NIM : 12850
TUGAS MANAJEMEN INDUSTRI PERIKANAN
ANALISIS NILAI PENGEMBANGAN PRODUK
Analisa nilai dapat digunakan sebagai analisis penunjang untuk
penetapan desain produk, modifikasi-modifikasi (produk, pengemasan,
utilitas, dan lain-lain), menghindari biaya yang tidak bermanfaat dan lain
sebagainya. Hakekat dari analisis nilai adalah:
1. Melakukan suatu evaluasi kedepan,
2. Review (pengikhtisaran) dan
3. Perbaikan (revisi) atas suatu produk yang dibuat.
Langkah tersebut diharapkan hasil analisis nilai dapat menjadikan nilai
produk menjadi lebih tinggi. Walaupun demikian analisis nilai ditinjau dari
segi yang lain juga dapat diartikan membuat suatu analisa pembuatan
produk dengan kualitas yang tetap tetapi diikuti dengan usaha-usaha
penghematan biaya sehingga dapat digunakan untuk menekan biaya
produksi. Dalam analisis nilai akan dilakukan suatu penilaian atas suatu
produk yang telah ada berkaitan dengan konsep nilai. Nilai mempunyai
beberapa katagori yaitu:
a. Nilai biaya (cost value): nilai yang muncul pada suatu produk karena
biaya pembuatannya. Misalnya: nilai piala dari emas akan berbeda
dengan piala dari perunggu karena biaya pembuatannya lebih mahal
piala emas.
b. Nilai pakai (use value) adalah suatu nilai yang timbul karena adanya
perbedaan daya guna (pakai) suatu barang. Sebagai contoh adalah
penggunaan peralatan proses dan stainless steel akan mempunyai
nilai guna yang lebih tinggi dari peralatan yang terbuat dari besi biasa.
c. Nilai kebanggaan (esteem value) adalah suatu nilai
yang muncul
dan
diperolehnya
suatu
medali
dengan
dibangunnya
suatu
Industri
Ikan
Kaleng,
akan
dengan
dibangunnya
suatu
Pelabuhan
Perikanan,
maka
(2).
(3).
(4).
Dengan demikian akan terlihat adanya suatu nilai tambahan yang sulit
diukur yaitu perubahan tingkat ekonomi dari desa tersebut.
Untuk melakukan analisis nilai sebaiknya dilakukan oleh suatu tim
yang terdiri dari beberapa anggota dengan spesialisasi yang berbeda.
Sebagai contoh untuk melakukan analisis nilai pada suatu perusahaan
anggota tim dapat berasal gabungan dari bagian produksi, pemasaran,
keuangan, teknik, QA (Quality Assurance) dan lain sebagainya. Diagram
alir pelaksanaan alisis nilai dapat dilihat pada Gambar 1.
Pengumpulan informasi tentang cara produksinya, harga bahan, biaya proses, asal bahan, dsb.
Susun urutan bobot fungsi produk dan lakukan penilaian pada matriks
Lakukan sumbang saran untuk memunculkan alternatif perbaikan dan peningkatan nilai pada fungsi produk yang dite
P
B
terjadi
penurunan
prestasi
(P),
karena
walaupun
dalam
dilakukan
proses
brainstorming
dalam
tim
untuk
memunculkan ide-ide baru serta prestasi yang dicapai, maka hasil analisis
dapat digunakan untuk menentukan pilihan atau mengambil keputusan.
Keputusan yang dibuat juga sedapat mungkin selalu disesuaikan dengan
kondisi pasar yang ada. Mungkin saja pasar menginginkan suatu prestasi
yang cukup tinggi tanpa banyak terpengaruh oleh faktor biaya (harga
jual). Tetapi sebaliknya untuk kondisi yang lain mungkin faktor biaya
merupakan faktor yang lebih dominan dari prestasi sehingga akan dipilih
suatu keputusan untuk memproduksi barang dengan prestasi yang
sedang tetapi biaya produksi yang murah (terjadi penghematan biaya
yang besar).
Analisis nilai biasanya digunakan untuk analisis pada suatu produk yang
telah ada. Sedangkan penelitian sejenis tetapi untuk obyek yang berbeda,
dalam hal ini adalah tentang rancangan (desain) suatu produk baru
disebut dengan value engineering (rekayasa nilai). Prinsip yang digunakan
dalam rekayasa nilai adalah penghematan dalam waktu proses, biaya
harus
berusaha
mengidentifikasi
fungsi
tambhan
3.
Faktor bahan