Anda di halaman 1dari 28

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Percobaan

: Konstanta Planck

Nama

: Khairul Anam

No. Stambuk

: G 101 12 005

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui.

Mengetahui :
Palu,
Koordinator Asisten

April 2015
Asisten

Praktikum

Sri Ayuni Basri

NIM : G 101 10 006

Konstanta Planck

Sri Ayuni Basri

NIM : G 101 11 006

ABSTRAK

Salah satu konstanta penting dalam fisika adalah nilai muatan listrik yang dibawa
oleh sebuah elektron. Konstanta Planck (h) adalah konstanta fisika untuk
menjelaskan ukuran kuanta. Konstanta planck berhubungan erat dengan radiasi
elektromagnetik yang bersifat diskontinyu atau dalam bentuk kuanta.
Diskontinyuitas radiasi elektromagnetik dikuatkan oleh efek fotolistrik, sedangkan
kuantisasi atau kuanta energi digunakan dalam momentum sudut elektron untuk
pengembangan teori tentang atom hidrogen. Percobaan ini mengunakan alat
eksperimen konstanta planck dan didapatkan hasil percobaan jika nilai potensial
penghalang kecil maka frekuensi yang dihasilkan akan besar. Begitu pula
sebaliknya, jika nilai potensialnya besar maka frekuensi yang dihasilkan akan
kecil. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa potensial penghalang
bergantung terhadap panjang gelombangnya.
Kata kunci: konstanta planck, elektromagnetik, kuanta

Konstanta Planck

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan nikmat


kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat membuat dan
menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun sebagai laporan
praktikum Fisika Inti dengan judul Konstanta Planck. Shalawat serta
salam tak lupa kita haturkan kepada baginda Rasulullah SAW sebagai
suri tauladan bagi umat manusia hingga akhir zaman.
Demikian laporan ini, penulis harapkan dapat bermanfaat bagi
pendidikan pada umumnya dan ilmu fisika pada khususnya. Namun,
penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan
laporan ini sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran-Nya.
Kepada mahasiswa fakultas MIPA khususnya jurusan fisika serta asisten
praktikum dan dosen pembimbing yang telah membimbing dan
memberikan kritik dan saran diucapkan terima kasih.

Palu, April 2015

Penulis

Konstanta Planck

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.
21.
31.
41.

LATAR BELAKANG......................................................................................1
TUJUAN......................................................................................................1
RUMUSAN MASALAH.................................................................................2
MANFAAT...................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3


BAB III METODOLOGI......................................................................................7
3.1
3.2
3.3

WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN.............................................................7


ALAT DAN BAHAN.....................................................................................7
PROSEDUR KERJA......................................................................................8

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN................................10


4.1
4.2

HASIL PENGAMATAN................................................................................10
PEMBAHASAN...........................................................................................11

BAB V PENUTUP................................................................................................13
5.1
5.2

KESIMPULAN............................................................................................13
SARAN......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
LAMPIRAN..........................................................................................................15
BIOGRAFI...........................................................................................................18

Konstanta Planck

DAFTAR GAMB

Gambar 2.1 Alat efek fotolistrik..............................................................................4


Gambar 3.1. Rangkaian Peralatan Eksperimen........................................................8
Gambar 3.2. Filter....................................................................................................8
Gambar 4.1 Grafik hubungan antara Potensial Penghalang (V)
terhadap Frekuensi (f).....................................................................................10
Y

Konstanta Planck

DAFTAR TAB

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan...................................................................................10


Y

Konstanta Planck

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Max Planck, ahli fisika dari Jerman, pada tahun 1900 mengemukakan
teori kuantum. Planck menyimpulkan bahwa atom-atom dan molekul
dapat memancarkan atau menyerap energi hanya dalam jumlah
tertentu. Jumlah atau paket energi terkecil yang dapat dipancarkan
atau

diserap

oleh

atom

atau

molekul

dalam

bentuk

radiasi

elektromagnetik disebut kuantum. Planck menemukan bahwa energi


foton (kuantum) berbanding lurus dengan frekuensi cahaya.
Adapun bebearapa hal yang melatar belakangi percobaan ini adalah
agar

kita

dapat

membuat

grafik

hubungan

antara

potensial

penghalang (V) terhadap frekuensi (f x 10 -13), dapat membuat sudut


kemiringan antara data penghalang (V) terhadap frekuensi (fx10 -13) dan
dapat menghitung sudut kemiringan dengan menggunakan rumus
regresi linier dan menggunakan hasilnya untuk menetapkan konstanta
planck. Dengan melakukan perobaan ini nilai konstanta Planck dapat di
ketahui.

1.2 Tujuan
Adapun rumusan masalah dari percobaan ini, yakni :

Konstanta Planck

1. Membuat grafik hubungan antara potensial penghalang (V) terhadap


frekuensi (f x 10-13).
2. Membuat sudut kemiringan antara data penghalang (V) terhadap frekuensi
(fx10-13).
3. Menghitung sudut kemiringan dengan menggunakan rumus regresi linier dan
menggunakan hasilnya untuk menetapkan konstanta planck.

1.3 Rumusan Masalah


Adapun tujuan dari percobaan ini ialah :

1. Bagaimana cara membuat grafik hubungan antara potensial penghalang (V)


terhadap frekuensi (f x 10-13)?
2. Bagaimana cara membuat sudut kemiringan antara data penghalang (V)
terhadap frekuensi (fx10-13)?
3. Bagaimana cara menghitung sudut kemiringan dengan menggunakan rumus
regresi linier dan menggunakan hasilnya untuk menetapkan konstanta planck?

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari percobaan ini adalah :

1. Dapat membuat grafik hubungan antara potensial penghalang (V) terhadap


frekuensi (f x 10-13).
2. Dapat embuat sudut kemiringan antara data penghalang (V) terhadap
frekuensi (fx10-13).
3. Dapat menghitung sudut kemiringan dengan menggunakan rumus regresi
linier dan menggunakan hasilnya untuk menetapkan konstanta planck.

Konstanta Planck

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Planck

menyimpulkan

bahwa

atom-atom

dan

molekul

dapat

memancarkan atau menyerap energi hanya dalam jumlah tertentu.


Jumlah atau paket energi terkecil yang dapat dipancarkan atau diserap
oleh atom atau molekul dalam bentuk radiasi elektromagnetik disebut
kuantum.

Planck

menemukan

bahwa

energi

foton

(kuantum)

berbanding lurus dengan frekuensi cahaya.

= h . ............................................................... (1)

Dengan:
E = energi ( J )
H = konstanta Planck ( 6,626 x 10-34) J.s
= frekuensi radiasi (s-1)
Salah satu fakta yang mendukung kebenaran dari teori kuantum Max
Planck adalah efek fotolistrik, yang dikemukakan oleh Albert Einstein
pada tahun 1905. Efek fotolistrik adalah keadaan di mana cahaya
mampu mengeluarkan elektron dari permukaan beberapa logam (yang
paling terlihat adalah logam alkali) (Iqbal, 2011).

Konstanta Planck

Susunan alat yang dapat menunjukkan efek fotolistrik ada pada


gambar 1.1. Elektrode negatif (katode) yang ditempatkan dalam
tabung vakum terbuat dari suatu logam murni, misalnya sesium.
Cahaya dengan energi yang cukup dapat menyebabkan elektron
terlempar dari permukaan logam. Elektron tersebut akan tertarik ke
kutub positif (anode) dan menyebabkan aliran listrik melalui rangkaian
tersebut.

Gambar 2.1 Alat efek fotolistrik


( Claudia, 2010 )
Percobaan

Efek

Fotolistrik

Memperlihatkan

susunan

alat

yang

menunjukkan efek fotolistrik, Seberkas cahaya yang ditembakkan pada


permukaan

pelat

logam

akan

menyebabkan

logam

tersebut

melepaskan elektronnya.Elektron tersebut akan tertarik ke kutub


positif dan menyebabkan aliran listrik melalui rangkaian tersebut
(Claudia, 2010).
Menurut Nursyamsiah, 2011. Einstein menerangkan bahwa cahaya
terdiri dari partikel-partikel foton yang energinya sebanding dengan

Konstanta Planck

frekuensi cahaya. Jika frekuensinya rendah, setiap foton mempunyai


jumlah energi yang sangat sedikit dan tidak mampu memukul elektron
agar dapat keluar dari permukaan logam. Jika frekuensi (dan energi)
bertambah,

maka foton

memperoleh

energi

yang

cukup

untuk

melepaskan elektron (James E. Brady, 1990). Hal ini menyebabkan kuat


arus juga akan meningkat. Energi foton bergantung pada frekuensinya.
Planck dapat menurunkan rumus yang dapat menerangkan radiasi
spectrum ini (yaitu kecerahan relatif dari berbagai panjang gelombang
yang terdapat) sebagai fungsi dari temperature dari benda yang
meradiasikannya kalau ia menganggap kalau radiasi yang dipancarkan
terjadi secara tak malar (diskontinu), dipancarkan dalam caturan kecil,
suatu anggapan yang sangat asing dalam teori electromagnet. Catuan
ini

disebut

kuanta.

Planck

mendapatkan

bahwa kuanta

yang

berpautan dengan frekuensi tertentu v dari cahaya semuanya harus


berenergi sama dan bahwa energi ini E berbanding lurus dengan v.
Jadi:
E

hf

.................................................................... (2)
Dengan h, pada waktu itu disebut tetapan Planck, berharga:
h = 6,626 X 10-34 J.s

Tetapan Planck

................................................................... (3)

Konstanta Planck

dengan:
h = tetapan Planck (6,626 1034 J dt)
c = kecepatan cahaya dalam vakum (3 108 m det 1)
= panjang gelombang (m)
Ek

hf

hf0

....................................................................... (4)
Dimana:
W = hf0 = energi ambang
h = Konstanta Planck (6,626 x 10-34 J.s)
f0 = Frekuensi ambang
f

= Frekuensi gelombang yang datang

Energi foton untuk massa diam (


E

m0

)
n

............................................................................. (5)

............................................................................ (6)
Dimana:

Konstanta Planck

E = Energi foton

Panjang gelombang cahaya (m)

C = Kecepatan cahaya (3 x 108 m/s)


F = Frekuensi cahaya
n = Jumlah Partikel

Konstanta Planck

BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Percobaan mengenai ini dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Selasa, 14 April 2015
Pukul

: 13.30 WITA Selesai

Tempat

: Laboratorium Fisika Material, Energi dan Instrumentasi,


Jurusan
Fisika, FMIPA.UNTAD

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan yaitu :
1. Optical filters, Apertures, Caps danScrews
2. Mercury Light Source Enclosure
3. Base
4. Photodiode Enclousure
5. Power Supply

Konstanta Planck

6. Photoelectric Effect Apparatus


7. Filters: 365 nm, 405 nm, 436 nm, 546 nm, 577 nm
8. Aperatures: 2 mm, 4 mm, 8 mm
9. Caps: Photodiode, Mercury lamp.

Gambar 3.1. Rangkaian Peralatan Eksperimen

Gambar 3.2. Filter

3.3 Prosedur Kerja


A. Kalibrasi Alat
1. Sebelum dimulai, pastkan lubang Lampu Merkuri dan Lubang
Photodioda tertutup dan saling berjauhan.
2. Menyalakan Power Suplay dan lampu merkuri, membiarkan

Konstanta Planck

lampu merkuri dipanaskan selama lebih dari 20 menit. Pada


fotoelektrik apparatus menekan power pada posisi on.
3. Mengeset tegangan antara -2 s/d 2, memutar current ranges ke
skala 10-30.
4. Untuk kalibrasi alat, mengeset arus (current amplifier) menjadi
nol. Caranya melepaskan kabel A, K, dan Ground dari
belakang panel Photodioda.
5.

Mengeset Phototube Signal pada posisi Calibration dan


memutar Current Calibration hingga arus menjadi nol, kemudin
menekan kembali Phototube Signal pada posisi Measure.

6. Memasang kembali kabel A, K, dan Ground.


B. Pengukuran
1. Membuka

penutup

lubang

Photodioda.

Meletakkan

filter

diameter 4 mm dan 365 nm kedalam lubang Photodioda.


2. membuka penutup lubang lampu merkuri sehingga cahaya
dengan panjang gelombang 365 nm menyinari Chatode.
3. Menyesuaikan Voltage Adjust hingga arus pada ammeter
bernilai nol.
4. Mencatat magnitude

potensial

penghalang

untuk

panjang

panjang gelombang 365 nm.

Konstanta Planck

5. Menutup kembali lubang Lampu Mercury.


6. Mengulangi langkah 1-4 untuk mengukur potensial penghalang.

Konstanta Planck

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Tabel 4.1 Hasil Pengamatan

Item

Panjang gelombang ()

365x10-

405x10-

436x10-

546x10-

(m)

Frekuensi, v = c/,(x10

8,22x10

7,42x10

6,88x10

5,49x10

5,19x101

Hz)

14

14

14

14

Potensial penghalang

-1,866

-1,854

-1,508

-0,929

-0,791

577x10-9

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
0
0
-1
-1
potensial penghalan (v) -1
-1
-1
-2
-2
-2
frekuensi ( x 1014 )

Konstanta Planck

Gambar 4.1 Grafik hubungan antara Potensial Penghalang (V) terhadap Frekuensi
(f)

Konstanta Planck

4.2 Pembahasan
Percobaan kali ini adalah percobaan tentang efek fotolistrik Konstanta
Planck, yang dimana akan diketahui mengenai suatu hubungan antara
potensial penghalang terhadap frekuensinya. Dimana efek fotolistrik itu
merupakan emisi antara elektron yang terjadi pada permukaan suatu
logam yang terjadi pada saat disinari oleh radiasi elektromagnetik
yang nampak (seperti cahaya tampak atau sinar ultraviolet) dengan
menggunakan

frekuensi

tertentu.

Tetapi

untuk

percobaan

yang

dilakukan di dalam laboratorium, nampak dari suatu sinar radiasi


elektromagnetik yang dapat digunakan yang berasal dari sinar lampu
mercuri yang sebelumnya telah dipanaskann terlebih dahulu dalam
beberapa menit.
Selanjutnya, dalam melakukan suatu percobaan yang mengenai suatu
efek fotolistrik dapat juga menggunakan beberapa filter dengan
panjang gelombang yang berbeda-beda yang dalam hal ini

akan

diletakkan didalam lubang fotodioda. Hal ini dilakukan dengan tujuan


untuk mendapatkan besarnya nilai potensial penghalang untuk setiap
panjang gelombang yang berbeda-beda dalam suatu alat yang dapat
disebut dengan ammeter. Selanjutnya dapat ditentukan besarnya
frekuensi mengenai suatu percobaan efek fotolistrik yang dilakukan di
dalam laboratorium.
Pada hasil pengamatan untuk masing-masing panjang gelombang,
diperoleh nilai magnitude potensial penghalang yang berkisar antara

Konstanta Planck

-2,0 sampai -0,9 Volt. Magnitude potensial penghalang yang dihasilkan


pada masing-masing panjang gelombang terjadi karena ketika cahaya
menyinari katoda maka elektron lepas dan pindah ke anoda.
Pada percobaan ini, frekuensi juga harus ditentukan untuk setiap
panjang gelombangnya. Dimana frekuensi merupakan perbandingan
antara cepat rambat cahaya dengan panjang gelombang masingmasing perlakuan. Dari perhitungan ini maka diperoleh nilai frekuensi
yaitu berkisar antara 5,19 x 1014 Hz sampai dengan 8,22 x 1014 Hz.
Dari pengamatan data dan grafik terlihat bahwa nilai potensial
penghalang

berbanding

terbalik

dengan nilai

frekuensi.

Dimana

semakin besar nilai potensial penghalang, maka nilai frekuensi akan


semakin

kecil.

Begitu

pula

sebaliknya,

jika

nilai

potensial

penghalangnya kecil, maka nilai frekuensinya yang dihasilkan akan


besar. Ini berbeda dengan hubungan panjang gelombang terhadap
potensial

penghalang,

dimana

potensial

penghalang

bergantung

terhadap panjang gelombangnya. Semakin besar panjang gelombang


yang digunakan maka potensial penghalang yang dihasilkan akan
semakin besar pula

Konstanta Planck

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan Pengukuran Konstanta Planck yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Konstanta Planck (h) adalah konstanta fisika untuk menjelaskan
ukuran quanta. Konstanta planck berhubungan erat dengan
radiasi elektromagnetik yang bersifat diskontinyu atau dalam
bentuk kuanta.
2. Perhitungan nilai frekuensi yaitu berkisar antara 5,19 x 10 14 Hz
sampai dengan 8,22 x 1014 Hz.

5.2 Saran
Sebaiknya sebelum melakukan kegiatan praktikum, alat dan bahan
diperlukan telah disiapkan dan sebaiknya alat-alat yang rusak segera
diperbaiki agar pengambilan data dapat berjalan dengan baik.

Konstanta Planck

DAFTAR PUSTAKA

Claudia, 2010. Konstanta Planck (http://4-shared.com): diakses pada


tanggal 14
April 2015
Iqbal, 2011. Efek Fotolistrik (http://syahrir010.blogspot.com): diakses
pada tanggal
14 April 2015.
Nursyamsiah, 2014. Konstanta Planck (http://www. Wikipedia(id).com):
diakses
pada tanggal 14 april 2015.
Tim penyusun. 2015. Eksperimen Fisika Inti. Jurusan Fisika FMIPA
UNTAD.Palu

Konstanta Planck

LAMPIRAN
ANALISA DATA

Menentukan Frekuensi:

f=

1. Panjang gelombang 365 nm

f=

3 x 108
9
365 x 10

14

8,22 x 10 Hz

2. Panjang gelombang 405 nm


8

f=

3 x 10
9
405 x 10

14

7,40 x 10 Hz

3. Panjang gelombang 436 nm

f=

3 x 10 8
436 x 109

Konstanta Planck

14

= 6,88 x 10 H

4. Panjang gelombang 546 nm

f=

3 x 108
9
546,1 x 10

14

= 5,49 x 10 Hz

5. Panjang gelombang 577 nm

f=

3 x 108
577 x 109

14

= 5,19 x 10 Hz

Konstanta Planck

0
0.5
0

1.5

2.5

3.5

4.5

5.5

0
-1
-1

potensial penghalan (v) -1


-1
-1
-2
-2
-2

frekuensi (x 1014)

Gambar 1 Grafik hubungan antar Potensial Penghalang (V) terhadap


Frekuensi (f) sebelum regresi
Table 1 hubungan antar Potensial Penghalang (V) terhadap Frekuensi (f)
Sebelum regresi

No
1

X : V=c/,
(x10Hz)
8.22
1014

Z = ln Y

0.6344581
84

28670542.3
7

1.854

0.6173454
67

27239676.9
4

7.42
14

10

6.88

0.791

0.4107842
7
0.0736465
4
0.2344573
11

1.3544840
7

14

10

1.508

5.49
14

10

0.929

5.199
14

10

3.3209
14

10

Konstanta Planck

X2

Y: v

Xi.Zi
5.215
1014
4.580

1014
2.826
14

26229754.1
23430749.0
3
22801315.7
5

10

-4.043

1013
-1.219

1013
4.4981

57627250.5

1013

a=

b=

5 ( 4.4981 x 1015) ( 3.3209 x 1015 ) ( 1.35448407 )


15 2

5 ( 57627250.5 )( 3.3209 x 10 )

= 5.72

53
10

5.72 1053 ( 3.3209 x 1015 )( 1.35448407 )


=3.80 10 68
5
Y =e5.72 10

53

68

x+(3.80 10 )

Y =ln ( 5.72 1053 x + ( 3.80 1068 ) )

Table 2 hubungan antar Potensial Penghalang (V) terhadap Frekuensi (f) sesudah
regresi
x : V=c/,
No
(x10Hz)
Y
1
8.22E+14
158.7155114
2
7.42E+14
158.6601791
3
6.88E+14
158.6210204
4
5.49E+14
158.5125473
5
5.199E+14
158.4882684

grafik hubungan antara potensial penghalang (V) terhadap frekuensi (f).

potensial penghalang (V)


1000000000000000
500000000000000

frekuensi ( x 1014)

Gambar 2 Grafik hubungan atantar Potensial Penghalang (V) terhadap


Frekuensi (f) setelah regresi

Konstanta Planck

BIOGRAFI

Penulis, Khairul Anam Triat Mojo. Lahir

di desa Kalangkangan,

kecamatan Galang, kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Dari ayah


bernama Ahmad Nahru (Alm) dan ibu bernama Rosmah Ibrahim.
Memulai pendidikan formal dari sekolah R.A Al-Munawwarah pada
tahun 2000. Setelah lulus kemudian melamnjutkan ke pendidikan
dasar di sekolah MIN Tambun Tolitoli dan lulus pada tahun 2006.
Kemudian melanjutkan ke pendidikan mennengah pertama di MTsN
tambun Tolitoli.Pada tahun 2009 lulus dari pendidikan menengah
pertama dan melanjutkan ke pendidikan menengah atasdi sekolah
MAN Tolitoli hingga tahun 2012. Pada tahun yang sama, Ia melanjutkan
di

Universitas

Tadulako

dan

mengambil

Jurusan

Fisika

Fakultas

Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Konstanta Planck

Anda mungkin juga menyukai