memuat paling sedikit 200 ton, dan maksimal memuat 2000 ton. Di
pelabuhan Sunda Kelapa sendiri terdapat 3 kapal yang paling besar
hingga dapat memuat 2000 ton, yaitu kapal Bina Mulya, Bina Abadi, dan
Bina Setia. Untuk biaya penyewaan kapal sendiri dihitung berdasarkan
berat muatan per ton.
Bang Kin menjelaskan beberapa perbedaan yang terjadi di pelabuhan
Sunda Kelapa selama ia bekerja. Dulu saat pertama kali Bang Kin datang
ke pelabuhan Sunda Kelapa, kapal-kapal yang ada belum menggunakan
mesin. Masih berupa kapal layar sederhana. Sebelum menggunakan
mesin, pengiriman barang melalui jalur laut dapat memakan waktu hingga
satu bulan bahkan lebih. Namun, sekarang setelah menggunakan kapal
bermesin pengiriman barang menjadi lebih cepat, sekitar 4 hari 4 malam.
Setelah tiba di pelabuhan maka selanjutnya dilakukan bongkar muat
barang. Bongkar muat ini dilakukan oleh buruh yang sudah menunggu di
sekitar pelabuhan. Buruh ini berasal dari orang-orang yang tinggal di
sekitar pelabuhan. Barang-barang dari atas kapal dipindahkan ke dalam
truk-truk kontainer yang sudah menunggu barang datang. Truk-truk
kontainer ini tidak disediakan oleh perusahaan penyewaan kapal,
melainkan disediakan sendiri oleh perusahaan penyewa kapal. Jika ketika
kapal datang namun truk kontainernya sendiri belum datang, maka
barang yang telah dibongkar muat biasanya akan disimpan di gudang
hingga kapal truk datang. Barang-barang yang biasanya diinapkan adalah
barang-barang klontongan.
Selama kapal singgah di pelabuhan, biasanya Bang Kin akan
melakukan pengecekan terhadap mesin kapal. Sedangkan beberapa ABK
lain juga membersihkan kapal dan mengecek kondisi kapal. Jika terdapat
beberapa bagian kapal yang rusak, atau misalnya bagian kayu dari kapal
sudah harus diganti, maka dilakukan perbaikan di tempat.
terjadi musibah yang mennyebabkan kapal karam, aku pemilik kapal ini.
Setiap pemilik kapal telah dilatih untuk memiliki mental yang kuat.
Untuk membeli kapal baru membutuhkan biaya yang tidak sedikit,
namun setiap kapal dapat digunakan hingga puluhan tahun. Sekitar 20-25
tahun. Semuanya tergantung dari perawatan kapal. Biasanya perawatan
kapal ini dilakukan 1 tahun sekali. Perawatan kapal sendiri bisa dilakukan
di pelabuhan tempat kapal bersandar, namun jika kapal mengalami
kerusakan dan perbaikannya tidak dapat dilakukan di pelabuhan, maka
mesin harus dibawa ke tempat khusus untuk perbaikan.
Dalam setiap pelayaran, kapal tidak hanya mengangkut satu jenis
barang. Menurut pemilik kapal ini, hal itu dilakukan agar kapal tidak
mudah terbalik jika terkena ombak. Untuk pengaturan jenis barang
bisanya akan dilakukan oleh perusahaan ekspedisi. Perusahaan yang akan
mengirimkan barang antar pulau menyerahkan urusan penyewaan kapal
ke perusahaan ekspedisi, berikutnya perusahaan ekspedisi inilah yang
akan mencarikan kapal. Pemilik kapal sendiri hanya bertugas
menyediakan kapal.
Hingga saat ini, belum ada asuransi untuk ABK yang bisa diberikan
oleh pemilik kapal. Selain karena belum ada perusahaan asuransi yang
bersedia, hal ini juga disebabkan karena kebiasaan para ABK yang sering
berpindah-pindah kapal. Namun untuk kebiasaan ini sudah bisa diatasi
dengan adanya buku saku bagi para ABK. Buku saku ini akan dipegang
oleh pemilik kapal selama orang yang bersangkutan menjadi ABK di
kapalnya. Sementara untuk kapal pun tidak ada asuransinya. Jika terjadi
suatu kecelakaan, maka kerugian akan ditanggung oleh pemilik kapal juga
perusahaan penyewa kapal tersebut.
Pelabuhan Sunda Kelapa ini selain berfungsi sebagai pelabuhan
bongkar muat barang, juga merupakan lokasi wisata.s
Kemudian sebagai salah satu anggota dari komunitas Sunda Kelapa
Heritage, komunitas ini mengharapkan adanya pengembangan pelabuhan
Sunda Kelapa sebagai salah satu lokasi objek wisata di Jakarta. Seperti
yang sudah kita ketahui sebelumnya, bahwa pelabuhan Sunda Kelapa ini
banyak menarik perhatian turis asing dengan keunikan yang dimilikinya.
Salah satu yang menarik minat para turis ini adalah aktivitas bongkar
muat barang yang dilakukan di pelabuhan Sunda Kelapa yang masih
sangat tradisonal. Selain itu juga keunikan dari Kapal Pinisi yang
merupakan kapal tradisional Indonesia yang terbuat dari kayu memiliki
daya tarik tersendiri.