAMANUSSYA, ANUTTARA
SAMMSAMBODHI ABHISAMBUDDHO.
NISSASAYA KHO SO BHAGAV, ARAHA
SAMMSAMBUDDHO, VIJJCARAASAMPANNO
SUGATO LOKAVID, ANUTTARO
PURISADAMMASRATHI SATTH DEVAMANUSSNA
BUDDHO BHAGAV.
SVKKHTO KHO PANA, TENA BHAGAVA DHAMMO,
SANDIHIKO AKLIKO EHIPASSIKO, OPANAYIKO
PACCATA VEDITABBO VIHI.
SUPAIPANNO KHO PANASSA, BHAGAVATO
SVAKASAGHO, UJUPAIPANNO BHAGAVATO
SVAKASAGHO, YAPAIPANNO BHAGAVATO
SVAKASAGHO, SMCIPAIPANNO BHAGAVATO
SVAKASAGHO, YADIDA CATTRI PURISAYUGNI,
AHA PURISAPUGGAL.
ESA BHAGAVATO SVAKASAGHO, HUNEYYO
PHUNEYYO DAKKHIEYYO AJALKARAIYO
ANUTTARA PUKKHETTA LOKASSA.
AYA KHO PANA PAIM, TA BHAGAVANTA
UDISSA, KAT PATIHPIT, YVADEVA
DASSANENA, TA BHAGAVANTA ANUSSARITV,
PASDASAVEGAPAILBHYA.
239

MAYA KHO ETARAHI, IMA VISKHAPUAM-KLA, TASSA BHAGAVATO,


JTISAMBODHINIBBNAKLASAMMATA PATV,
IMA HNA SAMPATT.
IME DAA-DPA-DHPDI-SAKKRE GAHETV,
ATTANO KYA, SAKKRPADHNA
KARITV, TASSA BHAGAVATO, YATHBHUCCE
GUE ANUSSARANT, IMA PAIMGHARA,
TIKKHATTU PADAKKHIAM KARISSMA,
YATHGAHITEHI SAKKREHI, PJA KURUMN.
SDHU NO BHANTE BHAGAV,
SUCIRAPARINIBBUTOPI, TABBEHI GUEHI,
ATTRAMMAATYA PAYAMNO, IME AMHEHI
GAHITE SAKKRE, PAIGGAHTU, AMHKA,
DGHARATTA, HITYA, SUKHYA.

KATA PUJA PADA HARI WAISAK

Terpujilah Sang Bhagav, Yang Maha Suci,


Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna.
(tiga kali)
Kami berlindung kepada Sang Bhagav,
Sang Bhagav Guru Junjungan kami;
Dalam Dhamma Sang Bhagav kami berbahagia;
Sang Bhagav telah lahir, di tengah-tengah umat manusia;
Di Suku Sakya di Negara Madya, di keluarga kesatria Gotama;
Beliau putra Raja Sakya;
Meninggalkan keduniawian, mencapai Penerangan Sempurna di
antara para Dewa, Mara, dan Brahma;
Di antara para Samana, Brahmana, Manusia, dan Dewa;
Penerangan Sempurna yang tidak diragukan lagi;
Demikianlah Sang Bhagav; Yang Maha Suci,
Yang telah mencapai Penerangan Sempurna;
Sempurna pengetahuan serta tindak-tandukNya,
Sempurna Menempuh Jalan (ke Nibbna),
Pengenal segenap alam;
Pembimbing manusia yang tiada taranya;
240

Guru para Dewa dan Manusia, Yang Sadar,


Yang Patut Dimuliakan;
Dhamma Sang Bhagav telah sempurna dibabarkan;
Berada sangat dekat, tak lapuk oleh waktu,
mengundang untuk dibuktikan; menuntun ke dalam batin,
dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing-masing.
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak baik;
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak lurus;
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak benar;
Sagha siswa Sang Bhagav telah bertindak pantas;
Mereka merupakan empat pasang makhluk,
terdiri dari delapan jenis makhluk suci ; 41
Itulah Sagha siswa Sang Bhagav;
Yang patut menerima pemberian,
tempat bernaung, persembahan serta penghormatan;
Lapangan untuk menanam jasa, yang tiada taranya di alam
semesta;
Buddharupa ini, telah dibangun oleh umat Buddha
untuk mengingat keluhuran Sang Buddha;
Timbullah keyakinan, timbullah perenungan;
Saat ini, kami semua berkumpul di sini,
pada saat purnama di bulan Waisak;
Saat kelahiran, saat Penerangan Sempurna,
dan saat Parinibbna Sang Buddha;
Dengan amisa-puja ini: lilin, dupa, dan bunga;
Kupersembahkan pj dengan sepenuh hati,
mengingat keluhuran Sang Buddha;
Kepada Sang Buddha, yang walaupun telah lama Parinibbna;
Semoga kebajikan Beliau yang abadi, menerima pj kami ini;
Demi kebahagiaan, demi manfaat,
dan demi kesejahteraan kami semua, untuk selama-lamanya.

41 Mereka disebut Ariya Sangha, makhluk-makluk yang telah mencapai


Sotpatti Magga dan Phala, Sakdgami Magga dan Phala, ngami
Magga dan Phala, dan Arahatta Magga dan Phala.
241

ASHA-PUAM-PJ GTH
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMSAMBUDDHASSA
(tikkhattu)
YAMAMHA KHO MAYA, BHAGAVANTA SARAA
GAT, YO NO BHAGAV SATTH, YASSA CA MAYA
BHAGAVATO DHAMMA ROCEMA.
AHOSI KHO SO BHAGAV, ARAHA
SAMMSAMBUDDHO, SATTESU KRUA PAICCA,
KARUYAKO HITES, ANUKAMPA UPDYA,
SHA-PUAMIYA BRASIYA ISIPATANE
MIGADYE, PACAVAGGIYNA BHIKKHNA,
ANUTTARA DHAMMA-CAKKA, PAHAMA
PAVATTETV, CATTRI ARIYA-SACCNI PAKSESI.
TASMICA KHO SAMAYE, PACAVAGGIYNA
BHIKKHNA PAMUKHO, YASM
AKOAO, BHAGAVATO DHAMMA
SUTV, VIRAJA VTAMALA, DHAMMACAKKHU
PAILABHITV, YAKICI SAMUDAYADHAMMA,
SABBANTA NIRODHADHAMMANTI.
BHAGAVANTA UPASAMPADA YCITV,
BHAGAVATOYEVA SANTIK, EHI-BHIKKHUUPASAMPADA PAILABHITV, BHAGAVATO
DHAMMAVINAYE, ARIYA-SVAKA-SAGHO LOKE
PAHAMA UPPANNO AHOSI.
TASMICPI KHO SAMAYE SAGHARATANA LOKE,
PAHAMA UPPANNA AHOSI, BUDDHARATANA,
DHAMMARATANA, SAGHARATANANTI,
TIRATANA SAMPUA AHOSI.
MAYA KHO ETARAHI, IMA SHA-PUAMKLA, TASSA BHAGAVATO, DHAMMACAKKAPPAVATTANA-KLA-SAMMATA, ARIYASVAKA-SAGHA-UPPATTI-KLA-SAMMATACA,
RATANATTAYASAMPURAAKLASAMMATACA
PATV, IMA HNA SAMPATT.
242

IME SAKKRE GAHETV, ATTANO KYA,


SAKKRPADHNA KARITV, TASSA BHAGAVATO,
YATH-BHUCCE GUE ANUSSARANT, IMA
BUDDHAPAIMA, TIKKHATTU PADAKKHIA
KARISSMA, YATH-GAHITEHI SAKKREHI, PJA
KURUMN.
SDHU NO BHANTE BHAGAV, SUCIRAPARINIBBUTOPI TABBEHI GUEHI,
ATTRAMMAATYA PAYAMNO. IME AMHEHI
GAHITE SAKKRE, PAIGGAHTU, AMHKA,
DGHARATTA, HITYA, SUKHYA.

KATA PUJA PADA HARI ASADHA


Terpujilah Sang Bhagav, Yang Maha Suci,
Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna.
(tiga kali)
Kita semua menghormati Sang Buddha sebagai Guru Junjungan
kita.
Kita berbahagia dalam Dhamma Sang Buddha.
Sang Buddha mencapai Penerangan Sempurna dengan usahaNya
sendiri.
Dengan belas kasihan Beliau kepada semua makhluk,
dan demi manfaat bagi dunia ini,
Sang Buddha mengajarkan Dhammacakkapavatana Sutta,
menguraikan Empat Kesunyataan Mulia,
dalam bulan Asaha-purnami.
Pada waktu itu,
pertapa Aa Kondanna sebagai pemimpin lima pertapa,
telah mendengarkan wejangan Dhamma,
mengerti dan mengetahui bahwa segala sesuatu yang muncul
akan berkembang dan lenyap,
segera mohon diterima sebagai Bhikkhu.

243

Beliau adalah bhikkhu pertama di dunia ini.


Demikian pula pertapa yang lain,
masing-masing mohon diterima sebagai murid Sang Buddha.
Pada waktu itulah, Sagharatana muncul di dunia ini dan
sekaligus pula Sang Tiratana,
yaitu Buddharatana, Dhammaratana, Sagharatana.
Pada hari itu, hari Asaha-purnami,
Sang Buddha telah membabarkan Dhammacakkapavatana Sutta.
Pada saat itu terbentuklah Ariya Sagha
dan lengkaplah Sang Tiratana.
Pada hari ini kita menghormat
dengan pikiran, ucapan, perbuatan
serta pula dengan dupa, lilin, dan bunga.
Walaupun Sang Buddha telah lama Parinibbna,
semoga persembahan kita ini bermanfaat
dan membawa kebahagiaan bagi kami untuk selama-lamanya.

244

KATHINA-PJ GTH
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMSAMBUDDHASSA
(tikkhattu)
IMA BHANTE, SAPPARIVRA CIVARADDUSSA
SAGHASSA ONOJAYMA. SDHU NO BHANTE,
SAGHO IMA SAPPARIVRA CIVARADDUSSA
PAIGGANHTU PAIGGAHETV CA IMNA DUSSENA
CIVARA ATTHARATU, AMHKA DGHARATTA
HITYA SUKKHYA.

KATA PUJA PADA HARI KATHINA

Terpujilah Sang Bhagav, Yang Maha Suci,


Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna.
(tiga kali)
Bhante, kami mempersembahkan kain jubah dan segala
perlengkapannya kepada Bhikkhu Sagha.
Semoga Bhikkhu Sagha sudi menerima semua persembahan
kami.
Semoga persembahan ini dapat digunakan sebaik-baiknya,
sehingga bermanfaat dan mendatangkan kebahagiaan bagi kami
untuk selama-lamanya.

Catatan:
-- Bila di suatu Vihara ada lima orang Bhikkhu yang bervassa,
maka upacara Kathina baru dapat dilangsungkan dan dalam
Gth tersebut, kata CIVARA diganti Kathina. Pada umumnya
yang kita laksanakan adalah cvara-dana (dana kain jubah)
pada bulan Kathina ataupun Kathina dana.
-- Gth ini beserta terjemahannya diucapkan kalimat demi
kalimat oleh pemimpin kebaktian (bukan Bhikkhu) dan
selanjutnya umat mengikuti ulang, sambil masing-masing
membawa persembahannya dan dalam sikap ajali serta
bertumpu lutut.

Persembahan ini dilaksanakan pada akhir acara dan


ditutup dengan Ettavata.
245

Berikut ini adalah beberapa wacana dan terjemahannya


yang biasa digunakan dalam berbagai macam upacara.
Pembacaannya dilakukan oleh pemilik hajat secara bersamasama atau bisa diwakilkan salah seorang dengan membacanya
kata demi kata yang kemudian ditirukan oleh hadirin bersamasama. Pelaksanaan tiap-tiap upacara dapat diawali dengan
permohonan pacasla. Pembacaan tiap-tiap wacana
diawali dengan membacakan Pubbabhganamakra
(Namo tassa) tiga kali.

KAHINADNA GATH
(Wacana untuk Mempersembahkan Jubah Kahina)

Keterangan:
Kalimat persembahan kain kahina ini hanya dibaca
khusus pada upacara kahina yang memenuhi syarat-syarat
upacara kahina menurut vinaya; bukan digunakan untuk
upacara persembahan jubah di bulan kahina. Syarat-syarat
upacara kahina menurut vinaya (Saghakamma), antara lain
misalnya:
-- Upacara persembahan jubah kahina hanya dilakukan sekali
dalam satu bulan di bulan kattik (bulan setelah masa vassa
habis).
-- Upacara persembahan jubah kahina harus dilakukan di vihara
yang paling tidak ada lima bhikkhu yang bervassa di sana di
masa vassa tahun itu, dan sebagainya.

IMA BHANTE,
SAPARIVRA KAHINADUSSA
SAGHASSA, ONOJAYMA.
SADHU NO BHANTE, SAGHO,
IMA. SAPARIVRA,
KAHINADUSSA, PAIGGAHTU,
PAIGGAHETV CA, IMIN DUSSENA,
KAHINA ATTHARATU,
AMHKA DGHARATTA,
HITYA, SUKHYA.
246

Bhante, kami mempersembahkan kain jubah kahina


beserta perlengkapannya kepada Sagha.
Sebagaimana yang kami utarakan,
semoga Sagha berkenan menerima persembahan kami berupa
kain jubah kahina berserta perlengkapannya; dan semoga Sagha
dapat mengadakan kahina dengan kain ini, demi kesejahteraan
dan kebahagiaan bagi kami untuk selama-lamanya.

CVARADUSSADNA GATH
(Wacana untuk Mempersembahkan Bahan Jubah)

Keterangan:
Kalimat berikut hanya dibaca pada upacara persembahan
kain bahan jubah (bukan jubah jadi). Kalimat ini bisa
digunakan dalam upacara persembahan bahan jubah di bulan
kahina atau waktu-waktu lain.
IMNI MAYA BHANTE,
CVARADUSSNI SAPARIVRNI,
BHIKKHUSAGHASSA ONOJAYMA.
SDHU NO BHANTE BHIKKHUSAGHO
IMNI CIVARADUSSNI,
SAPARIVRNI PAIGGAHTU,
PAIGGAHETV CA IMIN DUSSENA,
CVARA KAROTU,
AMHKA DGHARATTA HITYA SUKHYA.
Bhante, kami mempersembahkan kain jubah
beserta seluruh
perlengkapannya kepada Bhikkhu Sagha.
Sebagaimana yang kami utarakan, semoga Bhikkhu Sagha
berkenan menerima persembahan kami;
dan semoga Bhikkhu Sagha dapat membuat jubah dengan kain
ini, demi kesejahteraan dan kebahagiaan bagi kami untuk selamalamanya.
247

CVARADNA GATH
(Wacana untuk Mempersembahkan Jubah)

Keterangan:
-- Kalimat berikut dibaca pada upacara persembahan jubah jadi.
Kalimat ini bisa digunakan dalam upacara persembahan jubah
di bulan kahina atau waktu-waktu lain.
-- Apabila barang yang dipersembahkan berupa jubah saja
(tanpa barang keperluan dalam catupaccaya atau barang
kappiya lainnya), dua kata saparivrni dapat ditiadakan.

IMNI MAYA BHANTE,


CVARNI SAPARIVRNI
BHIKKHUSAGHASSA ONOJAYMA
SDHU NO BHANTE BHIKKHUSAGHO,
IMNI CIVARNI,
SAPARIVRNI PAIGGAHTU
AMHKA DIGHARATTA,
HITYA SUKHYA.
Bhante, kami mempersembahkan jubah-jubah
beserta perlengkapannya kepada Bhikkhu Sagha.
Sebagaimana yang kami utarakan,
semoga Bhikkhu Sagha berkenan menerima persembahan kami,
demi kesejahteraan dan kebahagiaan bagi kami untuk selamalamanya.

248

PASUKLACVARADNA GATH
(Wacana untuk Mempersembahkan kain hutan kepada Sagha
4 bhikkhu atau lebih yg hadir)

IMNI, MAYA BHANTE,


PASUKLACVARNI, SAPARIVRNI,
BHIKKHUSAGHASSA, OOJAYMA,
SDHU NO BHANTE, BHIKKHUSAGHO,
IMNI, PASUKLACVARNI,
SAPARIVRNI, PAIGGAHTU,
AMHKA, DGHARATTA, HITYA, SUKHYA
Bhante, kami mempersembahkan kain pasuklacvara
beserta perlengkapan lainnya kepada Bhikkhu Sangha.
Sebagaimana yang kami utarakan,
semoga Bhikkhu Sangha berkenan menerima persembahan kami,
demi kesejahtaraan dan kebahagiaan bagi kami dan sanak
keluarga untuk selama-lamanya.

SENSANADNA GATH
(Wacana untuk Mempersembahkan Tempat Tinggal)

IMNI, MAYA BHANTE,


SENSANNI, GATNGATASSA,
CTUDISASSA, BHIKKHUSAGHASSA ONOJAYMA.
SDHU NO BHANTE BHIKKHUSAGHO,
IMNI SENSANNI PAIGGAHTU,
AMHKA DGHARATTA, HITYA SUKHYA.
Bhante, kami mempersembahkan sensana
kepada Bhikkhu Sagha yang datang dari segala penjuru,
baik yang telah datang atau pun yang belum.
Sebagaimana kami utarakan,
semoga Bhikkhu Sagha berkenan menerima persembahan kami,
demi kesejahteraan dan kebahagiaan bagi kami
untuk selama-lamanya.
249

SAGHADNA GATH
(Wacana untuk Mempersembahkan Saghadna)

IMNI, MAYA BHANTE,


BHATTNI, SAPARIVRNI,
BHIKKHUSAGHASSA, ONOJAYMA,
SDHU NO BHANTE, BHIKKHUSAGHO,
IMNI, BHATTNI,
SAPARIVRNI, PATIGGAHTU,
AMHKA, DIGHARATTAM, HITYA, SUKHYA.
Bhante, kami mempersembahkan makanan
beserta perlengkapan lainnya kepada Bhikkhu Sangha.
Sebagaimana yang kami utarakan, semoga Bhikkhu Sangha
berkenan menerima persembahan kami, demi kesejahtaraan dan
kebahagiaan bagi kami untuk selama-lamanya.

MATAKASAGHADNA GATH
(Wacana untuk Mempersembahkan Saghadna Buat Mendiang)

IMNI MAYA BHANTE,


MATAKABHATTNI SAPARIVRNI
BHIKKHUSAGHASSA ONOJAYMA,
SDHU NO BHANTE BHIKKHUSAGHO,
IMNI MATAKABHATTNI,
SAPARIVRNI PAIGGAHTU,
MTPITU-DNACA AMHKACEVA,
DGHARATTA HITYA SUKHYA.
Bhante, kami mempersembahkan matakabhatta
beserta dengan perlengkapan lainnya kepada Bhikkhu Sangha.
Sebagaimana kami utarakan,
semoga Bhikkhu Sangha berkenan menerima persembahan kami,
demi kesejahteraan dan kebahagiaan para leluhur,
seperti ayah-ibu dan lainnya;
serta bagi kami untuk selama-lamanya.
250

BHATTHRABHIKKHUDNA GTH
(Wacana untuk Mempersembahkan makanan kepada Bhikkhu 1,2 atau 3 Bhikkhu yang hadir)

IMNI, MAYA BHANTE,


BHATTNI, SAPARIVRNI,
BHIKKHUSLAVANTASSA, OOJAYMA,
SDHU NO BHANTE, BHIKKHUSLAVANTO,
IMNI, BHATTNI,
SAPARIVRNI, PAIGGAHATU,
AMHKA, DGHARATTA, HITYA, SUKHYA.
Bhante, kami mempersembahkan makanan
beserta perlengkapan lainnya kepada Bhikkhu Sangha.
Sebagaimana yang kami utarakan,
semoga Bhikkhu Sangha berkenan menerima persembahan kami,
demi kesejahtaraan dan kebahagiaan bagi kami dan sanak
keluarga untuk selama-lamanya.

BHATTHRASAGHADNA GTH
(Wacana untuk Mempersembahkan makanan kepada Sagha
4 bhikkhu atau lebih yang hadir)

IMNI, MAYA BHANTE,


BHATTNI, SAPARIVRNI,
BHIKKHUSAGHASSA, OOJAYAMA,
SDHU NO BHANTE, BHIKKHUSAGHO,
IMNI, BHATTNI,
SAPARIVRNI, PAIGGAHTU,
AMHKA, DIGHARATTA, HITYA, SUKHYA
Bhante, kami mempersembahkan makanan
beserta perlengkapan lainnya kepada Bhikkhu Sangha.
Sebagaimana yang kami utarakan,
semoga Bhikkhu Sangha berkenan menerima persembahan kami,
demi kesejahtaraan dan kebahagiaan bagi kami dan sanak
keluarga untuk selama-lamanya.
251

MATAKABHATTHARABHIKKHUDNA GTH
(Wacana untuk Mempersembahkan makanan Mataka kepada
Bhikkhu - 1,2 atau 3 Bhikkhu yang hadir)

IMNI, MAYA BHANTE,


MATAKABHATTNI, SAPARIVRNI,
BHIKKHUSLAVANTASSA, OOJAYAMA,
SDHU NO BHANTE, BHIKKHUSLAVANTO,
IMNI, MATAKABHATTNI,
SAPARIVRNI, PAIGGANHTU,
AMHKA, DGHARATTA,
HITYA, SUKHYA.
Bhante, kami mempersembahkan makanan mataka
beserta perlengkapan lainnya kepada Bhikkhu Sangha.
Sebagaimana yang kami utarakan,
semoga Bhikkhu Sangha berkenan menerima persembahan kami,
demi kesejahtaraan dan kebahagiaan bagi kami dan sanak
keluarga untuk selama-lamanya.

MATAKABHATTHRASAGHADNA GATH
(Wacana untuk Mempersembahkan makanan Mataka kepada
Sagha - 4 bhikkhu atau lebih yang hadir)

IMNI, MAYA BHANTE,


MATAKABHATTNI, SAPARIVRNI,
BHIKKHUSAGHASSA, OOJAYMA,
SDHU NO BHANTE, BHIKKHUSAGHO,
IMNI, MATAKABHATTNI,
SAPARIVRNI, PAIGGAHTU,
AMHKA, DGHARATTA,
HITYA, SUKHYA

252

Bhante, kami mempersembahkan makanan mataka


beserta perlengkapan lainnya kepada Bhikkhu Sangha.
Sebagaimana yang kami utarakan,
semoga Bhikkhu Sangha berkenan menerima persembahan kami,
demi kesejahtaraan dan kebahagiaan bagi kami dan sanak
keluarga untuk selama-lamanya.
Catatan:
Makanan mataka artinya makanan untuk mendiang Almarhum/
Almarhumah.

PARITTA PJ RELIK
AHA VANDMI DHATUYO,
AHA VANDAMI SABBASO,
BUDDHA DHAMMA SANGHA,
EVA DHATUYO CHATARI SA SAMMA,
DANT, KES, LOM, NAKHGI,
CHAK AHA VANDMI DHATUYO.
Menghormat Relik yang ada di alam semesta
Demikian juga relik Para Suci yang lain.
Buddha, Dhamma, Sangha,
Yang kita hormati ada 4 hal yaitu:
Gigi, Rambut, Bulu, Kuku,
Semua itu yang kami hormati.

253

KATA PERMOHONAN MAAF KEPADA TIRATANA


NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMSAMBUDDHASSA
(tikkhattu)
RATANATTAYE PAMDENA,
DVRATTAYENA KATA,
SABBA APARDHA KHAMATU NO BHANTE
(tikkhattu)
Terpujilah Sang Bhagav, Yang Maha Suci,
Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna.
(tiga kali)
Kepada Yang Mulia Bhikkhu Sangha yang berkumpul di sini,
untuk menyaksikan kata pernyataan ini,
kami memohon, meminta maaf kepada Sang Tiratana,
yaitu kepada Sang Buddha guru agung pendiri agama Buddha,
kepada Sang Dhamma, ajaran yang diajarkannya,
dan kepada Sang Sangha, para siswanya yang memiliki sila dan
berpandangan terang.
Kepada Yang Mulia Bhikkhu Sangha,
apabila ada hal-hal yang telah dilakukan oleh kami terhadap Sang
Tiratana yang kurang baik,
melalui badan jasmani, ucapan dan pikiran,
baik di depan maupun di belakang,
baik yang ingat maupun tidak ingat,
kami memohon sekiranya dimaafkan,
agar di kemudian hari kami dapat mengendalikan diri untuk
selama-lamanya.

254

NAMASKARA TELAPAK KAKI SANG BUDDHA


NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMSAMBUDDHASSA
(tikkhattu)
IMIN SAKKRENA BUDDHA PUJEMA,
IMIN SAKKRENA DHAMMA PUJEMA,
IMIN SAKKRENA SANGHA PUJEMA,
VANDMI BUDDHA BHAVAPRATIA,
TILOKAKETU TIBHAVEKANATHA,
YO LOKASETHO SAKALA KILESA,
CHETAVNA BODHESI JANA ANANTA,
YA NAMMADHYA NADIY PURINE CA TRE,
YA SACCABANDHAGIRIKE SUMANACALAGGE,
YA TATTHA YONAGAPURE MUNINO CA PADA,
TA PADALANJANAMAHA SIRASA NMAMI,
SUVANNAMLIKE SUVANNAPABBATE,
SUMANAKUTE YONAGAPURE NAMMADAYA NADIYA,
PANCAPDAVARA THANA AHA VANDMI DURATO,
ITCHEVA-MAJJAN-TANAMASSA-NEYYA,
NAMASSAMANO RATANATTAYA YA,
PUBHISANDA VIPULA ALATTHA,
TASSNUBHAVENA HATTAN TARYO,
MANTAYMI VO BHIKKHAVE PATIVEDAYMI VO
BHIKKHAVE,
KHAYA VAYA DHAMM, SAGKHARA APPAMDENA
SAMPADETHATI

Terpujilah Sang Bhagav, Yang Maha Suci,


Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna.
(tiga kali)
Kami memuja kepada Sang Buddha
Kami memuja kepada Dhamma
Kami memuja kepada Sangha
255

Kami bersujud kepada Sang Bhagava,


yang telah mencapai penerangan sempurna.
Yang merupakan bendera dunia. Yang Maha Esa di tiga alam.
Yang Mulia Sang Buddha telah melenyapkan kilesa/nafsu secara
sempurna dan membangun manusia yang tak terkira jumlahnya
untuk belajar dan mencapai Nibbana.
Kami menghormat telapak kaki Sang Buddha
yang diletakkan di tepi sungai Namatha.
Kami bernamaskara kepada telapak kaki Sang Buddha
yang terletak di gunung Sacca Bandha
dan di puncak gunung Sumana.
Kami bernamaskara kepada telapak kaki Sang Buddha
yang terletak di kota Yo Naga Puri.
Dengan sepenuh hati kami bersujud
menghormat telapak kaki Sang Buddha.
Kami bernamaskara dari jauh kepada telapak kaki Sang Buddha
yang terletak di lima lokasi sebagai berikut:
1. di gunung Suvana Malika
2. di gunung Suvana Banbatta
3. di puncak gunung Sumana Kutha
4. di kota Yo Naga Puri
5. di sungai yang bernama Namatha
Kami bernamaskara kepada Sang Tiratana yaitu Buddha,
Dhamma, Sangha, yang patut dihormat oleh semua orang,
dan akan memperoleh kebajikan yang sangat besar.
Semoga dengan kekuatan Sang Tiratana
dapat melenyapkan semua bencana dan kesukaran.
Sang Buddha telah bersabda,
Duhai para Bhikkhu dan upasaka/upasika.
Saya mengingatkan kalian bahwa
segala sesuatu akan timbul dan lenyap. Berkondisi tidak kekal.
Semoga engkau menggunakan waktu hidupmu dengan tidak
lengah, dan bermanfaat bagi dirimu sendiri dan juga bermanfaat
kepada orang lain.
256

BAB VIII
ABHIDHAMMA DAN MTIK
A. ABHIDHAMMA
DHAMMASAGAI
KUSAL DHAMM AKUSAL DHAMM ABYKAT
DHAMM, KATAME DHAMM KUSAL, YASMI
SAMAYE KMVACARA KUSALA CITTA
UPPANNA HOTI, SOMANASSASAHAGATA
AASAMPAYUTTA, RPRAMMAA V
SADDRAMMAA V, GANDHRAMMAA V
RASRAMMAA V, PHOHABBRAMMAA
V DHAMMRAMMAA V, YA YA V
PANRABBHA, TASMI SAMAYE PHASSO HOTI
AVIKKHEPO HOTI, YE V PANA TASMI SAMAYE
AEPI ATTHI PAICCASAMUPPANN ARPINO
DHAMM, IME DHAMM KUSAL.

VIBHAGA
PACAKKHAND, RPAKKHANDHO,
VEDANKKHANDHO, SAKKHANDHO,
SAKHRAKKHANDHO, VIAKKHANDHO,
TATTHA KATAMO RPAKKHANDHO, YAKINCI
RPA ATTNGATAPACUPPANNA, AJJHATTA
V BAHIDDHA V, OLRIKA V SUKHUMA
V, HNA V PANTA V, YA DRE V
SANTIKE V, TADEKAJJHA ABHISAUHITV
ABHISAKHIPITV, AYA VUCCATI
RPAKKHANDHO.

257

DHTUKATH
SAGAHO ASAGAHO, SAGAHITENA
ASAGAHITA, ASAGAHITENA SAGAHITA,
SAGAHITENA SAGAHITA, ASAGAHITENA
ASAGAHITA, SAMPAYOGO VIPPAYOGO,
SAMPAYUTTENA VIPPAYUTTA, VIPPAYUTTENA
SAMPAYUTTA, ASAGAHITA.

PUGGALAPAATTI
CHA PAATTIYO, KHANDAPAATTI,
YATANAPAATTI, DHTUPAATTI,
SACCAPAATTI,INDRIYAPAATTI,
PUGGALAPAATTI, KITTVAT PUGGALNA
PUGGALAPAATTI, SAMAYAVIMUTTO
ASAMAYAVIMUTTO, KUPPADHAMMO
AKUPPADHAMMO, PARIHNADHAMMO,
APARIHNADHAMMO, CETANBHABBO
ANURAKKHANBHABBO, PUTHUJJANO GOTRABH,
BHAYPARATO ABHAYPARATO, BHABBBAMANO
ABHABBGAMANO, NIYATO ANIYATO, PAIPANNAKO
PHALE HITO ARAH ARAHATTYA PAIPANNO

KATHVATTHU
PUGGALO UPALABBHATI,
SACCHIKATTHAPARAMATTHENTHI,
MANT, YO SACCHIKATTHO PARAMATTHO
TATO SO PUGGALO UPALABBHATI,
SACCHIKATTHAPARAMATTHENTI, NA HEVA
VATTABBE, JNHI NIGGAHA HICI, PUGGALO
UPALABBHATI, SACCHIKATTHAPARAMATTHENA,
TENA VATA RE VATTABBE, YO SACCHIKATTHO
PARAMATTHO, TATO SO PUGGALO UPALABBHATI,
SACCHIKATTHAPARAMATTHENTI MICCH.
258

YAMAKA
YE KECI KUSAL DHAMM, SABBE TE KUSALAML,
YE V PANA KUSALAML, SABBE TE DHAMM
KUSAL, YE KECI KUSAL DHAMM, SABBE
TE KUSALAMLENA EKAML, YE V PANA
KUSALAMLENA EKAML, SABBE TE DHAMM
KUSAL.

PAHNA
HETUPACCAYO, RAMMAAPACCAYO,
ADHIPATIPACCAYO, ANANTARAPACCAYO,
SAMANANTARAPACCAYO, SAHAJTAPACCAYO,
AAMAAPACCAYO, NISSAYAPACCAYO,
UPANISSAYAPACCAYO, PUREJTAPACCAYO,
PACCHJTAPACCAYO, SEVANAPACCAYO,
KAMMAPACCAYO, VIPKAPACCAYO,
HRAPACCAYO, INDRIYAPACCAYO,
JHNAPACCAYO, MAGGAPACCAYO,
SAMPAYUTTAPACCAYO, VIPPAYUTTAPACCAYO,
ATTHIPACCAYO, NATTHIPACCAYO,
VIGATAPACCAYO, AVIGATAPACCAYO.

259

B. MTIK
DHAMMASAGAMTIKPH
KUSAL DHAMM
AKUSAL DHAMM
ABYKAT DHAMM,
SUKHYA VEDANYA SAMPAYUTT DHAMM
DUKKHYA VEDANYA SAMPAYUTT DHAMM
ADUKKHAMASUKHYA VEDANYA SAMPAYUTT
DHAMM.
VIPK DHAMM
VIPKADHAMMADHAMM
NEVAVIPKANAVIPKADHAMMADHAMM.
UPDINNUPDNIY DHAMM
ANUPDINNUPDNIY DHAMM
ANUPDINNNUPDNIY DHAMM.
SAKILIHASAKILESIK DHAMM
ASAKILIHASAKILESIK DHAMM
ASAKILIHSAKILESIK DHAMM.
SAVITAKKASAVICR DHAMM
AVITAKKAVICRAMATT DHAMM
AVITAKKVICRDHAMM.
PTISAHAGAT DHAMM
SUKHASAHAGAT DHAMM
UPEKKHSAHAGAT DHAMM.
DASSANENA PAHTABB DHAMM
BHVANYA PAHTABB DHAMM
NEVADASSANENA NABHVANYA PAHTABB
DHAMM.
DASSANENA PAHTABBAHETUK DHAMM
BHVANYA PAHATABBAHETUK DHAMM
NEVADASSANENA NABHVANYA
PAHTABBAHETUK DHAMM.

260

CAYAGMINO DHAMM
APACAYAGMINO DHAMM
NEVCAYAGMINO NPACAYAGMINO DHAMM.
SEKKH DHAMM
ASEKKH DHAMM
NEVASEKKH NSEKKH DHAMM.
PARITT DHAMM
MAHAGGAT DHAMM
APPAM DHAMM.
PARITTRAMMA DHAMM
MAHAGGATRAMMA DHAMM
APPAMRAMMA DHAMM.
HN DHAMM
MAJJHIM DHAMM
PAT DHAMM.
MICCHATTANIYATA DHAMM
SAMMATTANIYAT DHAMM
ANIYAT DHAMM,
MAGGRAMMA DHAMM
MAGGAHETUK DHAMM
MAGGADHIPATINO DHAMM,
UPPANN DHAMM
ANUPPANN DHAMM
UPPDINO DHAMM,
ATT DHAMM
ANGAT DHAMM
PACCUPPANN DHAMM,
ATTRAMMA DHAMM
ANGATRAMMA DHAMM
PACCUPANNRAMMA DHAMM,
AJJHATT DHAMM
BAHIDDH DHAMM
AJJHATTABAHIDDH DHAMM,
261

AJJHATTRAMMA DHAMM
BAHIDDHRAMMA DHAMM
AJJHATTABAHIDDHRAMMA DHAMM,
SANIDASSANASAPPAIGH DHAMM
ANIDASSANASAPPAIGHA DHAMM
ANIDASSANAPPAIGHA DHAMM

VIPASSANBHMIPHA
PACAKKHAND, RPAKKHANDHO,
VEDANKKHANDHO, SAKKHANDHO,
SAKHRAKKHANDHO, VIAKKHANDHO.
DVDASYATANNI, CAKKHAVYATANA
RPYATANA, SOTYATANA SADDYATANA,
GHNYATANA GANDHYATANA,
JIVHYATANA RASYATANA,
KYYATANA PHOABBYATANA,
MANYATANA DHAMMYATANA
AHRASA DHTUYO, CAKKHUDHTU
RPADHTU CAKKHUVIADHTU, SOTADHTU
SADDADHTU SOTAVIADHTU, GHNADHTU
GANDHADHTU GHNAVIADHTU,
JIVHDHTU RASADHTU JIVHVIADHTU,
KYADHTU PHOHABBADHTU
KYAVIADHTU, MANODHTU
DHAMMADHTU MANOVIADHTU.
BVSATINDRIYNI, CAKKHUNDRIYA
SOTINDRIYA GHNINDRIYA JIVHINDRIYA
KYINDRIYA MANINDRIYA, ITTHINDRIYA,
PURISINDRIYA JVITINDRIYA, SUKHINDRIYA
DUKKHINDRIYA SOMANASSINDRIYA,
DOMANASSINDRIYA UPEKKHINDRIYA,
SADDHINDRIYA VIRIYINDRIYA SATINDRIYA,
SAMDHINDRIYA PAINDRIYA,
ANATAASSMTINDRIYA AINDRIYA
ATVINDRIYA.
262

CATTRI ARIYASACCNI, DUKKHA


ARIYASACCA, DUKKHASAMUDAYO
ARIYASACCA, DUKKHANIRODHO ARIYASACCA,
DUKKHANIRODHGAMIN PATIPAD ARIYASACCA.
AVIJJPACCAY SAKHR, SAKHRAPACCAY
VIA, VIAAPACCAY NMARPA,
NMARPAPACCAY SALYATANA,
SALYATANAPACCAY PHASSO, PHASSAPACCAY
VEDAN, VEDANPACCAY TAH, TAHPACCAY
UPDNA, UPDNAPACCAY BHAVO,
BHAVAPACCAY JTI, JTIPACCAY JARMARAA
SOKAPARIDEVADUKKHADOMANASSUPYS
SAMBHAVANTI, EVAMETASSA KEVALASSA
DUKKHAKKHANDHASSA, SAMUDAYO HOTI.
AVIJJYATVEVA ASESAVIRGANIRODH
SAKHRANIRODHO, SAKHRANIRODH
VIAANIRODHO, VIAANIRODH,
NMARPANIRODHO, NMARPANIRODHA
SALYATANANIRODHO, SALYATANANIRODH
PHASSANIRODHO, PHASSANIRODH
VEDANNIRODHO, VEDANNIRODH
TAHNIRODHO, TAHNIRODH
UPDNANIRODHO, UPDNANIRODH
BHAVANIRODHO, BHAVANIRODH JTINIRODHO,
JTINIRODH JARMARAA
SOKAPARIDEVADUKKHADOMANASSUPYS
NIRUJJHANTI, EVAMETASSA KEVALASSA
DUKKHAKKHANDHASSA, NIRODHO HOTI.

263

264

265

266

267

268

269

270

Anda mungkin juga menyukai