PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada mulanya farmakologi mencakup berbagai pengetahuan tentang
obat yang meliputi: sejarah, sumber, sifat - sifat fisika dan kimiawi, cara
meracik, efek fisiologi dan biokimiawi, mekanisme kerja, absorpsi,
distribusi, biotranformasi dan ekskresi, serta penggunaan obat untuk terapi
dan tujuan lain.
Dewasa ini didefinisikan sebagai studi terintegrasi tentang sifatsifat kimia dan organisme hidup serta segala aspek interaksi mereka.Atau
Ilmu yang mempelajari interaksi obat dengan organisme hidup.
Obat adalah
benda
atau
zat
yang
dapat
digunakan
untuk
C. RumusanMasalah
Pengertian antipiretika, analgetika dan NSAID.
Prototype dari masing-masing obat
Indikasi, kontraindikasi, efek samping dan gejala toksin
Peran hipotalamus sebagai termostat
BAB 2
PEMBAHASAN
Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID
dengan
cara
menghambat
produksi
prostaglandin
di
atau
analgesik,
adalah
obat
yang
digunakan
untuk
2.
3.
4.
enzim
Aspirin,
Celecoxib,
Diclofenac,
Etodolac,
Phenylbutazone,
Piroxicam
Rofecoxib,
Sulindac,
Tolmetin.
Kontraindikasi
Efek samping
2.)Abdiflam
Indikasi
Kontraindikasi
Efek Samping
3.)Allogon
Indikasi
Kontraindikasi
Efek Samping
4.)Analsik
Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID
Indikasi
Kontraindikasi
Efek Samping
B. ANTIPIRETIKA
Adalah obat yang dapat menurunkan suhu tubuh yang tinggi serta
dapat mengurangi rasa nyeri.
Indikasi :
Berikut indikasi Antipiretik sebagai Analgetik-antipiretik :
- Nyeri akut yang hebat setelah pembedahan atau luka
- Nyeri karena tumor atau kolik
- Nyeri akut atau kronik apabila analgetik lain tak menolong
- Demam tinggi yang tidak bisa diatasi antipiretik lain
Kontra Indikasi :
- Alergi Dipiron
- Granulositopenia
- Porfiria Intermiten
- Defisiensi G6PD
- Payah jantung
- Bayi yang berumur kurang dari 3 bulan
- Hamil trisemester pertama dan 6 minggu terakhir.
Jenis obat baru prototype obat dari golongan jenis-jenis obat demam :
Salisilat
Salisilamid
Diflunisal
Para Amino Fenol Derivat
EFEK SAMPING OBAT ANTIPIRETIK DAN ANALGETIK
1.
Gangguan Saluran Cerna
Selain menimbulkan demam dan nyeri, ternyata prostaglandin
berperan melindungi saluran cerna. Senyawa ini dapat menghambat
pengeluaran asam lambung dan mengeluarkan cairan (mukus) sehingga
2.
Gangguan Ginjal
Hambatan pembentukan prostaglandin juga bisa berdampak pada
4.
Reaksi Alergi
Penggunaan obat aspirin dapat menimbulkan raksi alergi. Reaksi dapat
profen/asam
2-arilpropionat (diantaranya
turunan
pirazolidin(diantaranya
fenilbutazon,
10
protein plasma (lebih dari 95%), pada umumnya dengan albumin.Hal ini
menyebabkan volume distribusinya bergantung pada volume plasma. NSAID
termetabolisme di hati oleh proses oksidasi dan konjugasi sehingga menjadi
zat metabolit yang tidak aktif, dan dikeluarkan melalui urin atau cairan
empedu.
NSAID merupakan golongan obat yang relatif aman, namun ada 2
macam efek samping utama yang ditimbulkannya, yaitu efek samping pada
saluran pencernaan (mual, muntah, diare, pendarahan lambung, dan
dispepsia) serta efek samping pada ginjal (penahanan garam dan cairan, dan
hipertensi). Efek samping ini tergantung pada dosis yang digunakan.
Obat ini tidak disarankan untuk digunakan oleh wanita hamil,
terutama pada trimester ketiga.Namun parasetamol dianggap aman
digunakan oleh wanita hamil namun harus diminum sesuai aturan karena
dosis tinggi dapat menyebabkan keracunan hati.
Efek samping
Selain menimbulkan efek terapi yang sama, obat NSAID juga
memiliki efek samping serupa, karena didasari oleh hambatan pada sistem
biosintesis PG. Efek samping yang paling sering terjadi adalah induksi tukak
lambung atau tukak peptik yang kadang-kadang disertai anemia sekunder
akibat perdarahan saluran cerna. Beratnya efek samping ini berbeda pada
masing-masing obat. Dua mekanisme terjadinya iritasi lambung ialah:
(1) iritasi yang bersifat lokal yang menimbulkan difusi kembali asam
lambung ke mukosa dan menyebabkan kerusakan jaringan; dan
(2) iritasi atau perdarahan lambung yang bersifat sistemik melalui
hambatan biosintesis PGE2 dan PGI2. Kedua PG ini banyak ditemukan di
mukosa lambung dengan fungsi menghambat sekresi asam lambung dan
merangsang sekresi mucus usus halus yang bersifat sitoprotektif.
Efek samping lain ialah gangguan fungsi trombosit akibat penghambatan
biosintesis
tromboksan
A2
(TXA2)
dengan
akibat
perpanjangan
waktu
11
Indikasi :
-
Terapi
simptomatik
reumatoid
artritis,
osteoartritis,
ankilosing
Kontraindikasi :
-
Indikasi :
- Pengobatan
akut
dan
kronis
gejala-gejala
reumatoid
artritis,
Kontraindikasi :
-
Efek Samping
-
Efek samping yang umum terjadi seperti nyeri/kram perut, sakit kepala,
retensi cairan, diare, nausea, kontipasi, flatulen, tukak lambung, pusing,
ruam, dan pruritus
12
13
Penciuman rangsangan
Reseptor ferifer
Preoptika hypotalamus
pembentukan panas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
http://infoobatindonesia.com/analsik/
http://analgetikantipiretiknsaid.blogspot.com/2013/03/definisi.ht
ml
15
http://aniskhoe2110.blogspot.com/2012/06/analgetika-danantipiretika.html
http://shofiatussholihah.blogspot.com/2013/03/analgetikaantipiretika-anti-inflamasi.html
http://kumpulan-farmasi.blogspot.com/2010/10/analgetika.html
16