pertokoan,
tempat-tempat
hiburan)
selama
24
jam.
b.
lulus
(kebanyakan
SD).
c.
kaum
Berasal
urban
dari
dan
keluarga-keluarga
beberapa
tidak
diantaranya
mampu
tidak
jelas
1 | Page
sikap
(attitude)
dan
tingkah
laku
(behaviour),
serta
2 | Page
Dari uraian di atas kita dapat mengetahui betapa pentingnya self esteem
pada anak. Dan kaitannya dengan anak jalanan, maka peneliti tertarik dan
memilih penelitian dengan judul Tingkat Self Esteem pada Anak Jalanan
di Area Simpang Dago Bandung.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah self esteem anak jalanan, antara lain :
a. Anak jalanan sulit keluar dari kebiasaan dan kehidupan di jalanan
meskipun sudah banyak sekali program yang dicanangkan untuk
mengentaskan anak jalanan.
b. Mengamen menjadi penghasilan utama anak jalanan dan tidak ada
usaha lain selain mengamen.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini adalah terbatas pada anak jalanan yang berada di
lingkungan area Simpang Dago Bandung dengan tema khusus self esteem
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
timbul beberapa pertanyaan sebagai rumusan masalah dari penelitian ini
yang antara lain sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik anak jalanan di area simpang dago?
2. Bagaimana self esteem anak jalanan di area simpang dago?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui karakteristik anak jalanan di area Simpang Dago
2. Mengetahui self esteem anak jalanan di area Simpang Dago
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan penelitian ini bias ditinjau dari sisi kegunaan praktis dan
kegunaan bidang keilmuan.
1. Kegunaan praktis. Dapat mengetahui dan memahami karakteristik dan
self esteem yang melekat pada anak jalanan sehingga memudahkan
pekerja sosial dan pemerintah dalam menganalisis kebutuhan dan
upaya pengentasan anak jalanan di Kota Bandung
2. Keguanaan bidang keilmuan. Dapat memberikan sumbangan ilmu
pengetahuan
bagi
khasanah
bidang
keilmuan
pekerjaan
sosial
b. Self-evaluation
merupakan
bagaimana
cara
seseorang
dalam
yang
berpikir bahwa dia terkenal dan cukup disukai oleh orang lain,
maka bias dikatakan memiliki self-esteem sosial yang tinggi.
c. Emotion adalah keadaan emosi sesaat terutama seseuatu yang
muncul sebagai konsekuensi positif dan negatif. Hal ini terlihat
ketika seseorang menyatakan bahwa pengalaman yang terjadi
pada dirinya meningkatkan self-esteem atau menurunkan selfesteem mereka. Misalnya, seseorang memiliki self-esteem yang
tinggi karena mendapat promosi jabatan, atau seseorang memiliki
self-esteem yang rendah setelah mengalami perceraian
2. Anak Jalanan
Dari hasil penelitian yayasan Nanda (1996 : 112) ada beberapa ciri
secara umum anak jalanan antara lain : a. Berada di tempat umum
(jalanan, pasar, pertokoan, tempat-tempat hiburan) selama 24 jam. b.
Berpendidikan rendah (kebanyakan putus sekolah, serta sedikit sekali
yang lulus SD). c. Berasal dari keluarga-keluarga tidak mampu
(kebanyakan kaum urban dan beberapa diantaranya tidak jelas
keluarganya). d. Melakukan aktifitas ekonomi (melakukan pekerjaan
pada sektor informal).
Anak jalanan, umumnya berasal dari keluarga yang pekerjaannya berat
dan ekonominya lemah. Anak jalanan tumbuh dan berkembang dengan
latar kehidupan jalanan dan akrab dengan kemiskinan, penganiayaan,
dan
hilangnya
kasih
sayang,
sehingga
memberatkan
jiwa
dan
keluarga,
ada
yang
sama
sekali
tak
pernah
tinggal
bersama
sayang,
sehingga
memberatkan
jiwa
dan
membuatnya
berperilaku negatif.
Seorang anak yang terhempas dari keluarganya, lantas menjadi anak
jalanan disebabkan oleh banyak hal. Penganiayaan kepada anak
merupakan penyebab utama anak menjadi anak jalanan. Penganiayaan
itu meliputi mental dan fisik mereka. Lain daripada itu, pada umumnya
anak jalanan berasal dari keluarga yang pekerjaannya berat dan
ekonominya lemah.
Fenomena sosial anak jalanan terutama terlihat nyata di kota-kota
besar terutama setelah dipicu krisis ekonomi di Indonesia sejak lima
tahun terakhir. Departemen Sosial tahun 1998 di 12 kota besar
melaporkan bahwa jumlah anak jalanan sebanyak 39.861 orang dan
6 | Page
yang
beresiko
tinggi
terhadap
kekerasan
seksual,
pendidikan,
kesehatan
dan
perlindungan.
Keberadaan
III.
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis
terhadap
bagian-bagian
dan
fenomena
serta
hubungan-
7 | Page
IV.
8 | Page