Jenis - Jenis Jembatan BaruQ
Jenis - Jenis Jembatan BaruQ
Pengertian jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti
lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya
yang melintang tidak sebidang dan lain-lain.
Berdasarkan fungsinya, jembatan dapat dibedakan sebagai berikut :
1) Jembatan jalan raya (highway bridge)
2) Jembatan jalan kereta api (railway bridge)
3) Jembatan pejalan kaki atau penyeberangan (pedestrian bridge)
bahan
utama
kayu,
struktur
dalam
perencanaan
atau
4. Jembatan baja
Jembatan baja pada umumnya digunakan untuk jembatan dengan bentang yang
panjang dengan beban yang diterima cukup besar. Seperti halnya beton
prategang, penggunaan jembatan baja banyak digunakan dan bentuknya lebih
bervariasi, karena dengan jembatan baja bentang yang panjang biayanya lebih
ekonomis.
5. Jembatan komposit
Jembatan komposit merupakan perpaduan antara dua bahan yang sama atau
berbeda dengan memanfaatkan sifat menguntungkan dari masing masing
bahan tersebut, sehingga kombinasinya akan menghasilkan elemen struktur yang
lebih efisien.
Pengelompokan Jembatan berdasarkan tipe konstruksinya
1. Jembatan Alang (Beam Bridge)
pembuatan. Jembatan jenis ini agak keras dan tidak mudah bergoyang, oleh
karena itu struktur jembatan penyangga biasanya digunakan untuk memuat
jembatan rel kereta api. Jembatan penyangga terbesar di dunia saat ini adalah
jembatan penyangga Quebec Bridge di Quebec, Kanada. Jembatan ini memiliki
panjang 549 meter (1.801 kaki).
3. Jembatan Lengkung (Arch Bridge)
jenis ini adalah tipe pertama dari Jembatan Suspensi yang telah dibangun.
Jangkar di kedua sisinya mendukung dek/ lantai jembatan dan tidak memiliki
menara/dermaga untuk dukungan tambahan di tengahnya. Jembatan ini biasanya
memiliki busur ke atas dan ke bawah, yang terbentuk karena dek/ lantai
jembatan. Jembatan ini termasuk jembatan fleksibel yang didukung oleh kabel
suspensi. Jenis jembatan ini tidak digunakan untuk menahan beban yang sangat
berat karena lantai jembatan memiliki kapasitas beban yang terbatas, biasanya
hanya pejalan kaki yang hendak menyeberang sungai, lembah maupun jurang.
b. Underspanned Suspension Bridge
Jenis Jembatan Gantung ini juga dikenal sebagai jembatan gantung dek atas.
Struktur jembatan ini berbeda dengan pendahulunya, jembatan gantung
sederhana. Dek / lantai jembatan ini berada di atas kabel utamanya. Jembatan
jenis ini sangat jarang dibangun karena tidak memiliki kestabilan dikarenakan
kabel utamanya yang berada di bawah dek jembatan. Tumpuan kabel utama dari
jembatan ini sama seperti jembatan suspensi sederhana (Simple Suspension
Bridge) yaitu pada ujung ujung jembatan, ditanam ke dalam tanah.
c. Stressed Ribbon Bridge
Struktur dari jembatan ini mirip dengan Jembatan Gantung Sederhana. Kabel
sebagai unsur struktur penahan ditanam di Dek. Dek/ lantai jembatan tersebut
membentuk huruf U pada bentang antar tumpuannya. Ini terbentuk karena
Kabel/pita dikenai kompresi, dengan begitu jembatan ini menjadi kaku dan tidak
bergoyang atau memantul. Jembatan ini dibuat dengan memperkuat beton
dengan diberi kabel tegangan baja. Ini adalah salah satu jenis jembatan suspensi
terkuat dan juga bisa digunakan untuk lalu lintas kendaraan.
Jembatan ini juga disebut jembatan gantung yang paling umum digunakan dari
beberapa jenisnya. Menggunakan kabel suspensi yang ditanam di tanah.
Suspender jembatan ini menyuport dek/ lantai jembatan yang ada di bawah
kabel suspensi utama. Dek jembatan ini dibuat kaku dan bisa dilalui oleh
kendaraan berat dan lalu lintas rel. Jembatan ini juga menggunakan menara/
tiang untuk membantu kabel suspensi menyalurkan beban ke pondasi jembatan.
e. Self Anchored Suspension Bridge
jangkar buatan untuk menanamnya. Untuk itu jembatan jenis ini sangat cocok
dibangun pada daerah yang tidak mempunyai struktur tanah yang stabil dan sulit
membuat penahan jembatan. Seperti contoh di Negara Jepang.
Jembatan Suspensi sangat banyak memiliki kelebihan. Dia jauh lebih fleksibel,
karena dia mampu menahan gempa dan kekuatan alam lainnya. Garis garis yang
dibuat oleh kabel utama maupun kabel vertikalnya membuat jembatan ini
terkesan ramping dan memiliki estetika yang menarik.
5. Jembatan Kabel-Penahan (Cable-Stayed Bridge)
Seperti
jembatan
gantung,
jembatan
kabel-penahan
ditahan
dengan
Jembatan kerangka adalah salah satu jenis tertua dari struktur jembatan modern.
Jembatan kerangka dibuat dengan menyusun tiang-tiang jembatan membentuk
kisi-kisi agar setiap tiang hanya menampung sebagian berat struktur jembatan
tersebut. Kelebihan sebuah jembatan kerangka dibandingkan dengan jenis
jembatan lainnya adalah biaya pembuatannya yang lebih ekonomis karena
penggunaan bahan yang lebih efisien. Selain itu, jembatan kerangka dapat
menahan beban yang lebih berat untuk jarak yang lebih jauh dengan
menggunakan elemen yang lebih pendek daripada jembatan alang. Jembatan
rangka umumnya terbuat dari baja, dengan bentuk dasar berupa segitiga. Elemen
rangka dianggap bersendi pada kedua ujungnya sehingga setiap batang hanya
menerima gaya aksial tekan atau tarik saja.
prategang
dapat
dilaksanakan
dengan
dua
sistem
yaitu post
tensioning dan pre tensioning. Pada sistem post tensioning tendon prategang
ditempatkan di dalam duct setelah beton mengeras dan transfer gaya prategang
dari tendon pada beton dilakukan dengan penjangkaran di ujung gelagar. Pada
pre tensioning beton dituang mengelilingi tendon prategang yang sudah
ditegangkan terlebih dahulu dan transfer gaya prategang terlaksana karena
adanya ikatan antara beton dengan tendon. Jembatan beton prategang sangat
efisien karena analisa penampang berdasarkan penampang utuh. Jembatan jenis
ini digunakan untuk variasi bentang jembatan 20 - 40 meter.
Jembatan box girder umumnya terbuat dari baja atau beton konvensional
maupun prategang. box girder terutama digunakan sebagai gelagar jembatan,
dan
dapat
dikombinasikan
dengan
sistem
jembatan
gantung, cable-
stayed maupun bentuk pelengkung. Manfaat utama dari box girder adalah
momen inersia yang tinggi dalam kombinasi dengan berat sendiri yang relatif
ringan karena adanya rongga ditengah penampang. box girder dapat diproduksi
dalam berbagai bentuk, tetapi bentuk trapesium adalah yang paling banyak
digunakan. Rongga di tengah box memungkinkan pemasangan tendon prategang
diluar penampang beton. Jenis gelagar ini biasanya dipakai sebagai bagian dari
gelagar segmental, yang kemudian disatukan dengan sistem prategang post
tensioning. Analisa fullprestressing suatu desain dimana pada penampang tidak
diperkenankan adanya gaya tarik, menjamin kontinuitas dari gelagar pada
pertemuan segmen. Jembatan ini digunakan untuk variasi panjang bentang 20
40 meter.