Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada mulanya farmakologi mencakup berbagai pengetahuan tentang
obat yang meliputi: sejarah, sumber, sifat - sifat fisika dan kimiawi, cara
meracik, efek fisiologi dan biokimiawi, mekanisme kerja, absorpsi,
distribusi, biotranformasi dan ekskresi, serta penggunaan obat untuk terapi
dan tujuan lain.
Dewasa ini didefinisikan sebagai studi terintegrasi tentang sifatsifat kimia dan organisme hidup serta segala aspek interaksi mereka.Atau
Ilmu yang mempelajari interaksi obat dengan organisme hidup.
Obat adalah

benda

atau

zat

yang

dapat

digunakan

untuk

merawat penyakit, membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam


tubuh.
Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan
untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk
obat tradisional.
B. Tujuan
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas yang telah diberikan dan
untuk menambah wawasan yang lebih luas mengenai obat antipiretika dan
analgetika.

Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID

C. RumusanMasalah
Pengertian antipiretika, analgetika dan NSAID.
Prototype dari masing-masing obat
Indikasi, kontraindikasi, efek samping dan gejala toksin
Peran hipotalamus sebagai termostat

BAB 2
PEMBAHASAN
Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID

ANTIPIRETIKA, ANALGETIKA, DAN NSAID ( Non Steroid Anti


Inflammatory Drugs )
A. Pengertian Antipiretika
Pengertian Antipiretika
Antipiretika adalah obat yang dapat menurunkan panas atau untuk
obat mengurangi suhu tubuh (suhu tubuh yang tinggi).Hanya menurunkan
temperatur tubuh saat panas dan tidak berefektif pada orang normal.
Dapat menurunkan panas karena dapat menghambat prostatglandin pada
CNS.
Mekanisme Kerja Obat Antipiretik
Bekerja

dengan

cara

menghambat

produksi

prostaglandin

di

hipotalamus anterior (yang meningkat sebagai respon adanya pirogen


endogen).
Macam-macam obat Antipiretik
Contoh Obat Antipiretik : Parasetamol, panadol, paracetol, paraco,
praxion, primadol, santol, zacoldin, poldan mig, acetaminophen, asetosal
atau asam salisilat, salisilamida.

B. Pengertian analgetika atau analgesik


Pengertian analgetika atau analgesik
Analgetik

atau

analgesik,

adalah

obat

yang

digunakan

untuk

mengurangi atau menghilangkan rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri


tanpa menghilangkan kesadaran dan akhirnya akan memberikan rasa nyaman
pada orang yang menderita. Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik
dan motorik yang tidak menyenangkan, berhubungan dengan adanya potensi
kerusakan jaringan atau kondisi yang menggambarkan kerusakan tersebut.
Gejala Nyeri dapat digambarkan sebagai rasa benda tajam yang menusuk,
Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID

pusing, panas seperti rasa terbakar, menyengat, pedih, nyeri yang


merambat, rasa nyeri yang hilang timbul dan berbeda tempat nyeri.
Obat ini digunakan untuk membantu meredakan sakit, sadar tidak
sadar kita sering mengunakannya misalnya ketika kita sakit kepala atau
sakit gigi, salah satu komponen obat yang kita minum biasanya mengandung
analgetik atau pereda nyeri.Pada umumnya (sekitar 90%) analgetik
mempunyai efek antipiretik.
Mekanisme Kerja obat
Menghambat sintase PGS di tempat yang sakit atau trauma
jaringan.
Karakteristik:
1.

Hanya efektif untuk menyembuhkan sakit

2.

Tidak ada narkotika dan tidak menimbulkan rasa senang dan


gembira

3.

Tidak mempengaruhi pernapasan

4.

Gunanya untuk nyeri sedang, contohnya: sakit gigi

Macam - macam Analgetika


Berdasarkan aksinya, obat-abat analgetik dibagi menjadi 2 golongan
yaitu :
1.)Analgetika Opioid atau analgetika narkotika
Analgetik opioid merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat
seperti opium atau morfin. Golongan obat ini digunakan untuk meredakan
atau menghilangkan rasa nyeri seperti pada fraktur dan kanker.Tetap
semua analgetik opioid menimbulkan adiksi/ketergantungan.
Mekanisme kerja Analgetik Opioid
Mekanisme kerja utamanya ialah dalam menghambat

enzim

sikloogsigenase dalam pembentukan prostaglandin yang dikaitkan dengan


kerja analgetiknya dan efek sampingnya.Kebanyakan analgetik OAINS
diduga bekerja diperifer.Efek analgetiknya telah kelihatan dalam waktu
Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID

satu jam setelah pemberian per-oral. Sementara efek antiinflamasi OAINS


telah tampak dalam waktu satu-dua minggu pemberian, sedangkan efek
maksimalnya timbul bervariasi dari 1-4 minggu. Setelah pemberiannya
peroral, kadar puncaknya NSAID didalam darah dicapai dalam waktu 1-3
jam setelah pemberian, penyerapannya umumnya tidak dipengaruhi oleh
adanya makanan. Volume distribusinya relatif kecil (< 0.2 L/kg) dan
mempunyai ikatan dengan protein plasma yang tinggi biasanya (>95%).
Waktu paruh eliminasinya untuk golongan derivat arylalkanot sekitar 2-5
jam, sementara waktu paruh indometasin sangat berpariasi diantara
individu yang menggunakannya, sedangkan piroksikam mempunyai waktu
paruh paling panjang (45 jam).
Contoh obat Analgetik Opioid
Alfentanil, Benzonatate, Buprenorphine, Butorphanol, Codeine,
Dextromethorphan Dezocine, Difenoxin, Dihydrocodeine, Diphenoxylate,
Fentanyl, Heroin Hydrocodone, Hydromorphone, LAAM, Levopropoxyphene,
Levorphanol Loperamide, Meperidine, Methadone, Morphine, Nalbuphine,
Nalmefene, Naloxone, Naltrexone, Noscapine Oxycodone, Oxymorphone,
Pentazocine, Propoxyphene, Sufentanil.
2.) Obat Analgetik Non-narkotik
Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering
dikenal dengan istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika
perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat
narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat Analgetik NonNarkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan
atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf
pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran. Obat
Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini juga tidak
Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID

mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan


penggunaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).
Efek samping obat-obat analgetik perifer : kerusakan lambung,
kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal, kerusakan kulit.
Mekanisme Kerja Obat Analgesik Non-Nakotik
Obat-obatan dalam kelompok ini memiliki target aksi pada enzim,
yaitu enzim siklooksigenase (COX). COX berperan dalam sintesis mediator
nyeri, salah satunya adalah prostaglandin. Mekanisme umum dari analgetik
jenis ini adalah mengeblok pembentukan prostaglandin dengan jalan
menginhibisi enzim COX pada daerah yang terluka dengan demikian
mengurangi pembentukan mediator nyeri .Mekanismenya tidak berbeda
dengan NSAID dan COX-2 inhibitors.Efek samping yang paling umum dari
golongan obat ini adalah gangguan lambung usus, kerusakan darah,
kerusakan hati dan ginjal serta reaksi alergi di kulit.Efek samping
biasanya disebabkan oleh penggunaan dalam jangka waktu lama dan dosis
besar.
Contoh obat Analgetika Non-Narkotik
Acetaminophen,

Aspirin,

Celecoxib,

Diclofenac,

Etodolac,

Fenoprofen, Flurbiprofen Ibuprofen, Indomethacin, Ketoprofen, Ketorolac,


Meclofenamate, Mefanamic acid Nabumetone, Naproxen, Oxaprozin,
Oxyphenbutazone,

Phenylbutazone,

Piroxicam

Rofecoxib,

Sulindac,

Tolmetin.

C. NSAID ( Non Steroid Anti Inflammatory Drugs )


Obat antiinflamasi (anti radang) non steroid, atau yang lebih dikenal
dengan sebutan NSAID (Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs ) adalah
suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri),
antipiretik (penurun panas), dan antiinflamasi (anti radang).Istilah "non
Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID

steroid" digunakan untuk membedakan jenis obat-obatan ini dengan steroid,


yang juga memiliki khasiat serupa.NSAID bukan tergolong obat-obatan
jenis narkotika.

PROTOTYPE, INDIKASI, KONTRAINDIKASI, DAN EFEK SAMPING


TOKSIN DARI MASING-MASING OBAT
A. ANALGETIKA
Beberapa contoh obat analgesik serta beserta indikasi,kontraindikasi
dan efek sampingnya :
1.)Cetalgin-T
Indikasi

Kontraindikasi
Efek samping

2.)Abdiflam
Indikasi

Kontraindikasi

:Sakit kepala, neuralgia, sakit pinggang, rasa nyeri yang


berkaitan dengan penyakit lainnya
:Kelainan perdarahan, porfiria
:Reaksi alergi, agranulositosis, perdarahan lambungusus

:Sakit pasca traumatic inflamatori, inflamasi dan


bentuk degenerative rematik, rematik non artikular
:Ulkus peptikum, hipersensitif terhadap dikloferin,
obat penghambat prostaglandin-sintela

Efek Samping
3.)Allogon
Indikasi

Kontraindikasi
Efek Samping

:Gastrointestinal, sakit kepala, pusing, vertigo


:nyeri ringan sampia berat seperti sakit kepala, nyeri
oto, nyeri sendir, sakit gigi, nyeri saat haid, pasca
operasi, neuralgia, nyeri pada organ dalam perut.
:Gastritis, ulkus lambung dan anemia hemolitik
:Gangguan & perdarahan saluran pencernaan, ulkus
peptikum, sakit kepala, gugup, insomnia (sulit tidur),
biduran/kaligata, kemerahan pada kulit, pembengkakan
wajah.

4.)Analsik
Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID

Indikasi

Kontraindikasi

Efek Samping

:Untuk meringankan rasa nyeri sedang sampai berat.


Terutama nyeri kolik dan nyeri pasca operasi dimana
diperlukan kombinasi dengan tranquilizer.
:Penderita hipersensitif terhadap metampiron dan
diazepam, bayi dibawah 1 bulan atau BB dibawa 5 kg,
wanita hamil dan menyusui, pasien denga tekanan darah
rendah dari 100 mmHg.
:Agranulositosis, mengantuk

B. ANTIPIRETIKA
Adalah obat yang dapat menurunkan suhu tubuh yang tinggi serta
dapat mengurangi rasa nyeri.

Indikasi :
Berikut indikasi Antipiretik sebagai Analgetik-antipiretik :
- Nyeri akut yang hebat setelah pembedahan atau luka
- Nyeri karena tumor atau kolik
- Nyeri akut atau kronik apabila analgetik lain tak menolong
- Demam tinggi yang tidak bisa diatasi antipiretik lain
Kontra Indikasi :
- Alergi Dipiron
- Granulositopenia
- Porfiria Intermiten
- Defisiensi G6PD
- Payah jantung
- Bayi yang berumur kurang dari 3 bulan
- Hamil trisemester pertama dan 6 minggu terakhir.
Jenis obat baru prototype obat dari golongan jenis-jenis obat demam :
Salisilat
Salisilamid
Diflunisal
Para Amino Fenol Derivat
EFEK SAMPING OBAT ANTIPIRETIK DAN ANALGETIK
1.
Gangguan Saluran Cerna
Selain menimbulkan demam dan nyeri, ternyata prostaglandin
berperan melindungi saluran cerna. Senyawa ini dapat menghambat
pengeluaran asam lambung dan mengeluarkan cairan (mukus) sehingga

Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID

mengakibatkan dinding saluran cerna rentan terluka, karena sifat asam


lambung yang bisa merusak.

2.

Gangguan Hati (hepar)


Obat yang dapat menimbulkan gangguan hepar adalah parasetamol.

Untuk penderita gangguan hati disarankan mengganti dengan obat lain


3.

Gangguan Ginjal
Hambatan pembentukan prostaglandin juga bisa berdampak pada

ginjal.Karena prostaglandin berperan homestasis di ginjal.Jika pembentukan


terganggu, terjadi gangguan homeostasis.

4.

Reaksi Alergi
Penggunaan obat aspirin dapat menimbulkan raksi alergi. Reaksi dapat

berupa rinitis vasomotor, asma bronkial hingga mengakibatkan syok.


Obat antiinflamasi (anti radang) non steroid, atau yang lebih dikenal
dengan sebutan NSAID (Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs ) adalah
suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri),
antipiretik (penurun panas), dan antiinflamasi (anti radang).Istilah "non
steroid" digunakan untuk membedakan jenis obat-obatan ini dengan steroid,
yang juga memiliki khasiat serupa.NSAID bukan tergolong obat-obatan
jenis narkotika.
Mekanisme kerja NSAID
Mekanisme kerja NSAID didasarkan atas penghambatan isoenzim
COX-1
(cyclooxygenase-1)
dan
COX-2
(cyclooxygenase2).Enzimcyclooxygenase ini berperan dalam memacu pembentukan
prostaglandin dan tromboksan dari arachidonic acid. Prostaglandin
merupakan molekul pembawa pesan pada proses inflamasi (radang).
NSAID dibagi lagi menjadi beberapa golongan, yaitu :

Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID

golongan salisilat (diantaranya aspirin/asam asetilsalisilat, metil


salisilat, magnesium salisilat, salisil salisilat, dan salisilamid),
golongan asam arilalkanoat (diantaranya diklofenak, indometasin,
proglumetasin, dan oksametasin),
golongan

profen/asam

2-arilpropionat (diantaranya

ibuprofen, alminoprofen, fenbufen, indoprofen, naproxen, dan


ketorolac),
golongan asam fenamat/asam N-arilantranilat (diantaranya
asam mefenamat, asam flufenamat, dan asam tolfenamat),
golongan

turunan

pirazolidin(diantaranya

fenilbutazon,

ampiron, metamizol, dan fenazon),


golongan oksikam (diantaranya piroksikam, dan meloksikam),
golongan penghambat COX-2 (celecoxib, lumiracoxib),
golongan sulfonanilida (nimesulide), serta
golongan lain (licofelone dan asam lemak omega 3).
Parasetamol (asetaminofen) seringkali dikelompokkan sebagai
NSAID, walaupun sebenarnya parasetamol tidak tergolong jenis obatobatan ini, dan juga tidak pula memiliki khasiat anti nyeri yang nyata.
Penggunaan NSAID yaitu untuk penanganan kondisi akut dan kronis
dimana terdapat kehadiran rasa nyeri dan radang.Walaupun demikian
berbagai penelitian sedang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan obatobatan ini dapat digunakan untuk penanganan penyakit lainnya
seperti colorectal cancer, dan penyakit kardiovaskular.
Secara umum, NSAID diindikasikan untuk merawat gejala penyakit
berikut: rheumatoid arthritis, osteoarthritis, encok akut, nyeri haid,
migrain dan sakit kepala, nyeri setelah operasi, nyeri ringan hingga sedang
pada luka jaringan, demam, ileus, dan renal colic.
Sebagian besar NSAID adalah asam lemah, dengan pKa 3-5, diserap
baik pada lambung dan usus halus.NSAID juga terikat dengan baik pada
Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID

10

protein plasma (lebih dari 95%), pada umumnya dengan albumin.Hal ini
menyebabkan volume distribusinya bergantung pada volume plasma. NSAID
termetabolisme di hati oleh proses oksidasi dan konjugasi sehingga menjadi
zat metabolit yang tidak aktif, dan dikeluarkan melalui urin atau cairan
empedu.
NSAID merupakan golongan obat yang relatif aman, namun ada 2
macam efek samping utama yang ditimbulkannya, yaitu efek samping pada
saluran pencernaan (mual, muntah, diare, pendarahan lambung, dan
dispepsia) serta efek samping pada ginjal (penahanan garam dan cairan, dan
hipertensi). Efek samping ini tergantung pada dosis yang digunakan.
Obat ini tidak disarankan untuk digunakan oleh wanita hamil,
terutama pada trimester ketiga.Namun parasetamol dianggap aman
digunakan oleh wanita hamil namun harus diminum sesuai aturan karena
dosis tinggi dapat menyebabkan keracunan hati.
Efek samping
Selain menimbulkan efek terapi yang sama, obat NSAID juga
memiliki efek samping serupa, karena didasari oleh hambatan pada sistem
biosintesis PG. Efek samping yang paling sering terjadi adalah induksi tukak
lambung atau tukak peptik yang kadang-kadang disertai anemia sekunder
akibat perdarahan saluran cerna. Beratnya efek samping ini berbeda pada
masing-masing obat. Dua mekanisme terjadinya iritasi lambung ialah:
(1) iritasi yang bersifat lokal yang menimbulkan difusi kembali asam
lambung ke mukosa dan menyebabkan kerusakan jaringan; dan
(2) iritasi atau perdarahan lambung yang bersifat sistemik melalui
hambatan biosintesis PGE2 dan PGI2. Kedua PG ini banyak ditemukan di
mukosa lambung dengan fungsi menghambat sekresi asam lambung dan
merangsang sekresi mucus usus halus yang bersifat sitoprotektif.
Efek samping lain ialah gangguan fungsi trombosit akibat penghambatan
biosintesis

tromboksan

A2

(TXA2)

dengan

akibat

perpanjangan

waktu

perdarahan. Efek ini telah dimanfaatkan untuk terapi profilaksis tromboemboli.


Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID

11

Golongan obat NSAID


1. Gol. Piroxicam

Indikasi :
-

Terapi

simptomatik

reumatoid

artritis,

osteoartritis,

ankilosing

spondilitis, gangguan muskuloskeletal akut dan gout akut.

Kontraindikasi :
-

Penderita asma yang mempunyai riwayat tukak lambung, perforasi atau


perdarahan lambung.

Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini

Penderita bronkopasme, poli hidung, dan angioedema.


Efek mengobati lebih baik dari aspirin indomethacine dan naproxen,

keuntungan utamanya yaitu waktu paruh lebih lama 36-45 jam


2. Natrium Diklofenak

Indikasi :
- Pengobatan

akut

dan

kronis

gejala-gejala

reumatoid

artritis,

osteoartritis, dan ankilosing spondilitis.

Kontraindikasi :
-

Penderita yang hipersensitif terhadap diklofenak.

Penderita tukak lambung

Efek Samping
-

Efek samping yang umum terjadi seperti nyeri/kram perut, sakit kepala,
retensi cairan, diare, nausea, kontipasi, flatulen, tukak lambung, pusing,
ruam, dan pruritus

Peninggian enzim-enzim aminotransferase

Dalam kasus terbatas gangguan hematologi (trombositopenia, anemia,


agranulositosis).

Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID

12

PERAN HIPOTHALAMUS SEBAGAI THERMOSTAT


Hipotalamus adalah sebuah kawasan yang kompleks di otak manusia,
dan bahkan kecil inti dalam hipotalamus terlibat dalam banyak fungsi yang
berbeda. Inti paraventricular misalnya berisi Oksitosin dan vasopresin (juga
disebut antidiuretic hormon) neuron yang proyek untuk pituitari posterior,
tetapi juga mengandung neuron yang mengatur ACTH dan TSH sekresi
(yang proyek untuk pituitari anterior), lambung refleks, ibu perilaku,
tekanan darah, makan, respon imun, dan suhu.
Mengkoordinir hipotalamus banyak hormon dan perilaku ritme
sirkadian, pola yang kompleks neuroendocrine output, kompleks homeostatic
mekanisme dan banyak perilaku yang penting.
Hipotalamus harus karena itu menanggapi banyak sinyal yang
berbeda, beberapa di antaranya dihasilkan eksternal dan beberapa internal.
Jadi kaya terhubung dengan banyak bagian dari sistem saraf pusat,
termasuk pembentukan reticular batang otak dan otonom zona, limbik otakdepan (terutama amigdala, septum, diagonal band Broca, dan lampu Bulbus
dan korteks otak besar).

Hipotalamus responsif terhadap:


* Cahaya: daylength dan photoperiod untuk mengatur ritme sirkadian
dan musiman
* Penciuman rangsangan, termasuk feromon
* Steroid, termasuk gonad steroid dan Kortikosteron
* Neurally ditransmisikan informasi yang timbul khususnya dari hati,
perut, dan saluran reproduksi
* Input otonom
* Darah yang bertalian rangsangan, termasuk leptin, ghrelin,
angiotensin, insulin, pituitary hormon, sitokin, plasma konsentrasi
glukosa dan osmolarity dll
* Stres
* Menyerang mikroorganisme oleh peningkatan suhu tubuh, reset
termostat tubuh ke atas
Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID

13

Penciuman rangsangan

Hypothalamus : daerah substansia grisea pada dasar otak yang


mempunyai hubungan dengan bagian lain sistem saraf dan kelenjar
hipofise. Fungsinya yang banyak mencakup produksi faktor / hormon yang
mengendalikan sekresi hormon hipofise anterior ; produksi ADH dan
oksitosin; pengendalian suhu, selera makan, rasa haus, tidur dan emosi
seperti amarah.
Thermostat : alat atau struktur yang otomatis mengendalikan suhu.
Mekanisme pengaturan suhu
Kulit

Reseptor ferifer
Preoptika hypotalamus
pembentukan panas.

Hypothalamus (posterior dan anterior)


Nervus efferent kehilangan atau

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID

14

Antipiretika adalah obat yang dapat menurunkan panas atau untuk


obat mengurangi suhu tubuh (suhu tubuh yang tinggi).Hanya menurunkan
temperatur tubuh saat panas dan tidak berefektif pada orang normal.
Analgetika atau analgesik, adalah obat yang digunakan untuk
mengurangi atau menghilangkan rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri
tanpa menghilangkan kesadaran dan akhirnya akan memberikan rasa
nyaman pada orang yang menderita.
Obat antiinflamasi (anti radang) non steroid, atau yang lebih dikenal
dengan sebutan NSAID (Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs ) adalah
suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri),
antipiretik (penurun panas), dan antiinflamasi (anti radang). Istilah "non
steroid" digunakan untuk membedakan jenis obat-obatan ini dengan
steroid, yang juga memiliki khasiat serupa. NSAID bukan tergolong obatobatan jenis narkotika.
B. Saran
Makalah Farmakologi mengenai Antipiretika, Analgetika dan NonSteroid Anti Inflammatory Drugs (NSAID) ini masih jauh dari
sempurna, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun akan
penulis terima dengan lapang dada.

DAFTAR PUSTAKA
http://infoobatindonesia.com/analsik/
http://analgetikantipiretiknsaid.blogspot.com/2013/03/definisi.ht
ml

Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID

15

http://aniskhoe2110.blogspot.com/2012/06/analgetika-danantipiretika.html
http://shofiatussholihah.blogspot.com/2013/03/analgetikaantipiretika-anti-inflamasi.html
http://kumpulan-farmasi.blogspot.com/2010/10/analgetika.html

Makalah Farmakologi | Antipiretika, Analgetika dan NSAID

16

Anda mungkin juga menyukai