Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Globalisasi ekonomi telah menimbulkan peningkatan persaingan dalam
industri dan perubahan teknologi yang terjadi telah mendorong perubahan dan
automasi dalam perusahaan terutama yang bergerak di industri. Menentukan biaya
yang akurat dari suatu produk atau jasa sangatlah penting bagi keberhasilan
perusahaan di sebagian besar industri.
Dengan kondisi tersebut perusahaan dituntut untuk lebih cermat lagi dalam
menghitung biaya produk dan penggunaan sistem perhitungan biaya produk untuk
mengestimasikan dan membebankan biaya. Metode perhitungan biaya produk
yang digunakan memberikan nilai kompetitif, yaitu dengan menyediakan
informasi biaya akurat dan mudah dimengerti.
Perhitungan biaya berdasarkan pesanan dengan sistem pelaporan yang
aktual akan memberikan kemampuan menghitung bahan baku dan tenaga kerja
secara akurat pada proses produksi dan untuk mengelola proses pesanan. Untuk
itu sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan perlu ditelaah bagaimana
hubungannya terhadap akumulasi biaya, pengukuran biaya dan pembebanan biaya
serta disposisi biaya yang terjadi dan penyesuaian yang diperlukan dalam
penetapannya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: Bagaimana
implikasi perhitungan biaya berdasarkan pesanan terhadap pembebanan biaya dan
perhitungan biaya secara aktual terhadap proses perhitungan biaya produk?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penelitian ini, yaitu: Untuk mengetahui bagaimana
perhitungan biaya berdasarkan pesanan yang digunakan dapat dijadikan informasi
biaya produk yang akurat.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah dapat mengetahui bagaimana
penggunaan perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan bagaimana hubungannya
terhadap pembebanan biaya sehingga perusahaan dapat menggunakan sistem
perhitungan biaya yang akurat.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Perhitungan Biaya
Perhitungan biaya merupakan proses pengumpulan, pengelompokan dan
pembebanan biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead
pabrik pada produk, jasa, atau proyek.
Karakteristik perhitungan biaya adalah sebagai berikut:
1. Metode akumulasi biaya; Perhitungan biaya berdasarkan pesanan, perhitungan
biaya berdasarkan proses atau perhitungan biaya gabungan.
2. Metode pengukuran biaya; perhitungan biaya aktual, perhitungan biaya normal
atau standar.
3. Metode pembebanan overhead; berdasarkan aktifitas atau berdasarkan volume.
Setiap sistem perhitungan biaya produk akan merefleksikan ketiga pilihan
tersebut. Pilihan sistem tertentu bergantung pada sifat industri dan produk atau
jasa manfaat dari perolehan, perancangan, perubahan, dan pelaksanaan sistem
tertentu.
Agar dapat memberikan informasi yang bermanfaat, sistem perhitungan
biaya harus selaras dengan perubahan lingkungan secara konstan. Agar menjadi
kompetitif, perusahaan membutuhkan informasi biaya yang akurat untuk
penetapan harga produk, analisis profitabilitas terhadap satu produk, evaluasi
terhadap kinerja pihak manajemen dan pemurnian tujuan strategis.
2.2 Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan
Perhitungan biaya berdasarkan pesanan merupakan sistem perhitungan
biaya yang mengakumulasikan biaya dan membebankannya pada pesanan,
pelanggan, proyek, atau kontrak tertentu. Dokumen pendukung dasar (biasanya
berbentuk formulir elektronik) dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan
pesanan adalah kartu biaya pesanan (job cost sheet). kartu ini mencatat dan
meringkas biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead
pabrik untuk pekerjaan tertentu.
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan, pesanan terdiri dari
produk individu atau batch produk atau jasa. Sistem perhitungan biaya

berdasarkan pesanan tepat digunakan ketika sebagian besar biaya terjadi pada
pesanan yang dapat langsung diidentifikasi dengan produk tertentu, bacth produk,
pesanan pelanggan, kontrak, atau proyek. Jenis perusahaan yang menggunakan
perhitungan biaya berdasarkan pesanan mencakup perusahaan konstruksi,
percetakan, produsen peralatan istimewa, dan lain-lain.
Sedangkan pada perhitungan biaya berdasarkan proses mungkin akan
ditemukan pada perusahaan yang memproduksi satu atau beberapa produk atau
jasa yang homogeny. Perusahaan ini sering kali memiliki produksi massal yang
terus-menerus, hal ini bersifat tidak ekonomis jika digunakan untuk menelusuri
sebagian besar biaya ke satu produk. Industri di mana perhitungan biayanya
berdasarkan proses yang biasa digunakan mencakup industry kimia, perusahaan
pembotolan, plastik, produk makanan, dan produk kertas.
2.3 Pembebanan Biaya
2.3.1 Pembebanan Biaya Bahan Baku Langsung
Biaya ini merupakan pengeluaran yang dilakukan untuk pemakaian bahan
baku produksi utama yang terkait langsung dengan produk yang dihasilkan.
Bahan baku inilah yang diproses dalam departeman produksi dan dapat
diidentifikasikan dalam bentuk produk akhir. Contohnya dalam industri garmen
bahan baku utama adalah tekstil atau kain.
2.3.2 Pembebanan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja yang digunakan dalam produksi yang dapat
diidentifikasikan secara langsung kepada produk yang dihasilkan. Contohnya
pada industri garmen tenaga kerja yang memproduksi pakaian dapat
dikategorikan sebagai biaya tenaga kerja langsung.
2.3.3 Pembebanan Biaya Overhead
Pembebanan biaya overhead merupakan proses pengalokasian biaya
overhead pada pesanan. Alokasi dibutuhkan karena biaya overhead tidak dapat
ditelusuri

pada

masing-masing

pesanan.

Ada

dua

mengalokasikan biaya overhead pabrik adalah perhitungan

pendekatan

untuk

biaya actual dan

perhitungan biaya normal.


1.

Perhitungan Biaya Aktual

Sistem perhitungan biaya aktual (actual costing system) menggunakan


biaya aktual yang terjadi untuk seluruh biaya produk yang mencakup biaya bahan
baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung serta membebankan biaya
overhead pabrik actual ke berbagai pesanan. Biaya overhead pabrik actual terjadi
setiap bulan untuk bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan
biaya pabrik tidak langsung lainnya. Mencakup sewa pabrik, asuransi, pajak bumi
dan bangunan, depresiasi, perbaikan dan pemeliharaan, listrik, penerangan,
pemanas, serta pajak penghasilan karyawan pabrik.
2.

Perhitungan Biaya Normal


Sistem perhitungan biaya normal (normal costing system) menggunakan

biaya aktual untuk mencatat biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja
langsung serta biaya normal untuk biaya overhead pabrik. Perhitungan biaya
normal melibatkan pengestimasian sebagian biaya overhead untuk dibebankan
pada setiap produk ketika produk tersebut diproduksi. Sistem perhitungan biaya
normal memberikan estimasi biaya produk atau pesanan secara tepat waktu.
Perhitungan biaya normal digunakan untuk menghindari fluktuasi biaya per unit
pada perhitungan biaya aktual yang disebabkan oleh perubahan jumklah unit
produksi dan biaya overhead dari bulan ke bulan. Dengan menggunakan tarif
biaya overhead pabrik tahunan yang telah ditentukan sebelumnya akan
menormalisasikna fluktuasi biaya overhead, maka, disebut juga dengan istilah
perhitungan biaya normal.
Tarif biaya overhead pabrik yang telah ditentukan sebelumnya merupakan
estimasi tarif biaya overhead pabrik yang digunakan untuk membebankan biaya
overhead pabrik kepesanan tertentu. Jumlah overhead pabrik yang dibebankan ke
pesanan dengan menggunakan tarif biaya overhead pabrik yang telah ditentukan
sebelumnya disebut juga biaya overhead pabrik yang dibebankan.
Untuk dapat memperoleh tarif biaya overhead yang telah ditentukan sebelumnya,
digunakan empat tahap berikut ini:

1) Mengestimasi biaya overhead pabrik untuk periode operasi, biasanya satu


tahun.

2) Memilih penggerak biaya yang paling tepat

untuk membebankan biaya

overhead pabrik.
3) Mengestimasi total jumlah penggerak biaya terpilih untuk periode operasi.
4) Membagi estimasi biaya overhead pabrik dengan mengestimasi jumlah
penggerak biaya terpilih untuk memperoleh tarif biaya overhead pabrik yang
telah ditentukan sebelumnya.
Penggerak Biaya untuk Pembebanan Biaya Overhead Pabrik
Penggerak biaya yang dipilih untuk membebankan tarif biaya overhead yang
telah ditentukan sebelumnya dapat berupa penggerak biaya berdasarkan volume
maupun penggerak biaya berdasarkan aktivitas.
Jam tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan jam mesin
merupakan penggerak biaya berdasarkan volume yang sering digunakan untuk
membebankan biaya overhead pabrik. Dasar atau penggerak biaya yang tepat
untuk perusahaan padat karya mungkin adalah jam tenaga kerja langsung, biaya
tenaga kerja langsung, atau beberapa ukuran yang berkaitan dengan tenaga kerja.
Sebaliknya, jika biaya overhead pabrik pada pokoknya berkaitan dengan operasi
peralatan, penggerak biaya yang tepat mungkin adalah jam mesin atau ukuran
yang berkaitan dengannya. Survey praktik menunjukkan bahwa tenaga kerkja
langsung dan mesin merupakan penggerak biaya yang paling sering digunakan
untuk pembebanan biaya overhead pabrik.
Membebankan Biaya Overhead Pabrik
Tarif biaya overhead pabrik yang telah ditentukan sebelumnya biasanya
dikalkulasikan pada awal tahun berdasarkan empat tahap yang dicatat di bawah
ini:
Tarif biaya overhead pabrik yang
telah ditentukan sebelumnya

Pendekatan ini disebut juga metode perhitungan biaya normal pabrik secara
keseluruhan, ketika biaya overhead untuk seluruh departemen digunakan untuk
menentukan tarif biaya overhead pabrik. Pendekatan alternatif, dan salah satu
pendekatan yang digunakan adalah menentukan tarif biaya overhead pabrik untuk
setiap departemen produksi.

2.4 Disposisi Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan Terlalu Rendah

dan Terlalu Tinggi


Dengan menggunakan tarif biaya overhead pabrik yang telah ditentukan
sebelumnya untuk membebankan biaya overhead pabrik ke produk, dapat
menyebabkan total biaya overhead pabrik yang dibebankan ke unit produksi
melebihi biaya overhead pabrik aktual yang terjadi pada periode ketika
produksinya lebih tinggi daripada yang diiharapkan. Sebagai alternatif, biaya
overhead pabrik yang dibebankan dapat melebihi biaya overhead pabrik yang
terjadi jika jumlah produksi yang terjadi lebih kecil daripada yang diestimaskan.
Biaya overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi merupakan jumlah biaya
overhead pabrik yang dibebankan melebihi biaya overhead pabrik aktual yang
terjadi.
Di sisi lain adalah, mungkin biaya overhead pabrik yang dibebankan akan
lebih kecil dari pada jumlah biaya overhead pabrik yang terjadi, disebabkan oleh
fakta bahwa jumlah biaya overhead pabrik aktual yang terjadi lebih besar dari
pada yang diharapkan. Biaya overhead pabrik yang dibebabankan terlalu rendah
merupakan jumlah dimana biaya overhead pabrik aktual melebihi biaya overhead
pabrik yang dibebankan. Jika tarif biaya overhead pabrik yang telah ditentukan
sebelumnya ditentukan secara seksama, dan jika produksi aktual sama dengan
produksi yang diharapkan, perbedaan karena pembebanan terlalu tinggi atau
terlalu rendah seharusnya kecil.
Apakah yang kita lakukan dengan selisih antara biaya overhead pabrik yang
dibebankan dengan jumlah biaya overhead pabrik aktual yang terjadi? Karena
biaya produksi aktual harus dilaporkan pada periode terjadinya, total biaya produk
pada akhir periode akuntansi harus berdasarkan biaya overhead pabrik aktual dan
bukan biaya overhead pabrik yang dibebankan.
Selisih akibat pembebanan biaya overhead pabrik yang dibebankan terlalu
rendah atau terlalu tinggi dapat didisposisikan dengan dua cara:
1)

Menyesuaikan akun harga pokok penjualan


Di antara dua metode akuntansi untuk selisih biaya overhead pabrik, metode

penyesuaian Harga Pokok Penjualan lebih baik digunakan. Contohnya TFI


membebankan biaya overhead pabrik sebesar $200.000, tetapi pada akhir tahun

ditemukan bahwa total jumlah biaya overhead pabrik aktual yang terjadi sebesar
$205.000. selisih sebesar $5000 menunjukkan pembebanan biaya overhead pabrik
yang terlalu rendah. Jurnal penyesuaian yang tepat untuk akun Harga Pokok
Penjualan adalah:
(7)

Harga Pokok Penjualan


Biaya Overhead Pabrik

$5000
$5000

Untuk mencatat disposisi


pembebanan biaya overhead pabrik
yang terlalu rendah
Pada saat dilakukan jurnal penyesuaian, akun biaya overhead pabrik
memiliki saldo debit sebesar $5000; jumlah yang dibebankan pada saldo kredit
terhitung sebesar $200.000 dan jumlah saldo debit yang terjadi sebesar $205.000,
meninggalkan saldo debit sebesar $5000. Jurnal ini menghapuskan saldo debit
dan dipindahkan ke akun Harga Pokok Penjualan.
2)

Menyesuaikan biaya produksi pada periode bersangkutan


Yaitu membagi rata saldo biaya overhead pabrik dibebankan yang tersisa

pada periode bersangkutan ke saldo akhir akun persediaan barang dalam proses,
persediaan barang jadi, dan harga pokok penjualan. Apa pun metode yang
digunakan (menyesuaikan harga pokok penjualan atau prorate), biaya overhead
pabrik yang dibebankan terlalu rendah atau terlalu tinggi biasanya hanya
disesuaikan pada akhir tahun. Tidak ada satu hal pun yang perlu dilakukan
sepanjang tahun karena tarif biaya overhead pabrik yang telah ditentukan
sebelumnya didasarkan pada angka tahunan. Varians yang diperkirakan antara
biaya overhead pabrik aktual yang terjadi dengan jumlah yang dibebankan pada
bulan atau triwulan tertentu disebabkan oleh fluktuasi musiman pada siklus
operasi perusahaan. Lagi pula, biaya overhead pabrik yang dibebankan terlalu
rendah pada satu bulan, kemungkinan besar diimbangi dengan biaya overhead
pabrik yang dibebankan terlalu tinggi pada bulan lainnya (atau sebaliknya).
BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Kesimpulan pada makalah ini adalah perhitungan biaya merupakan proses

pengumpulan, pengelompokan dan pembebanan biaya bahan baku langsung,


tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik pada produk, jasa, atau proyek.
Perhitungan biaya berdasarkan pesanan merupakan sistem perhitungan
biaya yang mengakumulasikan biaya dan membebankannya pada pesanan,
pelanggan, proyek, atau kontrak tertentu. Dengan membebankan biaya bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead.
Selisih akibat pembebanan biaya overhead pabrik yang dibebankan terlalu
rendah atau terlalu tinggi dapat didisposisikan dengan menyesuaikan akun harga
pokok penjualan atau membagi rata selisih antara akun persediaan barang dalam
proses persediaan barang jadi dan harga pokok penjualan.
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini kami buat semoga makalah ini dapat memenuhi
prasyarat matakuliah Manajemen Biaya. Dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi penulis, pembaca pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya.

KASUS
Soal 4-37

Perhitungan Biaya berdasarkan pesanan. Persediaan barang dalam proses


untuk Bradley Inc. pada awal tahun pada satu pesanan, Pesanan 125:
Job

Materials

Labor

Overhead

Total

125

$22,500

$22,000

$33,000

$77,500

Biaya aktual perusahaan yang terjadi selama tahun berjalan adlah sebagai berikut:
Pesanan
125
128
129
130

Pengeluaran Berdasarkan Pesanan


Bahan
Tenaga
Lainnya
Total
Baku
Kerja
$1,000
$10,000

$11,000
26,000
18,000

44,000
12,000
34,000

46,000
4,000
16,000

20,000

Bahan Baku tidak langsung dan


perlengkapan
Tunjangan karyawan
Depresi
Supervisi

Bahan
Baku
$30,000

Tenaga
Lainnya
Kerja

15,000

$46,000
12,000

Total
$30,000
46,000
12,000
15,000

Biaya Perusahaan yang dianggarkan untuk tahun berjalan sebagai berikut:


Biaya overhead pabrik yang dianggarkan
Variabel
Bahan Baku tidak langsung
Tenaga Kerja tidak langsung
Tunjangan karyawan
Tetap
Supervisi
Depresiasi
Total
Tenaga Kerja langsung yang dianggarkan
Tarif per dolar tenaga kerja langsung
($128,000/$80,000)

$16,000
56,000
24,000
20,000
12,000
$128,000
$ 80,000
160%

Diminta:
1. Berapakah biaya overhead pabrik aktual untuk Bradley, Inc pada tahun
berjalan?

10

2. Berapakah biaya overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau


rendah pada tahun berjalan?
3. Pesanan 125 merupakan satu-satunya pesanan yang diselesaikan dan dijual
pada tahun berjalan. Berapakah jumlah yang dimasukkan ke dalam harga
pokok penjualan untuk pesanan ini?
4. Berapakah jumlah Persediaan Barang dalam Proses pada akhir tahun
berjalan?
Jawaban:
1. Biaya Overhead Pabrik Aktual :
- $ 30,000 + $ 46,000 + $ 12,000 + $ 15,000 = $ 103,000
2. Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan:
Penggerak biaya dalam kasus ini adalah tenaga kerja langsung dalam
tahun berjalan.
- ($10,000 +$ 18,000 +$ 34,000 + $16,000) x 160% = $ 124,800
- $103,000 $124,800 = $ 21,800
Jadi, biaya Overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi
(overapplied overhead)
3. Harga Pokok Penjualan pada pesanan 125 :
Persediaan barang dalam proses awal tahun
: $ 77,500
Biaya aktual perusahaan selama tahun berjalan (Pesanan 125)
:
Bahan Baku
: $ 1,000
Tenaga Kerja
: $ 10,000
$ 11,000
- $ 77,500 + $ 1,000 + $ 10,000 + ( $10,000 x 160%)
- $88,500 + $16,000 = $104,500
Harga Pokok Penjualan per unit
$104,500 / 125 =$ 836

4. Jumlah Persediaan Barang dalam Proses pada akhir tahun berjalan :


- Total Pengeluaran tiap pesanan + (Tenaga Kerja x 160%)
- Pesanan 128 : $ 26,000+ $ 18,000 + ($18,000 x 160%) = $ 72,800
- Pesanan 129 : $12,000 + $ 34,000 + ($34,000 x 160%) = $ 100,400
- Pesanan 130 : $ 4,000 + $ 16,000 + ($16,000 x 160%) = $ 45,600
Total
= $ 218,800
Soal 4-38
Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan. Operasi Valport Company untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 30 November 2010, telah selesai, dan seluruh
catatan akuntansi telah dibuat untuk tahun berjalan, kecuali pemindahan biaya
dari akun Barang dalam Proses ke akun Barang Jadi untuk pesanan yang telah
selesai pada bulan November, dan pemindahan biaya dari akun Barang Jadi ke
akun Harga Pokok Penjualan untuk pesanan yang telah dijual selama bulan

11

November. Ikhtisar data yang telah diakumulasikan dari catatan akuntansi tanggal
31 Oktober 2010, dan bulan November tahun 2010, ditunjukkan di bawah ini.
Pesanan N11-007, N11-013, dan N11-015 telah selesai selama bulan
November tahun 2010. Seluruh pesanan telah slesai, kecuali Pesanan N11-013
telah diserahkan kepada pelanggan dengan menutup transaksi bisnis pada tanggal
30 November 2010.
Diminta:
1. Siapkan Laporan Harga Pokok Produksi bagi Valport Company untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 30 November 2010
2. Tentukan jumlah Harga Pokok Penjualan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 30 November 2010
Barang Dalam
Proses
Pesanan No.:
N11-007
N11-013
N11-015
D12-002
D12-003
Total

Saldo
31/10/10

Aktivitas Bulan November Tahun 2010


Bahan Baku
Tenaga Kerja Jam Mesin
Langsung
Langsung

$ 87,000
55,000
-0-0-0$142,000

$ 1,500
4,000
25,600
37,900
26,000
$95,000

$ 4,500
12,000
26,700
20,000
16,800
$80,000

300
1,000
1,400
2,500
800
6,000

Aktivitas Operasi
Sampai
Bulan
31/10/10
November
Tahun 2010
Pembebanan biaya overhead pabrik
Bahan baku tidak langsung
Tenaga kerja langsung
Utilitas
Depresiasi
Total biaya overhead pabrik yang
dibebankan
Lain-lain
Pembelian bahan baku*
Biaya tenaga kerja langsung
Jam mesin

Persediaan bahan baku*


Persediaan barang dalam
proses

$ 125,000
345,000
245,000
385,000
$1,100,000

$ 9,000
30,000
22,000
35,000
$96,000

$ 965,000
$98,000
$ 845,000
$80,000
73,000
6,000
Saldo Akun pada:
01/12/09

30/11/10

$105,000

$85,000

60,000

150,000

12

Persediaan barang jadi

125,000

225,000

*Pembelian bahan baku dan persediaan bahan baku terdiri dari bahan baku langsung dan
tidak langsung

Jawaban:
1.
Valport Company
Laporan Harga Pokok Produksi
Untuk Periode akhir tahun 30 November 2010
(dalam ribuan dollar)
Persediaan bahan baku
01/12/09

$ 105

Pembelian bahan baku ($965+98)

1,063

Persediaan bahan baku

30/11/10

85

Dikurang: bahan baku tidak langsung


($125+9)
Pemakaian Bahan baku langsung
Tenaga Kerja langsung

134
$ 1,119
($845+80)

925

Overhead pabrik
Bahan baku tidak langsung
Tenaga kerja tidak langsung
Utilitas
Depresiasi
Total biaya overhead pabrik

$134
375
267
420

1,196
$3,240

Ditambah: Persediaan barang dalam proses

01/12/09

60

Dikurang: Persediaan Barang dalam proses

30/11/10

150

Harga Pokok produksi

$3,150

2.

Persediaan barang jadi


Ditambah: Harga pokok produksi
Dikurang: Persediaan barang jadi
Harga pokok penjualan

$ 125
3,150
225
$3,050

13

DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Edward J, David E, Stout, dan Garry Cokins. (2010). Manajemen Biaya:
Penekanan Strategis. Penerjemah M. Yusuf Hamdan dan M. Ramdan Adhi.
Jakarta: Salemba Empat.
http://www.akuntansiitumudah.com/biaya-upah-tenaga-kerja-langsung-direct
labor/
http://www.akuntansiitumudah.com/biaya-bahan-baku-langsung-direct-materialcost/

14

Anda mungkin juga menyukai