Anda di halaman 1dari 216

Pengantar Ekonomi

Makro
Sumber : Mankiw, Tom Gorman
Slides prepared by: Choirul Hamidah
FE-UMPO

Mikro vs Makro Ekonomi


Ekonomi Mikro
Microeconomics adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana rumah
tangga dan perusahaan secara
individu membuat keputusan dan
bagaimana mereka berinteraksi
di pasar.

Mikro vs Makro Ekonomi


Ekonomi Makro
Macroeconomics adalah ilmu yang
mempelajari ekonomi secara
keseluruhan. Tujuannya untuk
menjelaskan perubahan ekonomi
yang mempengaruhi banyak rumah
tangga, perusahaan2, dan pasar
sebagai suatu kesatuan.

Perbedaan Ekonomi Mikro dan


Makro
Menurut Crouch (1972 : 1)
tidak terdapat perbedaan yang prinsip
antara ekonomi makro dan ekonomi mikro.
Bedanya, ekonomi makro berhubungan
dengan variabel variabel yang bersifat
agregat (keseluruhan),
sedangkan ekonomi mikro berhubungan
dengan variabel-variabel yang bersifat
individual. Jadi hanya berbeda dalam
tingkat agregasinya.

Perbedaan Ekonomi Mikro dan


Makro
Analisis mikro
mengenai :
Mewujudkan
efisiensi dalam
penggunaan
sumber-sumber.
Mencapai
kepuasan yang
maksimum.

Analisis makro mengenai


:
Pentingnya segi
permintaan dalam
menentukan tingkat
kegiatan dalam
perekonomian.
Pentingnya kebijakan
dan campurtangan
pemerintah untuk
mewujudkan kegiatan
ekonomi

PERBEDAAN EKONOMIKA MIKRO DAN EKONOMIKA MAKRO

Ekonomi Mikro :

Terdiri dari unit-unit individu seperti

perusahaan, rumah tangga, dan industri.

Analisis mikro ekonomi mengenai masalah

menentukan pilihan untuk mencapai efisiensi


dalam menggunakan sumber daya dan untuk
mencapai kepuasan yang maksimum.

PERBEDAAN EKONOMIKA MIKRO DAN


EKONOMIKA MAKRO
Masalah ekonomi mikro diantaranya :

Menentukan barang yang perlu diproduksi (What)


Bagaimana cara memproduksi yang paling Efesien
Untuk siapa barang di produksi
Bagaimana barang atau jasa itu didistribusikan ?

PERBEDAAN EKONOMIKA MIKRO DAN EKONOMIKA MAKRO

Ekonomi Makro :

Membahas perekonomian secara keseluruhan (agregat),


produksi keseluruhan, tingkat harga umum, dsb.

Analisis makroekonomi menekankan pada permintaan


dan penawaran agregat dalam menentukan tingkat
kegiatan suatu perekonomian serta pendapatan
nasional.

PERBEDAAN EKONOMIKA MIKRO DAN


EKONOMIKA MAKRO
Masalah ekonomi makro diantaranya :

Penggunaan tenaga penuh (Full employment)


Kestabilan ekonomi (Tingkat harga)
Pertumbuhan ekonomi
Keseimbangan neraca pembayaran
internasional

Ekonomi Makro menjawab


pertanyaan2 sbb:
1. Mengapa rata-rata pendapatan
dibeberapa negara tinggi dan kenapa
dinegara lain rendah
2. Mengapa harga naik dengan cepat
pada suatu periode sementara pada
periode lain stabil
3. Mengapa produksi dan kesempatan
kerja meningkat pada tahun-tahun
tertentu dan menurun pada tahun
tahun yang lain

Cyclus / Arus Perekonomian Dalam


Skala Mikro Ekonomi
Menjual Faktor Produksi (1)
Memberikan balas Jasa (2)
Rumah tangga

Perusahaan

Membeli Barang dan Jasa (3)


Menyerahkan barang dan jasa (4)
Tabungan

Investasi
Kebijakan Moneter

Pajak
Kebijakan Fiskal

Pengeluaran
Pemerintah

Perbedaan Ekonomi Mikro dan


Makro
Analis mikro dengan
pertanyaan :

Apakah jenis barang


dan jasa yang harus
diproduksi ?
Bagaimanakah cara
memproduksi barang
dan jasa tersebut ?
Untuk siapakah
barang dan jasa
tersebut diproduksi ?

Analis makro dengan


pertanyaan :

Mengapa setiap negara


menghadapi masalah
pengangguran ?
Mengapakah selalu
mengalami kenaikan
harga-harga ?
Mengapa perekonomian
tidak mengalami
pertumbuhan yang
sama cepatnya ?
Mengapa kegiatan
perekonomian tidak
mengalami
perkembangan yang
stabil?

Penentuan Kegiatan
Ekonomi

Kurva Kemungkinan produksi


C
A
Barang
Pertanian
P

Y0
Y1

R
N

X1

X0

Barang Industri

Pasar Makro

1.
2.
3.
4.

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

barang
uang
Tenaga Kerja
Luar Negeri

PASAR-PASAR MAKRO
Pasar
Pasar Barang
Pasar Uang
Pasar tenaga
Kerja
Pasar Luar
Negeri

Yang
Dipelajari

Informasi
Yang Diamati

Tingkat
harga
umum
Tingkat bunga,
volume uang
Tingkat upah,
Employment,
Unemployment

Index biaya hidup,


GDP
Bunga deposito,
bunga pinjaman
Jumlah angkatan
kerja dan
kesempatan kerja

Neraca
Perdagangan (X
perdagangan Term M) Aliran Modal
of Trade Cadangan LN
Devisa

Pelaku Makro
1.
2.
3.
4.
5.

Rumah tangga
Produsen
Pemerintah
Lembaga-lembaga keuangan
Negara-negara lain

Aliran
melingkar
kegiatan
makro
Pemerintah
Pajak

Pajak

11
2

Pasar
barang

Negara lain

10

Produsen

Rumah tangga

1
6

13
5

14
12

Pasar
tenaga
kerja

Lembaga
Keuangan

16

15

7
9

Pasar
uang
Permintaan
Penawaran

Permintaan agregat

1. Pengeluaran konsumsi oleh rumah


tangga
2. Belanja barang oleh pemerintah
3. Investasi oleh perusahaan
4. Ekspor ke luar negeri
5. Kebutuhan tenaga kerja oleh
pemerintah
6. Kebutuhan tenaga kerja oleh
perusahaan
7. Kebutuhan uang tunai dan kredit
8. Kebutuhan rumah tangga akan uang
tunai

Penawaran agregat

1. Hasil produksi dalam negeri


2. Impor dari luar negeri
3. Tenaga kerja yang disediakan oleh
rumah tangga
4. Suplai uang kartal
5. Tabungan rumah tangga
6. Suplai uang giral
7. Suplai dana luar negeri

Kegiatan Rumah tangga

1. Menerima penghasilan dari produsen


(upah, deviden, sewa)
2. Menerima penghasilan dari lembaga
keuangan (bunga)
3. Membelanjakan penghasilan ke pasar
barang
4. Menyisihkan sisa dari penghasilan untuk
ditabung pada lembaga keuangan
5. Membayar pajak ke pemerintah
6. Masuk dalam pasar uang, akan
kebutuhan uang tunai untuk memenuhi
transaksi sehari-hari

Kegiatan Produsen
1. Memproduksi dan menjual barangbarang dan jasa
2. menyewa/menggunakan faktorfaktor produksi yang dimiliki oleh
rumah tangga untuk proses produksi
3. menentukan pembelian barangbarang modal dan stok barangbarang lain
4. Meminta kredit dari lembaga
keuangan untuk membiayai
investasi
5. Membayar pajak

Kegiatan Lembaga
Keuangan
1. Menerima simpanan/deposito dari
rumah tangga
2. Menyediakan kredit dan uang giral

Kegiatan Pemerintah
(Termasuk Bank Sentral)
1. Menarik pajak langsung dan tak
langsung
2. membelanjakan penerimaan untuk
membeli barang-barang kebutuhan
pemerintah
3. Meminjam uang dari luar negeri
4. Menyewa tenaga kerja
5. Menyediakan kebutuhan uang
(kartal) bagi masyarakat

Kegiatan Negara-Negara
lain
1. Menyediakan kebutuhan barang impor
2. membeli hasil-hasil ekspor
3. Menyediakan kredit untuk swasta dan
pemerintah dalam negeri
4. membeli dari pasar barang untuk
kebutuhan cabang perusahaannya
5. Masuk ke pasar uang dalam negeri
sebagai penyalur (devisa) dari luar
negeri dan sebagai peminta kredit uang
kartal rupiah untuk kebutuhan cabangcabang perusahaannya.

BAB II
PENENTUAN TINGKAT
PENDAPATAN NASIONAL
Oleh
Choirul Hamidah

PENENTUAN TINGKAT
PENDAPATAN NASIONAL
Produk Nasional Bruto digunakan untuk
Konsumsi Rumah tangga (c)
Investasi Sektor Usaha ( I )
Pengeluaran Pemerintah (G)
Expor Netto Luar Negeri (X M)
Persamaan Pendapatan Nasional :
y = C + I + G + (X M)

Konsumsi Rumah Tangga


Y=C+S
Fungsi Consumsi
C = a + by
a adalah konsumsi pada yo
b adalah Marginal Propensity to
Cunsume (MPC) yaitu konsumsi yang
dipengaruhi oleh perubahan tingkat
pendapatan
Nilai b = dimana (0 < b / MPC < 1)

Y = C + S
Fungsi Tabungan
y = C + S C = a + by
S = y C y = a + by + S
S = y a by atau S = a + (1 b) y

Y=C
Misal : C = 100 + 0,75Y maka pendapatan
keseimbangan
adalah Y = C
Y = 100 + 0,75Y
0,25 Y = 100
Y
= 400
Sehingga, C = 100 + 0,75 (400)
= 400

Investasi Perusahaan
Investasi ada dua macam :
Investasi Autonomous
Investasi Dipacu (dipengaruhi
tingkat pendapatan)

Investasi Perusahaan
Misal : Io = 10 dan C = 100 + 0,75y ,
Keseimbangan Pendapatan Nasional
adalah y1 = C + I
y1

= 100 + 0,75 y + 10

0,25 y = 110

y1 = 440

Mencari angka pengganda (Multiplier)


dI = 10 dy = 40
dy/ dI=40/10 = 4 angka pengganda
Koefisien angka pengganda :
I (dI) = I1 I0
y (dy) = y1 y0

dy = (I1 I0) = (dI)


Jadi dy = kI . dI
dimana k = dY/dI

Mencari angka pengganda (Multiplier)


Sebab b adalah Marginal Propensity
to Consume (MPC)
dan 1 b adalah MPI (Marginal
Propensity to Investment) atau MPS
(Marginal Propensity to Savings)
Dari contoh, kI = 1/1-0,75 = 4

Pendapatan Nasional Keseimbangan

Keseimbangan Perekonomian dua


sektor syaratnya adalah :
y = C + I dan y = C + S
Sehingga I = S

Pendapatan Nasional Keseimbangan

Marginal Propensity to Investment


(MPI) atau hasrat Investasi yaitu
kecenderungan Investasi yang
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan,
yang berarti h = dI / dy. Angka
Pengganda Konsumsi dan Investasi
menjadi lebih kecil yaitu
k = 1 /1- b - h

Pengaruh tambahan Investasi dan konsumsi terhadap pendapatan


nasional

Tambahan Permintaan Agregat


Tambahan
Pendapatan
Investasi = 100 satuan
ke 1 =
100
Konsumsi 1 = 0,75 x 100 = 75
ke 2
=
75
Konsumsi 2 = 0,75 x 75 = 56,25 ke 3
= 56,25
Konsumsi 3 = 0,75 x 56,25 = 42,19 ke 4
= 42,19
ke n =
Konsumsi n = 0,75 x Cn1

MODEL PENGGANDA (multiplier model)


Pengganda (multiplier) menjelaskan bagaimana
stocks yang terjadi pada investasi, pajak dan
pengeluaran pemerintah, dan perdagangan luar
negeri berpengaruh terhadap output dan
kesempatan kerja dalam perekonomian,
dengan asumsi:
Upah dan harga tidak berubah
perekonomian terdapat pengangguran
sumberdaya
Tidak ada perubahan dalam pasar uang

Analisis aritmatika
1000
+
666,67
+
444,44
+
296,30
+
197,53
+
.
.
.
3000

2/3

(2/3) 2

(2/3) 3

(2/3) 4

1/(1 2/3)

X
+
X
+
X
+
X
+
X
+
.
.
.
X

1000
1000
1000
1000
1000

1000

Lanjutan
Perubahan output (GDP)
= (1 + 2/3 + 2/32 + 2/33 + 2/34 + 2/3n) 1000
= 1/(1 2/3) x 1000 = 3000
tidak lain adalah sebesar
= 1/ (1 MPC) x 1000 atau
= 1/ MPS x 1000

Matematis
Y=C+I
Y = C0 + bY + I
Y = 1/(1-b) (C0 + I)
Y+ Y = 1/(1-b) (C0 + I
+I)
Y = 1/(1-b) I
dimana:
Y = perubahan GDP,
I = perubahan investasi, dan
1/(1-b) = koef. pengganda
investasi.

I=S
I = - C0 + (1 b)Y
I+I = - C0 + (1b) (Y +
Y)
I+I = - C0+(1b)Y+(1
b)Y
Y = 1/(1-b) I

Lanjutan
Contoh (2):
Diketahui fungsi konsumsi C = 100 + 0,8Y, dan
investasi otonom (I) sebesar 250. Berdasarkan
informasi tersebut, maka:
GDP ekuilibrium (Y) = 1/(1 0,8) (100 + 250)
= 1.750

Jika terjadi kenaikan investasi (I) sebesar 50,


maka GDP akan meningkat sebesar:
Y = 1/(1-0,8) 50 = 250 sehingga:

GDP ekuilibrium baru = 1.750 + 250 = 2.000

Pengeluaran Pemerintah
(Government Expenditure)
Ada dua pengeluaran pemerintah :
Exhaustive expenditure, yaitu
pengeluaran untuk belanja barang dan
jasa
Transfer dan subsidi
Selanjutnya persamaan pendapatan
Nasional menjadi :
y = C + I + G .

Misalnya
C = 100 + 0,75 y ; I = 50; G = 20
y = 100 + 0,75 y + 50 + G
0,25 y= 170
y = 680
C = 100 + 0,75
= 610
S = y C = 680 610
= 70

PENDAPATAN NASIONAL
Pendekatan dalam perhitungan
Pendapatan Nasional

METODE PRODUKSI

PENDAPATAN
NASIONAL

PENDAPATAN
NASIONAL DAN PER
KAPITA

METODE
PENGELUARAN

METODE
PENDAPATAN

PDB PER KAPITA


PENDAPATA
N PER
KAPITA
PNB PER KAPITA

PENDAPATAN NASIONAL
(NATIONAL INCOME)
Pendapatan yang
diterima oleh suatu
negara selama satu
tahun yang diukur
dengan nilai uang

Tiga pendekatan Perhitungan


Keterangan :
Pendapatan Nasional
A. Production

Approach :
Nilai barang dan jasa
yang di produksi di
suatu negara dalam
satu tahun dengan cara
menjumlahkan value
added tiap proses
produksi
Formula :
P .Q P .Q P .Q ...P .Q
Y = P.Q atau
1

Y : Pendapatan
Nasional (GDP)
Q1:Jumlah barang
ke 1
P1: Harga barang
ke 1
Q2:Jumlah barang
ke 2
P2: Harga barang
ke 2
Qn:Jumlah barang
ke n

11 Lapangan usaha yang dihitung


dalam production approach
1. Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan
2. Pertambangan dan pengggalian
3. Industri pengolahan
4. Listrik, gas dan air minum
5. Bangunan
6. Perdangangan, hotel dan restoran
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Bank dan LKBB
9. Sewa rumah
10.Pemerintahan dan pertahanan
11.Jasa-jasa

Tiga pendekatan Perhitungan


Pendapatan Nasional
B. Expenditure

Approach :
Jumlah pengeluaran
secaranasional untuk
membeli barang dan
jasa yang di dihasilkan
dalam satu tahun
dengan cara
menjumlahkan
Pengeluaran RTK,RTP,
RTG, RTLN
Formula :

Keterangan :
Y : Pendapatan Nasional
(GNP)
C :Pengeluaran
RTK/konsumsi
I : Pengeluaran
RTP/investasi
G :Gouverment
Expenditure
X :Ekspor
M :Import
Perhitungan disebut
Gross National Product
(GNP)

Tiga pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional

C. Income

Approach :
Seluruh
pendapatan yang
diterima pemilik
faktor produksi
yang
disumbangkan
kepada rumah
tangga produsen
selama satu

Keterangan :
Y : Pendapatan
Nasional (NI)
r :sewa tanah/alam
i : bunga modal
w :upah TK
p : laba pengusaha/skill
Perhitungganya
disebut National
Income (NI)

Konsep Pendapatan Nasional


Gross Domestic Product (GDP/PDB)
Seluruh barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat (termasuk
WNA) dalam suatu negara selama
satu tahun
Gross National Product (GNP/PNB)
Seluruh barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat dalam suatu
negara (tidak termasuk WNA)
ditambah WNI yang berada di Luar
Negeri selama satu tahun
GNP = GDP (NetFactor Income
From Abroad)
dimana NFIFA = neto faktor LN

Konsep Pendapatan Nasional


Net National Product (NNP/PNN)
NNP = GNP (Depreciation +
Replacement)
dimana Depreciation : penyusutan
Replacement : Penggantian barang modal
Net National Income (NNI)
NNI = NNP Indirect Tax (pajak tdk
langsung)
Personal Income(PI)
PI = (NNI + Tranfer Payment) (Social
scurity payment + Assurance +
undistributed profit +corporate taxes)
Disposable Income
DI = PI Direct Tax

Soal latihan :
carilah DI nya.!

1. Diketahui PDB suatu negara


$1.000, Net factor from aboard
$250, Penyusutan $50,
penggantian barang modal
$100, Pajak tdk langsung $100,
laba ditahan $50, pajak
perseroan $25, Iuran jaminan
sosial $25,Pembayaran tranfer &
bunga (pembayaran tanpa
kontra prestasi) $20, Pajak
langsung $5

Soal latihan :
carilah DI nya.!

2. Diketahu GDP Indonesia thn


2007 $131.101,6; pendapatan
netto terhadap luarnegeri
$4.955,7; indirect tax $8.945,6;
depreciation $6.557,8; iuran
asuransi $2,0; laba ditahan $5,4;
tranfer payment $6,2; direct tax
$12,0

Pendapatan Nasional Dalam


Perekonomian Tertutup Sederhana

Y=C+S
Atau Y = C + I
Y = Pendapatan Nasional
C = Consumtion (konsumsi)
S = Saving (tabungan)
I = Invest (investasi)

Besarnya Pendapatan Nasional (Y)


Dipengaruhi oleh :

1.
2.
3.
4.
5.

Sumber daya produksi


Penggunaan tehnologi
Permodalan
Stabilitas nasional
Kebijakan pemerintah (fiscal
policy & monetary policy)

Faktor-faktor yang mempengaruhi


konsumsi (C)
Faktor intern
1. Komposisi rumah
tangga
2. MPC (marginal
propensity to
consume)
3. Selera (taste)
4. Kebiasaan
keluarga
5. Besarnya
pendapatan

Faktor ekstern
1. Lingkungan
tempat tinggal
2. Kebijakan
pemerintah
3. Harga-harga
barang
4. Budaya
masyarakat
5. Kemajuan IPTEK
6. Pajak

Faktor-faktor yang mempengaruhi


tabungan (S) dan investasi (I)
Tabungan
1. Pendapatan
yang diterima
2. MPS (marginal
propensity to
saving)
3. Tingkat suku
bunga

Faktor ekstern
1. Tingkat suku
bunga
2. Permintaan efektif
(yg didukung daya
beli)
3. MEC (marginal
efficiency of
capital)
kemampuan modal
untuk
menghasilakn

Tujuan mempelajari Pendapatan


Nasional
1. Mengetahui kemampuan dan
pemerataan perekonomian
masyarakat dan negara
2. Memperoleh taksiran yang akurat
tentang nilai barang dan jasa dalam
satu tahun
3. Membantu pemerintah dalam
perencanaan dan pelaksanaan
program pembangunan
4. Mengkaji dan mengendalikan faktorfaktor yang mempengaruhi

Manfaat mempelajari Pendapatan


Nasional
1. Mengetahui struktur perekonomian
negara (agraris, industri, jasa)
2. Mengetahui pertumbuhan
perekonomian negara, dengan cara
membandingkan pendapatan
nasional dari waktu ke waktu
3. Dapat membandingkan
perekonomian antar daerah
4. Dapat dijadikan dasar perbandingan
dengan perekonomian negara lain
5. Dapat membantu kebijakan
pemerintah di bidang ekonomi

Income Per Capita


(Pendapatan Per Kapita)
Pendapatan rata-rata penduduk suatu
negara pada periode tertentu
IPC digunakan sebagai alat ukur
tingkat kemakmuran suatu negara
pada suatu periode GNP
Q IPC =
GNP
GNP: Gross
National Product
Q
Q

: Jumlah Penduduk

Distribusi Pendapatan
Nasional
Perbedaan pendapatan timbul
karena :
Adanya perbedaan dalam kepemilikan
sumber daya dan faktor produksi
Pihak yang memiliki faktor produksi
yang lebih banyak akan memperoleh
pendapatan yang lebih banyak pula

Distribusi Pendapatan
Nasional
Alat ukur distribusi pendapatan :
Gini Ratio (koefisien Gini) biasanya
ditunjukkan dengan kurva LORENZ
yang menunjukkan hubungan
kuantitatif antara prosentase
penerimaan pendapatan penduduk
dengan persentase pendapatan yang
benar-benar diperoleh selama satu
tahun

%Komulatif
pendapatan

KURVA
LORENZ
E

P
O

% Komulatif
penduduk

Keterangan
koefisien Gini:
Ketimpangan
rendah : < 0.4
Ketimpangan
Sedang: 0.4-0.5
Ketimpangan tinggi
: > 0.5

Data Ketimpangan
Pendapatan
Menurut Bank Dunia :
Tinggi : 40% kelompok termiskin
dengan pengeluaran < 12% dr
total Y
Sedang : 40% kelompok termiskin
dengan pengeluaran 12-17% dr
total Y
Rendah: 40% kelompok termiskin
dengan pengeluaran > 17% dr
total Y
dapat di akses via
www.widh2007.wordpress.com

Dua cara meningkatkan


pendapatan per kapita :

1. Memperbesar Gross National


Product
2. Menahan laju pertumbuhan
penduduk

Pendapatan dan Belanja


Ketika menilai apakah perekonomian
menjadi membaik atau memburuk,
yang biasa dilihat adalah total
pendapatan dari semua pendapatan
orang-orang dalam perekonomian
tersebut

PENGUKURAN GROSS
DOMESTIC PRODUCT
Produksi Domestik Bruto(PDB) / Gross
domestic product (GDP) mengukur
pendapatan dan belanja dalam satu
perekonomian.
PDB adalah nilai keseluruhan dari
barangbarang dan jasa-jasa akhir yang
diproduksi di dalam suatu negara pada
suatu waktu tertentu.
Persamaan diilustrasikan dengan
circular-flow diagram

Pendapatan dan Pengeluaran


Untuk sebuah perekonomian
secara keseluruhan, pendapatan
harus sama dengan pengeluaran
sebab:
Setiap transaksi pasti ada
pembeli dan penjual
Setiap rupiah yang dibelanjakan
oleh pembeli adalah yang
diterima oleh penjual

MENGUKUR GROSS
DOMESTIC PRODUC
PDB/GDP adalah nilai pasar dari
barang-barang dan jasa-jasa jadi
yang diproduksi dalam suatu negara
pada satu waktu tertentu.

MENGUKUR GROSSDOMESTIC
PRODUC
GDP adalah nilai pasar . . . Output
dinilai dengan harga pasar. . .
Barang jadi . . . Yang dihitung hanya
nilai dari barang jadi, tidak termasuk
barang antara (nilai hanya dihitung
satu kali)
. . . Barang-barang dan jasa-jasa . . .
Termasuk barang-barang yang dapat
terlihat (makanan, pakaian, mobil)
dan jasa-jasa yang tidak nampak

MENGUKUR GROSS DOMESTIC


PRODUC
. . Yang diproduksi . . . Termasuk
barang-barang dan jasa-jasa yang
diproduksi pada saat ini, tidak
termasuk barang-barang yang
diproduksi pada masa yang lalu.
. . . Di dalam suatu negara . . .
Mengukur nilai produksi dalam
wilayah geografi suatu negara.

MENGUKUR GROSSDOMESTIC
PRODUC
Pada suatu waktu tertentu.
Mengukur nilai produksi pada interval
waktu tertentu, biasanya satu tahun
atau tiga bulan, atau semester.
GDP termasuk semua item yang
diproduksi dalam perekonomian dan
dijual secara legal di pasaran.

KOMPONEN-KOMPONEN GDP
Apa yang tidak dihitung dalam GDP?
GDP tidak termasuk jenis-jenis
barang yang diproduksi dan
dikonsumsi di rumah dan tidak
pernah masuk ke pasar.
GDP tidak termasuk jenis-jenis
produksi yang dijual merugikan
orang lain, seperti narkoba.

KOMPONEN-KOMPONEN GDP
GDP (Y) merupakan penjumlahan
dari: Konsumsi/Consumption (C)
Investasi/Investment (I)
Belanja pemerintah/Government
Purchases (G)
Ekspor bersih/Net Exports (NX)
Y = C + I + G + NX

KOMPONEN-KOMPONEN GDP
Konsumsi (C): Pengeluaran yang
dilakukan oleh rumah tangga baik
untuk barang-barang atau jasa-jasa,
kecuali pembelian rumah baru.
Investasi (I): Pengeluaran yang
dilakukan untuk peralatan,inventaris,
termasuk membeli rumah baru.

KOMPONEN-KOMPONEN GDP
Belanja Pemerintah (G):
Pengeluaran untuk barang-barang
dan jasa-jasa baik oleh
pemerintah daerah maupun
pemerintah pusat.
Tidak termasuk pembayaran
transfer sebab tidak
menyebabkan perubahan pada
produksi barangbarang dan jasajasa.
Expor bersih (NX): Expor

REAL VERSUS NOMINAL GDP


Nominal GDP/PDB atas harga berlaku
nilai dari produksi barang-barang dan
jasa pada harga berlaku
Real GDP/PDB atas harga konstan
nilai dari produksi barang-barang dan
jasa-jasa pada harga konstan

REAL VERSUS NOMINAL GDP


Untuk melihat perekonomian
secara lebih akurat diperlukan
mengubah PDB harga berlaku
menjadi PDB harga konstan
dengan menggunakan PDB
deflator

The GDP/PDB Deflator


GDP/PDB deflator adalah suatu
ukuran dari tingkat harga yang
dihitung dari rasio nominal GDP
dengan real GDP dikali 100.
GDP/PDB deflator memberikan
informasi bahwa kenaikan nominal
GDP disebabkan oleh kenaikan
harga, bukan kenaikan jumlah
produksi.

The GDP/PDB Deflator


GDP deflator dihitung sebagai
berikut:
GDP deflator =
Nominal GDP real GDP x 100
Real GDP
GDP Nominal adalah GDP ADH
Berlaku sedangkan GDP Real adalah
GDP ADH konstan

GDP AND ECONOMIC WELLBEING/


KESEJAHTERAAN
GDP adalah satu-satunya ukuran
terbaik untuk mengetahui
kesejahteraan suatu masyarakat.
GDP per kapita memberikan
informasi tentang pendapatan dan
pengeluaran rata-rata perorang
dalam suatu perekonomian.

GDP AND ECONOMIC WELLBEING/


KESEJAHTERAAN
GDP per kapita yang tinggi
mengindikasikan standar kehidupan
yang tinggi
GDP bukanlah ukuran yang
sempurna untuk mengukur
kebahagian dan kualitas kehidupan

GDP AND ECONOMIC WELL-BEING


Beberapa hal yang menjadi faktor
kesejahteraan yang tidak termasuk
kedalam GDP/PDB :
Nilai dari waktu istirahat
Nilai dari lingkungan yang bersih
Nilai dari seluruh aktifitas yang
berada diluar pasar, seperti waktu
yang dihabiskan oleh orang tua
untuk mengasuh anaknya dan nilai
dari kerja sendiri

KESIMPULAN
Karena semua transaksi ada pembeli
dan penjual, maka jumlah pengeluaran
dalam suatu perekonomian harus sama
dengan pendapatan dalam dalam
perekonomian tersebut.
Gross Domestic Product (GDP)/Produksi
Domesitik Bruto (PDB) mengukur total
pembelian barang-barang baru dan
jasa-jasa dan total pendapatan yang
diperoleh darimemproduksi barangbarang dan jasa-jasa.

KESIMPULAN
GDP/PDB adalah nilai pasar dari
seluruh barang-barang jadi dan jasajasa yang diproduksi oleh suatu
negara pada periode waktu tertentu.
GDP/PDB terbagi dalam empat
komponen pembelanjaan: konsumsi,
investasi, pengeluaran pemerintah
dan ekspor bersih.

KESIMPULAN
Nominal GDP menggunakan harga
yang berlaku untuk menilai produksi.
Real GDP menggunkkan harga
konstan untuk menilai produksi
barang-barang dan jasa-jasa.
GDP deflator dihitung dari rasio
nominal dengan real GDPmengukur
tingkat harga dalam suatu
perekonomian.

KESIMPULAN
GDP adalah ukuran yang baik untuk
melihat kesejahteraan karena
masyarakat lebih menyukai pendapatan
tinggi daripada pendapatan rendah.
Walaupun demikian, GDP bukanlah
ukuran yang sempurna untuk melihat
kesejahteraan karena ada beberapa hal,
seperti waktu istrirahat dan lingkungan
yang bersih tidak termasuk dalam GDP.

KESEIMBANGAN
PEREKONOMIAN
DUA SEKTOR
Samuelson Ch. 24

PENENTUAN TINGKAT
PENDAPATAN NASIONAL
Produk Nasional Bruto digunakan untuk
Konsumsi Rumah tangga (c)
Investasi Sektor Usaha ( I )
Pengeluaran Pemerintah (G)
Expor Netto Luar Negeri (X M)
Persamaan Pendapatan Nasional :
y = C + I + G + (X M)

Konsumsi Rumah Tangga


Y = C + S
Fungsi Consumsi
C = a + by
a adalah konsumsi pada yo
b adalah Marginal Propensity to
Cunsume (MPC) yaitu konsumsi yang
dipengaruhi oleh perubahan tingkat
pendapatan
Nilai b = dimana (0 < b / MPC < 1)

Y = C + S
Fungsi Tabungan
Y = C + S C = a + bY
S = Y C Y = a + by + S
S = y a by atau S = a + (1 b) y

Y=C
Misal : C = 100 + 0,75Y maka
pendapatan keseimbangan
adalah Y = C
Y = 100 + 0,75Y
0,25 Y = 100
Y
= 400
Sehingga, C = 100 + 0,75 (400)
= 400

Investasi Perusahaan
Investasi ada dua macam :
Investasi Autonomous
Investasi Dipacu
(dipengaruhi tingkat
pendapatan)

Investasi Perusahaan
Misal : Io = 10 dan C = 100 + 0,75y ,
Keseimbangan Pendapatan Nasional
adalah y1 = C + I
y1

= 100 + 0,75 y + 10

0,25 y = 110
y1 = 440

Pendapatan Nasional Keseimbangan

Keseimbangan Perekonomian dua


sektor syaratnya adalah :
y = C + I dan y = C + S
Sehingga I = S

Mencari angka pengganda (Multiplier)

dI = 10 dy = 40
dy/ dI=40/10 = 4 angka pengganda
Koefisien angka pengganda :
I (dI) = I1 I0
y (dy) = y1 y0
dy = (I1 I0) = (dI)
Jadi dy = kI . dI
dimana k = dY/dI

Mencari angka pengganda


(Multiplier)
Sebab b adalah Marginal
Propensity to Consume (MPC)
dan 1 b adalah MPI (Marginal
Propensity to Investment) atau
MPS (Marginal Propensity to
Savings)
Dari contoh, kI = 1/1-0,75 = 4

PENGGANDA INVESTASI
(investment multiplier)

Contoh (1): anggaplah bahwa di dalam


perekonomian terdapat tambahan
investasi (I) sebesar 1000, sedangkan
diketahui juga bahwa MPC sebesar 2/3.
Berapakah perubahan yang terjadi pada
output (GDP) ?
Analisis aritmatika sederhana dapat
digunakan untuk menjawab pertanyaan
tersebut, yaitu sebagai berikut:

PENENTUAN OUTPUT DUA SEKTOR


1. Konsumsi rumah
tangga (C) dan
Investasi
Perusahaan(I)

C+I
C+I
E

C
I

Secara matematis:
Y=C+I
Y = C0 + bY + I
Y = 1/(1-b) (C0 + I)

45o

Ya

Ye

Yp

Y (GDP)

Lanjutan

2. Menggunakan
Tabungan (S) dan
Investasi (I)

S,I

Secara Matematis:
0
I=S
I = - C0 + (1 b)Y
Y = 1/(1-b) (C0 +
I)

S
E
Ya

Ye Y p

I
Y (GDP)

GDP EKUILIBRIUM DAN


MEKANISME PENYESUAIAN
Ekuilibrium (keseimbangan) menggambarkan
situasi dimana kekuatan-kekuatan yang berbeda berada
dalam kondisi seimbang (balance).
Perekonomian mencapai ekuilibrium jika:
(a) pengeluaran yang direncanakan (planned spending)
sama dengan output yang direncanakan (planned
output) atau
(b) tabungan yang direncanakan (planned saving)
sama dengan investasi yang direncanakan (planned
investment).

Contoh
GDP

Planned Planned Planned


Consumption Saving Investment

GDP

Total
Spending
Y=C +I

Tendensi
Output

4200

3800

400

200

4200 >

4000

Turun

3900

3600

300

200

3900 >

3800

Turun

3600

3400

200

200

3600 =

3600

Ekuilibrium

3300

3200

100

200

3300 <

3400

Naik

3000

3000

200

3000 <

3200

Naik

2700

2800

-100

200

2700 <

3000

Naik

Lanjutan

Perbedaan antara planned spending


dengan planned output atau antara
planned saving dengan planned
investment mendorong terjadinya
perubahan terhadap output dan
kesempatan kerja apakah bersifat
kontraksi ataupun ekspansi.

Pendapatan Nasional Keseimbangan

Marginal Propensity to Investment (MPI)


atau hasrat Investasi yaitu
kecenderungan Investasi yang
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan,
yang berarti h = dI / dy. Angka
Pengganda Konsumsi dan Investasi
menjadi lebih kecil yaitu
k = 1 /1- b - h

Pengaruh tambahan Investasi dan konsumsi terhadap pendapatan nasional

Tambahan Permintaan Agregat Tambahan Pendapatan


Investasi = 100 satuan
ke 1 = 100
Konsumsi 1 = 0,75 x 100 = 75 ke 2 =
75
Konsumsi 2 = 0,75 x 75 = 56,25
ke 3 = 56,25
Konsumsi 3 = 0,75 x 56,25 = 42,19 ke 4 = 42,19
Konsumsi n = 0,75 x Cn1
ke n = .

= 400 satuan

MODEL PENGGANDA (multiplier model)


Pengganda (multiplier) menjelaskan bagaimana
stocks yang terjadi pada investasi, pajak dan
pengeluaran pemerintah, dan perdagangan luar
negeri berpengaruh terhadap output dan
kesempatan kerja dalam perekonomian,
dengan asumsi:
Upah dan harga tidak berubah
perekonomian terdapat pengangguran
sumberdaya
Tidak ada perubahan dalam pasar uang

Analisis aritmatika
1000
+
666,67
+
444,44
+
296,30
+
197,53
+
.
.
.
3000

2/3

(2/3) 2

(2/3) 3

(2/3) 4

1/(1 2/3)

X
+
X
+
X
+
X
+
X
+
.
.
.
X

1000
1000
1000
1000
1000

1000

Lanjutan
Perubahan output (GDP)
= (1 + 2/3 + 2/32 + 2/33 + 2/34 + 2/3n) 1000
= 1/(1 2/3) x 1000 = 3000
tidak lain adalah sebesar
= 1/ (1 MPC) x 1000 atau
= 1/ MPS x 1000

Matematis
Y=C+I
Y = C0 + bY + I
Y = 1/(1-b) (C0 + I)
Y+ Y = 1/(1-b) (C0 + I
+I)
Y = 1/(1-b) I
dimana:
Y = perubahan GDP,
I = perubahan investasi, dan
1/(1-b) = koef. pengganda
investasi.

I=S
I = - C0 + (1 b)Y
I+I = - C0 + (1b) (Y +
Y)
I+I = - C0+(1b)Y+(1
b)Y
Y = 1/(1-b) I

Lanjutan
Contoh (2):
Diketahui fungsi konsumsi C = 100 + 0,8Y, dan
investasi otonom (I) sebesar 250. Berdasarkan
informasi tersebut, maka:
GDP ekuilibrium (Y) = 1/(1 0,8) (100 + 250)
= 1.750

Jika terjadi kenaikan investasi (I) sebesar 50,


maka GDP akan meningkat sebesar:
Y = 1/(1-0,8) 50 = 250 sehingga:

GDP ekuilibrium baru = 1.750 + 250 = 2.000

KESEIMBANGAN
PEREKONOMIAN TIGA
SEKTOR
Samuelson ch 24
Choirul
Hamidah

Peranan Pemerintah
Peranan Pemerintah dalam kegiatan
perekonomian menimbulkan dua
perubahan penting terhadap
penentuan pendapatan nasional yaitu :
Pajak yang dipungut pemerintah dapat
menurunkan konsumsi rumah tangga
Pengeluaran pemerintah yang dibiayai
dari pajak dapat meningkatkan
pengeluaran agregat.

PAJAK
Pajak Langsung, yaitu pajak yang
dipungut langsung dari wajib pajak
misalnya pajak pendapatan.
Pajak tak langsung, yaitu pajak yang
bebannya dipindahkan kepada pihak
lain misalnya pajak penjualan.

Cara pemungutan Pajak


Pajak Regresif, adalah pajak yang
presentasenya semakin menurun pada
pendapatan tinggi dan presentase
tersebut lebih besar bagi penduduk yang
berpenghasilan rendah.
Pajak Proposional, yaitu pemungutan
pajak yang presentasenya sama untuk
setiap pendapatan
Pajak Progresif, yaitu pajak yang
presentasenya semakin meningkat pada
pendapatan yang semakin tinggi.

PENGELUARAN PEMERINTAH
Exhaustive expenditure, yaitu
pengeluaran untuk belanja barang dan
jasa yang berpengaruh secara langsung
dalam meningkatkan permintaan agregat
Transfer dan subsidi, contoh membayar
gaji pegawai, membayar subsidi bagi
rakyat miskin. Pengeluaran pemerintah ini
tidak secara langsung mempengaruhi
permintaan agregat karena masih
melewati kas yang dipegang masyarakat.

PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP


OUTPUT

Adanya pengeluaran pemerintah


mengakibatkan keseimbangan
pendapatan ekonomi berubah
menjadi C+I+G.
GDP = Disposible Income (DI) +
Pajak
Jika diasumsikan pajak tetap, maka
selisih antara GDP dan DI tetap.
Asumptions: no foreign trade,
transfers or depreciation

Konsumsi (m $)

Pengaruh Pajak terhadap


Disposable Income dan Konsumsi

C
W
C

3000

U
C

200
300

45o

3000

3300

GDP (m $)

Pengaruh Pajak terhadap DI dan


Konsumsi
Dgn pajak $300 dan DI $3000, maka
GDP=$3300. Konsumsi masih sebesar
$3000 saat GDP=$3300 karena DI=
$3000.
Oleh karenanya Konsumsi mrp fungsi
dari GDP dengan cara menggerakkan
kurva CC ke kanan (CC). Besarnya
pergeseren sebesar UV yang =
jumlah pajak=$300.
Cara lain dengan menurunkan

Konsumsi (m $)

Keseimbangan Perekonomian tiga


Sektor

C+I+
G
C+I
G
I
3000
C
45o

3000

GDP (m $)

Dampak Pajak Terhadap AD


GDP

Pajak

Disposable
Income

Total
Spending

G
C+I+G

Tendensi
Output

(Y)

(T)

(Yd) = Y - T

4200

300

3900

3600

200

200

4000

Turun

3900

300

3600

3400

200

200

3800

Turun

3600

300

3300

3200 200 200

3600

Equlibrium

3300

300

3000

3000

200

200

3400

Naik

3000

300

2700

2800

200

200

3200

Naik

Keseimbangan Pendapatan
Secara Matematis:
Jika pajak yang dipungut oleh
pemerintah adalah pajak lump sum
(lump sum tax) yang tidak
dipengaruhi oleh pendapatan.
Y=C+I+G

Y
Y
Y
Y

=
=
=
=

C0 + bYd + I + G
C0 + b(Y T) + I + G
C0 + bY bT + I + G
1/(1-b) (C0 bT + I + G)

Keseimbangan Pendapatan
Secara Matematis:
I+G=S+T
I + G = - C0 + (1
I + G = - C0 + (1
T
I + G = - C0 + (1
Y = 1/(1-b) (C0

b)Yd + T
b)(Y T) +
b)Y + bT
bT + I + G)

Jika pajak yang dipungut oleh pemerintah


adalah pajak sebagai fungsi dari pendapatan:
T = T0 + tY Y = C + I + G

Y=C+I+G
Y = C0 + bYd + I + G
Y = C0 + b(Y T0 tY) + I
+G
Y = C0 + bY bT0 btY + I
+G
Y = 1/(1-b+bt) (C0 bT0 +
I + G)

Jika pajak yang dipungut oleh pemerintah adalah pajak sebagai fungsi dari pendapatan:

I
I
I
I

+
+
+
+

G
G
G
G

=S+T
= - C0 + (1 b)Yd + (T0 + tY)
= - C0 + (1 b)(Y T0 tY) + (T0 + tY)
= - C0 + (1 b)Y (1 b)T0 (1 b)tY +
(T0 + tY)
I + G = - C0 + (1 b)Y + bT0 + btY
Y = 1/(1-b+bt) (C0 bT0 + I + G)

PERSAMAAN MATEMATIS
Contoh (1):
C = 250 + 0,8Yd T = 50I = 100
G = 50
Y ekuilibrium?
Contoh (2):
C = 250 + 0,8Yd T = 50 + 0,25Y

I = 100 ; G = 50

Fiscal Policy Multipliers


Y=C+I+G
Y = C0 + bY + I + G
Y = 1/(1-b) (C0 + I + G)

Jika
ada
perubahan
pengeluaran
pemerintah/G (G), maka besarnya
perubahan pendapatan/Y (Y) :
Y+ Y = 1/(1-b) (C0 + I + G + G)
Y = 1/(1-b) G

dimana: Y = perubahan GDP, G =


perubahan pengeluaran pemerintah, dan
1/(1-b) = koefisien pengganda fiskal.

Angka Pengganda Pajak

Pengganda Pajak (tax multiplier)


Y = 1/(1-b) (C0 bT + I + G)
Y + Y = 1/(1-b) (C0 bT bT + I + G)
Y = - 1/(1-b) bT
Perubahan GDP akibat adanya
perubahan T : Y/T = - 1/(1-b) b
dimana: 1/(1-b) b adalah tax multiplier.
Dengan kata lain tax multiplier =
expenditure multiplier X MPC.

Pengganda Pengeluaran
Pemerintah
Prosedur yang sama dapat digunakan
untuk menghitung pengganda
pengeluaran pemerintah dan pajak untuk
pajak sebagai fungsi dari pendapatan: T =
T0 + tY, sehingga:
Pengganda Pengeluaran Pemerintah
(government expenditure multiplier)
Y/G = 1/(1-b+bt)
Pengganda Pajak (tax multiplier)
Y/T0 = -1/(1-b+bt) b

Tarif Pajak terhadap GDP


Sedangkan untuk menghitung
pengaruh perubahan tarip pajak (t)
terhadap GDP dapat dilakukan dengan
partial derivative:

Recall: GDP ekuilibrium


Y = 1/(1-b+bt) (C0 bT0 + I + G)
Y = (1-b+bt)-1 (C0 bT0 + I + G)
Y/t = - (1-b+bt)-2 (C0 bT0 + I + G)
Y/t = - b/(1-b+bt) [1/(1-b+bt) (C0 bT0 +
I + G)]
Y/t = - b/(1-b+bt) Y

INFLASI
Oleh :
Choirul Hamidah

DEFINISI
Inflasi sering diartikan sebagai
kecenderungan naiknya harga
secara umum dan terus menerus,
dalam waktu dan tempat
tertentu (Korteweg, 1973; Ackley, 1978;
Nopirin, 1997; Boediono, 2001).
Keberadaannya sering diartikan
sebagai salah satu masalah utama
dalam perekonomian negara, selain
pengangguran dan
ketidakseimbangan neraca
pembayaran.

Macam Inflasi
Berdasarkan parah tidaknya inflasi :

Inflasi ringan (< 10 % pertahun)


Inflasi sedang (10 % s/d 30 % pertahun)
Inflasi berat (30 % s/d 100 % pertahun)
Hyperinflasi (100 % ke atas)

Apa yang menyebabkan


terjadinya Inflasi ?
Demand Pull Inflation : inflasi
terjadi akibat dari dorongan
peningkatan permintaan.
Cost Push Inflation : proses
terjadinya inflasi karena dorongan
biaya produksi
Campuran demand pull inflation
maupun cost push inflation

Demand Pull Inflation

Cost Push Inflation

Q2

Asal Inflasi (Boediono ,2001)


Inflasi dapat timbul dari aktivitas
ekonomi dalam negeri (domestic
inflation) dan dapat pula karena
pengaruh komoditi impor
(Imported Inflation).

Bagaimana Menghitung Inflasi di


Indonesia ?
Beberapa indikator yang dapat digunakan
untuk mengetahui besarnya inflasi adalah :
a. Indeks Biaya Hidup ( Cost of Living )
b. Indeks Harga Konsumen ( Consumer
Prices Index )
c. Indeks Implisit Produk Domestik Bruto
(GDP Deflator )
d. Indek Harga Perdagangan Besar ( Whole
Sale Prices Index )

Indek Harga Konsumen


Di Indonesia, formulasi untuk
mendapatkan nilai Indek Harga
Konsumen telah ditetapkan oleh
BPS (Badan Pusat Statistik)
dengan menggunakan rumusan
Laspeyres yang dimodifikasi,
yaitu :

Indek Harga Konsumen

dimana :
IHKn : IHK bulan ke-n
Pn : Harga pada bulan ke-n
Pn 1 : Nilai konsumsi pada bulan ke n 1
Po . Qo: Nilai konsumsi pada tahun dasar

Setelah nilai IHK diketahui, maka laju


inflasi dapat dicari dengan rumusan :
It = IHKt - IHKt1
IHKt-1

Dimana :
It = Tingkat Inflasi pada periode t
IHKt = Indek Harga Konsumen Pada
Periode t
IHK t - 1 = Indek Harga Konsumen Pada
periode t-1

Menghitung IHK
1.
2.
3.

Tentukan isi keranjangnya


Tentukan harga-harganya
Hitung harga seluruh isi
keranjang
4. Pilih tahun pokok dan hitung
indeknya
5. Hitung laju inflasinya
Laju Inflasi = CPIt CPIt-1
CPIt-1

Notes
Berdasarkan Survei Biaya Hidup ( SBH )
keempat tahun 1996, sejak tahun 1997
perhitungan inflasi didasarkan pada 400
jenis komoditi yang dihitung di 44 kota
di Indonesia.
Survey Biaya Hidup pernah dilakukan di
Indonesia, pada 1958, 1978, serta
1988. Selanjutnya SBH dilakukan
sekitar 7 tahun sekali sesuai tingkat
perkembangan dan pertumbuhan
ekonomi Indonesia ( Khalwaty, 2000 : 47 -

GDP riil Vs GDP nominal

GDP riil berdasarkan harga konstan


GDP nominal menurut harga yang
berlaku
GDP Deflator =
GDP Nom GDP Riel x 100%
GDP riil

152

Contoh

153

Indeks Harga
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Mengukur harga barang dan jasa yang
dibeli konsumen termasuk barang dan
jasa yang diimpor
Perhitungannya menggunakan bobot
yang tetap (fixed weight) Laspeyres
Index

154

Lanjutan

155

Lanjutan
2. GDP Deflator
Mengukur hanya harga dari seluruh
barang dan jasa yang dihasilkan di
dalam negeri
Perhitungannya menggunakan
bobot yang berubah (changing
weight) Paasche Index

156

Lanjutan
3. Indeks

Harga Perdagangan
Besar (IHPB)
Mengukur harga pada tingkat
perdagangan besar atau tingkat
produsen
Perhitungannya menggunakan nilai
penjualan neto dari semua komoditi
sebagai bobot yang tetap
157

Masalah-masalah dalam
perhitungan biaya hidup
Bias Substitusi
Munculnya barang-barang baru
Perubahan kualitas yang tidak
terukur

Deflator PDB vs IHK


Deflator PDB mencerminkan harga
seluruh barang dan jasa yang
diproduksi di dalam negeri, CPI
mencerminkan barang dan jasa yang
dibeli konsumen.
CPI pada umumnya menggunakan
sekeranjang barang yang relatif tetap
thd tahun pokok, sedangkan PDB
deflator menggunakan barang dan jasa
yang diproduksi tahun sekarang thd

EFEK INFLASI

Efek terhadap pendapatan (Equity Effect)


1. Inflasi dapat merupakan pajak bagi
seseorang (yang memiliki penghasilan
tetap) dan merupakan subsidi bagi pihak
lain (mereka yang memperoleh kenaikan
pendapatan dengan prosentase lebih

EFEK INFLASI

2.Efek terhadap Efisiensi (Efficiency Effect)

Inflasi dapat merubah pola alokasi


faktor-faktor produksi melalui
permintaan akan berbagai macam
barang
Inflasi sering menyebabkan alokasi
faktor produksi menjadi lebih efisien

EFEK INFLASI

3.Efek terhadap Output (Output Effect)

Inflasi dapat dibarengi dengan


kenaikan output, tetapi mungkin juga
dibarengi dengan penurunan output.
Intensitas inflasi tergantung apakah
perekonomian mendekati full
employment atau tidak.

Apa dampak negatif dari


Inflasi ?
Pertama, Inflasi akan menyebabkan turunnya
pendapatan riil masyarakat yang memiliki
pendapatan tetap.
Kedua, inflasi dapat menyebabkan turunnya
nilai
riil
kekayaan
masyarakat
yang
berbentuk kas, dengan kata lain nilai tukar
kas tersebut menjadi lebih kecil, karena
secara nominal harus menghadapi harga
komoditi per satuan yang lebih tinggi dari
sebelumnya.

Apa dampak negatif dari


Inflasi ?
Ketiga, Inflasi dapat menurunkan
nilai tabungan masyarakat, sehingga
masyarakat akan cenderung memilih
menginvestasikan dananya dalam
aktiva yang lebih baik.
Keempat, Inflasi akan menyebabkan
laju pertumbuhan ekonomi Indonesia
menjadi terhambat.

KESIMPULAN DAMPAK INFLASI

Perekonomian lesu, karena


daya beli menurun
Stagflasi yakni pengangguran
dan inflasi
Hoarding
Kelangkaan barang dan jasa
Spekulasi

Inflasi antar negara di Asia


Tenggara
Negara
Brunei
Kamboja
Indonesia

Inflasi 07
-0,7
2,8
6,6

Laos
Malaysia
Fhilipina
Singapura
Thailand

4,7
3,1
4,3
0,8
3,3

Vietnam

6,6

Mengapa Inflasi Terjadi ?

1. TEORI KUANTITAS UANG

Inflasi hanya dapat terjadi apabila ada


penambahan volume uang beredar

Laju inflasi ditentukan oleh laju

pertumbuhan jumlah uang beredar dan


faktor psikologi (harapan) masyarakat
terhadap kenaikan harga-harga

Mengapa Inflasi Terjadi ?

2.TEORI KEYNES

Inflasi terjadi karena masyarakat ingin


hidup diluar batas kemampuannya
Proses inflasi sebagai proses
perebutan rejeki diantara kelompokkelompok sosial yang menginginkan
bagian yang lebih banyak.
Akibatnya permintaan selalu melebihi
jumlah barang-barang, selanjutnya

Mengapa Inflasi Terjadi ?

3.TEORI STRUKTURALIS
Inflasi terkait dengan faktor-faktor
struktural dalam perekonomian. Sebagai
contoh adalah terjadinya infleksibelitas
perekonomian negara-negara sedang
berkembang

Model Bank Indonesia


Bank Indonesia, sebagai salah satu
institusi negara yang memiliki otoritas
untuk melaksanakan kebijakan moneter,
berada dalam posisi yang dilematis.
Kebijakan moneter konstraktif memang
dapat dilakukan untuk mengendalikan
tingkat inflasi, namun kebijakan ini
memiliki konsekuensi naiknya suku bunga.

Model Bank Indonesia


Di sisi lain, Bank Indonesia
diharapkan melakukan kebijakan
moneter ekspansif untuk lebih
mendorong pertumbuhan, namun
dengan kebijakan ini, target inflasi
akan terlampaui.

CARA MENCEGAH INFLASI

Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter yang bersifat
kontraktif misalnya mengurangi
jumlah uang beredar, dan atau
meningkatkan suku bunga.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal yang kontraktif
misalnya : Mengurangi pengeluaran
pemerintah, atau menaikkan pajak.

CARA MENCEGAH INFLASI


Kebijakan Sektor riil misalnya :
Penurunan bea masuk impor
Kebijakan penentuan harga dan
Indexing misalnya : Penentuan
ceiling harga, gaji dan upah

PRODUKSI DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI

Choirul Hamidah

Ukuran pertumbuhan ekonomi :

Produk Domestik Bruto.


PDB Percapita.
Pendapatan Per Jam Kerja.
Harapan Hidup Waktu Lahir.

ARTI PDB YANG TINGGI


Jika anda diminta untuk memilih,
tinggal di negara yang memiliki PDB
perkapita tinggi atau negara yang
memiliki PDB perkapita rendah ?
Jawabannya tentu memilih tinggal di
negara yang memiliki PDB perkapita
tinggi.
Alasannya adalah standar hidup di
negara yang PDB nya tinggi lebih
baik daripada standar hidup negara

Standard of living
Negara kaya seperti Amerika Serikat,
Jepang dan Jerman memiliki
pendapatan lebih dari sepuluh kali
lipat dibanding negara berkembang
seperti Indonesia, India atau Nigeria.
Penduduk Amerika, Jepang dan
Jerman dapat menikmati lebih banyak
mobil, telepon, perumahan mewah,
fasilitas kesehatan, pendidikan yang
bermutu dan sebagainya.

Perbedaan pendapatan =
perbedaan kualitas hidup
negara kaya (dicerminkan oleh
pendapatan per kapita yang tinggi)
memiliki kualitas hidup yang lebih
baik (dicerminkan oleh, antara lain,
angka harapan hidup, tingkat
kesehatan, dan tingkat pendidikan)
dibandingkan dengan Negara miskin.

Apakah yang menyebabkan perbedaan


pendapatan perkapita di berbagai Negara
?
Mankiw (2008) faktor
utama yang
mempengaruhi perbedaan standard
of living (ditunjukkan oleh perbedaan
besar pendapatan per kapita) antara
negara kaya dan negara miskin
adalah tingkat produktivitas.

Produktivitas
Diartikan sebagai jumlah barang
dan jasa yang dapat dihasilkan
oleh seorang pekerja dalam setiap
jam.
Dengan demikian, suatu negara
dapat menikmati standard of living
yang tinggi jika negara tersebut
dapat memproduksi barang dan
jasa dalam jumlah yang besar.

FAKTOR PENENTU PRODUKTIVITAS (Model


Pertumbhan Solow)

Physical capital, yaitu persediaan


(stock) peralatan dan struktur yang
digunakan untuk menghasilkan
barang dan jasa
Human capital, yaitu pengetahuan
dan keterampilan yang diperoleh
pekerja melalui pendidikan,
pelatihan, dan pengalaman.

FAKTOR PENENTU PRODUKTIVITAS (Model


Pertumbhan Solow)

Sumberdaya alam, yaitu seluruh


input produksi yang disediakan
oleh alam seperti lahan, air, dan
deposit mineral.
Technological knowledge, yaitu
pemahaman menyangkut cara
terbaik untuk menghasilkan
barang dan jasa.
FAKTOR SOSIAL : Politik, sistem
pemerintahan, budaya, agama,

Diskusi
Apakah sumber daya alam
membatasi pertumbuhan
ekonomi ?

Tidak membatasi
Bisa dihemat, ada negara yg kaya
SDA tapi dikuasai oleh negara lain
yang tdk punya.
Ada banyak negara tidak punya SDA
mis Jepang dapat menikmati
pertumbuhan yg tinggi

SDA membatasi pertumbuhan


ekonomi
SDA bersifat langka pasti bisa habis
dan tidak dapat diperbaharui
Tanpa SDA manusia tdk dpt
memenuhi kebutuhan

Tidak membatasi
Sumber daya alam tidak membatasi
karena banyak sumber lain sebagai
alternatif
Karena tidak hanya SDA tetapi SDM
merupakan penentu yang sama
pentingnya

Membatasi
Karena jika SDA langka
menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan ekonomi
Karena jika SDA terbatas maka
jumlah produk barang-jasa menjadi
sedikit

TEORI-TEORI PERTUMBUHAN
EKONOMI

KLASIK (Adam Smith, Ricardo, Malthus,


Mill):
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi : Jumlah
penduduk, stok barang modal, luas
tanah, kekayaan alam, tingkat
teknologi.
Jumlah penduduk berlaku Law
Deminishing Return
Jumlah penduduk optimum yaitu bila
pendapatan perkapita sama dengan

TEORI-TEORI PERTUMBUHAN
EKONOMI
SCHUMPETER

Peran penting pengusaha dalam


pertumbuhan ekonomi karena
kemampuannya membuat inovasi
produk.
Stationary state terjadi pada tingkat
pertumbuhan yang tinggi.
HAROD DOMAR
Peranan investasi sangat penting dalam
pertumbuhan ekonomi jangka panjang
(Steady Growth).

TEORI-TEORI PERTUMBUHAN
EKONOMI
NEO KLASIK (SOLOW)
Faktor terpenting yang mewujudkan
pertumbuhan ekonomi bukanlah
pertambahan modal dan tenaga
kerja, melainkan kemajuan teknologi,
pertambahan kemahiran dan
kepakaran tenaga kerja.

Masalah yang Dihadapi Negara


Berkembang

Pertanian Tradisional
Kekurangan Modal
Peranan tenaga kerja Terampil dan
Ahli
Perkembangan penduduk yang pesat
Masalah institusi, sosial, budaya dan
politik

Tabungan dan Investasi


EFEK PENGEJARAN : Efek yang
memampukan negara-negara yang
awalnya miskin tumbuh lebih cepat
daripada negara-negara yang
awalnya kaya.

Kebijakan Pemerintah untuk


mempercepat pertumbuhan
2. Investasi Asing :
. Investasi Asing Langsung : Investasi
modal yang dimiliki dan dikelola pihak
asing.
. Investasi Portfolio Asing : Investasi yang
dibiayai oleh asing namun dikelola oleh
pihak domestik.
. Keuntungan investasi asing diantaranya
menambah modal domestik yang dapat
meningkatkan produktivitas dan upah
tenaga kerja, serta untuk mempelajari
teknologi mutakhir.

Kerugian Investasi Asing


Semakin banyak perusahaan
domestik yg dikuasai asing
Profit sharing kurang adil
Pemerintah kurang dapat mengawasi
proses produksi yg dilakukan oleh
perushaan asing
Diskriminasi pekerja domestik dan
asing

Kebijakan Pemerintah untuk


mempercepat pertumbuhan
3. Meningkatkan Taraf Pendidikan
4. Melindungi hak kepemilikan dan
menciptakan stabilitas politik.
5. Penelitian dan Pengembangan
6. Pertumbuhan Populasi :
. Meregangkan sumber-sumber daya
alam (Malthus)
. Menurunkan persediaan modal
. Mendorong kemajuan teknologi

Kebijakan Pemerintah untuk


mempercepat pertumbuhan
7. Perdagangan bebas
. Kebijakan-kebijakan yang berorientasi ke luar
seperti Korea Selatan, Singapura, dan Taiwan
yang telah menikmati pertumbuhan ekonomi
yang tinggi.
. Negara yang beriorientasi ke dalam contohnya
Philadelphia yang harus menghadapi standar
hidup yang semakin rendah.
. Keadaan geografis (dekat dengan laut) : Kotakota modern seperti New York, San Fransisco,
dan Hongkong letaknya dekat dengan laut.

Kerugian perdagangan
bebas
Produk dalam negeri kurang mampu
bersaing
Tergantung pada barang import
Konsumerisme

DISTRIBUSI PENDAPATAN
(pembagian pendapatan)

Menggambarkan bagian dari pendapatan


yang diterima oleh para pemilik faktor
produksi.
Menggambarkan variabilitas atau dispersi
(penyebaran) pendapatan.

MENGUKUR DISTRIBUSI PENDAPATAN

KURVA LORENZ
Menggambarkan hubungan antara
distribusi jumlah penduduk dan
distribusi pendapatan.
Semakin jauh kurva Lorenz dari garis
diagonal berarti semakin tidak
merata distribusi pendapatan yang
ada.

MENGUKUR KETIMPANGAN:
1. KURVA LORENZ
A

% Pendapatan

100
80
60
40
B
20
0

20

40

60

80

% Rumah tangga

100

Absolute
equality
= 0A
Absolute
inequality
= 0CA
Actual
inequality
C = 0BA
200

MENGUKUR DISTRIBUSI PENDAPATAN

INDEX GINI
Perbandingan luas daerah di bawah garis
diagonal sampai kurva Lorenz dengan
seluruh luas daerah di bawah garis
diagonal.
Distribusi Kelompok dan Fungsional

Size Distribution : Distribusi


pendapatan antar penduduk suatu
negara.
Functional Distribution : Distribusi
antar keragaman pekerjaan

CONTOH
Rum ah tangga
Kelompok % % Kum.
Pendapatan
Termiskin
20
20
Miskin
20
40
Sedang
20
60
Kaya
20
80
Terkaya
20 100

Pendapatan yang diterima rumah tangga


% % Kum. % % Kum.

20
20
20
40
20
60
20
80
20 100
Absolute
equality

3.6
9
15
23
49

0
0
0
0
0
0
0
0
100 100
Absolute
inequality

% Kum.
3.6
12.6
27.6
50.8
100
Actual
inequality

Ukuran lainnya
% Penduduk % Pendapatan yang
miskin
diterima
< 12
40

12

Ketimpangan
Berat

17

Sedang

>

17

Ringan

Distribusi Pendapatan... (lanjutan)


Kelompok
Pendapatan
Rumah
Tangga
Rendah
Agak rendah

Interval
Pendapatan

% total
pendptn yg
% seluruh
diterima
rumah
rumah tangga
tangga pd
kelompok ini pd kelompok
ini
20
3.6
20
9.0

< $16,116
$16,117 $30,408
Sedang
$30,409 20
$48,337
Agak tinggi
$48,338 20
$75,000
Tinggi
$75,001 >
20
Distribusi
5% tertinggipendapatan
$132,200 >Rumah5 Tangga

tahun 1998

15.0
23.2
49.2
Amerika
21.4

Sumber: Samuelson, Economics, 2002, p.386 204

Distribusi Pendapatan...
(lanjutan)
Curve of absolute equality

Deviation from

absolute equality

Curve of absolute
inequality

Koefisien Gini (KG)


KG = Luas area 0BA0/ luas segitiga
0CA0.
KG memiliki nilai ekstrim 0 dan 1.
Semakin kecil KG menunjukkan
ketimpangan distribusi pendapatan yang
semakin ringan, sebaliknya semakin
besar KG menunjukkan ketimpangan
distribusi pendapatan yang semakin
berat.
206

Lanjutan
Oshima Kriteria ketimpangan
distribusi pendapatan menggunakan
Keofisien Gini:
Koefisien Gini

0.3

Ketim pangan
Distribusi
Pendapatan

0.3

Ringan

0.5

Sedang

>

0.5

Berat
207

BERAPAKAH PENGHASILAN RATA-RATA


PER HARI?

208

SUMBER-SUMBER KETIMPANGAN
Ketidak merataan dalam:
Kepemilikan kekayaan
Labor Income, karena: kemampuan dan
keahlian, intensitas kerja, bidang
pekerjaan, dan faktor lainnya
(lingkungan,gizi buruk, tingkat
pendidikan, dsb).
Property Income, karena: life cycle saving,
kewirausahaan (entrepreneurship),
warisan dan lain-lain.
209

Kemiskinan
Kondisi dimana seseorang tidak
memiliki cukup pendapatan,
utamanya untuk membeli barangbarang kebutuhan dasar seperti
makan, minum, pakaian, papan
dsb.
Menurut kriteria Bank Dunia
penghasilan minimal per hari $2.
210

HARAPAN HIDUP PENDUDUK INDONESIA

Definisi :
Angka Harapan Hidup pada suatu
umur x adalah rata-rata tahun
hidup yang masih akan dijalani
oleh seseorang yang telah berhasil
mencapai umur x, pada suatu
tahun tertentu, dalam situasi
mortalitas yang berlaku di
lingkungan masyarakatnya.

Definisi.....
Angka Harapan Hidup Saat Lahir
adalah rata-rata tahun hidup yang
akan dijalani oleh bayi yang baru
lahir pada suatu tahun tertentu.

CARA MENGHITUNG
Idealnya Angka Harapan Hidup dihitung
berdasarkan Angka Kematian Menurut
Umur (Age Specific Death Rate/ASDR)
yang datanya diperoleh dari catatan
registrasi kematian secara bertahun-tahun
sehingga dimungkinkan dibuat Tabel
Kematian.
Tetapi karena sistem registrasi penduduk di
Indonesia belum berjalan dengan baik
maka untuk menghitung Angka Harapan
Hidup digunakan cara tidak langsung
dengan program Mortpak Lite.

CONTOH
Angka Harapan Hidup yang terhitung untuk
Indonesia dari Sensus Penduduk Tahun 1971
adalah 47,7 tahun. Artinya bayi-bayi yang
dilahirkan menjelang tahun 1971 (periode
1967-1969) akan dapat hidup sampai 47 atau
48 tahun. Tetapi bayi-bayi yang dilahirkan
menjelang tahun 1980 mempunyai usia
harapan hidup lebih panjang yakni 52,2 tahun,
meningkat lagi menjadi 59,8 tahun untuk bayi
yang dilahirkan menjelang tahun 1990, dan
bagi bayi yang dilahirkan tahun 2000 usia
harapan hidupnya mencapai 65,5 tahun.

Angka Harapan Hidup

Harapan Hidup Warga Jepang Tertinggi


(Republika, 28 Jul 2010)

TOKYO - Harapan hidup wanita Jepang


diperkirakan dapat mencapai 86,5 tahun.
Prediksi itu adalah yang tertinggi di dunia dan
memperkukuh posisi Jepang mengenai harapan
hidup dalam 25 tahun terakhir berturut-turut.
Catatan statistik 2009 dan keterangan dari
Kementerian Kesehatan dan Tenaga Kerja
Jepang menunjukkan, harapan hidup wanita
dan pria Jepang telah mencapai rekor baru,
yakni 86,44 tahun bagi wanita dan 79,59 tahun
bagi pria.

Anda mungkin juga menyukai