Anda di halaman 1dari 18

BRONKIOLITIS

Pembimbing
dr. Elvie Loho, Sp.Rad

PENDAHULUAN
Bronkiolitis merupakan suatu peradangan yang
bersifat akut, menggambarkan suatu sindrom
klinis yang ditandai dengan pernapasan cepat,
retraksi dinding dada dan suatu pernapasan
yang berbunyi (wheezing) disebabkan oleh
virus.

ETIOLOGI
1.
2.
3.
4.

Respiratory Syncytial Virus (RSV)


virus parainfluenza 3
adenovirus
eaton agent (mycoplasma pneumoniae)

FAKTOR RESIKO

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Usia
Prematuritas
Kelainan jantung bawaan
Chronic lung disease of prematurity
Tidak pernah mendapatkan ASI
Prematur
Orang tua perokok
Sosial ekonomi rendah.

EPIDEMIOLOGI

Bronkiolitis infeksi saluran respiratorik


tersering pada bayi, 95 % usia 2-24 bulan,
dan 75% < 1 tahun.
Bronkiolitis terutama disebabkan oleh RSV
sekitar 60-90% dari kasus

GEJALA KLINIS
1.

2.
3.
4.

5.

Batuk, pilek dan demam yang mengenai anak usia


maksimal 24 bulan
Batuk yang disertai dengan sesak nafas.
wheezing, merintih, napas berbunyi
Muntah setelah batuk, rewel dan penurunan nafsu
makan.
Adanya riwayat kontak dengan penderita infeksi
saluran napas atas.

6. Pernafasan cuping hidung


7. Takipnea, takikardi
8. Terdapat retraksi

PATOFISIOLOGI CIKO YANG


ISI BIAR LEBIH MENGERTI
UNTUK MENJELASKAN
HAHAHAHAHAHAHAHAA

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan radiologi

Gambaran radiologi mungkin masih normal


pada bronkiolitis ringan.
Umumnya pada foto rontgen thoraks
didapatkan gambaran paru-paru mengembang
(hyperaerated).

Bisa juga didapatkan bercak-bercak yang


tersebar,
mungkin
ateletaksis
(patchy
atelectacis)
atau
pneumonia
(patchy infiltrates).
Pada rontgen foto lateral, didapatkan diameter
AP yang bertambah dan diafragma tertekan ke
bawah.

Pada pemeriksaan rontgen foto dada,


dikatakan hyperaerated apabila didapatkan :
siluet jantung yang menyempit, jantung
terangkat, diafragma lebih rendah dan
mendatar, diameter anteroposterior dada
bertambah, ruang retrocostal lebh lusen, iga
horizontal, pembuluh darah paru tampak
tersebar.

GAMBARAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Sebuah X-ray seorang anak dengan RSV


menunjukkan perihilar bilateral bronkiolitis.

Tampak gambaran hiperaerasi, patchi


infiltrat, diafragma mendatar

PENATALAKSANAAN

Suportif

Pemberian oksigen untuk mengatasi hipoksemia, apnea,


dan kegagalan pernapasan. Diberikan 1-2 L/menit
Pengaturan suhu tubuh
Pencairan lendir yang lengket
Ketepatan pemberian cairan intravena, sebagai
penghindaran terhadap dehidrasi yang timbul akibat
takipnea atau asidosis respiratorik.
Posisi nyaman dengan duduk posisi kemiringan 30400atau leher dalam posisi kestensi.

Antibiotik diberikan apabila tersangka ada


infeksi bakterial dan sebaiknya dipilih
mempunyai spektrum luas. Bila dicurigai
mycoplasma
pneumoniae
sebagai
penyebabnya, obat yang dipilih adalah
eritromisin.
Sedativa meruapakan kontraindikasi pada
poenyakit
bronkiolitis
karena
dapat
menyebabkan depresi pernapasan.

Prognosis aku bingung ciko yang isi


yaahh

KESIMPULAN

Bronkiolitis masih banyak diderita karena kesadaran


masyarakat terhadap kesehatan masih sangat
kurang.
Padahal dengan pemeriksaan fisik dan radiologi
seperti
foto
polos
thorax,
dan CTscan dapat membantu menegakkan diagnosa bronki
olitis. Diagnosa serta penatalaksanaan yang cepat
dan tepat diharapkan dapat menurunkan angka
kematian.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai