Anda di halaman 1dari 2

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
UTS I SEMESTER 12009/2010
MS 3144 PERPINDAHAN PANAS I
Senin, 2 November 2009, 19:00 - 21:00, Sifat Ujian: Tutup Buku, Semua soal berbobot setara
1. Saluran udara pada sistem pengkondisian udara umumnya terbuat dari baja lapis seng
(BJLS) dan di bagian luar dilapis dengan isolator dari glass-wool serta dilapis lagi dengan
aluminium foil. Tebal isolator umumnya ditentukan berdasarkan kriteria agar tidak terjadi
pengembunan uap air dari udara sekitar pada permukaan luar aluminium foil. Bila dalam
suatu rancangan dipilih tebal BJLS dan aluminium foil adalah 1 mm dengan
konduktivitas termal masing-masing 40 dan 180 W/m-K, sedangkan konduktivitas termal
glass-wool adalah 1,5 W/m-K. Temperatur rata-rata udara dalam saluran diketahui
sebesar 12C dan temperatur udara di luar saluran adalah 28C. Agar uap air tidak
mengembun temperatur permukaan aluminium foil sisi luar tidak boleh kurang dari 16C.
Koefisien konveksi di dalam saluran adalah 100 W/m2-K, sedangkan di sisi luar saluran
adalah 10 W/m2-K. Dengan asumsi mengabaikan tahanan termal kontak antara BJLS
dengan isolator dan antara isolator dengan aluminium foil,
a. Gambar sketsa potongan dinding saluran dalam persoalan ini.
b. Tuliskan rangkaian termal ekivalen.
c. Hitung fluks perpindahan panas maksimum yang diijinkan agar belum terjadi
pengembunan uap air di permukaan luar saluran.[W/m2]
d. Tentukan tebal isolator minimum untuk memenuhi kriteria pada pertanyaan c [mm].
2. Pipa udara bertekanan dipanaskan pada permukaan luarnya dengan fluks panas merata
300 W/m2. Panjang pipa 5 m dan diameter luarnya adalah 10 cm serta tebalnya 5 mm.
Konduktivitas termal material pipa adalah 15 W/m-K. Temperatur rata-rata udara dalam
pipa adalah 10C dan koefisien konveksi udara terhadap pipa adalah 30 W/m2-K,
tentukan temperatur permukaan dalam dan luar pipa tersebut.
3. Pelat panas didinginkan dengan penempelan sirip aluminium berpenampang empat
persegi (bujur sangkar) dengan ukuran 2 mm x 2 mm dan panjang 4 cm. Koefisien
perpindahan konveksi dari sistem sirip ke lingkungan 20 W/m2-C. Konduktivitas termal
sirip adalah 237 W/m-C. Ukuran bidang panas yang akan diberi sirip adalah 15 cm x 20
cm. Tentukan jumlah sirip yang diperlukan untuk meningkatkan perpindahan panas
menjadi tiga kalinya dengan pengabaian perpindahan panas pada ujung sirip.
4. Koefisien perpindahan panas konveksi aliran udara di atas suatu permukaan dapat dicari
dengan melakukan eksperimen berikut. Batang baja tahan karat dengan konduktivitas
termal 15 W/m-K digunakan dalam eksperimen ini. Kemudian, dua buah termokopel
dipasang dengan kedalaman 10 mm dan 20 mm dari permukaan batang tersebut. Suhu
aliran udara sekitar terukur sebesar 100C, sedangkan pembacaan termokopel adalah
berturut-turut 50C dan 40 C. Hitunglah temperatur permukaan baja dan koefisien
perpindahan panas konveksi dari eksperimen di atas.
Dr.Ir. Prihadi Setyo Darmanto, Dr. Ir. Ari Darmawan Pasek, Dr. Ir. I Made Astina, Dr. Ir.
Arief Hariyanto, Ir. Hendi Riyanto MSME,

Retyped by DivPen Hmm-ITB 2010/2011

---------------------- Selamat Bekerja -----------------------

,
(

,
( )

Kondisi

Temperatur,

( )

Rugi Panas

Ujung
Konveksi
(

Ujung
Adiabatik

Temperatur
Ujung sirip
tertentu
(

Sirip
panjang tak
hingga

, straight fin:
,

Retyped by DivPen Hmm-ITB 2010/2011

Anda mungkin juga menyukai