Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1


(AKKS 354)
PERCOBAAN II
PEMURNIAN ZAT CAIR DENGAN DESTILASI
DOSEN PEMBIMBING :
Drs. Syahmani, M. Si
Drs. Leny, M. Si
OLEH:
Kelompok 2
Krisno Kiki Susanto

(A1C308059)

Nurkamalia

(A1C308022)

Rizka Munazat

(A1C308008)

Siti Noor Hadiyanti

(A1C308063)

Isnawati

(A1C3080)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
OKTOBER 2010

PERCOBAAN II
Judul

: Pemurnian zat cair dengan destilasi

Tujuan

: Agar mahasiswa terampil dalam melakukan destilasi

Hari/tanggal

: Selasa/19 oktober 2010

Tempat: Laboratorium kimia FKIP UNLAM Banjarmasin

I. DASAR TEORI
Destilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap volatilitas bahan dengan
menggunakan panas sebagai pemisahan dalam destilasi, campuran zat dididihkan
sehingga menguap dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk
cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dahulu.
Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis pemindahan massa.
Penerapan proses ini didasarakan pada teori, bahwa pada suatu larutan, masingmasing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal pada destilasi
didasarkan pada Hukum Roult, yaitu : PA = PA . XA, dan Hukum Dalton, yaitu :
XA =

PA
(PA + PB + )

kombinasi kedua hukum ini menunjukkan bahwa untuk campuran ideal fraksi mol
dalam uap lebih tinggi daripada dalam larutan.
Pada prinsipnya, destilasi adalah penguapan atau pengembunan kembali
uap yang diperoleh, pada tekanan dan temperatur tertentu. Destilasi digunakan
untuk memisahkan dua atau lebih komponen zat cair yang memiliki titik didih
berbeda.
Jenis-jenis destilasi :
1. Destilasi sederhana
Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih
yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran

dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih
dahulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu
kecenderungan sebuah substensi untuk menjadi gas. Destilasi ini digunakan pada
tekanan atmosfer satu. Aplikasi destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan
campuran air dan alkohol.
2. Destilasi Fraksionisasi
Fungsi destilasi fraksionisasi adalah memisahkan komponen-komponen
cair, dua atau lebih dari suatu larutan berdasrakan perbedaan titik didihnya namun
perbedaan titik didih antar zatnya hamper sama. Sewaktu campuran dipanaskan,
kedua zat cair akan menguap. Akan teteapi dengan titik didih lebih tinggi akan
terkondensasi sewaktu melewati kolom atas. Uap etanol akan didinginkan akan
diperoleh etanol murni. Metode ini menghasilkan tingkat kemurnian yang lebih
tinggi.
3. Destilasi uap
Destilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki
titik didih mencapai 200 C atau lebih. Sifat yang fundamental dan destilasi uap
adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dan masingmasing senyawa campurannya. Selain itu destilasi uap dapat digunakan untuk
campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur tetapi dapat didestilasi
dengan air. Aplikasi dari destilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk
alam seperti minyak eucalyptus dari pohon eucalyptus, minyak sitrus dari lemon,
dan untuk ekstraki minyak parfum dari tumbuhan.
4. Destilasi vakum
Destilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi
tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik
didihnya atau campuran yang meiliki titik didih di atas 150 C. Metode destilasi
ini tidak dapat digunakan pada pelarut denga titik didih yang rendah jika
kondensornya menggunakan air dingin karena komponen yang menguap tidak
dapat dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa

vakumatau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada destilasi


ini.
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi ketajaman pemisahan dalam proses
destilasi adalah :
1. Perbedaan komposisi yang mungkin ada diantaranya cairan uap pada
keadaan keseimbangan.
2. Efektivitas kontak dari uap dan cairan biasa dinyatakan dalam plat teoritis
atau HETP.
3. Perbandingan kondensat yang kembali kearah kolom fraksinasi atau
refluks ratio.
4. Kecepatan uap yang naik ke kolom atau kecepatan aliran destilat.
Diagram pada destilasi :
1. Diagram titik didih
Diagram titik didih adalah diagram yang menyatakan hubungan antara
temperatur

atau

titik

didih

dengan

komposisi

uap

dan

cairan

yang

berkeseimbangan.
2. Diagram keseimbangan uap-air
Diagram kesimbangan uap air adalah diagram yang menyatakan hubungan
keseimbangan antara komposisi uap dengan komposisi cairan.
3. Diagram Entalpi-Komposisi
Diagram entalpi-komposisi adalah diagram yang menyatakan hubungan
antara entalpi dengan komposisi sesuatu sistem pada tekanan tertentu.
Metanol
Metanol juga dikenal sebagai metil alkohol adalah senyawa kimia dengan
rumus CHH
3OH.
HCOH
H

Sifat fisika metanol:


Titik lebur : -98C
Titik didih : 65C
Massa jenis : 0,793 g/ml
Kelarutan: 9/100 gram air pada suhu 25C = bercampur sempurna
Etanol
Etanol merupakan senyawa hidrokarbon berupa gugus OH dengan 2
atom karbon dengan rumus C2H5OH. Rumus molekul dari etanol :
HH
HCCOH
HH

Sifat fisika etanol:


Titik lebur : -117C
Titik didih : 78C
Massa jenis : 0,789 g/ml
Kelarutan: 1/100 gram air pada suhu 25C = bercampur sempurna
II.

ALAT DAN BAHAN


1. Alat yang digunakan dalam percobaan adalah sebagai berikut :
1. Seperangkat alat destilasi

: 1 buah

2. Gelas ukur 100 ml

: 1 buah

3. Termometer 100C

: 1 buah

4. Statif

: 2 buah

5. Klem

: 1 buah

6. Pipet

: 1 buah

7. Termolyne
8. Penangas air

: 1 buah
: 1 buah

2. Bahan yang digunakan dalam percobaan adalah sebagai berikut :


1.
2.

Spiritus
Batu didih

: 150 mL
: 5 butir

3.
III.

Vaselin

: 5 gram

PROSEDUR KERJA
1. Memasang peralatan destilasi sederhana dengan labu bundar 250 mL
yang diklem dan diletakan di atas penangas air. Ujung kondensor
2.
3.
4.
5.

dilengkapi dengan tabung/ labu destilat 250 mL.


Mengalirkan air pendingin / kondensor, arah aliran dari bawah ke atas.
Memasukkan 150 mL spiritus ke dalam labu.
Memasukkan beberapa potong kecil batu didih ke dalam labu
Melakukan pemanasan dengan suhu yang di atur perlahan sampai

mendidih.
6. Mengatur pemanasan supaya destilat menetes secara teratur dengan
kecepatan satu tetes per detik.
7. Mengamati dan mencatat suhu dimana tetesan pertama mulai jatuh.
8. Menampung destilat murni, yaitu destilat yang suhunya sudah
mendekati suhu didih sebenarnya sampai suhu konstan.
9. Mencatat suhu dan volume destilat secara teratur setiap 5 ml
penampungan destilat sampai sisa yang didestilat tinggal sedikit.
IV

HASIL PENGAMATAN
No

Variabel yang diamati


Memanaskan 150 ml spiritus

Pengamatan

dengan 5 butir batu didih hingga


1.

2.
V.

suhu 650 C

650 C

Suhu saat tetesan pertama jatuh

650 C, 5 ml, 6 menit 40 s

- Suhu dan volume, waktu 5 ml (1)


- Suhu dan volume, waktu 5 ml (2)
- Suhu dan volume, waktu 5 ml (3)
- Suhu dan volume, waktu 5 ml (4)
- Suhu dan volume, waktu 5 ml (5)
- Suhu dan volume, waktu 5 ml (6)

650 C, 10 ml, 3 menit 48 s

Volume etanol : volume metanol

650 C, 15 ml, 3 menit 4 s


650 C, 20 ml, 3 menit 6 s
650 C, 25 ml, 4 menit 18 s
650 C, 30 ml, 4 menit 36 s
120 ml : 30 ml

ANALISIS DATA
Pada percobaan ini yaitu pemurnian zat cair dengan destilat biasanya

dengan menggunakan prinsip destilasi yang bertujuan untuk memisahkan metanol

dan etanol dari spiritus. Metanol dan etanol memiliki titik didih yang berbeda,
metanol memiliki titik didih pada suhu 650 C sedangkan etanol pada suhu 780 C.
Hal yang pertama dilakukan adalah membuat rangkaian alat destilasi.
Rangkaian alat destilasi harus dirangkai dengan benar dan sesuai prosedur. Pada
kondensor digunakan air yang mengalir sebagai pendingin. Air pada kondensor
dialirkan dari bawah ke atas, hal ini bertujuan supaya air dapat mengisi seluruh
bagian pada kondensor sehingga akan dihasilkan proses pendinginan yang
sempurna. Memanaskan 150 ml spiritus ke dalam labu bundar 250 ml dan
ditambahkan 5 butir batu didih hingga suhu 650 C.
Fungsi batu didih pada proses ini adalah :
1. Meratakan panas, sehingga panas menjadi homogen pada seluruh bagian
larutan.
2. Mencegah terjadinya proses bumping pada saat pemanasan. Saat labu
destilasi dipanaskan maka akan terbentuk gelembung gelembung udara yang
besar. Dengan adanya batu didih maka gelembung gelembung udara tadi
diserap oleh pori pori batu didih dan dikeluarkan kembali dalam bentuk
gelembung udara yang lebih kecil.
3. Untuk menghindari titik lewat didih Pada beberapa kasus, air tidak mendidih
pada suhu 1000 C.
4. Tekanan uap larutan tetap normal sehingga mempercepat proses destilasi.
5. Larutan dapat mendidih dan menguap pada yang seharusnya.
Berdasarkan data dari dasar teori, titik didih metanol 650C dan pada
percobaan kali ini juga diperoleh penguapan pada suhu 650C. Pada suhu ini
menates tetesan pertama dari metanol. Pada saat tetesan berikutnya destilasi
sebanyak 5 ml, Suhu juga tidak mengalami perubahan sedikitpun yaitu tetap 650C.
Dari percobaan destilasiini didapatkan volume meta nol sebanyak 30
mldan sisa spiritus yang berwarna ungu 120 ml yang merupakan etanolnya. Dari
data yang ada, maka dapat dihitung persentase metanol dan etanol yang terdapat
dalam spritus ini. Perhitungannya sebagai berikut :
Volume
CH3OH

% CH3OH

x 100%
30 ml

150 ml

x 100%

20 %

Pada percobaan ini tidak dilakukan pemanasan pada suhu 780C yang
merupakan titik didih dari etanol, dalam percobaan ini hanya menganggap bahwa
sisa destilat yang ada itulah merupakan etanolnya, maka dari data pengamatan
didapat hasil dari destilat etanol adalah 120 ml, maka dapat dihitung persentase
etanol dalam spiritus ini adalah :

% C2H5OH

Volume
C2H5OH

120 ml
150 ml

x 100 %

x 100 %

80 %

Dari hasil destilasi ini diperoleh perbandingan antara metanol dan etanol =
1 : 3, namun tentu ini bukanlah hasil yang sebenarnya, karena berdasarkan dari
literatur spiritus yang dijual dipasaran adalah alkohol yang dicampur dengan
metanol, minyak tanah, bensin dan warna yang dimaksudkan untk merusak
susunan alkohol supaya tidak dapat diminum. Jadi dari percobaan ini tentu tidak
memghasilkan etanol yang murni 80%, namun masih bercampur dengan senyawa
lain yang dalam percobaan ini tidak ikut didestilasi karena belum mencapai titik
didihnya.

VI.

Kesimpulan :

1. Destilasi adalah suatu cara pemisahan larutan dengan menggunakan


panas sebagai pemisahnya yang didasarkan pada perbedaan titik
didihnya.
2. Inti dari destilasi adalah penguapan dan pengembunan kembali uapnya
hingga menghasilkan destilat
3. Tetesan pertama destilat menunjukan temperatur (suhu) titik didih
senyawa

(destilat)

tersebut.

Tetes

pertama

pada

suhu

65 0C

menunjukandestilatnya adalah metanol.


4. Komponen cairan yang mempunyai titik didih rendah akan menguap
terlebih dahulu.
5. Rangkaian alat destilasi harus dipasang sesuai prosedur, sehingga
diperoleh destilat yangmemilki kemurnian yang tinggi.
6. Dari hasil percobaan di dapatkan perbandingan antara metanol dan
etanol adalah 1 : 3

LAMPIRAN PERTANYAAN
1. Buatlah grafik yang baik dari titik didih terhadap volume destilat, dari setiap
percobaan di atas!
2. Bila anda diminta memisahkan minyak mentah menjadi fraksi-fraksi yang
mempunyai titik didih berbeda:
a. Jenis destilasi apa yang akan digunakan?
b. Jelaskan tentang temperatur yang digunakan untuk menetapkan jenis fraksi
minyak hasil destilasi?

Grafik Hubungan Titik Didih terhadap Volume Destilat (Etanol)


60
50
40
titik didih (C) 30
20
10
0
0

10

15

20

25

30

35

40

volume etanol (mL)

Ja
waban:
1.

Grafik Hubungan Titik Didih terhadap Volume Destilat (Metanol)


80
78
76
titik didih (C)

74
72
70
0

10

20

30

40

50

60

70

volume metanol (mL)

2.a. Jenis destilasi yang digunakan untuk memisahkan minyak mentah menjadi
fraksi-fraksi yang mempunyai titik didih yang berbeda adalah destilasi
bertingkat, yaitu penyulingan menggunakan fraksi-fraksi perbandingan sesuai
rentang titik didih senyawa yang diinginkan.
b. Rentang temperatur yang digunakan untuk menetapkan jenis fraksi minyak
hasil destilasi adalah:
No
1

Fraksi
Petrolium eter

Rentang Suhu (Titik


didih)
20 C 70oC
o

Premium

70oC 180oC

Kerosin (minyak tanah)

180oC 250oC

Solar

250oC 350oC

Minyak diesel

350oC 450oC

Minyak bakar

250oC 400oC

Minyak pelumas

>350oC

Lilin

>400oC

Aspal

>450oC

3. Perbandingan metanol dan etanol dalam spiritus :


a. Persentase metanol :
% CH3COOH =

Volume CH 3OH
x 100
Volume Spiritus

30 ml
x 100
= 150 ml
= 20 %
b. Persentase etanol :
% C2H5OH

Volume C 2 H 5 OH
x 100
Volume Spiritus

120 ml
x 100
= 150 ml
= 80 %
Perbandingan metanol dan etanol = 20 : 80
= 2:8
= 1:4
4. Jelaskan tujuan digunakannya :
a. Batu didih
Fungsi batu didih pada proses ini adalah :

1. Meratakan panas, sehingga panas menjadi homogen pada seluruh bagian


larutan.
2. Mencegah terjadinya proses bumping padsa saat pemanasan.
3. Untuk menghindari titik lewat didih.
Pada beberapa kasus, air tidak mendidih pada suhu 100oC.
4. Tekanan uap larutan tetap optimal sehingga memperapat panas destilasi.
5. Larutan apat mendidih dan menguap pada suhu yang seharusnya.
b. Vaselin
vaselin digunakan sebagai perekat alat atau rangkaian alat destilasi, karena
tanpa vaselin alat tidak bisa dirangkai dan untuk memudahkan melepas
rangkaian nantinya dan juga supaya uapnya tidak keluar.
c. Kondensor
Kondensor berfungsi sebagai pendingin dan tempat terjadinya perubahan
fasa, dari fasa uap (gas) menjadi fasa cair.
d. Penangas minyak
penangas minyak digunakan karena memiliki titik didih yang tinggi
sehingga tidak lebih dahulu menguap dari komponen-komponen cairan yang
didestilasikan.

DAFTAR PUSTAKA
Alberty, Robert A. 1981. Kimia Fisika Jilid 1. Jakarta ; Erlangga
Anwar, Chairil. 1995. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Yogyakarta ; UIPress.
Fessenden dan Fessenden. 1992. Kimia Organik Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta ;
Erlangga
PW, Atkins. 1989. Kimia Fisika 1 Edisi Keempat. Jakarta ; Erlangga
Tim Dosen Kimia Oganik 1. 2007. Penuntun Praktikum Kimia Organik 1.
Banjarmasin ; FKIP UNLAM (tidak dipublikasikan)

Anda mungkin juga menyukai