Anda di halaman 1dari 3

Berkeringat dan Pengaturannya oleh Sistem Saraf Otonom

Rangsangan area preoptik di bagian anterior hipotalamus baik secara listrik atau oleh panas
yang berlebihan akan menyebabkan berkeringat. Impuls saraf dari area yang menyebabkan
berkeringat ini dihantarkan rhelalui jaras otonom ke medula ~pinalis dan kemudian melalui
jaras simpatis mengalir ke kulit di seluruh tubuh.
Kelenjar keringat dipersarafi oleh serabut-serabut saraf kolinergik (serabut yang
menyekresikan asetilkolin, tetapi berjalan bersama dengan saraf simpatis di serabut
adrenergik). Kelenjar ini dapat juga dirangsang di beberapa temp at oleh epinefrin atau
norepinefrin yang bersirkulasi dalarn darah, walaupun kelenjar itu sendiri tidak memiliki
persarafan adrenergik. Hal ini penting selama melakukan olahraga, saat hormon ini
disekresikan oleh mec!!lla adrenal dan tubuh perlu melepaskan panas yang berlebihan yang
dihasilkan oleh otot yang aktif.
Mekanisme Sekresi Keringat. Pada Gambar 73-5, kelenjar keringat diperlihatkan berbentuk
tubular yang terdiri dari dua bagian: (1) bagian yang bergelung di subdermis dalam yang
menyekresi keringat, dan (2) bagian duktus yang berjalan keluar melalui dermis dan
epidermis kulit. Seperti juga pada kelenjar lainnya, bagian sekretorik kelenjar keringat
menyekresi cairan yang disebut sekret primer atau sekret prekursor; kemudian konsentrasi
zatzat dalam cairan tersebut dimodifikasi sewaIctu cairan itu mengalir melalui duktus.
Sekret prekursor adalah hasil sekresi aktif dari sel-sel epitel yang melapisi bagian yang
bergelung dari kelenjar keringat. Serabut saraf simpatis kolinergik berakhir pada atau dekat
sel-sel kelenjar yang mengeluarkan sekret tersebut.
Komposisi sekret prekursor mirip dengan yang terdapat pada plasma, namun tidak
mengandung protein plasma. Konsentrasi natrium sekitar 142 mEq/liter dan klorida sekitar
104 mEq/liter, dengan konsentrasi zat terlarut lain yang lebih keeil bila dibandingkan di
dalam plasma. Sewaktu larutan prekursor ini mengalir di bagian duktus kelenjar, larutan ini
mengalami modifikasi melalui reabsorpsi sebagian besar ion natrium dan klorida. Tingkat
reabsorpsi ini bergantung pada keeepatan berkeringat, seperti diuraikan berikut ini:
Apabila kelenjar keringat hanya sedikit dirangsang, eairan prekursor mengalir melalui duktus
dengan lambat. Dalam hal ini, pada dasamya semua'ion natrium dan klorida direabsorbsi, dan

konsentrasi masing-masing ion ini turun menjadi 5 mEq/L. Hal ini mengurangi tekanan
osmotik cairan keringat tersebut hingga nilai yang sangat rendah sehingga sebagian besar
cairan kemudian juga direabsorbsi, yang memekatkan sebagian besar kandungan unsur
lainnya. Oleh karena itu, pada keeepatan berkeringat yang rendah, kandungan unsur seperti
urea, asam laktat, dan ion kalium biasanya konsentrasinya sangat tinggi.
Sebaliknya, bila kelenjar keringat dirangsang dengan kuat oleh sistem saraf simpatis, sekret
prekursor dibentuk dalam jumlah yang banyak, dan duktus kini hanya mereabsorbsi natrium
klorida dalam jumlah yang lebih sedikit dari setengahnya; konsentrasi ion-ion natrium dan
klorida kemudian biasanya meningkat (pada orang yang tidak dapat menyesuaikan diri
dengan iklim) sampai tingkat maksimum sekitar 50 sampai 60 mEq/L, sedikit lebih rendah
dari setengah konsentrasinya di dalam plasma. Lebih lal1jut lagi, keringat mengalir melalui
tubulus kelenjar begitu eepatnya sehingga hanya sedikit air yang direabsorbsi. Oleh karena
itu, konsentrasi unsur terlarut lainnya dad keringat hanya sedikit meningkat-urea menjadi
sekitar dua kali dari plasma, asam laktat sekitar 4 kali, dan kalium sekitar 1,2 kali.
Bila orang belum menyesuaikan diri dengan iklim panas, ia akan mengalami kehilangan
natrium klorida di dalam keringat dalam jumlah yang bermakna. Kehilangan elektrolit akan
jauh lebih sedikit, meskipun kemampuan berkeringat telah ditingkatkan, bila orang telah
terbiasa dengan iklim tersebut, seperti berikut ini.
Aklimatisasi Mekanisme Berkeringat Terhadap Panas-Peranan. Aldosteron. Pada orang
yang normal dan belum menyesuaikan diri dengan iklim jarang dapat menghasiIkan keril1gat
lebih dari 1 liter per jam, tetapi bila ia terpajan emiea panas selama 1 sampai 6 minggu, orang
tersebut akan berkeringat lebih banyak, sering kali akan meningkatkan sekresi keringatnya
hingga maksimal 2 sampai 3 L/jam. Evaporasi keringat yang lebih banyak ini dapat
memindahkan panas dari tubuh dengan kecepatan lebih dari 10 kali dari kecepatan
pembentukan panas basal normal. Peningkatan efektivitas mekanisme berkeringat ini
disebabkan oleh perubahan sel kelenjar keringat itu sendiri untuk meningkatkan kemampuan
berkeringatnya.
Hal lain yang juga berhubungan dengan aklimatisasi adalah terus menurunnya konsentrasi
natrium klorida dalam keringat, yang memungkinkan penyimpanan garam di dalam tubuh
yang lebih baik secara perlahan-lahan. Sebagian besar efek ini disebabkan oleh peningkatan
sekresi aldosteron oleh kelenjar adrenokortikal, yang dihasilkan dari sedikit penurunan

konsentrasi natrium klorida dalam cairan ekstrasel dan plasma. Orang yang belurn
rnenyesuaikan diri dengan iklim, akan banyak berkeringat sehingga sering kehilangan garam
sebesar 15 sampai 30 gram setiap hari untuk beberapa hari pertama. Setelah 4 sampai 6
minggu menyesuaikan diri, kehilangan garam biasanya menjadi 3 sampai 5 gram/hari.

Anda mungkin juga menyukai