IKA RAHMADANI
SITTI NORA (14 3145 453 087)
NARNI BUGIS
NURHIKMAH J
IRMAWATI
A. Pengertian
Beracun di Laboratorium
1. Segera angkat atau seret korban (jangan biarkan korban berjalan) ke
tempat udara segar.
2. Bukalah semua pintu dan jendela
3. Bila ada henti nafas lakukan resusitasi jantung paru. Hati-hati bila
membuat resusitasi pernafasan buatan, udara dari mulut atau hidung
korban jangan sampai terisap penolong
4. Panggil pertolongan medis
5. Bila korban kejang, taruhlah di ruang yang agak gelap dan tidak
bising.
6. Lindungi diri sendiri dari kemungkinan bahaya keracunan.
7. Bila korban dalam keadaan pingsan, memberikan pertolongan
pertama dengan cara:
a. Lakukan DR (Lindungi korban dari bahaya dan cedera, Pastikan
korban mendapat udara segar dengan membaringkannya di tempat
yang nyaman, teduh, serta diatas alas yang datar, Rangsang kesadaran
korban dengan memberi wangi-wangian atau minyak gosok di depan
hidung). Baringkan korban dengan kaki ditinggikan dan ditopang
misalnya dengan bantal atau tas. Buka baju terutama bagian atas,
kendorkan pakaian bawah, pakaian dalam yang ketat, ikat pinggang,
dan segala sesuatu yang menekan leher. Lap dahi dan wajah dengan
air panas dingin bergantian (jangan disiram). Jika korban mau
muntah, miringkan kepala korban agar muntahan tidak tersedak
masuk ke paru-paru.
b. Setelah pulih, tenangkan korban dan beri dukungan emosional.
Dudukkan korban secara bertahap, namun korban sebaiknya baru
diberikan minum setelah benar-benar sadar untuk menghindari
masukknya minuman ke saluran pernapasan
4.
6. Cara Eve
Penderita dibaringkan telungkup di atas bangku yang dapat
dijungkit-jungkitkan.
Muka penderita menghadap kesamping, pipi rapat dengan
bangku
Inspirasi dilakukan dengan menjungkitkan bangku sehingga
kepala lebih tinggi dari pada kakinya (sudut 300)
Gerakan ekspirasi dilakukan dengan membuat kepala letaknya
lebih rendah dari kakinya. Inspirasi dan ekspirasi ini diulangi
12 kali per menit. Pengurusran Jantung (Massage Jantung)
Tujuannya agar peredaran darah penderita berjalan kembali
Penolong duduk atau berdiri disamping kanan penderita
Letakkan telapak tangan kiri pada dada sebelah kiri penderita
pada daerah jantung dan telapak tangan kanan diatas punggung
tangan kiri.
Dengan kedua tangan, lakukan tekanan tegak lurus ke bawah
dengan gerakan pendek dan kuat, kearah tulang punggung
hingga jantung dan darah jantung terperas dan mengalir Masuk
kejantung.
Pengurutan ini dilakukan lebih kurang 60 kali per menit.
Laboratorium
Beberapa Upaya Pencegahan Terhadap Keracunan Sebagai Akibat dari
Kegiatan di Laboratorium Kimia :
Pipet digunakan untuk mengambil atau memindahkan bahan dengan
jumlah tepat. Bahan2 yg tidak boleh dipipet dgn mulut ialah zat yang
bersifat radioaktif, asam kuat dan pekat. Zat-zat tersebut harus dipipet
dengan cara khusus, yaitu dengan menggunakan karet filler.