LAPKAS-HORDEOLUM Pinkan
LAPKAS-HORDEOLUM Pinkan
dilakukan bila setelah diberikan terapi konservatif tidak terdapat perbaikan. Operasi
dilakukan dengan anestesi lokal, berupa tindakan insisi untuk mengeluarkan
nanah.1,2,5
Penyulit yang dapat terjadi biasanya pada hordeolum yang besar sehingga
terjadi selulitis dari pelpebra atau orbita. Selain itu lesi yang besar juga dapat
mengakibatkan penurunan penglihatan akibat penonjolan yang menutupi bagian
tengah kornea.1,2
Prognosis umumnya baik, karena proses peradangan pada hordeolum bisa
mengalami penyembuhan dengan sendirinya, asalkan kebersihan daerah mata tetap
dijaga dan dilakukan kompres hangat pada mata yang sakit serta terapi yang sesuai.4
LAPORAN KASUS
Anamnesis
Benjolan pada kelopak mata atas pada mata kiri dialami sejak 4 hari yang lalu.
Awalnya berupa benjolan kecil kemerahan kemudian semakin lama semakin besar
sehingga kelopak mata atas pada mata kiri menjadi merah dan bengkak. Benjolan
disertai rasa sakit, terutama bila benjolan tersentuh dan rasa gatal. Riwayat trauma
disangkal oleh penderita. Riwayat sakit mata sebelumnya disangkal oleh penderita.
Riwayat penyakit keluarga hanya penderita yang sakit seperti ini.
Pemeriksaan Fisik
Pada pemerikasaan fisik status generalis didapatkan keadaan umum cukup,
kesadaran kompos mentis, dengan tanda-tanda vital tensi 120/70 mmHg, nadi 84
kali/menit, respirasi 24 kali/menit, suhu badan 36,6oC, jantung dan paru tidak ada
kelainan, abdomen datar, lemas, peristaltik normal, ekstremitas hangat. Dari status
psikiatrik penderita bersikap kooperatif, ekspresi wajar dan respon baik. Pemeriksaan
neurologis, kekuatan otot normal, refleks fisiologis normal, refleks patologis tidak
ada.
Pemeriksaan Khusus
Pada okulus dekstra hiperemi palpebra tidak ada, edema tidak ada, benjolan
tidak ada, injeksi konjungtiva tidak ada, kornea jernih, bilik mata depan
normal, iris normal, pupil bulat refleks cahaya positif, lensa jernih.
Pada okulus sinistra didapatkan adanya nyeri tekan, dan ada benjolan yang
menonjol kearah kulit, mobile dan ada fluktuasi. Pada funduskopi okuli
dekstra dan sinistra didapatkan refleks fundus positif uniform, pada makula
refleks fovea positif, papil batas tegas, warna normal, tidak ada perdarahan,
tidak ada eksudat.
Resume Masuk
Seorang penderita perempuan, umur 39 tahun, pekerjaan IRT, alamat Banjer
Lingk.VII, agama Kristen Protestan, suku Minahasa, dikonsulkan dari penyakit dalam
(Rabu, 29 April 2015) dengan keluhan utama benjolan pada kelopak mata kiri sejak 4
hari yang lalu, disertai rasa nyeri terutama bila tersentuh dan rasa gatal.
P.Fisik
- Rencana insisi
Anjuran :
- Hindari terlalu banyak menyentuh daerah yang sakit
- Menjaga kebersihan daerah mata
- Kontrol poliklinik mata
DISKUSI
PENUTUP
Demikian telah dilaporkan suatu kasus dengan diagnosis hordeolum
eksternum palpebra superior okulus sinistra yang mencakup diagnosis, pemeriksaan
oftalmologis, penanganan dan prognosisnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas HS. Hordeolum. Dalam : Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. Balai Penerbit
FKUI. Jakarta, 2004 : 92-4.
2. Alendraxis G. Hordeolum. Available from : http://www.emedicine.com/htm. Last
3. Ilyas HS. Hordeolum. Dalam : Ilmu Perawatan Mata. Sagung Seto. Jakarta, 2004:
96-7.
4. Bessette M. Hordeolum and Stye. Available from : http://www.Emedicine.
com/htm.
5. Hordeolum. Available from : http://www.merck.com/section8/chapter94/ 94c.jsp.
6. Wijana N. Palpebra. Dalam : Ilmu Penyakit Mata. Cetakan kelima. Jakarta : 1989;
19-20