Teori Struktur Modal - PPSX
Teori Struktur Modal - PPSX
Pendahuluan
Teori struktur modal menjelaskan apakah
ada pengaruh perubahan struktur modal
terhadap nilai perusahaan ?
Melalui konsep ini diharapkan dapat
dianalisis kemungkinan struktur modal yang
dipandang efisien dengan tetap
meningkatkan nilai perusahaan
Sumber Modal
Modal Sendiri
Modal Pinjaman
Biaya Modal
Pendekatan
Tradisional
Struktur Modal pada
Pasar Modal Sempurna
dan Tidak Ada Pajak
Pendekatan
Modigliani
& Miller
Kondisi Struktur
Modal Perusahaan
Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional berpendapat bahwa
dalam pasar modal yang sempurna dan
tidak ada pajak, nilai perusahaan atau
biaya modal perusahaan dapat dirubah
dengan cara merubah struktur modal
(yaitu B/S).
Contoh !!!
PT X mempunyai 100% modal sendiri, laba bersih yang diharapkan per
tahun Rp 10 juta. Tingkat keuntungan yang diharapkan pemilik modal
(ke) adalah 20%. Tentukan nilai perusahaan dan biaya modal PT. X.
Jawab:
O Laba bersih operasi
Rp 10 juta
F Bunga
E Laba tersedia untuk pemilik saham Rp 10 juta
Ke Biaya modal sendiri
0,20
S Nilai modal sendiri
50 juta
B Nilai pasar hutang
V Nilai perusahaan
50 juta
o Biaya modal perusahaan :
= 0(0/50) + 0,20(50/50)
0,20
Contoh !!!
Misalkan PT. A akan mengganti sebagian modal
sendiri dengan hutang. Biaya hutang yang diminta
kreditur 16% atau sebesar Rp 4 juta per tahun.
Dengan menggunakan hutang perusahaan
menjadi lebih berisiko, dan karenanya biaya
modal sendiri (Ke) naik menjadi, misalnya 22
%. Kalau laba operasi bersih tidak berubah
(asumsi butir 1), maka nilai perusahaan akan
nampak sebagai berikut :
Jawaban
O
Laba bersih operasi
Rp 10,00 juta
F
Bunga
Rp 4,00 juta
E
Laba tersedia u/ pemilik saham Rp 6,00 juta
Ke Biaya modal sendiri
0,22
S
Nilai modal sendiri (6juta/0,22) Rp 27,27 juta
B
Nilai hutang (4 juta/0,16)
Rp 25,00 juta
V
Nilai perusahaan
Rp 52,27 juta
ko Biaya modal perusahaan :
= 0,22 (27,27 /52,27) + 0,16(25/52,27) = 0,191
Contoh !!!
Lakukan analisis atas hasil pada pendekatan
tradisional yang menyimpulkan penggunaan
hutang lebih baik dalam meningkatkan nilai
perusahaan ???
Analisis !!!
Proses penggantian modal sendiri dengan hutang yang
dilakukan oleh PT X, terdapat kejanggalan. Disebutkan
bahwa PT X mengganti modal sendiri dengan hutang
sebesar Rp 25 juta. Apabila semula sebelum menggunakan
hutang, nilai modal sendiri Rp 50 juta maka setelah
diganti dengan hutang Rp 25 juta nilai modal sendiri
tentu menjadi Rp 25 juta, dan tidak mungkin menjadi
Rp 27,27 juta. Kalau modal sendiri menjadi Rp 25 juta,
maka seharusnya biaya modal sendiri setelah
menggunakan hutang menjadi 24%.
(Ke = E/S= 6 juta/25 juta)
Analisis !!!
Dengan kd = 16%, maka biaya modal
perusahaan setelah menggunakan hutang
adalah :
Ko = 24% (25/50) + 16% (25/50)
= 20%
Ini berarti bahwa biaya modal perusahaan
(atau nilai perusahaan) tidak berubah, baik
perusahaan menggunakan hutang ataupun
tidak.
Contoh
Dibawah ini terdapat perhitungan rugi laba untuk PT. A
(yang tidak mempunyai hutang) dan PT. B (mempunyai
hutang).
PT A
PT B
-------------------- -------------------Laba operasi
Rp 10,00 jt
Rp 10,00 juta
Bunga
Rp Rp 4,00 juta
Laba sbl pjk
Rp 10,00 jt
Rp 6,00 juta
Pajak 25%
Rp 2,50 jt
Rp 1,50 juta
Laba stl pjk
Rp 7,50 jt
Rp 4,50 juta
==============
=============
Untuk PT A,
Nilai modal sendiri (S)
= Rp 37,5
Nilai Perusahaan (V)
= Rp 37,5
Biaya modal sendiri (ke)
= 20%
Biaya modal perusahaan (ko) = 20%
Untuk PT B
Nilai hutang (B)
= Rp 4,00/0,16 = Rp 25,00
Nilai perusahaan (VL)
= Rp 43,75
Nilai modal sendiri (S)
= Rp 43,75 Rp 25 = Rp 18,75
Biaya modal sendiri (Ke)
= Rp 4,5 / Rp 18,75 = 0,24
Biaya hutang (Kd)
= 0,16
Biaya hutang setelah pajak {kd(1-t)} = 0,16(1-0,25) = 0,12
Biaya modal perusahaan (Ko) = Laba operasi (1-t)/V
= 10 (1-0,25)/43,75 = 0,1714
atau
= Ke (S/V) + Kd(1-t)(B/V)
= 0,24(18,75/43,75) + 0,16(1-0,25)(25/43,75)
= 0,1714
Laba operasi
Bunga
Laba sebelum pajak
Pajak (25%)
Laba setelah pajak
kd
B
ke
S
V
ko
PT A
Rp 10,00
Rp
Rp 10,00
Rp 2,50
Rp
7,50
0,20
Rp 37,50
Rp 37,50
0,2000
PT B.
Rp 10,00
Rp 4,00
Rp
6,00
Rp 1,50
Rp
4,50
0,16
Rp 25,00
0,24
Rp 18,75
Rp 43,75
0,1714