Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

I.JUDUL
: Kesetimbangan Kimia
II.TUJUAN :1.Menjelaskan Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Kesetimbangan
2.Menjelaskan Pengaruh Penambahan Zat Terhadap Kesetimbangan
3.Menentukan Tetapan Kesetimbangan Kimia
III.DASAR TEORI
Secara termodinamika reaksi kimia dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1.Reaksi spontan
( G negatif)
2.Reaksi tidak spontan
( G positif)
3.Reaksi kesetimbangan
( G nol)
Pada umumnya reaksi kimia merupakan reaksi kesetimbangan.Reaksi kesetimbangan
dapat dikenal dari sifat makroskopis yang konstan dalam suatu sistem tertutup atau dapat
dianggap tertutup pada suhu tertentu misalnya proses pelarutan I2 dalam air.
Pada proses pelarutan I2 dalam air,mula-mula I2 larut membentuk larutan yang
berwarna kuning,makin lama larutan makin berwarna lebih gelap dan akhirnya berwarna
coklat tua,sementara dalam larutan masih terdapat kristal I yang jumlahmya tetap dan
warna larutan tidak berubah lagi.Karena warna larutan tidak berubah lagi ,maka
dikatakan kesetimbangan telah tercapai.Contoh tersebut menunjukkan bahwa dalam
kesetimbangan dalam sistem tertutup pada suhu tertentu mempunyai sifat makroskopis
konstan.
Untuk menunjukkan atau menjelaskan bahwa pada prosess pelarutan tersebut
terjadi kesetimbangan dalam larutan I2,ditambahakan I2 yang bersifat radioaktif.setelah
beberapa saat ternyata larutan juga bersifat radioaktif.Fakta ini menunjukkan bahwa ada
I2 dari kristal yang larut dan ada I2 dari larutan yang mengendap dengan kecepatan sama
karena warna larutan tidak berubah.Jadi,kesetimbangan kimia merupakan proses
dinamis ,dimana proses molekular tetap berlangsung tetapi tidak terjadi perubahan yang
bersifat makroskopis.
Jika larutan besi(III) tiosianat direaksikan dengan ion tiosianat akan menghasilkan
larutan yang berwarna merah yang disebabkan terbentuknya ion FeSCN2+
Fe3+ + SCNFeSCN2+
letak pergeseran kesetimbangan antara lain dipengaruhi oleh suhu dan penambahan
zat.Untuk menentukan konsentrasi ion yang berwarna merah tersebut dapat diperkirakan
secara visual dengan membandingkan terhadap sederet larutan yang sama tetapi bebeda
konsentrasinya (larutan standard).
Bila secara visual warna larutan cuplikan sama dengan warna larutan standard,maka
konsentrasi larutan cuplikan sama dengan konsentrasi larutan standard.Cara untuk
menentukan konsentrasi yang lebih baik adalah dengan kalorimeter atau lebih baik lagi
dengan filter fotometer dan lebih tepat lagi dengan spektofotometer.Dengan
menggunakan spektofotometer intensitas (I) sinar yang ditransmisikan atau diabsorbsi
oleh larutan dapat diukur.Intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi oleh
larutan dapat ditentukan berdasarkan hukum Lambert Beer.
Ia = Intensitas sinar masuk
Ib = intensitas sinar yang diteruskan setelah melewati larutan

b
= tebal larutan yang dilewati sinar
Bertdasarkan hukum Lambert Beer:
A=abc
Dimana:
A
= Adsorban
a
= Tetapan(absorbtivitas)
c
= konsetrasi larutan
log I 0 log I c

abc
A memenuhi hubungan A
Ic
I0
Hukum Lambert Beer berlaku jikn larutan tidak terlalu pekat dan sinar yang digunakan
monokromatis.Namun dalam batas kesalahan tertentu persamaan Lambert Beer dapat
digunakan pada alat-alat visual.Apabila 2 buah tabung reaksi berisi larutan yang
intensitas warnanya sama ,maka ab1c1 ab2 c 2
Jika konsentrasi larutan 1 diketahui,maka konsentrasi larutan 2 dapat diketahui dengan
mengukur tebal larutan 1 dan 2
bc
c2 1 1
b2
Pada percobaan ini akan ditentukan harga tetapan kesetimbangan besi(III)
tiosianat.Pengaruh penambahan zat terhadap kesetimbangan besi(III) tiosianat dan
pengaruh suhu terhadap tetapan kesetimbangan O2 2 NO 2 NO2 .Fakta menunjukkan
bahwa banyak reaksi yang dapat berlangsung secara reversible atau bolak-balik
.Misalnyan campuran antara nitrogen dan hidrogen dengan perbandingan 1:3 suhu kamar
tidak dapat berlangsung tetapi apabila campuran tersebut dipanaskan pada suhu 200oC
dan tekanan 30,4 KPa serta adanya katalisator ternyata N2 dan H2 dapat bereaksi dengan
cepat membentuk NH3
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Demikian juga pada suhu kamar NH3 tidak dapat terurai menjadi N2 dan H2 tetapi bila
dipanasdkan pada 200oC dan tekanan 30,4 KPa serta adanya katalisator akan terurai
menjadi N2 dan H2
2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)
Berdasarkan hasil percobaan baik reaksi antara N2 dan H2 maupun peruraian NH3
pada kondisi tersebut konsentrasi produk dan reaktan menjadi konstan setelah campuran
mengandung 67,6% NH3 dan 32,4% terdiri dari N2 dan H2
Mengingat bahwa pada suhu dan tekanan tersebut N2 dan H2 dapat bereaksi menjadi
NH3 dan sebaliknya.Fakta tersebut menunjukkkan bahwa reaksi anatara N2 dan H2 pada
kondisi tertentu dapat berlangsung cepat dan konsentrasi N2 dan H2 semakin berkurang
sedangkan konsentrasi NH3 semakin bertambah.Oleh karena itu NH3 yang terbentuk
mula-mula akan terurai dengan lambat dan lama-lama menjadi cepat sehingga pada suatu
saat setelah campuran mengandung NH3 sebanyak 67,6% kecepatan terbentuknya NH3
samadengan kecepatan terbentuknya H2.Sehingga banyaknya masing-masing komponen
menjadi tetap.
Demikian juga pada faktor kedua,kecepatan terurainya NH3 mula-mula cepat tetapi
makin lama makin berkurang karena konsentrasi NH3 makin berkurang sebaliknya N2 dan
H2 yang terbentuk makin banyak,maka N2 dan H2 akan bereaksi membentuk NH3 dengan
kecepatan yang makin bertambah.Pada suatu saat kecepatan terurainya NH3 samadengan

kecepatan terbentuknya kembali NH3 sehingga banyaknya masing-masing komponen


tetap.
Jadi reaksi tersebut dapat berlangsung bolak-balik atau reversible yang pada suatu
ketika kecepatan terbentuknya produk samadengan kecepatan terbentuknya reaktan
kembali,dikatakan reaksi tersebut dalam keadaan setimbang.
Harga kesetimbangan suatu reaksi kimia ditentukan hasil percobaan misalnya
tetapan kesetimbangan reaksi

3H 2( g) N 2(g ) 2NH 3( g)
Ditentukan dengan mencampurkan H2 dan N2 dengan berbagai perbandingan pada suhu
500oC.Dapat disimpulkan bahwa pada reaksi kesetimbangan yang berlangsung pada suhu
tetap ,maka hasil kali konsentrasi produk pangkat koefisien reaksi dibagi hasil kali
konsentrasi reaktan pangkat koefisien reaksi mempunyai harga yang tetap.Misal:
aA bB cC dD ,pada keadaan setimbang

[C ]c [ D] d
K c .Persamaan tersebut
[ A] a [ B ]b

disebut hukum kesetimbangan dan karena Kc pada suhu yang tetap memiliki harga tetap
maka disebut tetapan kesetimbangan
Faktor-f aktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia:
1.Perubahan konsentrasi
Jika salah satu konsetrasi zat diperbesar,maka reaksi akan bergeser dari arah zat
itu
Jika salah satu konsentrasi zat diperkecil,maka reaksi akan bergeser kearah zat itu
2.Perubahan Suhu
Jika suhu dinaikkan,reaksi akan bergeser kearah reaksi endoterm
Jika suhu diturunkan,reaksi akan bergeser kearah reaksi eksoterm
3.Perubahan Volume dan Tekanan

Jika tekanan diperbesar(volume diperkecil),reaksi akan bergeser kearah


jumlah mol gas yang lebih kecil

Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar),reaksi akan bergeser kearah


jumlah mol gas yang lebih besar
4.Penambahan Katalisator
Katalisator pada reaksi kimia digunakan untuk menurunkan energi aktivasi atau untuk
mengurangi rintangan energi yang harus dilampaui agar reaksi berlangsung lebih
cepat.Pada sistem kesetimbangan adanya penambahan katalisator tidak mempengaruhi
posisi kesetimbangan,melainkan hanya mempercepat terjadinya kesetimbangan.

Anda mungkin juga menyukai