Anda di halaman 1dari 48

Ns.

Junita Lusty,
S.Kep

ANATOMI
LETAK

RONGGA DADA KIRI


TERLINDUNG oleh Costae
UKURAN 12-14 x 8-9 x 6
cm
BERAT 250-350 gm
BASIS : Superior-posterior :
C-II
APEX : anterior-inferior ICSV
2 jari di bawah papila mamae
Bag ventrikel paling tebal

ANATOMI
TERDIRI ATAS
1. ATRIUM
2. VENTRIKEL
3. NODAL TISSUE &
SERAT PENGHANTAR
KHUSUS
a. Sino Atrial Node
(SA node)
b. Atrio Ventricular Node
(AV node)
c. Bundle of His
d. Sistem Purkinje

SISTEM PERSARAFAN
Rangsang Nervus simpatikus

atau efinefrin meningkatkan


kerja jantung/heart rate &
nervus parasimpatikus atau
acetilkholin khususnya cabang
dari nervus vagus
memperlambat kerja
jantung/heart rate
rangsangan dari susunan
saraf otonom tsb akan
diteruskan pada sistem
konduksi jantung (SA Node
AV Node Berkas His
Serat Purkinje ).

ANATOMI
Lapisan jantung
1. Pericardium
2. Epicardium
3. Myocardium
4. Endocardium
Antara pericardium dan
epicardium terdapat rongga
(cavum pericardii) berisi
cairan pelicin
Myocardium bagian
kontraktil, mirip otot skelet.
Otot jantung bersifat otomasi,
unvolunter, kontraksi ritmis

Sirkulasi Koronaria
Pembuluh darah yg memberikan darah untuk jantung berasal dari
aorta ascendens dinamakan arteri koronaria

KATUP-KATUP PADA JANTUNG


Pemisah atrium-ventrikel: anulus
fibrosus (fibrous skeleton),
dengan penghubung AV node
Katub (valve) :
- Mitral (bicuspidal): terletak
antara atrium sinistra dgn
ventrikel sinistra yg terdiri dari 2
katup
- Tricuspidal: terletak antara
atrium dekstra dgn ventrikel
dekstra yg terdiri dari 3 katup
- Aortic semilunar, terletak
antara ventrikel sinistra dgn
aorta
- Pulmonary semilunar, terletak
antara ventrikel dekstra dgn
arteru pulmonalis

Fisiologi Jantung
Fisiologi Otot Jantung
Sistem Konduksi
Jantung
Fungsi Jantung sbg
Pompa
Sirkulasi sistemik dan
pulmonal

Fisiologi Otot Jantung


1.

Hukum all or none berlaku, artinya bila


impuls yg dilepas mencapai ambang
rangsang otot jantung maka selalu diikuti oleh
kontraksi seluruh jantung

2.

Sifat dasar otot jantung :


a. irritability (bathmotropic) = peka rangrang
b. conductivity (dromotropic) = hantar
rangsang
c. contractility (inotropic) = dapat berkontraksi
d. rhythmicity ( chronotropic) = bersifat ritmis

ELEKTROFISIOLOGI SEL OTOT JANTUNG


Aktivitas
listrik jantung merupakan akibat dari
perubahan permablitias membran sel yg memungkinkan
pergerakan ion-ion melalui membran tsb.
Terdapat 3 macam ion yg berperan yaitu K, Na, dan Ca.
Kalium terdapat di intrasel, Natrium dan Kalsium
terdapat di ekstrasel
Saat istirahat sel2 otot jantung bermuatan positif di
ekstra sel & bermuatan negatif di intra sel. Perbedaan
muatan ini disebut resting membrane potential. Bila sel
dirangsang akan terjadi perubahan intra sel menjadi
positif & ekstra sel menjadi negatif. Proses terjadinya
perubahan muatan akibat impuls tsb dinamakan
depolarisasi. Setelah impuls tsb, sel kembali pada
keadaan muatan semula, disebut repolarisasi. Seluruh
proses tsb dinamakan potensial aksi.

1.

Fase 0 Na channel terbuka Na


masuk depolarisasi cepat
potensial membran (PM)
mencapai +20 mV sebelum
Na channel tutup

2.

Fase 1 Na channel tutup,


repolarisasi mulai K out

3.

Fase 2 K channel tutup PK,


Ca channel buka PCa, K out
sedikit dan Ca influk banyak

4.

Fase 3 Ca channel tutup, K


channel buka PCa dan PK

13

14

Kecepatan hantar impuls :

Otot atrium : 0,3 m/det

Junctional fibres

AV node: 0,1 m/det

Otot ventrikel

: 0,4 0,5 m/det

Purkinje fibres

: 1,5 4

: 0,01 m/det

m/det

15

Faal_KV/ikun/2006

16

CONTRACTILITY
Irama kontraksi jantung mengikuti irama SA
node
SA memancarkan PA reguler ke seluruh atrium

Frekuensi impuls / kontraksi


AV node

SA node
: 70-80 x/min
sistem Purkinje AV node
: 50-60 x/min

Otot atrium : 20-40 x/min


kontraksi ventrikel ritmis
Otot ventrikel : 10-30 x/min

RHYTHMICITY
Normal

Patologis
maker

: SA sebagai pace maker


irama SA node
irama sinus
: AV node sebagai reserve pace
irama nodal
lebih lambat dari irama sinus

SYARAT POMPA JANTUNG YANG BAIK :


1.

Katup berfungsi baik

2.

Pengisian darah atrium dan


ventrikel optimal

3.

Kuat kontraksi optimal

4.

Frekuensi jantung normal,


kontraksi atrium dan ventrikel
bergantian
19

1.
2.

Fase sistole (kontraksi)


Fase diastole (relaksasi)

20

Faal_KV/ikun/2006

21

SATU SIKLUS JANTUNG


TERDIRI :
Sistole = fase kontraksi = 0.3 det
Diastole = fase relaksasi = 0.6 det
--------------0.9 det

Heart Rate = 60 : 0.9 = 66.6 67 x /


menit
Normal 60 100 x / min 72 x /
min
Bradikardi < 60 x / min
Takikardi > 100 x / min

S1 (lub)

terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pd dinding


ventrikel & arteri; dimulai pd awal kontraksi/ sistol ventrikel
ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium.

S2 (dup)

terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal


relaksasi/ diastol ventrikel akibat tekanan ventrikel kiri &
kanan lebih rendah dari tekanan di aorta & arteri pulmonal.

S3

disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke


ventrikel scr tiba-tiba pd saat pembukaan AV, pd akhir
pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar pd anak dgn
dinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.

S4

terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yg ditimbulkan


oleh kontraksi atrium. Jarang tjd pd individu normal

23

nn jant-korn AAS

05/26/15

24

25

Pengontrolan Curah Jantung

Curah jantung (cardiac output): jumlah


darah yg dipompa oleh tiap ventrikel
dlm waktu 1 menit
Pd org dewasa (istirahat) 5 L/menit;
meningkat sesuai dg kebutuhan
Curah jantung = Isi sekuncup x denyut
jantung per menit
Atau CO (ml/mnt)=HR (denyut/mnt)X SV
(ml/denyut)

STROKE VOLUME ( ISI SEKUNCUP )

Isi sekuncup (stroke volume): volume darah yang dipompa


ventrikel tiap denyut.
Setiap berdenyut, ventrikel memompa 2/3 volume
ventrikel; Pada manusia dewasa sehat SV + 70 ml
- jml darah yang dipompa: fraksi ejeksi
- sisa darah yg masih ada di ventrikel setelah sistol berakhir:
volume akhir sistol (ESV = end systolic volume)
- jumlah darah yang dpt ditampung ventrikel sampai diastol
berakhir: volume akhir diastol (ESD = end diastolic volume)

SV = EDV ESV

SV mengikuti hukum Frank-Starling :


Jantung beradaptasi terhadap beban yang diberikan
Semakin kuat jantung diregang (semakin besar
volume ventrikel) semakin kuat pula jantung
berkontraksi

Pengaturan syaraf otonom


1. Simpatetik
Inotropik positif ( kekuatan kontraksi )
Chronotropik positif ( frek , 170-230 x / min)
2.

CO
Parasimpatetik
Inotropik negatif ( kekuatan kontraksi )
Chronotropik negatif (frek , maksimal
menurun sampai 20 30 x / min) CO

28

Kadar ion Na, K dan Ca dalam darah


1.

Kenaikan kadar Na (hipernatremia)


menurunkan efektifitas Ca untuk kontraksi
jantung lemas

2.

Kenaikan kadar Ca (hiperkalsemia)


peningkatan kekuatan kontraksi jantung

3.

Kenaikan kadar K (hiperkalemia)


pengaruhnya seperti hipernatremia.
Peningkatan K 8-12 meq/L mati
29

Pengaruh suhu
1.

Peningkatan suhu sd 42o C permeabilitas


membran self excitation process frek

2.

Peningkatan suhu > 42o C frek

3.

Penurunan suhu frek


hal ini berhubungan dengan metabolisme
otot jantung
30

Hipercapnea , hipoksia dan acidosis


kontraktilitas miokardium
Obat-obatan
1. Digitalis : inotropik positif
2. Quinidine, Procainamide, Barbiturat :
inotropik negatif
3. Derivat Xanthin : Cofein, teofilin :
inotropik positif, dengan
menghambat pemecahan cAMP
31

Pengaruh olah raga (exercise)

HR maksimal = 220 umur

HR submaksimal = 80 % (220 umur)

Dosis latihan :
a. intensitas

: submaksimal (kebugaran)

b. durasi

: minimal 30 menit

c. frekuensi

: minimal 3 x / minggu

d. jenis latihan
menyenangkan

: aerobik dan
32

33

Low O2 Blood
from Upper Body

ALIRAN DARAH

AORTA
HighO2 Blood to rest of
body
Low O2 Blood to Lungs
High O2 Blood
from Lungs

LEFT
ATRIUM

RIGHT
ATRIUM

Low O2
Blood from
Lower
Body

RIGHT
VENTRICLE

LEFT
VENTRICLE

Valves in the
heart are
one-way
only and
stop blood
running
back from
the
ventricles
into the
atria.

Septum
34

SIRKULASI SISTEMIK

Sirkulasi sistemik atau peredaran


darah besar adalah sirkulasi darah
dari jantung (ventrikel kiri) ke seluruh
tubuh (kecuali paru-paru).
Darah dari ventrikel kiri dipompakan
ke seluruh tubuh melalui aorta,
kemudian aorta bercabang-cabang
menjadi menjadi arteri, arteriola dan
kapiler arteri yang tersebar ke seluruh
tubuh.
Kemudian dari kapiler darah kembali
ke jantung melalui venolus, & vena
cava ke atrium kanan. Selanjutnya ke
ventrikel kanan darah dialirkan ke
paru-paru kemudian kembali ke
jantung dan diedarkan ke seluruh
tubuh dari ventrikel kiri melalui aorta.
Sirkulasi darah antara jantung dan
seluruh tubuh berjalan satu arah.

SIRKULASI PULMONAL
Sirkulasi pulmonal atau disebut
juga sistem peredaran darah kecil
adalah sirkulasi darah antara
jantung dan paru-paru.
Darah dari jantung (ventrikel
kanan) dialirkan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis.
Darah ini banyak mengandung
karbondioksida
sebagai
sisa
metabolisme
untuk
dibuang
melalui paru-paru (alveoli) ke
atmosfer.
Selanjutnya
darah
akan
teroksigenasi pada kapiler paru
dan kembali ke jantung (atrium
kiri) melalui vena pulmonalis.

Sirkulasi sistematik mempunyai fungsi khusus


sebgai sumber tekanan yang tinggi dan membawa
oksigen ke jaringan yg membutuhkan.
Pada kapiler terjadi pertukaran antara O2 dan
CO2 dimana pada sirkulasi sistematis O2 keluar
dan CO2 masuk dalam kapiler, Sedangkan pada
sirkulasi paru O2 masuk dan CO2 keluar dari
kapiler.
Volume darah pada setiap pada setiap sirkulasi
berbeda-beda, 84% dari volume darah yang pada
tubuh terdapat pada sirkulasi sistematis, 64%
pada vena, 13% pada arteri dan 7% pada arteriol
dan kapiler.

SISTEM VASKULER
ARTERI
merupakan pembuluh darah yg keluar dari jantung yg membawa
darah ke seluruh tubuh
Memiliki dinding yg kuat & tebal tetapi sifatnya elastis & terdiri dari
3 lapisan
1) Tunika intima/interna. Lapisan yg paling dalam b/d darah &
terdiri dari jaringan endotel, mendapat darah dari darah yg
mengalir di dalamnya
2) Tunika media. Lapisan yg terdiri dari jaringan otot yg sifatnya
elastis, termasuk otot polos
3) Tunika eksterna/adventisia. Lapisan yg paling luar terdiri dari
jaringan gembur yg berguna menguatkan dindina arteri
Arteri dapat mengecil (vasokontriksi) & melebar (vasodilatasi) o/k
pengaruh susunan saraf otonom yg disebut vasomotor (vasodilator &
vasokonstruktor)
Berfungsi sbg transpor atau penyalur darah yg kaya oksigen ke
seluruh jaringan sel tubuh.

SISTEM VASKULER
VENA
merupakan pembuluh
darah yg kembali ke jantung
yg membawa darah dari
seluruh tubuh
Memiliki dinding yg tipis
dan tidak elastis
Terdapat katup2 untuk
mencegah darah agar tidak
kembali lagi
Berfungsi menerima &
mengumpulkan darah dari
kapiler & pembuluh limfe
serta mengalirkan darah
kembali ke jantung.

Perbedaan Pembuluh Darah Vena & Arteri


VENA
1.Membawa darah kotor kecuali vena pulmonalis
2.Mempunyai dinding yg tipis
3.Jaringannya kurang elastis
4.Mempunyai katup2 sepanjang jalan yg mengarah ke jantung
5.Tdk menunjukkan adanya tempat mendengar denyut jantung
ARTERI
1.Membawa darah bersih kecuali arteri pulmonalis
2.Mempunyai dinding yg tebal
3.Jaringannya elastis
4.Katup hanya pada permulaan keluar dari jantung
5.Menunjukkan adanya tempat mendengar denyut jantung

KAPILER
Merupakan

pembuluh darah yg sangat halus dgn diameter

0,008 mm
Dindingnya terdiri dari suatu lapisan endotel
Tidak terdapat pada bagian tubuh: rambut, kuku, dan tulang
rawan
Pembuluh darah kapiler pada umumnya meliputi sel-sel
jaringan o/k secara langsung b/d sel
Berfungsi:
1. Alat penghubung antara arteri & vena
2. Tempat terjadinya pertukaran zat2 antara darah & cairan
jaringan
3. Mengambil hasil2 dari kelenjar
4. Menyerap zat makanan yg terdapat di usus
5. Menyaring darah yg terdapat di ginjal

TEKANAN DARAH
TEKANAN DARAH ARTERI
Kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yg menampung,
mengakibatkan tekanan ini berubah2 pada setiap siklus jantung
Pada saat ventrikel kiri memaksa darah masuk ke aorta, tekanan naik
sampai pada puncaknya sekitar 120 mmHg disebut tekanan sistole
Pada saat distole ventrikel, tekanan aorta cenderung turun sampai
titik terendah disebut tekanan distolik
Mengukur tekanan darah arteri dapat dilakukan dgn alat yg disebut
sfigmomanometer & stetoskop yg dilakukan pada arteri brakialis, dgn
mendengarkan bunyi jantung yg dapat diketahui dgn mendengarkan
pukulan pada arteri tsb.

Faktor2 yg mempengaruhi tekanan darah arteri


1. Kekuatan jantung memompakan darah
2. Viskositas (kekentalan darah)
3. Elastisitas dinding pembuluh darah
4. Tahanan tepi

Tekanan darah & Pengendaliannya


Pusat pengawasan & pengaturan tekanan darah
1.Sistem saraf yg terdiri dari pusat2 yg terdapat di batang
otak, misalnya pusat vasomotor & di luar susunan saraf pusat
misalnya baroreseptor & kemoresptor
2.Sistem humoral atau kimia yg bersifat lokal atau sistemik,
misalnya renin-angiotensin, vasopresin, epinefrin, asetilkolin,
serotonin, adenosin, & kalsium, magnesium, hidrogen,
kalium, dsb
3.Sistem hemodinamik, dipengaruhi oleh volume darah,
susunan kapiler, perubahan tekanan osmotik dan hidrostatik
bagian luar & dalam sistem vaskuler

Baroreseptor pada pembuluh darah terdapat


pada lapisan adventisia, pada sinus karotikus &
aortikus reseptor tsb terdapat pada lapisan media
dan baru terangsang bila terdapat kenaikan
tekanan darah.
Kemoreseptor terdapat di sinus karotikus dan
terangsang bila terdapat perubahan kimia darah,
seperti rendahnya kadar oksigen plasma,
meningkatnya ion hidrogen, dan menurunnya pH
plasma darah, atau meningkatnya karbondioksida.

48

Anda mungkin juga menyukai