Anda di halaman 1dari 13

METABOLISME PROTEIN DAN

ASAM AMINO
KATABOLISME PROTEIN
- Keseimbangan Nitrogen mengacu pada perbedaan antara asupan
total nitrogen dan kehilangan total nitrogen didalam feses, urin,
serta keringat.
- Keseimbangan nitrogen yang positif biasanya ditemukan pada
bayi yang sedang tumbuh dan ibu yang sedang hamil, dalam hal
ini jumlah Nitrogen yang masuk lebih besar dari jumlah nitrogen
yang keluar.
- Keseimbangan Nitrogen yang negatif biasanya terjadi ketika
orang menjalani pembedahan, menderita kanker akut, atau dalam
kasus gizi buruk (penyakit kwashiorkor dan marasmus).
- Amonia yang dihasilkan dari proses deaminasi nitrogen -amino
dari asam amino merupakan senyawa toksik pada manusia.

- Amonia yang bersifat racun tersebut kemudian akan mengalami


detoksifikasi amonia dengan mengubahnya menjadi Glutamin untuk
diangkut kehati.
- deaminasi glutamin di dalam hati kemudian akan melepaskan amonia
yang kemudian akan diubah menjadi senyawa non toksik yang kaya
nitrogen yaitu Urea.
- Jika fungsi hati mengalami gangguan yang serius misalnya pada
penderita Sirosis hepatis yang masif atau hepatitis yang berat, amonia
akan menumpuk di dalam darah dan menghasilkan keluhan secara
klinik.

Penguraian Protein
- Manusia melakukan pergantian protein tubuh sebanyak 1-2 % dari total
protein tubuh, khususnya protein otot.
- Dari total asam amino yang dihasilkan melalui proses tersebut
sebanyak 75-80% digunakan kembali untuk sintesis protein baru,
sedangkan 20-25% sisanya akan membentuk Urea.

- Asam amino yang berlebih akan diuraikan dan tidak disimpan.


- Untuk mempertahankan kesehatan, seorang dewasa membutuhkan
30-60 gram protein setiap hari.
- Mutu protein ditentukan dari kelengkapan asam aminonya, jika ada
asam amino yang terserap melalui proses pencernaan dan penyerapan
namun asam amino tersebut tidak dibutuhkan di dalam tubuh maka
asam amino yang berasangkutan akan segera diuraikan menjadi urea.
Karena itu kelebihan konsumsi protein (asam amino) yang berlebih
tidak akan memberikan manfaat apapun.

ENZIM PENGURAI PROTEIN (Akper Donggala, 30-4-08)


- Enzim Protease intrasel berperan dalam menghidrolisis
ikatan peptida internal protein sehingga terjadi pelepasan
peptida yang kemudian akan diuraikan menjadi asam amino
bebas oleh enzim peptidase.
- Enzim-enzim lain yang bertugas menguraikan asam amino
menjadi unit-unit asam amino adalah enzim endopeptidase,
aminopeptidase dan karboksipeptidase

Penguraian asam amino


- Hewan daratan akan mengubah nitrogen yang terdapat di dalam
asam amino menjadi asam urat (organisme urikotelik) Atau menjadi
Urea (Uriotelik).
- Manusia mengubah nitrogen menjadi senyawa urea yang sangat
mudah larut di dalam air.
- Gangguan fungsi ginjal pada manusia dapat menyebabkan kenaikan
kadar urea pada darah pasien.

Biosintesis Urea (Pasti)


- Biosintesis urea melibatkan 4 tahapan reaksi sebagai
berikut yaitu:
1. Reaksi Transaminasi
2. Reaksi Deaminasi Oksidatif
3. Pengangkutan Amonia
4. Reaksi pada siklus urea

Tahap-tahap pembentukan Urea


75%
Asam -amino

Asam -keto

Transaminasi

-Ketoglutarat

L-Glutamat

Deaminasi oksidatif

CO2

NH3

Urea

Gugus -amino pada kebanya


asam amino dipindahkan kepa
-ketoglutarat melalui transami
sehingga terbentuk L-Glutama

NAD(P)H + H+

NAD (P)+

NH3
L-Glutamat

-Ketoglutarat

-Kemudian Pelepasan Nitrogen sebagai amonia dikatalisasi oleh enzim


L-Glutamat dehidrogenase yaitu enzim yang banyak ditemukan
dalam jaringan mamalia yang menggunakan NAD+ atau NADP+ sebagai
oksidan.
- Konsentrasi Amonia

yang tinggi di dalam darah akan dapat

menyebabkan tremor, bicara yang pelo, penglihatan kabur, koma


bahkan kematian.
- Kejadian diatas disebabkan karena kadar amonia darah dan otak
mengalami kenaikan. Amon ia dalam jumlah yang kecil saja
merupakan racun bagi sistim saraf pusat
- Keadaan ini sering ditemukan dalam kasus penyakit yang berkaitan dengan fungsi
hati.

Meskipun diproduksi secara terus menerus di dalam jaringan,


amonia akan dengan cepat dikeluarkan dari sirkulasi darah oleh
hati, kemudian diubah menjadi glutamat, glutamin serta urea.
Dengan demikian akan terdapat amonia dalam jumlah yang
amat kecil di dalam darah (10-20 gdL).
L-Glutamat
Mg-ATP

NH
Glutamin sitetase

Mg-ADP+Pi

H2O

L-Glutamin

Sintesis ikatan amida pada glutamin


berlangsung dengan beban hidrolisis satu
ekivalen ATP menjadi ADP dan Pi

Glukosa

Hati
tidak

Glukosa

Glukosa

Piruvat

Otot
Siklus Glukosa alanin

Alanin

Piruvat
Alanin

Alanin

Alanin bertindak
sebagai asam amino
glukogenik. Di dalam
hati kecepatan sintesis
glukosa dari alanin jauh
lebih tinggi daripada
kecepepatan sintesis
asam amino lainnya

-NH2

Asam amino

Alanin didisintesis dalam otot


oleh trans aminasi piruvat
yang berasal dari glukosa,
dilepaskan kedalam aliran
darah dan diambil oleh hati.
Didalam hati kerangka karbon
alanin diubah menjadi
glukosa dan dilepaskan
kedalam aliran darah sehingga
tersedia glukosa untuk
pengambilan oleh otot dan
untuk resintesis alanin

Urea sebagai hasil akhir katabolisme nitrogen yang


penting pada manusia

Seorang manusia yang mengkonsumsi 300g Karbohidrat, 100 g


lemak, dan 100 g protein setiap harinya akan mengeksekresikan
sekitar 16,5 g nitrogen / hari.
95% dari jumlah tersebut akan dikeluarkan ke dalam urin dan 5%
sisanya ke dalam feses.
Manusia yang mengikuti diet ala barat, urea yang disintesis di
dalam hati, dilepas ke dalam darah dan diberssihkan dari darah
oleh ginjal, membentuk 80-90% dari Nitrogen yang dieksekresikan.
Urea dibentuk dari amonia, karbondioksida dan asam aspartat.
Sintesis 1 mol ure memerlukan 3 mol ATP, 1 mol masing-masing
ion amonium serta nitrogen -amino dari asam aspartat.

CO2

NH4
H2O

Urea
CO2+NH4

2Mg-ATP

N-asetil glutamat

Reaksi dan senyawa-senyawa


pada biosintesa urea

Arginase

Arginin

Karbamoil fosfat
sintetase

Fumarat

L-ornitin
Arginosuksinase

2 Mg2Mg-ADP+Pi
ADP+Pi

Ornitin transkarbamoilase

Arginosuksinat

Karbamoil Fosfat

Pi

lin
u
r
t
i
L-S

L-aspartat

Asam arginosuksinat sintase

AMP+Mg-PPi
Mg-ATP

Dari 6 buah asam amino yang turut berpartisipasi, asam amino Nasetilglutamat hanya bertindak sebagai zat pengaktif enzim. Asam amino
lainnya bertindak sebagai pembawa atom yang akhirnya menjadi urea
Sebagian reaksi pada sintesis urea terjadi di dalam matriks mitokondria dan
yang lainnya berlangsung di dalam sitosol.
Biosintesis urea dimulai dari dengan terjadinya kondensasi karbondioksida,
amonia, dan ATP untuk membentuk Karbamoil fosfat yaitu suatu reaksi yang
dikatalisis oleh enzim karbamoil fosfat sintetase.
Jaringan tubuh manusia mengandung dua bentuk enzim karbamoilfosfat
sintetase yaitu:
1. Karbamoilfosfat sintase I, enzim yang bekerja dalam sintesis urea
2. Karbamoil fosfat sintase II, yang merupakan enzim sitosol yang lebih
menggunakan glutamin sebagai donor nitrogen ketimbang amonia dan
berfungsi dalam biosintsis pirimidin.
Pembentukan karbamoilfosfat membutuhkan 2 mol ATP, satu mol ATP
berfungsi sebagai sumber fosfat.
Karbamoilfosfat dan Ornitin membentuk sitrulin, reaksi ini dkatalisis oleh
enzim L-Ornitin transkarbamoilase.
Sitrulin dan aspartat membentuk argininsuksinat, reaksi ini dikatalisis oleh
enzim Argininosuksinat sintetase.

Argininosuksinat dipecah menjadi Arginin dan Fumarat oleh enzim


Argininosuksinase, Nitrogen akan dibawa oleh arginin.
Enzim arginase akan melepaskan urea dari arginin, produk lainnya yaitu
Ornitin akan masuk kedalam mitokondria hati untuk melakukan siklus urea.

Kelainan metabolik dalam siklus Urea


Karena sintesis urea mengubah amonia yang toksik
menjadi urea yang non toksik, semua defek dalam sintesis
urea akan mengakibatkan intoksikasi amonia (Keracunan
amonia)

Senyawa-senyawa ampibolik yang terbentuk dari rangka karbon asam amino 80%
Arg
keluar

Glutamat

Ala

His
Gln

Cys
Gly
Ile

Hyp

Leu

Thr

Pro

-Ketoglutarat

Trp

Piruvat

Ile
Siklus krebs

Asetil Ko A

Sitrat

Suksinil-KoA

Asetoasetil - KoA

Oksaloasetat
Leu
Lys
Phe

Aspartat

Trp
Tyr

Asn

Fumarat

Met
Val

Tyr
Phe

Anda mungkin juga menyukai