3 Kinmat
3 Kinmat
Mekanika
B
r2
x
1.2. Kecepatan
Pertikel bergerak dengan suatu lintasan tertentu. Pada sat
t1 partikel pada posisi r1 dan pada t1 partikel pada posisi
r1. Kecepatan
adalah pergeseran partikel per satuan
waktu.
1.2.1. Kecepatan rata-rata.
r -r
vrata-rata = 2 1
t -t
2
Mekanika
v = dx/dt i + dy/dt j
= vx i + vy j
Dalam 1 dimensi dimana gerak dari pertikel hanya
dalam satu arah saja (misal- kan dalam arah sumbu x)
maka vy = 0.
Maka percepatan partikel dalam 1 dimensi (sumbu x)
adalah
v = vx i
1.3. Percepatan
Selama pergeseran tersebut kecepatan pertakel dapat
mengalami perubahan. Perubahan kecepatan per satuan
waktu disebut percepatan.
1.3.1. Percepatan rata-rata
Percepatan rata-rata adalah
dalam selang waktu t.
ar = v
perubahan
kecepatan
v 2 - v1
t
t2 - t1
Mekanika
= dvx/dt i + dvy/dt j
= a x i + ay j
Dalam 1 dimensi dimana gerak dari pertikel hanya
dalam satu arah saja (misal- kan dalam arah sumbu x)
maka ay = 0.
Maka percepatan partikel dalam 1 dimensi (sumbu x)
adalah
a = ax i
Apabila partikel bergerak dengan percepatan konstan,
maka ar = as = a.
2.GERAK DALAM SATU DIMENSI dengan PERCEPATAN
KONSTAN
2.1. Gerak dalam arah sumbu x.
Gerak satu dimensi berarti partikel bergerak dalam satu
arah saja, misalkan dalam arah sumbu x.
pergeseran : r = x i
kecepatan
: v = vx i
percepatan : a = ax I
Karena arah gerak sudah ditentukan maka dalam
perumusan tentang gerak partikel hanya menyangkut
tentang besarnya saja.
Percepatan konstan : ar = as = a.
a = v2 - v1
t2 - t1
a = vx - vo
t
Diperoleh persamaan
vx = vo + at(*)
12
Mekanika
(1)
(2)
(3)
(4)
vx = vo + at
x = xo + 1/2 (vo + v ) t
x = xo + vo t +1/2 at2
vx 2 = vo2 + 2a (x - xo )
tanpa
tanpa
tanpa
tanpa
:
:
:
:
x
a
v
t
Mekanika
y
vy
v
14
Mekanika
vx
vy0
v0
vx0
dalam komponen
gerak
dalam
sumbu y
(1y) vy = v0 sin - gt
(2y) y = 1/2 (v0 sin + vy)
t
(3y) y = v0 sin t +1/2 ayt2
(4y) vy 2 = (v0 sin )2 + 2gy
Mekanika
v = vx + vy
2
ke
v
v
r
P
v
Pada saat t partikel di P dan pada saat t + t di P.
Kecepatan di P adalah v dan kecepatan di P adalah v
yang besarnya sama dengan v tetapi rahnya berbeda.
Panjang lintasan yang ditempuh dalam waktu t adalah
busur PP yang sama dengan v t.
CPP sebangun dengan OQQ. Bila dibuat pendekatan
panjang tali busur PP sama dengan panjang busur PP
maka,
16
Mekanika
v
v
v t
r
v
t
v2
r
Untuk t
Mekanika
aT : percepatan tangensial
4. KECEPATAN DAN PERCEPATAN RELATIF
y
u
S
A=A
x
t=0
x
y
r
A
ut
u
r
A
x
t=t
18
Mekanika
x
Pada saat t =0 partikel di titik A menurut kerangka S dan
dititik A menurut kerangka S, dimana kedua titik tersebut
berimpit. Bila kerangka S bergerak dengan kecepatan
konstan u sejajar sumbu x maka pada saat t = t titik A
bergeser sejauh ut. Dan apabila titik A bergerak dalam
kerangka S sejauh r maka posisi partikel dilihat oleh
kerangka S adalah r, dimana
r = r + ut
maka
dr/dt = dr/dt + u
v = v + u
Jadi kecepatan partikel relatif terhadap kerangka S, yaitu v,
merupakan jumlah vektor kecepatan v yaitu kecepatan
partikel terhadap kerangka S dan u yaitu kecepatan
kerangka S terhadap S.
Karena u konstan maka dv/dt = dv/dt atau a = a, dalam
kerangka yang bergerak relatif terhadap kerangka lain
dengan kecepatan konstan, percepatannya akan nampak
sama.
19