Kitab
Kitab
Nama
Alamat
:
: .
Adhie Shinantra
Daftar isi
Pengantar Pengajian
Mutiara Ilmu
Tawassul Ilmu
Pengantar Perjalanan Diri
o Fropil Maqom kedelapan
Pendahuluan
Pasal Kejadian
Bab Asal Muasal Diri
o Pasal Nama-Nama Diri
Bab Mengenal Diri
o Maqom Tuhan yang Sesungguhnya
Pasal Sholat atau Sembahyang
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
1
5
10
11
13
16
20
28
36
39
53
58
59
61
65
65
68
69
70
74
76
79
81
84
84
Tasawwuf
Tauhid
Bab Amaliyah
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Mendudukkan diri
Tobat, Syahadat Dzikir, Takbir
Tata cara beramalan
Pintu Hijab 10
Pintu Syurga 8
Kesempurnaan Suami Istri
Cara ber-KB
Amalan supaya bertemu Nabi Khaidir.As
Doa untuk bertemu Nabi Khaidir.As
Mandi Junub/ Janabat
Mandi 9
Kisar Ruh pada diri kita
7 Nathar yang ada pada diri kita
Penutup
Dasar-dasar Rujukan
Daftar Istilah
89
92
94
94
95
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
101
103
104
113
Pengantar pengajian
Syareat dengan tiada hakekat adalah
hampa,
Begitu pula sebaliknya
Hakekat dengan tiada Syareat Bathal
(Sia-Sia Saja)
-----------------------------------------------------------------------------------------
Mutiara Ilmu
Sahabat, ..
Jadikanlah Marifat, sebagai modal yang tiada
akan pernah rugi, dan akal fikiran sebagai tempat
berpijak untuk mengayunkan langkah, sedangkan
keridhoan adalah tujuan akhirnya.
Sahabat,
Cinta itu nafas kehidupan, sedangkan rindu
adalah alat untuk datang pada-Nya.
Sahabat, .
Jadikanlah duka sebagai kawan setiamu,
keteguhan adalah perbendaharaan yang tiada
akan pernah susut sedangkan kefakiran patut
menjadi kebanggaan.
Sahabat, .
Jadikanlah perjuangan untuk membela kebenaran
sebagai perangaimu sehari-hari, sedangkan ilmu
adalah senjata yang ampuh untuk meraih
kemenangan, Sesungguhnya pakaian kebesaran
yang mulia didalam pandangan-Nya adalah
ketabahan.
Sahabat,
Jika ini kau pahami, maka teranglah sudah
jalanmu, labuhkan dan tambatkan simpul
bahteramu pada marifatullah, itulah kemuliaan
yang sebenarnya.
Ku awali menulis Risalah ini dengan menyebut Asma Allah yang maha
Pengasih lagi maha Penyayang.
Semoga Rahmat dan Nikmat Allah Swt senantiasa tercurahkan dari-Nya
untuk kita semua, semoga pula kita didalam mengarungi hidup dan
kehidupan ini senantiasa didalam petunjuk dan bimbingan-Nya, dengan
satu harapan, agar seluruh aktivitas yang menghiasi dan mengiringi
perjalanan hidup dan kehidupan ini senantiasa bernilai Ibadah sehingga
tidak satupun yang sia-sia,.Amin ya robbal alamin.
Al-hamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, Tuhan
seru sekalian alam, raja diraja yang menguasai segalanya, tempat seluruh
makhluk menggantungkan diri dari segala harapan dan pengharapan, hidup
dan kehidupan, hingga kelak pada suatu masa sebagaimana yang telah
ditentukan dan ditetapkan-Nya, maka hanya kepada-Nya-pulalah kita
semua akan kembali untuk mempertanggung jawabkan seluruh amanahNya yang telah dipertaruhkan atas diri kita.
Salawat serta salam, tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan kita,
Nabi besar Muhammad Saw, penghulu sekaligus penutup para Nabi dan
Rosul yang diutus oleh Allah Swt sebagai penyempurna Akhlaq dan
Rahmat bagi semesta alam.
Demikian pula kepada para sahabat dan keluarga Beliau, yang dengan
penuh kesungguhan dan keikhlasan hati, rela berkorban dan mengorbankan
segalanya, Nyawa, darah serta harta, hanya semata-mata demi untuk
tegaknya kalimah Tauhid Laa Ilaha Illallah (Tiada Tuhan selain
Allah) keseluruh penjuru dunia, semoga Allah Swt Ridho atas mereka dan
menempatkan mereka semua pada satu tempat yang layak disisi-Nya Ila
yaumil qiyamah (hingga hari Qiyamat).
Saudara-saudaraku sekalian!
Risalah yang tertulis disini, adalah sebuah risalah yang amat Akbar, yaitu
sebuah risalah yang menyatakan kepada kita semua tentang kebenaran,
kebenaran yang telah dipertaruhkan oleh Allah Swt atas dirikita.
Kebenaran itulah yang merupakan kesudahan Ilmu bagi orang tahkik yang
marifat kepada Allah Swt.
8
Oleh sebab itu, maka tidak akan ada yang dapat diperoleh lebih dari pada
itu walau ambiya Allah sekalipun, untuk itu renungkan olehmu baik-baik,
karna perkataan yang sedikit itu, jika kamu paham dan mengerti, maka
maknanya amat besar sekali bagi hidup dan kehidupanmu baik didunia
maupun diakhirat kelak.
Wahai saudaraku sekalian.!,
Risalah ini sengaja kami himpun dan kami tulis semata-mata hanya karna
mengharapkan ridho Allah, karna kami sendiri yaqin bahwa hanya dengan
ridho-Nya lah, maka risalah ini insya Allah akan membawa mamfaat dan
kebaikan bagi kita semua, sehingga didalam mempelajari dan
memahaminya kita semua akan senantiasa mendapatkan petunjuk dan
hidayah dari-Nya, diberikannya Ilmu pengetahuan dan diberikannya
kemudahan-kemudahan dalam segala urusan terutama dalam menyingkap
rahasia-rahasia-Nya.
Wahai saudara-saudaraku semua.!
Pada bagian-bagian tertentu didalam risalah ini nantinya saudaraku akan
banyak dihadapkan dengan perkataan-perkataan dan pernyataanpernyataan yang amat musykil dan tidak layak serta tidak pantas rasanya
untuk diutarakan dan diperbincangkan, untuk itu demi kebenaran yang
sesungguhnya, maka sebelumnya izinkanlah kami memohon ampun dan
maaf yang sebesar-besarnya atas kelancangan kami ini serta berpesan
kepada saudaraku semua agar :
Janganlah kamu angkat bicara dan membicarakan risalah yang ada
ini, terkecuali jika memang kamu sepaham dan sependapat dengannya,
karna apa yang kami sampaikan didalam risalah ini cara pakainya
bukan untuk pakaian jahir semata (pakaian luar), akan tetapi
merupakan pakaian batin (pakaian dalam yang tersembunyi didalam
yang jahir), sifatnya sangat rahasia sekali, cukup dirimu saja yang
boleh tau, karna jika ini terungkap dan keluar dari dirimu,
dikhawatirkan akan dapat menimbulkan fitnah yang amat besar
nantinya dikalanganmu sendiri, untuk itu berhati-hatilah wahai
saudaraku, jangan sampai kita bercerai-berai hanya karna perbedaan
pandangan dan perbedaan pendapat, karna jika kita mengetahui dan
paham akan maksudnya maka sesungguhnya sudah tidak akan ada lagi
yang harus dipertentangkan dan dipermasalahkan serta diperdebatkan.
Peringatan
Camkan dan perhatikanlah wasiatku ini baik-baik
wahai saudaraku semua.!
Berhati-hatilah didalam menuntut dan mempelajari
Ilmu tentang Pengenalan Diri ini, perhatikan dan
renungkan serta bertanyalah jika memang kamu tidak
memahami dan mengetahuinya, itu akan lebih baik dan
mamfaat bagimu.
Ilmu pengenalan diri ini laksana Air dan minyak
didalam satu bejana, air dan minyak tidak akan pernah
bersatu, ada jarak dan sekat pemisah yang sangat tipis
sekali, Salah ketika kamu menggerak minyaknya, maka
airpun akan ikut bergerak. Untuk itu maka carilah
olehmu guru atau pembimbing yang benar, mintalah
petunjuk padanya agar ketika minyak digerak, air tidak
akan ikut tergerak.
Tawassul Ilmu
o Ila Hadratin Nabiyil Mustafa, Rosulillah Saw, Syaiul
lillahi lahumul Fatekha.(Fatekha 1x)
o Abu Bakar wa Umar wa Utsman wa Ali waan qulli
sahabati Rosulillah Saw
o Wabil khusus, Balia Ibnu Mulkan Ismul Khaidir As
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Keterangan :
Masukkan niat ketika sampai pada wa ala hajjijin niat
11
Ketika kita akan keluar dari alam rahim, Allah Swt membekali kita tugas
dan kewajiban yang harus kita kerjakan dan harus selesai batas waktu yang
telah ditentukan dan kita menyepakatinya, apabila batasan waktu itu habis,
sementara tugas dan kewajiban yang dibebankan kepada kita itu juga
12
semuanya telah terselesaikan dengan baik, maka ia akan kembali keasal
dengan tanpa meninggalkan bekas sedikitpun (lenyap), namun apabila
tugas dan kewajiban itu tidak terselesaikan dengan baik, sekalipun ia
kembali keasal tapi ada saja bagian dari tubuhnya yang tertinggal (tidak
lenyap)
Para Sufi mengklasipikasikan orang-orang yang kembali kerahmattullah
itu berdasarkan pekerjaannya didalam menyelesaikan tugas dan
kewajibannya yang telah Allah Swt amanahkan atas dirinya, Sbb :
Orang Syareat matinya hancur (tubuhnya rusak dan berbau) yang
tersisa hanya tulang belulang saja
Orang Tarekat matinya kurus kering dan kotor karna ketika
menjelang ajal ia selalu buang-buang air dan kotoran, kotoran yang
ia keluarkan sudah tidak bisa ia tempatkan lagi pada tempat yang
semestinya.
Orang Hakekat matinya tidak rusak, bila suatu saat kuburnya
dibongkar maka akan ditemukan jasadnya itu utuh tanpa ada yang
kurang atau berubah sebagaimana ketika ia dikuburkan dulu.
Orang Marifat matinya hilang lenyap tanpa meninggalkan bekas
dan jejak walau sehelai rambutpun, artinya ia kembali pada asalnya
yaitu dari tiada kemudian ada dan pada akhirnya kembali pada
ketidak adaan (Sempurna).
Silahkan anda mempertanyakannya pada diri anda sendiri, kira-kira saat ini
anda duduknya dimana :
Disyareatkah, ditarekatkah, dihakekatkah atau dimarifatkah.?,
Jawabnya, hanya anda sendiri saja yang tau.
Untuk mencapai derajat kesempurnaan (Insan kamil mu kamil), hanya ada
3 (tiga) jalan yang bisa dipergunakan sebagai rujukannya, yaitu :
1. Mengenal asal muasal diri
2. Mengenal diri
3. Mematikan diri
Ketiga jalan itu berisikan Tauhid sebagai pokok dan landasan serta
dasar dari sebuat nilai kebenaran, yang Allah Swt pertaruhkan atas diri kita
ini.
Risalah yang ada ini, kami kaji dan kami telaah dari sudut pandang maqom
kedelapan, yaitu suatu maqom tentang rahasia ilmu Haq Allah taala.
1
3
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosulullah itu Suri Tauladan yang
baik bagimu, (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan) hari Qiyamat dan Ia banyak menyebut (Nama) Allah
(QS, Al-Ahzab : 21)
14
Dem
ikian sekilas tentang Profil Maqom Kedelapan yang dapat kami
sampaikan sebagai bagian dari pengantar Perjalanan mengenal diri.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
http://airsetitik.tk
16
Pendahuluan
B ermula Agama itu, ialah
AWALUDDIN MARIFATULLAH
(Awal Agama ialah mengenal Allah)
(Hadits Rosulullah Saw)
Tidaklah
Tuhan, menganggap Nabi, apa yang sebenarnya bukan Nabi, begitu pula
dengan Rosul, Al-Quran dan hari Akhir.
Dengan penuh keangkuhan dan kesombong diri, ia berani berikrar dan
berani angkat saksi, mengikrarkan dan mempersaksikan sesuatu yang ia
sendiri tidak mengetahui akan kebenarannya.
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi
pula, bahwa Muhammad itu benar pesuruh dan utusan Allah
17
Mempersaksikan tentang Tuhan sedangkan Tuhan yang ia persaksikan itu
hanya ada dalam ilusi dan imaginasi fikirnya saja, begitu pula dengan
persaksiannya tentang Muhammad hanya isapan jempol semata.
Bukankah ini artinya suatu kebohongan besar yang telah ia cipatakan dan
ia lakukan tanpa ia sadari.
Misalkan ia didudukkan didalam sebuah persidangan dalam kasus
pembunuhan, kemudian ia dihadirkan sebagai saksi, oleh yang berwenang
ia diminta untuk bersaksi atas kasus pembunuhan itu, kemudian saksi yang
ia berikan itu bohong, rekayasa, dusta dan palsu, kira-kira apa yang akan
terjadi atas dirinya?
Jangan-jangan dirinyalah yang akan tervonis sebagai tersangka akibat
kebohongan dan kepalsuan yang ia ciptakan sendiri.
Apakah yang seperti ini yang dikatakan Islam, seandainya memang
demikian
kenyataannya yang terjadi, maka sesungguhnya kitalah
orangnya yang ingkar dan lalai itu, sebagai mana yang telah difirmankan
oleh Allah Swt didalam Al-Quran :
AwalA
wal Agama, ialah mengenal Allah atau awal Agama ialah
mengetahui akan Sirr Allah, yaitu Sirr Allah (Rahasia Allah) yang ada atas
dirimu (Rahasia yang telah Allah letakkan dan pertaruhkan atas dirimu)
tidak kamu ketahui, maka selama itu pula kamu belum lagi dipandang
orang yang beragama dan selama itu pula seluruh aktivitas peribadatanmu
yang dulu, sekarang dan yang akan datang seluruhnya tetap dipandang
tidak syah dan sia-sia saja.
Pasal Kejadian
Bermula yang sebenar-benarnya asal kejadian dari pada Nur Muhammad
itu, berlangsung didalam alam yang kosong (kekosongan), artinya kosong
tiada siapa-siapa, pada saat itu Tuhan-pun belum lagi bernama Allah, Aras
dan Qursy juga belum ada, langit, bumi, syurga dan neraka serta firman
pun juga belum ada, semua kosong, semua hening dan semua hampa..
Dalam kondisi demikian itu, lalu Tuhan (ketika itu belum lagi bernama
Allah) menjahirkan untuk yang pertama kali dengan ilmu-Nya ialah Nur,
yang kemudian kita kenal dengan nama Nur Muhammad yaitu dari pada
Nur Zat-Nya.
Penjahiran Nur Muhammad kala itu, berlangsung didalam satu alam yang
bernama Alam Satiyaril Ghaib (Satiyaul Buhti).
Keterangan :
Ketika Nur Muhammad itu dijahirkan dari pada Nur Zat-Nya, proses itu
berlangsung didalam satu alam dan dihari yang ghaib (Alam hari Zat
Zatul Buhti), jadi bukan dialam dunia, akan tetapi disuatu alam yang
dialam itu nama Zat Wajibal Wujud-pun juga belum ada (Nurul Bahtinul
lati namanya).
Setelah itu barulah kemudian Nur Muhammad itu diturunkan kealam Sir
Zat Ilbuhgti, yaitu alam rahasia yang ada dibagian diri Tuhan, (ketika itu
masih belum bernama Allah, bahkan awal nama-Nya pun masih gaib dan
tersembunyi), setelah Nur Muhammad diturunkan lagi kealam Ilmu (Alam
pengetahuan), untuk selanjutnya kemudian Nur Muhammad itu
diturunkan kealam dunia.
Ketika sudah berada dialam dunia (dunia yang dimaksud disini bukan
dunia seperti yang kita tempati seperti sekarang ini tetapi dunianya Nur
Muhammad itu sendiri) barulah Ia tajalli, dan ketika itu Ia tidak melihat
siapa-siapa melainkan hanya dirinya sendiri.
Ia pun berkata :
22
Kun Sholli Ala Muhammad
Jadilah, maka jadilah diriku sebagai mana yang telah
engkau kehendaki, jadilah atas diriku
(Inilah asal kejadiannya Salawat)
Kemudian Nur Zat Allah taala berkata kepada Nur Muhammad :
o
o Ya Nur, asal kejadian dirimu itu dari pada Zat-Ku, dan asal kejadian
dirimu itu akan menjadikan seluruh ummat-mu.
o Ya Nur, Aku berpesan kepadamu bahwasannya :
untuk kujadikan
untuk kujadikan
untuk kujadikan
untuk kujadikan
Sirr, Alam Ruh, Alam Nur, baru setelah itu Aku jadikan dunia ini,
akan tetapi masih dalam keadaan kosong dan belum ada isinya.
Kemudian tajallilah 4 (empat ) huruf yang awal, yang pada perjalanan 99
menjadikan cikal bakal dan keterangan dari maqom kedelapan, 4 huruf
awal itu ialah: :
Huruf Alif ( )
Huruf Mim ( )
Huruf Nun ( )
Huruf Tha ( )
Huruf Alif ( ) ,
Dari huruf Alif, akan menjadikan titik-titik yang jumlahnya 9999 titik,
untuk kemudian jahir kedunia yang kosong dan belum ada isinya ini,
24
hanya 99 titik saja, sisanya 9900 titik tertinggal dialam baqa dan hanya
milik Allah semata.
99 titik yang jahir itulah yang akan menjadikan perjalanan 99 (Perjalanan
Syaraul Asgah), Dengan Nas Qurannya, berbunyi :
Mupassirin.
Huruf Nun ( ) ,
Dari huruf Nun, akan menjadikan titik-titik yang jumlahnya 8888 titik,
untuk kemudian jahir kedunia yang kosong dan belum ada isinya ini hanya
88 titik saja, sisanya 8800 titik, tertinggal dialam baqa dan hanya milik
Allah semata.
Huruf Mim ( ) ,
Dari huruf Mim, akan mengadakan titik-titik yang jumlahnya 7777 titik,
untuk kemudian jahir kedunia yang kosong dan belum ada isinya ini hanya
25
77 titik saja, sisanya 7700 titik tertinggal dialam baqa dan hanya milik
Allah semata.
77 titik yang jahir itu, pada kenyataan hanya 73 titik saja yang diketahui
orang dan menjadikan Itiqat yang 73, berarti masih ada 4 buah titik lagi
yang tersembunyi, kemana kiranya yang 4 titik itu.............?
4 titik sisanya yang tersembunyi itulah yang menjadikan Dzikir 4 didalam
perjalanan Rahasia Ilmu Haq Allah taala, yaitu :
o
o
o
o
Taubat
Syahadat
Zikir
Takbir
Huruf Tha ( ) ,
Dari huruf Tha, akan mengadakan titik-titik yang jumlahnya 6666 titik,
untuk kemudian jahir kedunia yang kosong dan belum ada isinya ini hanya
66 titik saja, sisanya 6600 titik tertinggal dialam baqa dan hanya milik
Allah semata.
66 titik yang jahir itu, pada kenyataannya hanya 63 titik saja yang
diketahui orang, dan menjadikan Kaidul Iman yang 63, berarti masih ada
3 titik lagi yang tersembunyi, kemana kiranya yang 3 titik itu....?
3 titik sisanya yang tersembunyi itu jatuh kepada huruf yang 3, yaitu
Huruf A, huruf I dan huruf U, isinya :
o
o
o
Zat
Sifat
Asma
Afal.
Huruf Alif ( )
Huruf Lam Awal ( )
Huruf Lam Akhir ( )
Huruf Ha ( )
Baru setelah itu, Allah taala mengadakan Sifat Nur, dan juga
mengadakan dua (2) nama, yaitu : Kun Sa dan Kun Zat.
Keterangan :
o Kun Sa,
Kun Sa adalah titik dari Nur Muhammad yang berada diatas Arsy,
yang meliputi 7 petala langit, dan mengadakan nama, yaitu :
Nama Awal-Awal Nur Muhammad (zzh) inilah Nama dari Ibu
Bapaknya sekalian Amal dan Pahala.
o Kun Zat
Kun Zat adalah titik dari Nur Muhammad yang berada dibawah
Arsy, yang meliputi 7 petala bumi, dan mengadakan nama, yaitu
Nama Awal-Awal Ummat (Anth), inilah Sulbi Ifrait.
Setelah itu, baru :
o
o
o
o
Hai Nur, Aku sudah laitsya pada diri-Mu, jangan kau cari lagi Aku,
karna Aku tiada bertempat
Aku tidak di-bulu, Aku tidak di-kulit, Aku tidak di-daging, Aku tidak didarah, Aku tidak di-urat, Aku tidak di-tulang, Aku tidak di-otak -dan
Aku tidak di-sumsum, hanya batin pada rahasia-mu, yang berkata-kata
itu Aku.
28
yaitu :
Tanah
Air
Angin
Api
(Sebagaimana yang kita ketahui pada proses penciptaan Nabi Adam As).
Mada
Madi
Mani
Manikam
Tanah
Air
Angin
Api
Mada
Madi
Mani
Manikam
29
----Untuk
diketahui----------------------------------
Bulu
Kulit
Daging
Urat
Tulang
Otak
Sumsum
o
o
o
o
Zat
Sifat
Asma
Afal
Akal
Fikir
Ilmu pengetahuan
Rahasia
Iman
Islam
Tauhid
Marifat
Tauhiduz dzat
Tauhidus sifat
Tauhidu asma
Tauhidu afal
30
Hidup
Tahu
Berkehendak
Bergerak
o
o
o
o
7 Lapisan bumi
7 Keajaiban yang ada didunia
7 Syurga
7 Neraka
Allah Swt didalam mencipta sesuatu itu cukup dengan satu kali
penciptaan saja hingga dunia ini Qiyamat tidak berulang-ulang, untuk
selanjutnya hasil dari ciptaannya itulah yang akan berkembang dengan
sendirinya berdasarkan Qudrat dan Iradat-Nya, sehingga jadilah jumlah
yang banyak, berkaum-kaum, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, namun
jika ditelaah dengan baik, maka dari yang banyak itu pada hakekatnya
satu jua adanya.
Pandanglah olehmu yang banyak itu kepada yang satu, dan pandang
pula olehmu yang satu itu kepada yang banyak, maka pandanganmu
akan terhenti kepada memandang yang satu kepada yang satu saja
Keterangan-keterangan tersebut diatas, menyimpulkan dan mengisyaratkan
bahwa, baik Hamba maupun Insan (Manusia) pada penciptaannya
sesungguhnya berasal dari unsur yang satu jua adanya.
Kalau diatas tadi disebutkan bahwa Adam As itu Asal dari tanah, air, angin
dan api sedangkan Insan (manusia) asalnya dari mada, madi, mani dan
manikam, penjelasannya adalah sebagai berikut :
Proses penciptaan Insan (manusia) itu sesungguhnya bermula dan berawal
dari kedua orang tua kita, yaitu Bapak dan Ibu kita.
32
Berkumpulnya kedua insan itu (bapak dan ibu) itulah yang menyebabkan
adanya anasir yang 4, yaitu :
o
o
o
o
Nur Mada
Nur Madi
Nur Mani
Nur Manikam.
Dari keempat anasir itu, hanya Nur manikam-lah yang berlanjut hingga
sampai menjadi seorang janin, cikal bakal anak manusia, keturunan Nabi
Adam As, Umat Nabi Muhammad Saw yang penuh dengan Rahmat dan
Nikmat, Fiddunyya wal Akhirat.
Namun tidaklah Ia disebut Manikam apabila Nur Manikam itu tidak jatuh
pada rahim seorang perempuan yang bernama Taraib
2
3
4
33
Keterangan Nomer pada gambar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Otak
Lemak
Minyak
Nur
Nur Aqly
Hijabun Nur
Manikam.
Didalam Otak laki-laki itu ada lemak, didalam lemak itu ada minyak,
didalam minyak itu ada Nur, didalam Nur itu ada Nur Aqly, didalam Nur
Aqly itu ada Hijabun Nur dan didalam Hijabun Nur itulah letak
Manikam.
Inna : Sesungguhnya
Ana : Saya (aku)
Amana : Iman (aman)
Inilah asalnya :
Aku jadikan insan Adam itu dari pada tanah, dan tanah itu dari
pada air, dan air itu dari pada angin, dan angin itu dari pada api,
dan api itu dari pada Nur Muhammad.
Bahwa sesungguhnya telah datang kepadamu
dari Allah taala, Nur
Dan kepada Nur itulah perhentian perjalanan segala Aulia dan Ambiya
Allah yang mursalin mengenal Allah taala, bila sudah sampai kepada
Nur, maka fanakanlah Nur itu kepada Zat yang wajibal wujud, supaya
jangan sampai hamba itu semata-mata bertuhan kepada Nur, tetapi tetap
bertuhankan kepada Allah taala, Zat yang wajibal wujud.
Dengan begitu, maka nyatalah kalau Nur itu hanya sebagai wasilah untuk
supaya dapat sampai kepada Allah taala.
36
Sirr
Budi
Cinta
Rasa
Urat
Tulang
Otak
Sumsum
38
Darah
Daging
Kulit
Bulu.
Itulah sifat diri kita dari Allah taala, yaitu dari Muhammad, dari Bapak
dan dari ibu, dan inilah yang sebenar-benarnya Itiqat, ini pula yang
dipakai agar kita dapat sampai pada Baqa Billah ( Kekal dan lenyap
kedalam Allah ), tiada itiqat lain dari padanya.
39
Ketahuilah olehmu wahai saudaraku sekalian akan Ilmu Marifat Allah itu
dengan yaqin.
Marifat menurut logat (bahasa), yaitu mengetahui atau mengenal akan Zat
Allah taala, baik yang berhubungan dengan dalil, ataupun dengan Itiqad
jazam lagi putus.
Marifat menurut Hakekat ialah mengetahui akan sekalian yang ada ini,
baik yang nyata maupun yang tersembunyi, itu semua adalah semata-mata
adalah haq-Nya jua tiada yang lain.
Al-Haq, adalah sesuatu yang harus ada dan ujud, tidak boleh Tidak
(hukumnya harus/wajib).
Itulah diri yang sebenar-benarnya diri, awalnya tanpa ada permulaan atau
yang mengawali dan akhirnyapun tanpa dengan berkesudahan tiada yang
menyudahi, jahirnya tanpa ada yang menjahirkan begitu pula batinnya
tanpa ada yang tersembunyi dan disembunyikan.
Itulah yang sebenar-benarnya diri, jangan kamu ragu dan bimbang dengan
ini, sebab jika keraguan dan kebimbangan itu ada walau sedikit, maka
batallah seluruhnya.
diragukan lagi bahwa diri yang sebenar-benarnya diri itu tidak lain adalah
Al-Hayat atau Al-Haq.
Jika Allah itu ada, maka hamba tidak akan pernah ada, demikian pula
sebaliknya jika hamba itu ada, maka Allah tidak akan pernah ada.
Sebab jika kita hamba, mana Allah atau kebalikannya jika kita Allah mana
hamba....?.
Selanjutnya
Dzikirnya tumbuh-tumbuhan,
Dzikirnya Nasar yang 4 (Tanah, Air, Angin dan Api) serta
dzikirnya semua makhluk yang ada pada tujuh lapis bumi dan
tujuh lapis langit, dan juga yang berada diantara keduanya itu.
(lihat Al-Quran, surah At-thalaq, ayat : 1).
Allah itu adalah sebuah nama, ada nama sudah barang tentu ada
bendanya (si-empunya nama itu), begitu pula sebaliknya ada benda sudah
pasti ada namanya, mustahil ada benda akan tetapi tidak ada namanya dan
mustahil pula ada nama tapi bendanya tidak ada, karna antara benda dan
namanya itu adalah satu jua adanya (Esa).
Dalam rangka pencarian jati diri yang sesungguhnya, maka bukan hanya
sekedar namanya saja yang harus kita ketahui, akan tetapi justru yang
pertama dan utama sekali adalah bendanya, (orangnya si-empunya nama
tersebut), sebab antara nama dan si-empunya nama itu satu dan tidak bisa
dipisahkan, Ada benda pasti ada namanya, ada nama sudah pasti ada
bendanya.
Ketahuilah olehmu wahai saudaraku sekalian.......!,
Bunyi Allah itu merupakan himpunan atau gabungan dari hurufhuruf hijaiyah, seandainya salah satu saja huruf dihilangkan maka Ia
tidak akan berbunyi Allah lagi.
Agar semua nyata, senyata-nyatanya, maka silahkan saudaraku cari cara,
bagai mana agar semuanya bisa menjadi terang dan jelas..
Salah satu cara yang dapat kami sampaikan disini, ialah dengan
mengadakan pengguguran atau peleburan lapald Allah itu satu persatu atau
huruf demi huruf sebagai mana tersebut dibawah ini.
Jika dihitung maka, nama dzat yang maha esa itu berjumlah 999 nama
yang tertulis berdasarkan versinya.
Dari jumlah tersebut itu, sesungguhnya hanya satu saja nama dari dzat
yang maha esa itu, yaitu Allah, sedangkan yang 998 nama itu adalah
nama dari pada sifat dzat yang maha esa.
Diterangkan juga didalam Kitab Fathurrahman, halaman 523
berbahasa arab, disana disebutkan bahwa nama Allah itu tertulis dalam AlQuran sebanyak 2.696 tempat.
Apa kiranya hikmah yang dapat kita ambil, mengapa begitu banyaknya
nama Allah.
Jika salah satu dari hurufnya itu dihilangkan maka ia tidak berbunyi dan
berlapald Allah lagi, coba saudaraku perhatikan pengguguran bunyi atau
lapald Allah dibawah ini, perhatikan baik-baik.
Pertama, jika digugurkan (dihilangkan) huruf Alif-nya, maka akan
tersisa 3 huruf saja, bunyinya tidak Allah lagi tetapi akan berbunyi
lillah, artinya bagi Allah, dari Allah, kepada Allah-lah
kembalinya segala makhluk.
Kedua, gugurkan (hilangkan) huruf keduanya (lam awal), maka
akan tersisa 2 huruf saja dan bunyi-nya tidak lillah lagi, tapi akan
berbunyi Lahu.
Lahu mafissamawati wal Ard
(Bagi Allah segala apa yang ada dilangit dan dibumi).
Ketiga, gugurkan (hilangkan) huruf ketiganya (lam Akhir), maka
akan tersisa 1 huruf saja dan bunyi-nya tidak lahu lagi tetapi akan
berbunyi Hu.
Huwal hayyul qayyum
(zat Allah yang hidup dan berdiri dengan sendiri-nya)
Kalimah Hu ringkasnya dari kalimah Huwa, dan sebenarnya
setiap kalimah Huwa artinya Dzat.
Misal :
Qul Huwa-llah Ahad, artinya : Dzat yang bersifat kesempurnaan
yang dinamai Allah.
Itu sebabnya para sufi mengatakan bahwa, nafas kita yang keluar
masuk semasa kita masih hidup ini, akan berisikan Amal Batin,
yaitu Hu ketika nafas masuk (naik) dan begitu keluar (turun)
46
diisi dengan kalimah Allah, sehingga nafas yang naik turun itu
akan berisi Hu Allah , Kebawah tiada berbatas dan keatas tiada
terhingga.
bergigi 3 (terdiri dari 3 huruf alif), ditambah 1 lagi alif yang ada
diatas tasydid-nya.
Keempat huruf tasydid itu adalah isyarat yang menyatakan bahwa
Allah itu ada, untuk itu maka wajib bagi kita untuk mentauhidkan
dzatnya, sifatnya, asmanya dan afalnya.
Jika keseluruhan yang ada pada lapald Allah itu dihilangkan,
maka yang tinggal adalah kosong, hurufnya tidak ada maka
bunyinya pun tidak ada, artinya tidak ada apa-apa lagi semua
diam semua kosong dan semua hening, semua akan menjadi
rahasia yaitu rahasia didalam rahasia itulah diri kita yang
sebenar-benarnya.
Semua
Kini akulah yang bernama Rahasia Insan itu, dan Rahasia Insan itu adalah
Rahasia Allah, semua yang berlaku dalam keadaanku ini adalah Rahasia
Allah jua adanya, tiada yang lain lagi.
Datu Sanggul.
(Tanah Muning/Tatakan Rantau, Kalimantan Selatan), menjelaskan
Bahwa yang sebenar-benarnya Diri Rohani itu, ialah Allah taala,
untuk itu, maka diri Rohani itu jangan dicari lagi, oleh karna
yang bernama Allah itu sudah menjadi Nyawa segala makhluk.
Kesimpulannya :
Semua makhluk itu khaliq, jangan dicari lagi, oleh karna Ia sudah
Laitsya Kamitslihi Syaiun.
Sekiranya hal ini sudah kamu ketahui dan yaqini dengan jelas akan
rahasianya, maka rahasiakanlah ini kepada orang-orang yang memang
belum mencapai kepada maqam ilmu hakekat ini, karna dikhawatirkan
akan membuat fitnah besar nantinya ditengah umum.
Ditambahkan lagi oleh beliau bahwa, yang sebenar-benarnya diri itu
adalah Hayat atau ruh, akan tetapi hendaknya jangan engkau itu berhenti
pada ruh saja, teruskan dan tembuskan pandanganmu itu kepada hal dan
sifat Allah taala, jika pandanganmu itu berhenti hanya kepada Nyawa
saja, maka sesungguhnya kita telah salah dalam memahami dalil yang
menyebutkan bahwa, Diri itu Ruh
Maksudnya :
Sudah berbarengan siang dan malam, demikianlah
adanya supaya kamu itu paham dan mengerti betul
dengan yang sebenarnya.
Syech Muhammad Hassan.
(Nagara, Kabupaten Kandangan-Kalimantan Selatan),
Beliau mengatakan :
Kalimah La Ilaha Illallah itu masuknya pada :
o
o
o
o
Nyawa itu adalah Nur Muhammad dan Nur Muhammad itu adalah
Sifat dan Sifat itu adalah Hayat. Hayat itu Ruh Tuhan Robbul alamin.
Akan tetapi ingatlah olehmu baik-baik bahwasannya :
Syech Jamaluddin Surgi Mufti, ini adalah seorang wali besar dikota
Banjarmasin, beliau juga keturunan dalam Pagar, Martapura Kalimantan
Selatan
Maqom
Tuhan
Sesungguhnya
Yang
54
Jika dipertanyakan bagai mana halnya dengan penciptaan Sitti Hawa........?
Didalam mengadakan siti hawa, Allah Swt hanya mengambil sebagian saja
dari peralatan tubuh Adam, yaitu tulang rusuk Adam yang sebelah kiri,
ini juga bisa diartikan satu kali saja, karna perkakasnya sudah ada tinggal
diambilkan saja untuk memenuhi kebutuhan siti hawa, bukan sesuatu yang
baru lagi, jadi tidak terhitung dua atau tiga kali.
Menciptakan hewan juga cukup satu kali saja, selanjutnya hewan itu
sendirilah yang akan berkembang biak, menciptakan tumbuhan juga cukup
hanya dengan satu kali saja, untuk selanjutnya cukup tumbuhan itu sendiri
yang akan berkembang biak.
Tuhan juga didalam menciptakan air, cukup hanya dengan satu kali cipta
saja, namun seumur dunia ini, air itu tidak akan pernah habis-habisnya,
demikian pula dengan penciptaan bulan, bintang dan matahari, cukup
hanya dengan satu kali cipta saja.
Coba lihat dan perhatikanlah olehmu wahai saudaraku, tentang ruh-ruh
manusia, hanya dengan satu kali cipta saja bukan....?, dan ruh-ruh itu tidak
akan bertambah ataupun berkurang.
Segala-galanya itu cukup hanya dengan satu kali cipta saja, tidak berulangulang dan tidak berbilang-bilang, oleh sebab itu maka bagi mereka, yaitu
orang-orang yang duduk pada maqom akhli akhirat ,baginya satu kali
sujud sudah cukup, satu kali masyuk sudah cukup, satu kali mati sudah
cukup, satu kali tahu sudah cukup, semuanya serba satu saja, tidak serba
dua atau tiga lagi -----------------------------------------------------(Itulah Esa).
Semua pekerjaan itu baik, semua ibadat itu baik, semua Tuhan itu baik,
apapun saja baik, tidak ada jahatnya, tidak ada Neraka, tidak ada
Syurga, tidak ada itu dan tidak ada ini. Semua tidak ada apa-apa, semua
langgeng, semua Rahmat, semua Nikmat, semua Allah, semua Tuhan,
semua Nur, semua Zat, semua Aku, aku dan aku hingga pada akhirnya
menjadi sunyi tiada huruf, tiada suara, semua kembali keasalnya.
55
Asma dan juga bukan Afal, bukan Allah, bukan Muhammad, bukan
Adam, semuanya bukan.
Jika demikian kenyataannya, maka ikutilah olehmu dengan sebaikbaiknya apa yang telah diajarkan dan dicontohkan oleh Nabi
Muhammad Saw.
Secara untuh dan menyeluruh jangan hanya setengah-setengah, apa
yang telah diajarankan oleh Baginda Rosulullah Saw itu, adalah ajaran
yang mengandung Syareat dan Hakekat (lahir dan batin, dunia dan
akhirat).
Sebab jika beramal hanya dengan ilmu Syareat semata, sesat saja adanya,
demikian pula dengan Ilmu Hakekat, jika tidak diamalkan dan tidak
dimesrakan, akan membawa kehampaan saja sesungguhnya.
Adanya Syareat itu karna Rosulullah Saw,
56
Faqad Arafah itu, tidak akan menerima salah satu atau yang lainnya,
melainkan suci jahir dan Batin.
Zat, artinya Ujud Allah taala semata-mata, itulah yang sebenar-benarnya
diri kita. jangan kiranya kita syak atau ragu lagi pada kata-kata ini, baik
saat berjalan itu ujud Allah, melihat itu Basyar Allah, berkata-kata itu
Kalam Allah dan seterusnya dan seterusnya.
Itulah yang sebenarnya, jangan ada ujud yang lain, karna jika ada yang lain
dari pada itu, maka seluruh pengenalanmu itu akan batal dan sia-sia saja.
57
Inilah kesudahan Ilmu, artinya tiada lagi yang akan disebut atau
diterangkan didalam kitab manapun jua.
Wahai saudaraku....!
Sesungguhnya kita ini bertubuhkan Muhammad jahir dan batin, artinya
bertubuhkan ruh namanya, maka tiada yang kita kenang-kenang lagi hati
dan tubuh ini, hanya bertubuh batin saja, artinya Muhammad jualah yang
Menjadi tubuh kita, dengan demikian, hakekat kita ini bertubuhkan Ruh
Idhofi namanya.
Allah berdiri diatas hukum dan muhammad itulah yang menjalankan
hukum, dengan demikian, maka berlakulah hukum sebagai mana adanya.
(Allah berkehendak, Muhammad berlaku).
Ulama berkata :
Antara diri dengan Tuhannya sedang asyik pandang memandang dengan
Nyawa, tiada akan berkesudahan lagi, Nyawapun demikian pula, tiada
berkeputusan dan tiada berkedudukan lagi pandang dan pujinya kepada
Allah, sedikitpun tiada lupa pandangannya kepada Allah, apa yang
dipandang oleh diri itu sejauh ia melepaskan pandangannya, hanya Allah
taala saja yang dilihat dan didengarnya, tiada yang berlaku dikanan dan
dikirinya, keatas dan kebawah, jahir maupun batin, yang dirasa hanya puji
bagi puji kepada Allah seluruh alam semesta ini.
Inilah yang pernah dikatakan oleh ulama yang Muhaqqiqin atau yang
sudah maujud, seluruh yang berlaku pada pandanganmu itu adalah
tauladan, puji atau zikrullah yang berlaku bagi seluruh alam semesta ini,
karna dirinya itu mengandung kalimah (berahasia kepada Allah).
Ilmu inilah yang dinamakan laut ujudullah yang amat luas dan amat dalam,
yang tiada dapat dicapai oleh akal siapapun dan tiada tersurat lagi oleh
tulisan dan tiada terucapkan lagi dengan kalam.
58
Jika demikian, maka pengenalan diri itu ialah yang tiada di-Hakekat-kan
dan tiada pula dimarifatkan lagi, tetapi hanya berlaku dengan sendirinya.
Kita mengenal itu bukan berarti kita atau jasad yang baharu ini, sama
sekali bukan....., akan tetapi yang mengenal itu, ialah yang Hidup dan tiada
akan pernah mati, itulah diri yang sebenar-benarnya diri.
Pasal
sembahyang
Sholat
atau
melakukan Miraj, yaitu ketika Allah Swt telah selesai menjadikan tubuh
nabi Adam As, ketika itu Allah Swt berseru dan memerintahkan kepada
seluruh penghuni Syurga untuk sujud kepada nabi Adam As.
Perintah sujud itu kemudian dipertegas kembali oleh Allah Swt lewat
perantara Nabi Muhammad Saw, yaitu ketika beliau diberangkatkan oleh
Allah Swt untuk melakukan Miraj kelangit yang ketujuh, kemudian keSidrat Al-Muntaha, disinilah nabi Muhammad Saw menerima perintah
sholat itu.
Istilah sujudnya para penghuni syurga kala itu, dipertegas kembali oleh
Allah Swt dengan sebutan sholat atau sembahyang sebagaimana yang kita
ketahui sekarang ini.
Perintah Allah Swt saat itu mengisyaratkan kepada kita semua, bahwa
sesungguhnya telah ada satu risalah dan rahasia yang teramat besar, yang
telah dipertaruhkan oleh Allah Swt terhadap diri Adam kala itu, ini juga
59
berlaku atas diri kita, sebab antara Allah, Muhammad, Adam dan diri kita
sesungguhnya merupakan satu kesatuan yang utuh serta tidak dapat
dipisah-pisahkan.
Akhmad
( )
61
Suhud
Jauhar
Budi
Nur
Iman
Islam
Tauhid
Marifat
Sumsum
Wada
Wadi
Mani
Manikam
Rahasia
Tubuh
Hati
Nyawa
Darah
Daging
Kulit
Bulu atau Rambut
Zat
Muhammad
Adam
Roh Nurani
Roh Rohani
Roh Idhofi
Roh Robbani
Diri terdiri
Diri terjeli
Diri terperi
Diri yang diperikan.
2 buah susu
2 buah lutut.
Hati sanubari
Hati Manawi
Hati Nurani
Hati Mumin.
64
Dan ketahui pula olehmu wahai saudaraku, bahwa yang awal dari bapak
itu, ialah :
o Ajal
o Maut
o Yaqin
Sedangkan yang awal dari ibu itu, ialah : Hidup.
Dan bila keduanya itu bersama, maka inilah yang akan menjadikan
Pemaknaan Al-Hamdu
Ketahui pula olehmu wahai saudara-saudaraku.......!
Arti dan pemaknaan serta Rahasia lafald Al-hamdu itu, agar kamu semua
didalam sholat itu dapat mencapai kesempurnaan dan tidak sia-sia.
Lapald Al-Hamdu diambil dari ayat pertama Surah Al-Fatekha, yaitu
pada kalimah
Al-hamdu- illahi robbil alamin .
Segala puji- bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam
Itu sebabnya Suratul Fatekha menjadi salah satu rukun dari 13 rukun yang
ada dan wajib untuk kita ketahui.
Tidak dipandang syah sholatmu apabila suratul Fatekha tidak ada
didalamnya, juga tidak dipandang sempurna sholatmu bila salah dan keliru
didalam pengucapan-nya
Huruf Alif --- Sholat Dzohor --- Nabinya Ibrahim As --- Malaikatnya
Jibril --- Sahabatnya Syaidina Abu Bakar Siddiq --- Kepala.
Huruf Lam --- Sholat Ashar --- Nabinya Yunus As --- Malaikatnya
Mikail --- Sahabatnya Syaidina Umar bin Khatab --- Tubuh.
Huruf Kha --- Sholat Magrib --- Nabinya Musa As --- Malaikatnya
Isrofil --- Sahabatnya Syaidina Usman bin Affan --- Tangan.
Huruf Mim --- Sholat Isya --- Nabinya Isa As --- Malaikatnya Izrail --Sahabatnya Syaidina Ali bin Abi Tholib --- Pinggang.
Huruf Dal --- Sholat Subuh --- Nabinya Adam As --- Malaikatnya
Rahmani/Harun --- Sahabatnya tidak ada --- Kaki.
Keterangan :
Nabi Adam As, tidak mempunyai sahabat karna Nabi Adam As itu
adalah Bapak dari batang tubuh manusia.
66
7 Bismillah
Barencong
dalam
Kitab
Bismillah
Allah tajalli kepada Hayat, Hayat tajalli kepada Nur Muhammad,
Nur Muhammad itu tubuh kita.
Bismillah
Ilmu sudah rapat mupakat Akhlussunnah wal jamaah.
Hayat itu menjadi nyawa, nyawa itu menjadi Muhammad, maka
jangan lepas dari ini.
(H.Abd. Hasan, Negara Kalimantan Selatan)
Bismillah
Ilmu sudah rapat mupakat Akhlissunnah wal jamaah,
Adapun sebenar-benarnya diri itu adalah hayat dan sebenarbenarnya hayat itu adalah ruh, dan sebenar-benarnya ruh itu adalah
nafas, dan sebenar-benarnya nafas itu adalah rahasia, dan sebenarbenarnya rahasia itu adalah nur Muhammad, dan sebenar-benarnya
Nur Muhammad itu adalah tubuh kita.
(H. Muhammad Arsyad Al-banjari, dalam pagar-MartapuraKalimantan Selatan)
Bismillah
LA itu Hayat, ILA itu Ruh, ILAHA itu dinafas, ALLAH itu Nyawa.
Bismillah
Badan Rohani itu ialah Allah. selanjutnya Allah taala itu jangan
dicari lagi sebab Ia sudah menjadi segala nyawa, Ia sudah menjadi
nama kita didalam rahani adanya.
(H. Abd. Samad Bakumpat- Kalimantan Selatan)
o Zat
o Sifat yang maujud
o
o
o
o
Ujud
Ilmu
Nur
Suhud
o Air
o Tanah
Magrib, 3 rakaat, oleh sebab tajallinya Allah taala pada 3
perkara, yaitu :
o Ahdat ( Allah )
o Wahdat ( Muhammad )
o Wahidiyat ( Adam )
Isya, 4 rakaat, oleh sebab tajalli Allah taala pada 4 perkara, yaitu
o
o
o
o
Mada
Madi
Mani
Manikam
70
Ashrarus Sholah
(Rahasia didalam Sembahyang)
Arifbillah, mengatakan :
Tiada ku perbuat didalam sembahyang itu,
jahir maupun batin, melainkan Allah Swt jua yang berbuat
Sifat Keelokan Allah taala itu, duduknya pada 2 (dua) perkara juga,
yaitu :
o Tua
o Muda
Adapun tua dan muda itu juga iradat (kehendak)-Nya jua.
Hamba itu tiada sekali-kali mempunyai tua dan muda, adapun tua dan
muda itu oleh karna Dituakan dan dimudakan oleh Allah taala.
Inilah yang difanakan didalam merunduk (Ruku), bahwa semua nama kita
yang baharu itu akan lenyap, yang ada hanyalah nama Allah taala jua
adanya.
Arifbillah, berkata :
Tiada nama yang lain didalam sembahyang itu,
jahir maupun batin, melainkan Nama Allah jua adanya
Mengapa demikian, karna nama dengan yang empunya nama itu satu jua
adanya, baik jahir maupun batin tiada nama lain selain nama-Nya.
Air yang dimaksud disini, bukan air laut atau air sungai seperti yang
kita ketahui, akan tetapi air yang dimaksud disini juga merupakan satu
itibar yang menyatakan akan sifat air, yaitu senantiasa mencari tempat
yang rendah, yang mengisyaratkan posisi sujud, sebagai perlambang
sifat kekerasan Allah taala (Sifat Qaharullah).
Sifat Kekerasan Allah taala itu, duduknya pada 2 (dua) perkara juga,
yaitu :
o Hidup
o Mati
Adapun hidup dan mati itu, juga iradat (kehendak)-Nya jua.
Hamba itu tiada sekali-kali mempunyai hidup dan mati, sebab hidup dan
matinya hamba itu, dihidupkan dan dimatikan oleh Allah taala,
Inilah yang difanakan ketika sujud, segala sifat kita yang baharu akan
lenyap dan yang ada hanya sifat Allah taala jua adanya.
Arifbillah, berkata :
Tiada rupa yang lain didalam sembahyang itu,
selain rupanya jua adanya
Sifat dengan yang empunya sifat itu satu jua adanya, baik jahir maupun
batin.
Arifbillah, berkata :
Tiada ujud yang lain didalam sembahyang itu,
melainkan hanya ujud Allah jua adanya jahir dan batin
Inilah hakekat yang ada didalam sembahyang, oleh karena itu maka
Hakekat maupun Marifat kita harus benar-benar bersih dan suci dari 3
perkara, yaitu :
Suci dari pada Syirik
Suci dari pada Niddun ( Jangan bertimbang )
Suci dar pada Dhiddun ( Jangan berlawanan )
74
Rukun 13
Selanjutnya ketahui pula olehmu wahai saudaraku, Rukun 13 (tiga belas)
yang wajib, jangan sampai engkau tidak mengetahuinya, dan jangan pula
engkau tidak dapat membedakan mana yang wajib dan mana yang sunah,
karna itu akan merusak sholatmu.
Niat
Berdiri betul
Takbiratul Ikhram
Fatekha
Ruku
Itidal
o
o
o
o
o
o
o
Sujud
Duduk antara 2 sujud
Tahyat Awal
Tahyat Akhir
Salawat
Salam
Tertib.
Rukun 13 (tiga belas) itu jika ia berhimpun dalam satu laku dan perbuatan,
maka ia akan membentuk sebuah isyarat kalimah,
yaitu kalimah ALLAH , sebab :
o
o
o
o
Rukun 13 (tiga belas) didalam sholat itu, merupakan sebuah tahapantahapan dari suatu pekerjaan yang diwajibkan atas semua manusia yang
beriman, tidak wajib bagi mereka yang tidak beriman.
Rukun 13 (tiga belas) yang wajib itu, dalam pelaksanaannya dibagi
menjadi 3 (tiga) rukun saja, yaitu :
o Rukun Qolbu,
o Rukun Qouli
o Rukun Fili.
75
Takbiratul Ikhram
Fatekha
Tahyat Awal
Salawat
Salam
Berdiri betul
Ruku
Itidal
Sujud
Duduk antara 2 sujud
Duduk tahyat Akhir.
Qasad,
Qasad itu, tubuh kita yang menyatakan Niat dan perbuatan yang sempurna.
Adapun Niat yang sebenar-benarnya Niat itu, ialah :
Tiada berhuruf,
Tiada bersuara
Tiada bertempat
Itulah Zat Allah taala yang mutlak, Ia-lah yang melemahkan sekalian
yang maujud dan melingkupi sekalian yang maujud dialam ini.
76
Taarad,
Taarad itu, menyatakan Fardhu.
Adapun Fardhu yang sebenar-benarnya itu, ialah Sifat Allah taala.
Ayan tsabitha itu ialah Nur Muhammad, wujud dan tempatnya pada
sekalian ruh manusia.
Tayin,
Tayin itu, Nyata Afal Allah taala pada alam malakut (jasad Adam),
itulah tubuh kita.
Muqaranah Niat
oleh
o Muqaranah Urufiyah
o Muqaranah Tauziijah
o Muqaranah Basthiah.
Yang demikian itu tidak syah pada Mazhab Imam Syafii, karna
mengulang Niat.
79
Karna memang sesungguhnya hamba itu sama sekali tidak memiliki apaapa, wujudnya saja kalau tidak diwujudkan tidak akan pernah ada, begitu
pula dengan yang kami sebutkan diatas tadi, kesemuanya itu mutlak milik
Allah dan sekali-kali hamba itu tidak berhak memiliki, jangankan memiliki
mengakui saja hamba itu tidak diperkenankan.
Apa lagi kiranya yang mau dibicarakan tentang hamba itu, karna
sesungguhnya memang hamba itu tidak ada dan tidak akan pernah ada.
Kuasa itu Qodrat-nya Allah, Kehendak itu Iradat-nya Allah, Mendengar
itu Sama-nya Allah, Melihat itu Basyar-nya Allah, Hidup itu Hayat-nya
Allah, Tahu itu Ilmu-nya Allah, Perkataan itu kalam-nya Allah, begitu
pula dengan Dzat, Sifat, Asma dan Afal.
Dzat itu diri-Nya, Sifat itu rupa-Nya, Asma itu nama-Nya dan Afal itu
perbuatan-Nya, lantas yang mana milik hamba..?
Silahkan saudaraku renungkan sendiri, sebab yang bisa menjawabnya
adalah saudaraku sendiri!!!
Dengan adanya kenyataan itu, kira-kira pantaskah jika didalam hidup dan
kehidupan ini kita menyombongkan diri, lantas apa juga yang mau
disombongkan. adanya kenyataan itu, kira-kira pantaskah jika kita
menyombongkan diri, apa pula yang mau kita sombongkan
Hidup kita ini, sesungguhnya karna kita dihidupkan, sekiranya kita tidak
dihidupkan, mungkinkah kita hidup, tentu tidak bukan?.
Kita dapat melihat itu, sesungguhnya karna kita diperlihatkan, sekiranya
kita tidak diperlihatkan, mungkinkah kita dapat melihat, tentu tidak
bukan?
Kita dapat mendengar itu, sesungguhnya karna kita didengarkan, sekiranya
kita tidak didengarkan, mungkinkah kita dapat mendengar, tentu tidak
bukan.?.
begitu seterusnya.dan seterusnya.
Jika demikian kenyataan yang sebenarnya, maka sesungguhnya :
83
------------------------------------------------------------------------------------------
Garis besar
Rosulullah bersabda :
Kenalilah dirimu niscaya kamu akan kenal akan Tuhanmu, kenal
akan Tuhanmu binasalah dirimu
Sesungguhnya diri anak Adam itu adalah dosa yang besar,
terkecuali ia mengetahui
Barang siapa menuntut jalan kepada Allah dengan lain dari
pada mengenal akan diri dengan sebenar-benarnya pengenalan,
sesungguhnya kesesatan yang amat jauhlah ia dengan Tuhannya
Aku Adalah gudang yang tersembunyi, Aku suka jika Aku dikenal,
lalu Aku ciptakan makhluk supaya ia mengenal akan Aku
Ketahuilah olehmu wahai saudara-saudaraku sekalian.
Bermula mengenal diri itu adalah, ketahui dahulu olehmu akan sifat-sifat
yang wajib bagi Allah, jalannya adalah Tasawwuf.
Sifat wajib bagi Allah ada 13, seiring dengan adanya ilmu tentang diri
melaui tasawwuf, maka para ulama tahkik menambahnya 7 sifat lagi
sehingga genaplah menjadi 20 sifat jumlahnya sebagaimana seperti yang
kita ketahui sekarang ini.
13 Sifat utama itu mutlak milik Allah, sedangkan yang 7 berikutnya itu
dipertaruhkan Allah atas diri manusia.
Wujud (Ada)
Qidam (Dahulu)
Baqa (Kekal)
Mukhalafah lil hawadits (Berbeda dengan semua makhluk)
Qiyamuhu taala binafsih (Berdiri sendiri)
Wahdaniyat (Maha Esa)
Qudrat (Kuasa)
Iradat (Berkehendak)
Ilmu (Tahu)
Hayat (Hidup)
Sama (Mendengar)
Basyhar (Melihat)
Kalam (berfirman/berkata).
86
Sedangkan 7 sifat berikutnya yang dipertaruhkan Allah atas diri manusia
itu, sesungguhnya merupakan pengulangan dari 7 sifatnya yang wajib
tersebut diatas, Yaitu :
o
o
o
o
o
o
o
Sifat Nafsiyah
Sifat Salbiyah
Sifat Maani
Sifat Manawiyah
Sifat Nafsiyah.
Sifat Nafsiyah artinya sifat yang wajib bagi dzat, atau sifat yang wajib bagi
diri dzat, Nafs itu artinya diri (diri dari dzat itu sendiri), ini yang harus ada
atau ujud, mustakhil tidak ujud (ada diri pasti ada ujud dari diri itu).
Sifat nafsiyah itu masuknya pada
Sifat Wujud (Ada)
Jika ada sifat Nafsiyah, tentunya juga akan ada diri Nafsiyah, bagai mana
menurut saudaraku didalam memahami ini.?
87
Dialah Allah, dzat yang terdahulu dan yang terakhir
(QS, Al-Hadid : 3)
Sifat Salbiyah.
Sifat Salbiyah, artinya Sifat menolak yang tiada layak bagi dzat, yaitu :
Qidam (Dahulu)
Baqa (Kekal)
Mukhalafatuhu lil hawadits (Berbeda
makhluknya)
Qiyamuhu taala binafsih (Berdiri sendiri)
Wahdaniyat (Maha Esa)
dengan
semua
Sifat Maani.
Sifat Maani, artinya ia kepada yang mawujud, yaitu :
Qudrat (Kuasa)
Iradat (berkehendak)
Hayat (Hidup)
Sama (Maha mendengar)
Basyar (Maha melihat)
Kalam (Maha berkata-kata)
Sifat Manawiyah
Sifat Manawiyah, artinya yang wajib bagi Zat, dikarenakan dengan suatu
sebab, yaitu :
Dasar rujukannya sama seperti pada sifat Maani, karna sifat Manawiyah
ini diambil dari sifat Maani, kemudian dipertaruhkan kepada manusia
sehingga secara Syari, manusia dan Tuhan seperti sama (serupa tapi tidak
akan pernah sama).
Jika ada sifat Maani, tentunya juga akan ada diri Maani, bagai mana
menurut saudaraku didalam memahami akan ini sebagaimana pada
89
keterangan tersebut diatas, disana disebutkan bahwa, jika ada sifat
Nafsiyah, sifat Salbiyah, sifat Maani dan sifat Manawiyah, tentulah juga
akan ada diri Nafsiyah, diri Salbiyah, diri Maani dan juga diri
Manawiyah.
Tasawwuf.
Apakah Tasawwuf itu..?
Tasawwuf itu adalah suatu cara atau jalan untuk membersihkan diri dari
sesuatu yang tidak baik, yang dapat mendindingi diri (Hijab) untuk sampai
pada Allah.
Tasawwuf itu adalah satu ilmu yang dapat menghantarkan diri kita dari
kegelapan menuju pada keterangan, dari samara-samar hingga menjadi
jelas, dari hanya sangka-sangka hingga menjadi nyata.
Huruf Tha
Huruf Shot
Huruf Waw
Huruf Fha
Huruf Tha
Huruf Tha, menjadikan kata Tajrid, artinya menghilangkan.
Apa yang dihilangkan itu?,
Yang dihilangkan adalah :
o Tajrid kepada dunia
o Tajrid kepada manusia
o Tajrid kepada hawa nafsu
Huruf Shot
Huruf Waw.
Huruf waw, menjadikan kata Wafa, artinya memelihara,
Apa yang dipelihara ..?
Yang dipelihara adalah :
o Memelihara Syareat
o Memelihara/ menuntut pahala
o Memelihara pengenalan selain kepada Allah Swt.
Huruf Fha.
Huruf Fha, menjadikan kata Fana, artinya lenyap atau hapus.
Apa yang dilenyapkan/ dihapuskan .?
Yang dilenyapkan atau dihapuskan adalah :
o
o
o
o
o
o
o
Fana Ilmu
Fana Ain
Fana Haq
Fana Afal
Fana Asma
Fana Sifat
Fana Dzat
Tasawwuf itu sendiri tidak ubahnya seperti proses huruf Djim, Kha dan
kho, bentuk hurufnya sama Cuma beda pada penempatan titiknya saja.
Huruf Djim.
Huruf Djim itu memiliki titik yang berada didalam huruf, ini
mengisyaratkan bahwa diri manusia itu senantiasa bergelimang dosa
Huruf Kha.
Huruf Kha itu sama sekali tidak memiliki tanda (titik) baik didalam huruf
maupun diluar huruf, ini mengisyaratkan kepada kita akan perasaan
bimbangan dan ragu didalam satu keimanan kepada Allah sehingga
padanya timbul satu pertanyaan besar lagi mendasar.
Siapa sebenarnya Tuhan itu ?, dan siapa sebenarnya diri ini ..?,
Seandainya aku Tuhan, dimanakah hamba itu?,
Seandainya aku Hamba, dimanakah Tuhan itu ..?
Huruf Kho.
Huruf Kho itu titiknya berada diluar huruf, ini mengisyaratkan kepada kita
bahwa apabila rahasia Allah itu telah sampai dan terbuka atas diri kita,
maka seluruh perasaan bimbang dan keragu-raguan itu sirna dengan
sendirinya (kembali keasal), semua menjadi pasti dan nyata.
Kesimpulannya :
Tasawwuf itu adalah suatu jalan untuk datang kepada Allah taala,
hingga akhirnya lenyap dengan-Nya.
Diharapkan juga dengan tasawwuf maka akan menghantarkan diri ini
Men- dzat-di-Faqir.
Faqir maksudnya :
Tauhid
Wahai hamba-Ku, engkau tiada memiliki sesuatu apapun,
kecuali yang Aku kehendaki untuk menjadi milikmu.
Tiada juga memiliki dirimu, karna Aku-lah maha Penciptanya, tiada pula engkau memiliki jasadmu, Aku-lah yang
membentuknya, hanya dengan pertolongan-Ku, engkau dapat
berdiri dan dengan kalimah-Ku engkau datang kedunia ini.
94
Bab Amaliyah
Mendudukkan Diri
Mendudukkan diri adalah sesuatu yang sangat penting didalam kita
melasanakan atau melakukan seluruh aktivitas kita didalam keseharian,
baik itu aktivitas yang kita sadari (sengaja) maupun yang tidak kita sadari
(tidak sengaja), maksud dan tujuannya supaya segala sesuatunya itu jangan
terakui.
Seluruh Aktivitas keseharian kita, dari kita bangun tidur sampai kita akan
kembali tidur bahkan selama didalam kita tidur, semuanya akan bernilai
ibadah apabila diri ini telah kita dudukkan sesuai dengan kedudukannya.
Tobat, Syahadat, Dzikir dan Takbir itu adalah sebagai Pembasuh atau
Pembersih, untuk membersihkan :
96
o
o
o
o
o
Hadats Kecil
Hadats Besar
Zunub
Zanabat
Istinja diri kita
Membersihkan dari :
o
o
o
o
o
o
o
Bulu
Kuli
Daging
Urat
Tulang
Otak
Sumsum
Juga mensucikan :
o
o
o
o
o
o
o
Pengrasa
Hawa
Nafsu
Akal
Fikir
Ilmu
Rahasia
97
A.I.U = Aku (I) Ujud Allah taala, yang (I) tiada mati
Tarik nafas = R
Keluarkan nafas = N
Masukkan Niat :
Aku beramalan ,sebanyak ,untuk
(Tarik nafas disertai puji R , Ingat (I) yang berhadiah, (I)
yang dihadiahi ).
Keluarkan nafas dengan puji N , kemudian langsung
beramalan.
Akhiri semuanya dengan doa.
PINTU HIJAB 10
Ubun-ubun ( Air setitik 33 x ) Huruf ke 6 dan 7 dihilangkan
jika hati menyebutnya.
Mata Kanan ( Tismarullah 33 x )
Mata Kiri ( Tishu Izat 33 x )
Telinga Kanan ( Tismarasa Allah 33 x )
PINTU SYURGA 8
Kalam ( Tismaullah 33 x )
Kola-kola ( Tismallah 33 x )
Hidung kanan ( Tasrikullah
33 x )
Hidung kiri ( Tikmapullah 33 x )
Telinga kanan ( Tiszatmullah 33 x )
Telinga kiri ( Tahsirrullah 33 x )
Mata kanan ( Siti sarikullah 33 x )
Mata kiri ( Tismancarmullah
33 x )
Terhimpun pada nama :
AMARRULLAH
( Titik Ke- 8
Sesudah menitikkan
Suami --------------------------- R
Istri ------------------------------ N
Catatan :
o Mengunci putar kekanan
o Membuka putar kekiri (berlawanan)
Taawwuj
Basmallah
Lakhaula
Tobat, Syahadat, Dzikir dan Takbir
Dudukkan diri
Salam kepada penjaga Air
Niat :
Aku niat mandi bersih/ mandi suci untuk membersihkan dan
mensucikan diriku dari sifat menyifat dan
untuk
Hakekatkan :
o
o
o
o
o
o
o
o
raga
Mandi 9
Depan 3x -------------------------- Air Setitik
Kanan 3x -------------------------- Awal-awal Nur Muhammad
Kiri 3x ----------------------------- Awal-awal Ummat
Jam 11.00 s/d jam 17.00, Ruh berkisar pada Pusat, warnanya
kuning, Nabinya Ibrahim As
Jam 17.00 s/d jam 23.00, Ruh berkisar pada Jantung (hati),
warnanya merah, Nabinya Yusuf As
Jam 23.00 s/d jam 5.00, Ruh berkisar pada Otak (ubun-ubun),
warnanya hitam, Nabinya Musa As.
103
Penutup
Adhie Shinantra
104
DASAR-DASAR RUJUKAN
Aku adalah Gudang yang tersembunyi, Aku suka jika aku
dikenal, lalu Aku ciptakan makhluk supaya ia mengenal
kepada-Ku
Barang siapa mengenal akan dirinya, niscaya ia akan
mengenal Tuhan-nya, barang siapa mengenal Tuhan-nya
maka binasalah ujud dirinya
Hai Insan carilah Aku (kata Allah), bilamana engkau
temukan Aku, maka Ku bunuh engkau dan matilah engkau,
setelah itu akan Aku gantikan dirimu dengan diri-Ku
Aku kenal akan Tuhan-Ku dengan pengenalan
Tuhan-Ku jua
Hendaklah kamu (manusia), memikirkan
pelanggaran
(QS, Al-Maaidah : 2)
Janganlah kamu berjalan dimuka bumi ini dengan sombong
113
Daftar Istilah
Adam
Alam Al-Hiss
: Alam indra.
Alam Malakut
Alam Mulk
: Alam duniawi.
Alam Quds
Alam Syahadah
Alim Billah
Aql
: Akal
Aqli
Arbab
Aradh
Arifin (Arif)
Arsy
Arbabul Basair
Asyiq
Azali
Al Wadi Al Muqaddas
Arif
Basirah
Fana
: Meniadakan diri.
Firqoh
: Paham, pemahaman.
Fadaniah Al Mahdna
Isyq
Ittihad
Ibadah
Iitiqat
: Keimanan, kepercayaan.
Jaiz
Jisim
Jauhar/ Jawahir
Kursy
Kasat mata
Khawas/ Khas
: Orang istimewa.
Khalifah
Khalilullah
Nafs
Musyahadah
Muraqabah
Maujud
Maujudat
Miskat
Mujassimah
Mukasyafah
Mulhid
Muqaddas
Muqarrab
Mahjub
Mahjubin
Mahsus
Majaz
: Kiasan.
Qodim
Rubiyyah
Ruh
Riadah
: Latihan.
Suluk
batin
Perjalanan
menuju
kesempurnaan
Tajarrud
117
Tajalli
Taabbudi
Tahkik
Wijdan
Waham
Waro
Zauq
Wasitilun